Oleh Alfian Mahardika dan Alessandro Dwi Juniarto
Saat pulang sekolah, Andro dan Okta sedang asyik mengobrol. Okta mengajak Andro untuk
bermain di lapangan dekat bukit, dan Andro pun setuju. Andro ingin pulang bersama Okta
dengan berjalan kaki, namun sayangnya Okta dijemput oleh ayahnya dengan motor, sehingga
Andro pun pulang sendirian.
Disaat perjalanan pulang kerumah, Andro melihat ada banyak kejadian, mulai dari tawuran
antar sekolah, pemalakan dan kekerasan, para pemuda yang mabuk dan merokok, bahkan anak kecil yang terpaksa mengemis untuk bersekolah. Karena muak melihat kejadian itu, Andro berlari ke rumah dan mengunci dirinya di kamarnya.