LoyalisYangTersingkirkan,SiapakahBeliau?
Leonardus Benyamin Moerdani yang lahir di Cepu, Jawa Tengah pada2Oktober1932daripasangan R.G.MoerdaniSosrodirjodanistrinya yang memiliki darah setengah jerman, Jeanne Roech. Moerdani adalah anak ketiga dari 11 bersaudara. Meskipun seorang Muslim,MoerdaniSosrodirjomentoleriristrinyadanimanKatolikanakanaknya sehingga L.B. Moerdani pun menganut agama Katolik sepanjanghidupnya.
BennyMoerdanimerupakansosok dengan rasa nasionalisme yang kuat di mana pada usia 13 tahun, beliau sudah ikut andil dalam operasi militer. Keadaan Indonesia yang kurang stabil pada saat itu menyebabkan beliau terlambat melanjutkan pendidikan, meski pada akhirnya ia lulus dari sekolah menengah pertama dan melanjutkan ke sekolah menegah atas. Sembari bersekolah, beliau bekerja paruh-waktu untuk membantu pamannya menjual barang. Pada bulan Januari 1951, Benny Moerdani memulai latihannyadalamPusatPendidikan PerwiraTingkatanDarat(P3AD)dan beliau juga belajar di Sekolah PelatihanInfanteri(SPI).
Kiprahnya dalam dunia militer tak perlu diragukan lagi. Moerdani merupakan pelatih terjun payung Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD) yang kemudian mengalami perubahan nama menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Tak jarang pula beliau memimpin pasukannya dalam pertempuran-pertempuran. Akan tetapi,karirMoerdanidiRPKADterhenti setelahiamenyatakanketidaksetujuannya akan penghapusan tentara cacat dari RPKAD dan ia pun dipindahkankeKostrad.
Kepindahannya yang tiba-tiba membuatnya tidak langsung mendapatkan posisi di Kostrad, namun Letnan Kolonel Ali Moertopo yang telah mengenalnya sejak operasi militer di Irian Barat mengetahui hal tersebut dan merekrut Moerdani menjadi Wakil Asisten Intelijen. Karir Moerdani sebagaiperwiraintelijenpundimulai dan beliau kelak menjadi seorang tokoh besar dalam dunia intelijen Indonesia karena pribadinya yang kompeten. Sembari menjalankan operasi khususnya sebagai intelijen, Moerdani juga meniti karir diplomatik di Malaysia dan Korea sebagai konsulat.
Tahun 1983, L.B. Moerdani mencapai puncak karier militernya ketika Soeharto mempromosikannyamenjadiJendraldanmenunjuknyasebagaiPanglimaABRI. Tidak sepertiPanglimaABRIOrdeBarusebelumnya,MoerdanitidakmemegangDepartemen PertahanandanKeamanan.IamenjadiPanglimatanpapernahmemilikipengalaman memimpin unit yang lebih besar dari batalion dan tanpa pernah menjadi Panglima Kodam. SebagaiPanglimaABRI,beliaubisadibilangsebagaiorangpalingkuatkedua secarade facto dalam aspek sosial dan politik di Republik Indonesia saat itu, setelah Soeharto.Kendatidemikian,beliaupernahdituduh membencimuslimsetelahmemerintahkan aparatmiliteruntukmenggunakantindakankerasterhadapdemonstranIslamdi PeristiwaTanjungPriokJakarta.
L.B.Moerdanipensiunsatutahunlebih lamadibandingmasadinasmiliterorangorangpadaumumnya,yaitupadausia56 tahunditanggal19Desember1988.
KarirpolitikMoerdanijugatidakdapatdibilang berjalanmulus.Karakternyayangtegasdalam mengkritisi KKN telah menjadikan hubungannyadenganSoehartomemburuk.Terdapatisu bahwa hal tersebut mengakibatkan Soeharto tidak menunjuknya sebagai wakil presiden tetapimengangkatnyasebagaiMenteriPertahanan dan Keamanan. Sebagai menteri, Moerdani pernah dituduh merencanakan kudeta terhadap Soeharto dan karir politiknya berhenti saat Soeharto akhirnya tidak mengangkatnya kembali sebagai menteri dalam kabinetberikutnya.
