1 minute read

Ukur Kemampuan Sebelum Berhutang

Next Article
hal?owm

hal?owm

Kata “hutang” memiliki konotasi negatif di benak sebagian besar masyarakat. Kata ini seringkali diasosiasikan dengan kondisi ketidakmampuan seseorang dalam mengelola keuangannya, yang mengakibatkan orang tersebut harus meminjam sejumlah uang kepada orang lain.

Akan tetapi, menurut survey Bank Indonesia pada 2012 tentang uang, justru masyarakat berpenghasilan tinggi yang lebih banyak berhutang dibandingkan dengan masyarakat berpendapatan rendah. Umumnya, para orang kaya itu meminjam uang di bank, sedangkan masyarakat berpenghasilan rendah berhutang di non lembaga keuangan.

Para debitur kelas kakap itu ternyata meminjam uang untuk menjalankan usaha. Jumlahnya cukup dominan yakni mendekati 30%. Baru kemudian diikuti utang untuk konsumsi.

Artinya, porsi utang terbesar, dipergunakan untuk keperluan produktif.

Kita tahu, secara umum utang terbagi menjadi dua kategori, yakni utang produktif dan konsumtif. Utang produktif artinya kita berutang untuk sesuatu yang menghasilkan. Tidak harus selalu untuk berbisnis, tapi untuk keperluan apapun yang dapat memberi nilai tambah dalam kehidupan kita.

Contoh utang produktif misalnya membeli properti untuk diinvestasikan. Kita mengambil kredit kepemilikan apartemen dari bank untuk kemudian apartemennya disewakan. Dari penyewaan itu kita memperoleh penghasilan pasif, sementara nilai apartemen itu sendiri setiap tahun akan selalu naik.

Begitu pula ketika kita membeli kendaraan bermotor memakai kredit. Sehari-hari, kendaraan motor ini berjasa menghemat waktu tempuh dan biaya. Namun akan lebih produktif lagi jika disewakan atau dijadikan ojek/taksi online. Dengan memperhitungkan potensi pendapatan dengan angsuran bulanannya, kita bisa mengoptimalkan manfaat dari memiliki kendaraan ini.

Sementara itu, kita tentu maklum juga tentang utang konsumtif. Yakni segala utang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Umunya bersifat, “tidak penting-penting amat”. Contohnya, untuk mengganti segala perangkat gadget dengan model terbaru. Atau untuk membeli paket liburan ke luar negeri. Sudah begitu, di luar negeri berniat untuk belanja, pakai kartu kredit pula.

Maka sebelum mengajukan

This article is from: