Imanensi dan Transendensi: Sebuah Rekonstruksi Deleuzian atas Ontologi Imanensi dalam Tradisi.....

Page 114

Retakan Besar Ontologi Imanensi

M

aurice Blanchot (1907-2003) adalah seorang kritikus sastra sekaligus sastrawan yang menjadi sumber inspirasi banyak filsuf Prancis kontemporer. Jean-Paul Sartre, Georges Bataille, Emmanuel Levinas, Michel Leiris, Pierre Klossowski, Michel Foucault, Jaqcues Derrida, Jean-Luc Nancy, Philippe Lacoue-Labarthe—mereka semua adalah filsuf yang berhutang budi pada Blanchot.23 Posisinya pada sejarah pemikiran imanensi dalam tradisi Prancis kontemporer cukup sentral. Imanensi memang bukan kata kunci pemikiran Blanchot. Kalau kita hendak mencari kata kunci tersebut kita akan menemukannya: pasivitas. Namun demikian, ia tetap memberikan kontribusi besar bagi formulasi teoritis filsafat imanensi sejauh pasivitas dapat kita baca sebagai nama lain dari imanensi à la Blanchot. Untuk itu, kita akan memfokuskan diri pada teks The Space of Literature (L’Espace Littéraire; 1955) yang menjadi locus eksoposisi tentang pasivitas. Seiring dengan perjalanan analisis, kita akan menemukan bahwa apa yang menjadi persoalan dalam pasivitas adalah relasi topologis antara imanensi dan transendensi, antara “pagi” dan “malam hari”. The Space of Literature merupakan sebuah upaya mempertanyakan kembali hakikat seni serta prakondisi tertentu yang memungkinkan terciptanya sebuah karya seni. Untuk mengelaborasi kedua hal itu, Blanchot melakukan observasi atas karya dari pelbagai sastrawan mulai dari Hölderlin, Rainer Maria Rilke, Franz Kafka, Stephane Mallarmé, André Breton, hingga Paul Valéry. Pembacaan atas pelbagai karya sastra tersebut bertumpu pada dua poros analisis: insight tentang negativitas atau mediasi dari Hegel dan “eksistensialisme” Heidegger. Di tangan Blanchot, Hegel tampil sebagai seorang eksistensialis (konsep negasi dan negativitas yang ditempatkan pada aras eksistensi konkret) dan Heidegger hadir sebagai seorang Hegelian (otentisitas eksistensi yang dimungkinkan melalui pengalaman negatif). Dua sumbu analisis yang digamit Blanchot dalam elaborasinya ini mencerminkan kecenderungan umum dari era ketika buku itu ditulis: setting intelektual Paris pada pertengahan abad ke-20 yang memang didominasi oleh wacana 23. Daftar nama ini diperoleh dari tulisan Ann Smock dalam Translator’s Introduction atas buku Maurice Blanchot, The Space of Literature diterjemahkan oleh Ann Smock (Lincoln: University of Nebraska Press), 1989, hlm. 1. 75


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.