Selamamasahidupnya,L.B. MoerdanimenikahdenganHartini, seorangpramugariGarudaIndonesia dandikaruniaiseorangputribernama IreneRiaMoerdani.Meskipuniaseorang gilakerjayangmemilikikamardikantornya, Moerdani adalah sosok yang romantis dan penuh perhatian terhadap keluarganya. Sepak terjang Moerdani dalam membangun Indonesia juga telah membuatnya menerima berbagai tanda jasabaikdaridalammaupunluarnegeri sebagaibentukapresiasi.
AgresiMiliterIIyang dilancarkanBelandatelahberhasil merebut Yogyakarta dan dua hari kemudian, Belanda mengalihkan serbuannya ke Solo. Intensnya serangan yang dilakukan Belanda
membuat para gerilyawan terpecah berantakan, termasuk pasukan yang berisi Benny dan Sandy, kakak kandung Benny. Mereka lari dari bagianbaratSolohinggakesebelah
timur kota dan dapat dihitung
bahwa pasukan mereka hanya
tinggal tersisa 6 orang. Mengingat jarak yang telah mereka tempuh
cukup jauh, pasukan tersebut pun memutuskan untuk beristirahat di simpang empat kampung Sekarpace yang letaknya 400 meter sebelum tanggul Bengawan Solo. Namun,tiba-tibasajamunculsuara kendaraan yang ternyata merupakan sebuah Bren Carrier. Saat anggota pasukan masih ada yang tiduran dan merokok, tembakan telah dibuka oleh pihak Belanda. Sandy langsung menyambar Tommy Gun miliknya dan membalas tembakan, sedangkan anggota lain berhamburan dalam siraman hujan tembakan. Untungnya Bren Carrier tersebut tidak berani maju dan malahsegeramengundurkandirike arahkota.
Taklamakemudian,salah saturekanadayangberteriak, “Bennykeno,Bennykeno.”Ternyata, salah satu peluru Belanda tepat mengenai ujung senapan Benny. Laras senapannya pecah dan kayu di penopangnya hancur sebagian sehingga pelurunya melesat serta serpihannya menyebar. Beberapa sebaran tersebut tepat mengenai 3 bagian wajah Benny sehinggadarahberhamburandiseluruh wajahnya. Sembari memapah Benny dan dihantui serangan-serangan Belanda, mereka berhasil menyelamatkan diri ke dusun tandus di pelosok wilayah Karanganyar, yaitu Polokarto. Di sinilah Benny berpisah dengan Sandy sebab ada kepercayaan masyarakat Jawa yang menyebutkan bahasa. tidak baik kalau dua orang bersaudara kandung berada dalam satu pasukan. Sandy segera memilih untuk menerima penugasan ke daerah lain dan bertanya kepada Benny sebelum berangkat, “Kau mau minta apa?” Benny pun hanya menjawab,“Wisorasusah(Sudahlah,tak perlu).”Namun,Sandymenyerahkansepucuk pistol lengkap dengan pelurunya danberkata,“Bawasajaini.”Denganitu, mereka tetap melanjutkan karirnya sebagai tentara meski bertugas di pasukanyangberbeda.
Pada 1974, terjadi peristiwa Malari. Presiden Soeharto saat itu merasa tidak puas dengan kinerja badan intelijen dalam menangani peristiwa Malari, sehingga beliau memanggil L.B. Moerdani yang pada saat itu sedang bertugas di Korea Selatan. Pada saat itu, terjadi persaingan antara Kepala Operasi Khusus BAKIN Mayor Jenderal Ali Moertopo, dengan Panglima Kopkamtib sekaligus Wakil Panglima ABRI, Soemitro, sehingga menyebabkan kinerjabadanintelijenkurangefektif.
Ditambah, sistem komando ABRI memberlakukan penetapan jabatan intelijen oleh pejabatnyasendiri,sehinggakekuasaanlembagaintelijenyangtadinyaberadadalamsatu tangan menjadi terpisah-pisah. Sistem ini menurut L.B. Moerdani kurang efisien dan dapat menimbulkankemungkinanpenyesataninformasidantumpangtindihtanggungjawab.L.B. Moerdani kemudian mendirikan Badan Intelijen Strategis (BAIS) yang mencakup seluruh aspekStrategisPertahananKeamanandanPembangunanNasional.
