BAIT

Page 1

Edsi 177 – 15 Maret 2012

Bejana Advent Indonesia Timur

Page 7


Edsi 177 – 15 Maret 2012

Penasihat: - Pdt. Moldy Mambu - Pdt. Noldy Sakul - Pdt. Sammy Lee Pemred: Handry Sigar Wapemred: Willy Wuisan Bendahara: Yoshen Danun Sekretaris: Meilien Langi-M General Controller: Yance Pua HRD: Osvald Taroreh

Koordinator Produksi Pdtm. Dale Sompotan Harold Somba

BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan

Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi Handry Suwu, Pdtm. Davy Politon, Yoshen Danun, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu, Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan, Pdt. Raymond Lohonauman Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau Pdt. Allan Pasuhuk, Pdtm. Roy Pitoy, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Tommy Manawan, Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Mangkey Rubrik Kesaksian Fredy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Ronell Mamarimbing Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Herold Somba, Belly Wungkana, Marchel Tombeng, Samuel Rorimpandey, Dale Sompotan, Herchel Najoan Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe Web Master Nielson Assa Distribution Janette Sepang, Herschel Najoan Biro: Philipina David Bindosano Manado Jeiner Rawung Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey Papua Govert Waramori, Noldy Abraham, Maluku Utara Erwin Wuisan Sulawesi Tengah Christian Siwy, SulSelBar & Tenggara Pdt. Davi Politon Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Ratahan Refli Ompi, Kotamobagu Maikel Makarewa

Bejana Advent Indonesia Timur

Mau Rendah atau tinggi, Terserah !

Masih Dalam Kendali Roh Kudus

Orang Muda Menentukan Masa Depan

Berapa bobotnya ?

Racun Untuk Mertua

Artikel Rohani 1 Tulisan Roh Nubuat & Prinsip Sola Scriptura

Artikel Rohani 2 Pengambil-alihan Gereja Mencapai Rekor

Palakat Berita

Page 7


Edsi 177 – 15 Maret 2012

" MAU RENDAH ATAU TINGGI, TERSERAH! Oleh: Pdt. Moldy R Mambu

D

ijalanan Indonesia bunyi klaxon (horn) adalah umum. Melewati mobil yang lain, meminta diberi jalan untuk mendahului, mengamarkan mobil yang didepan bahwa dia akan disalib dari belakang maka klaxon akan dibunyikan. Tapi di banyak negara lain membunyikan klaxon itu pertanda tidak senang ataupun marah. Sebut saja Amerika ataupun Pilipina, bila orang membunyikan klaxon diwaktu anda menyalib atau mendahului itu berarti sikap dan cara anda melakukannya tadi tidaklah disenangi oleh mobil yang didahului. Sebagai tanda ketidak puasan itu maka dibunyikanlah klaxon. Itu sebabnya sangat jarang terdengar bunyi klaxon di Manila maupun negara-negara barat. Di Jakarta maupun dibanyak kota lainnya di Indonesia disiplin berkendara masih kurang diperhatikan. Rambu-rambu lalulintas hanya dihormati kalau ada petugas sehingga banyak kecelakaan terjadi apalagi di lampu merah. Semua ingin cepat, semuanya ingin mendahului akhirnya bukan tiba di tempat tujuan tetapi mampir di Rumah Sakit. Ingin selamat sampai di tujuan bukan hanya pintar menekan gas tetapi sebaliknya mungkin lebih banyak menginjak rem. Banyak sahabat mengatakan bahwa jalanan Jakarta mempunyai andil baginya dalam latihan “kesabaran”. Karena kesabaran datangnya melalui satu tekad yang dilakoni setiap hari. Diantara stimulus dan reaksi terdapat sebuah ruang untuk kita memilih, kata Stephen Covey dibukunya yang sangat popular 7 habits. Benar, manusia bukan petasan rica yang kena panas sedikit langsung meledak karena manusia telah dikaruniakan wisdom dan kuasa memilih. Mau pilih sabar, mau pilih marah atau pilih senyum itu terserah kita. Umur mendatangkan pengalaman kata orang bijak. Tapi justru bertambah umur banyak orang jadi gampang tersinggung yang kadang hanya melalui sepatah kata ketus dia menjadi sakit hati yang kemudian disimpannya sampai bertahun-tahun menyapu kegembiraan dan keceriaan. Kalau orang bertanya tentang sikap sedemikan yang gampang tersinggung seperti daun Putrimalu (Mimosa Pudica) itu maka jawaban yang akan kita berikan adalah “kata-kata itu sungguh amat menyakitkan”. Tapi benarkah itu menyakitkan ataukah kita yang terlalu lemah? Atau hati kita sudah menjadi tinggi sehingga semuanya terikut naik seperti harga diri, gengsi, kemuliaan bahkan merasa sempurna sehingga gampang terusik, rawan sakit hati dan mudah berprasangka buruk. Mau sehat dengan jiwa tanpa beban, awasi selalu sikap anda. Umumnya orang tak dapat melihat pada dirinya sendiri apakah mempunyai kesulitan ini sebaliknya salah satu ciri orang tinggi hati adalah penglihatannya menjadi terang melihat selumbar dimata orang. Kadang orang disekitar karena punya agenda tertentu bukannya menolong tapi malah mengipas, mengumbar dan memanjakan ketinggian hati kita. Orang yang tinggi hati keadaanya bagai sebuah koin yang punya dua sisi, sisi yang satu adalah ketinggian hatinya dan lainnya adalah jiwa yang rapuh serta lemah. Kalau ingin bebas dari tekanan apapun belajarlah menjadi rendah hati. Rendah hati bukanlah sesuatu yang dikatakan tetapi keadaan yang dipraktekkan. Alkitab menasihatkan bahwa “Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan”. Amsal 18:12. Mudahtersinggung dan kepala gampang panas? Itu bukan salah siapa-siapa tapi barangkali kekeliruannya ada pada diri sendiri . Hati perlu menjadi seperti samudera yang berada ditempat yang rendah namun luas, kuat dan tegar. Pembaca majalah Bait yang budiman. Adalah maksud penerbitan Bait mengunjungi anda setiap minggu agar dapat kita mencontohi kerendahan hati Yesus Kristus yang datang dari Surga merendahkan dirinya untuk menyelamatkan kita umat manusia. Rendah hati didunia akan mendapatkan pahala yakni ditinggikan nanti ke kerajaan Surga.***

