Bestari edisi 343 maret 2017

Page 1

ISSN:0215-206X

STT:SK Menpen No.1147/SK/Ditjen PPG/STT/1987 Tgl.27 Oktober 1987

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

Indonesia Menuju Negara Maritim

Hal 12 - 13 Carut Marut Transportasi

Hal. 16-17

Napak Tilas Sentra Industri Kota Malang


2

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

Jendela

BESTARI

SALAM REDAKSI Dinamika Kota Malang Alhamdulillah, rasa syukur kami ucapkan atas segala rahmat Allah SWT. Atas rahmat telah diberikan-Nya, Koran Kampus Bestari edisi 343 dapat terbit sesuai dengan harapan kami. Segala day­­a dan upaya telah kami diberikan agar koran Bestari dapat terbit dengan baik. Berbagai cara dilakukan oleh kampus untuk memberikan fasilitas yang menunjang kegiatan mahasiswa. Kini muncul kem­ bali komunitas baru yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Komunitas tersebut dibuat dengan tujuan memberi pe­ngalaman bagi mahasiswa FEB khususnya dan mahasiswa UMM mengenai kewirausahaan. Info lebih lengkapnya pembaca dapat membuka halaman 3 pada rubrik Serambi Kampus. Sebagai salah kampus unggulan di Kota Malang, UMM kembali dipercaya oleh salah satu televisi nasional untuk bekerja sama menyelenggarakan even tahunannya. Dua acara bertajuk I’m Possisible dan Kick Andy digelar di Hall Dome pada rangkaian roadshow Metro TV on Campus tahun 2017 ini. Berita tent­­ang Kick Andy dapat pembaca nikmati pada rubrik Suara Kampus di ha­la­man 8. Selain berita tenang Metro TV on Campus pembaca juga dapat mengetahui berita-berita seputar acara sivitas akademika UMM di halaman 4-8. Kota Malang kini telah mulai menjadi kota metropolitan. Kota Malang telah masuk dalam jajaran kota termacet se-Asia. Masalah transportasi memang menjadi salah satu permasalahan yang belum teratasi secara maksimal di Kota Malang. Keinginan untuk menembus kemacetan melalui transportasi online ditolak mentah-mentah oleh angkutan umum. Pangsa pasar yang berbeda antar dua macam angkutan tersebut masih saja terdapat permasalahan transportasi. Bagaimana transportasi yang sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang? Informasi tersebut dapat dibaca pada rubrik Laporan Utama halaman 12-13. Namun di balik permasalahan kemacetan dan transportasi umum di Kota Malang, kota dengan sebutan Kota Pelajar tersebut juga menyimpan berbagai macam destinasi wisata. Pada kesempatan kali ini, Bestari mengangkat tentang Sentra Industri. Sentra industri tersebut berada di Kelurahan Purwantoro dan Kelurahan Karang Besuki. Di dua kelurahan tersebut sebagian besar masyarakatnya diberdayakan dalam sentra industri. Berkat sentra industri yang ada, perekonomian masyarakat dapat meningkat. Penasaran sentra industri yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar? Pembaca dapat langsung membuka halaman 16-17 pada rubrik Pernik untuk mengetahui informasi lebih lanjut. Tidak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan Koran Bestari. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran untuk memperbaiki koran Bestari. Akhir kata, kami segenap Kru Koran Kampus Bestari mengucapkan selamat membaca, semoga berita yang kami suguhkan dapat bermanfaat bagi pembaca. Redaktur Pelaksana

Diego/Bestari

Pendaftaran: Mahasiswa saat mengisi form pendaftaran Diklat Jurnalistik Bestari 2017.

Orasi: Susi Pudjiastuti saat memberikan wejangan kepada Wisudawan UMM.

Cover Design : Faris Ghozi Ghaisani Foto Cover : Alissa Nailun Kamila

Yanuar

gf

Kini,Transportasi JadiUrat NadiPembangunan Transportasi menjadi ke­butuhan setiap individu. Bisa dika­takan bila transportasi menjadi kebu­tuhan pokok saat ini. Kebutuhan po­kok yang dahulu sempat digembar-gemborkan seperti san­dang, papan dan pangan kini rupanya su­dah tidak co­cok untuk diaplikasikan. Dewasa ini, ke­b utuhan pokok menjadi san­d ang, pangan, papan, pendidikan, ke­s ehatan se­r ­t a transportasi. Hal itulah ya­n g mem­ buat transportasi menjadi urat nadi pembangunan. Untuk mencari pa­ ngan membutuhkan transportasi, un­­tuk mendapatkan pendidikan juga mem­­butuhkan transportasi. Transportasi yang aman, nyaman menjadi idaman bagi se­mua pengguna. Salah satu cara me­wujudkan hal tersebut butuh peran da­ri pemerintah. Pemerintah dapat me­nye­lenggarakan, membina serta me­lindungi angkutan umum. Tiga hal ter­sebut dapat memperbaiki sistem trans­portasi Indonesia. Peraturan tentang trasportasi pada Undang-Undang (UU) No. 22 Tahun 2009. Pasal 139 UU tersebut men­jelaskan pemerintah wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan atau barang antarkota antarprovinsi serta lintas batas negara. Oleh karena itu, pemerintah sebagai penyelenggara juga harus membina dan melindungi para penyedia angkutan umum. Bentuk pembinaan yang perlu di­ lakukan pemerintah salah satu­nya ada­ lah menyosialisasikan ten­tang pera­ turan peremajaan angkutan. Ada ke­san bahwa angkutan umum dan izin tra­yek melekat seumur hidup. Hal itu mem­ buat pemilik angkutan tidak mau me­ remajakan angkutannya dengan ala­ san tidak ada biaya. Seharusnya sesuai de­ngan UU angkot perlu peremajaan

se­telah berumur delapan tahun untuk ang­kot. Ti­dak adanya peremajaan ang­­ kutan me­nyebabkan kenya­manan pe­ numpang ber­kurang. Angkutan berbasis online hanya sa­lah satu media untuk mencari pe­ numpang dan membayarnya. Hal penting yang wajib dimiliki oleh trans­ portasi berbasis online adalah legal se­ bagai angkutan umum. Menurut UU angkutan umum yang legal ialah ang­ kutan yang memiliki badan hukum se­perti Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Perseroan Terbatas (PT) atau ko­perasi dan memiliki izin beroperasi. Kondisi angkutan umum di Indonesia pelayanannya buruk. Cara un­tuk memperbaiki adalah dengan me­­naungi angkutan dalam suatu ko­ perasi. Setelahnya Dinas Koperasi da­pat berperan dengan membentuk beng­kel khusus angkot. Adanya bengkel khu­sus tersebut dapat menyediakan spare­part sehingga tidak harus melalui pro­ses pemesanan yang panjang. Hal itu dapat mengurangi biaya yang dibu­tuhkan oleh penyedia layanan angkutan umum. Masuknya angkot dalam suatu bahan hukum akan memberi kepastian operasional karena ada sistem yang mengatur angkot. Harapannya ang­ kutan umum yang telah berbadan hu­ kum menjalankan sistem sesuai de­ngan peraturan dan dikontrol oleh ma­na­ jemen. Adanya koperasi juga membantu pemerintah untuk memberi sanksi pada angkot yang melanggar peraturan. Selain mudahnya melakukan kon­ trol, adanya bahan hukum yang me­ naungi angkot juga dapat menjamin ke­sejahteraan sopir angkot. Gaji so­pir angkot dapat ditentukan setiap bu­lan. Hal itu akan mencegah sopir mencari pe­numpang di luar terminal sehingga akan terjadi ketertiban di jalan.

Kini keadaan di Indonesia, ma­ yo­ritas angkot tidak dinaungi oleh koperasi atau badan hukum. Di Kota Malang hanya ada empat ko­perasi yang menaungi angkot. Hal itu me­ ng­akibatkan kontrol dan sank­si tidak dapat dilakukan karena sulit mem­ berikan sanksi secara per­seorangan. Kendaraan pribadi yang meraja lela di jalan membuat angkutan umum ku­rang diminati. Di samping biaya ope­rasional kendaraan pribadi lebih murah dari pada angkutan umum, waktu tempuh juga semakin cepat. Hal itulah yang membuat masyarakat berganti menggunakan kendaraan pribadi. Dengan permasalahan tersebut, memang tidak mudah dan dirasa mustahil untuk membuat masyarakat kembali menggunakan angkutan umum. Namun dengan kemauan dan komitmen dari semua pihak, hal tersebut mungkin dilakukan Cara untuk membuat masyarakat beralih menggunakan angkutan umum butuh peran dari berbagai pihak. Salah satu caranya adalah dengan membuat biaya menggunakan kendaraan pribadi menjadi lebih mahal bila dibandingkan dengan angkutan umum. Alternatif yang dapat dilakukan dengan cara mem­ berikan subsidi Bahan Bakar Mi­nyak (BBM) untuk angkutan umum. Na­mun untuk kendaraan pribadi, BBM yang disediakan tidak mendapatkan sub­ sidi. Hal itu akan membuat biaya ken­ daraan pribadi lebih besar daripada ang­kutan umum. Meski hal tersebut se­dikit mustahil dilakukan, tapi akan mungkin terjadi bila ada komitmen dari pemerintah untuk memperbaiki transportasi.

Khoirul Abadi Kepala Laboratorium Program Studi Teknik Sipil

Penanggungjawab: Fauzan. Pengarah: Syamsul Arifin, Nazarudin Malik. Pemimpin Redaksi: Sidik Sunaryo. Wakil Pemimpin Redaksi: Nurudin. Pemimpin Usaha: Agus Santoso. Sidang Redaksi: Santi Prastiyowati, Cekli Setya Pratiwi, Moch. Wakid, Warsono, Hany Handajani, Azhar Muttaqin, M. Salis Yuniardi, Nur Alif M, Djoni Djunaedi, Indah Dwi Pratiwi. Redaktur Pelaksana: Dani Dwi Anggraeni, Izna Nur Rahmah, Maulyadi Salasanto, Oktavia Suryani, Putri Wahyu Alfianti. Staf Redaksi/Reporter: Albert Nurfatah, Avit Vidya Ningsih, Euis Dhenok Saputri, Khusnul Khotimah, Miftha Yuliana, Nata Hendriati, Unun Fifin Safitry, Walda Okvi Juliana N., Yolanda Dini Noersandy S. Setting Lay-Out/Desain Grafis & Karikatur: Faris Ghozi Ghaisani, Hassanawildan Ahmad Zain, Medina Nurainsy, Yanuar Dwi Wahyu A. Tata Usaha/Sirkulasi: Siswanto.

BESTARI

Redaksi menerima tulisan para akademisi mahasiswa dan praktisi melalui karya tulis secara bebas dan kreatif. Tulisan tidak selalu mencerminkan pendapat redaksi. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan. Redaksi berhak menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Pengiriman tulisan paling lambat tanggal 10 tiap bulan. Iklan baris Rp.5000/brs, maksimal 5 baris. Iklan Kolom: minimal 1/16 halaman Rp. 155.000 (bw). Ukuran lain, silahkan datang ke Kantor Redaksi Bestari. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Biaya ganti cetak Rp. 1.750/eks.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

ISSN:0215-206X

STT:SK Menpen No.1147/SK/Ditjen PPG/STT/1987 Tgl.27 Oktober 1987

Gedung Student Center Lt. 1 Kampus III UMM, Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Telp. (0341) 464318 Psw. 199 Fax. (0341) 464320 e-mail: redaktur_bestari@yahoo.com, ig: @bestariumm


BESTARI

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

Serambi kampus

3

Cikal Bakal Lahirnya Coper di FEB UMM dengan slogan the real university mendorong mahasiswa untuk mampu mengembangkan karir berbasis kewirausahaan. Salah satunya berdirinya Cooperative Entrepreneur (Coper) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), memiliki tujuan utama untuk memberikan wadah belajar bagi komunitas mahasiswa wirausaha. Berdiri sejak 1 Mei 2016 berdasarkan SK No 58/PPM-FEB/UMM/2016. Coper telah menunjukan perkembangan yang cukup signifikan dengan mempersiapkan anggotanya untuk siap bersaing di lapangan kerja. Marsudi selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Manajemen menga­ takan, Coper merupakan sebuah ko­munitas yang berada di bawah penga­­wasan Pusat Pengembangan Manajemen (PPM). Komunitas ter­­sebut bertujuan sebagai jem­ batan bagi mahasiswa untuk be­ lajar berwirausaha di lapangan. Ha­rapannya Coper dapat men­ ciptakan mahasiswa yang tangguh dan siap terjun secara luas dalam du­nia bisnis, sehingga akan mem­ berikan kontribusi bagi kemajuan bangsa. Lulusan UMM harus me­ miliki kompetensi terkait il­mu, ke­terampilan dan mampu men­ ciptakan lapangan kerja (job creator) serta turut menyelesaikan ma­salah pengangguran dan ke­miskinan di Indonesia. Sandra Irawati selaku Dosen Pembimbing Coper menjelaskan, ba­ nyaknya bakat dan minat ma­hasiswa yang berhubungan de­ngan bisnis dan kewirausahaan men­dorong PPM untuk membentuk se­buah ko­ mu­nitas yang terfokus ter­hadap masalah tersebut. ‘’Coper sebagai wadah apresiasi ter­­­hadap bakat dan minat ma­­hasiswa sehingga nantinya akan ba­nyak kegiatan dalam rangka me­ngembangkan kemampuan ber­ wirausaha,’’ jelasnya. Lanjutnya, hingga saat ini Coper telah mengembangkan tiga kegiatan da­lam kewirausahaan. Pertama, dari kegiatan bisnis Coper telah dibuka dua profit center yaitu Coper Sengkaling Kuliner (Sekul) dan bisnis chicken and wings yang

berada di lantai 3,5 GKB III UMM. Kedua, kegiatan yang dilakukan berupa seminar pe­latihan kewirausahaan, dan rafting se­ bagai wadah untuk sharing il­ mu dengan para mitra kerja, pe­ngusaha, anggota komunitas ser­ta ma­hasiswa. Ketiga, Coper bersiap untuk melakukan ke­giatan pemasaran berbagai produk usahanya.

Optimalkan Semua Kegiatan Inas Yasila selaku Staf Hubungan Masyarakat (Humas) PPM mengatakan Coper memberi support terhadap setiap anggota da­lam mengembangkan mental bis­ nis setiap individu. Melalui event pelatihan dan gathering yang di­ adakan setiap seminggu sekali, di­harapkan mahasiswa yang ter­ gabung dalam Coper memiliki skill dan menumbuhkan ide dalam ber­ wirausaha. “Disini konsepnya ada­ lah belajar berwirausaha bersama, jadi antar anggota Coper bisa saling bertukar pengalaman,” jelasnya. Lanjutnya, Coper juga mem­ pertemukan antara anggota yang belum memiliki modal de­n gan mahasiswa yang sudah memiliki modal, pada akhirnya akan terbentuk sebuah kelompok bis­ nis baru. Permasalahan dalam mem­b uka bisnis baru bukan hanya per­­masalahan modal, melainkan se­b uah kepercayaan diri, melalui pe­l atihan dengan konsep group dis­c ussion, di­ harapkan setiap anggota akan mandiri saat berada di lapangan.

KSKLUSIF

Pelatihan: Komunitas Coper dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM menyelengarakan pelatihan bisnis. dok.Coper

Geliat Wirausaha Muda di Kampus UMM Hendra Widiantoro selaku Ketua Umum Coper menjelaskan, me­lalui komunitas Coper banyak hal yang didapatkan, salah satunya adalah mempererat keakraban dan kebersamaan antar sesama ang­gota komunitas hingga mampu men­ dirikan profit bisnis di Sekul. ‘’Selain be­lajar berwirausaha, menambah re­lasi adalah hal terpenting yang diperoleh di komunitas se­hingga bi­sa bermanfaat bagi orang lain de­ngan memberikan ilmu yang dimiliki,’’ ujar mahasiswa Prodi Ma­ najemen angkatan 2013. Tidak hanya manfaat yang di­ dapatkan, selama satu tahun per­ jalanan Coper lebih banyak suka yang dirasakan sebab menurutnya du­ka adalah bumbu pelengkap guna me­nuai pencapaian yang diinginkan. Ber­­diri selama satu tahun, meng­ gabungkan banyak pemikiran tiap in­dividu merupakan tantangan yang dialami olehnya namun se­

mua itu dapat diatasi dengan se­ larasnya visi dan misi kelompok ko­ munitas itu. “Komunitas Coper ini merupakan wadah bagi anggota un­ tuk mewujudkan usaha yang me­reka inginkan, hal ini membuat ker­ja sama antar anggota semakin ku­at dan erat,” ujar pria yang hobi ber­sepeda itu. Miftakhur Rizky selaku anggota mengatakan bah­wa Coper sangat bermanfaat un­tuknya. Bersama Coper, Rizky dapat te­rus maju dalam berwirausaha. Chiken and Wing merupakan salah sa­tu bisnis yang Rizky kerjakan di kan­tin teknik. “Suatu kebanggaan dapat menghasilkan uang dengan keringat sendiri,” ungkapnya. Sementara itu, Hijriah Rukmana selaku anggota Coper yang men­ jalankan bisnis di bidang Kosmetik me­ngungkapkan bahwa banyak man­ faat yang didapatkan di Coper. Se­lain memperkuat dirinya ketika men­dapat permasalahan, cara me­ningkatkan keuntungan juga didapatkan di Coper. “Berdiskusi dan saling bertukar pikiran antar pembisnis merupakan

hal yang penting untuk terus teguh dalam berwirausaha meskipun banyak badai yang menimpanya,’’ ujarnya.

jaringan bisnis dan berkolaborasi dengan Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM). Cita-cita untuk Coper kedepannya adalah mampu meningkatkan jiwa kewirausahaan dan membentuk peluang usaha mahasiswa secara mandiri, dalam memulai sebuah bisnis, seseorang harus berani melakukan sesuatu hal yang beresiko, sebab bisnis dan wirausaha tidak dapat diciptakan secara instan. Seiring dengan perubahan teknologi, informasi, dan komunikasi a d a n y a

komunitas Coper diharapkan dapat mengubah dan membuka pola pemikiran mahasiswa terhadap peluang usaha kewirausahaan dan bisnis yang menjanjikan. Dengan mengubah pola pemikiran mahasiswa, harapan­nya komunitas Coper dapat mengembangkan serta memfasilitasi potensi mahasiswa sebagai wadah untuk membuka peluang bisnis bahkan ke depannya membuka lapangan kerja untuk masyarakat.

Perkuat Jaringan, Kunci Sukses dalam Berbisnis Putri Intifada selaku anggota Coper mengatakan bahwa bersama Coper ia dapat bangkit dalam keterpurukan permasalahan ber­­­ wirausaha. Menurutnya, ko­munitas ini mengajarkan cara ber­bisnis yang positif. Sebagai pe­bisnis catering, Putri tidak ha­nya melihat keuntungan. Me­lainkan berusaha agar dapat mem­berdayakan ibu-ibu janda untuk mem­bantu dalam usahanya. Selain itu bila terdapat ratusan pe­ sanan, Putri menghubungi ko­ lega lainnya untuk bekerja sama. “Perjalanan bisnis bukan soal per­ saingan melainkan bagaimana tetap dapat memberdayakan dan me­miliki hubungan yang baik an­tar pembisnis agar tidak saling men­jatuhkan,” tutupnya. noe/m_git/ian

Coper Wadahi Mahasiswa Wirausaha

Komunitas Cooperative Entrepreneur (Coper) merupakan salah satu komunitas yang berada di bawah Pusat Pengembangan Manajemen (PPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM yang dibentuk untuk menerapkan jiwa mandiri kewirausahaan mahasiswa. Komunitas yang dibentuk pada tahun 2016 telah mengalami berbagai macam perkembangan guna meningkatkan kualitas serta kuantitas bisnis dan kewirausahaan mahasiswa. Lantas, faktor apa saja yang melatarbelakangi berdirinya Coper? Apa saja potensi yang dimiliki? Berikut hasil wawancara reporter Bestari Ni Putu Gita Arilaksmi dengan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Idah Zuhroh. Bagaimana latar belakang jiwa kewirausahaan serta mampu berdirinya Coper? menjadi pelaku bisnis, tidak cukup Visi FEB adalah me­nye­ jika hanya memberikan ilmu leng­garakan pendidikan dalam tentang kewirausahaan melalui bidang ekonomi dan bisnis yang pertemuan dalam perkuliahan saja berlandaskan nilai-nilai islam namun perlu wadah untuk praktik untuk mewujudkan research secara langsung. Komunitas Coper university yang sesuai dengan hadir untuk menjadi lahan bagi perkembangan masyarakat mahasiswa dalam menerapkan Indonesia modern dan teori-teori serta bisnis yang global. Berangkat dari hal itu ada serta membuka pandangan diwujudkanlah sebuah program mahasiswa terhadap besarnya pengembangan yang ditujukan peluang wirausaha saat ini. Tujuan untuk menanamkan jiwa dari dibentuknya komunitas mandiri mahasiswa, sehingga Coper adalah menjaring serta terbentuklah sebuah komunitas menghimpun seluruh potensi Coper yang dibentuk untuk mahasiswa bukan hanya mahasiswa menyiapkan jiwa kewirausahaan manajemen namun seluruh mahasiswa. mahasiswa UMM yang memiliki Selain itu dalam rangka potensi serta minat dalam hal memenuhi lulusan yang memiliki bisnis.

Manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari Coper? Manfaat dibentuknya Komu­ nitas Coper adalah sebagai tempat aplikasi di luar kurikulum perkuliahan yang dibentuk guna memfasilitasi seluruh maha­ siswa UMM yang berminat serta memiliki potensi keahlian di bidang kewirausahan serta bisnis. Selain sebagai tempat untuk me­ nerapkan dan mengaplikasikan, ko­munitas Coper juga dibentuk sebagai tempat untuk membuat ja­ringan bisnis baik dengan mitra kerja UMM, pengusaha, UMKM, serta berbagai komponen yang berintegritas dengan ke­wira­ usahaan dan bisnis. Apa harapan terhadap Coper ke depannya? Pelaku bisnis diibaratkan seperti orang yang sedang menanam tumbuhan, diperlukan proses dan kesabaran dalam merawatnya. Dengan adanya komunitas Coper diharapkan mampu menjadi acuan untuk memunculkan komunitas kewirausahaan lainnya di UMM dalam hal mengembangkan

diego/Bestari

Idah Zuhroh


suara kampus

4

GoT Ajak Pemuda Sportif dan Kreatif

alissa/Bestari

Praktik: Dimas, selaku pemateri sedang memberikan contoh cara mengatasi cidera berupa keram pada kaki saat bermain sepak bola.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMM menggelar acara ber­ tajuk “Game of Thrones (GoT) Season 1” (11-18/2) merupakan program ta­hun­ an terbagi men­jadi tiga sub acara yakni GoT Futsal Cup, GoT Bussiness Plan, dan GoT Seminar. Pada puncak acara, digelar acara GoT Seminar yang mengusung tema “Penanganan Cidera Olah­ raga”. Acara itu meng­ha­ dirkan Dimas Sondang Irawan se­bagai pemateri. Dimas me­nyatakan, setiap orang yang suka dengan aktifitas olah­raga harus familiar de­ngan cidera. Ada dua macam cidera yakni traumatic injury dan

repetitive injury. “Traumatic injury itu cidera akibat faktor dari luar, sedangkan repetitive injury itu faktor dari dalam,” jelasnya. Lanjutnya, contoh dari traumatic injury adalah ben­­turan seperti jatuh dan tumpuan yang salah. Se­ dang­kan, repetitive injury misalnya otot yang ku­ rang kuat sehingga meng­ akibatkan ku­rangnya ke­se­­­­im­ bangan hing­ga ber­­­akibat pada ra­sa sakit atau cidera. Cara pen­ ce­gahan dan penanganannya yakni melakukan pemanasan dan peregangan sebelum ber­olahraga, menggunakan la­pangan olahraga yang cocok, latihan yang benar, pe­mulihan yang tepat, psi­ kologis, dan nutrisi yang

cukup. “Peran psikologis men­jadi salah satu yang pen­ ting da­lam proses pe­mulihan setelah cidera karena tingkat stres paling tinggi seorang atlet adalah ketika cidera,” tuturnya. Muhammad Fauzan Robbani, Ketua Pelaksana me­ng­­­ungkapkan, acara dia­da­ kan untuk mewadahi pemuda yang gemar berolahraga. Olahraga diwakili oleh per­ lombaan futsal. Sementara itu perlombaan business plan di­mak­sudkan mendorong mahasiswa untuk kreatif dan mulai berbisnis. “Harapannya semoga acara ini bisa dilanjutkan kepengurusan di tahun depan,” ungkap Kepala Biro Kepemudaan Kemenpora BEM UMM itu. nul

IKS Kawal UU Praktik Pekerjaan Sosial

Memperingati: Puluhan mahasiswa Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial melakukan peringatan Hari Pekerja Sosial Internasional.

sosial secara profesional dengan melibatkan pe­kerja sosial sebagai pilar ter­depan,” pungkas Oman. Istilah pekerja sosial, lan­ jutnya, seringkali disamakan mak­ nanya dengan relawan sosial atau pekerja sosial masya­rakat yang umumnya tidak men­da­patkan pendidikan formal Ke­sejahteraan Sosial. Sering­kali urusan bidang peker­jaan sosial justru tidak di­ tangani oleh para pe­kerja sosial, sehingga upaya untuk me­ngatasi masalah-masalah sosial tidak dilakukan se­cara pro­fesional. Sementara itu, Koordinator Haerudin mengungkapkan, fo­ kus peringatan Hari Pekerjaan Sosial di Indonesia adalah untuk terus mendorong dan men­ desak UU tentang Praktik Peker­ jaan Sosial yang sekarang masih dalam tahap peng­godokan ran­­cangan. Hal itu merupakan angin segar bagi para pekerja sosial nanti­nya agar apa yang

BESTARI

Urgensi Keselamatan Kerja Bagi Mahasiswa Teknik Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Mesin menggelar seminar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bertempat di Aula BAU. Acara itu merupakan salah satu kegiatan rutin yang wajib diikuti oleh mahasiswa Prodi Teknik Mesin. Leo Damar Kencono hadir sebagai pemateri dalam seminar itu (28/2). Leo menyampaikan, saat ini banyak perusahaan besar yang sangat mengedepankan keselamatan karyawannya. Keselamatan kerja tidak ha­ nya menjadi tanggung jawab pekerja saja namun juga pihak manajemen. Mana­ jemen harus memiliki ko­ mit­men tidak ada pekerjaan yang tidak penting. “Kece­la­ kaan dalam dunia kerja dapat

diantisipasi, yaitu dengan kon­sistensi dan komitmen menjaga keselamatan ker­ja karyawannya,” ung­kapnya. Sambungnya, materi K3 sangatlah aplikatif. Ketika terjun dalam dunia kerja, tiap orang pasti akan ber­sing­gungan langsung dengan ke­selamatan kerja. Se­luruh pe­rusahaan di du­ nia pasti memiliki target ke­celakaan kerja yang mi­ nim bahkan zero accident. Kon­sep K3 sangatlah se­ derhana namun dalam per­ kembangannya me­miliki im­plementasi besar. Dekan Fakultas Teknik (FT) Daryono mene­rang­ kan, seminar mengenai K3 me­rupakan salah satu ke­ gi­atan yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa FT.

Sertifikat yang diperoleh akan digunakan sebagai sa­ lah satu persyaratan dalam pe­ngambilan skripsi. FT UMM berencana menjadikan K3 sebagai salah satu mata ku­liah wajib bagi angkatan 2017 nanti. “K3 memiliki jang­kauan yang luas, se­hing­ ga tidak akan cukup jika di­ sam­­paikan dalam seminar saja,” ujarnya. Alphana Fitroh Saktiaji, Ketua Pelaksana men­je­ laskan, seminar itu diha­ rap­kan dapat memberi pe­ ma­­haman bagi maha­sis­wa agar dapat mengaplikasikan pro­sedur K3 dalam dunia kerja. “Semoga ilmu yang didapatkan nanti dapat bermanfaat ketika kita sudah berada dalam dunia kerja,” harapnya. m_ana

Kenalkan Kinerja OJK D-3 Perbankan Gelar Seminar Ekonomi

diego/Bestari

Perbankan Nasional: Yan Jimmy Hendrik Kepala Sub Bagian Pengawasan Kantor OJK menjelaskan tentang kondisi pengawasan perbankan nasional.

diego/Bestari

Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) UMM bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial (Himaks) mem­peringati Hari Pekerjaan Sosial Dunia (15/3). Acara di pelataran depan Laboratorium Biologi UMM dengan tema “Pekerja Sosial untuk Indonesia Sej­ah­tera”. Oman Sukmana, Kepala Prodi (Kaprodi) IKS memaparkan, sesuai de­ngan UUD 1945, negara Indonesia didesain sebagai ne­ gara kesejahteraan. Negara kesejahteraan sejatinya meng­ acu pada peran aktif negara dalam mengelola dan meng­­ organisasi sumber daya di dalamnya. Salah satunya ber­ tanggung jawab menjamin ke­ ter­sediaan pelayanan ke­se­jah­ teraan sosial dasar bagi warga ne­garanya. “Komitmen negara ter­cemin dari bentuk kebijakan sosial tentang pem­­bangunan

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

me­reka laku­kan sebagai pe­kerja sosial me­miliki UU yang jelas. “Untuk men­dukung dan men­ dorong di­sahkannya UU tentang Prak­tik Pekerjaan Sosial, kami me­­­la­kukan berbagai hal seperti orasi, aksi turun jalan, dan pem­ bu­buhan tanda tangan,” ujarnya. Salah satu peserta pe­ri­­­­­ngat­­­ an itu Baiq Siti Darma Suyani meng­ungkapkan, pe­ringa­tan Hari Pekerjaan Sosial di­­harapkan agar pekerja sosial mendapat pengakuan di masyarakat dengan adanya UU yang melandasi pe­ kerjaan para pekerja sosial, hal tersebut sangat penting sebagai pe­gangan untuk mereka dalam ma­lakukan pekerjaannya. “Pekerja sosial merupakan se­buah profesi yang memiliki landasan keilmuan. Untuk menjadikan pekerja sosial profesional di bidangnya, maka dari itu pekerja sosial perlu mendapatkan aktualisasi melalui UU,” tegasnya. m_yus

Bertempat di Aula BAU UMM Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) D-III Keuangan dan Perbankan UMM menye­leng­garakan Seminar Ekonomi 2017 (20/2). Acara itu bertema “Kondisi Pengawasan Perbankan Nasional oleh Otoritas Jasa Keuangan”. Aca­ra itu diikuti oleh 313 pe­serta dari Prodi D-III Keuangan dan Perbankan, Prodi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP), serta peserta umum. Kepala Sub Bagian Pengawasan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Yan Jimmy Hendrik Simarmata menyampaikan,

peng­a­wasan OJK lebih me­ ningkatkan ke­per­cayaan kepada investor mau­pun kon­sumen dan mem­be­rikan pe­luang. Upaya peningkatan ke­percayaan itu ditujukan kepada semua Sektor Jasa Keuangan (SJK) untuk me­ngembangkan usa­ha. Tam­bahnya, sebelum OJK di­bentuk, pengawasan dila­ ku­kan oleh Bank Indonesia (BI). “Selain memberikan pe­luang mengembangkan, OJK juga berhak untuk me­ nutup SJK yang melakukan kecurangan,” tandas pria ke­ lahiran Jakarta itu. Dwi Susilowati selaku Kepala Prodi (Kaprodi) D-III Keuangan dan Perbankan

mengatakan, seminar itu merupakan kegiatan yang bermanfaat untuk me­ nambah wawasan ma­ha­ siswa sebagai bekal di ma­sa depan. “Kegiatan ini da­pat memberi wawasan pa­ra mahasiswa mengenai OJK,” pungkasnya. Yuda Tegar, Ketua Pelaksana Seminar menje­ laskan, tujuan ke­gi­atan adalah untuk mem­berikan pengetahuan ke­pa­da ma­ hasiswa tentang kon­disi pengawasan OJK. “Tu­juannya sesuai yang tertera di tema, yaitu un­tuk mengenalkan kepada ma­hasiswa terkait dengan kinerja dari OJK,” tuturnya. m_dya

Buka Wawasan Mahasiswa dalam Berorganisasi

Gelar wicara dengan tema “Open Your Mind Be International Community” (24/2) berlokasi di Basement GKB II diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi. Acara tersebut meng­ha­dirkan pemateri Riski Lestiono, dosen FKIP UMM, serta Mick Jethro selaku Vice President Education Malang Toastmaster. Riski menuturkan, persaingan di era globalisasi semakin ketat mengharuskan seseorang untuk meningkatkan kapabilitas diri agar berdaya saing tinggi. Salah satunya yaitu dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Kini banyak beasiswa yang tersedia baik dari pemerintah maupun lembaga swasta, dengan catatan mahasiswa harus rajin mengakses informasi terbaru supaya tidak ketinggalan informasi yang diperlukan. Sementara itu, Mick menyebutkan ada dua skill yang harus dimiliki setiap orang. Pertama, kemampuan berkomunikasi yang

baik agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh orang lain dengan jelas. Kedua, jiwa kepemimpinan yang dapat dilatih dengan berorganisasi. Seseorang akan belajar banyak berinteraksi dengan orang yang berbeda dalam sebuah organisasi. “Jangan hanya pintar akademik saja, non akademik juga harus dipelajari,” pesannya. Bimbi Maulita selaku Ketua Pelaksana mengungkapkan, tujuan diadakannya acara itu yakni memberi inspirasi dan menambah wawasan mahasiswa mengenai berbagai pe­luang yang bisa didapatkan melalui bea­ siswa. Selain itu, juga mengetahui kondisi bagaimana keadaan sebenarnya kehidupan di luar negeri. Bimbi berharap agar ilmu yang diperoleh dapat memberikan man­fa­ at bagi mahasiswa. “Pengetahuan dan ilmu baru yang diperoleh hari ini akan berguna bagi mahasiswa untuk melanjutkan sekolah ke jenjang berikutya,” ujar mahasiswa asal Kalimantan Timur itu. m_law


BESTARI

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

suara kampus

5

UMM Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris dengan ESP

maulyadi/Bestari doc. LC

Penghargaan: Pemberian sertifikat penghargaan kepada salah satu wisudawan terbaik ESP 2017 oleh Syamsul Arifin, Wakil Rektor I UMM.

Mentoring Program Dongkrak Kemampuan Berkomunikasi

saing mahasiswa di kancah internasional, UMM mem­ bu­at program ESP me­la­ lui LC. Adanya program ESP itu, dimaksudkan supaya mahasiswa UMM dapat belajar Bahasa Inggris meskipun hanya dengan kurun waktu ter­ ba­tas. “Semoga dengan acara kelulusan ini, tidak menghentikan kalian untuk terus belajar Bahasa Inggris karena menguasai Bahasa Inggris merupakan investasi masa depan,” pesannya. Ketua Pelaksana GK ESP Hartono mengatakan bahwa pemilihan tema acara di­harapkan dapat memberikan mo­tivasi serta semangat mahasiswa untuk terus belajar Bahasa Inggris. Lanjutnya, UMM telah me­ rancang suatu program

berkelanjutan yaitu melalui pro­gram beasiswa luar negeri agar memotivasi alumni untuk tidak putus be­ lajar Bahasa Inggris. UMM akan memberikan reward bagi wisudawan terbaik yaitu berupa tiket liburan ke Thailand dan juga mendapat kesempatan beasiswa dari program Erasmus Mundus. Gelar wisudawan terbaik tingkat universitas berhasil diraih oleh Satrio Wicaksono dari Fakultas Kedokteran (FK). Menurutnya, dalam komunitas global menguasai Bahasa Inggris merupakan suatu keharusan khususnya bagi para pelajar. “Dengan mengikuti program ESP ini, diharapkan kemampuan berbahasa Inggris saya menjadi lebih meningkat,” ungkapnya. m_ana

Tingkatkan Persaudaraan, Tinggalkan Permusuhan

Bertempat di Aula BAU (4/3), Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris UMM menggelar acara Pembukaan Mentoring 2017. Acara itu bertemakan “Speak Up Your Ideas, Manifest Your Destiny”. Kegiatan wajib itu diikuti oleh seluruh mahasiswa angkatan 2016 dan dihadiri oleh seluruh dosen dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Sekretaris II Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Puji Sumarsono mengungkapkan, acara itu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Dalam kegiatan itu para mahasiswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan akan didampingi oleh mentornya masing-masing. Dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), warga negara asing akan banyak yang datang ke Indonesia dan modal utama yang dibutuhkan adalah

kemampuan komunikasi, terutama komunikasi dalam Bahasa Inggris. “Dengan mengikuti kegiatan ini, kami berharap kemampuan mahasiswa dalam Bahasa Inggris dapat lebih ditingkatkan,” harapnya. Salah satu Mentor Ummu Artha Tsary Rumalessin mengatakan, peserta akan dibagi kedalam 20 kelompok yang berisi sepuluh anggota dan akan didampingi oleh dua orang mentor. Setelah itu, setiap kelompok akan disebar di area seluruh kampus dan para mentor diberikan kekuasaan penuh untuk membantu para peserta dalam melatih kemampuan Bahasa Inggris. “Diharapkan para peserta dapat bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan ini, tidak hanya untuk menunaikan kewajibannya saja tetapi dapat meman­ faatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya,” ujar maha­ siswa Semester IV itu. m_ ana

Agenda tahunan Rektor Cup UMM kembali digelar. Acara yang mengusung tema “Aktualisasi Diri Mahasiswa sebagai Penguat Daya Saing Bangsa” dibuka oleh Rektor UMM Fauzan di Hall Dome (4/3). Diikuti oleh sepuluh kontingen dari fakultas serta perwakilan dari tiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sekitar 250 mahasiswa. Fauzan menjelaskan, ke­ gi­atan Rector Cup menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan bakat-bakat yang dimiliki. Berkembangnya bakat para mahasiswa diharapkan da­pat mengharumkan nama UMM di kancah kejuaraan nasional maupun internasional. Harapannya, Rector Cup dapat mengedepankan rasa per­saudaraan dan saling meng­­hargai antara yang menang dengan yang kalah. “Ikuti Rector Cup dengan menjaga solidaritas, junjung sportifitas serta hargai yang terbaik,” tuturnya. Sementara itu, Wiyono selaku Ketua Panitia Rector

Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi kembali meng­ gelar Charity Event 2017 (5/3). Bertemakan “Indahnya Berbagi dengan Keikhlasan Hati” acara itu ber­langsung di Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah yang khusus me­ nam­pung anak jalanan. Pengelola Pondok Pesantren Ubaidilah Hamid me­ne­rangkan, melihat ba­ nyak­nya anak jalanan yang membutuhkan pembinaan di kampungnya, timbul ini­ siatif membuat pondok pe­ san­­­tren menjadi tempat pem­binaan khusus untuk anak jalanan. Pada tahun 2017, sebanyak 78 anak jalanan yang berasal dari Malang hingga luar kota berhasil dibina di pondok pesantren itu. Rosi Nur Vitasari, Sekretaris Pelaksana meng­ungkapkan bahwa kegiatan itu merupakan salah satu pro­gram yang bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian Pemberdayaan

Perempuan dan Anak (LP3A). Berawal dari rasa kepri­ ha­­­­­tinan atas kondisi dari ba­nyaknya anak jalanan yang kurang mendapatkan binaan, timbul inisiatif untuk menggadakan bakti sosial di Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah. Rosi berharap, acara itu dapat menumbuhkan jiwa solidaritas antar sesa­ ma terutama terhadap anak jalanan. Selain itu, stigma negatif masyarakat pada anak jalanan dapat berkurang. Angelina Safitri, salah satu penghuni pondok pesantren menyampaikanbahwaiamerasa senang dapat tinggal di pondok pesantren itu. Angelina tidak lagi merasa diterlantarkan karena mendapatkan tempat tinggal yang nyaman serta juga mendapat bimbingan dan binaan tentang keagamaan. “Saya sangat bersyukur dan senang sekali bisa berada disini, bisa bermain dan bertemu dengan banyak teman serta mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat,” ungkapnya. m_ana

Sehubungan dengan digelarnya Tanwir Muhammadiyah di Ambon, UMM ditunjuk sebagai pe­ nye­lenggara Seminar PraTanwir Muhammadiyah yang membahas mengenai iden­­­titas Muhammadiyah se­­ bagai gerakan perubahan. Ber­tempat di Aula BAU (22/2), seminar yang bertema “Peneguhan Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam Moderat di Tengah Perang Budaya dan Ideologi” itu mengundang sejumlah Pimpinan Muhammadiyah, baik lokal maupun nasional. Din Syamsuddin Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memaparkan bahwa pemantapan kesadaran keagamaan di tengah fenomena perang pemikiran, begitu diperlukan melihat semakin banyaknya kerusakan ber­sifat aku­mulatif. Menurutnya, per­ bedaan pendapat di dunia me­ nyebabkan sebuah situasi the absence of peace di tiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsep Muhammadiyah

Tumbuhkan Solidaritas Terhadap Anak Jalanan

Language Center (LC) UMM kembali menggelar acara Gelar Kelulusan (GK) English for Specific Purpose (ESP). Mengusung tema “The Journey of Thousand Miles Success Through English” acara itu dibuka dengan tarian Nandak Ganjen oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sangsekerta. Bertempat di Hall Dome (26/2), acara itu diikuti oleh sebanyak 5.350 mahasiswa. Nazaruddin Malik sela­ ku Wakil Rektor (WR) II UMM mengakui bahwa Bahasa Inggris memiliki dam­pak besar dalam pro­ ses globalisasi. Guna me­ ning­katkan kemam­puan ma­h­­­a­siswa dalam ber­ba­ hasa Inggris serta daya

maulyadi/Bestari

Peresmian: Fauzan Rektor UMM memukul gong sebagai tanda dibukanya Rektor Cup 2017 di Hall Dome UMM.

Cup mengatakan, Rector Cup berlangsung mulai 4 Maret hingga 29 April 2017. Adanya Rector Cup dapat sebagai ajang mengembangkan po­ tensi akademik maupun non akademik serta me­ ning­­katkan silaturahmi antar fakultas. Harapannya Rector Cup 2017 tidak me­ nim­bulkan masalah dalam pela­ksanaannya. “Semoga

Rector Cup tahun ini dapat me­nuntaskan masalah yang per­nah terjadi,” ujarnya. Muhammad Nur Qolbi, salah seorang peserta lomba catur mengungkapkan bah­wa dengan diadakannya ke­­­giatan Rector Cup, maka ma­ha­­­ siswa akan da­pat me­nambah jaringan perte­man­an. Agenda itu dapat mem­per­temukan teman baru dari berbagai

fakultas. Qolbi menambahkan, jika dalam sebuah kompetisi terdapat banyak pesaing, maka setiap peserta harus lebih semangat meningkatkan kemampuan dirinya. “Tahun kemarin saya mendapat juara kedua da­lam lomba catur, tahun ini harus bisa mendapatkan juara satu,” harap mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) itu. m_hai

Moderatisme Perkuat Identitas Muhammadiyah

diego/Bestari

maulyadi/Bestari

Forum: Saleh Partaonan Daulay Anggota DPR RI memaparkan materi dalam acara Indonesia berdialog di Teater Dome UMM.

dalam menilai dimensi pe­ murnian hukum dan pem­ baruannya. Adanya peta konsep untuk mengklasifikasikan su­­­atu perbuatan masuk ke ranah aqidah atau mua­malah membuat kuatnya peman­tap­an sikap keagamaan. Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya Masdar Hilmy menyampaikan, ter­ da­pat dua permasalahan yang harus dihadapi

Muhammadiyah sebagai ge­ rakan moderat di era modern. Pertama, tidak terawatnya warga Muhammadiyah dari inisisasi pemahaman yang bersumber dari gerakan fundamentalis. Kedua, man­ dul­nya kelas menengah muslim terdidik dalam aksi transformatif-liberatif karena keterbatasan akses infor­masi dan teknologi. Rektor UMM Fauzan berharap, gagasan-gagasan

segar hasil dari prosesi seminar itu akan menjadi buah masukan di Tanwir Ambon. Sebuah gerakan dakwah tidak akan lepas dari persinggungan, na­mun Muhammadiyah tidak demikian karena moderasinya dalam menyikapi permasalahan. "Alhasil, rekam jejak Muhammadiyah mem­buahkan simpatik dan akseptabilitas di tengah masyarakat Indonesia,” ujarnya. m_lik


6

suara kampus

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

Ciptakan Energi Berkeadilan

Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah yang di­wa­kili Dahnial Anzar Simanjuntak menggelar kuliah tamu dengan menghadirkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Acara itu bertema “Menciptakan Pemuda Sadar Energi untuk Kemandirian Energi Bangsa”. Acara berlangsung di Teater Dome (21/2). Rektor UMM Fauzan dalam sambutannya meng­ ungkapkan bahwa UMM merupakan kampus yang sadar akan energi terbarukan. Komitmen sadar energi UMM tercipta melalui dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sengkaling 1 dan 2 serta akan terus dikembangkan dibeberapa tempat lain­

alissa/Bestari

Pidato: Ignasius Jonan memberikan pidatonya tentang energi baru dan terbarukan.

nya. Tujuannya untuk me­ ngefisiensi sekaligus me­ menuhi kebutuhan energi

Tingkatkan Kepedulian Tanaman Lokal

Bertempat di Teater Dome UMM, Program Studi (Prodi) Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) serta Pendidikan Biologi meng­adakan kuliah tamu (20/2). Acara itu mengangkat tema “Optimalisasi Potensi Tanaman Lokal untuk Pangan Fungsional, Kesehatan, dan Pelestarian”. Menghadirkan Muhammad Rizal Martua Damanik Dosen Depar­temen Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), acara itu dihadiri oleh mahasiswa Prodi ITP angkatan 2014 serta mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi angkatan 2013. Rizal menjelaskan, Indonesia merupakan negara de­ngan penduduk terbanyak ke-IV di dunia. Banyaknya pen­duduk menyebabkan Indonesia mengalami tran­ si­si gaya hidup yang ber­ dam­­pak pada kurangnya gizi masyarakat. “Kurangnya gi­zi pada ibu hamil me­nye­ babkan gangguan pada per­ tumbuhan janin, seperti Berat Badan Lahir Rendah

(BBLR),” kata pria kelahiran Bogor itu. Lanjutnya, seribu hari pertama sangat penting bagi ibu da­lam memberikan Air Susu Ibu (ASI) pada bayi. Pemberian ASI eks­klusif dapat meningkatkan gizi bayi. Torbangun meru­ pa­­­kan tanaman yang dapat me­ningkatkan ASI ibu. “Mengonsumsi torbangun se­ lama 30 hari sete­lah me­la­hirkan dapat me­ning­katkan pada ibu tanpa efek sam­ping,” jelasnya. Panitia Penyelenggara Sri Winarsih mengatakan, diadakan kuliah tamu itu ber­tujuan untuk berbagi pe­ngetahuan mengenai ta­ naman lokal yang memiliki man­faat. Perempuan yang akrab disapa Wiwin itu mengungkapkan, banyak ma­ha­­siswa yang kurang me­ngetahui manfaat ta­ naman lokal. Sehingga, ada­ nya kuliah tamu itu, pihak pa­nitia mengharapkan agar ma­hasiswa lebih peduli akan ta­naman lokal yang memiliki manfaat. m_hai

kam­pus. Selain itu dia juga menambahkan bahwa ada pengembangan sumber

ener­gi lainnya yaitu biogas dan solar cell. Berkat kerja keras itu UMM mendapat

buku tentang aljabar. Hal itu menjadi titik awal revolusi angka dan kemudian men­jadi teori penting dalam ilmu matematika. Sementara itu, Nurhakim dalam materinya yang ber­ tema­kan “Ragam Pendekatan dalam Studi Alquran” me­ ngung­kapkan bahwa ada dua ilmu yang lahir dari Alquran. Pertama, ilmu bahasa dan ilmu lain untuk memahami Alquran. Kedua, ilmu fisika

yang berisikan pandangan Alquran tentang duniawi. Nurhakim juga menjelaskan, se­seorang yang berilmu ha­ rus memberikan dan me­ nga­­­jarkan ilmu-ilmu yang di­­­milikinya kepada orang lain agar ilmu tersebut dapat bermanfaat. Agus Purwanto dalam materinya yang bertema “Paradig­ma Sains dan Nilai-nilai dalam Alquran” memaparkan bahwa Alquran adalah sumber gagas­an dari segala teori. Ma­ nusia harus membangun teori dengan berlandaskan Alquran. Manusia sudah masuk dalam kehidupan ilmu superior yang dibuktikan dengan pe­ ru­bah­an generasi tradi­sional ke generasi mesin dan digital. Pun telah banyak me­lakukan ke­salahan dengan me­nge­ sam­ping­kan Tuhan dalam uru­san keilmuwan. “Tuhan per­lu dikembalikan dalam uru­ s­an apapun agar ilmu-ilmu yang ada tetap sesuai de­ ngan gagasan Alquran,” tu­ tup penulis buku Ayat-Ayat Semesta itu. nok

Bertempat di Teater Dome menyambut kun­jung­­an dari Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Didampingi oleh Biro Kemahasiswaan Unismus, kegiatan itu diikuti oleh 80 orang perwakilan dari kemahasiswaan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Jurusan Mahasiswa (HMJ), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Kunjungan itu dilakukan dalam rangka studi banding bidang akademik maupun non akademik. Soehamdi, Biro Kemaha­ siswaan Unimus me­ngung­ kap­­kan, tujuan kunjungan itu yaitu membangun tali silatu­ rahmi antara UMM dengan Unimus. Selanjutnya yakni sharing terkait kegiatan yang ada di UMM, khususnya kegiatan kemahasiswaan se­perti BEM dan UKM. Oleh karena itu, salah satu cara untuk meningkatkan kualitas yaitu dengan mengadakan studi banding ke kampus UMM yang sudah tergolong maju dengan memilki banyak fasilitas dan sudah memiliki akreditasi institusi A.

Sementara itu, Kepala Biro Kemahasiswaan UMM Abdullah Masmuh me­ngung­ kapkan bahwa UMM sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang digagas oleh maha­siswa, sebab mahasiswa me­rupakan generasi bangsa yang mem­ punyai tiga karakter. Pertama, karakter idealis yang di­pegang teguh mahasiswa. Kedua karak­ ter dinamis dalam me­lakukan pergerakan serta tidak bisa tinggal diam untuk men­­ciptakan suatu perubahan yang lebih baik. Ketiga, karak­ter kritis yang tidak begitu saja percaya terhadap kebijakan yang dikeluarkan. Masmuh menambahkan, bahwa ada lagi sifat yang harus dimiliki oleh mahasiswa PT Muhammadiyah, yaitu santun dalam menyampaikan kritik. Mahasiswa harus menjunjung tinggi etika, karena etika digunakan se­bagai pembeda dengan ka­rak­ter mahasiswa kampus lain­nya. “Mahasiswa boleh me­nyampaikan dan melakukan demonstrasinya, asal dilakukan dengan santun dan sejuk,” tuturnya. m_law

diego/Bestari

Kajian: Peserta kajian Islam interdispliner mendengarkan penjelasan dari Pradana Boy sebagai pemateri.

Bertempat di Ruang Sidang Senat (4/3), Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) menggelar acara Kajian Islam Interdisipliner 2017. Acara yang me­ru­pa­kan agenda rutin itu di­hadiri oleh 140 peserta yang terdiri dari beberapa staf, dosen, dan mahasiswa UMM. Pemateri pada acara itu akan diisi oleh Pradana Boy ZTF, Nurhakim, dan Agus Purwanto sekaligus penulis

buku Ayat-Ayat Semesta. Boy mengungkapkan, Islam sebagai peradaban besar pernah menguasai dunia cukup lama. Islam pun memberikan pengaruh yang sangat besar untuk dunia. Banyak ilmuwan muslim di masa lalu berhasil me­­laku­kan temuantemuan dan memberikan pe­ nga­ruh yang cukup signifikan dalam ke­hidupan manusia. Salah satunya Al-Khawarizmi, yang me­ nemukan angka nol serta menulis

alissa/Bestari alissa/Bestari

Materi: Penyampaian materi oleh salah satu alumni Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM dalam acara Pengenalan Dunia Kerja FPP.

arahan dan implementasi, serta pengendalian. Sementara itu, Sugiarti menjelaskan, untuk menjadi pemimpin yang berkualitas dibutuhkan tiga syarat utama. Pertama, mempunyai komitmen yang selalu me­ ngutamakan kepentingan organisasi. Kedua, mempunyai integritas tinggi. Ketiga, me­ miliki sikap visioner ke depan untuk mengembangkan se­ buah organisasi. Seorang

sama sekali dengan listrik. Tetapi jumlahnya akan lebih besar lagi jika dihitung lis­ trik seadanya belum bi­sa mencukupi kebutuhan ma­ syarakat yaitu sekitar 12.500 desa. Strategi demi mencapai target yang ditentukan ESDM yaitu pertama, percepatan BBM satu harga, tujuannya semua harga BBM di se­ luruh Indonesia bertarif sa­ma. Kedua, participating interest pada wilayah yang ter­dapat kerja migasnya akan mendapatkan saham 10% untuk pembangunan dae­rahnya. Ketiga, per­ce­ patan elektrifikasi di semua wi­layah Indonesia yang me­madai. Keempat, me­wu­ judkan harga listrik yang semakin terjangkau. "Kami selalu berusaha menyediakan tarif listrik yang terjangkau bagi masyarakat,” tutupnya. m_law

Alquran sebagai Landasan Segala Bidang Ilmu

LP3A Ajak Perempuan Jadi Pemimpin Berkemajuan

Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Perem­ puan dan Anak (LP3A) UMM menggelar kegiatan Pelatihan Kepemimpinan dengan tema “Pelatihan Ke­pemimpinan Bagi Organisasi Perempuan: Strategi Menghadapi Tantangan Kedepan dalam Mewujudkan Perempuan Berkemajuan”. Acara yang dihadiri oleh 65 peserta da­ ri perwakilan Aisyiyah seMalang Raya itu diadakan di Aula Lantai II Masjid AR Fachruddin UMM (18/3). Nelly Asnifati dalam materinya me­ngung­kapkan, Aisyiyah me­rupa­kan organisasi perem­puan Persyarikatan Muhammadiyah yang su­dah berdiri cukup lama. Aisyiyah mempunyai banyak amal usaha di segala aspek ke­ hidupan yang diwujudkan da­ lam beberapa program dan ke­giatan. Dalam melakukan pe­ngelolaan organisasi, Aisyiyah menggunakan me­ tode manejemen meliputi pe­ ren­canaan, organisasi, pe­ng­

penghargaan dalam bidang energi tingkat ASEAN yang diselenggarakan di Vietnam. Dahnial dalam mate­ rinya menyatakan, ka­ rak­­­­­­ter dari dakwah Muhammadiyah yaitu ber­ sifat pembaruan. Saat ini Indonesia belum maksimal dalam penggunaan energi ter­barukan. Keterlibatan Pemuda Muhammadiyah dalam energi harus men­ cip­takan kehidupan yang lebih baik. “Visi pemuda Muhammadiyah dalam bi­ dang energi adalah to create better life," ujarnya. Ignasius menyampaikan, pemerintah sangat mena­ dukung energi terbarukan dalam rangka memenuhi ke­­butuhan energi Indonesia dan juga menyediakan tarif rendah bagi masyarakat se­hingga tercipta pem­ba­ ngunan energi yang ber­ keadilan. Saat ini ada 2.500 desa yang belum tersentuh

BESTARI

pemimpin harus menegakkan keadilan dan berbuat baik pula. “Pemimpin harus mampu memperlakukan sesuatu dengan cara yang sama. Tidak picang, tidak berat sebelah, dan tidak pilih kasih,” tutur dosen FKIP UMM itu. Zakarija Achmad me­­­ nerangkan strategi me­me­ cah­kan masalah dalam se­ buah organisasi. Menurut­nya, masalah akan hadir ketika sesuatu hal mengalami ham­

batan. Dalam memecahkan masalah, terdapat empat aspek penting yang harus dilakukan. Keempat aspek itu antara lain memahami masalah dan melakukan pendekatan dalam pemecahan masalah. Se­lan­jutnya yaitu mencari tahu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemecahan masalah serta harus mempunyai sifat kreativitas dalam memecahkan masalah. nok

Unimus Kunjungi UMM


BESTARI

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

UMM Apresiasi Karya Dosen Melalui Kompetisi Dosen Berprestasi

suara kampus

alissa/Bestari

Membuka: Syamsul Arifin selaku Wakil Rektor I UMM (kiri) saat memberikan pengarahan kepada dosen dan kaprodi berprestasi.

7

Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA) kembali menggelar seleksi bagi dosen berprestasi tahun 2017 (18/3). Acara itu dibuka oleh Syamsul Arifin selaku Wakil Rektor (WR) I. Diikuti oleh 20 peserta calon dosen berprestasi, acara itu bertempat di Ruang Sidang Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP). Syamsul Arifin meng­ ungkapkan, dengan kegiatan pemilihan dosen berprestasi, UMM dapat memberi kesem­ patan bagi para dosen untuk mempresentasikan karya dan hasil penelitiannya. Sehingga, Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki UMM akan selalu berkembang. Menjadi seorang dosen seharusnya pun dapat menjadi inspi­ra­ tor, bukan hanya motivator.

