RENUNGAN HARIAN MARTURIA JULI 2020

Page 1

KATA PENGANTAR

T

erutama sejak bulan Maret yang lalu, bangsa kita sangat bergumul dalam menghadapi serangan wabah virus korona ini menyebabkan sangat banyak korban yang jatuh sakit bahkan banyak juga yang meninggal. Kita berdoa bagi keluarga yang ditinggal diberikan penghiburan dan ketabahan serta mereka tetap berpengharapan dan berserah kepada Tuhan. Akibat wabah ini, program kegiatan YBKSM juga banyak yang terpaksa ditunda dan program kerja YBKSM perlu disesuaikan dan dijadwalkan ulang. Namun demikian, kita patut bersyukur karena dalam keterbatasan seperti itu, Pengurus dan anggota YBKSM tetap berkomunikasi secara intensif dan bersekutu secara online, baik melalui Rapat rutin setiap hari Kamis, bahkan melalui ibadah dan doa bersama yang dilaksanakan hampir setiap malam. Kita terus berdoa supaya wabah ini segera berlalu secara tuntas, supaya kita dapat segera melanjutkan tugas panggilan kita untuk melayani dan memberitakan Firman Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan, kita dapat mengambil hikmat dari serangan wabah virus korona ini, yaitu melatih diri untuk selalu bersabar dan berhikmat, serta semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Firman Tuhan berkata: �Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku� (Amsal 4:5). Sebagai orang berhikmat kita diminta untuk tidak mengenakan kuk kepada sesama, tidak menghakimi dan memfitnah, akan tetapi suka menolong orang lain dan memuaskan hati mereka, sehingga kita dapat berfungsi sebagai terang (Yesaya 58: 9-10). Walaupun wabah korona ini begitu ganas dan meluas, kita harus tetap bersatu padu untuk melawannya. Dengan hikmat dari Tuhan dan bimbingan Roh Kudus, kita pasti mampu melewatinya dan menjadi pemenang. Pasca Covid 19 ini, kita terpanggil untuk meningkatkan pelayanan kita. Selamat melayani!! St. Prof. Dr. Payaman Simanjuntak Pemimpin Umum dan Dewan Redaksi simanjuntakpayaman@yahoo.com


JULI 2020

RABU 01

UNDANGAN UNTUK MEMUJI TUHAN Hai segala bangsa, bertepuk tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai (Mazmur 47:2) Yes. 51:1-5

BE. 847:1-3

Mat. 11:20-24

A

lkitab sering mengajak umat Allah untuk memuji Tuhan, Banyak alasan untuk memuji Tuhan. Pertama, yang paling jelas ialah karena kemegahan, kemuliaan dan kebesaran Allah yang menciptakan langit dan bumi. Dialah yang harus ditinggikan dalam kekudusanNya. Kedua, pengalaman tentang perbuatan Allah yang perkasa, khususnya tindakan penyelamatan dan penebusan. Ketiga, karena perbuatan-perbuatan pelepasan yang khusus dalam hidup kita seperti diloloskan dari musuh dan disembuhkan dari penyakit. Keempat, karena pemeliharaan Allah yang terus-menerus atas hidup kita setiap hari baik jasmani maupun rohani. Dalam nyanyian ini Israel mengundang segala bangsa dan juga umat Allah untuk bertepuk tangan dan bersoraksorai memuji Tuhan sebagai tanda sukacita mereka, karena karya keselamatan yang telah dikerjakan Tuhan. Karena Tuhan telah menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kaki mereka dan memberi tanah pusakaNya. Saat ini, Gereja memuji Tuhan melalui nyanyian pujiannya dalam ketegangan. Karena di satu pihak gereja bersuka cita karena begitu banyak bangsa yang telah menerima Injil. Tetapi di lain pihak, kita juga sadar bahwa masih banyak bangsa yang belum mengakui Tuhan sebagai raja. Sehingga pujian gereja akan selalu merupakan pujian dalam ketegangan antara suka cita dan harapan. Marilah kita menjadi puji-pujian bagi kemuliaanNya dengan memberitakan berita keselamatan bagi bangsa-bangsa (Efesus 1:12). Melalui pujian tersebut kita mengundang semua bangsa dan para pemimpin agar secara penuh bertekuk lutut kepadaNya. Doa : Tuhan, biarlah kami memuji dan memuliakan namaMu dengan memberitakan Injil ke segala bangsa agar semua bangsa bersorak-sorai memujiMu. Amin. (PMS)


JULI 2020

KAMIS 02

MATI BAGI HUKUM TAURAT Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat (Roma 7:6) Zak. 1:1-6

BE. 193:4

1 Yoh. 3:11-18

H

ukum disini, dalam Bahasa Ibrani Torah, merujuk kepada kesepuluh hukum Taurat dan perintah Allah di Perjanjian Lama. Mengenai hukum ini Paulus menyatakan beberapa hal: (1) Hukum diberikan Allah karena adanya pelanggaran atas kehendak Allah. (2) Walaupun hukum Perjanjian Lama itu kudus, baik dan benar (Roma 7:12), tetapi tidak memadai karena tidak dapat memberikan hidup rohani atau kekuatan moral (Roma 8:3). (3) Hukum hanyalah berfungsi sebagai penuntun sementara, hingga datang keselamatan oleh iman kepada Kristus. Setelah kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita sudah bebas dari tuntutan Hukum Taurat. Dan sekarang, kita hidup di dalam Tuhan Yesus. Kita mengabdi kepada Allah bukan lagi melalui tuntutan Hukum Taurat, tetapi melayani Tuhan karena dan di dalam kasih Tuhan Yesus. Ini merupakan karya kasih karunia Allah dalam hati orang percaya. Dan melalui keselamatan itu, kita dapat berpartisipasi dalam tabiat ilahi sehingga kita sanggup hidup suci dan terpisah dari dosa untuk kemuliaan Allah. Demikianlah kehidupan yang kudus menjadi tanda lahiriah bahwa kita berada dibawah perjanjian yang baru. Melalui keselamatan dalam Kristus, Roh mengaruniakan hidup dan kuasa rohani kepada kita orang percaya sehingga kita dapat memenuhi kehendak Allah, bukan dengan cara yang lama menurut Hukum Taurat itu, tetapi dengan cara baru yaitu melakukan kehendak Allah melalui hukum kasih. Doa :

Terima kasih ya Allah, karena kasih karunia keselamatan yang diberikan melalui pengorbanan Tuhan Yesus, kami terbebas dari kungkungan hukum Taurat. Amin. (PMS)


JULI 2020

JUMAT 03

MENGENAL ROH ALLAH DAN TUNTUNANNYA Demikianlah kita mengenal Roh Allah; setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah (1 Yohanes 4:2) Mzm.45:10-17

BE. 44:2

Rm. 7:7-20

A

da yang mengatakan bahwa dunia ini sudah dikuasai rasio. Hal yang tidak dapat ditangkap oleh indera tidak lagi mendapat tempat di hati. Benarkah demikian? Tidak! Karena Kenyataannya, masih banyak orang percaya pada hal-hal yang berbau mistik. Orang masih berduyun-duyun meminta pertolongan atau jasa “orang sakti� dan percaya kepada hal-hal mistis. Dalam nats ini, Yohanes mengingatkan bahwa ada beberapa orang yang menggunakan hal-hal mistis untuk menyesatkan orang-orang percaya. Mereka adalah nabi-nabi palsu yang telah menyebar ke seluruh dunia. Mereka mampu membuat berbagai mukjizat. Karena itulah Yohanes mengingatkan agar jemaat jangan percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu! Caranya: Pertama, apakah mereka mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, atau tidak. Dan kedua, kenalilah buahnya sehingga kita tahu pohonnya (Mat. 12:33). Ikuti mereka bila mereka membuahkan buah-buah Roh yang dari Allah, yaitu bila mereka hidup dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Hati-hatilah. Penyesat akan muncul di akhir zaman (2 Yoh. 1:7). Karena itu mari kita belajar menjaga hati agar tidak mudah terpesona oleh berbagai mukjizat yang tampak di depan mata. Terimalah Roh Kudus, yang akan mengajar kita untuk mampu mengamati dan menguji apakah ajaran-ajaran yang mereka beritakan itu sejalan dengan firman Tuhan. Doa : Ya Tuhan Allah berikan kami pengertian yang daripadaMu dan curahkan RohMu untuk menuntun dan membimbing kami menghindari ajaran sesat. Amin. (SSi)


JULI 2020

SABTU 04

TUHAN MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setiaNya (Mazmur 145:8)

Zak. 4:1-7

BE. 14:1+5

Luk. 10:21-24

S

ejak dari masa penciptaan alam semesta, Tuhan telah menunjukkan kasihNya kepada umat manusia. Setelah Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya, baru Tuhan menciptakan manusia. Manusia pertama, Adam dan Hawa, ditempatkan di Taman Eden yang serba lengkap. Tuhan memerintahkan manusia itu beranak cucu serta menguasai dan mengelola semua ciptaan Tuhan itu untuk memenuhi kebutuhan mereka dan untuk kemuliaan Tuhan. Mereka hidup tanpa kekurangan. Namun, manusia pertama itu telah berdosa melanggar perintah Tuhan, dan Tuhan menunjukkan keadilanNya dengan menghukum mereka. Demikian terus hingga kita sekarang ini, semua orang tetap melakukan dosa. Dan demi keadilan Tuhan, kita semua patut mendapat hukuman maut. Syukurlah bahwa Tuhan kita itu adalah juga Tuhan Yang Maha Kasih. Di ayat berikutnya setelah nats ini FirmanNya berkata: “Tuhan itu baik kepada semua orang dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikanNya. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatanNya” (Ayat 9,17). Keadilan dan kasih setia Tuhan itu diwujudkan dengan Dia sendiri turun dan lahir sebagai manusia Yesus, kemudian memikul dosadosa umat manusia dengan rela mati disalibkan, sehingga kita manusia berdosa memperoleh kasih karunia keselamatan. “Allah telah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8). Sebagai orang yang telah diselamatkan, kita diminta untuk memberitakan Injil kepada semua orang, supaya mereka juga beroleh keselamatan, dan ikut memuji Tuhan yang kudus untuk seterusnya dan selamanya (Ayat 21). Doa : Terimakasih Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah menebus kami dari kutuk dosa. Ajar kami untuk mengajak semua orang memuji namaMu. Amin. (PJS)


JULI 2020

MINGGU 05 Minggu Keempat Setelah Trinitatis

KOINONIA ORANG PERCAYA Ep. Roma 15:7-13

G

ereja adalah gereja segala bangsa, anggotanya datang dan berhimpun dari semua suku, bangsa, bahasa dan tempat di dunia (Ay.9-12). Namun walau sangat beraneka ragam, berbeda-beda, tetapi tetap satu sebagai Tubuh Kristus. Sebagai Tubuh Kristus, orang percaya harus bersekutu, terhubung dan menopang satu sama lain, saling menerima dan saling memberi (Roma 12:4-5; 1 Korint 12). Perbedaan tidak boleh memisahkan kita. Tetapi dengan perbedaan kita bisa saling menerima dan memberi, saling melengkapi. Satu dari Tritugas Panggilan Gereja di dunia adalah bersekutu, berkoinonia. Untuk apa? Bukan sekedar berkumpul. Persekutuan kita adalah komunitas keluarga Allah, sebagai keluarga yang diikat oleh kasih Kristus. Karena itulah seorang ahli mengatakan: “Masuk dalam keluarga Allah merupakan kehormatan tertinggi dan hak istimewa yang bisa pernah Anda terima�. Karena itu, persekutuan kita di dunia harus menjadi representasi, yang harus menampakkan persekutuan di surga. Tugas persekutuan kita adalah menjadi alat Tuhan menyebarluaskan gaya hidup atau budaya surga di bumi, yaitu budaya kasih, karakter hidup saling mengasihi bagi seluruh mahluk ciptaan. Dengan demikian orang percaya bisa menjadi pengubah dunia. Agar tugas tersebut berhasil, maka persekutuan harus kokoh hari demi hari. Bagaimana caranya? Setiap orang Kristen harus saling membantu dengan mau menanggung kelemahan orang lain, tidak egois (Ay. 1-4), saling memperhatikan, hidup rukun (Ay. 5), satu hati, satu suara memuliakan Tuhan (Ay. 6), saling menerima satu sama lain (Ay. 7), dan tetap satu iman dan pengharapan di dalam Tuhan Yesus. Persekutuan seperti itulah yang diberkati Allah dengan sukacita dan damai sejahtera oleh kuasa Roh Kudus. Doa :

Ya Tuhan Yesus, berkatilah persekutuan kami yang beraneka ragam agar dapat menampakkan gaya hidup dan budaya surgawi di dunia ini. Amin. (STPS)


JULI 2020

MINGGU 05 Minggu Keempat Setelah Trinitatis

MENJALANI MASA DEPAN DALAM IMAN Ev. Kejadian 12:1-9

S

eluruh dunia, termasuk kita sudah mengalami pandemi virus Corona beberapa waktu lalu. Dampaknya sangat berat, secara psikologis dan ekonomis. Banyak kehilangan yang mereka kasihi; kehilangan pekerjaan dan pendapatan. Sehingga tidak sedikit yang kehilangan pengharapan, yang gamang dan ragu akan masa depan. Nats hari Minggu ini memberi kita kunci agar mantap melangkah ke masa depan, yaitu: Iman. Kita harus memiliki iman seperti Abraham, yang disebut sebagai bapa orang beriman. Dia belum tahu akan ke mana, dan bagaimana disana. Hanya seperti membeli kucing dalam karung, tidak ada kepastian. Tetapi dia bisa melangkah dengan pasti dan mantap. Mengapa bisa? Karena yang berfirman, yang menyuruhnya pergi itu adalah Allah. Bukan yang lain. Abraham mengimani Firman itu, karena percaya bahwa Allah adalah Allah yang setia, selalu benar dan tepat dalam setiap perkataanNya; tidak pernah salah atau berdusta. Dan sekarang, Firman itu telah menjadi daging, di dalam Tuhan Yesus, yang telah datang menyediakan keselamatan bagi kita. Dengan mengimani Yesus serta melakukan perintah Yesus karena iman, itulah akan menyelamatkan kita dan memberi kepastian bagi kita melangkah ke masa depan Itulah kunci untuk bisa melangkah mantap dalam kondisi ketidak-pastian ini: Turuti dan lakukanlah Firman Tuhan Yesus dengan iman yang penuh, tanpa sedikit keraguan dan perbantahan. Karena arah yang ditunjukkan Tuhan, melalui Firmannya adalah arah yang pasti dan benar, tanpa kesesatan (haliluon) atau bias sedikit pun. Tuhan Yesus adalah jaminan masa depan kita. Selanjutnya, sama seperti Abraham, kita harus menjadi berkat bagi orang lain. Terutama bagi korban virus korona, kita harus dapat membawa penghiburan dan menjadi saluran berkat. Doa :

Ya Tuhan Yesus, kuatkan iman percaya kami, agar kami bisa menuruti FirmanMu, sehingga langkah kami mengikuti jalan yang Tuhan tunjukkan. Amin. (STPS)


JULI 2020

SENIN 06

BERHARAPLAH KEPADA TUHAN Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya! (Mazmur 131:3) Yer. 27:1-11

BE. 217:1+3

Rm. 1:18-25

T

opik renungan dalam satu minggu di minggu keempat setelah Trinitatis ini adalah "Diberkati untuk menjadi berkat". Tuhan memberkati kita bukan untuk dinikmati sendiri. Kita diberkati Tuhan untuk juga menjadi saluran berkat bagi orang lain. Kalau kita yang sudah diberkati Tuhan tidak pernah menjadi saluran berkat bagi sesama yang betul-betul memerlukan, itu dapat diumpamakan seperti sumur yang tidak pernah ditimba airnya. Apa akibatnya? Sumurnya akan kotor, penuh lumut atau kotoran lain sehingga airnya tidak bisa digunakan. Tetapi kalau air tiap hari ditimba, sumur akan bersih dan airnya tetap baik untuk digunakan. Bagaimana kita dapat menjadi saluran berkat? Kalau kita hanya mengandalkan Tuhan Yesus. Dengan kekuatan atau perencanaan sendiri kita tidak mampu melakukannya. Tuhan Yesus sudah berfirman, di luar Dia kita tidak dapat melakukan apa-apa. Tetapi bersama Yesus kita akan berbuah banyak, yang dapat kita salurkan kepada saudarasaudara kita yang memerlukan. Buah apa yang terbaik yang bisa kita bagikan kepada saudarasaudara kita? Yang terindah dan terbaik yang kita miliki ialah keselamatan jiwa kita yang merupakan anugerah yang termahal dari Tuhan Yesus. Dan anugerah itu telah diberikan kepada kita melalui kematian, kebangkitan dan kenaikan Tuhan Yesus. Siapa mau menerimanya akan memperolehnya. Mari kita bagikan kepada saudarasaudara kita dan kepada orang lain, supaya mereka juga menerima anugerah keselamatan itu. Berkat berikutnya yang kita harapkan dari Tuhan Yesus ialah berkat jasmani, seperti kita minta di dalam doa Bapa kami, berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya. Doa : Terimakasih Tuhan Yesus, atas anugerah hidup kekal dan kehidupan sehari-hari kami yang telah Tuhan berikan. Ajar kami untuk berbagi dengan orang lain. Amin. (RP)


JULI 2020

SELASA 07

LAKUKANLAH FIRMAN TUHAN “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.” (Matius 11:21) Mzm. 133:1-3

BE. 399:1

Rm. 3:1-8

Y

esus mengecam kota Khorazim, Betsaida dan Kapernaum karena walau Yesus sering melakukan mujizat disana namun mujizat itu tidak dapat memberikan kesadaran kepada mereka agar mau bertobat dan mengikuti perintahNya. Tambahan lagi, mereka tidak peduli terhadap orang-orang yang mengecam dan menyalibkan Yesus. Sikap tidak peduli atau tidak melakukan apapun adalah dosa. Ada dosa karena tindakan dan perbuatan, tetapi ada juga dosa karena tidak berbuat kebaikan, padahal dia tahu bahwa untuk melakukan hal itu baik, dan dia mampu untuk melakukannya. Tuhan tidak memberikan mujizat kepada semua kota supaya bertobat, karena Tuhan tidak wajib memberi mujizat dahulu, sebelum menghukum. Tuhan berhak langsung menghukum, sekalipun biasanya Tuhan memberikan peringatan-peringatan lebih dahulu melalui nabi-nabi atau rasulNya. Di Roma 9:15 dikatakan: “Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.” Hari ini, Yesus melalui FirmanNya memberikan tawaran kepada kita orang berdosa untuk mendekat kepadaNya dan Ia berjanji memberikan jalan agar beban kita ringan dan hidup menjadi tenang. Dan Yesus telah melakukan banyak mujizat dan hal besar dalam hidup kita. Ingat! tidak semua orang mendapatkannya. Karena itu, mari kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan segenap hati dan bertobat, dan mari kita lakukan kehendakNya dengan setia. Doa : Tuhan, ajarlah kami tanpa dalih selalu siap dengan kesungguhan melakukan segala yang baik sesuai dengan perintah dan FirmanMu. Amin. (DEL)


JULI 2020

RABU 08

HIDUP BENAR SEBAGAI MILIK ALLAH Beginilah firman Tuhan kepadaku: ”Pergilah membeli ikat pinggang lenan, ikatkanlah itu pada pinggangmu, tetapi jangan kaucelupkan ke dalam air.” (Yeremia 13:1) Kej.29:31-35

BE: 272:1

Yoh.13:21-30

I

kat pinggang amat penting dalam perlengkapan pakaian laki-laki Yahudi. Dalam nats ini Allah berfirman kepada Yeremia, nabi Tuhan, agar membeli ”ikat pinggang lenan”, perlengkapan penting jubah seorang Imam (Keluaran 28:40, Imamat 16:4). Pakaian imam harus bersih (bhs. Ibrani - Kosher). Tetapi Tuhan melarang Yeremia mencelupkan ikat pinggang yang dibelinya itu ke air; artinya ikat pinggang itu tidak kosher di hadapan Tuhan. Itu perumpamaan dari Tuhan bagi Yeremia, menyatakan Israel telah najis dalam pembuangan karena meniru perilaku cemar penjajahnya dan menyembah berhala, sehingga Israel tidak layak lagi melekat kepada Allah sebagai milikNya. Kita, orang percaya, telah dianugerahi Firman Tuhan sebagai penuntun hidup benar sesuai kehendak Allah Bapa dalam Yesus Kristus. Ingatlah kita telah dibangkitkan bersama dengan Kristus menjadi manusia baru yang terus menerus diperbaharui FirmanNya untuk hidup benar sesuai kehendakNya (lihat Kolose 3:10). Marilah hidup sebagai milik Allah, yang dengar-dengaran kepada Firman Allah dan melakukan segala sesuatu dalam nama Tuhan Yesus. Jangan meniru perilaku Lea dalam Kejadian 29:31-35 yang memaknai berkat Allah dengan pikiran manusiawi yaitu untuk mendapat cinta Yakub, suaminya; barulah setelah anak ke empat, Yehuda, dia ingat bersyukur kepada Tuhan. Demikian pula kita harus waspada, jangan seperti Yudas Iskariot yang menghianati Yesus karena kecewa terhadap Misi Yesus yang tidak selaras dengan pikiran duniawinya (Yoh. 13:21-30). Doa : Ya Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, layakkanlah kami menjadi milikMu. Tuntun kami milikMu ini, melakukan segala yang benar sesuai FirmanMu. Amin. (BDFS)


JULI 2020

KAMIS 09

BERBAHAGIALAH MENDERITA DALAM TUHAN Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara (Matius 14:10) Kel. 3:1-6

BE: 701:1+3

Rm. 2: 12-16

N

ats ini memberitakan ketidakadilan yang menimpa orang benar. Yohanes pembaptis dipenggal kepalanya di penjara secara diamdiam tanpa pengadilan oleh keputusan keji Herodes, orang Yahudi, yang tahu Hukum Tuhan. Dia didampingi oleh banyak penasehat ahli Taurat yang tahu bahwa Yohanes adalah utusan Allah. Permintaan Herodias, istri Herodes adalah kesempatan bagi Herodes sebagai pemimpin untuk menegakkan kebenaran dan keadilan sesuai perintah Allah nenek moyang Israel, namun Herodes memilih memenuhi kehendak manusia daripada kehendak Allah. Hamba Tuhan yang taat, harus menjadi korban persekutuan jahat wanita penzinah dan anak perempuannya. Kematian Yohanes pembaptis adalah kesaksian bahwa: Pertama, Allah adalah kasih, Dia setia dalam kasihNya mengutus hambahambanNya silih berganti, dimulai dengan Musa yang dipanggil dari dalam semak duri yang menyala tapi tidak terbakar (Exodus 3:1-6); untuk melepaskan bangsaNya Israel. Kedua, sebagaimana Musa diperintahkan membuka kasut, untuk masuk kebersamaan kudus dengan Allah, maka semua utusan Allah selalu bersama Allah dalam menjalani dan mengakhiri pelayanannya. Kematian Yohanes ada dalam rencana Allah, seperti Kristus disalibkan, tetapi dibangkitkan untuk membawa kita kepada Alllah (1 Petrus 3:18). Keadilan yang benar, sempurna dan tidak memihak, hanya pada Allah Bapa dalam Yesus Kristus yang meneliti perbuatan setiap orang pada penghakiman terakhir (Roma 2: 12-16). Di balik penderitaan, Tuhan menyediakan kebahagiaan dan sukacita. Doa : Ya Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, tuntun kami tetap sabar dan tabah dalam pengutusanMu. Kuatkan iman kami untuk tekun melayani Tuhan. Amin. (BDFS)


JULI 2020

JUMAT 10

PELAYANAN MENDATANGKAN KEBAIKAN Jadi dalam Kristus aku boleh bermegah tentang pelayananku bagi Allah (Roma 15:17) Yes.48:6-11

BE. 790:1+3

Luk.14:15-21

P

aulus menasehatkan agar dalam pelayanan, kita tetap bersukacita dan setia, karena pelayanan adalah wujud nyata kita sebagai saksi Kristus. Karena itu kita harus fokus kepada Allah yang telah menyelamatkan kita di dalam Yesus Kristus. Pelayan seperti itulah yang bermegah dalam Kristus, karena “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia� (Roma 8:28). Kita dapat bermegah di dalam Kristus karena kita pasti menerima kemenangan dan dapat berdiri teguh. Sekalipun menghadapi kesulitan, kita tetap giat melakukan pekerjaan Tuhan, dan jerih payah kita pasti tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:58). Paulus juga mengajak agar orang yang hidup dalam iman kepada Yesus Kristus bukan lagi menonjolkan perbedaan dan menghakimi sesamanya. Sebab kita telah dipersatukan dalam Kristus dan keselamatan itu adalah untuk semua bangsa. Sehingga kita juga harus mau menerima dan mau mengasihi sesama tanpa membuat pembatasan-pembatasan. Kita sudah diperdamaikan Allah dengan diriNya, oleh karya Tuhan Yesus Kristus. Karena itu marilah kita berusaha saling menerima kepelbagaian didalam kasih dan pembenaran oleh Tuhan Yesus Kristus. Itulah yang akan menciptakan kedamaian didalam kebenaran. Dengan kebersamaan dan kedamaian jemaat, maka dunia akan ikut memuliakan Allah. Dengan demikian pula, kita akan terus terdorong untuk memberitakan Injil Keselamatan itu kepada semua orang, tanpa kecuali, agar mereka turut diselamatkan dan menerima hidup kekal. Doa : Ya Tuhan, bimbinglah kami dengan Roh KudusMu supaya kami tetap setia untuk melayani, untuk mendatangkan kebaikan bagi banyak orang. Amin. (SSi)


JULI 2020

SABTU 11

TUHAN SAJA YANG DITINGGIKAN

Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya Tuhan sajalah yang maha tinggi pada hari itu (Yesaya 2:11) Yes. 52:1-6

BE. 230:2

Yoh. 12:44-50

N

ats ini merupakan seruan Tuhan melalui nabi Yesaya kepada bangsa Israel supaya mereka tidak menyombongkan diri. Pada saat itu, bangsa Israel sudah terbiasa melakukan sihir dan tenung. Mereka memang terlihat kaya dan berjaya, penuh emas dan perak, penuh kuda dan kereta, tetapi juga penuh dengan penyembahan berhala. Mereka sujud menyembah kepada buatan tangannya sendiri (Ayat 6-8). Mereka menduakan Tuhan. Melalui nats ini, nabi Yesaya mengingatkan umat Israel supaya segera bertobat agar tidak mendapat kedahsyatan murka Tuhan. Tuhan Yang Maha Tinggi itu akan merendahkan orang-orang sombong dan menundukkan orang yang angkuh. Di ayat berikutnya disebut: “Sebab Tuhan semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan” (Ayat 12). Yang tidak mau bertobat, akan mendapat hukuman Tuhan. Menurut persepsi masyarakat, biasanya yang memiliki harta banyak dan kedudukan tinggi cenderung menyombongkan diri, walaupun ada juga orang yang menyombongkan kemiskinan dan kebodohannya. Oleh sebab itu, Firman Tuhan menasehatkan kita supaya selalu hidup berhikmat; kaya miskin, berkedudukan tinggi dan orang biasa, semuanya merendahkan diri di hadapan Tuhan. Perikop ini mengajak kita untuk mengikuti pengajaran Tuhan, sebagaimana di ayat sebelum nats ini berkata: “Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalanNya, dan supaya kita berjalan menempuhnya, sebab dari Sion akan keluar pengajaran” (Ayat 3). Sesuai dengan pengajaran Tuhan tersebut, kita akan terhindar dari sikap menyombongkan diri, dan selalu meninggikan dan memuliakan Tuhan. Doa : Ya Tuhan Allah Yang Maha Tinggi, berikan kami hikmat dan pengajaranMu, supaya kami berhati rendah dan penurut FirmanMu. Amin. (PJS)


JULI 2020

MINGGU 12 Minggu Kelima Setelah Trinitatis

DIDIKLAH ANAKMU DALAM TAKUT AKAN TUHAN Ep. Amsal 4:1-9

D

i kondisi dunia dan perilaku manusia di zaman ini, kita merasakan pentingnya melakukan apa yang dinasehatkan Firman Tuhan ini. Banyak orangtua mengatakan: “Yang paling membahagiakan saya dalam hidup ini, bukanlah harta atau jabatan, tetapi adalah anakanakku yang tetap berjalan di jalan Tuhan�. Sebaliknya, tidak sedikit orangtua yang sakit berkepanjangan akibat perilaku anak-anaknya yang menyimpang dari jalan Tuhan. Karena itu, kita mensyukuri, bila semakin banyak orangtua terutama kaum ibu yang mau berkorban dengan meninggalkan kariernya untuk fokus mendidik anak-anaknya di rumah. Kita syukuri kesudian orangtua yang mau kursus, belajar dan mengikuti seminar untuk memperlengkapi dirinya tentang parenting, agar mampu mendidik anak-anaknya, karena mereka mengingat Firman Tuhan di Amsal 22:6, supaya mendidik anak-anak sejak usia dini di dalam takut akan Tuhan. Walaupun kita sesalkan masih banyak orangtua yang tidak peduli, membiarkan anak-anaknya tanpa pendampingan dan pengajaran yang memadai dari orangtua, yang berakibat terjadinya kenakalan dan kerusakan moral anak-anaknya. Dan sering, sesal datang kemudian. Itulah yang diakui Salomo dalam nats ini. Walaupun ayahnya adalah raja yang berkuasa dan super sibuk, tetapi ayahnya, Daud sangat telaten mendidik dan mengajarinya serta memastikan bahwa Salomo berjalan di jalan Tuhan. Yang diajarkan ayahnya adalah takut akan Tuhan. Itulah kunci untuk selalu berjalan di jalan Tuhan. Dan ayahnya memberi teladan untuk itu, hidup di jalan Tuhan, yang diteladani oleh anaknya, Salomo. Itulah tugas yang harus dilakukan para orangtua sekarang. Mari, didiklah anak-anakmu sejak usia dini. Dan anak-anak, maulah dididik orangtuamu dalam takut akan Tuhan, sehingga kita menjadi orang yang tetap setia mengikuti dan melakukan Firman Tuhan. Doa :

Ya Tuhan, kuatkan hati kami untuk mendidik anak-anak kami untuk tetap takut akan Tuhan. Amin. (STPS)


JULI 2020

MINGGU 12 Minggu Kelima Setelah Trinitatis

JANGAN MENGHAKIMI Ev. Lukas 6:39-42

M

elalui nats ini Yesus mengajar kita tentang tata pergaulan, dengan mengatakan: Janganlah kamu menghakimi. Memang ada kepuasan tersendiri bila kita menilai orang lain. Karena menghakimi adalah menempatkan diri kita sebagai hakim atas orang lain dan menempatkan mereka sebagai terdakwa. Pasti kita merasa, kita lebih hebat dan lebih baik dari mereka. Karena itulah Yesus melarang. Karena menurut Yesus, bila kita menghakimi orang lain, sebenarnya diri kitalah yang kita hakimi. Semakin banyak kita menilai orang lain, itu membuat banyak kekurangan kita yang tersingkap. Karena ada ungkapan mengatakan: bila jari telunjuk kita menunjuk orang lain, keempat jari lainnya menunjuk diri kita sendiri. Juga karena Allah akan menghakimi kita kelak menurut ukuran yang kita gunakan menghakimi orang lain (Ay. 38). Lalu bagaimana supaya kita tidak menghakimi? Kenalilah dirimu! Bukan menurut ukuranmu atau orang lain, tetapi hadapkan kepada Allah. Pasti kita akan menyadari bahwa kita adalah orang yang sangat tidak layak, lalu kita akan mengatakan, sebaiknya kukeluarkan dulu balok yang di mataku sebelum aku mengeluarkan selumbar di mata orang lain (Ay. 41-42). Sikap suka menghakimi, timbul dari ketidaksanggupan melihat dosa-dosanya sendiri. Mereka berbuat demikian untuk membelokkan perhatian orang dari kesalahan mereka sendiri. Makin merosot kesusilaan seseorang, makin tajam penghakimannya atas orang lain. Itu berarti, orang yang terlalu mudah menghakimi orang lain, adalah orang yang punya borok yang lebih jahat. Ingatlah, pengenalan kita terhadap orang lain dan terhadap diri kita, sangat terbatas. Hanya Tuhan yang bisa menghakimi karena Dia yang tahu segalanya. Tugas kita bukan menghakimi orang lain, tetapi menjaga orang lain agar tidak jatuh dalam dosa dan membawanya kembali ke jalan Tuhan. Doa :

Ya Tuhan Yesus, buanglah dari kami sifat menghakimi karena kami juga adalah orang berdosa. Amin. (STPS)


JULI 2020

SENIN 13

DENGAN NYARING AKU BERSERU-SERU KEPADA TUHAN Dengan nyaring aku berseru-seru kepada Tuhan, dengan nyaring aku memohon kepada Tuhan (Mazmur 142:2) Im. 26:1-13

BE. 358:5

Ibr. 2:1-4

T

opik renungan dalam satu minggu di minggu kelima setelah Trinitatis ini ialah: "Cintailah pendidikan". Melalui pendidikan kita mempunyai pengetahuan dan pengertian yang bisa membe-dakan yang baik dari yang buruk. Mencintai pendidikan supaya jangan picik, tetapi supaya berpandangan luas dan dapat memberikan solusi terhadap berbagai masalah. Anak yang cerdas pasti menyenangkan hati orang tuanya. Kalau kita cerdas, pintar, tahu yang baik dan buruk pasti menyenangkan hati Bapa di surga. Hanya anak yang pintar dan berhikmat yang tahu kepada siapa ia berseru minta tolong. Pemazmur dalam ayat hari ini, yaitu Daud, yang berada di dalam gua karena dikejar-kejar musuhnya yang mau mencabut nyawanya, memberikan pengajaran kepada kita hari ini, supaya kita menjadi orang bijak. Ketika menghadapi pergumulan hidup yang sangat berat, Daud bukan datang kepada manusia minta tolong; tetapi Daud dengan suara nyaring berseru-seru memohon hanya kepada Tuhan. Karena dia yakin bahwa Tuhanlah yang sanggup menolong dia dari segala macam ancaman. Daud memberi pengajaran kepada kita untuk mencari pertolongan hanya pada Tuhan Allah. Dari siapa kita mendapat pendidikan dan kepintaran? Mintalah kepada Allah Bapa di surga. Permulaan hikmat adalah takut akan Allah dan mengenal yang Maha tinggi adalah pengertian. Tuhan Yesus adalah hikmat Allah (1 Korint 1:24,30). Supaya kita memiliki hikmat, mari kita meminta kepada Tuhan Yesus Kristus. Kristuslah sumber segala hikmat dan perlindungan bagi kita. Doa : Tuhan Yesus, Engkaulah sumber segala hikmat dan perlindungan bagi kami. Berikanlah kami pengertian dan hikmat yang dari Tuhan itu. Amin. (RP)


JULI 2020

SELASA 14

PERCAYALAH KEPADA TUHAN Tinggalkanlah anak-anak yatimmu, aku akan menghidupi mereka; biarlah janda-jandamu menaruh kepercayaan padaku!" (Yeremia 49:11) Ul. 28:1-14

BE. 12:4

Efs. 4:17-5:2

N

ats ini merupakan bagian dari nubuat nabi Yeremia kepada bani Edom yang sombong yang dimurkai Tuhan dan segera akan dihukum karena kesombongannya. Namun dalam nats ini Allah mengasihani kaum yang lemah dan berkata bahwa para janda dan anak yatim mereka tetap akan dipelihara oleh Tuhan, asalkan para janda itu berserah dan mempercayai Tuhan dalam hidup mereka selanjutnya. Inilah perwujudan dari Allah yang adil, yang pasti menghukum manusia berdosa.Tetapi juga sekaligus Allah yang mengasihi, terutama kepada kaum yang menyadari dirinya lemah yang mau berserah kepada Tuhan. Allah membenci dosa dan pasti menghukum manusia berdosa, di neraka untuk selama-lamanya. Allah juga mengasihi manusia dengan kasih yang kekal. Itulah sebabnya Allah menunjukkan kasih dan keadilanNya di dalam Yesus Kristus. Dialah Allah yang menjadi manusia yang rela berkorban untuk menebus dosa manusia. Hanya dengan mempercayai Yesus saja sebagai Tuhan dan Juruselamat, disertai pertobatan maka kita menerima anugerah hidup yang kekal yang Tuhan sediakan bagi manusia yang dikasihiNya. Doa : Terima kasih Tuhan Yesus, yang rela menebus kami, dan senantiasa memelihara kami bersama anak cucu kami. Biarlah kami setia melayaniMu Tuhan. Amin. (TAS)


JULI 2020 RABU 15 Sebagai orang percaya, hidup kita aman dalam perlidungan Tuhan. Bahkan Tuhan Yesus berkata akan menyertai kita sampai dengan akhir zaman. Kalau pun kita harus lebih dahulu meninggalkan dunia yang fana ini, isteri dan anak-anak kita aman dalam pemeliharaan Tuhan. Karena Allah menjadi Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda (Mazmur 68:6). Kuncinya adalah, kita berserah dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan Yesus!

HAL-HAL YANG BAIK Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaanMu, ya Tuhan, dan sangat dalamnya rancangan-rancanganMu (Mazmur 92:6) Obj. 15:17-21

D

BE. 361:3

Mat. 13:10-17

alam kehidupan ini banyak orang hanya memikirkan apa yang menyenangkan dan menguntungkan. Memang tidak salah dan setiap orang memang harus mengejar sesuatu yang menguntungkan sehingga dia menjadi orang yang berhasil dalam kehidupannya. Tetapi jangan lakukan dengan menghalalkan segala cara. Lakukanlah dalam takut akan Tuhan. Melalui ayat bacaan hari ini, pemazmur menyebutkan hal-hal baik yang harus kita kerjakan. Pertama, menyanyikan nyanyian syukur kepada Tuhan (Ayat 2). Dunia ini penuh dengan nyanyian keputusasaan, kekecewaan, kebencian, emosi dan amarah. Akan tetapi, hal yang baik adalah kita harus menyanyikan syukur kepada Tuhan, karena orang yang selalu bersyukur kepada Tuhan akan menjadi orang yang kuat, berhikmat dan menjadi sahabat Tuhan. Kedua, kita harus memberitakan kebaikan, kasih dan kesetiaan Tuhan (Ayat 3), yang sungguh luar biasa dalam kehidupan kita. Karena itu janganlah kita membicarakan kekurangan orang lain, janganlah kita mengingat kekecewaan dan kegagalan kita. Tapi marilah kita bicara tentang kesetiaan dan kasih Tuhan, maka itu akan mendatangkan kekuatan dan ketenangan kita. Ketiga, selalu mengingat pekerjaan Tuhan (Ayat 6). Kita sudah dipilih dan diselamatkan oleh Tuhan, karena itu ada tugas yang Tuhan berikan dan percayakan kepada kita, yaitu kita harus memuliakan dan menyembah Allah, memenangkan jiwa, dan


menguatkan orang lain. Kita juga diberi tugas harus menjadi berkat, terang dan garam bagi semua orang Doa : Bapa Sorgawi, ingatkanlah kami untuk melakukan hal-hal yang baik, termasuk memberitakan InjilMu dengan tekun dan setia. Amin. (ITS)


JULI 2020

KAMIS 16

PELIHARA DAN JAGA TERUS SIKAP TERBUKA DI HADAPAN TUHAN Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapanNya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggungan jawab (Ibrani 4:13) Kej. 14:9-25

BE. 256:1

Ibr.2:5-8

S

alah satu sifat manusia adalah pintar dan suka menutupi kekurangan dan kelemahannya karena takut jika orang lain mengetahuinya. Namun bagaimanapun pintarnya, suatu saat akan ketahuan juga. Seperti kata pepatah “Sepandai-pandai tupai melompat suatu saat akan jatuh juga�. Kita harus menyadari bahwa kita bukanlah manusia yang sempurna. Karena dosa, kita menjadi manusia yang banyak kekurangan dan kelemahan. Jika di hadapan manusia kita pintar dan suka menutupi kekurangan dan kelemahan, janganlah di hadapan Tuhan. Sebab dihadapanNya, semua kepribadian kita nyata, terbuka, terang benderang, tiada yang tertutupi. Inilah yang disaksikan penulis surat kepada orang Ibrani sehingga dia mengatakan: Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapanNya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka didepan mata Dia, yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Jangan lupa bahwa kita terus dalam pantauan Tuhan. Artinya semua kehidupan dan kepribadian kita nyata di hadapan Tuhan, dan pada saatnya Tuhan meminta pertanggung jawaban atas semua tindakan kita. Di hadapan Tuhan tidak berlaku sikap berpura-pura, memoles katakata. Semua perlakuan, tindakan dan isi hati dan pikiran kita nyata bagi Tuhan. Segala kehidupan kita telanjang dan terbuka di depan mata Tuhan. Karena itu terbukalah dan bertobatlah. Doa :

Ajar kami Tuhan untuk hidup rendah hati, terbuka dan mengaku segala kekurangan dan kesalahan kami. Tolong kami melakukan kehendakMu saja. Amin. (PES)


JULI 2020

JUMAT 17

PATUNG DAN PENYEMBAHNYA ADALAH KEBODOHAN Siapakah yang membentuk allah dan menuang patung yang tidak memberi faedah? (Yesaya 44:10) Mzm. 86:11-17

BE. 12:5-6+8

Ibr. 6:1-8

A

llah yang menciptakan manusia, maka Dialah yang berkuasa atas manusia. Kalau patung dibuat oleh manusia untuk disembah, maka jelas manusialah yang lebih berpengaruh dari patung, karena patung itu hanyalah benda mati yang dibuat sesuai selera manusia. Dia tidak dapat berbuat apa-apa. Bahkan untuk bergerak saja harus manusia yang memindahkannya. Karena itu apa yang diharapkan manusia dari patung sehingga dia disembah dan manusia berharap kepadanya? Bukankah ini diluar akal sehat dan bukankah ini adalah suatu kebodohan? Dan yang terutama, ingatlah, membuat patung untuk disembah sebagai Allah adalah kekejian bagi Allah. Allah pasti akan menghukum orang bodoh seperti itu. Allah Jahwe-lah yang menciptakan manusia. Dialah yang berkuasa, Dialah pemberi keselamatan. Didalam Tuhan Yesus, Allah telah menyediakan keselamatan bagi seluruh dunia. Dialah juga sumber segala sesuatu. Hanya Dialah Allah yang pasti mampu dan mau memenuhi seluruh kebutuhan kita. Karena itu hanya Dialah Allah yang patut kita sembah dan agungkan, sebab hanya Dialah Allah yang patut menerima segala puji dan sembah dari kita manusia. Dia tidak pernah meninggalkan dan membiarkan kita sendiri. Tetapi sebaliknya, Allah yang kita kenal di dalam Yesus Kristus itu selalu ada buat kita, selalu memegang kita dengan tangan kananNya. Artinya Allah menggunakan segala kekuatan dan kuasaNya untuk menjaga dan memelihara kita. Karena itu janganlah sekali-kali menyembah patung (berhala) ataupun beribadah kepadanya, karena itu adalah kebodohan. Doa : Ya Tuhan Yesus buatlah kami menyembah, beriman dan beribadah hanya kepadaMu saja. Amin. (SA)


JULI 2020

SABTU 18

WASPADA TERHADAP NABI-NABI PALSU

Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas (Matius 7:15) Yes. 44:18-20

BE. 120:1-2

Ibr. 6:13-20

H

awa mengamati pohon yang dilarang Tuhan untuk memakan buahnya. Memang pohon itu menarik, dan kelihatannya buahnya sedap untuk dimakan. Maka ular pun mulai menggoda dan berkata: “Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu yang baik dan yang jahat” (Kej. 3:5). Lalu Hawa pun mengambil buah itu dan dimakannya; sebagian lagi diberikannya kepada suaminya, Adam, dan dimakan. Mereka jatuh dalam dosa. Begitu lihainya iblis itu menggoda manusia supaya jatuh ke dalam cengkraman kuasanya. Demikian juga dengan nabi-nabi palsu, akan dengan lemah lembut menawarkan keindahan dunia ini, membuat kita terkagum-kagum kepadanya, dan semakin kita menjauh dari Tuhan. Sementara untuk mengikut Yesus, kita diminta untuk mengosongkan diri dan memikul salib (Mat. 16:24). Oleh sebab itu, dengan mengandalkan akal sehat kita sendiri, kita tidak dapat mengenali nabi-nabi palsu. Untuk itu, Firman Tuhan membimbing kita. Pertama, melihat dari buahnya. Hasil akhir dari nabinabi palsu adalah mencuri kemuliaan Allah, kita menjadi terkagumkagum kepadanya dan memuja dia; kita lupa atau tidak lagi memuliakan Tuhan sumber segala berkat itu. Kedua, kita harus tetap di dalam Firman Tuhan. Yesus sendiri berkata: “Jikalau kamu tetap dalam Firman-Ku, kamu benar-benar adalah muridKu. Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh. 8:31-32). Ketiga, kita harus selalu meminta bimbingan Roh Kudus, yang menuntun kita untuk tetap setia dijalan Tuhan. Doa :

Tuhan, bimbing kami melalui Roh KudusMu menjauhkan diri dari nabi-nabi palsu, supaya kami tetap setia mengikuti Firman dan perintahMu. Amin. (PJS)


JULI 2020

MINGGU 19 Minggu Keenam Setelah Trinitatis

IBADAH DAN PERSEMBAHAN KEPADA TUHAN Ep. Markus 12:41-44

D

alam tradisi agama Yahudi, semua orang yang beribadah berjalan menyampaikan persembahannya ke peti tempat persembahan di depan altar. Yesus duduk di dekat peti persembahan itu, memperhatikan cara dan sikap setiap orang memberi persembahan. Banyak orang kaya yang memberi persembahan dalam jumlah besar. Tetapi yang mendapat perhatian Yesus adalah seorang janda miskin, memberi hanya dua peser, bilangan uang yang terkecil. Tetapi menurut Yesus, itulah persembahan yang paling besar saat itu. Mengapa? Yesus melihat bukan dari jumlahnya, tetapi dari keihklasan pemberi. Seorang konglomerat bisa memberi persembahan Rp 10 juta, tetapi itu sangat kecil karena dia masih memiliki kelebihan ratusan miliar rupiah lagi. Tetapi si janda memberikan hanya dua peser, dan itulah seluruh hartanya, itulah hidupnya. Sehingga yang dia persembahkan sebenarnya adalah seluruh miliknya. (Ay. 44). Dan dia menyerahkannya dalam keihklasan. Karena itulah Yesus mengatakan persembahan sang janda itulah yang terbesar. Bagaimanakah dengan persembahan kita? Ada yang mempersembahkan sepersepuluh dari pendapatannya (Maleaki 3:10). Yang lain mempersembahkan tukaran uang terbesar di kantongnya, tetapi ada juga juga dengan tukaran terkecil. Tetapi sebenarnya, Tuhan melihat keiklasan kita. Dan terutama, Tuhan ingin agar kita mempersembahkan hidup kita bagiNya, karena kita telah ditebus oleh Tuhan Yesus dan dijadikanNya menjadi milikNya. Doa : Tuhan, mampukan kami untuk mempersembahkan hidup kami, tubuh dan jiwa kami, serta seluruh milik kami menjadi persembahan yang harum bagiMu. Amin. (MPS)


JULI 2020

MINGGU 19 Minggu Keenam Setelah Trinitatis

PERSEMBAHAN YANG IKHLAS KEPADA TUHAN Ev. Ulangan 16:13-17

D

alam perikop ini, Tuhan mewajibkan orang Israel merayakan hari raya “Pondok Daun” setiap tahun (ayat 13). Disebut “Hari raya Pondok Daun” untuk mengenang masa perjalanan di gurun pasir, dimana Israel bisa hidup selama 40 tahun tanpa bertani, tanpa bekerja, tetapi hidup dari pemberian Tuhan (Imamat 23:33-44). Hari itulah sebagai hari raya mengucap syukur. Saat itulah mereka memberi sebagian dari hasil panen sebagai persembahan syukur untuk Tuhan. Pada perayaan itu, ada satu ketentuan yang wajib dilakukan setiap orang Israel, yaitu: “Janganlah seseorang menghadap Tuhan dengan tangan hampa” (Ay.16). Mereka wajib membawa persembahan kepada Tuhan. Di zaman dahulu, bila seseorang mau menghadap raja, dia harus membawa persembahan sebagai penghormatan dan ketundukan kepada raja. Demikian dengan umat Tuhan. Dan bila mereka melakukannya, Tuhan berjanji akan memberkati hidup mereka. Persembahan, atau nama lengkapnya “Kurban Persembahan”, adalah sesuatu yang kita berikan untuk Tuhan, bukan karena kita kaya atau berlebihan. Kurban persembahan adalah sesuatu yang seharusnya untuk kita tetapi kita kurbankan untuk mempersembah-kannya kepada Tuhan. Dan tujuannya bukan untuk mempengaruhi Tuhan agar memberkati kita. Tetapi karena kita sudah menerima kelimpahan berkatNya. Terutama karena kita sudah ditebus oleh Tuhan Yesus melalui kematianNya. Karena itu selayaknyalah kita mempersembahkan seluruh hidup kita bagi Dia. Doa :

Ya Tuhan ajarilah kami agar semakin hari kami semakin rela mempersembahkan hidup kami kepada Tuhan Yesus yang telah menebus kami Amin. (MPS).


JULI 2020

SENIN 20

JANGAN MENGAMBIL ISTERI DARI PEREMPUAN KANAAN Kemudian Ishak memanggil Yakub, lalu memberkati dia serta memesankan kepadanya, katanya: "Janganlah mengambil isteri dari perempuan Kanaan (Kejadian 28:1) Mzm. 139:1-12

BE. 121:1

Why. 14:12-20

T

opik renungan dalam satu minggu di minggu keenam setelah Trinitatis ini ialah: "Ibadah dan persembahan kepada Tuhan". Kita diminta untuk beribadah dengan sungguh-sungguh kepada-Nya dan memberikan persembahan yang terbaik. Persembahan yang terbaik seperti tertulis di Roma 12:1: "Aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Itulah ibadahmu yang sejati". Kalau kita sudah mempersembahkan tubuh kita kepada Allah, berarti tubuh kita sudah menjadi milik Allah, sehingga apapun yang kita lakukan dengan tubuh kita harus menyenangkan hati Tuhan. Ishak memberkati Yakub serta berpesan, janganlah mengam-bil isteri dari perempuan Kanaan. Mengapa? Karena orang Kanaan menyembah ilah-ilah lain. Ishak menjaga anaknya Yakub supaya jangan sampai meninggalkan Allah Abraham, Allah Ishak dan menyembah ilahilah lain karena dipengaruhi perempuan Kanaan itu. Ribka ibunya Yakub sudah sangat berduka bahkan sudah mengatakan "sudah jemu hidup, karena perempuan Het / Kanaan isteri Esau". Karena kalau ada orang asing masuk dalam keluarga kita yang tidak seiman, akan dapat merusak ibadah keluarga, melenceng dari tujuan. Melalui ayat hari ini kita disapa untuk betul-betul menjaga anakanak kita supaya jangan sampai kawin atau dapat pasangan hidup dengan orang yang tidak seiman atau yang tidak percaya kepada Yesus Kristus, supaya ada kesehatian dalam keluarga. Doa : Tuhan Yesus, tuntunlah kami untuk mengajari dan membimbing anak-anak kami, hanya mencari pasangan hidup dari orang yang percaya kepadaMu. Amin. (RP)


JULI 2020

SELASA 21

BERSUKACITA MEMULIAKAN TUHAN Tetapi aku hendak bersorak-sorak untuk selama-lamanya, aku hendak bermazmur bagi Allah Yakub (Mazmur 75:10) Zef. 3:1-13

BE. 588:2

Ibr. 13:1-2

M

azmur pasal 75 ini merupakan nyanyian ucapan syukur kepada Allah sebagai Hakim yang adil. Allah yang merendahkan orang fasik yang sombong, tetapi yang meninggikan orang benar yang rendah hati dan senantiasa berserah dan memuji Tuhan. Nats ini merupakan luapan sukacita pemazmur atas kebaikan Tuhan yang melindungi dan meninggikan dirinya. Semua manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa adalah maut. Di depan Allah yang adil, seharusnya semua manusia terhukum dalam kematian kekal selama-lamanya. Akan tetapi karena kasihNya, Allah rela berkorban menjadi manusia di dalam Yesus Kristus, yang mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia agar manusia boleh diselamatkan. Hanya dengan kematianNya maka manusia terbebas dari hukuman dan menerima anugerah hidup yang kekal. Anugerah hidup kekal ini hanya dapat kita peroleh dengan iman dan pertobatan dengan setia mengikut Yesus. Setelah kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi, maka hubungan kita dengan Allah dipulihkan. Kita menjadi pewaris kehidupan kekal, yang kita peroleh semata-mata karena kasih karunia. Sebab itu sepatutnya kita bersyukur memuliakan Tuhan untuk kemurahanNya yang telah menyelamatkan kita, yaitu dengan melakukan perbuatan baik untuk menyenangkan hati Tuhan. Dan dengan bersemangat kita menyampaikan kabar baik kepada orang lain, agar mereka juga terbebas dari hukuman maut dan menerima anugerah hidup kekal itu. Doa :

Terima kasih Tuhan Yesus untuk anugerah-Mu. Kami mau setia mengikut Engkau. Tuntun kami menyampaikan kabar baik ini dengan sukacita kepada orang lain, agar mereka juga diselamatkan. Amin. (TAS)


JULI 2020

RABU 22

BERHARAP BERSAMA TUHAN YESUS Dan padaNyalah bangsa-bangsa akan berharap." (Matius 12:21) Dan. 12:1-13

BE. 6:5

Mat. 20:17-28

B

etapa setianya Tuhan Allah menggenapi apa yang telah difirmankanNya. Melalui nabi Yesaya yang hidup di abad ke-6 SM. Tuhan Allah berfirman tentang kehadiran MesiasNya: “Lihatlah, itu HambaKu yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadaNya jiwaKu berkenan; Aku akan menaruh RohKu ke atasNya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa dan padaNyalah bangsabangsa akan berharap” (Mat. 12:18-21; Yes.42:1-4). Nubuatan itu telah tergenapi didalam diri Yesus, Allah yang berinkarnasi menjadi manusia, Sang Mesias dari bahasa Ibrani atau Sang Kristus dari bahasa Yunani. Dia menderita hingga mati pada kayu salib Golgata, bangkit dari dunia orang mati dan Dia naik ke surga. Semua peristiwa itu disaksikan oleh para muridNya sekitar tahun 29 M. Rencana keselamatan bagi umat manusia berdosa (Roma 3:23) supaya tidak berakhir di dalam kebinasaan kekal (Roma 6:23a) telah dikerjakan oleh Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus. “Dan padaNyalah bangsa-bangsa akan berharap,” maksudnya kepada Tuhan Yesus Kristus. Berharap akan memperoleh apa? Lebih daripada sekedar memperoleh kebutuhan dan keperluan selama hidup di dunia fana ini! Kita harus berharap akan hidup kekal dalam surga. Karena Dia telah naik ke surga, maka ada jaminan pasti bahwa setiap orang berdosa, termasuk kita ini, yang sungguh-sungguh mau mempercayai, mengakui, dan mengandalkan Yesus Kristus satu-satunya Tuhan dan Juruselamat, pasti akan memperoleh hidup kekal dalam surga kelak di zaman akhir. Mari pastikan bahwa Anda telah membuat keputusan iman secara pribadi, supaya kapan pun Anda meninggal dunia, maka kelak Anda akan ikut dibangkitkanNya untuk hidup kekal Bersama Tuhan Yesus. Doa : Ya Tuhan, tolonglah kami melalui Roh Kudus supaya kami mampu hidup sebagai orang yang telah Engkau selamatkan didalam Yesus Kristus. Amin. (PSW)


JULI 2020

KAMIS 23

MENILAI ALAM Yesus berkata pula kepada orang banyak: “Apabila kamu melihat awan naik di sebelah Barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi (Lukas 12:54) Mzm. 105:1-9

BE. 373:3

1 Kor. 4:14-20

S

etiap di jaman sekarang ini pasti mendambakan pendidikan yang setinggi mungkin, supaya paham mengenai lingkungan, alam dan teknologi. Dengan memiliki pengetahuan seperti itu, banyak orang memiliki pekerjaan, posisi dan jabatan penting dalam pemerintahan dan dalam masyarakat. Mereka tahu segalanya, pintar menilai, pintar memberi nasehat, saran dan kritik. Di perikop ini Tuhan Yesus mencela orang-orang di sekitarnya, yang sangat pintar menilai alam. Yesus mengatakan: Apabila awan gelap, pertanda hujan mau turun. Apabila angin selatan bertiup, bukti hari akan panas terik (Ay. 55). Mereka pintar menilai alam. Tetapi mereka tidak mampu menilai tanda-tanda zaman. Mereka tinggi ilmu tentang alam tetapi tidak memiliki kemampuan rohani, sehingga mereka tidak melihat bahwa Juruselamat dunia, yaitu Tuhan Yesus telah ada di antara mereka. Karena itu, sangatlah baik dan luar biasa bila kita menjadi orang yang tinggi ilmu, tinggi pengabdian dan tinggi iman! Kenapa? Bila kita memiliki hal itu, kita akan semakin dekat dengan Tuhan, selalu bersyukur, rendah hati, melakukan yang baik, memuji dan menyembah Tuhan, sebagai bukti kesetiaan kita kepada Tuhan. Orang seperti itulah yang mampu bukan hanya menilai tanda alam, tetapi juga mampu membaca tanda zaman yang Tuhan berikan untuk mengingatkan kita agar kita tetap waspada dan tetap setia pada iman percaya kepada Tuhan Yesus. Sehingga kita tahu berperilaku, yang menjadi kesaksian kita tentang Yesus, Juruselamat dunia ini. Doa : Terima kasih Tuhan. Berilah kami Roh KudusMu untuk memahami semua tanda-tanda zaman, sehingga kami tahu melakukan kehendakMu. Amin. (MPSil)