Bejana Advent Indonesia Timur

Page 7


Edsi 177 – 15 Maret 2012

MASIH DALAM KENDALI ROH KUDUS Oleh: Charles Muaya

B

erbagai peristiwa penting sedang melanda dunia menimbulkan keresahan di kalangan umat manusia. Tak sehari pun lepas dari pandangan kita hal-hal yang menakutkan. Mulai dari gempa bumi, banjir bandang, angin topan, peperangan demikian marak di berbagai media masa. Tampaknya dunia ini benar-benar sedang “dihajar” oleh kerusakan dan kehancuran yang memperberat penderitaan manusia. Belum lagi pertikaian antar etnik, perang saudara dan pembebasan diri untuk mendapatkan kemerdekaan. Wilayah timur tengah misalnya konflik antara Israel dan Palestina sampai saat ini masih belum bisa mengakhiri peperangan, meskipun di atas meja perundingan bisa dinikmati perjanjian “damai” semu. Tidaklah mengherankan kalau perjalanan panjang suatu perdamaian masih belum nyata. Pasalnya, karena “keserakahan hidup” membayangi manusia yang berupaya menunjukkan jati diri tanpa menghiraukan peran serta Ilahi dalam mengendalikan pergerakan dan berputarnya bola bumi. Suatu ketika murid-murid datang ke Bukit Zaitun untuk bercakap-cakap sendirian dengan Yesus. “Katakanlah kepada kami, bilamanakh itu akan terjadi dan apakah tanda kesudahanMu dan tanda kesudahan dunia?” (Matius 24:3). Percakapan murid-murid dengan guru mereka merupakan suatu desakan atas berbagai peristiwa yang melanda mereka. Dan dampaknya menjurus kepada kegelisahan dan keresahan di antara mereka. Siapapun akan merasa resah atau dihadapkan pada masalah yang sama bila gejala-gejala alam tidak lagi bersahabat; bila kriminlaitas termasuk pembunuhan,