Jadi Pemimpin Tidaklah Instan Kuliah tamu bertema “Strategi Mahasiswa dalam Mempersiapkan Regenerasi Kepemimpinan Nasional” digelar di Aula BAU (20/3). Acara yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) menghadirkan Bupati Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah Sudarsono yang merupakan alumni Ahwal Syakhsiyyah sebagai pemateri dihadiri sekitar 100 mahasiswa. Rektor UMM Fauzan dalam sambutannya me­ nyebutkan, ciri-ciri seorang pemimpin masa depan adalah komunikatif, ber­pengalaman, dan bermanfaat. Jika beberapa hal tersebut dimiliki oleh seorang pe­mimpin, maka akan menjadi tumpuan utama di komunitas. “Tidak ada lembaga pendidikan yang dapat menjamin kehidupan Anda sebagai pemimpin atau tidak, yang menjamin adalah kemampuan diri sendiri,” ungkapnya. Sudarsono meng­ ung­kapkan bahwa, ada empat tips kepemimpinan untuk dipersiapkan bagi

Kuliah Tamu: Sudarsono Bupati Seruyan Kalimantan Tengah memberikan materi dalam kuliah tamu FAI.

sesuatu. “Kalau takut menjadi pohon tertinggi yang diterpa oleh angin dan badai, maka jadilah rumput, tetapi menjadi rumput yang siapsiap diinjak oleh orang lain” tutur alumni Program Studi Ilmu Ahwal Syakhsiyyah angkatan 1986 itu. Sementara itu, Ketua Umum BEM FAI Rizqi Muhammad Aziz mengatakan, universitas me­­rupakan bentuk mini­ atur sebuah negara. Maha­ siswa dapat belajar ber­ politik melalui Pemilu

Raya (Pemira) yang rutin dilaksanakan setiap tahun­ nya di universitas. Rizqi me­nambahkan, mahasiswa harus selalu merasa bangga atas apa yang dimiliki, karena hal tersebut merupakan proses penting dalam meraih masa depan. “Jangan merasa minder menjadi mahasiswa FAI, karena mahasiswa FAI tidak hanya dapat menjadi seorang dai tetapi kita dapat berkecimpung langsung di politik negara seperti bapak Sudarsono,” ujar mahasiswa semester enam itu. m_ana

Translation Menyatukan Dunia

Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) meng­­gelar acara One Day Workshop mengenai Translation. Acara itu di­hadiri oleh Marina Ramos Caro dari Universitas Murcia Spanyol dan Riski Lestiono sebagai pembicara. Ber­tema­kan “Translation As A Solution Across Nation” acara itu digelar di Aula BAU (15/3). Soeparto, Asisten Rektor pada Bidang Kerjasama Luar Negeri (BKLN) me­ngung­ kapkan, acara itu me­rupakan hasil kerja sama antara UMM dan Universitas Murcia Spanyol. Ber­awal dari kerjasama itu, Univesitas Murcia menjadi jalan awal bagi UMM untuk bekerja sama dengan universitas lain di Eropa, khususnya program beasiswa Erasmus Mundus. “Semoga kerjasama antara UMM dengan Universitas Murcia dapat terus berlanjut,” harapnya. Riski Lestiono mengatakan, masyarakat umumnya sudah mengenal Translation sejak

diego/Bestari

Workshop: Marina Ramos (kiri) menyampaikan materi tentang komik dari berbagai penjuru dunia di hadapan peserta.

dari masa kecil. Sejak kecil setiap orang pasti sudah tidak asing dengan translation. Hal itu dibuktikan dengan ada­nya serial kartun atau film yang berasal dari luar negeri, ke­ mudian diterjemahkan dari Bahasa Asing ke dalam Bahasa Indonesia. Adanya program itu, setiap orang lebih mudah me­mahami apa yang sedang ditonton.

Marina Ramos Caro selaku dosen Translation komik dari Universitas Murcia Spanyol me­ ngungkapkan bahwa komik pertama kali berasal dari Eropa pada tahun 1873. Komik sudah terkenal di se­luruh dunia, buktinya di ber­­bagai negara penyebutan komik berbeda-beda dan me­milki ciri khas tertentu. Seperti komik dari Amerika yang lebih mengusung tema superhero

Swasta (Kopertis) VII dan tingkat nasional. Selanjutnya, Iswinarti salah satu nominasi dosen berprestasi mem­presen­ tasi­kan hasil penelitiannya mengenai Karya Prestasi Unggul Permainan Tradi­ sional dan Metode Bermain Experimental Learning Anak (Berlian). Menurutnya, permainan tradisional mem­ punyai nilai luhur yang baik untuk perkembangan anak. Namun, pada saat ini permainan tradisional tergeser oleh permainan digital yang dalam penelitian banyak terdapat efek negatif bagi perkembangan anakanak. “Adanya metode berlian permainan tradisional akan dapat lebih tertanamkan pada anak,” ujar dosen Fakultas Psikologi (Fapsi) itu. m_ana

Menjadi Part Timer, Jangan Abaikan Skripsi

diego/Bestari

generasi muda penerus bangsa. Pertama, tidak ada pemimpin yang lahir secara instan. Sehingga masing-masing individu ha­rus mempesiapkan diri dimulai dari sekarang. Kedua, belajarlah untuk mem­­pengaruhi orang lain dalam artian mempengaruhi pada hal positif, dan tidak terpengaruh oleh orang lain mengenai hal yang negatif. Ketiga, mendekat dengan pemilik hidup atau sang kuasa dan bekerja secara ikhlas tanpa mengharapkan

Menjadi seorang motivator yang diperlukan hanyalah merangkai kata-kata dan tidak perlu melakukan apa-apa. Sedangkan men­­­jadi seorang dosen membutuhkan proses panjang sehingga setiap tingkah laku dapat menjadi panutan bagi maha­siswanya. “Semoga tahun ini kita dapat menghasilkan dosen yang berprestasi,” harapnya. Terdapat 20 dosen yang mengikuti seleksi itu. Sekretaris BKMA, Nida Hasanati menerangkan, ke­ gi­at­an rutin tahunan itu ber­ tujuan untuk memberi apre­ siasi dan penghargaan pada dosen berprestasi. Dalam seleksi itu, akan dipilih dosen yang berkualitas dan patut diteladani dan akan me­wakili universitas di tingkat lebih tinggi, yaitu di tingkat Ko­ ordinasi Perguruan Tinggi

seperti Batman, Superman dan lain-lain. Sedangkan di Jepang komik terkenal dengan nama manga, yang saat ini hampir digemari oleh seluruh orang di dunia. “Untuk translation komik, kita harus mengolah kata dengan sederhana dan semenarik mungkin karena tidak ada cukup ruang yang tersedia dan itulah yang menarik dari translation komik,” ungkapnya. m_ana

Pembekalan part timer baru UMM dilaksakan di Ruang Teater Dome. Kepala Biro Kemahasiswaan UMM Abdullah Masmuh serta Zakaria selaku per­ wakilan Biro Hukum dan Kepegawaian. Acara ter­ sebut sekaligus pe­nan­ datangan kontrak kerja bagi part timer yang dinyatakan di­terima dan ditempatkan di seluruh unit-unit kerja UMM diikuti 207 peserta. Abdullah Masmuh mengungkapkan, tujuan dari rekrutmen tenaga part time yaitu memberikan bekal keterampilan ke­ pada mahasiswa dan juga sebagai pengalaman dalam menghadapi dunia kerja. Menjadi part timer bisa dianalogikan bekerja di sebuah institusi, oleh karena itu harus belajar menjadi pekerja profesional. “Part timer bukan untuk menggantikan tugas karyawan, tapi untuk membantu karyawan,” ungkapnya. Tambahnya, untuk men­

jadi seorang pegawai di instutusi ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal itu meliputi sopan bertutur kata dan berpakaian, tertib administrasi, serta mampu berinovasi. Bisa dalam bentuk apapun, misalnya membuat aplikasi yang dapat berkontribusi terhadap pelayanan yang lebih mudah. Zakaria berpesan, menjadi pegawai paruh waktu harus disyukuri serta dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Selain itu, menjadi part timer memiliki nilai tambah pada saat melamar pekerjaan, yaitu akan mendapatkan surat keterangan pengalaman bekerja serta sertifikat. Tambahnya, bekerja bukan berarti melupakan skripsi, artinya boleh mengerjakan skripsi di waktu-waktu luang yaitu pada saat pelayanan senggang. “Bekerja bukan berarti kalian lupa akan kewajiban kuliah, skripsi jangan sampai terbengkalai,” ujarnya. m_law

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Rupa Lentera meng­gelar acara pameran pasca diklat 2017. Kegiatan pamer­an itu bertemakan “Jaga Jagat”. Bertempat di GKB I Lantai 3,5 (13-15/3), acara itu berlangsung selama tiga hari. Sebanyak 16 lukisan karya anggota dipamerkan dalam acara itu. Rizky Amanda Putri Wahyuniasim selaku Ketua Umum UMK Seni Rupa Lentera mengatakan, kegiatan itu merupakan kegiatan lanjut­­­an dari diklat anggota baru. Kegiatan itu tidak hanya memamerkan seni lukis saja, tetapi juga karya lain seperti seni kristik. “Jaga Jagat” di­ pilih sebagai tema kegiatan di­latarbelakangi karena ku­ rang­­­nya kesinambungan an­­­tara manusia dan alam. “Semoga kegiatan ini dapat ber­manfaat bagi mahasiswa UMM dan orang yang belum menggenal seni menjadi lebih tahu,” harapnya. Panitia acara Suko

Baskoro Ardhy menerangkan, per­siapan kegiatan dimulai dari mengumpulkan karya ter­­baik dari anggota baru yang berlangsung selama dua bulan. Kendala utama dalam persiapan kegiatan itu yakni masih banyaknya anggota yang merasa malu bahwa karyanya akan di­pamer­ kan. Diadakannya pamer­an, maha­siswa Prodi Fakultas Psikologi (Fapsi) itu ber­ harap, anggota lebih hebat dalam berkarya dan percaya diri dalam memamerkan karya­nya. Salah satu pe­ngun­jung Ifadatul Amaliyah meng­ ungkapkan diri­nya me­rasa tertarik dengan karya-karya yang di­pamer­kan. Tema yang disajikan pun menarik, karena dengan era masa kini setiap orang harus lebih sering untuk mejaga alam. “Semoga acara seperti ini lebih sering diadakan karena dapat memberi pengetahuan bagi orang yang awam mengenai seni seperti saya,” ujarnya. m_ana

Ajak Lestarikan Alam Melalui Karya Seni


suara kampus

8

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

BESTARI

MoC Hadirkan Tokoh Inspiratif Bintang Tamu:

Andy F. Noya (kanan) bersama seluruh bintang tamu dalam Kick Andy, Metro Tv on Campus.

alissa/Bestari

Metro Tv on Campus (MoC) kembali hadir di UMM. Kehadiran MoC merupakan kali kedua setelah kehadirannya pada tahun 2013 silam. Bertempat di Hall Dome, acara yang berlangsung selama dua hari (2324/3) dengan menggelar serangkaian program unggulannya yaitu I’m Possible dan Kick Andy Road Show. Fauzan selaku Rektor UMM dalam sambutannya berharap melalui acara yang digelar MoC di UMM, para pe­ nonton yang hadir bisa menebar virus kebaikan sebagaimana tajuk dari acara tersebut. “Harapannya sete­lah saudara menonton acara ini adalah bisa berkontemplasi dan kemudian mengambil sikap untuk melakukan sesuatu,” ungkapnya. MoC melangsungkan acara program I’m Possible pada hari pertama. Acara motivasi yang dipandu oleh motivator Merry

Riana itu meng­hadirkan beberapa tokoh ternama seperti Setiawan Tiada Tara, pelatih Arema FC Aji Santoso, kapten kesebelasan Arema FC Johan Ah­mad Alfarizi dan penjaga gawang Arema FC Kurnia Meiga. Kick Andy Road Show digelar pada hari kedua. Acara yang dipandu oleh Andy Flores Noya tersebut meru­pakan road show pertama yang digelar pada tahun ini. Bertajuk “Kita Muda, Kita Peduli”, Kick Andy Road Show menghadirkan to­koh-

tokoh inspiratif seperti Nadine Chandrawinata dan Dissa Sya­kina Ahdanisa. Selain itu, juga menyu­ guhkan penampilan spesial dari Cokelat Band. Tak hanya itu, Kick Andy Road Show turut mengundang bebe­rapa tokoh inspiratif yang ada di Kota Malang. Selain aktif di dunia hiburan, Nadine pun pe­duli terhadap ling­ kungan hidup. Be­ra­­wal dari hobi berpetualang di alam bebas, Puteri Indonesia 2005 itu tergugah untuk melakukan kam­­­panye ramah ling­ kungan de­ngan menggagas gerakan aksi Sea Soldier pada Maret 2015. Hal itu di­la­tarbelakangi oleh rasa priha­ tinnya terhadap sampah-sampah di laut yang mengganggunya saat travelling. Menurut Nadine, Sea

Soldier tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang mempunyai ke­ cintaan terhadap laut, melainkan juga diperuntukkan bagi mereka yang tinggal di perkotaan untuk mem­bantu melakukan gerakan ra­mah lingkungan. Wanita yang genap berusia 33 tahun pada bulan Mei mendatang itu menceritakan, ter­ga­bung sebagai prajurit laut harus memiliki komitmen un­tuk menebarkan virus ramah ling­ kungan dan melakukan perubahan pada diri sendiri yang bisa dimulai dari hal-hal kecil. Dissa Syakina Ahdanisa, penggagas Deaf Cafe Finger­talk adalah salah satu tokoh yang pe­ duli terhadap penyandang dis­ abi­litas. Wanita berusia 27 tahun

itu mempunyai visi untuk men­ jadikan kafe sebagai wadah untuk memberdayakan penyandang tu­ na rungu. Selain menyediakan menu makanan, kafe tersebut juga dilengkapi dengan kumpulan gam­bar bahasa isyarat Indonesia di setiap mejanya. Usahanya itu pernah mendapatkan apresiasi dari mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Tak hanya kafe, kini Dissa mulai merambah pada konsep usaha yang lain yang mempekerjakan penyandang tuna rungu. Setidaknya terdapat 20 penyandang tuna rungu yang yang bekerja bersamanya. “Ada 20 orang yang bekerja di dua kafe, satu tempat cuci mobil dan satu tempat jahit,” tutup wanita yang lahir di Jakarta itu. fif

Fresh Graduate UMM Harus Menang dalam Persaingan

Karikatur:

Pemberian karikatur oleh Fauzan, Rektor UMM (kiri) kepada Susi Pudjiastuti (kanan) sebagai cinderamata pada wisuda UMM ke-81 periode I tahun 2017 lalu.

alissa/Bestari

UMM gelar sidang senat terbuka Wisuda ke-83 Periode I Tahun 2017 program diploma, sarjana, dan pasca sarjana (25/2). Acara dilaksanakan di Hall Dome UMM diikuti oleh 947 wisudawan. Menghadirkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Chief Executive Officer (CEO) CT Corp Chairul Tanjung. Dalam sambutannya, Rektor UMM Fauzan berterimakasih kepada orang tua atau wali wisudawan dan yang telah memberikan kepercayaan dengan memilih UMM sebagai tem­pat studi. Selanjutnya, UMM akan me­nye­rahkan kembali wisudawan ke­pada orang tua atau wali murid masing-masing. “Mudahmudahan para wisudawan menjadi manusia ke­bang­gaan keluarga, agama, bangsa, dan negara,” harapnya. Sementara itu dalam orasinya, Susi Pudjiastuti mengungkapkan bah­wa laut merupakan masa depan bang­sa. 2/3 wilayah Indonesia adalah wila­yah perairan, sehingga masyarakat Indo­

nesia tidak boleh menelantarkan laut. Bebe­rapa tahun terakhir, ribuan kapal be­sar milik negara tetangga secara be­bas mengambil ikan dan sumber daya laut di perairan Indonesia. Hal itu membuat kekayaan laut Indo­ nesia terkikis. Susi menyebutkan, ber­dasarkan hasil sensus pada tahun 2013, rumah tangga nelayan Indonesia telah mengalami penurunan dari angka 1,6 juta warga menjadi 8 ratus ribu warga. “Penurunan sebesar 50% itu menggambarkan bahwa menjadi nelayan tidak lagi bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup,” ujarnya. Susi menjelaskan bahwa

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menjalankan program untuk mengatasi pencurian ikan dan sumber daya laut. Hal itu berdasar pada Undang-undang No. 45 Tahun 2009 tentang kebolehan untuk menenggelamkan kapal asing yang menangkap ikan secara ilegal. Susi pun mengajak para akademisi menjadi partisipan aktif dan dominan player untuk menjadi agent of change. Hal ini perlu dilakukan karena akademisi memegang peran yang cukup kuat sebagai penerus bangsa. Chairul Tanjung menerangkan, dunia sedang berada dalam perubahan menuju revolusi teknologi. Semua orang bisa mengakses apapun yang dibutuhkan dan bahkan menggunakan teknologi untuk sumber kehidupan. Semakin lama persaingan akan semakin ketat. Untuk menang dalam

persaingan tentunya butuh upaya yang luar biasa. Menurutnya, ada tiga tips sukses yang harus dimiliki seseorang, yaitu kreativitas, inovasi dan entrepreneurship. “Ketiganya sangat penting dimiliki oleh setiap orang, karena jika tidak, maka orang tersebut tidak akan menang dalam persaingan,” ujar pria yang akrab disapa CT itu. CT menambahkan, sikap entre­ preneurship sangat dibutuhkan apalagi untuk mahasiswa fresh graduate. Untuk menjadi seseorang yang memiliki karakter entrepreneurship, maka orang itu harus mampu melihat, membaca, dan menangkap peluang. Jika tidak ada peluang, maka yang harus dilakukan adalah menciptakan peluang. Dengan memanfaatkan peluang, maka seseorang tersebut sudah menang satu langkah kedepan dalam persaingan. Selanjutnya, Ali Maksum selaku

Sekretaris Kopertis wilayah VII menceritakan, ketika Perdana Menteri Inggris pada Perang Dunia ke-2 diundang menghadiri forum di Oxford University, dia hanya mengatakan 1 kalimat, yaitu never never never give up. Menurut Ali, hal itu lah yang memang menjadi bekal kesuksesan setiap orang. Wisudawan sudah dibekali ilmu yang luar biasa dan lebih dari cukup, tinggal bagaimana nanti menghadapi tantangan di lapangan. Ali juga memberikan catatan kepada Rektor bahwa, bagi Kopertis wilayah VII, UMM adalah universitas terbaik dari 332 Perguruan Tinggi di Jawa Timur. Hanya ada satu catatan, yaitu bagaimana UMM segera melangkah untuk mendapatkan akreditasi internasional. “Hanya itu saja tahapan yang perlu dilakukan, dengan begitu UMM akan menjadi kebanggaan bangsa,” ujarnya. nok/m_law


BESTARI

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

9

sketsa

Tidak ada Kesuksesan

Tanpa Kegagalan

Elly Purwanti, Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) memiliki kepedulian lebih terhadap impor bahan pangan. Indonesia yang kaya akan tanaman lokal membuatnya prihatin dengan ketergantungan Indonesia akan impor komoditas kedelai. Itulah yang membuatnya berpikir untuk mencari pangan alternatif pengganti kedelai. Prihatin akan Impor Kedelai Olahan kedelai tidak terlepas dari makanan masyarakat Indonesia. Produksi kedelai di ting­kat nasional sangat rendah, membuat pelaku usaha mengimpor dari luar negeri untuk kebutuhan produksinya. Sebagai peneliti, Elly merasa prihatin dengan keadaan Indonesia yang harus mengimpor kedelai. Ketergantungan impor kedelai berdampak pada perekonomian Indonesia. Elly mulai memikirkan al­ternatif pengganti kedelai. Pe­ nelitiannya dimulai dengan studi ten­tang polong-polongan yang ma­ sih satu rumpun dengan ke­delai. “Besar kemungkinan kan­dungan gizi di dalamnya hampir sama dengan kedelai,” ujarnya. Bukan tanpa alasan Elly memilih kacang koro untuk di­teliti. Kacang koro memiliki si­fat yang tidak banyak dimiliki ta­naman lain. Sifat tahan atau to­leran kacang yang bernama latin Phaelotus lunatus L. itu dapat tum­buh pada tipe tanah

Kendala dan rintangan menjadi hal yang biasa ditemui dalam kehidupan. Perbedaan dari orang yang sukses dan gagal han­y alah cara mengatasi berbagai kendala dan kendala dalam hidup. Itu­l ah yang selalu terngiang di benak Elly Purwanti kering menjadi sifat unggulannya. tersebut. “Pemerintah sedang Sifat itulah yang mendukung menggalakkan penanaman program ketahanan pangan. Kacang kedelai, sehingga tanaman lain koro mampu hidup pada perubahan seperti koro mu­lai terlupakan kondisi yang serba kekurangan dari agenda pena­naman,” seperti air dan hara tetapi bisa hidup ujarnya. dan menghasilkan nutrisi yang baik. Kendala Kedepannya, dosen yang juga aktif Tidak Menyurutkan di Perhimpunan Biologi Indonesia Semangat (PBI) tersebut memiliki keinginan Dalam melakukan untuk menjadikan ka­cang koro berbagai hal, kendala atau sebagai tepung dan di­tambahkan rintangan merupakan hal yang pada makanan bayi. sangat lumrah dialami oleh “Hal itu bila telah semua orang. Namun, ditemukan yang membuat berbeda varietas adalah cara mengatasi unggul dari masalah tersebut Kegagalan awal ka c a n g dan kemudian dari k o r o , ” bangkit untuk kesuksesan lanjutnya menyelesaikannya. perempuan Dosen yang yang aktif pernah mengenyam di Konservasi pendidikan Strata 1 (S1) Mangrove di di Universitas Gajah Mada Kabupaten Pacitan itu. (UGM) itu bercerita suka duka Harapan dosen yang men­ melakukan penelitian terhadap dapatkan pendanaan penelitian da­ri tanaman pangan jenis koroPendidikan Tinggi (Dikti) dua tahun koroan tersebut. Intensitas berturut-turut itu, tanaman koro hujan tinggi menjadi kendalanya mampu mengatasi masalah impor dalam melakukan penelitian. kedelai. Selain itu, masyarakat juga Uji coba akan diterapkan pada tidak lagi melupakan tanaman lingkungan dengan tingkat

kekeringan yang tinggi. Cuaca yang tidak mendukung tidak serta merta membuat dosen paruh baya ini menyerah begitu saja. Berbekal tekad yang kuat dan pantang menyerah segala sesuatu baik itu susah maupun rumit pasti akan mudah dilewati. Selain itu, seorang peneliti yang ingin berhasil harus menanamkan sifat pantang menyerah di dalam hatinya. Kegagalan awal dari sebuah kesuksesan. “Tidak ada segala sesuatu yang mencoba kemudian langsung berhasil, pasti ada tantangan di dalamnya,” pungkas dosen yang juga menjadi tenaga pengajar Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Yuni Pantiwati, Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Biologi menilai Elly Purwanti ada­­ lah sosok dosen yang mempunyai mo­tivasi kuat serta memiliki ide-ide ce­merlang. Tak jarang dari dosen la­ in menjulukinya sebagai dosen yang memiliki hardisk tinggi. Elly itu bisa memasuki dunia mahasiswa sehingga dekat dengan mahasiswa. “Meskipun usianya beda jauh dengan mahasiswa beliau bisa mengimbangi pergaulan dengan mahasiswa,” tegasnya. fat

Elly Purwanti Alissa/Bestari

Tekad Kuat

,

Merubah Hobi

"S

Sunandar

Alissa/Bestari

Jadi Ladang Prestasi

Cita-cita bukan seberapa tinggi dan besar melainkan tentang seberapa besar keinginan untuk meraihnya. Kalimat mutiara tersebut menggambarkan seorang mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Peternakan (FPP).

unandar seorang mahasiswa yang kini menginjak semester delapan itu memiliki berbagai prestasi dalam bidang kepenulisan. Kegemaran Sunandar menulis telah muncul ketika mengenyam bangku Sekolah Dasar (SD). Kemauan tinggi menghantarkan ia pada segudang pengalaman dan prestasi. Diakuinya, sejak SD ia kerap mengikuti lomba tingkat daerah maupun nasional. Mahasiswa kelahiran Blora itu berhasil meraih juara dua lomba menulis prosa tingkat SD Provinsi Jawa Tengah. Seiring bertambahnya usia tekad Sunandar untuk meningkatkan kadar dan manfaat tulisannya kian besar. Memasuki masa Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia semakin giat berlatih dan belajar tata cara kepenulisan. "Awalnya bergelut di bidang teknik namun Allah SWT tidak membatasi satu kotak dan harus mampu keluar dari zona nyaman,” tutur mahasiswa angkatan 2013 itu. Anggota Senat Mahasiswa FPP 20142015 itu menceritakan, persiapan awal mengikuti lomba kepenulisan harus rajin men­ cari dan membaca berbagai ma­cam buku dan jurnal. Berkat ke­beraniannya, ia tidak sungkan berguru pada ka­kak tingkat. Hal tersebut yang membuatnya selalu mendapatkan informasi terkait lomba kepenulisan.

Di sisi lain, perhatian do­­sen ber­ pe­­ngaruh be­­sar da­lam mem­­bantu Sunandar me­­­nambah ke­­percayaan di­rinya. “Tips dan trik supaya bisa me­nu­lis akan ditemui jika se­seorang mau meluangkan sedikit wak­tunya untuk be­rani menulis,” je­lasnya. Bijak Membagi Waktu Sangat Dibutuhkan Tujuh hari dalam seminggu yang tersedia, tidak semua orang mampu memanfaatkan waktunya dengan baik. Mahasiswa bidik misi berprestasi UMM itu mampu mengelola waktunya dengan me­ nentukan prioritas utamanya yak­ni kuliah diurutan pertama la­lu berorganisasi dan bekerja. Di­akuinya, kini harinya kerap ia habiskan untuk mengerjakan tu­gas kuliah dan mencari info lomba ke­ penulisan. "Saat jenuh dan lelah, me­nyisakan waktu satu hari dalam se­minggu untuk istirahat," tu­tur mahasiswa yang per­nah menjabat sebagai Ko­ordinator Wilayah di Ikatan Mahasiswa Mu­hammadiyah Jawa Te­ngah Kares Pati ter­sebut. Per­nah mengikuti se­belas kegiatan non akademik ba­ik di dalam dan di luar kampus ti­dak menjadikannya

terlena dan me­ngabaikan hobi menulis. “Tidak akan mam­pu menulis PKM jika tidak ada niat un­tuk memulai menulis PKM,” jelasnya.

Henik Sukorini selaku Wakil Dekan (WD) III FPP menilai, sosok Sunandar adalah pribadi yang rajin dan memiliki pola pikir yang kritis. Terbukti, ketika Henik menyampaikan materi se­lama perkuliahan, Sunandar cepat merespon materi tersebut dan terkadang mengajukan pertanyaan yang belum tentu terfikirkan oleh mahasiswa lain. Selain itu, Henik juga mengatakan Sunandar sosok memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Wajar jika ia diundang s e b a g a i pembicara u n t u k

Dari Tulisan Jadi Tambahan Penghasilan Berbagai manfaat ia peroleh ketika me­n gikuti berbagai lomba mulai da­r i pengalaman, pengetahuan ba­r u, bahkan penghasilan. Delapan pres­t asi yang terdiri dari lomba essai, Kar­y a Tulis Ilmiah, dan Program Kre­ativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) serta dua penghargaan yang telah diraihnya sepuluh ...luangkan sedikit bulan te­rakhir waktu untuk ini menjadikan menulis... Sunandar mam­pu membiayai kuliahnya m e m b e r i ka n sen­diri. Selain itu, motivasi dengan mahasiswa yang aktif ikut serta berbagai di Forum Diskusi Ilmiah (FDI) UMM itu ki­ni menjadi Asisten aktivitas atau lomba mampu biaya kuliah. Laboratorium Agronomi yang meringankan selain mampu menjadi bekal Selanjutnya, Henik juga berharap pengalaman selama kuliah juga ilmu yang dimiliki dapat mampu meringankan orang tua ditularkan kepada mahasiswa lainnya. m_ire dalam membiayai kuliah.


