
13 minute read
Berusaha (Ikhtiar) Serta Berserah Diri (Tawakal dan Harapan (Doa) Sebagai Wujud Implementasi Terhadap Qodha Dan Qodhar di Era New Normal (Rochmad, S.Pd.I M.Pd.)
|OASE|
BERUSAHA (IKHTIAR) SERTA BERSERAH DIRI (TAWAKAL) DAN HARAPAN (DOA) SEBAGAI WUJUD IMPLEMENTASI TERHADAP QODHA DAN QODHAR DI ERA NEW NORMAL
Advertisement
Rochmad, S.Pd.I M.Pd.
Sumber gambar: http://soalujian-17.blogspot.com/2017/12/pengertian-ikhtiar-dan-tawakal-beserta.html
Di era new normal sekarang ini banyak media masa baik elektronik maupun media cetak selalu memberikan informasi yang akurat tentang penambahan kasus setiap harinya terus meningkat, baik penderita maupun masyarakat yang sembuh serta masyarakat yang meninggal sebagai langkah awal pemerintah serta peran masyarakat untuk menangani serta menindaklanjuti agar masyarakat di Indonesia bisa kembali bekerja, belajar serta beribadah seperti sedia kala.
Masyarakat Indonesia siap atau tidak siap harus menghadapi pandemi covid 19 yang ada sekarang ini di karenakan pada saat ini masyarakat sedang mengalami perubahan yang luar biasa di karenakan pandemi covid ini berpengaruh pada pendapatan baik ekonomi sosial dan pendidikan. Namun manusia diciptakan oleh tuhannya tentunya mempunyai banyak sekali kepentingan serta kebutuhan untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari agar hidupnya tetap menjaga kelangsungan hidupnya sebagai gambaran untuk mencapainnya walaupun sekarang Indonesia dan dunia mengalami perubahan yang sama dengan adannya peristiwa penyerangan virus yang sangat membahayakan hidup umat manusia seluruh dunia. Oleh sebab itu manusia di suruh untuk selalu terus menerus berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya baik itu untuk menciptakan serta menemukan penangkal maupun anti virus agar manusia di sekitar kita tidak lagi mengalami ketakutan yang luar biasa dalam menghadapai ujian yang saatini melanda negara Indonesia tercinta serta belahan dunia. Dengan adannya kejadian virus covid 19 ini manusia secara tidak langsung di ajarkan oleh tuhannya melalui alam semesta sehingga para manusia diajak untuk selalu berusaha dan berusaha dengan kata lain manusia selalu berihtiar sekuat tenaga kemudian menyerahkan semua hasil dari jerih payahnya kembali kepada sang pencipta (sang Khaliq). Namun apabila semua rencana dan usaha yang telah dilakukan dan hasilnya tidak sesuai dengan apa yang di harapkan maka sikap kita sebagai manusi serta makhluk tuhan yang beriman kita harus selalu bersabar dengan semua keputuhan yang telah tuhan berikan kepada kita walaupun kadang hasilnya lebih jelek dari apa yang kita harapkan akan tetapi jelek di depan manusia tentu yang terbaik menurut tuhannya begitu juga dengan sebaliknya menurut manusia itu baik tapi menurut tuhannya belum tentu baik maka kita harus sabar dalam menghadapi semua ujian tersebut.