JULI 2020

JUMAT 24

MENGETAHUI KARUNIA DARI ROH ALLAH Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita (1 Korintus 2:12) Mzm. 119:129-136

BE. 107:1

Kis. 7:54-60

M

anusia duniawi tidak dapat mengenali karunia Allah karena hikmat Allah itu tersembunyi dan rahasia. Tetapi bagi yang menerima Roh dari Allah, mereka mengerti karunia pengampunan dosa, keselamatan dan hidup kekal yang dianugerahkan Allah. Tahu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Tahu membedakan manakah hikmat yang dari Allah dan mana yang bukan. Hikmat itu dinyatakan melalui Injil Kristus. Manusia duniawi menganggap segala sesuatu yang berasal dari Allah sebagai suatu kebodohan, karena mereka tidak dapat memahami dan menghargai hikmat Allah. Satu contoh hidup, ada orang yang punya kesempatan untuk korupsi namun tidak korupsi. Orang dunia mengatakan itu kebodohan. Namun orang yang memiliki Roh Allah, tidak akan melakukannya. Dalam kasus pandemi corona, dunia nampaknya dibiarkan rapuh. Pandemi corona memang membawa kematian. Kita sangat bersedih. Namun di sisi lain, langit menjadi biru, lingkungan menjadi bersih, polusi sudah jauh berkurang, kualitas alam ciptaan Allah menjadi lebih baik. Alam ciptaan Allah diperbaharui. Inilah hikmat Allah yang dapat kita rasakan. Inilah kabar baik bagi segala mahluk ciptaan Tuhan. Orang yang telah menerima Roh Allah memiliki hikmat Allah dari paradigma, cara pikir dan cara pandang serta tindakan berdasarkan hikmat Allah. Mereka memahami hal-hal rohani, dan menilai segala sesuatu berdasarkan hikmat Allah. Karena itu, marilah menjadi manusia rohani yang dapat menghargai hikmat dan penyertaan Roh Allah melalui cara hidup kita. Doa : Ya Tuhan, terima kasih atas Roh yang Tuhan karuniakan kepada kami sehingga kami tahu dan mengerti akan karunia yang Tuhan berikan kepada kami. Amin. (DSim)


JULI 2020

SABTU 25

TERANG FIRMAN TUHAN Bila tersingkap, firman-firmanMu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh (Mazmur 119:130) Mzm. 105:1-11

BE. 186:1

1 Kor. 13:4-5

M

azmur 119 ini terdiri dari 176 ayat, terpanjang dalam Alkitab; menjanjikan kebahagiaan orang yang mengikuti hukum Taurat. Dalam perikop ini, pemazmur mempersiapkan diri menantikan hariNya Tuhan. Untuk itu, pemazmur mencintai perintah Tuhan lebih dari pada emas tua. Dia membenci dusta, dan hidup jujur sesuai dengan titah Tuhan (Ayat 126-127). Dia rindu kepada Firman Tuhan yang memberikan terang hidup baginya. Pada mulanya adalah Firman; dan Firman itu adalah Allah. Firman itu turun ke bumi menjadi manusia Yesus; di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Yesus sendiri berkata: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup� (Yoh. 8:12). Terang hidup atau kehidupan kekal itu telah disediakan Tuhan Yesus bagi setiap orang percaya bahwa Yesus telah menebus dosa-dosanya di kayu salib. Hidup kekal itu kita peroleh sebagai kasih karunia Tuhan Yesus Juruselamat kita, bukan atas usaha kita sendiri. Nats ini mengajak kita orang percaya supaya hidup dalam terang Tuhan Yesus dengan setia menjalankan Firman Tuhan. Jangan seperti orang bodoh yang lebih menyukai kegelapan dan melakukan perbuatan jahat (Yoh. 3:19). Marilah meniru pemazmur membenci dusta; hidup jujur sesuai dengan titah Tuhan. Selalu merindukan Firman Tuhan yang memberikan terang hidup. Titah Tuhan Yesus selanjutnya adalah marilah mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Dengan hidup seperti itu, kita telah membawa terang Kristus kepada banyak orang. Doa :

Tuhan, berikanlah FirmanMu menjadi terang hidup kami, supaya kami selalu mengikuti perintahMu, mengasihi Engkau dan mengasihi sesama. Amin. (PJS)


JULI 2020

MINGGU 26 Minggu Ketujuh Setelah Trinitatis

KASIH SEBAGAI PERINTAH BARU Ep. Imamat 19:9-18

O

rang Kristen sangat dikenal dengan ajaran kasih, karena memang itulah ajaran yang sangat menonjol yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada para pengikutNya. Ajaran Yesus yang sangat dikenal ketika Ia mengatakan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi balaslah kejahatan dengan kebaikan; kalau pipimu ditampar berikan pipimu yang satu lagi; kasihilah musuhmu dan lain sebagainya. Orang percaya harus dituntun dan dikendalikan oleh Roh Kudus, agar ia dapat melakukan yang terbaik yang diinginkan oleh Tuhan. Semua itu tentu diberikan Tuhan Yesus untuk mewujudkan kehidupan yang penuh damai sejahtera di bumi. Perikop Epistel kita hari Minggu ini juga menginginkan demikian agar kita memunculkan kehidupan yang penuh damai serta kasih dalam hidup sehari-hari. Kalau setiap orang saling menghargai, saling menghormati, saling mengasihi, maka tidak akan ada orang yang egois, tidak akan ada orang yang congkak dan tidak akan ada orang yang hidup serakah. Itu sebabnya dalam perikop ini dengan tegas dikatakan kalau ada orang yang panen janganlah semua dipetik hasil panennya tetapi harus disisakan bagi orang miskin. Itulah salah satu perwujudan kasih, yaitu mau berbagi dengan sesama dan menjadi berkat bagi orang lain. Yesus memberi kita teladan, yang mau memberikan nyawaNya untuk keselamatan kita. Ingatlah bahwa dalam setiap sen yang kita terima, disana Tuhan menitipkan jatah / bagian orang miskin. Jangan ambil itu, tetapi berikanlah pada mereka. Selanjutnya, kasih itu kita wujudkan dengan: Janganlah berbohong, jangan merampas, janganlah menahan hak orang lain. Marilah kita mau hidup dengan saling mengasihi karena ini adalah sebuah perintah bagi kita yang rindu akan kedamaian. Doa : Ajar kami Tuhan untuk hidup saling mengasihi dan menjauhkan diri dari ketamakan, sehingga kami selalu menghargai dan mengasihi orang lain. Amin. (LHMS)


JULI 2020

MINGGU 26 Minggu Ketujuh Setelah Trinitatis

KASIH SEBAGAI PERINTAH BARU Ev. Yohanes 13:31-35

B

anyak orang Kristen yang begitu semangatnya menjadi pengikut Yesus lewat berbagai aksesoris yang dapat digunakan di tubuh. Sebut saja anting-anting salib di telinga, kalung salib di leher, salib yang digantung di dinding rumah dan gambar rohani lainnya yang bisa kita temukan di rumahnya. Pasti kita bangga dengan semua asesoris itu karena mereka memiliki semangat yang tinggi untuk menjadi pengikut Yesus. Tetapi lewat khotbah hari Minggu ini Yesus lebih menekankan agar pengikut Yesus itu lebih mengutamakan kasih ketimbang hanya asesoris yang ada pada tubuh atau di rumah. “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi" (Ayat 35). Dari sini Yesus lebih menghendaki agar jika orang lain tahu bahwa kita adalah orang Kristen bukan karena kita sedang memakai asesoris Kristen tetapi ketika orang melihat perbuatan kita sehari-hari yang penuh kasih terhadap orang lain. Demikianlah topik hari Minggu ini juga mengingatkan kita akan Kasih sebagai perintah yang baru, artinya bahwa tiada arti hidup kita ini jika tidak diserta dengan perbuatan kasih yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus bagi kita. Melakukan kasih bukanlah pilihan, tetapi adalah kewajiban yang diperintahkan Tuhan Yesus untuk kita laksanakan. Itulah tindakan yang membuktikan kita benar-benar murid Tuhan Yesus Kita baru saja melewati masa sulit ketika wabah virus corona banyak memakan korban jiwa dan banyak yang kehilangan pekerjaan karena di PHK pengaruh PSBB. Banyak orang yang terdampar covid19 dan sulit memperoleh uang. Pada waktu seperti itu kita bisa melihat orang-orang yang memiliki kasih untuk menolong dengan memberikan bantuan sosial berupa sembako. Mari saudaraku kita tunjukkan kekristenan kita dengan mau saling mengasihi antara sesama.. Doa : Ya Tuhan, ajar kami agar untuk melakukan tindakan kasih terhadap sesama kami. Amin. (LHMS)


JULI 2020

SENIN 27

TERIMA DAN SIMPAN PERINTAH TUHAN DI HATI Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu (Amsal 2:1) 1 Raja 3:16-18