10

Jangan Ragu Menulis

dok. Pribadi

Rosmawati, mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) berhasil mendulang prestasi dalam ajang lomba Essay tingkat nasional yang diadakan secara online. Lomba tersebut diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia Wilayah II di Surakarta. Lomba diadakan dalam dua gelombang pengiriman, yaitu gelombang satu bulan Oktober dan gelombang dua bulan November. Rosmawati, juara I essay na­ sional itu mengatakan, mengenal du­ nia essay sejak pertama kali ma­suk menjadi mahasiswi baru di UMM. Waktu itu bersama te­man-temannya, mengetahui Unit Ke­giatan Mahasiswa (UKM) FDI pa­da acara Student Day yang di­selenggarakan oleh kampus. Ka­rena mempunyai hobi menulis,

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

trofi

a­k­hirnya memutuskan bergabung dengan UKM FDI. Mahasiswa semester dua ter­sebut menjelaskan, selalu men­de­ngarkan kritik dan saran atau ma­sukan dari kakak senior dan ang­gota lain di UKM FDI. Saat ada tu­lisannya kurang baik, Rosma rajin untuk melakukan perbaikan. Selain itu, guna mengasah

kemampuan me­nulisnya, Rosma mencari inspirasi dari referensireferensi tulisan orang lain. “Kekuatan terbesar adalah niat, dan musuh yang paling besar adalah nafsu sendiri, nafsu untuk tidak ingin mencoba,” terang wanita asal Sukabumi itu. Rosma mengaku, lebih tertarik berpetualang di alam, namun tidak didukung oleh orang tua. Orang tua lebih mendukung kegiatan di dalam ruangan dari pada di luar ruangan. Diperolehnya juara tersebut, mem­berinya motivasi untuk me­ngembangkan kemampuannya le­bih dalam lagi di bidang menulis. “Bulan depan akan ada lomba di Singapura dan berniat untuk ikut, semoga bisa membanggakan UMM kembali,” harap perempuan yang berumur 20 tahun itu. Afif Zainuri Wafiq, selaku ketua UKM FDI menyampaikan dalam me­ngikuti lomba essay, tidak ada se­leksi khusus untuk mewakilkan sa­lah satu anggotanya dalam lomba essay. Pihak pengurus mengadakan diskusi terlebih dahulu terkait lom­ba yang diadakan. Setelah itu, di­bentuk sebuah tim yang nantinya mem­peroleh bimbingan lebih lanjut se­ cara rutin dari para pengurus UKM FDI. Lanjutnya, anggota yang senior me­rangkul anggota baru untuk di­ ajarkan cara menulis yang baik dan be­ nar. Menulis essay yang baik, harus mem­baca dahulu panduan essay yang dilombakan, karena setiap pe­nyelenggara lomba berbeda-be­ da persyaratannya. “Selain itu ha­rus pintar dalam memilih tema, ka­rena inti dari menulis sebuah essay adalah bagaimana opini kita bisa relevan dengan keadaan yang ter­jadi saat ini,”

jelas pria berumur 21 tahun itu. Mahasiswa kelahiran Kota Mojokerto itu menceritakan kendala yang mereka hadapi pada saat persiapan lomba. Salah satunya adalah jarak antara Kampus II dengan III dan menyesuaikan jadwal pengurus de­ngan Rosma. Namun kendala apa­pun dapat teratasi apabila an­tara pengurus dan Rosma saling me­ngerti. Mahasiswa Prodi Fisioterapi itu menambahkan, perkembangan Ros­ma dari pertama masuk UKM FDI hingga sekarang terbilang cu­kup bagus. Afif

Muhammad Farabi (tengah), mahasiswa Program Studi (Prodi) Tarbiyah Fakultas Agama Islam (FAI) berhasil menorehkan prestasi di bidang fotografi. Pria yang juga anggota dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fokus UMM itu berhasil menyabet gelar Juara II pada lomba Fotografi dengan tema “Women Hero” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga Surabaya. Lomba fotografi tingkat Nasional itu diselenggarakan pada 18 Desember 2016. Ebi sapaan akrabnya me­ ngungkapkan, pemaknaan visual da­ri foto membuatnya mencintai du­nia fotografi. Meski beberapa ken­dala dihadapi sebagai seorang fotografer seperti kehilangan mood dan gaya dalam mengambil fo­to, namun persaingan yang ketat un­tuk menjadi fotografer hebat mem­buatnya tak patah semangat dalam me­nekuni dunia fotografi. “Semakin ke sini saya tentu ingin merambah du­nia visual lainnya seperti video, se­ni lukis dan sastra, dari situ saya mu­ lai kehilangan seni foto saya, te­ tapi berkat persaingan yang ketat di dunia fotografi, saya justru ter­ tantang dan kembali ke dunia fo­ tografi,” jelasnya. Pria asal Banjarmasin tersebut men­jelaskan bahwa foto miliknya yang di lombakan pada ajang itu ber­hasil menang karena memiliki kon­sep yang jelas, caption yang me­narik dan angle foto yang bagus ser­ta memiliki ciri khas.

Latar be­lakang foto itu diambil ketika me­ngikuti kelas inspirasi. Pada foto itu menggambarkan obyek utama yakni seorang pengajar perempuan yang terlihat sangat menyenangkan se­dang memberikan motivasi ke­pada siswa siswi Sekolah Dasar (SD). SD tersebut terkenal akan citacita muridnya yang menyimpang se­perti ingin menjadi maling dan se­bagainya karena lingkungan mereka yang kriminal. Ebi menceritakan, kesulitan dalam lomba itu adalah juri lomba yang tidak disebutkan. Menurutnya, identitas juri yang tidak disebutkan menjadikan kesulitan tersendiri pa­da lomba fotografi. Apabila identitas juri dijelaskan ia bisa mempelajari dan memahami karakter, serta ba­ gaimana karya foto yang dihasilkan oleh juri tersebut. “Karena tidak ta­hu jurinya siapa jadi lebih sulit karena kita tidak bisa memahami karakter dan karya yang dimiliki

oleh juri tersebut, sehingga kita ti­dak tahu kira-kira foto seperti apa yang diharapkan oleh juri” jelasnya. Nashoihul Humam, selaku Dewan Penasehat UKM Focus me­ ngungkapkan bahwa sejauh ini Ebi memang merupakan salah satu anggota Focus yang aktif. Humam men­jelaskan, Ebi merupakan ang­ gota yang selalu memiliki ini­siatif bahkan sempat membuat per­ lombaan yang dikhususkan untuk anggota perempuan di UKM Focus. Hal itu lantaran banyak anggota pe­rempuan yang kurang aktif da­l am membuat karya. Sehingga me­­nurut Humam, Ebi secara per­s eorangan membuat lomba itu un­t uk menggugah jiwa kompetitif di an­t ara temantemanya di Focus. Mahasiswa jurusan Teknik Industri itu menyebutkan bahwa Ebi memang sering mengikuti per­l ombaan dan menang lomba. Me­n urut Humam hal tersebut ka­rena Ebi selalu berprogres dan berproses. UKM Focus sendiri me­n gaharapkan agar anggotanya se­r ing mengikuti lomba sehingga men­d orong untuk terus berkarya. “Semoga anggota Focus lebih aktif berkarya dan membuat karya yang berbobot, untuk Ebi semoga selalu memiliki proyek ke depan yang lebih baik,” harapnya. nul

menjelaskan, yang menyebabkan Rosma begitu ce­pat maju, karena dari awal sudah me­miliki bakat dalam bidang menulis. Selain itu, ketika Rosma selesai menulis essay, akan melalui tahap pengoreksian dari para pengurus. Saat lolos jadi juara nasional, untuk pengurusan beasiswa dan sebagainya akan dibantu oleh pengurus UKM FDI. “Semoga Rosma ini menjadi contoh untuk teman-teman dari kampus II yang ingin belajar menulis,” harap Mahasiswa semester enam itu. m_zal

Gali Kreativitas, Tunjukan Kualitas di Mata Internasional

Mendulang Prestasi di Dunia Fotografi

dok. Pribadi

BESTARI

alissa/Bestari

Tidak hanya skala Nasional, ter­nyata Mahasiswa UMM mam­ pu meraih juara di kancah In­ ternasional, seperti Millatul Hanifiyyah Program Studi (Prodi) Il­mu Komunikasi (Ikom), Hildan Adi Nugroho Prodi Ikom, dan Zulyamin Kimo Prodi Pendidikan Bio­logi. Mereka berhasil menyabet Ju­ara I dalam ajang “Opportunity Desk Impact Challange” yang di­ selenggarakan secara online dan di­ikuti oleh peserta dari penjuru negara. Millatul mengatakan, jika per­ lombaan yang diselenggarakan oleh organisasi Oportunity Desk yang berdomisili di Afrika ini me­ lombakan ide untuk berinovasi bisnis, yang nantinya dapat ber­ dam­pak bagi masyarakat. Acara yang digelar tahunan ini berbasis online sehingga, setiap peserta harus mengirimkan ringkasan ide dan sistematika proyek tersebut. Ringkasan ide dan sistematika itu juga harus diperjelas dengan video yang berdurasi satu menit untuk menjelaskan keseluruhan proyek. “Setelah proyek tersebut dikumpulkan kemudian dipilih dua belas besar yang lolos,” ujarnya. Millatul bersama temantemannya mengangkat ide bisnis yang disebut “Nitipdongs”. Bisnis tersebut ber­gerak di bidang jasa penitipan ba­rang berbasis online. Millatul me­nambahkan jika selama proses pe­nelitian, tim Nitipdongs belum me­nemukan proyek sejenis, hanya ada loker penitipan di beberapa tem­pat wisata. Sehingga, hal itu men­jadi keunggulan dari proyek tim Nitipdongs. Selain itu, karena berbasis online juga memudahkan para pelanggan yang tak perlu repot-repot mem­ bawa barangnya karena akan di­ ambil oleh kurir. “Sebenarnya kita ingin merealisasikan proyek ini, na­mun karena beberapa di antara ki­ta ada yang sedang skripsi jadi progres kita agak lambat, namun ki­ ta terus mematangkan kerangka ide ini,” ungkapnya. Millatul menegaskan jika ide

tersebut muncul ketika mereka se­dang santai berkumpul, makan ber­sama, dan berbincang-bincang, ke­mudian muncul keinginan un­ tuk membuat proyek bersama. Ter­nyata setelah berdiskusi se­ demikian rupa mereka memiliki per­masalahan yang sama. Se­ lanjutnya, mereka serius untuk menjalankan ide tersebut. “Ini be­rawal dari masalah yang sa­ ma ketika kita sedang ngobrol ke­mudian kita serius untuk me­ngatasi masalah tersebut,” tambahnya. Melanjutkan penuturan Millatul, Zul sapaan akrab Zulyamin me­ ngatakan bahwa ada beberapa ma­ salah yang dihadapi orang-orang yang sedang travelling. Sa­lah satu permasalahannya ada­lah ketika mereka travelling ke suatu tempat namun masih in­gin travelling ke tempat yang la­in sedangkan jangka waktu pe­­nginapan sudah habis, orang-or­ang tersebut akan kesulitan me­naruh barang bawaan. “Jadi bis­nis tersebut merupakan usaha ja­sa penitipan barang sementara se­cara online,” ujar pria 22 tahun tersebut. Ringkasan ide dan sistematika proyek Nitipdongs yang di lom­ bakan pada gelaran Oportunity Desk Impact Challange itu di­per­ jelas dengan video yang berdurasi sa­tu menit untuk menjelaskan ke­seluruhan proyek. Hildan se­ laku editor dari tim Nitipdongs menjelaskan tidak ada kesulitan be­rarti dari pembuatan video. Na­­mun menurutnya, karena me­ nggunakan peralatan yang kurang me­madai dan terkesan seadanya me­mbuat kualitas video kurang mak­simal sehingga muncul ke­ kurangan seperti noise. Konsep video sendiri men­ jelaskan mengenai proyek ter­ sebut dan bagaimana semua da­pat dikemas dalam durasi mak­simal sa­tu menit. “Untuk pem­buatan vi­deo sendiri mulai dari me­mun­ culkan konsep, editing hingga ta­ hap render sekitar dua minggu,” jelas Hildan. ozi


BESTARI

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

Amal Detektor Pengaman Kendaraan Real Time Nama

: Arie Cahyo Utomo, Musderita, M. Nurriza Fajriansyah,

Komang Busana dan Farid Amirulloh

Jurusan Judul PKM-Karsa Cipta

: Teknik Elektro : Amal detektor: Anti Maling Detektor sebagai Pemantau

Dosen Pembimbing

: Budiono S.Si, M.T

Transportasi merupakan hal penting yang sangat dibutuhkan pada zaman sekarang, di negara Indonesia kendaraan berjenis mobil dan motor merupakan pili­ han yang tepat agar sampai tujuan dengan cepat. Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat, jumlah ken­ daraan yang masih beroperasi di seluruh Indonesia pada 2013 mencapai 104,211 juta unit. Bertambahnya kendaraan bermotor tentu berdampak pula terhadap peningkatan pencurian kendaraan bermotor. Banyaknya kasus pencurian ini mendorong sema­kin berkembangnya sistem keamanan yang digunakan untuk mengurangi tingkat pencurian kendaraan. Diantaranya seperti sis­tem keamanan yang berbasis kamera, RFID dan GPS. Bagaimanapun sis­tem keamanan tersebut memi­liki sejumlah kelemahan dian­taranya mudahnya sistem terse­but untuk dilumpuhkan, dan kurang­ nya kehandalan sistem dalam mengatasi tindak pencurian Melihat hal itu, keamanan merupakan faktor penting untuk mencegah gangguan dari tindak pencurian kendaraan bermotor. Hal ini yang menjadi salah satu latar belakang dan motivasi untuk mem­buat desain dan implementasi suatu Amal Detektor untuk sistem kea­manan yang bekerja secara real time dari pencurian kendaraan de­ ngan jangkauan radio frekuensi sampai 3 km, sehingga kendaraan akan aman 100%. Perancangan Amal Detektor yang dilakukan secara komplek dibagi kedalam beberapa tahap

dan Pengamanan Kendaraan secara Real Time.

perancangan, yaitu perancangan mekanik, perancangan elektronika dan perancangan perangkat lu­ nak remot yang digunakan. Sis­ tem elektronika dirancang meng­ gunakan IC atmega 2560 yang meru­pakan prosesor berkecepatan 8 bit, prosesor ini akan menjadi otak dari Amal detektor yang digu­nakan. Prosesor atmega 2560 mengatur komunikasi data melalui radio frekuensi 800-915 MHz menggunakan radio 3DR, komunikasi data terdiri dari informasi-informasi posisi ken­ daraan pada waktu tertentu. Informasi posisi didapat dari sensor GPS yang terhubung dengan 5 satelit lebih, dan perhitungan dari accelerometer dan gyroscope se­ hingga menjamin keakuratan data koordinat latitude dan longtitude. Sistem aktuator sangat diperlukan untuk melakukan eksekusi kepada kendaraan di­ kala prosesor memerintahkan sis­tem ini untuk bekerja. Fung­ si aktuator dalam alat ini ada­ lah untuk memutuskan dan me­ nyam­bungkan supply energi ke kendaraan bermotor, agar ken­ daraan bermotor dapat mati secara oto­matis ketika melebihi jarak aman dari penggunanya. Maka pe­ neliti menggunakan Solid State Relay. Alarm Sirine diletakkan pada kendaraan bermotor sehing­ ga ketika kendaraan motor mati ka­rena terputus otomatis ketika di luar jangkauan aman dari peng­ gunanya, maka sirine ini berbunyi untuk memberitahukan orang dise­ kitarnya bahwa kendaraan motor ini telah dicuri. Perancangan mekanik dila­ kukan setelah perancangan elek­

liputan khusus

Potensi laut Indonesia adalah aset yang harus dijaga keles­ tariannya. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara maritim, yang terdiri dari pulau-pulau. 2/3 dari wilayahnya meru­pakan wilayah perairan, sehingga kondisi itu mengakibatkan W a r ­g a Negara Indonesia (WNI) sebagian besar sebagai ne­la­yan di daerah pesisir. Na­mun, kemiskinan menjadi label yang me­le­­kat pada nelayan Indonesia. Peme­rin­tah melalui KKP juga telah menja­lan­kan beberapa program untuk menye­lamat­kan nelayan dan juga hasil laut yang ada di Indonesia. Berikut Liputan Khusus reporter Bes­tari Sri Handari dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Susi Pudjiastuti Alissa/Bestari

Selanjutnya Susi menceritakan bah­ wa pada tahun 2004, kesalahan be­sar telah dibuat oleh pemerintah yaitu dengan memberikan izin ke­pada kapal-kapal asing untuk ber­layar di laut

11

iptek krimi­nalitas khususnya pencurian kendaraan bermotor adalah naik kem­bali dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya dari 39.217 kejadian menjadi 42.508 atau naik sekitar 8,3%.(Statistik Kri­minal, 2014). Sehingga pe­ ngaman kendaraan cerdas Amal Detek­tor menjadi solusi bagus da­ lam mengamankan kendaraan. Fitur yang dirancang sangat ber­ beda dengan pengaman kendaraan sejenis dipasaran, Amal Detektor me­miliki fitur yang lebih canggih

tronika untuk mendapatkan ukuran pasti dan penempatan sensor-sen­ sor. Digunakan bahan mika akrilik untuk membuat casing atau ba­dan dari alat untuk melindungi kom­ ponen dari kemungkinan-kemu­ ngkinan yang dapat membuat sis­ tem elektronika rusak atau tidak bekerja. Perancangan yang terakhir adalah melakukan pembuatan pe­ rangkat lunak untuk remote sebagai penunjang sistem pengaman pada Amal Detektor. Algoritma program me­rupakan logika pemrograman yang memungkinkan alat dapat be­kerja sesuai dengan tujuan yang diren­canakan, algoritma yang baik akan menciptakan alat yang han­ dal. Program yang dirancang ter­ diri dari 2 macam, yaitu program untuk IC dan remote. Program IC meng­gunakan Bahasa C, sedangkan remote menggunakan API android. Amal Detektor ini diuji coba lagi se­cara keseluruhan menggunakan se­peda motor Suzuki Shogun SP 125 Cc, dengan menempatkan alat di bagasi yang berada di dalam jok. Te­gangan sumber diambil dari Aki (Accu) sepeda motor, dan terhubung de­ngan kontak kunci sepeda motor. Pengujian yang dilakukan me­ nggunakan skenario, yaitu saat mo­tor dicuri dalam keadaan mati dan motor dicuri dengan keadaan me­sin menyala. Pengujian yang dilakukan pada ruangan terbuka ini su­dah dapat bekerja sesuai target awal dengan tingkat error kurang le­bih 15 meter dari kendaraan pada pem­bacaan koordinat. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia kembali mencatat pe­ ningkatan kejahatan dari 2011 sam­pai 2013, kenaikan angka

dan terintegrasi dengan baik meng­ gunakan radio frekuensi. Adapun fitur cerdas yang dimiliki oleh Amal Detektor yaitu alat ini dapat memutuskan kelistrikan kendaraan dan menyalakan alarm secara oto­ matis untuk pengamanan awal ken­ daraan serta memberi informasi yang cepat kepengguna bahwa ken­ daraan telah dicuri, pemantauan dan tracking kendaraan secara real

Penyunting: Istiqomah Pramono

Perangkat amal detektor siap pakai

Tim saat merakit mekanik dan casing

uji coba sensor sebelum dipasang pada perangkat amal detektor

Sensor dan radio yang terintegrasi pada perangkat amal detektor

KKP Ajak Akademisi Lestarikan Budaya Bahari Indonesia. Ada­nya kebijakan seperti itu, kapal asing milik negara tetangga de­ngan leluasa memasuki wilayah pera­iran Indonesia. Jika hal itu te­rus dibiarkan, maka akan sangat ber­dampak pada beberapa generasi ke­ depan, karena eko­ sistem dan sum­ber daya laut semakin menipis. Wanita yang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan se­ jak tahun 2014 itu menambahkan, un­tuk mendukung visi dan misi Indo­nesia yaitu menjadikan laut se­bagai masa depan bangsa, pemerintah Indonesia melalui bebe­rapa gerakan berupaya untuk mela­kukan penenggelaman kapal asing. Susi juga menjelaskan bah­ wa penenggelaman kapal asing dila­kukan atas dasar peraturan peru­ndang-undangan di Indonesia, yaitu Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009 tentang kebolehan untuk menenggelamkan kapal a­sing yang menangkap ikan seca­ ra ilegal. “Indonesia sudah mem­ punyai peraturan yang kuat ten­ tang hal itu. Kita harus dengan te­gas mengeksekusi kejahatankeja­hatan yang sudah lama terjadi,” tandasnya.

Susi berharap kepada para aka­demisi, pengusaha, dan tokoh masyarakat agar sama-sama men­ jaga sumber perikanan laut untuk negeri, karena Indonesia tidak lagi memi­liki kapital dan teknologi yang canggih dalam mengelola sum­ber daya alam. Oleh karena itu, sumber perikanan menjadi sa­lah satu alternatif bagi bangsa Indonesia. Susi juga menjelaskan ten­tang hasil deterrence effect action yang dilakukan oleh KPP, yai­tu jumlah penangkapan ikan da­ lam negeri kian meningkat setiap tahun­nya. Pada tahun 2014 yaitu 4,5 juta ton kini menjadi 6,6 juta ton. “Jumlah tangkapan ikan kita me­ningkat, sedangkan jumlah kapal asing menurun. Artinya, ada suatu refleksi dari nilai tukar usa­ha perikanan yang mengalami pening­ katan luar biasa,” paparnya. Namun Susi menyangkan bahwa program KKP yang meliputi kedau­ latan, keberlanjutan, dan kese­ jahteraan masih memiliki rintangan yang cukup besar. Pasalnya, budi­ daya ikan tergantung pada pakan ikan yang diproduksi oleh pabrikpa­brik besar, sehingga menjadikan ni­lai tukar budidaya itu rendah.

Susi menghimbau bahwa sudah saat­nya Indonesia merubah cara pan­dang itu, dengan menciptakan ino­vasi-inovasi terbaru dalam mencukupi pakan-pakan ikan. Susi juga menyarankan kepada peme­ rintah agar kurikulum sekolah juga mengajarkan tentang ilmu kema­ ritiman, supaya generasi penerus benar-benar memahami tentang kebaharian. Selain itu Susi juga menerangkan program KKP lainnya. KKP juga memi­liki program edukasi sejak dini, agar anak-anak Indonesia tidak mem­buang sampah di laut dan ikut melestarikan hasil laut. Mengingat bahwa Indonesia menjadi penyum­ bang sampah nomor dua di dunia untuk sampah lautan, Susi menga­ jak para akademisi menjadi par­ tisipan aktif dan dominan player un­tuk menjadi agent of change. “Akademisi memegang peran yang cukup kuat sebagai penerus bang­ sa. Sudah saatnya kita bersamasama merubah Indonesia dari ne­gara agraris menuju negara mari­ tim,” ujar wanita yang pernah men­ dapatkan penghargaan Leaders for a Living Planet Award dari WWF Internasional.


laporan utama

12

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

BESTARI

Pembenahan Layanan Prima Semua Angkutan Umum di Kota Malang

Media: Masyarakat harus jeli menggunakan sumber media untuk mengetahui setiap konten Aksi: cetak Sopir angkot demonstrasi media maupunmelakukan portal berita online. terkait beroperasinya transportasi berbasis online di Kota Malang.

diego/Bestari alissa/Bestari

Perkembangan teknologi dan informasi dalam pelayanan transportasi publik memunculkan berbagai inovasi-inovasi yang kreatif. Salah satunya angkutan umum berbasis online. Sayangnya, tidak semua pihak sepakat dengan inovasi baru itu. Hal tersebut datang dari sikap sopir angkutan kota (angkot) yang menolak kehadiran angkutan berbasis online. Bahkan sampai melakukan beberapa kali aksi demo. Kehadiran angkutan online dianggap melanggar UU No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) mengenai persoalan tidak berbadan hukum dan tidak memiliki izin personal. Lantas, bagaimana angkutan umum yang sesuai dengan UU tersebut? Berikut hasil reportase Tim Bestari.

Semua Angkutan Umum Harus Punya Izin dan Jaminan Keselamatan Ngoedijono selaku Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengungkapkan, jumlah pen­datang ba­ ru serta penduduk Ko­ta Malang terus bertambah. Hal itu menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan kemacetan. Perbaikan di semua komponen lalu lintas dan angkutan jalan menjadi upaya mengatasi permasalahan di bidang lalu lintas, khususnya kemacetan. Tindakan indisipliner beberapa elemen masyarakat didasari oleh keinginan tepat waktu untuk mencapai tujuan menjadi salah satu penyebab kemacetan. Alhasil, khalayak umum menilai pelayanan transportasi berbasis online lebih solutif me­nyikapi kemacetan ka­rena terkesan praktis. Peng­gunaan kendaraan se­bagai fasilitas pelayanan ang­kutan publik harus me­ miliki persyaratan khusus dengan Dishub sebagai lem­ baga berwenangnya. Per­ masalahan aplikasi ada izin atau tidak karena itu bukan wewenang Dishub. “Wilayah Dishub memberikan per­ izinan terkait kendaraan pe­ layanan publik, namun ang­ kutan berbasis online belum memenuhi syarat,” ujarnya. Dewasa ini mulai marak penyedia jasa ang­kutan umum dengan kon­sep mitra masyarakat. Ken­daraan bermotor yang digunakan

melayani mas­­yarakat me­ rupakan ken­daraan pri­ badi tidak me­miliki izin sebagai ken­daraan ber­motor umum. Me­nurut Ngoedijono, kendaraan ber­­motor umum memenuhi per­­­syaratan kea­ manan dimaksud pada UU No. 22 Tahun 2009 seperti mobil. “Perizinan kendaraan untuk pel­­ayanan umum berbeda de­ngan kendaraan pribadi,” tandasnya. Ngoedijono men­am­ bahkan pentingnya ke­ sa­daran masyarakat me­­ ma­hami peraturan yang ber­­­laku sehingga tatanan de­­mokrasi terwujud. Lan­ jutnya, diharapkan maha­ siswa memberikan con­toh positif meng­gunakan fasi­ litas publik termasuk pe­ layanan angkutan umum. Per­­kembangan tek­nologi in­ for­­­masi tidak mung­kin dito­ lak. “Namun, semua kem­bali kepada peraturan yang ber­­ laku jika ingin dilegalkan,” ucapnya.

Tingkatkan Kebijakan, Mengatur Manajemen Angkutan Umum Anggota Dewan Perwa­ kilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Ya’qud Ananda Gudban, menjelaskan belum ada kebijakan pe­ merintah maupun aturan hu­kum tentang transportasi online tersebut. Aturan yang diberikan kepada transportasi bertujuan menciptakan rasa aman antara penumpang de­ ngan pengendara. Rasa aman men­jadi prioritas pertama setelah nyaman. Transportasi umum me­

miliki beberapa karakter se­ perti, membayar pajak, adanya peraturan, dan tempat untuk me­nunggu penumpangnya. Ang­kutan umum yang me­ ngangkut orang hanya di­ lakukan oleh kendaraan be­ roda empat sesuai dengan UU No. 22 tahun 2009, plat yang digunakan angkutan umum ber­warna kuning bukan hi­ tam. Angkutan online bisa di­ka­takan sebagai angkutan se­wa seperti yang terdapat pa­da UU No. 32 tahun 2016. Ang­kutan sewa melakukan tran­saksi langsung dengan pe­ milik mobil, dengan harga ke­ sepakatan bersama. Nanda menambahkan, ter­jadinya perubahan dari angkot konvensional ke online tidak hanya dialami oleh Kota Malang, tetapi juga kota besar lainnya. Pemerintah me­ ngharapkan masyarakat da­ pat memberikan saran atau so­lusi pembangunan sistem ang­kutan umum yang lebih ba­­ik. “Dewan hanya mewakili aspirasi masyarakat kepada Pemkot,” ujarnya. Nanda mengatakan perlu diadakan kerja sama antara pemerintah dengan Dishub agar tercapai tujuan bersama. Selain itu ju­ga perlu diadakan kerja sa­ma dengan beberapa pihak se­­perti masyarakat, dan para so­­pir agar tercipta manajemen ang­kutan ideal yang me­nguntungkan se­ mua pihak. Mem­­peroleh ma­ na­jemen yang ideal, perlu diadakan kebijakan. Dosen Universitas Merdeka Malang itu mengungkapkan, mi­nat masyarakat terhadap ang­kutan umum semakin ber­

kurang. Masyarakat lebih me­ miliki menggunakan angkutan online atau kendaraan pribadi. Fak­tor yang menyebabkan hal itu seperti, lamanya wak­tu tempuh, harga yang tidak ten­ tu, sikap sopir yang kurang ba­ ik, dan sering memindahkan pe­numpang. Pemerintah harus me­mikirkan penggabungan an­tara angkutan kon­ven­ sional dengan online. Mem­ pertimbangkan manfaat, sis­­tem, serta ketertarikan mas­ya­rakat terhadap dua angkutan ter­ sebut. Hal itu perlu dilakukan ka­­­rena Kota Malang telah masuk dalam kategori kota termacet se-Asia.

