Yuk Berhijab! by @felixsiauw | visual by @benefiko

Page 1



Dengan menyebut nama Allah Swt. Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang.


menerbitkan buku-buku panduan pra足k足 tis keislaman, wacana Islam populer, dan kisah-kisah yang memperkaya wawasan Anda tentang Islam dan Dunia Islam.



Penulis Visual & Ide cerita

: Felix Y. Siauw : Emeralda Noor Achni (ALFATIH STUDIO)

Penyunting: Ayatullah Khomeiny Proofreader: kulitmanggis, Certi Apriyanti Hak cipta dilindungi undang-undang All rights reserved Cetakan I, Diterbitkan oleh Penerbit Mizania PT Mizan Pustaka Anggota IKAPI Jln. Cinambo No. 135 (Cisaranten Wetan), Ujungberung, Bandung 40294 Telp. (022) 7834310 — Faks. (022) 7834311 e-mail: mizania@mizan.com http://www.mizan.com Facebook: Penerbit Mizania ISBN: 978-602-9255-43-0

Didistribusikan oleh Mizan Media Utama (MMU) Jln. Cinambo No. 146 (Cisaranten Wetan), Ujungberung, Bandung 40294 Telp. (022) 7815500 — Faks. (022) 7834244 e-mail: mizanmu@bdg.centrin.net.id Facebook: Mizan Media Utama Twitter: @mizanmediautama Perwakilan: Jakarta: (021) 7874455; Surabaya: (031) 60050079, 8281857; Pekanbaru: (0761) 20716, 29811; Medan: (061) 7360841; Makassar: (0411) 873655; Yogyakarta: (0247) 885485; Banjarmasin: (0511) 3252178


DIPERSEMBAHKAN BAGI: ALILA SHAFFIYA, SHIFR MUHAMMAD AL-FATIH 1453, GHAZI MUHAMMAD AL-FATIH 1453, DAN BUNDA MEREKA IIN Merindukan kesemuanya adalah karunia sedang bersama kesemuanya adalah bahagia semoga Allah kumpulkan kita kelak di surga dengan ridha dan kasih-Nya

Felix Y. Siauw


006 Yuk BErhijab!

Apa yang ada di dalam benak pikiranmu saat melihat seorang wanita mengenakan kerudung panjang menjuntai sampai dibawah batas dadanya, ditambah lagi baju jubah terulur sampai mata kakinya?

Teroris? Ekstrimis? Sadis? Fundamentalis?


Yuk BErhijab!

007

Well, ini mungkin jawaban kebanyakan ummat Muslim. Jarang yang kritis hingga menganggap itu eksotis, modis dan agamis Kebanyakan kaum Muslim, walau agama mereka Islam, memang awam dengan penampakan penutup aurat yang syar’i, yang benar menurut pandangan dalil-dalil Islam. Karena itu sedikit sekali yang memperhatikan masalah menutup aurat ini. Adapun yang sudah mengetahui, rupanya belum sempurna dalam memahami dalil, merancukan antara jilbab dan kerudung, bahkan menyamakan keduanya. Atau mengenakan penutup aurat namun belumlah sempurna Ada juga yang sulit membedakan antara yang mana trend fashion dan yang mana yang menutup aurat, akhirnya terjebak pula dalam memamerkan penutup aurat, padahal esensi dari menutup aurat justru melindungi keindahan, sampai waktu dan tempat yang tepat. Nah, tulisan-tulisan selanjutnya akan mengupas tentang penutup aurat, khususnya bagi Muslimah. Dalam Al-Qur’an ada dua pakaian yang disyariatkan sebagai penutup aurat, ialah kerudung (khimar) dan jilbab. Penutup aurat bagi Muslimah inilah yang disebut

hijab.


Bab 01

Intro

daftar

6

isi

Bab 02

Bab 03

Wanita dan Aurat 49

Sub AURAT

55

Bab 05

Bab 06

Berpakaian Tapi Telanjang 87

Tabarruj 95

Bab 07

Hijab Bukan Perhiasan 107

Pandangan Islam tentang Wanita 33

Sub Kehidupan Umum dan Kehidupan Khusus

66

Pakaian Wanita di Kehidupan Khusus

68

Pakaian Wanita di Kehidupan UMUM

74

SEBERAPA PANJANG JILBAB?

82

Aku Nggak Mau Berhijab Karena...

Bab 09

Berhijablah dan Taatlah 131

Bab 04

Penutup Aurat dan Pakaian Syar’i Penutup Aurat 63

Bab 08

Kata Orang 123

Dunia Memandang Wanita 11

116

Tutuplah Auratmu Sekarang, Sebelum Auratmu Ditutupkan

120

Sub HIJAB HATI DULU?

135


009

01

Jaman Pra Pencerahan 28

Catatan

si Benefiko

04

02

03

05

06

Taubat 46

Punuk Unta 85

Melawan Godaan 53

Berhijab Syar’i 103

Hijab Untuk Apa? 59

07

Cek-list Hijab Syar’i 114

08

09

Kapan Wanita Tampil Cantik? 137

Bolehkah Berhijab yang Modis dengan Tujuan Syiar Kepada yang Belum Berhijab? 128

Daftar Pustaka

Tentang Penulis

140

140



Yuk BErhijab!

011

01

Dunia Memandang Wanita


012 Yuk BErhijab!

Makin dibaca, memang menyedihkan dan mengerikan nasib wanita sepanjang sejarah dunia. Tak pandang tempat juga tak pandang zaman, wanita lebih sering dianggap objek daripada manusia.

Peradaban Yunani Kuno membolehkan wanita diperjualbelikan layaknya budak, tidak memiliki hak sipil dan juga hak waris. Hampir-hampir bagi lelaki dalam peradaban Yunani Kuno, posisi wanita tak jauh dari sekedar pemuas nafsu lelaki saja. Dalam buku-buku dan mitologi-mitologi Yunani, dapat kita baca bahwa seringkali dewa-dewa berselingkuh dan memiliki anak diluar nikah. Dewa-dewa gemar berbuat mesum, hingga lahirlah demigod, manusia setengah dewa seperti Hercules, Perseus, Theseus, atau Gilgamesh. Nah, bila Zeus saja sebagai dewa tertinggi gemar lakukan hubungan diluar nikah, terbukti dengan banyaknya ‘anak manusia’ darinya, wajar saja jika itu menjadi inspirasi bagi lelaki Yunani Kuno melakukan hal yang sama. Pelacuran adalah hal wajar, menjadi bagian daripada kehidupan sosial di Yunani Kuno. Intrik-intrik politik pun banyak melibatkan wanita sebagai korban dari suami yang ingin meraih posisi yang lebih tinggi dengan mengumpankan istri sebagai bayaran.


Yuk BErhijab!

013 Bagaimana dengan Romawi?

Satu akar satu pikiran. Seperti yang kita ketahui, filosofi hidup yang mendasari peradaban Romawi tidak jauh dari filosofi Yunani. Hanya lebih sadis, lebih tertata, dan lebih ekspansif. Zeus berganti nama jadi Jupiter, dengan penggambaran yang lebih maskulin dengan sikap selalu siap perang. Poseidon sekarang bernama Neptunus. Itu saja yang berubah, pandangan terhadap wanitanya tetap sama. Wanita belum naik kelas di peradaban Romawi. Kisah selingkuh para dewa tetap menghiasi mitologi Romawi, sudah terkenal bahwa Vulcan (Hephaestus) yang diceritakan berwajah jelek, nasibnya pun jelek karena Venus (Aphrodite) yang cantik jelita memilih Mars (Ares) sang dewa perang yang lebih macho, atau bahkan berselingkuh dengan dewa Pan yang berwajah kambing.

Vulcan

dan lain sebagainya

Venus

dan lain sebagainya

dan lain sebagainya

Mars

Cupid

Pan



Yuk BErhijab!