Pendidikan Agama sebagai pondasi dasar dalam berihtiar dan tawakal
Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering sekali mereka selalu berteriak menyampaikan hasil jerih payahnnya kepada orang lain bahkan sering manusia menyampaikan bahwasannya keberhasilannya selalu di kaitkan dengan sebuah berusaha atau ihtiar ayo semangat dalam menggapai cita cita serta harapan dimasa yang akan datang maka dari itu manusia selalu di tuntut untuk selalu berusaha jangan hanya sekedar berpangku tangan bahkan selalu santai santai saja itu tidak akan membawa perubahan yang signifikan. Tentunya disetiap manusia mereka semuannya pasti memiliki keinginan atau cita-cita untuk memperoleh kebahagian untuk dirinnya sendiri serta kesuksesan untuk keluargannya sebagai bukti ingin membanggakan kedua orang tuannya maka tidak ada satu orang pun yang menginginkan sebuah kegagalan. Dengan adannya kejadian ini tentulah Tuhan Yang Maha Esatelah memberikan serta menganugerahkan kehendaknya pada seluruh manusia di muka bumi ini. Namun apabila jika semua kehendak tersebut dapat di kelola secara baik, maka tentu manusia akan menemukan sebuah kesuksessannya sendiri, namun jika terjadi sebaliknya tentunnya manusia akan mengalami kerugian yang luar biasa di karenakan mereka tidak memanfaatkan apa yang telah di berikan tuhan kepada mereka. Agama Islam termasuk salah satu agama yang ada saat ini mengajarkan dan mengajak seluruh umatnya untuk selalu aktif dan progresif dalam segala sesuatu yang baik, tanpa terkecuali baik itu dalam masalah ekonomi, sosial, pendidikan serta pada bidang yang lainnya. Namun jika manusia mengalami segala kesulitan dalam hidupnya tentu
kita harus berihtiar serta berusaha semaksimal mungkin. Adapun bagi umat Islam khususnya ajakan untuk selalu berihtiar salah satu terdapat dalam QS Ar Ra`du ayat 11 yang artinya “...sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib atau keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada dirinnya mereka sendiri ...” Ihtiar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia alat, syarat untuk mencapai maksud, daya upaya segalannya sudah kujalankan tetapi tidak berhasil juga, mencari mencari daya upaya. Islam mengenal istilah ikhtiar yang diartikan dengan kebebasan dan kemerdekaan manusia dalam memilih dan menentukan perbuatannya (Nasution,1992:410) Ikhtiar adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat. Ikhtiar juga dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya, tetapi bila usaha gagal hendaknya tidak berputus asa. Kegagalan dalam suatu usaha antara lain disebabkan keterbatasan dan kekurangan yang terdapat dalam manusia sendiri. Apabila gagal dalam suatu usaha, setiap muslim dianjurkan untuk bersabar karena orang yang sabar tidak akan gelisah dan berkeluh kesah atau berputus asa, agar ikhtiar atau usaha dapat berhasil dan sukses hendaknya melandasi usaha tersebut dengan niat ikhlas untuk mendapat ridha Allah dan mengikuti perintah Allah yang diiringi dengan doa yang tulus (Ropi dkk, 2012:59-61). Di dalam agama khususnya Islam melarang umat muslim dan muslimat semua untuk berputus asa artinya mereka di larang untuk berputus asa atas apapun dan menganjurkan untuk tetap berusaha dalam memenuhi kebutuhan hidup untuk mendapatkan kebahagiaan baik itu dunia dan kebahagianyadi akhirat. Contoh yang paling sederhana ketika Allah memerintahkan untuk kepada umat manusia untuk belajar. Belajar termasuk salah satu ikhtiar untuk menghilangkan kebodohan. Namun Allah tidak memerintahkan umat manusia menjadi pintar. Akan tetapi memerintahkan umat manusia untuk berikhtiar menjadi pintar. Adapun sebuah kegagalan itu bisa dialami oleh siapan saja kegagalan tidak mengenal usia baik itu anak kecil, pemuda, remaja serta orang dewasa baik laki-laki ataupun perempuan. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi yang ada pada saat ini terutama di era digitalisasi saat ini bahakan di era pandemi covid 19 pada saat ini dinamika serta problematika kehidupan manusia terus berubah serta berkembang semakin kompleks serta mengerucut. Adapun berkembangnya zaman pada saat ini yang seharusnya mampu memberikan peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat di dunia yang berarti juga terwujudnya kesejahteraan dan kebahagiaan bagi mereka dalam kenyataannya belum mampu mewujudkan kebahagiaan yang abadi samapai ke anak cucu kita, akan tetapi masih ada manusia yang mengambil tindakan melanggar ketentuan Tuhan akibat dari kegagalan yang dialami manusia tersebut. Berdasarkan keterangan ayat diatas penulis mencoba mengambil kesimpulan yang sangat sederhana Ihtiar yag di harapkan dalam ayat diatas diantarannya: a) selalu bersungguh sunggguh maksudnya bersungguh sungguh termasuk salah satu bentuk ikhtiar yang harus diperhatikan. untuk memperoleh mimpi, cita-cita, angan-angan dan keinginan diperlukan kesungguhan yang mendalam untuk mendapatkannya, jangan sampai kita sebagai manusia berusaha setengah-setengah, atau bermalas-malasan tapi kerjakanlah dengan sungguh sungguh dengan semangat yang luar biasa Insya Allah apa yang di inginkan akan mudah tercapai yang penting jangan bermalas-malasan. b). Bekerja Kerasmaksuddari yaitu selalu berusaha semaksimal mungkin dengan semangat tenaga yang ada serta kemampuan yang dimiliki oleh setiap manusia untuk meraih apa yang diinginkan,jangan sampai bermalas-malasan dan berusaha semau-maunya atau terserah serta cuek dengan keadaan yang ada Tapi berusahalah dan bekerja keraslah sekuat tenaga agar kita dapat menggapai apa yang kita inginkanInsyaAllah akan terwujud apa yang kita inginkan. c). Pantang menyerah dan putus asa maksudnya apabila kita sebagai manusia telah melaksanakan dan melakukan suatu usaha, kemudian tidak mendapatkan hasil yang memuaskan atau apa yang diinginkan oleh manusia termasuk gagal, tidak sesuai dengan tujuan awal atau harapan atau tidak memuaskan, maka teruslah berusaha serta selalu mencoba untuk menggapai apa yang diinginkan, jangan mudah untuk menyerah dan jangan pernah putus asa, dikarenakan suatu kegagalan merupakan langkah awal untuk mencapai kesuksesan kita atau dengan kata lain kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda insya Allah kesuksesan akan kita dapatkankan tapi di pending
atau di tunda oleh tuhan dan seandainya jika kita menyerah, putus asa dan tidak pernah ikhtiar maka kita tidak akan pernah mendapatkan apa yang kita inginkan d) Semangat atau motivasimenurut penulis ini sangat penting juga dikarenakan tanpa adanya semangat dan motivasi yang sangat kuat tentu mustahil atau susah untuk mewujudkannya sehingga untuk menggapai suatu tujuan yang kita inginkan tentu di butuhkan semangat dan motivasi yang tinggi jika manusia tersebut ingin mendapat cita-cita yang mulia serta mendapatkan hasil yang memuaskan diri kita sendiri serta membanggakan kedua orang tua bahwa kita sebagai generasi penerus mampu dan berani menghadapi perubahan yang signifikan di era new normal pada saat ini.
Implementasi Terhadap Qodha Dan Qodhar Di Era New Normal
Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu: hukum, ketetapan, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan Qadar, arti qadar menurut bahasa adalah: kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan ridahNya. Artinya: yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapirapinya (QS .Al-Furqan ayat 2). Sedangkan Qadar, menurut bahasa yaitu: Masdar (asal kata) dari qadara-yaqdaru-qadaran, dan adakalanya huruf daalnya disukunkan (qa-dran). Ibnu Faris berkata, “Qadara: qaaf, daal dan raa’ adalah ash-sha-hiih yang menunjukkan akhir/puncak segala sesuatu. Maka qadar adalah: akhir/puncak segala sesuatu. Dinyatakan: Qadruhu kadza, yaitu akhirnya. Demikian pula al-qadar, dan qadartusy syai’ aqdi-ruhu, dan aqduruhu dari at-taqdiir.” (Toto Suryana, Dkk. 1996.) Perjalanan hidup manusia ini memang penuh dengan warna warni. Dan ingatlah sesungguhnya kenyataan dari hakikat warna-warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan (tetapkan) dalam kitab “Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang mengetahui isinya. Dikarenakan langsung dijaga oleh Allah SWT agar tetap terjaga kerahasiaanya tidak satu pun makhluk yang bisa menembus tempat itu.
Adapun semua kejadian serta bencana yang telah terjadi sekarang ini tentu semuanya itu adalah kehendak dan kuasa Allah SWT. Begitu pula dengan bencana-bencana yang lain yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa dan negara kita Indonesia. Diantaranya bencana Gempa, tsunami, tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah melanda bangsa kita adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah SWT, begitu juga dengan bencana atau musibah yang terjadi pada saat ini yang telah melanda dunia serta negara Indonesa tercinta ini yaitu terjadinya wabah yang terkenal dengan Virus Corona atau dengan nama lain covid 19.
Dengan adannya virus ini maka terjadi perubahan tatanan kehidupan yang luar biasa dahsyatnya sehingga sekarang terjadi muncullah status baru ada yang mengatakan masa pandemi setelah masa itu terlewati terjadilah masa transisi setelah masa transisi ini terlewati sekarang menjadi masa new normal semoga setelah new normal menjadi normal sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti sedia kala. Dengan bekal keyakinan terhadap Qodha dan Qodhar Allah (Takkdir) yang telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang mukmin dan mukminat tidak pernah mengenal kata menyerah, putus asa serta frustrasi dalam kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-apa yang telah diberikan Allah SWT.
Setiap orang yang beriman jika mereka benarbenar mempunyai iman yang benar harus mencakup enam rukun. Diantarannya iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada Rasul, iman kepada Kitab, iman kepada hari kiamat, sedangkan Yang terakhir adalah beriman terhadap Qodha dan Qodhar (takdir) Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Jika manusia salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat bahaya bisa fatal nantinya, diantarannya bisa menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini. Sedangkan takdir manusia tentang kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan Allah yang telah di tentukan Allah yang mana tidak akan pernah diketahui oleh manusia. Dengan tidak adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus berlomba-lomba menjadi hamba
yang soleh-solihah dan berusaha keras untuk menggapai cita-cita tertinggi yang diinginkan setiap manusia yang beriman kepada tuhannya. Namun dengan adannya ketuntuan yang sudah di tentukan Allah ini terutama di masa adannya virus corona atau yang terkenal dengan covid 19 Manusia hanya bisa berusaha dengan kemapuan yang ada dan dimiliki oleh dirinya sendiri untuk selalu berusaha dengan cara menjaga kesehatan serta menjaga daya tahan tubuh kita dengan cara mengkonsumsi makanan makan yang bergizi seimbang perbanyak buah serta sering cuci tangan bukan hanya sebelum makan setelah pulang dari kegiatan di luar ruamh baik itu di kantor kampus pasar swalayan dan lain sebagainnya terutama di era new normal ini harus tetap sering cuci tangan di karenakan biar tidak sering menyentuh muka apalagi ketika mau makan. Bagi orang yang beriman tentunya disetiap musibah yang melanda diri sendiri maupun negeri ini tentu mempunya hikmah atau ibrah pembelajaran yang dapat kita petik dari suatu peristiwa tersebut dimana pasti sangat berharga bagi kehidupan manusia itu sendiri serta mempersiapkan diri untuk kehidupan yang abadi atau akhirat. Banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil pelajaran diantarannya: a). Melatih diri kita untuk selalu bersyukur maksudnya dengan adannya kejadian seperti saat ini manusia dilatih untuk selalu bersyukur dengan