HALAMAN
BC12
SabaLembur SENIN, 17 APRIL 2017
Warga Gotongroyong Bangun Jembatan Penyebrangan
Bersama Membangun Desa Cihea
Pembangunan di Desa sudah sepatutnya dilakukan secara bersama-sama.
T
ak lagi hanya mengandal kan Peme rintah Kabu paten ataupun Desa, tapi melibatkan langsung warga setempat, bergotongroyong mem bangun desa di semua bi dang sehingga keinginan menjadi sebuah “Desa Mandiri” bisa terwujud. Sepertihalnya di Desa Cihea, Kecamatan Haur wangi. Warga setempat saat ini tengah sibuk go tong royong membangun sebuah jembatan penye brangan kali Cihea yang mengubungkan Kampung Batu Nunggul dengan Pa sanggrahan. Pembangu nan jembatan sepanjang 24 meter dan lebar 1,5 me ter bertujuan untuk men dongkrak roda perekono mian seluruh warga Desa Cihea, khususnya warga Kampung Batu Nunggul, Pasanggrahan dan warga kampung lainnya. Kepala Desa Cihea Su priatna (58) mengatakan,
BERITACIANJUR/ APIP SAMLAWI
jembatan penghubung dua kampung yang mem bentang di atas Kali Ci hea sepanjang 24 meter, lebar 1,5 meter itu telah rusak berat, sehingga su lit untuk dilalui penguna jalan baik pejalan kaki
Cianjur Ngawangun Lembur
Ribuan Bibit Ikan Ditebar di Situ Rawagede
BERITACIANJUR/ NUKI
KEBERADAAN lokasi Rawagede memiliki wisata Situ Rawagede potensi yang besar bisa di Desa Rawagede, menjadi wisata ung Kecamatan Tanggeung, gulan yang dimiliki Ke memang belum begitu camatan Tanggeung. dikenal masyarakat Kendati begitu, jelas luas. Subarnat, Situ seluas Padahal, wisata air di 4 Hektar dengan ke wilayah Cianjur selatan dalaman sekitar 30 ini memiliki potensi be meter ini masih perlu sar untuk dikembang pembenahan supaya kan menjadi salah satu para pe ngunjung lebih tempat tujuan wisa kerasaan, saat menik tawan ke mati pe Cianjur. “Situ Rawa mandangan Potensi alami yang gede memiliki ada dilokasi. besar Situ Rawagede Akses potensi yang jaln“ tak akhirnya jauh besar bisa mendapat dari kan lirikan Bu menjadi wisata tor Desa, pati Cianjur, Pembena unggulan Irvan Rivano han masih Muchtar. perlu disana yang dimiliki Meman sini supaya Kecamatan p e n i ’ m a t faatkan giat “Cianjur bisa Tanggeung...” alam Ngawan m u d a h gun Lem menuju lo bur” (CNL), Selasa kasi dan nyaman ke (11/4/2017) di Desa tika berada di tempat Rawagede, orang no wisata Rawagede,” ujar mer satu di Cianjur Subarnat. itu menyempatkan Saat ini Situ diri berkunjung ke lo Rawagede suka di ja kasi Situ. Selain me dikan tempat untuk lihat sejauh mana po memancing karena tensi wisata Situ untuk menurut masyarakat dikembangkan, Bupati sekitar terdapat ba memberikan bantuan nyak ikan yang dapat bibit – bibit ikan untuk dikonsumsi. Untuk itu ditebar di Situ Rawagede Subarnat mengharap sebagai upaya menarik kan Pemerintah Daerah perhatian wisatawan. dapat membantu untuk Kepala Desa dapat lebih memaju Rawagede H. Subar kan potensi wisata Situ nat mengatakan, Situ Rawagede. (nuk)
mapun sepeda motor. Me lihat kondisi itu seluruh warga berinisiatif untuk membangunnya dengan cara gotong royong. “Bia ya pembangunan jem batan sebagian besar hasil swadaya masyara
kat. Pemerintah Desa Ci hea hanya menyumbang alakadarnya,”ujar Supri atna. Supriatna mengaku sangat bersyukur de ngan adanya gotongro yong masyarakat untuk
pembangunan jembatan, selain pengerjaanya bisa dilakukan cepat, sekaligus bisa memupuk jiwa keber samaa, kekompakan dian tara warga dalam upaya membangun desa. “Saya berharap
kekompakan ini bisa di pertahankan. Semoga jembatan ini mampu un tuk mendongkrak roda perekonomian selu ruh warga Desa Cihea,” ucapnya. Tokoh pemuda Kam
pung Batu Nunggal, Agus Saepulloh (45) me ngatakan, jembatan pe nyebrangan yang me nghubungkan Kampung Batu Nunggul dengan Kampung Pasanggrahan memang telah lama ru sak berat hingga sulit di lalui pengguna jembatan. Agus menambahkan, me ngandalkan kekompakan seluruh warga, renovasi pembangunan jembatan dengan kontruksi cor beton yang sekarang ini sedang dikerjakan di harapkan bisa cepat di selesaikan. “Semua dikerjakan se cara gotongroyong kang, mulai dari pengerjaan fisik sampai urusan pem biyaannya. Biaya untuk belanja matrial itu hasil urunan warga setempat ditambah dari Pemdes Cihea,”jelasnya. Dengan itu, seluruh warga Desa Cihea terlihat senang, juga mengucap kan terimakasih pada se luruh masayarakat yang telah ikut andil bekerja sama melaksanakan go tongroyong dan pihaknya berterimakasih pula pada Pemdes Cihea yang telah memberikan su port dan bantuan matri al untuk mempercepat pembangunan jembatan. (apip samlawi)