015 Kisah selingkuh, hubungan diluar nikah, membentuk pandangan Romawi Kuno tentang siapa wanita. Bagi mereka, wanita hanya objek seksual untuk dinikmati bukan dikasihi. Coba tengok hasil-hasil karya seni Yunani-Romawi kuno, jelaslah bagi mereka wanita hanya penting untuk dieksploitasi secara seksual. Lebih daripada itu, dalam pandangan Romawi seorang lelaki tidak bersalah jika membunuh istri dan anaknya bila ia merasa tak suka dengan perbuatan istri dan anak. Pada 550 M, Kaisar Justinian sampai keluarkan aturan pelarangan membunuh istri dan anak. Solusinya, karena tak bisa dibunuh, ya akhirnya dijual saja di pasar sebagai budak. Apapun yang didapatkan wanita di rumah tangga, tiada miliki hak untuk protes dan meminta pisah, dalil lelaki Romawi Kuno adalah, Nunquam Exvitus Muliedrus, ikatan yang diberikan kepada wanita tersebut selamanya tak boleh dilepaskan.

Di India, lebih horor lagi. Tradisi hindu mengenal Sati, sebuah prosesi membakar diri bagi janda yang ditinggal suaminya yang meninggal. Sederhananya, saat suaminya meninggal dan dibakar, maka berakhirlah hak hidupnya sebagai bagian dari loyalitas.

swt!

Di peradaban Cina Kuno, wanita-wanita sama saja penempatannya, sebagai warga kelas dua. Sudah wajar dianggap bahwa wanita hanya diciptakan untuk melayani lelaki. Belajar dan menjadi cendekiawan hanya hak lelaki.


016 Yuk BErhijab!

Hapsetsut

Kita tentu sepakat, bahwa agama diturunkan untuk kebaikan.

Demikian nasib wanita ditinjau dari segi peradaban. Mungkin diantara peradaban yang dahulu dikenal dunia, hanya wanita Mesir yang berstatus bangsawan yang sedikit menghirup hak sebagai manusia. Setidaknya mereka mengenal Nefertiti, Neferteri, Hapsetsut, dan Cleopatra sebagai wanita yang memegang tampuk kekuasaan.

Tentu kebaikan ini juga tidak dikhususkan bagi kaum pria semata, namun juga kaum wanita. Tapi sejarah mencatat sebaliknya. Tafsir dari teks-teks kitab suci, dan pendapat-pendapat agamawan pada agama Yahudi dan Nasrani justru berujung pada diskriminasi wanita yang sama payahnya. Dari sini kita juga bisa melihat, pengaruh yang begitu besar dari peradaban yang telah ada sebelumnya kepada penulisan Talmud dan Alkitab, yang memang ditulis oleh manusia yang tentu dipengaruhi sekitarnya.


Yuk BErhijab!

017

Yahudi Konservatif menganggap wanita tidak lebih dari pembantu, yang tak berhak akan hak waris. Bahkan ayah wanita berhak menjual wanita yang tak memiliki saudara lelaki.

Dalam Talmud, Menahoth 43b-44a tertulis bahwa “Seorang lelaki Yahudi diwajibkan membaca doa berikut setiap hari; ‘Terimakasih Tuhan! karena tidak menjadikanku seorang kafir, atau seorang wanita atau budak belian’” Juga tertulis, Kethuboth 11b “Bila lelaki Yahudi yang telah dewasa bersetubuh dengan anak perempuan, maka itu tidak mengapa”

Bila seperti itu pandangan kitab suci mereka, wajar bila kaum Yahudi yang taat menganggap wanita juga sebagai warga kelas dua.


018 Yuk BErhijab!

Dalam teologi Nasrani, wanita dianggap bertanggung jawab atas diusirnya Adam dari surga. Karena wanita yang termakan rayuan setan.


Yuk BErhijab!

019

Para teolog Nasrani ramai beranggapan bahwa setan tidak bisa menggoda lelaki yang lebih rasional, hingga menggunakan rayuan wanita untuk menjatuhkan dosa pada lelaki.

“And Adam was not deceived, but the woman being deceived was in the transgression� (1 Timothy 2:214) “Lagipula bukan Adam yang tertipu, melainkan perempuan itulah yang tertipu dan jatuh ke dalam dosa� (1 Timotius 2:214)

Wanita adalah perangkap setan, wakil setan untuk menggoda lelaki, lemah dan tak lengkap sebagai manusia, miskin kecerdasan, penyakit akal yang diwariskan dari Hawa. Begitu pendapat yang disepakati Didymus The Blind (313-398), Epiphanius (365-403), Bonaventure (1217-1274) dan Thomas Aquinas (1225-1274) dan John Wesley (1703-1791). Karena itulah tak pernah kita lihat wanita memegang posisi puncak dalam pengajaran-pengajaran, karena wanita tidak boleh mengajar lelaki, begitu tegas Alkitab. Begitu juga ayat-ayat dalam Alkitab yang membolehkan seorang ayah menjual anaknya sebagai budak, tidak berhak mendapatkan waris bila mempunyai saudara lelaki, dan banyak lagi ayat-ayat yang menyudutkan wanita, menjadi alasan bagi banyak kalangan menilai bahwa Alkitab adalah sumber bias gender.


020 Yuk BErhijab!

Not to mention, hukuman-hukuman kejam yang dilaksanakan gereja lewat Mahkamah Inkuisisi yang mengusahakan agar tidakan bi’dah dihilangkan dari gereja. Wanita-wanita yang dianggap melakukan praktik sesat dibakar didepan umum, disiksa atas nama Tuhan. Sekali lagi, perlakuan diskriminatif penganut Nasrani membuat wanita terpuruk, menjadi bagian dari noda sejarah agama yang diisi oleh agamawan korup. Saat Islam bersentuhan dengan budaya Eropa, pemikiran tentang hak asasi mulai bangkit. Dan kaum wanita menuntut kesetaraan yang tak diberikan oleh agama dan negara mereka saat itu, yang tidak diakomodasi oleh tradisi patriarkis ala barat.

EmansIpasi kemudian muncul, kesetaraan gender digelar, bendera feminisme dikibarkan. Diantara kaum wanita mulai bangkit dan menuntut kesetaraan antara lelaki dan wanita.

Ternyata harapan wanita agar ia sama seperti lelaki dalam segala hal, bukannya berakhir pada hasil yang memuliakan wanita, tapi berujung kepada penghancuran martabat wanita sendiri, karena menjauh bahkan mengingkari fitrah. Bila masa lalu wanita direndahkan secara terpaksa, maka saat ini wanita rela untuk direndahkan. Menghinakan diri sendiri demi sekeping emas atau segepok dolar, dengan badan mereka sebagai modal.


Yuk BErhijab!

Bukan rahasia bila unsur seks adalah unsur utama dalam hiburan, pertunjukan sampai iklan. Tampaknya sutradara dan marketer benar-benar pintar memanfaatkan insting primitif lelaki, yang pasti tertarik bila ada yang membuka apa yang seharusnya terlindung. Fashion jadi pembenaran untuk menjadi murahan, seni jadi alasan untuk tanggalkan harga diri, atas nama trend wanita-wanita lalu berlaku tanpa rasa malu. Saat agama Nasrani yang mengekang perempuan untuk maju diganti dengan Sekularisme yang menjadikan standar kebahagiaan dan kesuksesan adalah dunia, saat itulah tiada lagi kehormatan bagi wanita. Dalam sistem yang menghalalkan apapun untuk dijual demi asas-manfaat, maka eksploitasi tubuh wanita tentu bisnis yang paling menghasilkan dengan modal hemat. Tindakan kontroversial miskin etika jadi jalan pintas menuju puncak ketenaran, bahkan tangga menuju kesana pun dibela dengan membayar penjaganya dengan badan. Tanpa disadari, wanita telah menghargai dirinya tidak lebih dari sekedar alat pemuas kenikmatan lelaki. Bisa dibayar untuk pamerkan badannya, demi kepuasan lelaki, yang parahnya mereka puas pula bila bisa dinikmatpandangi oleh lelaki.