Bejana Advent Indonesia Timur

perkosaan, perampokan dan pembantaian tanpa perikemanusiaan merebak di sekeliling kita; bila nila-nilai moral dan agama terabaikan dan sekularisme lebih ditonjolkan; bila firman Tuhan bukan lagi bagian yang menghidupakn bagi rumah tangga dan keluarga; bila “deru perang atau kabar-kabar tentang perang” muncul dan berkecamuk dalam benak manusia. “akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru” (ayat 8). Hamba Tuhan mengatakan, “Angin topan, angin ribut, badai, kebakaran dan banjir, malapetaka dilaut dan di darat silih berganti dengan cepat. Ilmu pengetahuan berupaya mengungkapkan semuanya. Tanda-tanda bertumpuk di sekitar kita, yang menceritakan tentang dekatnya kedatangan Anak Allah . . . . Manusia tidak dapat memahami bagaimana melaikat pengawal yang menahan mata angin agar tidak berhenbus sampai hamba-hamba Allah dimeteraikan; tetapi apabila Allah menyuruh melepaskan angin itu, akan terjadi percekcokan yang teruraikan oleh pena.” Test. VI, p. 408. Keadaan dunia sudah semakin menunjukkan bahwa sejarah dunia akan segera tertutup. Goresan peristiwa sudah memenuhi setiap halaman kita sorga, dan setiap perbuatan manusia terbuka di hadapan Yang Mahakuasa. Itulah sebabnya setiap peristiwa yang terjadi di seputar kehidupan kita hendaknya menjadi pemicu bagi umat Tuhan untuk lebih waspada.

Page 7


Edsi 177 – 15 Maret 2012 “Kejahatan yang merajalela timbul di luar kesanggupan manusia untuk menerangkannnya. Setiap hari terdengar pernyataan segar tentang pertarungan politik, suap dan penipuan. Setiap hari tercatat kejahatan yang menyakitkan hati, kebrutalan, ketidakpedulian terhadap kekejaman yang merusak kehidupan manusia …. Siapakah yang dapat meragukan bahwa agen-agen Setan telah bekerja di antara manusia dengan kegiatan yang meningkat untuk mengalihkan dan merusak pikiran, mencemarkan diri dan membinasakan tubuh?:” MH, p. 142, 143.

Sementara Roh Kudus masih mengendalikan setiap peristiwa dunia, umat Tuhan diingatkan agar mawas diri. “Berawasawaslah, jangan kamu gelisah, sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya” (ayat 6). Janganlah kita diperbudak oleh perilaku yang menyebabkan seolah-olah jerat itu data pada saat yang sama sekali kita tidak tahu. Hanya dengan pertimbangan sehat dan penyerahan seutuhnya kepada Tuhan kita dapat melihat bahwa setiap peristiwa yang terjadi memberi makna ganda: menggenapi nubuatan dan melengkapi umat Tuhan dalam persediaan mereka untuk berjumpa dengan Tuhan.

Opini

Orang Muda Menentukan Masa Depan

Oleh Pdt. Dale Sompotan “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.“ Amsal 22:6 “Masa depan masyarakat ditentukan oleh orang muda dan anak-anak sekarang ini, dan bagaimana keadaan orang muda dan anak-anak ini kelak tergantung pada rumah tangga.” Membina Keluarga Sehat Hal. 318

P

residen Soekarno dalam sebuah kesempatan pernah berujar : “Berikan kepadaku 10 orang muda maka aku akan memimpin mereka menggonjang dunia.” Luar biasa visi dan misi yang disampaikan oleh Soekarno, pandangannya benar, orang muda memiliki kekuatan yang luar biasa apabila dimaksimalkan untuk melakukan sesuatu.

Bejana Advent Indonesia Timur

Tetapi muncul kemudian pertanyaan orang muda jenis apa atau orang muda yang bagaimana yang bisa menguncang dunia, apakah orang muda yang kecanduan obat – obat terhalang jenis narkotika, shabu-shabu, extasi, termasuk juga dalam kategori ini, atau orang muda yang bagaimana ? Sudah tentu orang muda yang baik dan benar yang sanggup melakukan perkara-perkara besar dalam hidupnya. Untuk mendapatkan orang – orang muda yang berjati diri, berintegritas, setia tentunya sangat sukar, orang orang muda seperti itu tidak akan nampak begitu saja, diperlukan perjuangan, dan pemolesan yang matang dan itu semua dimulai dari rumah tangga oleh orang tua, ibu dan ayah. Didikan orang tua ketika masih kanak-kanak akan sangat mempengaruhi siapa orang muda itu dikemudian hari, itulah sebabnya Raja Soleman berujar dalam Amsal 22:6 “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada

Page 7


Edsi 177 – 15 Maret 2012 masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.“ Didikan yang diberikan orang tua dirumah akan sangat menentukan masa depan dari orang muda tersebut. Jati diri dan integritas orang muda dimulai dari didikan dirumah, keberhasilan seorang muda akan banyak ditentukan dari didikan orang tuanya, walaupun tidak dapat dipungkiri ada juga orang muda yang tanpa didikan orang tua bisa mencapai kesuksesan tetapi itu hanya segelintir saja. Lebih jauh dari pada itu, mengapa pendidikan dirumah itu sangat penting, mengingat rumah tangga adalah embrio terkecil dari sebuah masyarakat atau populasi, sehingga apabila dari embrio-embrio kecil ini keluar sesuatu yang baik maka masyarakat secara umumpun akan tampak baik. Demikian pulalah halnya Gereja kita, masa depan gereja terletak ditangan orang orang muda masa kini, apabila mereka saat ini sudah tidak/belum/jarang berada digereja maka jangan kita berharap banyak mereka akan ada didalam gereja ketika mereka tua, masa depan gereja terancam, tapi sebaliknya masa depan gereja cemerlang apabila orang orang muda dididik untuk rajin ke gereja, setia dan mengutamakan Tuhan dalam segala hal sejak kanak-kanaknya. Ellen G White menulis dalam Buku Membina Keluarga Sehat Hal. 318 bahwa “Masa depan masyarakat ditentukan oleh orang muda dan anak-anak sekarang ini, dan bagaimana keadaan

orang muda dan anak-anak ini kelak tergantung pada rumah tangga.”. Jadi intinya sekarang orang muda menentukan masa depan, masa depan di segala bidang ada ditangan dan dipundak orang muda, baik masa depan masyarakat, bangsa negara dan terlebih khusus Gereja kita. Gereja akan maju dan berhasil dimasa yang akan datang apabila diisi dengan orang orang muda yang setia kepada Tuhan pada masa kini, orang muda yang punya integritas dan jati diri kristiani yang kokoh. Kesetiaan orang muda kepada Tuhan akan sangat dipengaruhi bagaimana dia didik di embrio terkecil dari masyarakat itu sendiri yaitu keluarga, apabila sejak kanakkanak dia menerima didikan yang baik dari Alkitab yang dibawakan oleh Ibu dan Ayah yang setia kepada Tuhan, maka anak itupun secara perlahan tapi pasti akan menyerap didikan itu yang akhirnya didikan itu akan menyatu dengan dia dan menjadi berkat bagi dia dikemudian hari. Keluarga memegang peranan penting menentukan masa depan orang muda, orang muda memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan Gereja, lebih luas lagi menentukan masyarakat bangsa dan negara, sebab itu hai orang tua, didiklah orang muda menurut jalan Tuhan sejak saat ini.

Inspirational Story

RACUN

Oleh: Bredly Sampouw Dahulu kala di China ada seorang gadis bernama Li-li. Ia baru menikah dan tinggal di rumah mertuanya. Dalam waktu singkat ia tahu bahwa ia sangat tidak cocok tinggal serumah bersama ibu mertuanya. Karakter mereka sangat jauh berbeda dan Li-li sangat tidak menyukai kebiasaan ibu mertuanya. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Li-li dan ibu mertuanya tidak pernah berhenti berdebat dan bertengkar. Yang paling membuat Li-li kesal adalah adat kuno Tiongkok yang mengharuskan ia selalu menundukkan kepala untuk menghormati mertuanya dan menaati segala kemauannya. Semua kemarahan dan ketidakbahagiaan dalam rumah itu menyebabkan kesedihan yang mendalam pada hati suami Li-li yang berjiwa sederhana. Akhirnya Li-li merasa tidak tahan lagi terhadap