Pada28Maret1981,aksipembajakanpesawatGarudaIndonesiaataulebihdikenal sebagai Peristiwa Woyla terjadi. Kopasandha yang belum mempunyai pengalaman dalammenanganipembajakanpesawatmengutusL.B.Moerdaniuntukmelancarkan Operasi Woyla lalu beliau mengutus Sintong Panjaitan, seorang perwira, untuk ikut melancarkan operasi tersebut. Saat memasuki area pembajakan pesawat, Benny Moerdani kemudian ikut berdesak-desakan dengan anak-anak buahnya. Sebagai seorang Jendral yang notabene hanya melihat dari jauh, L.B. Moerdani ternyata ikut terjun langsung dalam Operasi Woyla tersebut. Setelah beberapa menit proses pemberhentianpembajakan,parasanderaberhasiluntukdikeluarkan,dengansalah satuanggotapasukandankaptenpilottertembakmati.
Perencana
Dalam peristiwa diatas, salah satu nilai universal yang dapat diambil dari tokoh L.B. Moerdani adalah nilai perdamaian. Nilai perdamaian ini dapat dilihat saat Benny Moerdani menjunjung kesejahteraan dan kenyamanan dari para sandera sehingga beliau ikut turun pada tempat kejadian pembajakan pesawat untuk memastikan terpenuhinya hal-hal tersebut. Selain itu, menyelesaikan operasi ini berarti membebaskan sandera dari rasa ketakutan sebagai seorang individu. Demi menjunjung tinggiperdamaiandalamperistiwaWoylaini, L.B. Moerdani menyergap penyandera dan berhasil menyelamatkan seluruh sandera tanpaadayangtewas.
BerdasarkandokumenGerejaKatolikPacem inTerris yangdikeluarkanolehPausYohanes XXIII pada 1963, perdamaian harus dijunjung tinggi. Pacem in Terris tidak hanya dapat dikorespondensikan dengan perang, tetapi juga pembajakan pesawat karena hal itu termasuk salah satu tindak terorisme. Paus Yohanes dalam ensiklik ini mengajak umat manusia untuk menciptakan perdamaian antara satu dengan yang lain. Demi mencapai perdamaian di dunia ini, L.B. Moerdani telah ikut memperjuangkan hakhak hidup para sandera dan membebaskan mereka dari tindak terorisme yang mengancamperdamaiandunia.
Matius 5:9 ”Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” Sebagai bagian dariumatAllah,L.B.Moerdanimemegangerat pandanganuntukmemberidanmenciptakan kedamaian bagi orang-orang disekitarnya danpadaperistiwainitercerminpadawarga yang disandera di dalam pesawat Garuda. Selain menangani operasi tersebut, beliau yang turun tangan dalam pembebasan sandera ini menggambarkan dirinya yang serta merta totalitas dalam membawa damaibahkandengan melakukan aksi yang mengancam nyawanya sendiri demi perdamaianoranglain.
Selain nilai perdamaian, L.B. Moerdani juga menggambarkan nilai universal keadilan dalam peristiwa Woyla dimana beliau menghargai umat manusia dari berbagai kalangan. Dapat dilihat dalam peristiwa Woyla bahwa Benny Moerdani yang ditugaskan untuk mengatasi pembajakan tersebut memperjuangkan hak asasi manusia dan kebebasan yang merata bagi tawananyangditahansebagaisandera.
Menurut Kitab Hukum Kanonik (KHK), seorang tokoh L.B. Moerdani sudah dapat memenuhi tugasnya sebagai kaum umat beriman yang tugasnya dituliskan dalam KHK no. 222,dimanaumatberimanharus ikut memajukan keadilan sosial dan membantu orang yang lebih miskin dengan penghasilannya sendiri. Dalam peristiwa ini, dapat didalami bahwa sebagai seorang Jenderal TNI, L.B. Moerdani terpanggil untuk membantu sesamanya yang sedang terpuruk dan tertindasdenganseluruhusahanya,sama denganapayangdikatakandidalamKHK. Selainitu,tertulispadaKatekismus Gereja Katolik(KGK)nomor1807,bahwakeadilan terhadap manusia mengatur supaya menghormati hak manusia dan membentuk dalam hubungan antar manusia.Samahalnyadenganapayang L.B. Moerdani lakukan untuk selalu menghargai hubungannya dengan sesamanya dan memperjuangkan keadilandalamPeristiwaWoylaini.
