8 Juli 2013

Page 38

ANAMBAS Antisipasi Lonjakan Penumpang

38

Batam Pos, Senin 8 Juli 2013

Tambah Dua Feri

SYAHID, Anambas FERI Seven Star Island dan VOC Batavia, berlayar bersamaan dari Tanjungpinang-Tarempa pada Jumat (5/7). Pelayaran ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang mengingat bulan puasa tahun ini sudah semakin dekat. Salah satu staf feri VOC Hendri, mengatakan sebenarnya kedua feri tersebut jalan selang seling. Feri VOC seharusnya jalan dari Tanjungpinang menuju Tarempa pada Selasa, Kamis, dan Jumat. Kemudian feri Seven Star Island jalan pada Senin, Rabu, dan Jumat dari Tanjungpinang ke Tarempa. Sehingga genap enam kali dalam satu minggu.

“Seharusnya kita saling berpapasan dijalan, tapi karena pada Kamis kemarin, VOC tidak jalan karena ada sedikit kerusakan, maka baru bisa berlayar sekarang (Jumat 5/7),” kata Hendry di atas feri Seven Star Island, kemarin. Selain mengantisipasi membeludaknya penumpang, kondisi sekarang dikhawatirkan tidak muat jika hanya dengan satu pelayaran. Karena saat ini sedang musim liburan anak sekolah. Sehingga banyak warga Anambas yang ingin berlibur ke Tanjungpinang atau Batam, sebaliknya. “Ini saatnya liburan sekolah jadi banyak yang berlibur. Kalau menggunakan satu pelayaran saja tidak cukup. VOC juga akan ber-

layar pada Minggu besok karena menggantikan kemarin saat ada kerusakan mesin,” katanya lagi. Sementara itu staf Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Anambas, Erwin Harahap mengatakan, kemungkinan ini merupakan pengganti KM Binaiya yang lama naik dock (perbaikan). “Ini demi kelancaran transportasi laut karena tidak akan cukup dengan satu pelayaran saja. Apalagi KM Binaiya tidak berlayar sebulan lebih,” kata Erwin di Pelabuhan Pemda, kemarin. Ia memperkirakan pelayaran enam kali dalam satu minggu ini berlangsung hingga satu bulan ini. “Ini sudah dua kali, jumat kemarin juga ada dua pelayaran,” katanya lagi. ***

Cengkih Dijual ke Luar Provinsi

F.SYAHID/BATAMPOS

SAID D menjemur cengkih di halaman Desa Tanjung, kemarin. Harga cengkih terus naik, kini tembus Rp 122 ribu per kilogram.

Kini Harganya Rp 122 Ribu per Kg ANAMBAS (BP) - Harga jual cengkih kering di Anambas terus naik. Kini hargannya tembus Rp 122 ribu per kilogram. Cengkih kering dari Anambas tidak beredar di daerah lokal, melainkan di beberapa kota penghasil rokok

terbesar di Indonesia, seperti di Jakarta, Surabaya, dan Semarang atau Kudus. Salah satu petani cengkih di Desa Tanjung, Said D mengatakan, meski masih banyak petani belum panen ia tidak khawatir cengkih kering akan banjir yang menyebabkan harga turun. Pasalnya, tahun ini, petani cengkih tidak panen serentak, sehingga hargannya diper-

kirakan akan terus melambung. “Tahun lalu harga cengkih Rp 150 ribu per kilogram. Saat ini baru Rp 122 ribu masih banyak kemungkinan naik harga lagi. Apa lagi panen tahun ini tidak bareng antara daerah satu dengan daerah lain,” kata Said di lapangan volly dekat rumahnya, kemarin. Biasanya harga tertinggi cengkih kering mulai pada bulan delapan karena cengkih kering sudah mulai sedikit dijual malah jadi langka. Cengkih masih ada tapi sudah panen kedua atau sisa panen pertama. “Dalam satu pokok bisa panen dua kali, karena saat diambil pertama kali tidak semua habis. Tapi ada yang masih muda sehingga menunggu lagi hingga tua dan siap dipetik,” katanya. Sementara pedagang cengkih spekulan, Ahman mengatakan harga cengkih kering akan naik jika jarang ditemukan. Meski banyak petani cengkih di Anambas, tidak akan banjir cengkih karena cengkih dari Anambas dilarikan ke kota-kota besar. (sya)

Nama Bandara Disayembarakan ANAMBAS (BP) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kepulauan Anambas berencana akan menggelar sayembara memberikan nama Bandar Udara (Bandara) Letung di desa Bukti Padi Kecamatan Jemaja, yang baru mulai dibangun tahun ini. Meski demikian kapan pelaksanaan sayembara tersebut, belum jelas. “Target kita September 2013 ini sayembara akan kita gelar. Namun apabila terdapat kendala nantinya, paling lambat pelaksanaannya 2014 mendatang,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Anambas, Erson Gempa, kemarin. IKLAN