Bejana Advent Indonesia Timur

UNTUK MERTUA sifat buruk dan kelakuan ibu mertuanya. Ia benar-benar bertekad untuk melakukan sesuatu. Li-li menjumpai teman ayahnya, seorang Sinshe bernama Wang yang mempunyai Toko Obat China. Ia menceritakan semua situasinya dan minta dibuatkan ramuan racun yang kuat untuk diberikan kepada ibu mertuanya. Sinshe Wang berpikir keras sejenak lalu ia berkata, “Li-li saya mau membantu kamu menyelesaikan masalahmu. Tapi, kamu harus mendengarkan saya dan menaati saran saya.” “Baik, saya akan mengikuti apa yang bapak ketakan.” Sinshe Wang masuk kedalam. Tidak lama ia kembali dengan menggenggam sebungkus ramuan. “Kamu tidak bisa memakai racun keras yang seketika mematikan untuk menyingkirkan mertuamu karena hal itu akan membuat semua orang curiga. Oleh karena itu, saya memberimu ramuan beberapa jenis tanaman obat yang secara perlahanlahan akan menjadi racun di tubuhnya.” Sinshe Wang melanjutkan, “Setiap hari, sediakan makanan yang enak-enak dan masukkan sedikit ramuan obat ini ke dalamnya. Supaya tidak ada curiga saat ia akan mati, kamu harus hati-hati sekali dan bersikap sangat bersahabat dengannya. Jangan berdebat dengannya. Taati semua kehendaknya dan perlakukan dia

Page 7


Edsi 177 – 15 Maret 2012 seperti seorang ratu.” Li-li sangat senang. Ia berterimakasih kepada Sinshe Wang dan buru-buru pulang ke rumah untuk melaksanakan niatnya membunuh sang ibu mertua. Mingu demi minggu, bulan demi bulan berganti. Setiap hari Li-li melayani mertuanya dengan makanan enak yang sudah dibumbuinya. Ia mengingat pesan Sinshe Wang tentang mencegah kecurigaan. Ia mulai belajar mengendalikan amarahnya, menaati perintah ibu mertuanya, dan memperlakukan seperti ibu kandungnya. Setelah enam bulan berlalu, suasana dalam rumah berubah drastis. Li-li sudah mampu mengendalikan amarahnya sedemikian rupa sehingga menemukan dirinya tidak lagi sering marah-marah atau kesal. Ia tidak pernah lagi berdebat dengan ibu mertuanya. Selama enam bulan terakhir ia mendapati ibu mertuanya kini lebih ramah padanya. Sikap sang ibu mertua terhadap Li-li berubah dan mulai mencintai Li-li seperti putrinya sendiri. Ia terus menceritakan kepada kawan-kawan dan sanak familinya bahwa Li-li adalah menantu yang paling baik yang ia peroleh. Li-li dan ibu mertuanya saling memperlakukan satu sama lain seperti layaknya ibu dan anak sesungguhnya. Suami Li-li sangat bahagia menyaksikan semua yang terjadi. Suatu hari Li-li pergi menjumpai Sinshe Wang dan meminta bantuannya sekali lagi. Ia berkata, “Pak Wang, tolong saya mencegah supaya racun yang saya berikan kepada ibu mertua saya tidak sampai membunuhnya! Ia telah berubah menjadi ibu yang begitu baik sehingga saya sangat mencintainya seperti ibu saya sendiri. Saya tidak mau ia mati kartena racun yang saya berikan padanya.” Sinshe Wang tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya, “Li-li tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Saya tidak pernah memberi kamu racun.

Ramuan yang saya berikan kepadamu hanyalah ramuan penguat badan untuk menjaga kesehatan beliau. Satusatunya racun yang ada terdapat dalam pikiranmu dan sikapmu terhadapnya. Tetapi, semuanya telah disapu bersih dengan cinta yang kamu berikan kepadanya. Inspirasi Untuk Direnungkan : Cinta mengalahkan segalanya. Ada satu lembah terkenal di sydney namanya lembah Gema, kalau kita bicara, maka apa yang kita ucapkan kembali kepada kita. Meskipun mengetahui kebenaran ini, kita terlalu mementingkan diri sendiri sehingga lupa melakukannya kepada orang lain. Untuk Dilakukan : “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kita para nabi.” Matius 7 : 12 Kita ingin orang lain memperlakukan kita dengan baik, tetapi kita lupa memperlakukan orang lain dengan baik juga. Karena itu mulai sekarang perlakukan orang lain dengan baik disertai cintah, niscaya itu akan kembali kepada kita. Jangankan manusia! Binatangpun sekejam apapun kalau kita perlakukan dengan baik, pasti dia akan berlaku ramah dan baik atas diri kita. Mari coba sekarang, mungkin anda sedang dongkol, benci kepada seseorang disekitar anda, mulailah berkomitmen untuk memulai sesuatu yang baru dengan memperlakukan sebaik-baiknya, niscaya anda akan mendapat balasan yang setimpal klak. Jagalah pikiran, dan sikap kita kepada orang lain, Berilah yang baik niscaya yang baik pula kita terima, bila kita beri cinta pasti dibalas cinta, tapi bila kita beri fitnah pasti dibalas fitnah dan benci.