Mediasi, Ciptakan Kondisi Kondusif Rudi Haryanto Soesamto selaku Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Malang Raya, mengungkapkan sopir angkot merasa resah. Hal itu Karena pendapatan yang kian berkurang semenjak adanya angkutan berbasis online yang beroperasi di Kota Malang. Selain itu, sopir angkot juga merasakan adanya ketidakadilan. Pasalnya, selama ini angkutan berbasis online yang beroperasi di Kota Malang belum memenuhi peraturan. Rudi mengungkapkan ala­ san memenuhi kebutuhan ma­ syarakat yang menginginkan transpotasi cepat, mudah dan murah tidak cukup untuk bisa beroperasi sebagai angkutan umum. Melainkan juga harus sesuai dengan peraturan yang ada. Angkutan berbasis online beroperasi tidak sesuai dengan aturan yang ada. Contohnya harus berbadan hukum, uji ke­

se­lamatan, penentuan tarif, dan sebagainya. “Sementara ang­ kutan umum konvensional ha­ rus memenuhi semua peraturan ter­sebut, sehingga terjadi ketidak adilan,” ungkapnya. Menurut Rudi, kini telah diadakan penertiban dan penindakan terhadap taksi online yang tidak memiliki izin operasional dan masih tetap beroperasi di Kota Malang. Lebih lanjut, untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, pihak angkutan umum konvensional harus memperbaiki diri. Upaya yang dilakukan antara lain tidak lagi melakukan pemungutan tarif yang terlalu mahal terhadap penumpang dan tidak lagi menurunkan penumpang secara sembarangan. Demo Tidak Berimbas pada Angkutan Online Hadirnya transportasi berbasis aplikasi online di Kota Malang menumbuhkan prokontra di kalangan masyarakat. Belakangan terjadi beberapa demo penolakan transportasi berbasis aplikasi online di Kota Malang. Aksi demo yang dilakukan oleh sopir angkot pada 7 sampai 9 Maret yang membuat semua angkot Kota Malang tidak beroperasi lalu tidak berdampak besar pada angkutan berbasis online. Hingga kini, Imam salah satu pengemudi taksi online masih dapat menerima penumpang. Selain itu, juga terdapat aksi sweeping terhadap transportasi berbasis aplikasi online yang beroperasi di Kota Malang namun hal itu ditanggapinya dengan kepala

dingin. Menurutnya, tidak akan ambil pusing aksi tersebut selama masih dalam batas yang wajar dan tidak ada tindak kriminal. Cara menyiasati aksi tersebut dengan mematikan aplikasi dan telepon genggamnya. Proses dan alur pendaftaran yang relatif mudah menjadi salah satu faktor yang menarik minat masyarakat untuk bergabung dengan taksi online. Lebih lanjut, taksi online juga tidak terikat jam kerja. Profesi sebagai pengemudi taksi online bisa dijadikan sebagai referensi pekerjaan sampingan. “Tinggal daftar, nomor registrasi keluar, connect aplikasi, sudah bisa jalan. Bebas mau jalan satu jam s,” tutur pria yang telah bergabung dengan taksi online selama tiga bulan itu. Menurut Imam, kini pihak taksi online dalam masa penyesuaian dengan peraturan pemerintah. Peraturan yang ditetapkan pemerintah antara lain mengenai uji kir, pajak, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) atas nama badan usaha dan penyesuain tarif. Selain itu, pihak taksi online juga masih dalam tahap sosialisasi selama tiga bulan kedepan. Sementara itu dari pihak sopir angkot, Bambang Purwono mengatakan pihak konvesional maupun online menunggu kebijakan pemerintah. Kebijakan itu untuk meredam konflik di antara keduanya. Semen­tara masih menunggu ke­­pu­tusan Pemkot Malang, angkutan berbasis kovensional sudah beroperasi secara normal, namun angkutan online masih beroperasi secara “hati-hati”. “Rencananya, sesuai dengan mediasi yang telah berlangsung, Pemkot Malang akan mengeluarkan kebijakan tentang pen­ yamaan tarif dan penga­ turan trayek semua jenis ang­kutan,” akhirnya.1ald/ fif/m_hai/lik


BESTARI

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

laporan utama

13

Perbaikan Layanan Mutlak Dibutuhkan Angkutan Umum

Online: Salah satu tampilan aplikasi transportasi online yang kemudahan bagi penggunanya.

Angkutan kota (Angkot) pernah mengalami masa jaya. Pada saat itu, semua trasportasi bergantung pada angkot. Namun dengan berjalannya waktu, pengguna angkot mulai menuntut kecepatan dan ketepatan waktu untuk sampai ke tujuan. Hal tersebut tidak dapat dipenuhi oleh angkot. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab pengguna angkot mulai berpindah ke alternatif lain seperti kendaraan pribadi atau transportasi berbasis online. Berikut hasil reportase Tim Bestari atas tanggapan masyarakat mengenai angkutan umum. Pelayanan Terbaik sebagai Tolok Ukur Pelanggan Memilih Angkutan Supriyono, salah seorang pengemudi transportasi pribadi menyebutkan adanya perkembangan informasi dan teknologi membuat sa­rana transportasi men­ jadi lebih praktis dan mo­ dern. Perkembangan di bi­dang apapun harusnya di­sikapi dengan tegas dan bijak sehingga tidak me­ nimbulkan perselisihan yang berkepanjangan. Pria yang sebelumnya ber­­­­­profesi sebagai sopir ang­­­kutan umum itu juga me­­nambahkan minat ter­ hadap layanan angkutan umum mulai berkurang se­telah memiliki mobil pri­badi. Alasan adalah ke­ cepatan dan ketepatan wak­tu transportasi me­ layani penumpang. Jika se­­­belumnya seringkali di­ si­bukkan dengan aktivitas yang menyita banyak wak­­ tu seperti menunggu pe­ numpang, maka penggunaan transportasi miliknya dinilai telah menghindarkan dari masalah itu. “Intinya kalau sekarang lebih mudah dan cepat karena estimasi waktu dapat diatur,” ujarnya. Lebih lanjut, Supriyono mengharapkan adanya kebijakan tegas dari pemerintah terkait dengan perkembangan teknologi di bidang transportasi. Menurutnya, sarana angkutan umum yang melayani masyarakat harus mampu bersaing dalam memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. Kenyaman dan keamanan merupakan tolok ukur bagi penumpang dalam memilih sebuah layanan transportasi publik. Lanjutnya, peran pemerintah memberikan kebijakan yang menguntungkan semua pihak mutlak dibutuhkan. Salah satu pengguna transportasi pribadi

lainnya, Mira menyebutkan semua layanan di bidang transportasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Baginya, penggunaan layanan transportasi publik akan dinilai masyarakat dari kecepatan pelayanan kepada konsumen. Namun, adanya perkembangan teknologi dan informasi tidak harus menjadi kendala dalam persaingan mendapatkan konsumen. Penumpang berhak memilih layanan transportasi yang dinilai baik dalam memberikan pelayanan. Perlu pembenahan yang merata dalam pelayanan angkutan publik di Kota Malang sehingga persaingan memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang menjadi seimbang. Layanan yang Baik, Tingkatkan Kualitas Angkutan Ni’amul Wihdatul Ghoniyyah, salah satu penumpang transportasi online mengatakan penggunaan angkutan online cukup baik dari pada angkutan konvensional. Tarif pada angkutan online dapat dikatakan cukup mahal, akan tetapi pelayanan yang diberikan sudah cukup memuaskan. Pengemudi angkutan online terbilang ramah kepada penumpangnya, penumpang dibuat senyaman mungkin ketika dalam perjalanan. Menurutnya, peng­ gunaan berbasis online cukup praktis sehingga tidak perlu ke terminal untuk mendapati angkutan tapi hanya memesan angkutan lewat aplikasi yang telah disediakan. Pengemudi angkutan online dapat dikatakan cukup rapi, yakni memakai seragam yang telah disediakan oleh perusahaan, dan tidak merokok ketika mengendarai. Masukan ataupun saran penumpang

kepada pengemudi dapat disampaikan. Masukan atau saran tersebut menjadi bahan evaluasi pengemudi. Pelayanan yang baik dapat pula diterapkan oleh pengemudi angkutan umum, banyak masyarakat yang kesal terhadap sikap sopir angkutan konvensional yang kurang ramah dan penumpang angkutan sering melebihi batasan. “Jika angkutan konvensional tidak mau kalah dengan angkutan online maka perbaiki layanan kepada penumpang,” tukasnya.

Angkot, Transportasi Ekonomis untuk Pelajar Berbeda dengan Deddy Fauzi, yang mengatakan harga angkutan kota sangat pantas untuk masyarakat karena tidak terlalu mahal. Angkutan umum dapat membantu anak sekolah yang ingin pergi ke sekolah dengan harga yang standar, sehingga anak dapat belajar mandiri tidak perlu diantar oleh orang tua. Menemukan angkot juga tidak sulit, seseorang dapat menunggu di pinggir jalan. “Penggunaan angkutan umum cukup ekonomis bagi kalangan orang dewasa maupun pelajar,” ujar warga Singosari itu. Deddy menambahkan, penggunaan angkutan umum juga ramah lingkungan. Jumlah penumpang yang banyak memungkinkan terjadinya sosialisasi antar penumpang. Banyaknya penumpang angkutan umum dapat meminimalisir terjadinya kejahatan terhadap penumpang, berbeda dengan angkutan online yang kerap sekali hanya diisi dengan satu orang yang tidak ada yang membantu bila terjadi sesuatu. “Lebih nyaman naik angkot karena interaksi sosial dapat berlangsung di dalamnya,” pungkasnya.m_ hai/lik

diego/Bestari

KSKLUSIF

Butuh Aturan untuk Ciptakan Kompetisi Sehat

Sofyan Arief

alissa/Bestari

Kehadiran angkutan umum berbasis online menarik perhatian masyarakat. Respon masyarakat juga positif, dianggap memudahkan aktivitas. Namun, berbeda de­­­ngan sopir angkot yang menganggap kehadiran angkutan online se­­bagai pesaing. Lalu, bagaimana kebijakan seharusnya dibuat pemerintah agar ang­kutan umum dan online dapat beroperasi berdampingan. Berikut wawancara reporter Bestari Walda Okvi Juliana Ningsih dengan Wakil Dekan (WD) III Fakultas Hukum (FH) Sofyan Arief. Apa faktor penyebabkan polemik antara angkutan online dan konvensional? Angkutan berbasis online belum terdaftar sebagai angkutan umum, karena pemerintah sudah mengatur angkutan umum memiliki jaminan keselamatan, izin trayek, berbadan hukum dan lainnya. Berbeda dengan angkutan berbasis online yang tidak memiliki hal tersebut. Pangsa pasar antara angkutan online dan konvensional itu berbeda. Mengenai sepi penumpang yang dikeluhkan oleh ang­ kutan konvensional karena kehadiran angkutan online, sebenarnya permasalahan tersebut telah ada sejak lama. Selain itu, pengelolaan dan manajemen angkutan yang masih kurang, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Bagaimana seharusnya sikap pemerintah dalam menanggapi polemik? Pemerintah memiliki kewenangan untuk men­ ciptakan aturan hukum. Aturan hukum tersebut ha­ rus mengikuti kebutuhan masyarakat. Faktanya mas­ ya­rakat membutuhkan te­ naga angkutan berbasis online. Ketika pemerintah me­lihat adanya kebutuhan ma­syarakat, maka pe­me­

rin­tah harus mengatur. Pemerintah berkewajiban membuat aturan terkait angkutan online. Aturan yang tidak menyebabkan persaingan antara angkutan online dan konvensional, artinya persaingan yang tidak sehat.

Bagaimana manajemen angkutan umum kon­vensional yang harus dibe­nahi pemerintah ? Masyarakat menginginkan transportasi atau angkutan umum yang nyaman, aman, dan mudah. Kini, Kota Malang termasuk empat kota di Indonesia yang mengalami kemacetan, padahal Malang bukan ibu kota provinsi. Keadaan angkutan kota (angkot) di Malang sangat memprihatikan. Misalnya kenyamanannya kurang, ketepatan waktu, dan lain-lain. Kemudahan yang ditawarkan oleh angkutan online menjadi alasan masyarakat beralih menggunakannya. Sudah waktunya pemerintah mem­ benahi fasilitas angkot, sehingga masyarakat ter­ tarik dan merasa nyaman meng­gunakan angkot. Pembenahan angkot juga dapat mengatasi kemacetan akibat volume kendaraan di jalan raya yang tidak

efektif. Selain menggunakan angkot, pemerintah juga ha­ rus mengajak masyarakat untuk membudayakan ja­ lan. Tempat atau tujuan yang sekiranya masih bisa dan tidak terlalu jauh, ma­ syarakat dibiasakan untuk jalan.

Bagaimana pengelolaan ang­­kutan online dan konvensional kedepannya? Pemerintah tidak bisa menjadikan angkutan online yang beroperasi sekarang sebagai angkutan umum yang berbadan hukum. Aturan yang mengatur hal masalah angkutan online segera dibuat, yakni aturan yang membuat angkutan online tersebut dapat beroperasi secara legal. Mengingat kebutuhan masyarakat yang menginginkan dan merasa terbantu dengan kehadiran angkutan online. Di samping itu, pemerintah sebagai promotor atau penggerak harus membenahi angkot. Pemerintah juga harus memperhatikan kelayakan angkot yang beroperasi atau sebelum beroperasi sudah melewati uji kelayakan dan keamanan. masyarakat tidak lagi dihadapkan pada kon­ disi, harus memilih meng­ gunakan angkutan online maupun konvensional, artinya masyarakat bebas


14

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

polling

BESTARI

Area Sampel: UMM, Unitri, STIA Malang, UNISMA, UIN, Polinema, UB, Akbid WHN, UM, ITN, Unmer, Unikama, STIE Kertanegara

Produktifitas Mahasiswa dalam Menghasilkan Karya Tulis Menulis dan membaca me­ru­ pakan dua hal yang tidak dapat ter­ pisahkan dari tanggung jawab selama menjadi seorang mahasiswa. Tidak terbatas pada karya ilmiah saja, mahasiswa haruslah ber­par­tisipasi dalam meramaikan karya tulis non ilmiah dan karya tulis populer. Lolos dalam ajang nasional kepenulisan. misalnya Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) tentunya menjadi nilai tambah tersendiri. Tidak berhenti disitu saja, bagi kebanyakan ma­hasiswa berpartisipasi dalam ajang bergengsi itu, merupakan ajang penyaluran bakat di bidang ke­pe­

nulisan serta untuk mengukir pres­ tasi. Bicara masalah minat meng­ hasil­kan karya tulis, hasil survei tim polling Bestari, 51% responden menya­takan minat menulis mereka baik, dan didukung 20% responden menga­­ku sangat baik. Riswanda Aulia Ridwansyah salah satunya, ia sangat meng­apresiasi bidang ke­pe­­nulisan di kampusnya yang cukup berkembang. Contohnya saja, ia mengungkapkan bahwa teman-teman di kampusnya cukup banyak yang mengikuti pro­­ gram kepenulisan, seperti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang

w

Tekan Dampak Buruk Internet, Mahasiswa Harus Produktif

diadakan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti). ”Beberapa waktu belakangan ini juga mulai banyak muncul inovator muda dalam dunia kepenulisan,” ungkap mahasiswa Program Studi (Prodi) Agribisnis UMM. Berdasarkan hasil survey tim polling Bestari pula, mahasiswa lebih banyak menulis karya ilmiah yakni sebanyak 43%. Seperti yang di­ungkapkan oleh Yulida Dwi Sapoetri, Mahasiswa Ilmu Ko­ munikasi Universitas Brawijaya (UB) Malang, daya tulis mahasiswa dalam menghasilkan karya tulis ilmiah

bisa saja dipengaruhi oleh pola pikir mereka yang dituntut untuk berfikir ilmiah. “Saya rasa ma­hasiswa harus mengedepankan ra­sionalitas berfikir ilmiah di­ban­dingkan dengan non ilmiah,” jelasnya. Selanjutnya, sebagai seorang ma­hasiswa tentunya harus me­mi­ kirkan langkah yang tepat untuk mulai menyusun karya tulis agar pem­bahasan yang ada nantinya sesuai dengan kerangka yang akan disusun kedepannya. Dari berbagai pilihan yang ditawarkan, 58% res­ ponden mengungkapkan bahwa langkah awal dalam memulai

Bagaimana menurut pendapat terkait minat mahasiwa dalam membuat karya tulis?

me­nulis adalah pemilihan topik bahasan yang tepat sebagai bahan dalam membuat karya tulis. Hal itu pula yang diungkapkan oleh Muhammad Yhuda Pradana, mahasiswa Prodi Agroteknologi Universitas Islam Malang (UNISMA), bahwa poin penting dalam menulis adalah mengetahui dan mendalami dengan baik topik yang akan ditulis. “Kalau sudah paham topik, maka kita akan menjadi lebih mudah dalam menentukan tema dan tentunya karya tulis kita sesuai dengan apa yang diharapkan,” ungkapnya.m_run

Bagaimana menurut pendapat terkait minat mahasiwa dalam membuat karya tulis?

20,40%

51,17%

5,13% Mengidentifikasi Pembaca

Sangat Baik

Pemilihan Topik

51,17% Baik

Pradana Boy ZTF Perkembangan dunia digital tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Mulai dari golongan muda sampai yang tua memanfaatkan digital untuk mengakses informasi sekaligus untuk terhubung dengan dunia luar. Sebagai ma­hasiswa tentunya dunia digital dinilai sangat meng­ untungkan. Meng­ingat dengan adanya peran dari berbagai teknologi digital mahasiswa dapat dengan mudah memperoleh ber­ bagai informasi dan semakin mudah dalam menyelesaikan ke­ wajiban mahasiswa. Pradana Boy, dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMM memiliki ke­khawatiran dengan pengaruh dunia digital. Pasalnya mahasiswa pada umumnya lebih tertarik menggu­­nakan media sosial daripada mengkaji buku dan me­ nu­liskan ide-ide. Menurutnya, ge­ rakan literasi kepenulisan sedang menga­lami ancaman yang sangat serius karena masuknya literasi android dan didukung dengan posisi mahasiswa yang berada di­bawah pengaruh generasi digital. Hal itu tidak dapat di­pung­ kiri, mengingat mahasiswa telah dilahirkan dan dibesarkan pada era berkembangnya revolusi tek­nologi digital. “Sosial media dan banyak perangkat jejaring sosial lainnya dapat membuat pikiran menjadi tumpul, daya kritis lemah, dan daya imajinasi men­jadi rendah,” jelasnya. Selanjutnya, ia meng­ungkap­­ kan bahwa benar jika ma­­­ ‑hasiswa sedang mengalami pe­­­nurunan terhadap minat di­ bidang kepenulisan. Namun, perlu digaris bawahi bahwasanya ge­ rakan kepenulisan para mahasiswa masih mamiliki gairah, dan roh

8,33%

14,68% alissa/Bestari

ke­penulisannya pun masih ber­ denyut. Ia hanya menyayangkan jika ma­hasiswa masih belum bergerak untuk menjadikan gairah dan roh kepenulisan menjadi lebih hidup lagi. Menurut dosen yang men­ dapat­kan gelar Master of Arts (MA) di Faculty of Asian Studies, Asian National University (ANU) di Cambera Austria pada tahun 2007 itu, salah satu hal yang perlu dilakukan untuk me­ning­katkan daya produktifitas ma­ha­siswa dalam dunia kepenulisan adalah dengan mempertahankan literasi tradisional untuk tetap ter­ jaga, yaitu berkumpul bersama untuk membaca buku, dan tentunya di­ lanjutkan dengan kumpul bersama untuk mengkaji buku yang telah dibaca. Kemudian, perlu adanya tindak lanjut dari kajian buku, yaitu mengkaji dan menyatukan konsepkonsep keilmuan. Boy menambahkan, selain adanya dukungan dari sosial dalam menjaga konsep literasi tra­ disional, perlu adanya kesadaran diri sendiri dari mahasiswa untuk selalu berfikir secara sistematis dalam rangka membangun minat menulis karya, mengingat menulis memiliki mamfaat yang sangat besar bagi mahasiswa, yaitu mampu meningkatkan daya berfikir secara sistematis, mampu mempertanggungjawabkan data, melatih untuk berdaya nalar kritis, dan menumbuhkan budaya membaca pada mahasiswa. “Sebagaimana pepatah, membaca merupakan jendela menuju dunia yang lebih luas, seseorang membaca harus menulis dan seorang yang menulis juga harus membaca, itu merupakan hukum alam,” tuturnya.m­_run

Mengumpulkan Informasi

28,43%

Menentukan cakupan isi

Kurang

Model : Nata Rinaldi Fotografer : Alissa Nailun Kamila Grafis : Yanuar Dwi Wahyu Ambara

Mahasiswa Terbiasa Plagiasi Menulis dan mahasiswa adalah satu komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Berbicara mege­nai dunia penulisan bagi ma­ hasiswa, menulis adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki untuk meningkatkan ke­ah­liannya. Berdasarkan survei tim polling Bestari, minat menulis mahasiswa dinilai cukup baik. Namun, ba­ gaimana pula dengan ken­dala yang dialami ma­hasiswa saat menulis? Be­rikut ulasannya. Masalah dalam menulis adalah kurangnya ke­mam­puan dalam menggunakan bahasa tulisan. Hal itu diakui oleh 29% responden dari beberapa pilihan yang diberikan. Andreas Manggarai mahasiswa Prodi Sejarah dan Sosiologi, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Boedi Utomo mengungkapkan kemampuan berbahasa dengan baik dan benar adalah satu hal yang menjadi modal utama dalam memulai untuk berlatih menulis. “Apalagi saya orang Sumba, terkadang saya masih harus berfikir dahulu saat mendengarkan orang bicara, jadi untuk menulis harus faham bahasa,” jelasnya. Tim poling Bestari ikut pula melakukan survei terhadap kekurangan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menulis. Menjiplak tulisan orang lain atau

plagiasi mencapai angka 49% sebagai kekurangan pada tulisan mahasiswa. Reni Sulistyawati, salah satu responden dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kertanegara mengaku bahwa berkembangnya teknologi dan mudahnya seseorang mengakses informasi menjadikan menulis tidak lagi hal yang terlalu dipikirkan. Menurut Reni, plagiasi adalah cara mudah untuk mengerjakan tugas dari dosen. “Adanya internet memudahkan kita untuk mencari informasi, apalagi kalau dapat tugas dari dosen tinggal copy paste saja informasi-informasi yang berkaitan,” tutur mahasiswi Kurang mampu menyampaikan isi

Plagiasi

27,87 %

Prodi Manajemen itu. Sebanyak 39% responden mengaku bermain media social dan game adalah hal yang sangat mempengaruhi mahasiswa da­lam menulis. Diungkapkan o­leh Elleng Ferreira, mahasiswi Universitas Widyagama bahwa. Bermain instgram, twitter, dan berbagai aplikasi lainnya menjadi hal yang lebih menyenangkan dan bisa memperoleh informasi lebih cepat. “Kalau baca buku jarang saya lakukan, karena media-media sosial saat ini sudah semakin informative,” jelas mahasiswa Prodi Teknik Sipil itu.1m_nda 7,54 %

Kurang up to date

48,52 %

Apa kekurangan karya tulis ilmiah mahasiswa?

Grafis : Yanuar

16,07 %

Literasi kurang

P lagi asi


BESTARI

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

15

poling

Mahasiswa Tentukan Langkah, Tingkatkan Produktifitas Menulis Bicara masalah menulis karya tulis, tidak hanya mengenai berapa banyak karya yang dihasilkan, kualitas tulisan juga wajib di­ting­ katkan. Banyak program yang di­ ca­nangkan oleh kampus-kampus guna mendongkrak produktifitas menulis mahasiswa mereka. Hal itu didukung juga dengan di­ada­ kannya Program Kreativitas Ma­ hasiswa (PKM), suatu program ke­penulisan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang me­rupakan salah satu ajang paling bergengsi di kalangan mahasiswa. Berdasarkan poling yang di­ lakukan, diketahui 50% mahasiswa memilih untuk memperbanyak mem­baca dan lebih peka terhadap fe­nomena sekitar se­bagai langkah meningkatkan kua­litas me­nulis. Iris Dwiyanti buka suara, ma­ hasiswi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya itu mengaku dengan mem­baca dan melihat fe­­ nomena sekitar maka dapat lebih mudah untuk menemukan ide dalam

Uneg-Uneg

menulis. “Dengan menge­tahui per­ masalah sekitar kita, maka lebih tahu permasalahan apa yang mem­bu­tuh­ kan solusi,” ungkapnya. Sementara, untuk meningkatkan minat menulis, diketahui bahwa 40% responden mengungkapan lebih tertarik untuk mencari in­ for­masi serta pengalaman sebagai lang­kah utama. Didukung pula se­ banyak 32% responden memilih untuk bergabung dengan komunitas menulis. Aji Setiawan, mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Negeri Malang (UM) meng­ungkapkan, dengan mencari in­formasi dan pengalaman dalam menulis, mahasiswa akan lebih menge­tahui gambaran dalam me­ nulis dan bagaimana harus me­ mulai menghasilkan karya tulis. “Tentunya, dengan pengalaman, baik pengalaman sendiri atau pun penga­ laman orang lain, mampu mem­­ berikan semangat kepada mahasiswa bahwa menulis me­ru­­pakan suatu hal yang bisa ia la­kukan,” ungkap mahasiswa yang bergabung dalam

Majalah Ko­mu­nikasi UM dan sempat lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2016. Kemudian untuk mengatasi ham­­batan dalam menulis, se­banyak 32% responden memilih untuk

menggan­ti sua­sana tempat menulis. Hal itu pula yang dilakukan oleh Yeyen Nurdianti, ia mengungkapkan, dengan adanya suasana baru, ia men­jadi lebih bersemangat dalam me­nulis. “Harapannya tidak bosan

dan mampu menemukan ide dan inspirasi baru,” jelas Yeyen Nurdianti, mahasiswa Akuntansi Politeknik Negeri Malang.dri

Mencari informasi serta pengalaman

39,81%

Bergabung dengan komunitas penulis

Mengikuti perlombaan menulis

32,29%

18,81%

Sering berkunjung ke perpustakaan

Menurut Anda apa langkah utama untuk meningkatkan minat menulis mahasiswa?

9,09%

Grafis : Yanuar

Karya tulis di kalangan mahasiswa belum terlalu banyak hal tersebut dikarenakan kebanyakan mahasiswa hanya memiliki ide tanpa melanjutkan menulis hal tersebut yang membuat minimnya karya tulis mahasiswa.

Nurul Widya K.N - Managemen, Universitas Gajayana Malang

Menulis harus dijadikan kebiasaan mahasiswa dalam membangun kembali literasi bangsa. Menulis bisa dimulai dari menulis apapun yang ada di sekitar kita, proses awal bisa dimulai dengan menulis seperti cerita pendek atau diary. Dian Irmawati – D3 Syariah, Universitas Widyagama Malang

Suka menunda-nunda merupakan kendala umum yang sering dihadapi oleh banyak orang ketika menghadapi suatu pekerjaan. Suka menunda-nunda juga menjadi salah satu kendala dalam menulis karya tulis.

Iskandar - Agrobisnis, Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Menulis adalah cara lain untuk berbicara. baik fiksi atau ilmiah keduanya memiliki dunianya masing-masing. karya tulis dari mahasiswa, adalah karya tulis intelektual yang harus bisa dipertanggungjawabkan.

Dwiyanti - Hubungan Internasional, Universitas Brawijaya

simpul Sejak berkembangnya ber­ bagai teknologi informasi dan ko­ mu­nikasi, budaya membaca dan me­nulis perlahan mulai bergeser. Mahasiswa menjadi pasif dan tidak lagi kritis. Tidak ada lagi pergerakan mahasiswa yang meng­kritisi sesuatu yang berkaitan dengan ilmiah. Jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dihasilkan ma­hasiswa tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang ada di Indonesia. Menurut Husamah Kepala Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PLSK) UMM, minat mahasiswa dalam dunia ke­pe­nu­ lisan khususnya dalam kajian ilmiah se­perti penelitian dan jurnal belum cukup untuk dikatakan baik. Hal itu bisa dilihat dari jumlah mahasiswa yang tidak cukup banyak untuk berpartisipasi mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Hasil survei tim poling Bestari kepada 300 responden yang terdiri dari mahasiswa dari beberapa

Menurut Pak Bes minat mahasiswa saat ini dalam menulis seperti apa?

Sudah baik kok, pasti Buk Tari Belum baca Pollng Edisi 343 ya?