Sebagai bagian dari umat katolik yang beriman, L.B. Moerdani memberi solusi yang sangat tepat pada penyimpangan terhadap nilai universal perdamaian dan keadilan yang terjadi dalam Peristiwa Woyla atau pembajakan pesawat garuda indonesia saat itu. Seperti apa yang diajarkanolehKristuspada Yeremia 22:33 "Lakukanlah keadilan dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, " kita sebagaiumatAllahharusberaniuntukikut membela nilai-nilai keadilan dan perdamaian guna mencapai lingkungan yangsejahteradannyaman.Denganayat tersebut pula kami sebagai pelajar dan umat awam dapat memulai dengan berlaku adil pada semua orang, dengan belajar budaya- budaya dalam negeri yang beragam. Bukan hanya itu, kita dapat ikut memperjuangkan hak asasi manusia dengan bertindak adil pada semua orang tanpa memandang suku dan ras mereka, seperti memilih anggota kerja kelompok tanpa memandang perbedaan budaya yang yang ada. Melihat bahayanya terorisme yang dapat membahayakan nyawa dari manusia seluruh dunia, salah satu solusi yang dilakukan oleh negara untuk mengurangi hal yang sama adalah dengan memperkuat keamanan penerbangan di pesawat dari infiltrasi oknum-oknum terorisdantempat-tempatumumlainnya.
Menjadi seseorang yang berkomitmen berarti mampu mengabdi secara konsisten terhadap sesuatu. Pandangan inilah yang dapatdipetikdalamsosokL.B.Moerdaniyang mampumenjagakomitmendenganbaik.L.B. Moerdani merupakan seorang tokoh yang cukup berpengaruh pada masanya. Dengan tanggung jawab serta kinerjanya yang baik, tak jarang L.B. Moerdani dibuahbibirkan sebagai Presiden Republik Indonesia selanjutnyapadamasahidupnya.Ditambah, L.B.Moerdanimerupakanseorangtokohyang dikenal dekat dengan Presiden Indonesia padamasaitu,yakniPresidenSoeharto.
Faktanya, L.B. Moerdani pernah membuat suatuacaramakanmalamyangdihadirioleh sejumlahredaktursenior,termasukFikriJufri. FikriJufriyangsaatitubekerjadalammedia massaTempobertanyakepadaL.B.Moerdani mengenai ketertarikannya sebagai presiden. Alhasil, hal ini mendorong Fikri Jufri untuk bertanya, “Mengapa Anda tidak mau masuk Islam supaya kami bisa memilih Anda sebagaiPresidenRepublikini?”Pertanyaanini dilontarkan atas landasan pendudukIndonesia beragama Islam, walaupun tidak adaundang-undangmaupundasarhukum yang mewajibkan seorang presiden harus beragamaIslam.
L.B. Moerdani menatap Fikri dengan tajam dan berkata, “Apakah kamu pikir iman saya semurah itu?” Lalu, dengan nada marah, ia berkata, "Meninggalkan keyakinan saya hanyauntukmendapatkansuatujabatan?Never!” Walaupuntidakditunjukkansecaralangsung,reaksi spontan beliau dalam memberi jawaban pada pertanyaan Fikri menunjukkanbahwaL.B.Moerdani tidakakanmeninggalkankepercayaannyademisebuahjabatan.
Dari peristiwa itu sendiri, tokoh lain bernama JusufWanandiyangmembuatmemoar"Menyibak Tabir Orde Baru: Memoar Politik Indonesia 1965-1998" memberikan opininya. Menurutnya, dengankeputusanBennymenjawabhaltersebut sudah menunjukkan bahwa L.B. Moerdani memiliki pendirian yang jelas mengenai imannya. Jusuf Wanandi sendiri merupakan seorangsaksiyangberadadalamacaramakan malambersamaL.B.Moerdanitersebut.
