Senin, 12 Maret 2018

Page 9

KESEHATAN 4 Makanan yang Melancarkan Peredaran Darah PEREDARAN darah yang lancar adalah salah satu indikasi kesehatan tubuh. Kalau aliran darah sampai terhambat karena terjadi penggumpalan, masalah yang parah akan muncul. Seseorang bisa mengalami serangan jantung, stroke, dan gangguan kesehatan yang serius lainnya. Untuk membuat darah bisa mengalir dengan lancar, kita disarankan untuk berolahraga secara rutin. Selain itu, konsumsi makanan yang berfungsi sebagai koagulan atau anti gumpal di bawah ini juga cukup direkomendasikan. Bawang Putih Bawang putih sudah sejak lama dijuluki sebagai agen penurun tekanan darah. Ternyata julukan ini bukan isapan jempol belaka. Kandungan zat dalam bawang putih bisa mengurangi penggumpalan dalam darah yang membuat jantung bekerja lebih ekstra. Untuk mendapatkan efek dari bawang putih, Anda bisa mengonsumsinya langsung dalam bentuk mentah. Kalau Anda tidak bisa makan mentah bisa dijadikan bahan bumbu masakan dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Vitamin E Vitamin E bekerja sebagai pengecer darah dan mencegah munculnya penggumpalan kembali. Mengonsumsi Vitamin E yang terkandung pada minyak almon, minyak bunga matahari, dan kuning telur bisa membuat badan jadi lebih sehat. Selain dari makanan yang bisa diolah, Anda juga bisa menggunakan suplemen Vitamin E yang dianjurkan oleh dokter. Jangan asal membeli suplemen di pasaran karena bisa memberi efek negatif. Minyak Ikan Untuk memperlancar peredaran darah di dalam tubuh dibutuhkan 2 takaran minyak ikan setiap minggu. Kandungan omega-3 pada minyak ikan akan mencegah terbentuknya pengentalan darah. Herba yang Mengandung Coumarin Beberapa tanaman herba seperti bunga arnica, akar angelica, adas, dan peterseli mengandung coumarin. Bahan aktif ini bekerja untuk memperlancar peredaran dan membuat darah jadi lebih encer sehingga jantung tidak bekerja terlalu keras. Nah, inilah empat makanan yang baik untuk melancarkan peredaran darah di dalam tubuh. Semoga bisa Anda gunakan sebagai rujukan! edo

Ini Penyebabnya Suatu Makanan Terasa Spesial Untuk Kita MERASA spesial saat makan suatu jenis makanan? Saat sedang merasyakan hari besar keagaaman seperti lebaran, natal atau imlek, makanan yang tersaji terasa sangat spesial dan mendapatkan suatu tempat di hati kita. Mengapa bisa demikian? Makanan memiliki suatu nilai masing-masing, tidak hanya nilai dari jenis zat gizi yang dikandungnya. Namun ada pula nilai yang seakan-akan kita tanamkan untuk makanan tersebut menurut perasaan kita masingmasing. Hal ini ditunjukkan dengan berkuragnya performa tubuh karena kekurangan zat gizi. Akan tetapi ada pula nilai pada makanan yang bisa memengaruhi perasaan kita, menurut British Dietitian Association, beberapa hal atau nilai yang dapat memengaruhi perasaan akan makanan adalah: Keagaaman Makanan saat hari besar keagaamaan terasa spesial untuk banyak orang. Utamanya makanan yang hanya dibuat saat menjelang hari keagamaan tersebut tiba, misalnya ketupat saat lebaran, kue kering manis atau ayam panggang saat natal atau kue keranjang saat imlek. Hal tersebut dapat timbul karena efek psikologis dan suasana yang mendukung terciptanya peraasan spesial pada makanan tertentu tersebut. Ekonomi Beberapa jenis makanan dianggap memiliki nilai spesial karena nilai ekonominya yang tinggi. Makanan yang dibuat dari bahan-bahan khusus terpilih yang sulit diperoleh dan makanan yang dibuat dengan proses dan waktu lama, biasanya menjadi makanan yang memiliki nilai tinggi. Misalnya makanan dari telur ikan tertentu atau minuman anggur yang terfermentasi dalam waktu lama. Hal ini menyebaban makanan tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memengaruhi perasaan kita saat mengonsumsinya. Budaya Makanan yang hanya khas ada pada suatu daerah atau muncul saat ada acara budaya tertentu juga memengaruhi perasaan saat mengonsumsinya. Hampir mirip dengan makanan saat acara keagamaan, makanan yang dibuat karena budaya biasanya hanya ada di suatu tempat dan dibuat menjelang acara atau budaya tertentu saja. Hal ini yang membuat makanan tersebut menjadi spesial saat kita makan. Ternyata memang ada alasana selain gizi yang memang memengaruhi perasaan kita dalam mengonsumsi suatu makanan. Bagaimana dengan Anda? Makanan apa yang terasa paling spesial untuk Anda? edo