Budayakan Membaca, Gerakkan Menulis universitas di Malang, sejumlah 43% responden pernah menulis karya tulis ilmiah. Karya tulis non ilmiah sejumlah 23% responden, dan karya tulis popular serta tidak pernah menulis masingmasing 20%. Jumlah presentasi itu diakui oleh Husama, karena jika karya tulis ilmiah yang dimaksud adalah laporan, dan tugas mata kuliah, maka hal itu sudah dalam kategori yang bagus bahkan sangat bagus. Namun, jika dilihat dari jumlah jurnal mahasiswa yang di­ publikasikan, atau kampus yang sudah memiliki portal jurnal online, maka hal itu belum dikatakan cukup baik. Selanjutnya, Husamah men­jelas­ kan adanya hubungan antara media sosial dan membaca mempengaruhi budaya menulis seseorang. Namun, sayangnya mahasiswa cen­derung kurang tertarik untuk mem­bu­da­ yakan membaca. Sebagian besar dari mereka lebih memilih mem­

beli paket data selulernya daripada digunakan untuk membeli buku. Sehingga hal itu membuat budaya baca dan menulis semakin lemah karena keduanya saling ber­hu­ bungan. Kekurangan yang sering dijumpai dalam karya tulis ma­ha­ siswa adalah plagiasi atau menji­ plak tulisan orang lain. Hasil survey men­capai angka 49%. Penulis buku Belajar Pembelajaran itu menga­ takan bahwa, tingkat plagiasi yang tinggi disebabkan budaya yang tidak suka membaca akhirnya mem­buat seseorang untuk copy paste. Bahkan hal itu tidak jarang ditemui dalam skripsi mahasiswa. “Jika mahasiswa itu tidak pernah mem­baca, lalu apa yang akan mereka tulis?” ungkap Husamah. Problematika yang terjadi pada mahasiswa saat ini dalam me­nulis yaitu suka menunda mencapai angka 33,97%. Menurut Husamah per­masalahan itu dapat diatasi dengan cara ikut bergabung dalam

kelompok-kelompok kepenulisan atau diskusi. Selain itu, cara lain yaitu dengan menggunakan metode active learning yang dapat men­ dorong mahasiswa untuk membaca dan menulis. “Oleh sebab itu, setiap mahasiswa yang saya ajar, saya tekankan untuk mencari jurnal kemudian s a y a m i n t a untuk me­rang­ k u m ,

meskipuan

dengan rasa ter­ paksa, namun mereka sedikitnya mem­ baca,” jelasnya. m_nda

Husamah alissa/Bestari


16

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

pernik

BESTARI

Lestarikan Potensi Desa Sentra Industri Tak hanya terkenal sebagai tempat wisata dan kuliner. Sisi kreatif dari warganya menciptakan Sentra industri yang bisa meningkatkan perekonomian pun menambah keunikan Kota Malang. Beragam industri diciptakan salah satunya yaitu sentra industri tempe Sanan dan Sentra industri Sanitair. Edisi kali ini, Tim Pernik Bestari mencoba menelisik potensi desa-desa yang ada di Kota Malang sebagai penghasil industri. Tempe Sanan Warisan Nenek Moyang Meski tidak dinobatkan sebagai daerah penghasil tempe, bukan berarti Kota Malang tidak mempunyai makanan yang bahan bakunya berasal dari kedelai. Terdapat salah satu desa di Malang yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai pengolah dan penjual aneka macam olahan tempe, seperti di Dusun Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Belimbing. Di daerah tersebut, banyak penjual keripik tempe di sepanjang jalan, serta beberapa pabrik pembuatan tempe. Bagi yang ingin berkunjung ke dusun itu untuk melihat proses pembuatan tempe dan pengolahannya hingga menjadi keripik yang melegenda, harus datang lebih pagi sekitar pukul dua dini hari, pasalnya pada jam tersebut geliat warga pembuat tempe dimulai. Tetapi tenang saja, pihak Paguyuban Sentra Industri Tempe Sanan memiliki paketpaket dengan harga tertentu yang bisa dijadikan alternatif jika ingin merasakan kegiatan warga Dusun Sanan dalam mengolah keripik tempe. Pengunjung juga bisa menginap di home stay yang sudah disediakan pihak paguyuban. Muhammad Arif, Ketua Paguyuban Industri Tempe Dusun Sanan sekaligus pengelola tempe mengatakan, proses produksi tempe Sanan berbeda dengan tempe yang lain. Bahan baku kedelai yang

Adonan: bentuk kripik tempe dan adonan sebelum di goreng.

berkualitas dan tetap mempertahankan cita rasa membuat penjualan aneka olahan keripik tempe setiap tahun meningkat. “Berawal dari kreatifitas warga mengolah tempe yang tidak habis terjual di pasar, warga berpikir untuk mengolah tempe-tempe sisa itu menjadi keripik dan aneka macam lainnya,” pungkasnya. Berkat kreatifitas warga juga, keripik tempe Dusun Sanan memiliki banyak varian rasa seperti pizza, barbeque, keju, balado, pedas, bahkan rasa buah atau rasa rumput laut yang menjadi favorit mantan Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono yang sempat berkunjung ke desa tersebut. Terhitung lebih dari 40 rasa menambah cita rasa keripik yang melegenda. Di samping itu, Dusun Sanan juga menyajikan dan memberikan sentuhan unik dengan dibangunnya kampung tematik melalui lukisan apik pada tembok rumah warga di sepanjang jalan dan gang di dusun itu. “Adanya sentuhan artistik melalui lukisan yang dilukis oleh tangantangan terampil warga, memberikan warna dan ciri khas tersendiri sebagai sentra industri yang biasanya lekat dengan kesan kumuh dan kotor,” ungkap pria berusia 45 tahun itu. Salah satu pembuat keripik tempe sejak 1985, Sri Bawon Rahayu menuturkan keripik tempe Dusun Sanan tetap eksis hingga sekarang dikarenakan kegigihan para pengolah. Hal itu dibuktikan dengan produksi kripik tempe yang tak ada hentinya. Walaupun ada saat di mana pasokan bahan baku minim dan terbatas, pembuat dan pengolah tempe tetap bekerja untuk mengolah tempe menjadi kripik. Contoh ketika harga bahan bakar minyak melonjak atau ketika harga kedelai tidak stabil. Wanita yang diego/Bestari menjabat sebagai Kepala Asosiasi Makanan dan Minuman Jawa Timur (AMJ Jatim) itu

Pot sanitair: pengunjung sentra industri sanitair sedang melihat berbagai pot sanitair. diego/Bestari

Khas Malang: Salah satu variant kerepik tempe rasa jeruk

menambahkan, kreatifitas dan purut yang di gemari oleh wisatawan. inovasi pembuat tempe juga harus ditingkatkan agar eksistensi keripik diego/Bestari tempe Dusun Sanan kekal dan tetap terjaga. “Keripik tempe Dusun Sanan akan terus digemari selagi kualitasnya tetap dijunjung tinggi,” tegasnya. Suratmiyati, salah satu pembeli keripik tempe asal Tebet Jakarta Selatan itu berpendapat, kripik tempe Dusun Sanan sangat cocok dijadikan buah tangan untuk keluarga dan kerabat di Jakarta. Selama berlibur di Malang, Keripik tempe rasa buah adalah keripik tempe favoritnya, karena sangatlah unik dan jarang Beraneka Model: Berbagai bentuk produk sanitair yang bisa ditemui. mempercantik taman. Pengunjung bisa membeli keripik tempe di toko-toko yang diego/Bestari ada di sepanjang jalan, dengan merogoh kocek sekitar Rp 6.500 hingga Rp 8.000 per kemasan. Selain bunga bisa mendapatkan dan mencicipi memerlukan sekitar keripik yang sudah go internasional, waktu hari, karena Anda juga bisa membeli kripik tempe lima dengan cukup membayar Rp 70.000 prosesnya yang cukup panjang yaitu melalui per kilogram. proses pengadukan, Sentra Industri: Di sepanjang kawasan Karang Besuki hingga Kelurahan Karang Besuki pencetakan, banyak di jumpai pengrajin sanitair pengeringan. Sebagai Penghasil Sanitair Bagi pengunjung tak Salah satu desa di Kota Malang diego/Bestari yang juga tak kalah menarik untuk perlu khawatir akan kualitas dikunjungi, yaitu Kelurahan Karang produk di industri ini. Karena Basuki yang merupakan penghasil sudah sejak tahun 1999 desa ini mulai pengunjung produk sanitair seperti pot bunga, mengembangkan industri sanitair, sanitair melonjak drastis. Hal hingga kini kerajinan sanitair khas ukiran-ukiran, patung, tempat mandi, tersebut dikarenakan banyak Desa Karang Besuki sudah dipesan di westafel, kijing makam, dan masih pengunjung yang memesan banyak lagi yang merupakan buatan berbagai kota di Indonesia. Menurut kijing untuk dipasang dimakam asli dari tangan-tangan kreatif warga Sunan salah satu pegawai sanitair keluarga. Harga produk kerajinan menjelaskan, setiap pegawai disini Kota Malang. sanitair tergantung dari ukuran dilatih untuk membuat ukiranDi setiap rumah di Kelurahan yang dipesan pembeli. Kisaran Karang Besuki memiliki produksi ukiran yang kreatif hingga proses harga bervariasi dari ratusan pengolahan produk yang baik dan betonnya masing- masing yang ribu hingga jutaan rupiah. “Hari benar. “Biasanya pegawai baru akan bervariasi dan tetap menjaga biasa pengunjung hanya mencari kualitas dari tahun ke tahun. Sudono, diberikan pelatihan-pelatihan oleh sanitair untuk hiasan rumah, atasan untuk membuat sanitair yang salah satu pengrajin sanitair yang ada juga yang mencari ukiranbagus, ” jelas pria umur 67 tersebut. sekaligus merupakan pengrajin ukiran untuk persewaan hiasan Menurut Jumadi salah satu pertama di Kelurahan Karang Besuki pernikahan,” tambahnya. 1med/ pengolah kerajinan, mengungkapkan bahan baku yang pegawai vit/m_gia/yus sentra industri sanitair terus digunakan untuk membuat beton mengalami kemajuan. terbuat dari campuran semen, pasir hitam, dan serbuk marmer. Membuat Jumadi menambahkan satu o r n a m e n pada musim lebaran jumlah seperti p o t


BESTARI

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

17

pernik

Usaha Turun Temurun, Penuhi Kebutuhan Lokal

Kawasan: Salah satu tanda kawasan industri sanitair adalah adanya gapura tersebut. diego/Bestari

diego/Bestari

Packing: Proses terakhir sebelum dikIrim ke berbagai pusat oleh-oleh di Malang Raya.

Perkembangan Sentra Industri di Kota Malang Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Malang Subkhan menyatakan perekonomian di kota Malang 99,8% disumbang dari sektor Industri Kecil Menengah (IKM), sedangkan untuk industri besar hanya menyumbang sebesar 0,02%. Terdapat sepuluh sentra Industri yang berkembang di kota Malang. Sentra industri tersebut diantaranya kerajian keramik di Dinoyo, rotan di Balearjosari, Keripik tempe sanan di Sanan, kerajinan sanitair di Karang Besuki, Emping jagung di Pandan Wangi. “Kuliner yang tersebar di beberapa kelurahan, fashion tersebar di lima kecamatan kota Malang, dan sentra industri lainnya. IKM sangat mewarnai produk domestik Kota Malang dan meningkatkan perekonomian warga,” ujarnya. Rata-rata ke sepuluh sentra in­ dustri yang tersebar di Kota Malang ba­nyak diminati konsumen. Seperti in­dustri keripik tempe sanan yang sudah melakukan kegiatan eks­por. Subkhan menambahkan sya­rat pengajuan desa sebagai sen­tra industri yaitu dalam sa­tu desa minimal terdapat li­ma IKM yang sejenis. Syarat ter­­sebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang.

Tidak hanya menyajikan olahan produk yang berkualitas. Penciptaan desa sebagai sentra industri dapat mendongkrak perekonomian Kota Malang. Pasalnya, pemerintah Kota Malang mulai gencar meningkatkan kualitas sentra industri agar terus berkembang. Bagaimana mempertahankan eksistensi desa sentra industri? Serta bagaimana syarat sebuah desa sebagai sentra industri? Berikut ulasan Tim Pernik. Selanjutnya IKM diharapkan mampu membentuk komunitas atau paguyuban untuk mempermudah pemerintah melakukan pembinaan dan legalitas IKM serta penyaluran dana bantuan termasuk hibah. IKM yang sudah legal akan diakta notariskan sehingga menjadi lembaga organisasi. Jika IKM belum terbentuk komunitas pemerintah belum bisa memberikan dana bantuan karena dana bantuan tidak bisa diberikan peseorangan. “Kami tetap melakukan pembinaan karena itu memang tanggung jawab kami,” tambahnya. Program binaan diberikan dengan tujuan agar mampu meningkatkan mutu produk hasil sentra industri. Peningkatan mutu tersebut sebagai cara mempertahankan eksistensi produk lokal dalam persaingan globalisasi dan pasar bebas. Kekhawatiran tersebut terjadi karena banyak produk dari mancanegara yang masuk ke Indonesia dengan kualitas yang bagus dan harga murah. Selain itu, pemerintah Kota Malang mengadakan pelatihan dan membantu para pelaku industri untuk memperoleh sertifikasi halal dan Standar Nasional Indonesia (SNI). “Disperin dan Dinas Perdagangan Kota Malang menggelar acara-acara pameran produk lokal sebagai cara mempromosikan hasil olahan sentra industri,” ujarnya

Sanitair Usaha Turun Temurun yang Melegenda Kepala Kelurahan Karang Besuki, Bambang mengatakan, sentra industri sanitair tersebut merupakan salah satu sentra kerajinan di Kota Malang. Berdiri sekitar tahun 1979 yang pada awalnya desa ini didominasi oleh pengrajin gerabah. Seiring berjalanannya waktu, kerajinan gerabah pun mulai mengalami pergeseran sedikit demi sedikit menjadi kerajinan pot bunga hingga nisan. Pada akhirnya desa ini berkembang menjadi desa yang menghasilkan sentra industri sanitair. “Membuat ornamen dan relief dari beton ini telah menjadi mata pencaharian utama warga Karang Besuki sejak jaman penjajahan Belanda saat kelurahan tersebut masih menjadi sebuah desa bernama Klasman,” tuturnya. Sudono salah satu pelopor pengrajin sanitair menambahkan, sentra industri di Karang Besuki menjadi yang terbesar di Malang. Industri sanitair yang berkembang belakangan ini sekaligus bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Ada beberapa penduduk yang menjadikan rumah mereka sebagai art shop kecil yang menawarkan hasil kerajinan mereka langsung ke konsumen atau menjualnya ke toko-toko kerajinan yang besar di desa Karang Besuki. “Kita para pengelola membuat kerajinan berdasarkan pesanan konsumen ada juga yang sudah jadi, untuk masalah harga tergantung jenis dan ukuran yang dipesan,” ungkapnya. Bagi masyarakat, rutinitas para pengrajin sanitair

duk akan pro mengerj k a p m n. ta sanitair tik tama engrajin uan mempercan Cetak: p rl p e k untuk sanitair estari

diego/B

n kripik ggorenga roses pen s rasa. P : h la io D lita njaga kua dapat me estari

diego/B

berpengaruh terhadap kehidupan warga sekitar. Warga sekitar dan para pengrajin saling bekerja sama dalam menjaga kebersihan desa. Sikap sosial dan gotong royong terus ditumbuhkan untuk menjalin silaturahmi yang baik sesama warga kampung. Selain itu, keuntungan juga dirasakan oleh warga yang berjualan di area sentra industri sanitair. Ani warga Karang Besuki yang berjualan pakan burung mengungkapkan lokasi sentra industri sangat strategis. Akses jalan yang mudah ditempuh dan dekat dengan jalan raya membuat sentra Industri Sanitair mudah ditemukan. “Barang dagangan saya selalu terjual setiap harinya apalagi saat pengunjung ingin mencari produk sanitair,” ujarnya Kembangkan Desa, Tingkatkan Kreatifitas Kepada Tim Pernik Bestari Ivan Kuncoro Ketua RW 15 berbagi cerita mengenai bagaimana awal mula desa itu dikenal sebagai sentra industri tempe. Berdiri sejak zaman penjajahan Belanda sebagai dusun pembuat tempe, Dusun Sanan terus m e n e r u s merangkak menaiki puncak

kemahsyuran. Terhitung sekitar tahun 1980 dusun ini mulai mengolah tempe. Dulunya, hampir semua warga menjadi pengolah tempe hingga sekarang menyisakan 300 pembuat. Dusun yang mendapat gelar dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena berhasil membuat tempe terpanjang itu menawarkan beragam keunikan. Di samping sebagai tempat produksi tempe, desa tersebut juga sedang menggagas konsep go green. “Walaupun menyandang sebagai sentra industri, pengelolaan dusun dilakukan dengan sangat baik. Limbah pembuatan tempe dikelola dengan sangat baik oleh warga dengan menjadikannya pakan sebagai penggemuk lembu,” jelasnya. 1med/vit/m_gia/yus

Oleh-oleh: pengunjung di salah satu pusat oleh-oleh sedang berburu keripik tempe untuk sanak family. diego/Bestari

t cera tepa

tempe se


18 18

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

polemik POLEMIK polemik

BESTARI

Kurang Terpenuhinya Fasilitas UKM

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan unsur penting dalam pengembangan minat, bakat, dan pengetahuan mahasiswa. Keberadaan UKM, berperan dalam memberikan pengalaman baru, baik dari segi sosial maupun pengetahuan. Tentu ini akan menunjang banyak hal dalam diri mahasiswa selain apa yang didapat di bangku perkuliahan. Namun, apakah universitas memberikan fasilitas yang mencukupi bagi setiap UKM? Lalu, bagaimana keadaan UKM saat ini? Berikut reportase Tim Rubrik Polemik Bestari. Kepala Biro Kemahasiswaan (Kabiromawa) UMM Abdullah Masmuh menyampaikan, untuk menunjang bakat minat maha­sis­ wa, memang belum semua UKM terutama di bidang olahraga ter­ penuhi. Hal itu dika­re­nakan ada­ nya prioritas pem­bangunan infra­ struktur. Saat ini, UMM masih fokus untuk menye­lesaikan pem­ bangunan GKB IV dan laboratorium terpadu. “Sebenarnya UMM juga memiliki cita-cita besar un­tuk mendirikan sport center tem­pat mahasiswa berkreasi yang tidak hanya tersentral di bidang olah raga tetapi juga berbagai kegia­ tan bakat minat berupa seni,” ungkapnya. Lanjutnya, mekanisme peng­ ajuan kelu­han atau pun perbaikan ada­lah dengan mengidentifikasi ke­ru­­­sa­kan yang dimiliki lalu mela­ porkannya kepada pihak Biro Kema­hasiswaan melalui surat. “Sebenarnya pihak kemahasiswaan juga sering melakukan kontrol terha­dap setiap UKM. Akan teta­ pi, yang mengetahui secara deta­il jenis kebutuhan yang diperlukan adalah UKM yang bersangkutan,” jelasnya.

Peran Pembina untuk Fasilitasi UKM Ruli Inayah Ramadhoan, pem­ bi­na UKM Ikatan Band Mahasiswa (Ikabama) mengatakan, peran pembina sangatlah penting da­ lam menyukseskan suatu UKM. Me­nu­rutnya, pembina ber­hak me­ nyetujui atau tidak berbagai pro­ gram yang hendak dilak­sanakan oleh suatu UKM serta mengi­n­ ter­vensi setiap program apakah bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan moral bang­sa. “Saya biasa memantau setiap kegiatan yang dilakukan oleh UKM Ikabama

termasuk dalam hal penambahan fasilitas dan ju­ga pengajuan sponsorship yang dila­kukan oleh Ikabama,” terang pria yang menjadi pembina UKM Ika­bama sejak tahun 2005 silam. Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Hubungan Internasional (HI) UMM itu menambahkan, pen­ dekatan kepada para anggotanya selalu dilakukan. Pendekatan itu berupa upaya mem­fasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh para anggota Ika­bama sehingga mereka dapat berkreasi lebih kreatif dan inovatif dalam hal bermusik. Sementara itu, Zulfatman selaku pembina UKM Forum Diskusi Ilmiah (FDI) UMM menjelaskan bah­wa tugas utama pembina adalah mendampingi setiap kegiatan yang dilak­sanakan oleh UKM baik itu yang ber­sifat internal maupun eksternal. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kini para pembina UKM telah memiliki standar pendampingan yang didapatkan selama pelatihan. Pembina UKM diharapkan bisa memberikan stimulasi agar anak didiknya bisa mendapatkan berbagai penghar­ gaan di lomba maupun kejuaran tiap tahunnya. Lanjutnya, fasilitas yang dise­ di­a­kan pihak kampus sudah cu­kup memuaskan. Namun, bukan ber­ arti tidak memiliki kekurangan. Harapannya, UKM FDI bisa mendapatkan satu komputer yang akan digunakan untuk menyimpan ber­bagai data karya dan pedoman perlom­baan yang ada. Fasilitas seperti komputer dan LCD layak diberikan kepada UKM yang berorientasi pada penelitian dan karya ilmiah sehingga bisa menun­ jang berbagai kegiatan seperti rapat atau diskusi.

KSKLUSIF

Perlu Penataan: Salah satu ruangan UKM di Gedung Student Center yang kurang penataan. alissa/Bestari

Pemenuhan Fasilitas bagi UKM Sangat Dibutuhkan Hasanudin, Ketua UKM Muhammadiyah Badminton Club (MBC) UMM mengungkapkan, hing­­­ga saat ini fasilitas yang di­ be­rikan universitas kepada UKM MBC belum begitu maksimal. Se­ lain karena belum adanya lapa­ ng­­an badminton untuk latihan, kurang­nya ketersediaan raket dan net juga menjadi kendala utama sela­ma latihan. “Tidak seperti dua tahun lalu, untuk pengadaan bola badminton, kami harus menda­ patkannya dengan iuran pribadi,” ungkapnya. Di sisi lain, pihak universitas memang sudah memberikan izin untuk berlatih di dalam Dome UMM. Namun, durasi waktu yang dibe­rikan kurang begitu memadai untuk mendapakan hasil yang maksimal dalam berlatih. “Untuk menunjang latihan, kami masih harus menyewa lapangan setiap minggunya,” jelas mahasiswa asal Pasuruan tersebut. Gresfi Fajar Nanjaya, Ketua

Bagaimana tanggapan Anda terkait masih adanya beberapa UKM yang merasa kurang ter­ penuhi fasilitasnya? Pihak universitas sebenarnya telah berusaha memenuhi segala kebu­tuhan yang diperlukan oleh mahasiswa termasuk dalam segi peme­nuhan fasilitas UKM. Hal

Queen Pawn Chess Club UMM mengatakan, banyak sekali keku­ rangan sarana dan prasarana di UKM Catur di antaranya adalah ruang kesekretariatan yang sering kali bocor ketika hujan. Ditinjau dari segi fasilitas, lanjut maha­siswa Prodi Teknik Mesin itu, kesediaan papan catur, bidak catur, dan juga jam catur yang sangat penting un­ tuk olahraga perlombaan catur masih kurang. Menurutnya, pihak UKM Catur sudah mengajukan surat penga­duan ke universitas untuk masalah sarana dan prasarana, tetapi be­lum mendapat respons. Fasilitas Kurang Memadai, Butuh Peremajaan Aren Widargo, Anggota UKM Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) UMM menyampaikan kese­diaan fasilitas sangat penting dalam menunjang prestasi yang akan ditorehkan dalam suatu UKM. Hal itu ke depannya dapat men­ jadi penyemangat dan penentu kema­juan untuk para anggotanya dalam berproses. Masih terdapat

bebe­rapa fasilitas PSHT UMM yang belum tercukupi hingga saat ini. “Selain belum adanya tempat latihan permanen seperti gedung atau aula, kondisi beberapa alat latihan seperti matras dan body protector yang dimiliki oleh PSHT kurang memenuhi standar karena sudah tipis,” ujar mahasiswa Fakultas Psikologi itu. Di sisi lain, Intan Riyanti, Anggota UKM Radio UMM FM menyampaikan butuh rentan wak­ tu yang cukup lama untuk men­ dapatkan fasilitas yang dibutuhkan setelah dilakukan pengajuan ke­pa­ da pihak universitas. Sebenarnya univesitas sudah cukup membantu dalam pengadaan mixer radio dan pemancar. Akan tetapi, kualitas pemancar semakin menurun dari waktu ke waktu mengakibatkan UMM FM berupaya untuk mela­ku­ kan siaran streaming. “Ha­ra­pannya, kampus dapat mengenalkan UMM FM dengan memasukkannya ke dalam kegiatan resmi kampus,” tukasnya. 1lia/wil/m_ame

Urgensi Pemenuhan Fasilitas UKM

UMM selalu memberikan pemenuhan fasilitas untuk menunjang segala kegiatan mahasiswa baik yang bersifat akademik maupun non-akademik. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebagai sarana bagi mahasiswa untuk bisa mengembangkan bakat, minat, serta kreativitasnya juga selalu mendapatkan pemenuhan fasilitas dari kampus. Lantas, mengapa masih adanya beberapa keluhan terkait kurangnya pemenuhan terhadap fasilitas? Berikut hasil wawancara reporter Bestari Miftha Yuliana dengan Wakil Rektor (WR) III Sidik Sunaryo. Menurut Anda, seberapa penting peran fasilitas yang memadai dalam menunjang kegiatan UKM? Fasilitas sangat penting un­tuk menunjang kegiatan UKM. Selu­ruh fasilitas yang dimiliki oleh UMM sejatinya diberikan untuk me­nun­ jang segala kebutuhan mahasiswa. Bah­kan, Sengkaling se­ba­gai salah satu amal usaha milik UMM pun me­nye­diakan be­berapa lokasi yang sekiranya ber­manfaat untuk menunjang aktifitas UKM.

Siap: Ruang baru untuk UKM di SC.

diego/Bestari

itu terbukti dengan disediakannya sara­na dan prasarana bagi se­ tiap UKM. Akan tetapi, masih ada­ nya keluhan dari beberapa UKM tersebut tergantung dari bagaimana mahasiswa menyikapi perma­sala­ han yang ada. Banyaknya UKM yang ada di UMM harusnya mampu mem­buka pemikiran UKM yang ada bahwa beberapa gedung tidak hanya dikhususkan untuk satu bidang saja melainkan untuk bersama. Sejatinya seluruh fasilitas kampus sematama­ta diberikan kepada mahasiswa de­mi menunjang segala aktivitas yang dilakukan mahasiswa. Terdapat beberapa cara yang sekiranya bisa dilakukan oleh pihak UKM dalam menyelesaikan permasalahan itu. Pertama, mela­ kukan diskusi internal dengan anggo­tanya. Kedua, mencoba mela­ kukan dialog dengan pimpinan. Ketiga, harus mampu berpikiran

terbuka dan kreatif untuk mencari re­lasi atau bantuan dari lembaga luar yang sekiranya bisa membantu.

Lalu, bagaimana upaya universitas dalam mengatasi permasalahan itu? Setiap UKM sejatinya telah memiliki pembina masing-masing. Pem­bina itulah yang memiliki peran penting dalam mengarahkan, membimbing, dan memberikan sa­ ran untuk setiap permasalahan dan keluhan yang dihadapi oleh suatu UKM termasuk dalam hal pemenuhan fasilitas. Maka dari itu, pembina sebagai orang yang dipercaya untuk men­ dampingi suatu UKM memiliki tanggung jawab besar untuk mem­ berikan memberikan saran yang bersifat solutif. Di samping itu, pembina haruslah mampu memo­ tivasi dan membangun komunikasi

yang baik dengan anggota UKM yang dibinanya agar para anggota teru­tama pemimpin UKM dapat berpikiran maju dan kreatif dalam memenuhi segala kebutuhannya.

Apa harapan Anda ke depannya terhadap mahasiswa yang terlibat dalam UKM? Melalui UKM, mahasiswa diharapkan mampu melatih dirinya untuk menjadi seorang pe­mimpin. Mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa haruslah mam­pu mengatasi segala permasalahan yang ada de­ngan pemikiran yang kreatif. Di samping itu, mereka diharapkan bisa selalu optimis dan man­diri untuk mene­ mukan seti­ ap jalan k e ­l u ­a r. B a ­

nyaknya persoalan yang diha­dapi juga diharap­kan mampu menjadikan pemacu bagi mahasiswa untuk berpikiran terbuka terkait ide dan bagaimana cara mengaplikasikannya. Di sisi lain, pihak kampus juga akan terus berupaya memberikan dukungan yang maksimal bagi mahasiswa sehingga dapat mendukung kegiatan pada setiap UKM.

Sidik Sunaryo diego/Bestari


BESTARI

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

kata mereka

Musik dan Kegalauan Remaja

Dewasa ini, musik menjadi salah satu hal yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Musik seolah menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang. Dari kalangan anak-anak hingga dewasa, dari latar belakang masyarakat menengah ke bawah hingga masyarakat menengah ke atas sekali pun. Hal ini sebabkan karena arus informasi dan perkembangan teknologi yang begitu masif pada akhir-akhir ini. Telpon genggam atau istilah modernnya smartphone, selain sebagai alat komunikasi, saat ini telah bertransformasi menjadi

suatu alat untuk mendengarkan musik. Di setiap tempat dan waktu banyak kita temukan pelajar, mahasiswa, pegawai, buruh, guru, dosen, dan masih banyak lainya membawa dan menggunakan smartphone untuk kebutuhan mendengarkan musik. Musik yang didengarkan pun sangat bervariasi dan berbeda dari kalangan anakanak, remaja hingga dewasa. Berbicara tentang musik indonesia, remaja sejatinya adalah pasar utama bagi produsen-produsen musik tanah air. Hal ini tidak dapat dipungkiri, karena populasi remaja tanah air adalah yang tertinggi dibanding dengan jenjang lainnya. Merujuk pada data Bappenas, jumlah remaja pada tahun 2015 adalah 66 juta jiwa atau sekitar 27% dari total penduduk, sedangkan jumlah anakanak sebesar 47 juta jiwa. Dari sini, kita sudah dapat melihat bahwa remaja adalah pasar yang paling produktif bagi perkembangan musik tanah air. Di samping itu karakteristik remaja yang sangat agresif dan labil dalam menerima sesuatu dari luar, tanpa harus menilai baik atau buruk. Berkenaan dengan jenis musik,

Musik merupakan salah satu media seni yang mencerminkan budaya masyarakat. Nilai seni akan terus berkembang seiring perkembangan budaya, teknologi, dan kedinamisan hidup masyarakat. Berbicara mengenai musik tentu ada perbedaan di setiap zamannya. Di zaman modern ini, musik sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Ditunjang dengan berbagai budaya dan teknologi canggih, musik menjelma bak magnet yang selalu digandrungi semua kalangan. Pada era 70-an, genre musik yang melejit kala itu yakni musik dangdut dengan Rhoma Irama sebagai salah satu musisi legendaris Indonesia. Musisi yang dikenal dengan raja dangdut itu mampu menghipnotis kawula muda dengan karyanya antara lain darah muda, begadang jangan begadang, dan banyak lagi. Kemudian di era 80-an sampai 90-an didominasi oleh lagu pop yang mendayu-dayu bertempo lambat dan tendensi percintaan

yang begitu kentara. Rinto Harahap, Nia Daniati, Betharia Sonata, dan Chrisye adalah sejumlah musisi legendaris pada era itu. Namun menginjak era 90-an musik patah hati dan balada tersebut dilarang, sehingga lambat laun mulai meredup dari jagat hiburan tanah air. Ketika musik di Indonesia mulai redup secara bersamaan, muncullah musik-musik Malaysia di Indonesia. Lagu Isabella adalah lagu yang sempat hits pada kala itu dan lagu inilah yang kiranya menjadi lokomotif bagi musisi dan lagu-lagu Malaysia untuk ekspansi hingga membanjiri pasaran musik Indonesia. Memasuki era milenium, perubahan ini rupanya mempengaruhi selera masyarakat akan musik pula. Selera masyarakat mulai beralih pada grup-grup musik jika dibanding solois. Munculnya grup band yang dinahkodai oleh beberapa anak muda yang kreatif dan mampu menghasilkan karya yang barangkali sampai sekarang masih sering didengarkan oleh sebagian orang. Peterpan, Nidji, Samson, Radja,

Industri musik tanah air lebih banyak menekankan pada aspek musik yang berbau cinta. Sangat maraknya musik-musik cinta yang beredar dipasaran, hal ini dapat berdampak pada psikologi remaja yang terkadang sering kurang terkontrol. Selain itu, lewat efeknya yang ajaib, musik dapat membebaskan rasa manusia dari jeratan tekanan batin, rasa kesepian, panik, dan berbagai gangguan mental lainnya. Musik, sesuai dengan susunan interval dan ritmenya memiliki refleksi khusus yang bisa merangsang sel-sel saraf sehingga perasaan manusia bisa diperlemah, diperkuat ataupun dialihkan. Adapun penyebab sangat disukainya musik oleh semua kalangan karena irama dan lirik lagu mewakili suasana hati sang pendengar itu sendiri. Seperti patah hati, jatuh cinta, cemburu, kecewa, sayang, dan rindu. Hal-hal inilah yang menjadi salah satu sebab kegalauan ditingkat remaja semakin meningkat. Diko Ahmad Riza Primadi Pendidikan Matematika 2015

Romantika Belantika Musik Indonesia

Musik merupakan rangkaian nada yang berirama, membentuk keselarasan, dan menghasilkan keindahan. Selain sebagai hiburan, musik pun dimanfaatkan sebagai bentuk ekspresi jiwa. Musik tidak hanya menampakkan unsur estetika, namun musik juga memunculkan nilai keberagaman. Seperti di negara Indonesia, negara yang memiliki ragam budaya dan suku bangsa serta

Info BESTARI Tema Grafis dan Kata Mereka edisi 344, Bulan April 2017:

“Emansipasi Wanita” Pengiriman naskah/grafis paling lambat tanggal 15 April 2017. Naskah/grafis diterima di Kantor Redaksi Bestari atau melalui email: redaktur_bestari@yahoo.com.