adannya masa pandemi sekarang ini kita akan terasa berasa bahagia ketika kita terasa sehat wal afiat b). Mengajarkan kita tentang bersabar maksudya pelajaran yang dapat kita petik hikmahnya dari kejadian pandemi pada saat ini melatih kesabaran umat manusia untuk selalu bersabar dan terus bersabar menghadapi ujian pada saat ini. c). menjauhkan diri dari sifat sombong maksudnya dengan adanya kejadian covid ini manusia akan sadar betapa kecil kita dihadapan Tuhan yang maha Esa. d). tidak mudah putus asa maksudnya pada masa pandemi saat ini manusia dilatih untuk selalu berusaha melawan virus ini dengan sekuat tenaga jangan mudah menyerah apalagi putus asa menghadapi ujian pada masa ini. e). memupuk sifat optimisme maksudnya dengan adannya masa pandemi ini manusia diajarkan untuk selalu yakin dengan kemampuan yang dimilikinya bahwa dia mampu untuk mengatasi semua masalah yang sedang dialaminnya dengan penuh rasa percaya diri dengan kata lain optimis yang tinggi. f). semakin rajin dalam bekerja maksudnya walaupun di masa pandemi saat ini manusia diharapkan selalu bekerja walaupun ada istilah WFH (Work From Home) atau WFO (Work From Office) selain itu manusia juga harus berkarya diantarannya dengan kemampuan yang ada bahkan melalui media tulis ataupun media cetak ataupun berkarya lewat yang lain. g). menenangkan jiwamaksudnya dengan adannya kejadian ini manusia diajarkan oleh tuhan untuk selalu tenang dan santai dalam menghadapi musibah pada saat ini yakin dan percayalah bahwasannya masa pandemi ini akan segera berakhir dan kita mulai tatanan kehidupan yang baru demi menjaga kebahagiaan yang kita dapatkan di dunia ini.
Doa serta harapan sebagai usaha akhir kepada Allah SWT
Sebagai umat manusia apalagi muslim muslimat yang taat kepada semua perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi segala larang-larangan-Nya manusia di wajibkan selalu ingat dan berharap kepada Allah swt, dengan harapan semua perintah yang di kerjakan mendapat pahala yang terbaik di hadapan-Nya. Doa merupakan panggilan jiwa seseorang ketika mengalami kesulitan serta mengalami adanya wabah seperti virus corona (covid 19) pada saat ini, dengan berdoa manusia selalu berharap dan bergantung kepada tuhannya (Allah swt). Sesuai dengan firman Allah dalam al-Quran Surah Ar Rum ayat 33 yang artinya “Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari mereka mempersekutukan Tuhannya” . Menurut penjelasan tafsir al misbah Apabila manusia tertimpa suatu bahaya dalam bentuk penyakit atau kesusahan mereka berlindung kepada Allah, mereka berdoa dan kembali kepada-Nya dengan meminta agar menghilangkan kesulitan diri dalam mereka, kemudian apabila Allah menghilangkan kesulitan diri mereka, kemudian dan memberi karunia-Nya tiba-tiba segolongan dari mereka segera menyekutukan Allah. (bisa di lihat di TafsirQ.com)***
Daftar Pustaka
Departemen Agama RI. 1994. al-Qur’an dan Terjemahannya: Juz 1-30.Jakarta: PT. Kumudasmoro Grafindo Semarang. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia 2018 “Pendidikan Agama Islam dan Budi PekertiXII” Jakarta Pusat kurikulum dan perbukuan, Balitbang Kemendikbud M. Quraish Shihab, 2006 Tafsir Al-Misbah, Pesan
Kesan dan Keserasian al Qur’an, Volume XIV, Jakarta: Lentera Hati. Nasution,Harun. 1992. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ropi, Ismatu. 2012. Pendidikan Agama Islam Di Smp Dan Sma Jakarta: Kharisma Putra Utama. Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara

Rochmad, S.Pd.I M.Pd.
Guru SMAN 2 Kendal, Mahasiswa S-3 UNWAHAS Semarang.