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

BERITAPAGI

SENIN, 12 MARET 2018

HALAMAN 9

Orang Berkaki Panjang Berisiko Kena Kanker Usus! Orang-orang yang lebih tinggi cenderung memiliki usus besar lebih panjang. Sayangnya, hal ini berarti ada lebih banyak area yang bisa mengembangkan kanker.

A

DA banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena kanker kolorektal atau kanker usus besar seperti suka mengonsumsi daging merah atau terbiasa merokok. Namun, sebuah penelitian justru menghasilkan fakta bahwa mereka dengan kaki panjang ternyata juga memiliki risiko besar terkena penyakit ini. Dilansir dari LiveScience, disebutkan bahwa orang dengan kaki panjang memiliki risiko terkena kanker kolorektal 42 persen lebih tinggi dari mereka yang memiliki kaki lebih pendek. Fakta ini terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh Guillaume Onyeaghala dan rekan-rekannya dari University of Minnesota, Amerika Serikat. Orang-orang yang lebih tinggi cenderung memiliki usus besar lebih panjang. Sayangnya, hal ini berarti ada lebih banyak area yang bisa mengembang-

kan kanker. Selain itu, mereka juga memiliki hormon pertumbuhan yang lebih banyak yang ternyata ikut menjadi faktor penyebab kanker usus besar. Para peneliti mengecek data 14.500 pria dan wanita dari Atherosclerosis Risk in Community Study. Data-

data ini berupa tinggi tubuh secara keseluruhan, panjang tubuh bagian atas atau torso, dan panjang kaki. Dari data yang dikumpulkan selama 20 tahun ini, para peneliti juga mengecek berapa banyak partisipan yang mengembangkan kanker kolorektal. Hasilnya adalah, satu-

satunya faktor yang terkait dengan kanker usus besar adalah panjang kaki. Panjang tubuh keseluruhan ataupun panjang tubuh bagian atas tidak memiliki kaitan yang besar pada risiko kanker. Para peneliti kemudian mengecek perbedaan jenis kelamin. Hasilnya adalah,

pria dengan kaki panjang meningkatkan risiko terkena kanker ini 91 persen lebih besar dari pria dengan kaki yang lebih pendek. Sementara itu, perbedaan panjang kaki pada wanita tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Coba cek kaki Sobat Sehat sekarang, termasuk panjang atau tidak? edo

Hati-hati, Jangan Asal Mengurangi Karbohidrat Saat Diet ANDA sedang membatasi asupan karbohidrat Anda? Karbohidrat adalah sumber energi terbesar bagi tubuh, hal ini merupakan manfaat utama karbohidrat untuk tubuh. Namun kondisi tersebut yang menyebabkan kita kerap kali mengurangi atau bahkan menghilangkan asupan karbohidrat saat diet. Karbohidrat, baik karbohidrat kompleks, seperti beras, gandum utuh ataupun karbohidrat sederhana, seperti gula dan sirup, merupakan sumber energi utama untuk tubuh. Energi untuk tubuh yang berasal