Kasarnya, ya semacam

‘pelacuran visual’-lah. Bila pelacur konvensional dibayar untuk mendapatkan kenikmatan dengan menjual diri secara fisik. Maka pelacur visual menjajakan badan untuk kenikmatan pandangan. Keduanya sama-sama dibeli karena syahwat.

021



Yuk BErhijab!

023 Contoh paling bagus adalah ajang Miss Universe, Miss World, Miss Another World (atau Underworld?), you named it, yang notabene sponsornya semua lelaki, dan penontonnya jelas semua lelaki.

Wanita suka melihatnya?

Mungkin ya, tapi jelas tidak semasif lelaki. Coba pikir, kenapa ada Miss Universe tapi tiada Mr. Universe? Jawabannya jelas, karena perempuan tidak terlalu tertarik dengan lelaki berkolor lalu pamerkan gumpalan-gumpalan otot hiperplasia-overgrowth-abnormal mereka sambil bergaya aneh, atau menonton para lelaki di kolam renang sambil pamerkan celana dalam.

Ugh! it’s disgusting.

Miss Universe menjadi menarik karena lelaki senang menonton wanita, senang melihat lekuk tubuh wanita, itu memuaskan mereka dan membuat mereka dapat membayangkan hal-hal yang sungguh tak pantas. Yang jelas akan membuat wanita bergidik-ngeri seandainya akal lelaki bisa dihubungkan ke layar untuk ditonton. Tapi wanita-wanita kebabalasan itu menyukainya, mereka suka dikompetisikan karena tubuhnya.


024 Yuk BErhijab!

Ah, jangan su’udzann dong, yang dinilai ketika kontes kecantikan kan bukan hanya badan, tapi Beauty, Brain, Behaviour

Halah, dusta!

Sederhana saja, pernah melihat pemenang Miss Universe yang overweight? Yang perlu double seat saat naik angkot? I don’t think so!

Aih, di masa kini, materi telah mengambil alih akal wanita. Dia merasa dia telah bebas dalam kondisi masyarakat sekular. Tanpa sadar dia justru terjajah, dinilai dan dihargai hanya berdasarkan lekuk badan. Wajar bila angka perceraian terus meningkat. Semakin bebas masyarakat di satu tempat, semakin tinggi pula angka single parent. Menyusul kemudian penyimpangan perilaku seks dan diikuti penyakit seks menular. Feminisme sukses merusak wanita yang harusnya jadi tiang keluarga. Situasi belum berubah, wanita masih dalam posisi payah! Akar masalah wanita dari awal adalah ketidaksetaraan. Mereka dianggap sebagai warga kelas dua karena masyarakat saat itu melihat keunggulan ada pada kekuatan, kekuasaan, uang dan kedigdayaan. Segala atribut yang lelaki banget.


Tentunya itu nggak wanita banget.

Akhirnya yang muncul adalah ketimpangan. Wanita harus bekerja supaya tidak terjajah secara ekonomi, wilayah kepemimpinan politik agar bisa menentukan nasib mereka sendiri, boleh melakukan kenikmatan-kenikmatan yang selama ini dianggap monopoli pria seperti merokok, minum-minuman keras, pergaulan bebas, dan lain hal. Pokoknya apapun yang bisa dilakukan lelaki, maka atas nama emansipasi, perempuan juga bisa. Jika lelaki boleh berganti-ganti pasangan seks sesukanya, maka wanita juga boleh. Bila lelaki boleh menelantarkan keluarga, maka wanita juga boleh. Begitulah logika sederhana salah kaprah ditengah masyarakat barat yang salah arah. Hasilnya sudah bisa diduga, pos-pos yang seharusnya dikawal oleh wanita, ditinggalkan. Sendi-sendi keluarga keropos karena ditinggalkan tiang utamanya. Wanita tiada beda dengan lelaki, sama-sama jadikan harta sebagai sumber kebahagiaan sehingga terus menerus diluar rumah. Tiada lagi sempat bahkan untuk pikirkan mengasuh anak, mengatur rumah tangga, bahkan mengandung anak pun sulit terpikir. Mengapa? Karena wanita tidak mau dijajah lagi untuk sekian kalinya. Namun, rupanya mereka lebih rela dijajah diri sendiri dan nafsunya.