Saat ini dinasnya sedang konsultasi sekaligus mencari acuan di Kementrian Perhubungan Pusat terkait pelaksanaan sayembara. Di antaranya, mulai persyaratan khusus maupun umum hingga masa pelaksana sayembara sendiri. “Sayembara ini terbuka untuk umum,” sebut Erson. Erson juga masih merahasiakan mengenai hadiah yang ditawarkan. Sebelum sayembara digelar dinasnya lebih dulu akan membentuk tim dan dewan pakar yang melibatkan sejarahwan, balai kajian sejarah, pakar budaya serta tokoh masyarakat, dan dari BP2KKA

selaku badan memperjuangkan Anambas menjadi kabupaten. “Ketentuan umum dalam sayembara pemberian nama bandara ini diharapkan harus ada unsur sejarah, nama tokoh atau pahlawan setempat yang memiliki nilai sejarah demi perkembangan bandara kedepan,” tutur Erson. Dishub belum bisa memutuskan berapa banyak peserta minimal harus memberikan nama bandara, apakah satu orang satu nama atau lebih dari itu. Pastinya, setiap peserta harus bisa menjelaskan sejarah dari nama bandara yang diajukan. (sya)

F.SYAHID/BATAMPOS

FERI Seven Star bersandar di Pelabuhan Pemda, Anambas. Bersama VOC Batavia, feri ini akan antisipasi lonjakan penumpang saat Ramadan.

Gunakan Bom Ikan, Kapal Ditangkap ANAMBAS (BP) - Lanal Tarempa Melalui Pos (Posal) TNI Angkatan Laut Tambelan menangkap kapal nelayan tanpa nama di sekitar pulau Uwi atau tepatnya 11 mill dari pulau Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau karena terbukti menangkap ikan di laut menggunakan bom ikan, Senin (1/7) pukul 15.30 WIB. Dari hasil tangkapan tersebut Lanal Tarempa menahan Laode Armade 36, beserta lima anggotanya, masing-masing SR, JK, YT, SF, dan LS serta beberapa barang bukti lain, seperti satu kompresor, bom ikan, 300 kilo ikan hasil tangkapan, jaring, tiga gulung selang sebagai alat selam, tiga karung pupuk cap obor, lima bom rakitan satu speed fiber, dan lima bom rakitan. Kini ke enam pelaku diamankan di Mako Lanal Tarempa untuk diIKLAN

mintai keterangan lebih lanjut. Kepala Komandan Lanal Tarempa Letkol Laut (P) Agung Jaya Saktika mengatakan Laode Armade mengaku, sudah dua kali menangkap ikan yang menggunakan bom rakitan. Pertama di Serasan Natuna dan ke dua di Tambelan. Sekali berlayar kapal itu membutuhkan waktu tujuh hari hingga 10 hari, bom ikan yang dibawa hingga 30 bom. Hasil tangkapan rata-rata mereka satu hingga dua ton lebih sekali berlayar. ”Saat ditangkap kami baru dapat ikan 300 kilogram ikan karena kapal itu baru melepaskan tiga bom,” kata Agung, kemarin. Laode katanya, pernah dihukum akibat menjalankan aktivitas sama di Tanjungpinang. ”Ia pernah dihukum di Tanjungpinang selama tujuh bulan, bebas sekitar tiga

tahun lalu. Tapi ia mengaku, menyesal tidak akan melakukan lagi menangkap ikan dengan bom. Jika melakukan lagi anak istrinya jadi jaminan. Ia bingung menanggung biaya anak istri saat di penjara,” katanya. Agung mengatakan, penangkapan itu sebagai efek jera kepada para pelaku, mengingat aktivitas para nelayan yang menggunakan bom peledak merusak ekosistem laut. Sebelum penangkapan kata Agung, Pos Angkatan Laut (Posal) mendapat laporan dari nelayan Tambelan, Senin (1/7) siang. Posal Tambelan langsung pengejaran. “Pengejaran menggunakan Patkamla II-4-33 sekitar pukul 15:30 WIB. Dari sana, anggota menemukan satu kapal tanpa nama diduga telah selesai mengebom ikan,” bebernya.

Saat pemeriksaan, kapal speed fiber yang tidak dilengkapi dokumen tersebut juga ditemukan satu kompresor, tiga gulung selang selam, tiga karung pupuk cap obor, lima bom rakitan, 22 sumbu detonator, serta ikan hasil tangkapan mereka. ”Hasil pemeriksaan kapal tidak dilengkapi dokumen dan membawa bahan peledak, maka kapal beserta ABK berikut barang bukti diamankan untuk dibawa ke Posal Tambelan, selanjutnya di bawa ke Lanal Tarempa,” ujarnya. Selanjutnya, pihaknya akan memberikan pembinaan kepada Laode agar tidak melakukan hal sama ke tiga kalinya, jika tertangkap lagi, akan ada ampun lagi hukumannya. “Ulah mereka bisa merusak terumbu karang yang pemulihannya bisa memakan waktu 30 tahun,” kata Agung. (sya)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.