dari karbohidrat digunakan 20% untuk menjalankan fungsi otak. Jika kita asal dalam membatasi asupan karbohidrat maka kebutuhan energi untuk otak bisa jadi tidak terpenuhi untuk menjalankan fungsi berfikir dan konsentrasi otak. Selain itu asupan karbohidrat yang terbatas dapat menyebabkan kadar gula darah tubuh yang rendah dimana hal ini akan menurunkan performa tubuh dalam berakitvitas. Menurut British Dietitian Association

asupan karbohidrat yang kurang juga akan memengaruhi fungsi otot dan suhu tubuh. Hal ini kerap terjadi pada penerapan diet yang sangat ketat, berdasarkan penelitian yang dila-kukan University of Ken-tucky diet yang sangat membatasi asupan kar-bohidrat dapat menye-babkan tubuh lemah, ketosis (pembakaran lemak untuk energi) berlebihan, dan efek lebih jauhnya adalah kekurangan cairan dalam organ tubuh. Mengurangi sumber energi terbesar memang dirasa menjadi cara paling efektif untuk

diet penurunan berat badan. Namun kita tidak boleh memungkiri bahwa setiap hari tubuh kita memerlukan asupan zat gizi untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk itu dalam penerapan diet dengan prinsip yang membatasi asupan karbohidrat tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Kita harus mengetahui dengan tepat berapa kebutuhan dan pembagian kebutuhan zat gizi tubuh kita. Penentuan kebutuhan tubuh tersebut dipengaruhi oleh banyak

hal seperti jenis kelamin, tinggi dan berat badan, aktivitas fisik dan kondisi kesehatan lain yang mungkin memengaruhi. Maka dari itu usahakan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan ahli atau dietitian untuk memperoleh hasil diet penurunan berat badan yang optimal. Penentuan kebutuhan berbagai jenis zat gizi tubuh jika dilakukan dengan asal akan menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi, maka dari itu jangan asal mengurangi suatu jenis zat gizi ya. edo

Bayi yang Minum ASI Tidak Mudah Stres MANFAAT ASI ternyata bukan hanya untuk kesehatan dan tumbuh kembang bayi, namun juga bagi kecerdasan emosional anak. Dalam sebuah studi disebutkan bahwa bayi yang menyusu lebih mudah menangani stres dibandingkan dengan bayi yang minum susu formula. Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan pada 9000 anak dan merupakan bagian dari 1970 British Cohort Study yang rutin melakukan penelitian pada populasi warga Inggris sejak masa kelahiran. Dilansir dari science daily, Penelitian ini menggunakan data-data sejak kelahiran bayi, data kesehatan bayi sejak usia 5 dan 10 tahun dari bidan dan tenaga kesehatan, orang tua dan guru di sekolah. Data yang

digunakan termasuk berat bayi saat lahir dan berapa lama bayi minum ASI. Penelitian ini juga mengamati berbagai faktor yang mungkin berhubungan dnegan reaksi anak pada stres dan cara mengatasinya termasuk depresi pascapersalinan yang dialami orang tua, tingkat pendidikan orang tua, kebiasaan merokok dan kelas sosial keluarga. Ketika anak mencapai usia 10 tahun, guru mereka juga diminta untuk menilai kegelisahan murid-murid tesebut. Sedangkan para orang tua juga diwawancara mengenai keputusan untuk berpisah yang mungkin terjadi pada usia 5-10 tahun. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa anak-anak yang orang tuanya berpisah memiliki kecemasan lebih tinggi dari anak-anak

yang lain. Namun anakanak yang menyusu menghadapi kecemasannya lebih baik daripada anak sebayanya yang tidak minum ASI. Anak-anak yang disusui menjadi sangat cemas, sedangkan anakanak yang diberi susu botol cenderung 9 kali sangat cemas mengenai perceraian orang tua. Meskipun demikian tetap perlu diperhatikan faktor lain yang memengaruhi kecakapan anak menghadapi stres seperti hubungan dengan orang tua, dan kesehatan psikis orang tua, khususnya ibunya. Menyusui juga dapat memengaruhi hubungan antara ibu dan dan anak dan bagaimana mereka berkomunikasi satu sama lain. Efek dari menyusui ini bukan hanya terasa saat anak masih kecil namun juga berlanjut ketika anakanak dewasa. edo


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.