Naskah/grafis yang dimuat akan mendapat imbalan. Bestari menerima tulisan pembaca untuk : 1. Tulisan Nurani dengan 4.000 character with space. 2. Tulisan Resensi Buku atau Film dengan 3.500 character with space. 3. Tiga karya puisi dengan tema bebas. 4. Karya cerpen dengan tema bebas sebanyak 6.800 character with space. 5. opini (untuk dosen dan mahasiswa) dengan tema bebas sebanyak 5000 character with space. Harap menyertakan foto. Naskah yang dikirim belum pernah dimuat/dikirim ke media lain

Wali, ST 12 merupakan sederet grup band yang banyak meciptakan karya yang monumental. Perkembangan musik di Indonesia tiap tahun akan berubah sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. Siapa yang dapat menarik simpati masyarakat itulah yang diminati dan diidam-idamkan.

Fanny Ramadhani Manajemen 2015

Dinamika Musik Nusantara di Tengah Globalisasi bermacam-macam etnis. Negara yang juga disebut negara kepulauan ini memiliki berbagai macam genre ataupun karakter musik, mulai dari tradisional, modern, hingga kontemporer. Pengaruh musik dunia barat berdampak besar pada masyarakat Indonesia. Banyaknya genre musik yang ada di dunia membuat musisimusisi berbakat mengembangkan dan mencoba memadukan padankan berbagai genre musik hingga menjadikan musik lebih berwarna. Sehingga memunculkan perkembangan-perkembangan musik bergenre alternatif, misalnya alternatif rock, alternatif pop, dan lain-lain. Westernisasi tidak menjadikan Indonesia lupa akan karakternya yaitu musik dangdut yang merupakan musik asli Indonesia. Musik dangdut berasal dari gabungan musik India, Arab, dan Melayu. Walaupun dangdut adalah musik serapan dari beberapa genre, hal ini tidak membuat dangdut sebagai ciri khas Indonesia dicibir

19

oleh banyak orang. Indonesia juga memiliki berbagai macam musik tradisional yang mampu berdiri sejajar dikancah internasional misalnya campursari, keroncong, dambus, dan gondang. Tidak bisa kita pungkiri bahwa genre musik di Indonesia akan berkembang jika dilihat dari beragam kearifan lokal yang ditonjolkan masing-masing daerah. Dengan adanya keragaman genre musik di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke, seharusnya membuat para musisimusisi berbakat baik muda maupun tua tidak melupakan musik daerahnya. Justru dengan keragaman inilah musik tradisional bisa dikolaborasikan dengan musik modern, mengembangkan musik bergenre baru yang bisa diperkenalkan ke seluruh dunia. Hermawan Fakultas Psikologi 2013

Seminar Nasional Prodi Pendidikan Biologi Ke-3 Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UMM akan mengadakan Seminar Nasional III 2017 dengan tema “Peran Biologi dan Pembelajarannya dalam Mewujudkan Masyarakat Berliterasi”. Acara itu akan diadakan di Teater Dome UMM (22/4).

LSO Cendekia Adakan Seminar Inspirasi Nasional

Seminar Inspirasi Nasional 2017 yang diadakan oleh Lembaga Seni Otonom Cendikia akan diadakan di Teater Dome (22/4) dengan tema “Out of The Cover (3 Cerita Dalam 1 Rasa Menuju Puncak Menara). Acara itu menghadirkan Ahmad Fuadi sebagai pemateri sekaligus penulis buku, serta 4 pemateri lainnya.

Accounting Fair HMJ Akuntansi

Accounting Fair 2017 akan diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi (27/4) dengan tema “Break Your Limit to Be The Future Accountant”. Final acara tingkat SMA sederajat tingkat nasioanl itu bertempat di Kampus 3 UMM.

Ralat Berita

Pada Edisi 342, gelar Wisudawan Prodi Teknik Informatika seharusnya S. Kom. Mohon maaf atas kesalahan kami.


20

No. 343/TH.XXX/Maret2017

grafis

BESTARI

Rizalul Haqqi Harun Agribisnis/ 201410210311142

Moh. Yusroni Pendidikan Bahasa Inggris/ 201510100311014

Apa Kabar GKB 4? *

Pembangunan GKB IV sejak tahun 2015 menunjukkan perkembangan yang signifikan. Mulai dari fondasi bangunan hingga atap gedung secara utuh sembilan lantai. Jika dilihat lebih dekat, banyak pekerja yang sedang memasang instalasi listrik, jaringan internet, serta beberapa interior bangunan.

maulyadi/Bestari

***

alissa/Bestari

* ) Foto diambil pada 25 November 2015 * * ) Foto diambil pada 23 April 2016 * * * ) Foto diambil pada 27 Maret 2017 **

alissa/Bestari

alissa/Bestari

***

***

***

alissa/Bestari

**

alissa/Bestari

alissa/Bestari


BESTARI

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

Karena Banyak Nge-geng, Aku Merasa Risih

Assalamualaikum Wr. Wb Perkenalkan saya HS, saya mahasiswi Semester II di salah satu prodi UMM. Sebelumnya terima kasih telah menyediakan wadah untuk berkonsultasi tanpa harus bertatap muka. Sejujurnya saya kaget dengan kondisi lingkungan yang terjadi ketika menjadi seorang mahasiswi baru, entah dimulai dari proses pembelajaran yang sangat berbeda, kemudian tugas yang menumpuk, dan dinamika pertemanan yang terjadi di kelas. Hal yang sangat mengganggu adalah dinamika pertemanan. Saya adalah tipe orang yang bisa berteman dengan siapa saja, namun memang sulit untuk memulainya. Nah, saya merasa teman-teman kelas saya banyak yang nge-geng dan itu membuat saya risih. Saat ada tugas secara berkelompok dan kelompoknya dipilih sendiri, mereka akan membentuk kelompok dengan geng nya tersebut. Tidak apa jika sekali atau dua kali, tetapi hal tersebut dilakukan berkali-kali. Ada beberapa anak yang menurut saya tidak nge-geng dan biasanya saya mengerjakan tugas bersama dengan mereka. Namun, ketika berada di luar kelas seperti ke kantin, mereka pasti bersama dan tidak mengajak saya. Terkadang pada kondisi seperti itu saya merasa tidak punya teman dan merasa dihindari oleh teman yang lain. Hal itu membuat saya tidak nyaman berada di kelas, hingga saya berpikir ingin pindah jurusan bahkan kampus lain. Namun di sisi lain, prodi yang sedang saya jalani sekarang adalah pilihan saya. Saya pernah bercerita dengan orang tua dan orang terdekat saya, kemudian mereka memberikan ma­­­­­­sukan. Namun, saya tetap bingung dengan apa yang harus saya lakukan se­lan­ jutnya. Semoga Tim BK bisa mem­ bantu permasalahan saya. Waalaikumsalam Wr. Wb Salam kenal juga saudari HS. Terima kasih telah mempercayakan BK dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang sedang saudari

alami. Perlu diketahui sebelumnya, kami hanya memberikan pandanganpandangan yang nanti mungkin menjadi pertimbangan saudari HS dalam mengambil keputusan apa yang sebaiknya dilakukan pada tahap berikutnya, bukan untuk menentukan apa yang sebaiknya dilakukan, jadi segala keputusan ada di tangan saudari HS. Berdasarkan yang sudah saudari HS ceritakan, nampaknya saudari bingung menentukan pilihan untuk tetap melanjutkan studi yang sedang dijalani sekarang atau tidak, mengingat kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Berkaitan dengan nge-geng, kami rasa itu adalah hal yang wajar dalam pertemanan, karena setiap orang pasti akan mencari orang lain yang cocok dan nyaman untuk dijadikan teman. Namun, memang tidak baik ketika sudah memiliki geng kemudian tidak peduli dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Saudari HS sebenarnya mempunyai kemampuan mudah berinteraksi dan berteman dengan siapapun. Namun, kesulitan dalam memulai menjadi hambatan bagi saudari HS. Oleh karena itu, cobalah belajar untuk memulai suatu pertemanan bisa dengan menyapa terlebih dahulu, memulai

percakapan, menawarkan ke kantin bersama, atau menolongnya dalam hal-hal kecil. Mengenai temanteman kelas yang nge-geng, cobalah memahami mereka dan menjalin hubungan yang baik dengan mereka. Jauhkan pikiran-pikiran negatif yang dihindari oleh teman, karena menjadi penghambat yang berdampak pada tindakan saudari. Jika hal tersebut telah dilakukan dan masih belum berhasil, cobalah berfokus pada hal-hal yang positif. Carilah satu atau dua teman di kelas yang cocok dengan saudari HS dan jalinlah interaksi yang baik. Saudari HS juga masih mempunyai orang tua dan sahabat yang pastinya selalu mendukung saudari HS dalam kondisi apapun, kami rasa tidak perlu sampai saudari berpikiran tentang pindah prodi atau bahkan pindah ke kampus yang lain mengingat jurusan yang sedang dijalankan saat ini merupakan keinginan saudari HS. Demikian beberapa saran yang dapat kami berikan kepada saudari HS, selanjutnya kami serahkan kepada saudari HS untuk memutuskan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan.

Tim UPT BK Masjid AR Fachruddin Lt. I Kampus III UMM Penanggung jawab : Muhammad Shohib, M.Si. konseling_bk@yahoo.com Telp : 0341-464318 ext 180

Kekerasan Dilakukan Istri, Apakah KDRT?

Assalamualaikum Wr. Wb

Waalaikumsalam Wr. Wb

Perkenalkan saya JA, saya ingin berkonsultasi mengenai permasalah yang saya hadapi kepada tim BKBH UMM. Saya punya seorang istri dan empat orang anak laki-laki. Saya pensiun dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sejak dahulu sering kali mendapat kekerasan fisik berupa pemukulan. Tidak hanya itu, saya pun kerap mendapat tindak kekerasan pada mental, seperti menerima caci maki dari istri saya. Suatu hari ketika istri saya dalam kondisi dirundung amarah, ia menendang saya hingga terjatuh. Saat saya saya bangkit dan kemudian membela diri, ia kembali memukul saya. Apakah layak isteri saya disebut melakukan tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)? Atas perhatian dan nasihatnya saya ucapkan terima kasih.

Menurut Pasal 1 Angka 1 UndangUndang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) yang menyatakan bahwa tindakan KDRT merupakan setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Kriteria kekerasan fisik sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 huruf a UU PKDRT adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka parah. Ancaman hukuman maksimumnya, menurut Pasal 44 UU PKDRT, dari penjara 4 bulan (atau denda 5 juta rupiah) hingga penjara 15 tahun (atau denda Rp 45 juta). UU PKDRT

21

konsultasi

ini berlaku bagi setiap orang, tanpa membedakan jenis kelamin. Jadi, UU PKDRT ini tidak hanya berlaku bagi seorang istri saja, namun juga berlaku untuk suami. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 Huruf b UU PKDRT, yaitu bahwa penghapusan kekerasan rumah tangga menganut asas keadilan dan kesetaraan gender. Pasal 26 UU PKDRT selanjutnya memberikan hak bagi korban untuk melaporkan secara langsung, kekerasan dalam rumah tangga kepada kepolisian baik di tempat korban berada maupun di tempat kejadian perkara. Di samping itu, korban pun dapat memberikan kuasa pada keluarga atau orang lain untuk melaporkan kekerasan dalam rumah tangga kepada pihak kepolisian. Dengan demikian, saudara berhak untuk melaporkan kekerasan yang dialami kepada polisi, atas dasar UU KDRT ini. Demikian, semoga informasi yang kami berikan tersebut cukup membantu Saudara JA.

Nafsu Makan Menurun pada Lansia Assalamualaikum Wr. Wb Dokter, lewat artikel kesehatan Bestari ini, saya ingin mengajukan pertanyaan terkait kondisi nenek saya yang usianya menginjak 68 tahun. Sejak satu tahun terakhir ini tinggal bersama di rumah kami dan sebelumnya tinggal berdua dengan kakek (saat ini kakek sudah meninggal dunia). Di usianya yang sekarang, nenek mempunyai berbagai macam keluhan dan penyakit yang diderita, diantaranya nenek sering tidak mau makan dengan alasan tidak nafsu makan dan juga satu tahun terakhir ini kami sekeluarga baru mengetahui bahwa nenek memiliki tekanan darah tinggi. Kami pun bingung untuk memberikan makanan yang bisa dikonsumsi supaya memenuhi ke­ butuhan gizinya. Terkait penyakit tekanan darah tinggi yang dide­ ritanya membuat kami juga berhatihati dalam memilihkan ma­kan­an. Menurut dokter, apakah ke­luhan tidak nafsu makan pada nenek kami tersebut kira-kira dise­­babkan karena apa? Adakah tips yang bisa diberikan kepada kami agar nafsu makan nenek kembali baik? Terima kasih atas jawabannya.

Waalaikumsalam Wr. Wb Terima kasih sebelumnya untuk pertanyaan yang dikirimkan pada redaksi. Memang, menjadi tua merupakan bagian dari siklus hidup. Tetap aktif, produktif dan berpikir positif merupakan harapan setiap lansia maupun keluarga. Gizi memiliki peranan penting dalam mempertahankan kesehatan dan menghambat datangnya penyakit. Nenek Anda yang berusia 68 tahun tergolong ke dalam golongan lanjut usia (lansia) menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Pada lanjut usia banyak sekali masalah-masalah yang sering dihadapi sehingga menimbulkan masalah gizi yang erat hubungannya dengan nafsu makan pada lansia, di antaranya; (1) penyakit gusi, gigi ompong, gigi palsu yang tidak pas, sehingga menimbulkan kesulitan mengunyah makanan seperti

daging, buah dan sayur. (2) Berkurangnya sensitifitas terhadap rasa dan aroma makanan sehingga l a n s i a dr. Dyah Ayu Shinta . *) cenderung menyukai makanan yang terlalu asin dan manis dan hal ini tidak baik untuk kesehatan terutama pada penderita tekanan darah tinggi (Hipertensi) harus mengurangi garam serta pada penderita Diabetes Mellitus harus mengurangi makanan manis. (3) Sensitifitas rasa haus pada lansia berkurang, hal ini menyebabkan resiko dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. (4) Obat-obatan tertentu yang rutin diminum jika menderita suatu penyakit, obat-obatan membuat mual dan menurunkan nafsu makan. (5) Kesendirian dan depresi sering menghingapi lansia dan menyebabkan rasa malas makan. Ada beberapa tips yang bisa saya bagikan untuk diperhatikan dalam menyajikan makanan untuk lansia seperti nenek Anda, yang bisa ditekankan di sini adalah peran keluarga sangat penting untuk penyajian makanannya. Hal-hal tersebut meliputi; (1) Porsi makanan yang disajikan porsi kecil dan sering, dianjurkan makan makanan utama tiga kali sehari dan selingan snack tiga kali sehari, (2) sayuran dipotong lebih kecil, bila perlu dimasak sampai empuk, daging dicincang dan buah dihaluskan (di blender atau diparut), (3) untuk memenuhi kebutuhan air, minum 6-8 gelas sehari, (4) Makan bersama keluarga di satu meja makan akan lebih meningkatkan nafsu makan, (5) Penggunaan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, lada, gula, jeruk nipis, dan lain- lain akan meningkatkan cita rasa makanan. Semoga membantu dan bermanfaat.

*)Dokter Rumah Sakit JIH Jogjakarta Alumni FK UMM 2007

Hai Sahabat Bestari, UMM terus melakukan perbaikan dan upgrade fasilitas. Menurut sahabat, apa yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan di kampus putih kita ini? (Perbaikan tidak terbatas pada fasilitas, namun juga pelayanan).

@naizuaf

(1) Wifi di kampus (ICT/Perpus/GKB) perlu dioptimalkan lagi, agar mahasiswa tak perlu jauh-jauh nugas pake internet. (2) Parkiran kampus yg dekat lap. basket tolong dibuka lagi, soalnya parkiran utama dan masjid macet total saat jam padat ngampus (07.00, 13.00). (3) Di area kampus (dekat helypad, gazebo, dekat dome, dekat danau GKB 1, dekat lapangan bola, dekat SC, pokok dimanapun lah) diberi billboard elektronik yang memberikan info menarik dan update setiap saat (billboard yang terkoneksi dengan komputer internet, yang selalu menyala setiap waktu dengan menggunakan tenaga matahari).

Imam Iswanto

Banyak aspek yang harus menjadi pertimbangan dalam hal perbaikan di lingkup Universitas. Jika dilihat dari pembangunan sistem pelayanan untuk mahasiswa, UMM masih belum menunjukkan pelayanan yang baik untuk para Mahasiswa terlebih di beberapa unit. terlihat tidak tersedianya kotak saran di berbagai Unit. Walaupun teknologi sudah semakin maju dan telah tersedianya SIMUTU, tapi tidak semua mahasiswa paham dan mau mengunjungi sistem website tersebut. ini juga harus menjadi PR bagi seluruh sivitas akademika baik dosen, mahasiswa, dan juga karyawan di UMM. Terima Kasih Bestari UMM.


22

opini

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

BESTARI

Kebijakan Pendidikan Korbankan Peserta Didik EBT Solusi Energi Masa Depan

Jumlah penduduk akan terus bertambah dari waktu ke waktu. Semakin bertambahnya jumlah penduduk, bertambah juga kebutuhannya. Salah satu kebutuhan tersebut adalah kebutuhan akan energi listrik. Selain dari faktor jumlah pengguna yang bertambah. Penggunaan energi juga bertambah karena semakin berkembangnya teknologi. Teknologi mutakhir akan membutuhkan listrik untuk mengoperasikannya. Jumlah penjualan listrik di Indonesia yang dihimpun PT PLN (Persero) di sepanjang Januari 2016, sebesar 17,57 Terra Watt Hour (TWh), meningkat 7,54% dibandingkan penjualan listrik di periode yang sama tahun lalu pada angka 16,34 TWh (http://www.cnnindonesia.com/ekonomi). Seperti yang kita tahu, energi listrik didapatkan dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yakni dari timbunan fosil. Fosil tersebut didapatkan setelah berjuta-juta tahun lamanya. Tahun 2016 saja masih ada 2.519 daerah tanpa listrik yang tersebar di Indonesia. Hal tersebut menjadi ironi, saat di perkotaan telah merasakan ketersedian energi listrik yang berkecukupan, namun di daerah Papua, serta Kalimantan masih hidup gelap gulita. Ketahanan energi Indonesia menjadi suatu yang dipertanyakan. Ketahanan energi dapat dilihat dari tiga aspek yakni ketersediaan sumber energi, keterjangkauan pasokan energi serta kelanjutan pengembangan dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Tiga aspek itulah yang menjadi dasar data yang didapatkan oleh Dewan Energi Dunia. Berdasar data tersebut tahun 2014 saja, ketahanan energi Indonesia menduduki peringkat 69 dari 129 negara. Peringkat tersebut menjadi peringkat terburuk yang pernah ditempati oeh Indonesia. Sebelumnya, pada tahun 2010 Indonesia berada di peringkat 29 dan terus merosot hingga menempati peringkat 47 pada tahun 2011. Berbagai cara untuk menghemat penggunaan energi listrik di Indonesia. Salah satunya dengan penggunaan EBT menjadi salah satu solusi penggunaan enegi listrik yang berasal dari fosil. EBT seperti tenaga surya, hidro, mikro hidro, panas bumi, angin, serta biomassa dapat digunakan. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam pastilah mempunyai berbagai macam EBT tersebut. Namun, sayangnya penggunaan EBT tersebut hanya mencapai angka 7,5% terhadap total penyediaan energi. Angka tersebut sangat jauh dari target Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang mencapai 23% penggunaan EBT pada tahun 2025. Salah satu EBT yang mudah dibuat ialah biomassa. Biomassa berasal dari bahan organik seperti limbah tanaman, kotoran hewan, hingga limbah makanan. Biomassa menjadi energi yang dapat diperbarui secara terus menerus. Hal tersebut dapat menjamin ketersediaan energi untuk masa depan. Selain itu, biomassa juga memiliki efisiensi energi yang tinggi karena kandungan yang ada pada limbah cukup besar dan akan terbuang bila tidak dimanfaatkan. Namun tahun baru 2017 ini pemerintah mencoba menekan pemakaian energi listrik dengan menaikkan tarif dasar listrik. Kenaikan tersebut berlaku pada golongan rumah tangga mampu dengan daya 900 VA. Kenaikan tarif tersebut akan diberlakukan empat tahap yakni pada 1 Januari, 1 Maret, 1 Mei dan 1 Juni. Akankah kenaikan tarif dasar listrik dapat mengurangi penggunaan listrik di Indonesia? Tanpa kesadaran masyarakat untuk hemat energi upaya-upaya pemerintah tersebut hanya akan menambah biaya hidup saja.

Dani Dwi Anggraeni Redaktur Pelaksana

Dalam be­be­ rapa tahun ter­­­ akhir sebagai upa­ ya peningkatan mu­­­­tu pendidikan pe­merintah me­ lakukan berbagai perubahan kebi­ jakan. Mulai da­ri perubahan ke­ Soleh Subagja* bijakan kurikulum sebagai suatu na­­­­lar kritis atas berbagai tantangan per­ kembangan zaman, sampai dengan ke­ bijakan yang berhubungan dengan kinerja gu­ru sebagai imbas dari pelaksanaan sertifikasi profesionalisme. Suatu hal yang menarik dari berbagai kebijakan pemerintah tersebut yaitu ber­kenaan dengan kebijakan-ke­bijakan yang ada hubungannya dengan pro­ fesionalisme kinerja guru. Sebenarnya se­cara konseptual tentang kualifikasi guru profesional telah diatur dalam undang-un­ dang dan peraturan pemerintah. Undangundang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen wajib memiliki kualifikasi aka­ demik, kompetensi, sertifikat pendidik, se­hat jasmani dan rohani, serta memiliki ke­mampuan untuk mewujudkan tujuan pen­didikan nasional. Selain itu juga ada Perturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2005 ten­tang standar nasional pendidikan. PP ter­sebut menyebutkan ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Namun, seperti merasa tak puas dengan semua itu, akhir-akhir ini pemerintah juga menggulirkan berbagai program kebijakan khususnya yang berkenaan dengan pe­ningkatan kompetensi guru. Program-prog­ram baru itu ada yang direspon dengan baik, na­mun ada juga yang sedikit menimbulkan permasalahan

bahkan pro kontra bagi kalangan guru atau para pengamat pendidikan. Program kebijakan yang menimbulkan permasalahan menjadi momok bagi semua guru di Indonesia. Penyebabnya program kebijakan yang dibumbui dengan ancaman penghentian pencairan tunjangan profesi. Hal itu yang membuat guru tidak dapat mengikuti atau tidak sesuai kualifikasinya dengan kebijakan tersebut. Sebagai contohnya adalah pem­ berlakukan Uji Kompetensi Guru (UKG). Kebijakan diberlakukan secara me­ nyeluruh. Melalui kebijakan ini guru akan diuji kemampuan akademiknya dalam ber­ bagai kompetensi yang selama ini wajib dimiliki. Bagi guru yang belum memenuhi ketuntasan standar nilai UKG maka dia wajib mengikuti program guru pembelajar yang dilakukan melalui tiga model yaitu tatap mu­ ka, full daring (online), dan campuran atau kombinasi antara tatap muka dan online. Selama proses mengikuti program guru pembelajar semua guru tetap dibebani mengampu pembelajaran di sekolahnya. Kekurangan itulah yang belum dikaji dampaknya. Sebab selama proses mengikuti program guru pembelajar, perhatian dan fokus guru akan terkuras untuk memikirkan cara menuntaskan dan menguasai modul. Lantas benarkah cara-cara dan kondisi

seperti itu tidak berdampak pada tugas pembelajaran di kelas untuk melayani pe­ serta didik? Tidak cukup dengan kebijakan UKG dan guru pembelajar, tahun muncul kebijakan pemerintah yang menetapkan tentang jumlah rasional siswa. Melalui pro­gram kebijakan itu pemerintah me­ netapkan jum­lah rasio antara guru dan pe­serta didik. Contohnya, untuk sekolah da­sar jum­lah rasionya satu guru harus me­ngajar minimal 20 peserta didik dalam satu kelas. Pe­merintah mengancam meng­ hentikan pencairan dana sertifikasi jika jumlah siswa tidak sesuai kuota. Ber­ bagai tanggapan disampaikan oleh or­ ganisasi guru kepada pemerintah. Na­mun, pemerintah hanya merevisi ke­ bijakan tersebut berlaku bagi sekolah yang memiliki kelas pararel. Kebijakan tersebut hanya untuk sekolah yang da­lam satu tingkat atau jenjang pendidikannya memiliki jumlah lebih dari satu kelas. Kebijakan rasionalisasi jumlah siswa bagi sebagian kalangan yang kritis di­ anggap sebagai kebijakan yang tidak ber­ prinsip keadilan dan terkesan tidak ada niat memberikan pelayanan maksimal men­­cerdaskan kehidupan bangsa. Kon­­­ disi yang tidak dapat dipungkiri de­ngan ke­bijakan tersebut akan terjadi dis­ harmonisasi antara sesama guru dalam lingkungan pendidikan. Benarkah yang menjadi “korban” oleh kebijakan ini hanya guru profesional karena tidak dapat menerima tunjangan profesinya? Sepertinya kurang arif ka­ lau kita hanya melihat pada sosok guru. Padahal sebenarnya ada “korban” yang jauh lebih memperihatinkan dari kebijakan tersebut yaitu peserta didik. Wallahu’alam bishshawab