Ciorok Prospektif Pesona Curug Di Pilemburan Pasir Luhur CIOROK sebagai daerah yang terletak di Kampung Pasir Luhur Desa Jaya Giri Kecamatan Sindang Barang, mempunyai ke tinggian curug 70 meter dengan luas curug 1,5 Ha, terkuak suatu misteri po tensi alam yang sangat aneh dan unik bagi warga masyarakat tidak hanya yang berada disekitar itu melainkan juga mampu memberikan nilai-nilai kebudayaan bagi warga masyarakat dari luar dae rah tersebut. Karenanya lokasi cu rug ini, telah pula mam pu menyajikan destinasi pesona wisata alam ber bentuk sebuah orok atau bayi. Bahkan selain bisa menikmati derasnya air terdapat pula gua de ngan panjang lorong gua kurang lebih 6 meter de ngan diameter 20 meter terletak di bawah curug yang bisa di huni oleh pu luhan orang. Air yang mengalir ke curug orok ini berasal dari aliran singai cidahu yang bermuara ke sungai ciu jung. Maka dari potensi alam itulah, jika pengun jung melakukan perjala nan menuju puncak curug ciorok dapat pula melihat goa arca yang terletak disebrangnya, yang di dalamnya terdapat sedi men batuan yang terbuat dari cairan stalagnit dan stalaknit, dengan jarak tempuh menuju lokasi goa arca tersebut, dari jalan raya lintas selatan Jabar kurang lebih 5 km bila menggunakan roda dua atau roda empat lalu ber jalan kaki sekitar 500 m. Sehingga dari sebutan curug Ciorok ini, ternyata ujar Kepala Desa Jayagiri bapak Osidin bahwa ter jadinya penamaan atas Curug Ciorok ini konon akibat ada kejadian ter hadap petani yang se dang bercocok tanam di sekitaran curug tersebut, dia punya orok yang ke biasaanya apabila bertani bayi suka disimpan di
NET
dalam ayunan yang ada digubuk kebun, pada saat selesai bertani tiba-tiba bayi/orok tersebut hilang dari ayunan, saat dicari ternyata ada bekas lendir ikan moa / ikan lubang yang menuju curug terse but, dari saat itulah dise but curug orok. Tentunya lanjut Osidin kondisi curug ini, masih sangat alami/ asri, untuk dapat dike nal pengunjung dari luar masyarakatnya, perlu banyak pembenahan dari pemerintah dalam men dongkrak potensi curug diantaranya sarana dan prasarana infrastruktur baik dari jalur utama lin tas selatan jabar juga arah menuju lokasi tersebut, begitu juga diharapkan penataan di lokasi wisata tersebut agar dapat me narik pengunjung. Dari usai melihat lalu mandi di curug ciorok tersebut, Bupati Cianjur Dr.Irvan Rivano Muchtar,
S.IP.,M.Si mengatakan dengan cukup banyaknya potensi pesona wisata alam curug di Kabupaten Cianjur yang di berikan Allah SWT, tentunya ha rus di sukuri dan di sadari serta dimanfaatkan oleh kita sebagai wujud men syukuri atas kekayaan alam ini. Karenanya se bagai upaya meningkat kan pendapatan masyara kat atau kesejahteraan masyarakat harus dilak sanakan penataan dan penanganan objek wisata ini secara sungguh-sung guh dan terpadu dengan melibatkan Pemerintah, Dunia Usaha dan ma syarakat pada umumnya sebagai pelaku langsung dalam pengelolaannya. Maka sebelum mewu judskan destinasi pesona wisata alam seperti curug orok ini, tentunya perlu suatu pemahaman akan penataan dan pengemba ngan wisata curug terse but, dengan membuat
master plan (contoh perencanaan) pemban gunannya yang sesuai dengan kultur kehidupan masyarakatnya. Sehingga untuk tercipta panorama/ destinasi wisata yang me miliki keselarasan antara kebiasaan masyarakat dengan wisatawannya. Selanjutnya Bupati Cianjur Dr.Irvan Rivano Muchtar, S.IP.,M.Si me ngatakan untuk mewu judkan Cianjur sebagai tujuan wisata dunia, ten tunya pemerintah Kabu paten Cianjur akan terus melakukan penataan ter hadap berbagai potensi wisata yang dimiliki mu lai dari wisata curug, da nau, kuliner khas Cianjur, wisata pantai, wisata pe gunungan, atraksi wisata dan fasilitas-fasilitasnya, baik yang bersifat umum (seperti koteg/home stay, dll maupun yang bersifat khusus (seperti atraksi wisata modern dan tradi sional), mengingat den
gan di bukanya suatu objek wisata, seluruh po tensi yang dimiliki warga masyarakat Cianjur akan bergerak memperoleh pendapatan keluarga, yang di dapat dari ber bagai komoditas barang dan jasa sebagai cendra mata, pengelolaannya melalui kelompok-kelom pok masyarakat dari mu lai penyedia bahan baku, setengan jadi, dan jadi barang dengan permoda lan dan penataan objek wisata melibatkan dunia usaha. Jadi kesejahteraan masyarakat tersebut dica pai dari hasil masyarakat untuk masyarakat. Hal itulah yang perlu kami wujudkan dalam member dayakan potensi yang ada, termasuk curug ciorok sesuai kultur masyara kat Cianjur bertani dan agamis atau lebih maju dan agamis yang menjadi tujuan capaian pense jahteraan masyarakatnya. (diskominfo)