BE. 74:1+3

Yak. 4:1-10

T

opik renungan dalam satu minggu di minggu ketujuh setelah Trinitatis ini ialah: "Kasih sebagai perintah baru". Dalam Perjanjian Lama hukum Tuhan yang mengikat umat Israel ialah Hukum Taurat. Tetapi tidak ada lagi satu orang pun yang dapat dibenarkan karena melakukan hukum Taurat. Untuk itulah hukum Taurat telah digenapi di dalam Yesus Kristus yang memberikan hukum yang baru yaitu hukum kasih. Melalui hukum kasih itu Allah telah memperanakkan kita seperti tertulis dalam 1 Yohanes 3:1: “Lihatlah betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah dan memang kita adalah anak-anak Allah�. Ayat hari ini meminta kita sebagai anak untuk menerima dan menyimpan perintah Tuhan di dalam hati kita. Untuk apa? Melalui penerimaan dan menyimpan perkataan dalam hati, kita akan beroleh hikmat yang dari Tuhan. Firman Tuhan itulah terang jalan kita. Firman Tuhan itulah perlengkapan rohani kita. Firman Tuhan itulah air hidup bagi kita, yang mengalir dari hati kita. Kepada kitalah sekarang firman ini ditujukan. Kita yang sudah diperanakkan Allah dalam Yesus Kristus, supaya menerima dan menyimpan firman Tuhan di hati kita. Mari, semakin rajin menerima firman Tuhan, merenungkan dan melakukannya dalam hidup kita. Iman datang dari pendengaran, pendengaran akan firman Tuhan. Dan Yesus Kristus ialah hikmat Allah (1 Korintus 1:24). Allah Bapa mau melihat anak-anakNya, hidup dalam hikmat yang dari Tuhan. Untuk itu mari dengarkan firman Tuhan, renungkan dan lakukanlah. Hanya itu kekuatan dan senjata kita mengalahkan dunia ini. Doa : Tuhan Yesus. Kami mau hidup menyenangkan hatiMu. Tolong kami menerima dan menyimpan firmanMu dalam hati kami, serta melaksanakannya. Amin. (RP)


JULI 2020

SELASA 28

BERBAGI KEPADA SESAMA Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi (Pengkhotbah 11:2) 2 Raja 4:29-34

BE. 208:2-3

Efs. 6:10-18

D

ewasa ini banyak orang yang hanya perduli untuk kepentingan diri sendiri, dan tidak perduli pada orang lain. Mereka tidak mempunyai waktu untuk menolong orang lain. Nats ini mengingatkan kita perlunya berbagi kepada orang lain. Dengan berbagi kepada orang lain, berarti kita sedang melakukan hal yang berkenan kepada Tuhan, dan mempersiapkan masa depan kita yang lebih baik. Karena dengan berbagi, maka kita sedang mempersiapkan akan menerima kelimpahan berkat dimasa yang akan datang. Firman Tuhan berkata: �Berilah, dan kamu akan diberi� (Lukas 6:38a), merupakan prasyarat, bahwa dikala kita bersukacita memberi, maka Tuhan akan memberkati kita melimpah. Memberi diibaratkan seperti menabur. Semakin banyak kita berbagi kepada sesama, memberi dengan sukacita, maka kita akan menuai semakin melimpah dimasa yang akan datang. Ungkapan kasih akan terlihat disaat kita mau berbagi dengan sesama. Yesus menunjukkan kasih yang sempurna dengan memberikan hidupNya, rela mati untuk menebus kita manusia berdosa. Kita harus meneladani Yesus Tuhan kita, yang memberikan yang terbaik bagi kita supaya kita diselamatkan. Tuhan ingin supaya kita melakukan perbuatan baik sebagai ucapan syukur kita untuk keselamatan yang kita peroleh sebagai anugerah. Tuhan telah memberkati kita, maka kita siap menjadi berkat melalui pemberian kita kepada sesama. Kita dapat menjadi berkat melalui kesaksian kita, perhatian kita untuk menolong orang lain. Doa : Terima kasih Tuhan Yesus yang menyelamatkan kami. Berkati kami agar kami siap menjadi berkat, melalui karakter dan perbuatan kami. Biarlah melalui kesaksian kami banyak orang yang mengenal Engkau. Amin. (TAS)


JULI 2020

RABU 29

TEGUH MESKI RAPUH Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami (2 Korintus 4:7) Kej. 46:2-27

BE. 135:3

Mrk. 4:30-34

K

ita sedang hidup di era revolusi industri keempat dimana kita menjadi bagian dari masyarakat yang memakai inovasi pengembangan teknologi digital yang terbaru, mutakhir, dan mumpuni. Disatu sisi teknologi digital memfasilitasi kemudahan manusia beraktifitas. Namun disisi yang lain, tidak sedikit orang yang tidak meluangkan waktu untuk menikmati persekutuan intim dengan Tuhan. Sesungguhnya, hidup tanpa Injil adalah hidup yang kosong, hampa, tidak bernilai, dan sia-sia. Injil adalah Kabar Baik dari Tuhan Allah bahwa Dia telah mengerjakan keselamatan didalam Yesus Kristus ketika umat manusia masih berdosa (Roma 5:8). Tuhan sedang menawarkan anugerah kasih karunia hidup kekal didalam Yesus Kristus (Roma 6:23b). Maka setiap orang berdosa termasuk kita ini yang sungguh-sungguh mau percaya, mengakui, dan mengandalkan Yesus Kristus satu-satunya Tuhan dan Juruselamat pasti akan memperoleh hidup kekal dalam surga (Yoh. 3:16, 6:47). Mari pastikan Saudara telah membuat keputusan iman secara pribadi. Setelah percaya kepada Yesus Kristus, terjadi pertobatan radikal dalam hidup Paulus. Meskipun tubuhnya rapuh dan rentan “pecah� bagaikan bejana tanah liat, namun di dalam hatinya ada Injil, Kabar baik, yang menjadi alasannya bersukacita senantiasa (Flp. 4:4). Banyak kesulitan dan ancaman dihadapinya saat memberitakan Injil, tetapi ia tidak putus asa, sebab ia bersukacita juga mengetahui banyak orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Mari kita buat bernilai hidup kita ini, bahwa Injil ada dalam hati kita dan kita pakai teknologi saat ini hanya untuk memuliakan Dia. Doa :

Ya Tuhan, tolonglah kami melalui Roh Kudus supaya kami tetap teguh percaya kepadaMu di dalam Yesus Kristus meskipun tubuh kami ini lemah. Amin. (PSW)


JULI 2020

KAMIS 30

WASPADA TERHADAP AJARAN YANG TIDAK MENGANDALKAN YESUS KRISTUS Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi (Kolose 2:18) Mzm. 145:8-9

BE. 417:1-2

Flp. 4:10-15

F

irman Tuhan hari ini menjelaskan bagaimana jemaat di Kolose menghadapi ajaran-ajaran palsu yang mengekang kehidupan orang Kristen yaitu menghindari makanan dan minuman tertentu dan mengutamakan hari-hari raya tertentu (Ayat 16). Ada yang pura-pura merendahkan diri padahal ada maksudnya. Dan ada juga ajaran untuk menyembah malaikat. Firman ini mengingatkan, sebagai orang beriman kita harus merendahkan diri dengan membuang ego dan menyerahkan hidup kita hanya kepada Tuhan, bukan beribadah kepada malaikat. Ingat! Hanya Allah saja yang patut kita sembah, karena Allah yang menciptakan langit, bumi beserta isinya. Ini tidak boleh ditawar lagi! Malaikat adalah ciptaan Allah. Kita tidak boleh menyembah ciptaan Allah termasuk patung berhala, bahkan malaikat atau orang yang diciptakan Allah. Dalam Alkitab tertulis bahwa kadang-kadang Tuhan berbicara melalui penglihatan-penglihatan. Sebagai orang beriman, jangan berkanjang pada penglihatan itu sendiri tetapi harus lebih berpegang pada Firman Tuhan; dan jangan membesarkan diri oleh pikiran yang duniawi. Dan marilah kita mencari hal-hal yang bersifat rohani dan fokus kepada Tuhan Yesus, bukan pada hal-hal duniawi, yang hanya bersifat sementara. Inilah ajaran yang benar yang harus kita pegang agar tidak mau dikalahkan ajaran sesat. Doa : Tuhan, berikan kami hikmatMu, agar kami tidak tergoda ajaran sesat, tetapi kami selalu hidup sesuai ajaranMu dan memuliakan Engkau saja. Amin. (DEL)


JULI 2020

JUMAT 31

MENEGOR BUKAN MEMBENCI Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia (Im. 19:17) Kej 33: 1-17

BE 126: 1-2

Rom 9: 6-13

Nats hari ini mengajarkan, Allah memandang kebencian bukanlah hanya yang diungkapkan dengan kata-kata atau perbuatan, tetapi tetapi juga dari niat seseorang dari dalam hatinya. Ketulusan adalah ukurannya. Kebencian adalah pelanggaran. Dan pelanggaran adalah dosa. Demikian juga dalam hal menegor sesama. Menurut kebiasaan orang timur, ada keengganan atau pantangan menegor orang yang bersalah apalagi kepada orang yang lebih dituakan. Tetapi dalam perspektif Firman Tuhan, membiarkan orang tersebut tenggelam dalam kesalahannya, tanpa ada yang memberitahukannya, kita pun ikut berkontribusi dalam kesalahannya itu. Kita harus menegur sesama. Tapi banyak orang tersinggung bila ditegor. Oleh karena itu tegorlah dengan bijaksana. Beritahulah kesalahannya secara rahasia, teguran yang bersifat pribadi, dan disampaikan dalam kelemah lembutan. Jangan sampai kita menjadi partner dengan dia dalam dosanya, dan menjadi bertanggung jawab bersama untuk menanggung hukumannya. Untuk itulah yang menjadi alasan kuat untuk menegur dosa, dengan cara yang tepat, waktu yang tepat. Jangan sampai kita menjadi bagian dari dosa orang lain. Firman Tuhan di 1 Tim 5:20 berkata: “Mereka yang berbuat dosa hendaklah kau tegor di depan semua orang agar yang lain itupun takut�. Marilah saling mengingatkan dalam kasih supaya sahabat kita tidak jatuh dalam berbuat dosa. Doa :

Ya Tuhan buanglah kebencian dari hati kami dan ajari kami menegor dengan kasih. Amin. (DSim)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.