Yuk BErhijab!

Masalah ini terus ada walaupun feminisme dikibarkan dan genderisme digelar. Ternyata wanita barat yang memulai paham ini salah kaprah dan malah menuntut agar wanita dan lelaki dikompetisikan dalam kekuatan, kekuasaan, uang dan kebahagiaan lain yang berstandar materi.

025


HAK bla bla bla

KESETARAAN

DALAM SEGALA ASPEK

HAK bla bla bla

KESETARAAN

DALAM SEGALA ASPEK

HAK bla bla bla

KESETARAAN

DALAM SEGALA ASPEK

bla bla bla

HAPUSKAN DISKRIMINASI KESEMPATAN ANTARA PRIA DENGAN WANITA!

FEMINISM EMANSIPASI

bla bla bla

FEMINISM EMANSIPASI

bla bla bla

OK.. Ok.. Ok!

ATAS NAMA KESETARAAN, KAMI AKAN MENGHAPUS JUGA PERBEDAAN HAK ISTIMEWA SEPERTI LADIES PARKING, PRIORITAS KURSI DI KENDARAN UMUM, dan FASILITAS lain sebagainya...

tidaaakK!!!!!

FEMINISM EMANSIPASI

...halah ga jelas!

“Feminism is the radical notion that women are people.” -Rebecca West

Feminism is a radical nonsense. Women are people, and people should be treated according to their fitrah. - @Benefiko


Yuk BErhijab!

027

Padahal bila kita perhatikan, emansipasi kebablasan ala feminisme dan genderisme tidak mengantarkan wanita kecuali juga dalam perlombaan yang pasti akan dimenangkan lelaki. Yaitu perlombaan cari harta, cari kedudukan, cari kenikmatan syahwat. Sekali lagi, yang nggak wanita banget! Parahnya lagi, karena sampai sekarang feminisme dan genderisme selalu gagal dalam memanusiakan wanita dan memuliakannya, akhirnya agama yang kembali disalahkan sebagai penyebab. Agama dituding sebagai instrumen yang menghambat kemajuan wanita. Bila telunjuk feminis dan genderis ditujukan pada agama selain Islam, mungkin betul. Bila itu diarahkan pada Islam, jelas salah alamat. Karena Islam justru satu-satunya agama yang memuliakan wanita, sampai detik tulisan ini anda baca dan sampai kapanpun, Islam tetap satu-satunya agama yang mengangkat martabat wanita.

Untuk lebih jelasnya, mari dilanjut...


028

Catatan

01

si Benefiko Jaman Pra Pencerahan Nama sebenarnya Emeralda Noor Achni, biasa dipanggil Dinda. Namun banyak yang lebih kenal dengan nama akun twitternya @Benefiko, jadi mohon dimaklumi saja bila judul kolom ini adalah Catatan si @Benefiko

Benefiko,

dulunya adalah seperti kebanyakan pemuda-pemudi yang suka memberontak demi pembuktian diri dan kebebasan. Berpikirannya pendek hanya sebatas duniawi.

Maunya bisa pacarpacaran seperti orang-orang, tapi dimarahin mamah, lalu malah backstreet... Maunya

tipuan bantal guling

ikut nongkrong sampai subuh di acara musik bawah tanah, tapi maghrib sudah disuruh mamah pulang ke rumah, lalu malah kabur...

dsb... Capek berantem melawan orang tua, tahun 2008 Benefiko memaksakan diri untuk nikah muda, alasannya: supaya kalau mau have fun ada yang sah ngejagain.