Artikel Rohani Apakah Tulisan-Tulisan Roh Nubuat Menjauhkan Gereja Advent Dari Prinsip Sola Scriptura? Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau Gembala Jemaat Nanasi & Nanasi Timur Lanjutan …. Ada beberapa kesimpulan utama yang dapat ditarik dari konfirmasi bahwa GMAHK memprioritaskan Kitab Suci melebihi tulisan-tulisan roh nubuat: 1. Doktrin MAHK tidak didasarkan pada khayalkhayal Ellen White, tetapi pada Kitab Suci. Tulisan-tulisan Ellen White diberikan di dalam konteks penyelidikan Alkitab

Bejana Advent Indonesia Timur

dan melawan latar belakang dari semua wahyu Allah sebelumnya di dalam Kitab Suci. Pola Allah yang reguler berkenaan dengan para perintis Advent adalah bahwa Ia tidak biasanya mengirimkan wahyu yang langsung untuk menuntun mereka di dalam materi-materi doktrin sampai mereka sudah menyelidiki terlebih dahulu Kitab Suci untuk mempelajari apa yang Allah sudah berikan sebelumnya pada pokok itu.

Page 7


Edsi 177 – 15 Maret 2012 2. Khayal-khayal memainkan bagian utama di dalam konfrensi-kenfrensi tahun 1848, sebagaimana akibat dari konfrensi tahun 1855. Ada satu pola yang konsisten, betapapun, dengan beberapa pengecualian, bahwa penyelidikan Alkitab mendahului khayal-khayal. Jarang Allah memberikan terang melalui khayal sampai orang-orang percaya sudah melakukan yang terbaik mereka untuk menguasai terlebih dahulu bukti alkitabiah. Sesudah mereka mempelajari semua yang mereka dapat oleh menyelidiki Alkitab, Allah dengan murah hati boleh memberikan mereka bantuan yang ekstra melalui satu khayal. Jadi dewasa ini, harta yang tak terkira dari Roh Nubuat tidak harus menuntun kita menggunakan itu sebagai satu pengganti bagi penyelidikan Alkitab. Itu haruslah menjadi sebuah stimulus bagi penyelidikan Alkitab, bukan satu pengganti bagi penyelidikan Alkitab. 3. Illustrasi: Beberapa buku aritmetika menyediakan di bagian belakang dari buku itu, jawaban-jawaban terhadap latihan-latihan. Jawaban-jawaban diberikan sehingga pelajar dapat mengecek pekerjaannya sesudah melakukan latihanlatihan. Tetapi jika pelajar itu berpaling terlebih dahulu kepada jawaban-jawaban, sebelum melihat persoalan, dan tidak pernah menguasai metode tersebut, maka ia tidak pernah dapat memecahkan masalah di luar buku itu, untuk mana tidak menyediakan jawaban-jawaban yang disediakan. Demikian dengan seseorang yang membuat Ellen G. White seorang penolong untuk menghindari pergulatan serius dengan Kitab Suci, tidak akan diperlengkapi dengan baik untuk memecahkan persoalan-persoalan atas mana Ellen G. White tidak membuat pernyataan. 4. Jalan di dalam mana Allah menuntun para perintis dari pergerakan ini mengajarkan satu prinsip hermeneutika mendasar, ditarik dari hubungan antara Roh Nubuat dan Kitab Suci kanonis. Aturan itu adalah: agar supaya menghindari untuk mengacaukan nasihat Allah melalui Ellen White, terlebih dahulu jejakilah pokok persoalan melalui Kitab Suci Perjanjian Lama dan Baru. 5. Di dalam ulasan-ulasan sebelumnya ktia sudah memikirkan prinsip-prinsip hermeneutika untuk menolong kita menafsirkan dengan benar tulisan-tulisan Ellen G. White. Satu prioritas di antara mereka prinsip-prinsip itu (implisit di dalam “Konteks Teologis”), adalah kebutuhan (secara khusus di dalam pertanyaan-pertanyaan tentang “iman dan doktrin”) untuk menghubungkan penyelidikan kita terhadap Ellen White di dalam satu penyelidikan berhati-hati dari apa yang Kitab Suci sudah katakan atas topik itu. 6. Hasil-hasil dari penggunaan akan metode ini oleh para perintis Advent menyaksikan terhadap nilainya. Melalui jumlah mereka yang sedikit, sumber-sumber keuangan mereka dan kredensi-kredensi pendidikan yang sebenarnya hampa oleh standar-standar dunia, mereka meletakkan landasan-landasan bagi satu gereja: a. Didasarkan pada Kitab Suci, seluruh Kitab Suci, dan tidak berlawanan dengan Kitab Suci; b. Dikonfirmasikan oleh khayal-khayal adikodrati; c. Menuntun kebebasan hati nurani individu, sebab otoritas diberikan bukan di dalam para pemimpin manusia,