Tidak selalu dalam bidang pekerjaan, komitmen dapat diwujudkan dalam banyak hal, bahkan dengan relasi bersama orang lain. Dalambidangpekerjaan,beliaumampumenyelesaikanbanyakpekerjaansecaramaksimalsehingga akhirnya dipercayakan sebagai Menteri PertahanandanKeamanan.Dalamkeluarga,L.B. Moerdani juga merupakan sosok setia yang mampu memegang komitmen. Pengaruh yang dimiliki L.B. Moerdani, yang bahkan telah membuatnya sempat ingin dijodohkan dengan Megawati, tidak membuat beliau lengah dan angkuh. Beliau tetap mampu mempertahankan komitmen untuk setia pada pasangannya yang telah bersamanya selama 8 tahun hingga akhirnyamerekamenikah.
Kebanyakan hal baik akan tumbuh melalui proses yang lama. Prosestersebutlah yangmampumembuat kitamenjadi pribadiyanglebihbaik.Namun,untuk tetapbertahanmelakukanhaltersebut,dibutuhkankomitmenyangkuat. Melihatbetapabesarkomitmenyang mampudipertahankanolehMoerdani, kitasebagaimanusiajugaharusmampumenumbuhkansikapkomitmendalam diriagardapatberkembangmenjadimanusiabertanggungjawab.
Hendaknya Kita Sebagai Warga Negara
Indonesia Memiliki Rasa Cinta Tanah Air yang Tinggi Terhadap Bangsa
Benny merupakan seseorang yang sangat mencintai tanah air tempat beliau tinggal, Indonesia. Kecintaannya tersebut ditunjukan oleh tindakan besar yang berani beliau lakukandemimempertahankandanmenjaga Indonesia. Dalam banyak kesempatan, L.B. Moerdani terjun langsung dalam angkatan bersenjata sebagai aksi nyata melawan hambatan dan gangguan dalam negeri ini. Perjuangannya melawan gangguan diawali
saat beliau bergabung dalam Revolusi
Nasional Indonesia untuk melawan Belanda danberakhirdengansukses.Dalammelawan gerakan separatisme, L.B. Moerdani sempat berperan dalam pemberantasan kelompok separatisPRRIdan Permesta.
Seluruh upayanya untuk mempertahankan Indonesia merupakan bukti bahwa beliau adalah seseorang yang sungguh mencintai tanah air. Bila kita mampu meneladani sikap ikut andil dalam mengembangkan tanah air atas dasar cinta, bayangkan berapa besar perubahan yang dapat terjadi di Indonesia? Terutamaisuperpecahanantarmasyarakatdi internet kini kerap bermunculan seiring dengan teknologi yang berkembang. Sikap cinta tanah air dapat membuat kita memikirkankembalikonsekuensidaritindakan tersebutsebabtanahairkitaadalahIndonesia dan seluruh masyarakat yang di dalamnya adalah bangsa Indonesia yang satu. Sudah selayaknya kita menumbuhkan sikap cinta tanah air agar kita mampu mengambil langkahyangbaikdemikebaikanbangsakita.
Sebagai Seorang Individu, Kita Harus Menjadi Seseorang yang Berintegritas
Kejujuran dan keberanian sosok L.B. Moerdani untuk mempertahankan integritas mampu kita lihat dalam peristiwa beliau melawan kehendak Soeharto. Mengingat pada masa kepemimpinan Soeharto, Negara Indonesia menjadi sebuah negara yang otoriter dari segala sisi. Hal ini memunculkan konsep KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) di seluruh bagian struktur organisasi. Korupsi serta nepotisme yang merajalela akhirnya memancing L.B. Moerdani untuk bertindak. Beliau berani mengkritisi atasannya tanpa takut posisinya dalam politik terancam. Kritik tersebut mencapai puncaknya saat L.B. Moerdani mendukung calon wakil presiden yang menjadi lawan pilihan Soeharto.
Walaupun pada akhirnya, wakil presiden yang dipilih oleh Soeharto yang menang, tetapi keberanian L.B. Moerdani dalam memegang teguh kejujuran menjadi suatu hal yang pantas untuk diapresiasi. Apalagi, sudah menjadi rahasia umum bahwa seseorang yang berani mengkritik Soeharto dapat terancam nyawanya. Kita sebagai seorang individu sudah selayaknya memiliki integritas yang kuat. Dengan adanya integritas, kita mampumenjadiseseorangyanglebih bijakdalammenentukanpilihan.