*)Staf Pengajar FAI UMM dan Guru Pendidikan Agama Islam

Kota Malang, Malang Benar Nasibmu

Baru-baru ini Kota Malang digemparkan dengan aksi demo dan mogok beroperasi transportasi umum oleh sopir Angkutan Kota Salis Fitria*) (angkot). Kejadian tersebut berkobar ketika banyak yang merasa pendapatannya menurun drastis. Usut punya usut faktor utamanya adalah minimnya penumpang. Rupanya, jumlah penumpang yang sedikit menyebabkan para sopir angkot berasumsi hal itu dikarena merebaknya layanan transportasi online. Di Kota Malang, Go-Jek, Grab Car dan Uber telah beroperasi meskipun tidak sepenuhnya layanan tersedia. Go-Jek secara resmi hadir di Kota Malang sejak 26 Mei 2016. Kala itu pemandangan jaket berwarna hijau berikut dengan helm yang mencolok nampak untuk pertama kalinya. GoJek memanfaatlan aplikasi online dimana setiap pengguna mobile dapat mengunduhnya. Kelebihannya harga langsung tertera secara otomatis saat menentukan tujuan di aplikasi ojek online . Layanan ojek online menargetkan orang yang kerap tidak berdamai dengan waktu. Ojek online digemari karena perannya yang tersistem dan profesional. Disusul kemudian, pasca akhir tahun 2016, Uber dan Grab mengikuti peran Go-Jek aktif beroperasi. Sejak kemunculannya, banyak kalangan mensyukuri akan hal itu. Bagaimana tidak, jika sebelumnya harus menunggu berjamjam angkot yang ngetem, kini secara eksklusif dapat mengendarai motor dan mobil dengan harga yang telah ditentukan sistem sehingga kecurangan harga sukar terjadi. Selama ini transportasi di Kota Malang banyak diwarnai oleh angkot berwarna biru. Jurusannya yang beragam

dan jumlah yang cukup banyak menyebabkan angkutan ini selalu terlihat dengan jarak beberapa meter saja. Persaingannya kian ketat dan entah bagaimana, tradisi mengetem lama lengket sebagai branding-nya. Hal yang memilukan adalah aksi mogok beroperasi justru memaksa seluruh sopir angkot di Kota Malang untuk berhenti mengangkut penumpang. Satu korban sudah terjadi pada seorang sopir yang nekat beroperasi di tengah aksi mogok beroperasi. Korban mengalami penyiksaan oleh sopir angkot lainnya. Hal itu karena sopir nekat tidak mengikuti kesepakatan untuk berdemo dan mogok beroperasi. Melalui orasinya sopir angkot menginginkan Pemerintahan Kota Malang melarang keberadaan transportasi online. Benar demikian, sehari setelah aksi demo sopir angkot melawan GoJek, jaket dan helm yang biasa dipakai oleh driver hilang dalam seketika. Go-jek tetap beroperasi namun tanpa kostum seharusnya. Dampak yang tidak disadari adalah, justru hal itu menyebabkan transporasi online semakin tidak terdeteksi dan liar. Siapa yang dirugikan? Jelas ketiganya yaitu sopir angkot, transportasi online serta masyarakat. Penghasilan sopir angkot dan sekawan Go-Jek terampas, ekonomi terganggu. Fasilitas masyakarat pun ternodai. Kini mereka tidak akan bebas menikmati layanan antar jemput penumpang, jasa siap antar makanan dan sederet fasilitas

lainnya. Seyogyanya, yang dilakukan sopir angkot tersebut mengindikasikan perkembangan teknologi tidak dipahami secara keseluruhan. Mau tidaknya terhadap internet dengan sendirinya akan masuk dalam pusaran internet telah dimanfaatkan oleh hampir seluruh kalangan. Sebenarnya jawaban akan per­ selisihan ini telah ada. Biarkan mas­yarakat yang menilai kepada siapa menaruh ke­ percayaan dengan memanfaatkan trans­ portasi itu, online kah? Atau angkot? Siapapun mereka adalah pencari rizki yang upayanya harus kita hormati. Kini transformasi kehidupan para Go-Jek, Grab maupun Uber naik turun pasca munculnya kebijakan Pemkot Ma­ lang yang menyatakan bahwasannya trans­portasi online dilarang berlaku mu­lai kamis 9 Maret 2017. Sungguh memilukan, manakala di kota-kota besar lainnya dan seluruh pelosok negara justru memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan peradaban sedangkan Kota Malang justru ke arah sebaliknya. Pertanyaannya adalah apakah yang konvensional maupun yang modern tidak dapat berdampingan? sedangkan kasus serupa sempat mencuat di Jakarta beberapa tahun silam dan keduanya memutuskan hidup berdampingan. Mengapa kebijakan yang diambil terkesan bak ketakutan akan massa dan tidak belajar dari demo di Jakarta. Sayang beribu sayang, jika mau mengambil hikmah di setiap kejadian, kasus mogoknya sopir angkot sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk mengedukasi mereka. Mengajak ke arah kemajuan dengan menarik perhatian sopir angkot mau berbenah dan mengikuti zaman. Trend pasar akan selalu berubah seiring dengan waktu. Tidak mau mengikuti artinya memilih tertinggal. *) Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi /2013


BESTARI

No. 343/TH.XXX/Maret/2017

Oleh: Oleh: Riska Nur Rohmah Riska Nur Rohmah Pendidikan Matematika dandan Komputasi Pendidikan Matematika Komputasi

Lewat Batas Belasan Dari merangkak, lalu berjalan, Kini harus berlari Sorak sorai pok ame ame, Kini berganti dengan cuitan teknologi Lewat batas belasan Bayang bukan sekadar bayang Angan bukan sekadar angan Karena kini, Prinsip telah sampai pada relung hati Lewat batas belasan Impian, kian antre untuk dipertanggungjawabkan Kecambuk dalam diri, semakin menggerogoti Layaknya Sang Idola, apa pun harus terealisasi Lewat batas belasan Biarkan Sang Diri menjadi sosok yang dinanti

23

humaniora

Kesempatan Kami

Puisi

Kami dipenuhi kekhawatiran Kami tak bisa berjalan tanpa alas kaki Tapi benarkah kini kami tak punya kesempatan? Mulut kami dibekap Nafas kami terengah-engah Seakan oksigen mencari giliran, siapa yang bernapas hari ini Kami tak bisa jujur dengan diri sendiri Jujur bagi kami adalah misteri Kami tak ada panutan Orang-orang bingung Mana teman, mana lawan Mana kebaikan, dan mana kejahatan Inikah kami, yang dinamakan penerus negeri? Inikah kami, generasi dalam bonus demografi? Bekas kengerian masih nyata Bisakah kami berkesempatan lagi? Beri kesempatan kami untuk membenahi

Buka Suara Ijinkan kami buka suara Ijinkan kami tak lagi bersandiwara Bukankah kami adalah penerus bangsa? Lalu, mengapa kami tak diberi banyak ruang untuk berekspresi? Kami digambarkan melalui nilai yang ada Tapi tak selaknya, nilai yang hanya berdasar coretan tinta Kami bersuara Kami layak untuk membangun bangsa Kami bersuara Kami driver, bukan passenger Kami bersuara Karena kami yakin mampu, Layaknya peluru, lepas dari sang serdadu

Resensi Menelusuri Jejak Kerajaan Nusantara Judul Penulis Penerbit Tahun Tebal ISBN Peresensi

: Mengenal Budaya Nasional: Kerajaan Nusantara : Joko Darmawan, L. Anwarsono : Esensi, Erlanga Group : 2016 : 240 Halaman : 9786026847126 : Wawan Hariyanto (Tarbiyah FAI)

Sejarah terbentuknya Negara Indonesia secara tidak langsung sulit untuk dipisahkan dari jejak peradaban ke­rajaan nusantara. Kebudayaan yang di­wariskan menjadi peranan penting bagi ke­berlangsungan kehidupan sosial, politik, ekonomi, keamanan, dan keutuhan NKRI. Dalam sejarah, meskipun pelaku sejarah telah tiada, kejayaan dan kemasyhuran pada masa lalunya tak akan pernah mati dan akan tetap tercatat sepanjang masa. Secara garis besar buku ini berisi analisis historis terhadap teks-teks yang telah ditulis oleh para sejarah kuno dan ahli se­jarah abad ke-21. Uraian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara utuh ber­dasarkan wilayah pulaupulau yang ter­dapat di Nusantara Berdasarkan pada perhitungan abad ke-21, sudah semestinya bangsa Indonesia berhasil memperoleh kejayaan kembali. Banyak pemerhati sejarah yang menya­ takan bahwa kegemilangan negara ini akan mencapai puncak kejayaan kembali. Indonesia Emas merupakan salah satu impian yang kemudian akan terjadi pada kisaran tahun 2020-2030. Jelas tidak berlebihan prediksi ini, asalkan penye­ lenggara negara mampu bersinergi dengan rak­yatnya, belajar dari kesalahan dan kejayaan masa lalu kemudian mempunyai niatan untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Menilik ke masa lampau, melalui pe­ne­ lu­suran artefak dan sisa-sisa peninggalan yang ada, akan terungkap fakta historis menge­nai kejayaan dan kemasyhuran yang pernah dicapai oleh kerajaan-kerajan besar se­perti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Singasari, Kediri, dan Majapahit. Tak hanya

itu, fakta mengenai upaya pengusiran pen­ jajah di berbagai kerajaan, baik manis mau­pun pahitnya, pun terangkum. Dengan men­cermati seluruh perlawanan para raja, sultan, dan bangsawan terhadap penjajah, ter­sirat dalam perjuangan mereka adanya se­buah keinginan untuk menjadi bangsa yang merdeka dan mandiri. Berbeda dengan era kerajaan yang masih bersifat kedaerahan, era kebangkitan nasional ditandai dengan semangat per­ juangan yang penuh rasa persatuan dan ke­bangsaan. Perlakuan asing kepada kaum pri­bumi di berbagai daerah menimbulkan rasa senasib dan sepenanggungan yang ke­mudian berkembang menjadi rasa per­ satuan dan kebangsaan antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hal tersebut ter­lihat bahwa keberagaman dan nuansa ke­daerahan yang tak pelak menurun dari kejayaan kerajaan dan kesultanan di masing-masing wilayah kemudian dapat menyatu untuk menyempurnakan satu tu­ juan, mandiri, dan berdaya guna sebagai bangsa yang bermartabat. Dalam buku ini, pembaca juga akan di­ bawa dalam peradaban Indonesia di masa lalu. Selain memang merupakan topik yang sangat menarik dan tidak akan ada usainya, sebab perjalanan sejarah berbagai kerajaan dan kesultanan yang terdapat di Indonesia sungguh panjang dengan berbagai intrik budaya dan pergolakan politik. Kejayaan dan kemahsyuran yang pernah dicapai oleh setiap kerajaan dan kesultanan seolah terus menggeliat demi mempertahankan adat, budaya, dan perilaku masyarakat di masing-masing daerahnya.

Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Ciptaan Siapa saya? Siapa manusia? Apa makna dari kehidupan manusia? Apa makna ke­hi­ dupan sesungguhnya? Apa tujuan hidup ma­ nu­sia? Apakah hidup manusia ditentukan oleh dirinya sendiri atau merupakan sebuah nasib yang ditentukan sejak lahir? Apakah ada kebebasan manusia individual? Apakah se­tiap manusia secara mutlak menentukan hidup dan dirinya sendiri? Apakah orang lain menentukan hidup kita pribadi? Apakah setiap orang bertanggung jawab mutlak atas nasib hidupnya sendiri? Atau apakah orang lain ikut bertanggung jawab atas nasib hidup kita? Beberapa pertanyaan di atas untuk ber­ benah diri agar menjadi manusia yang sesuai dengan hakikat penciptaannya, karena jangan sam­pai dalam kehidupan ini terdapat prinsip kalau semua sudah ada yang mengatur se­ hingga manusia hanya berpangku tangan dan ke­hilangan gairah perjuangan untuk mencapai tu­juan sebenarnya dari hidup. Terlebih lagi jika hidup hanya sekadar menjalani rutinitas saja dan tidak melakukan hal-hal baru yang lebih baik untuk kehidupan kedepannya, hal se­perti itu biasanya disebabkan karna ma­nusia sudah merasa cukup dalam hidupnya, sedangkan masih sangat banyak persoalan wajib yang harus dilakukan oleh seorang manusia seperti berlomba-lomba dalam ke­baikan, amar makruf nahi mungkar, me­nuntut ilmu dan jihad fisabilillah, hal-hal se­perti itu secara tidak langsung adalah me­la­kukan perintah untuk beribadah kepada Allah. Sebagaimana dalam Firman-Nya Q.S Ad-Dzariat : 56 ‘’Aku tidak menciptakan jin dan manusida melainkan supaya mereka beribadah kepada Ku’’ Jin dan manusia dijadikan oleh Allah untuk beribadah kepada Nya. Tegasnya, Allah menjadikan kedua makhluk itu sebagai makhluk yang mau beribadah, diberi akal dan panca indra yang mendorong mereka untuk menyembah Allah. Ibadah bukan hanya sekedar ketaatan dan ketundukan,

tetapi ia adalah satu bentuk ketaatan dan ke­tundukan yang mencapai puncaknya akibat adanya rasa keagungan dalam jiwa ter­hadap Allah. Allah adalah raja di bumi dan di langit, sebagai hamba-Nya, manusia harus patuh dan taat mengikuti peraturan Allah tentang bagaimana cara hidup dan cara bekerja di dunia, semua aturan yang telah dibuat oleh-Nya, telah tersusun rapi dalam wahyu ilahi yaitu Alquran. Ibadah yang seharusnya dilakukan oleh ma­nusia terdiri dari dua golongan yakni ibadah yang bersifat khusus seperti yang ter­dapat dalam rukun Islam, serta ibadah yang bersifat umum adalah melakukan amal shaleh seperti bersedekah dan menyambung tali silaturahmi, amalan tersebut tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri namun menabur kebermanfaatan juga ter­ hadap orang lain dan dilandasi niat yang ikhlas serta mengharap ridha Allah semata. Menjadi makhluk ciptaan tentunya ada maksud dan tujuan kenapa diciptakan, ter­ dapat tanggung jawab dan kewajiban-ke­ wajiban yang harus dikerjakan. Manusia baik akan berpengaruh baik juga ter­ hadap lingkungan sekitarnya begitu juga sebaliknya manusia yang kurang ber­ manfaat dalam hidupnya maka menjadi ben­cana untuk sekitarnya, persoalan manusia baik dan buruk itu sudah menjadi kodratnya artinya sesuatu yang memang pasti ada dalam kehidupan ini. Manusia pintar akan membawa perubahan terhadap lingkungan sekitarnya sebaliknya manusia yang bodoh akan menjadi tantangan untuk yang pintar, persoalannya pintar dan bodoh bukanlah suatu ketetapan yang tidak bisa dirubah karena semua itu ter­ gantung kepada individualnya artinya telah diberikan akal untuk berfikir untuk menuntaskan persoalan tersebut. Mohammad Ali Burhan PPKN-UMM 2013


INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU 2017 Pendaftaran Jalur Undangan dan Jalur Reguler S1 dan D3

A. Jalur Masuk Mahasiswa Baru

1. Program Jalur Undangan (Jalur Prestasi & PMDK) 2. Program Reguler 3. Program Beasiswa Khusus Yatim/Yatim Piatu 4. Program Beasiswa PPUT (Program Pendidikan Ulama Tarjih) 4. Program Transfer dan Alih Jenjang

B. Biaya Pendaftaran

1. Biaya pendaftaran untuk semua jalur masuk Rp. 300.000,2. Biaya pendaftaran untuk Program Pascasarjana S2 sebesar Rp 400.000,3. Biaya pendaftaran untuk Program Pascasarjana S3 sebesar Rp 500.000,-

C. Program Jalur Undangan:

1. Program jalur masuk tanpa tes tulis 2. Pendaftaran online mulai tanggal 02 Januari s/d 07 April 2017 3. Siswa yang diterima melalui jalur undangan membayar SPP dan DPP sesuai ketentuan jalur reguler gelombang I 4. Program dibuka untuk semua Program Studi di semua Fakultas (Kecuali Fakultas Kedokteran). 5. Program Undangan terdiri dari : a. Jalur Prestasi Akademik (Kurikuler) Jalur ini disediakan untuk siswa yang mempunyai nilai rata-rata rapor minimal 80 sejak semester 1 sampai dengan semester 5. (Khusus pilihan jurusan/program studi Farmasi selain rata-rata diatas, nilai rata-rata mata pelajaran IPA dan Matematika minimal 80). b. Jalur Minat dan Bakat (Ko-Kurikuler)/PMDK Jalur ini disediakan untuk siswa yang berprestasi di bidang olahraga, seni, karya ilmiah, atau keagamaan minimal di tingkat Kota atau Kabupaten yang dibuktikan dengan piagam penghargaan atau sertifikat. (Jalur ini tidak berlaku bagi program studi Farmasi)

Syarat Pendaftaran : Siswa kelas XII tahun pelajaran 2016/2017 a. Fotokopi rapor semester 1 s/d 5 yang dilegalisir kepala sekolah (Bagi pendaftar jalur prestasi akademik). b. Fotokopi piagam/sertifikat prestasi non akademik (Bagi pendaftar jalur minat dan bakat). c. Pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 (dua) lembar. d. Surat keterangan sehat dan tidak buta warna (khusus FIKES).

Jalur Reguler Kegiatan Pendaftaran

Program jalur masuk melalui Tes Tulis. Pendaftaran online mulai tanggal 06 Maret 2017. Program dibuka untuk semua program studi S1 dan D3. Siswa yang diterima melalui jalur reguler membayar SPP dan DPP sesuai ketentuan. Program reguler terdiri dari 3 (tiga) gelombang: Gelombang 1, Gelombang 2, dan Gelombang 3*. Program untuk lulusan tahun 2015, 2016, dan 2017. Berkas syarat pendaftaran meliputi: fotokopi ijazah yang dilegalisir sebanyak 1 (satu) lembar (bila belum ada, silahkan menggunakan Surat Keterangan Lulus/ Rapor semester 5) dan foto 3x4 berwarna sebanyak 1 (satu) lembar. 8. Khusus Fak. Kedokteran (FK) harus berasal dari SMA/MA jurusan IPA serta tidak buta warna, sedangkan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) program studi Farmasi harus berasal dari SMA/MA jurusan IPA atau SMF serta tidak buta warna. 9. Khusus Fakultas Kedokteran setelah lulus studi wajib mengabdi selama satu tahun di Rumah Sakit milik Persyarikatan Muhammadiyah. 10. Syarat khusus calon mahasiswa baru untuk jurusan Keperawatan (D3 dan S1) dan Fisioterapi tinggi badan minimal untuk laki-laki 155 cm dan perempuan 150 cm, tidak buta warna dan tuna fisik, dan lulusan SMA/SMK/MA (jurusan IPA, IPS, Bahasa). *) bila belum memenuhi kuota

Prosedur Pendaftaran a. Mengisi biodata peserta secara online di pmb.umm.ac.id b. Melakukan pembayaran secara setor tunai ke BNI No. Rek. 6006002464. (Tidak menerima transfer pembayaran via ATM/SMS Banking/e-Banking). c. Formulir cetak online dan semua berkas syarat pendaftaran dimasukkan dalam amplop coklat dan dikirim ke alamat: UPT PMB Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144 d. Pengiriman berkas pendaftaran dilakukan melalui jasa pengiriman (Kantor Pos, JNE, TIKI, dll)

F. Program Transfer dan Alih Jenjang

1. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi lain dan bukan dari lembaga kursus atau sejenisnya. 2. Program Transfer dan Alih Jenjang ini diperuntukkan bagi selain Fakultas Kedokteran 3. Status Akreditasi program studi asal harus sama atau lebih tinggi dari akreditasi program studi yang dituju di UMM. 4. Calon mahasiswa harus datang ke Biro Administrasi Akademik UMM dan mengajukan surat permohonan kepada Rektor UMM c.q. Kepala Biro Administrasi Akademik (BAA) UMM. 5. Memenuhi persyaratan administrasi yang ditentukan UMM dan lulus seleksi masuk yang diselenggarakan oleh Program Studi. 6. Informasi selanjutnya mengenai jadwal penerimaan dan persyaratan administrasi bisa dilihat di http://infobaa.umm.ac.id atau email baa@umm.ac.id

14 Agustus 2017

08.00-11.00 WIB

Pengumuman

28 Mei 2017

12 Mei 2017

21 Juli 2017

18 Agustus 2017

10.00 WIB

Tes Kesehatan**

1 s/d 2 Mei 2017

15 s/d 16 Mei 2017

24 s/d 25 Agustus 2017

21 s/d 22 Agustus 2017

08.00-11.00 WIB

15 s/d 17 Mei 2017

24 Juli s/d 02 Agustus 2017

21 s/d 25 Agustus 2017

08.00-15.00 WIB

Tes Wawancara & Registrasi Materi Tes Tulis Pilihan 1 IPA Materi Tes Tulis Pilihan 1 IPS

pmb.umm.ac.id grafis: Yanuar

dibuka mulai 02 Januari 2017 call center: 0341-463513 atau sms 08 521 521 9000/ 08 575 577 6373

Tanpa Tes

Tes Potensi Akademik, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia. Tes Potensi Akademik, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, Geografi dan Sejarah

Tempat Tes Tulis dan Tes Wawancara di Universitas Muhammadiyah Malang

Biaya DPP dan SPP No.

Fakultas/Jurusan

DPP GEL. 1

GEL. 2

SPP

GEL. 3

Per Semester

1.

FAKULTAS AGAMA ISLAM Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Pendidikan Bahasa Arab Ahwal Al-Syakhshiyah (Syari'ah) Ekonomi Syari'ah (Twinning Program: Ahwal Al-Syakhshiyah dengan Fak. Hukum)**

10.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 20.000.000

10.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 20.000.000

11.550.000 7.700.000 11.550.000 15.400.000 22.000.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

2.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Pend. Matematika Pend. Biologi Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Pend. Bhs. Inggris PPKn (Civic Hukum) Pend. Guru Sekolah Dasar (Twinning Program: PPKn dengan Fak. Hukum )**

11.000.000 11.000.000 11.000.000 14.000.000 7.500.000 14.000.000 12.000.000

12.000.000 12.000.000 12.000.000 14.000.000 7.500.000 14.000.000 12.000.000

13.200.000 13.200.000 13.200.000 15.400.000 8.250.000 15.400.000 13.200.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

3.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Ilmu Kesejahteraan Sosial Ilmu Pemerintahan Ilmu Komunikasi Sosiologi Ilmu Hubungan Internasional

10.000.000 16.000.000 20.000.000 11.500.000 18.000.000

10.000.000 16.000.000 20.000.000 11.500.000 18.000.000

11.000.000 17.600.000 22.000.000 12.650.000 19.800.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

4.

FAKULTAS HUKUM

20.000.000

20.000.000

22.000.000

4.000.000

5.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Manajemen Akuntansi Ekonomi Pembangunan (IESP) D3 Keuangan & Perbankan Profesi Akuntansi (Kelas Reguler Malam) Profesi Akuntansi (Kelas Akhir Pekan)

22.500.000 22.500.000 19.000.000 14.000.000 7.500.000 7.500.000

22.500.000 22.500.000 19.000.000 14.000.000 7.500.000 7.500.000

24.750.000 24.750.000 20.900.000 15.400.000 8.250.000 8.250.000

3.500.000 3.500.000 3.000.000 3.000.000 2.000.000 2.000.000

6.

FAKULTAS PSIKOLOGI

20.000.000

20.000.000

22.000.000

4.000.000

7.

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Agroteknologi Agribisnis ITP (Ilmu & Teknologi Pangan) Kehutanan Peternakan Budidaya Perairan

12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000

12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000

13.750.000 13.750.000 13.750.000 13.750.000 13.750.000 13.750.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

8.

FAKULTAS TEKNIK Teknik Mesin Teknik Sipil Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Informatika D3 Elektro (Teknologi Informasi)

22.000.000 22.000.000 19.000.000 19.000.000 22.000.000 6.500.000

22.000.000 22.000.000 19.000.000 19.000.000 22.000.000 6.500.000

24.200.000 24.200.000 20.900.000 20.900.000 24.200.000 7.150.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.000.000

9.

KEDOKTERAN Pendidikan Dokter*

140.000.000

145.000.000

10.

FAKULTAS ILMU KESEHATAN* Ilmu Keperawatan Fisioterapi Farmasi D3 Keperawatan Profesi Ners (alumni) Profesi Ners (Non alumni) Profesi Apoteker (alumni) Profesi Apoteker (non alumni)

Pascasarjana

No

1.

1. Beasiswa ini diperuntukkan bagi lulusan yang terdaftar sejak kelas X di Sekolah SMA/SMK/MA Muhammadiyah. (Melampirkan rapor semester 1 s/d 5) 2. Beasiswa berupa subsidi DPP. 3. Informasi selengkapnya dapat menghubungi Telp. 0341- 463513

Pendaftaran on-line

1 s/d 3 Mei 2017

Catatan: *Bila belum memenuhi Kuota ** Biaya tes kesehatan diatur tersendiri ***Jadwal tes wawancara diatur tersendiri dan kelulkusannya ditentukan berdasarkan kriteria prodi

Beasiswa Khusus Alumni Sekolah Muhammadiyah

Alamat Pengiriman Berkas Pendaftaran UPT. Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang 65144

24 s/d 11 Agustus 2017

17 Juli 2017

E. Program Beasiswa Khusus Yatim/Yatim-Piatu

1. Pendaftaran mulai 24 Juli s/d 11 Agustus 2017 2. Tes Tulis tanggal 14 Agustus 2017 3. Prosedur dan syarat pendaftaran sebagaimana program reguler dengan tambahan persyaratan diatur tersendiri 4. Peserta beasiswa Yatim/Yatim-Piatu akan mendapatkan subsidi DPP dan SPP sebesar 100% untuk jurusan tertentu,dengan syarat siswa tidak mampu, keluarga Muhammadiyah, Yatim/Yatim-Piatu dan mendapat rekomendasi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setempat.

02 Januari s/d 07 April 2017 06 Maret s/d 05 Mei 2017 22 Mei s/d 14 Juli 2017

Waktu

Gelombang III*

08 Mei 2017

D. Program Jalur Reguler: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Gelombang II

Tanpa tes

Keterangan : 1. Hasil seleksi jalur Undangan diumumkan pada tanggal 28 April 2017 dan dapat dilihat di pmb.umm.ac.id 2. Bagi siswa yang belum berhasil masuk jalur Undangan dapat mengikuti jalur program reguler atau lainnya.

Gelombang I

Tes Tulis & Tes Wawancara

Lulusan tahun 2016 a. Fotokopi ijazah yang di legalisir 1 (satu) lembar b. Pas foto bewarna ukuran 3x4 sebanyak 2 (dua) lembar c. Surat keterangan sehat dan tidak buta warna (khusus FIKES) Prosedur Pendaftaran : a. Mengisi biodata peserta secara online di pmb.umm.ac.id b. Melakukan pembayaran secara setor tunai melalui BNI No. Rek. 6006002464 (Tidak menerima transfer pembayaran via ATM/SMS Banking/e-Banking). c. Formulir cetak online dan semua berkas syarat pendaftaran dimasukkan dalam amplop coklat dan dikirim ke alamat: UPT PMB Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144 d. Pengiriman berkas pendaftaran dilakukan melalui jasa pengiriman (Kantor Pos, JNE, TIKI, dll) e. Batas akhir pendaftaran dan pengiriman berkas tanggal 07 April 2017

Jalur Undangan

Magister Manajemen Magister Sosiologi Magister Ilmu Agama Islam Magister Agribisnis Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Magister Ilmu Hukum Magister Psikologi MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAGISTER SAINS PSIKOLOGI MAGISTER PSIKOLOGI DOUBLE DEGREE Magister Pendidikan Matematika Magister Pendidikan Bahasa Inggris Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Double degree Magister Manajemen dan Profesi Akuntansi (Reguler Malam) Double degree Magister Manajemen dan Profesi Akuntansi (Akhir Pekan)

-

18.000.000 16.000.000 26.000.000 8.000.000

18.000.000 16.000.000 26.000.000 8.000.000

19.800.000 17.600.000 28.600.000 8.800.000

7.500.000

7.500.000

8.250.000

10.000.000

10.000.000

11.000.000

18.000.000 7.000.000 7.000.000 9.500.000 4.000.000 10.000.000 10.000.000 12.000.000 12.000.000

BIAYA PENDIDIKAN Her-registrasi

SPP

Praktikum

SPP Semester Lanjut

350.000 350.000 350.000 350.000 350.000

7.500.000 7.000.000 6.000.000 7.500.000 7.500.000

2.400.000 2.000.000 1.800.000 2.000.000 2.400.000

350.000

7.500.000

2.400.000

350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000

12.500.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000 7.500.000

7.500.000

2.000.000 2.000.000

4.000.000 2.400.000 5.000.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000

350.000

2.400.000

350.000

2.400.000

2.

Program Doktor Ilmu Sosial dan ilmu politik

400.000

10.000.000

5.000.000

3.

Program Doktor Pendidikan Agama Islam

400.000

10.000.000

5.000.000

4.

Program Doktor Ilmu Pertanian

400.000

10.000.000

2.250.000

Keterangan

DPP Jalur Undangan sama dengan Jalur Reguler Gelombang 1 DPP di atas dan atau sama dengan Rp. 10.000.000,- dapat diangsur 6 kali (1,5 tahun dari tahun masuk) setiap menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) (Kecuali FK dan FIKES) DPP di bawah Rp. 10.000.000,- diangsur 4 kali (1 tahun dari tahun masuk) setiap menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) *Untuk Fakultas kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan DPP dibayar saat her-registrasi 75%, dan menjelang UAS 25% (diselesaikan di Semester I) Diterima cadangan akan datur tersendiri. **Program Ganda antara Fakultas Agama Islam dengan Fakultas Hukum mendapatkan dua gelar S.Hi. dan S.H., sedangkan Jurusan PPKn (Pendidikan Civic Hukum) FKIP dengan Fakultas Hukum mendapatkan dua gelar S.Pd. dan S.H. Selisih DPP dibayar pada semester II SPP Program Doktor dan Magister Psikologi Double Degree per-semester selama 6 semester. Untuk semester lanjut dikenakan biaya her-registrasi dan SPP sesuai ketentuan Biaya matrikulasi & Orientasi untuk semua program pascasarjana sebesar Rp. 1.000.000,Catatan: Jika ada informasi pembayaran diluar ketentuan diatas mohon dikonfirmasikan ke Biro Keuangan; Call Center 0341 - 464318, psw. 107


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.