Bejana Advent Indonesia Timur

tetapi di dalam Kitab Suci. Para pemimpin bersama-sama dengan para pendengar bersedia untuk mengobah pandangan mereka jika pandangan-pandangan mereka ditunjukkan dari Alkitab menjadi kurang sempurna. d. Dikarakteristikan oleh kesatuan, sebab firman Allah tidak bertentangan dengan dirinya sendiri, dan semua sudah berjanji pada diri mereka sendiri untuk menyesuaikan diri dengan firman Allah. D. Peran Tulisan-Tulisan Ellen G. White Dalam Perkembangan Doktrin-Doktrin GMAHK Patut diakui bahwa eksistensi gereja ini tidak lepas dari kehidupan dan pelayanan Ellen G. White yang juga telah turut serta terlibat dalam meletakkan dasar yang kokoh bagi pengorganisiran gereja ini di tahun 1860-1963. Di samping itu ia berperan dalam memberikan nasihat-nasihat, koreksi dan teguran terhadap para pemimpin dan anggota-anggota gereja MAHK untuk mempertahankan identitas gereja ini sepanjang sejarah perjalanan dan perkembangannya hingga hari ini. Dan selain dari pada itu Ellen G. White juga berperan di dalam sejarah perkembangan dari doktrin-doktrin pillar dari gereja MAHK dimana itu selalu digali dan didasarkan pada Kitab Suci. Jadi secara pasti, doktrin-doktrin pillar itu tidak didasarkan pada tulisan-tulisan Ellen G. White tetapi itu diperoleh melalui penyelidikan yang bersungguh-sungguh dari para perintis gereja terhadap Alkitab selama beberapa waktu dan peran dari khayal-khayal Ellen White adalah hanya mengukuhkan hasil-hasil penyelidikan dan penemuan dari para pendahulu gereja MAHK terhadap doktrin-doktrin tersebut. Salah satu doktrin utama gereja MAHK yang menjadi salah satu produk penafsiran para pendahulu gereja ini adalah doktrin kaabah dan doktrin hari Sabat. Salah seorang yang menjadi pelopor dalam penyelidikan terhadap alasan terjadinya masa kekecewaan besar para penganut Advent Millerite pada tahun 1844 adalah seorang yang bernama Hiram Edson (1806–1882). Ia adalah seorang kaum awam (kemudian diurapi sebagai pedeta) di Port Gibson, New York, sang perintis yang bertanggung jawab di antara mereka yang menjadi MAHK, memiliki pemahaman yang lebih lengkap akan kaabah dan pembersihannya. Edson adalah seorang penatalayan Methodist di tahun 1843 (atau mungkin 1844), saat ia menerima pekabaran Kedatangan Kristus yang mendekat. Pada saat hari pengharapan kaum Millerrite sedang mendekat ia mengadakan beberapa kali cottage meeting (KKR mini) pada petang hari di rumahnya. Pada tanggal 22 Oktober ia mengundang umat untuk datang ke pada pertemuan terakhir, dan mengucapan selamat tinggal kepada mereka yang sudah mundur tidak pernah mengharapkan untuk bertemu mereka lagi. Berkenaan dengan hal ini ia berkata, “Kami memandang ke pada kedatangan Tuhan hingga tengah malam jam 12 tepat. Hari itu akhirnya sudah lewat, dan kekecewaan kami menjadi sebuah kepastian. Pengharapan paling menyukakan kami dan dambaan-dambaan menjadi