Disclaimer: *DON'T TRY THAT AT HOME* Menikahlah dengan niat yang lurus karena baca Udah Putusin Aja! untuk panduan lebih lanjut.

Allah,


029

Awal-awal

tahun pernikahan semua tampak indah...

Dulu

hidup berdua dari gaji suami semuanya nge-pas, sekarang nambah anak mulai nye-pas,

NYESEK NAPAS!

Dua tahun kemudian, Benefiko dikaruniai seorang putri.

Tapi

Biaya

Teman-teman gue karirnya mulai menapak...

masuk universitas tahun 2027 nanti Rp. 1 Milyar, dari mana duitnya kalau nggak banting tulang dari sekarang?!

Maka, setelah 6 bulan merasakan jadi fulltime Mom, Benefiko memutuskan untuk kembali bekerja kantoran. Katanya demi anak...

Capek-capek kuliah S1 dengan IPK tinggi, rugi banget kalau ga dipakai buat ngelamar posisi!

Jarak

tempuh rumah dan kantor 3 jam,

dasar pemikiran masih seputar duniawi, punya anak malah dirasa sebagai beban ekonomi...

masa gue di rumah cuma beranak?!

Ternyata, lain ceritanya setelah bekerja . . .

berangkat kerja sebelum anak bangun, pulang kerja mendapati anak sudah terlelap...

Benefiko


030

Benefiko

Apa

daya pekerjaan justru menjauhkannya dari sang buah hati. Nalurinya sebagai ibu sudah berteriakteriak memanggil.

merindukan saat masih jadi fulltime Mom. Saat di kantor, hati dan pikiran melayang ke rumah.

Namun ada rasa gengsi bila harus mengundurkan diri karena baru tiga bulan bekerja...

Terlebih lagi kekhawatiran akan kurangnya harta terus menghantui...

Akhirnya Benefiko sok-sok'an memilih untuk bertahan dengan pekerjaan, demi secuil eksistensi dan sejumlah materi.

Makan tuh gengsi!

Malang

kemudian, putri kecilnya...


031

... RING ... RING

RING... RING...

...

Pulang

segera, anakmu kesiram air panas, kedua kakinya...

Benefiko Shock...

Sesungguhnya

teguran dari Allah karena memilih melalaikan kewajiban menjaga titipan-Nya...

Inilah

menjadi ibu adalah fitrah wanita, dan karir terbaik serta paling mulia bagi seorang wanita.

ya?

Menolak dan melalaikan peran tersebut ibarat sedang mengundang kerusakan di pintu gerbang... bersambung...



to be released soon THIS RAMADHAN 1434 H Insya Allah!

Tentang Penulis Felix Y. Siauw Islamic Inspirator Cari tahu langsung dengan follow

@felixsiauw Emeralda Noor Achni Visualis Dakwah Kenalan lebih lanjut, Follow

@BENEFIKO


KAJIAN ISLAM BERSAMA FELIX SIAUW

YUK, BERHIJAB!

YUK, BERHIJAB!

YUK, BERHIJAB! @felixsiauw

Ternyata...

Boro-boro naik haji, Belum sempet lulus, belum sempet kerja, apalagi punya apa-apa, eh keburu begini...

Tapi ustadz, saya masih belum siap nih!

NANTI

aja lah, Nunggu hatinya Dihijab dulu...

Nanti deh, kalau udah lulus, terus kerja, gaji 30 juta perbulan, punya suami kaya raya, anak yang lucu-lucu, rumah mewah, mobil keren, kapal pesiar, keliling dunia, naik haji...

Inilah hijabku yang pertama dan yang terakhir...

Bila diujung cerita kita pun akan menutup aurat, mengapa tidak sekarang sebelum jadi mayat? | Yuk, berhijab! Hijab tanpa nanti, taat tanpa tapi.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.