Islamku-Islam Anda-Islam Kita - Gus Dur

Page 46

Islam: Pengertian Sebuah Penafsiran

P

ara santri yakin bahwa kekuasaan menjatuhkan azab dan memberikan pahala atas sebuah per­buatan, berada di tangan Allah Swt. Dalam hal ini, berlaku sebuah adagium yang didasarkan atas kitab suci al-Qur’ân dan Hadits Nabi Saw. Adagium itu berbunyi: “mem­berikan pengampunan dan menu­ runkan sik­sa kepada siapapun ada­lah otoritas Allah (yaghfiru liman yasya’ wa yu ‘adzibu man yasyâ).” Da­lam hal ini, ken­­­­­­­dali atas keadaan sepenuhnya berada di tangan Allah Swt. Dalam konteks ini pula, sebuah pengertian baru haruslah diper­tim­bangkan: sampai di manakah peranan negara dalam men­­jatuhkan hu­kuman, sebagai salah satu bentuk siksaan. Dapat­ kah negara atas na­ma Allah memberikan hukuman sebagai bagi­ an dari siksa di dunia? Sudahkah manusia terbebas dari siksa ne­ra­ka, jikalau ia telah menjalani hukuman negara? Kalau be­ lum, berarti ada penggandaan (dubbleleren) antara negara seba­ gai wakil Allah dan kekuasaan Allah sendiri untuk menetapkan hukuman. Bukankah justru hal ini bertentangan dengan hadits Nabi Saw: “Idra’ul hudud bi as-syubuhat. (Jangan berlakukan hu­kum hadd ketika permasalahan tidak jelas).” Dari hadis ini dapat difahami, bah­wa hendaknya hakim jangan menjatuhkan hukuman mati jika ia ragu-ragu, benarkah si terdakwa nyata-nya­ ta bersalah? Jelas dari hadits itu pula memberikan pengertian bah­wa kekuasaan negara ada batasnya, sedangkan kekuasaan Allah tidak dapat dibatasi. g h


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.