Page 7


Edsi 177 – 15 Maret 2012 meledak.” (Hiram Edson, serpihan dari sebuah naskah pada tulisannya berjudul “Life and Experience,” fol. 8v). Tetapi Edson tetap merenungkan itu di dalam hatinya: “Pengalaman advent saya sudah menjadi yang terkaya dan paling terang dari semua pengalaman Kristenku. . .Apakah Alkitab sudah terbukti gagal? Apakah tidak ada Allah, tidak ada sorga, tidak ada kota emas, tidak ada Firdaus?” (ibid., fols. 8v, 9r). Sesudah menunggu dan menangis hingga matahari terbenam, kebanyakan orang-orang percaya Advent pulang terpeleset-peleset ke rumah-rumah mereka yang sunyi;. Beberapa dari mereka yang tertinggal Edson berkata, “Marilah ke gudang” (ibid., fol. 9r). Mereka masuk ke dalam lumbung yang hampir kosong itu dan berdoa hingga keyakinan mereka datang bahwa doa-doa mereka sudah didengar dan diterima, dan terang itu hendak diberikan dan kekecewaan mereka dijelaskan. Kemudian Edson berkata kepada salah satu dari teman-temannya, “Marilah kita pergi dan mencari dan menguatkan saudara-saudara kita” (ibid., fol. 9v; menurut Loughborough orang kedua ini adalah O. R. L. Crosier). Mereka menghidari jalan, mungkin untuk menghidari olokanolokan, dan menyeberangi ladang Edson, di mana jagung masih berada di batangnya dan buah anggur masih di pohonnya. Tiba-tiba Edson berhenti. Saat ia berdiri ada sebuah keyakinan memenuhi pikiraniya “gantinya sang Imam Besar keluar dari bilik yang Maha Suci kaabah surgawi untuk datang ke bumi pada hari kesepuluh bulan ketujuh, pada akhir dari 2300, Ia untuk pertama kalinya memasuki pada hari itu ke dalam apartemen kedua dari kaabah dan Ia mempunyai pekerjaan untuk diselenggarakan di ruang Maha Kudus sebelum datang ke dunia ini. Bahwa Ia datang pada pernikahan pada hari itu [sebuah kiasan dari perumpamaan mempelai pria di dalam Matius 25; lihat “Midnight Cry”]; dengan kata lain, menghadap Yang Lanjut Usia (dalam Daniel 7:13, 14) menerima sebuah kerajaaan, pemerintahan, dn kemuliaan, dan kita harus menunggu kedatangan-Nya dari pesta pernikahan itu.” (ibid., fol. 9v). Pikiran Edson juga diarahkan kepada Wahyu 10, sebuah pasal yang memaparkan lambang dari manis dimulut, lalu pahit diperut dari buku itu. Pengalaman orang-orang Advent sudah terbukti seprti madu dimulut mereka. Sekarang sesudah itu akibatnya tiba-tiba menjadi pahit bagaikan empedu (Why. 10:9, 10). Nubuatan itu juga mengindikasikan bahwa mereka harus bersaksi lagi, dan lebih lanjut bahwa ketika malaikat ke-tujuh mulai membunyikan terompet, tabut perjanjian-Nya terlihat di kaabah sorga (Why. 11:19). Inilah pemikiran-pemikiran mendasar yang mengalir melauli pikiran Edson saat ia berdiri di dalam keasyikan perenungannya. Sementara itu sahabatnya—yakni Crosier—yang sedang menemaninya, juga mendalami pelajaran itu, tiba-tiba memperhatikan Edson berhenti. Ia memanggilnya, menanyainya mengapa ia berhenti. Dan Edson menjawab, “Tuhan sedang menjawab doa kita pagi ini, memberikan terang terkait dengan kekecewaan kita” (ibid., fol. 10r). Konsep tersebut melemparkan sebuah cahaya di kaki terhadap kekecewaan mereka. Kristus benar-benar memenuhi tipe apa

Bejana Advent Indonesia Timur

yang seharusnya disebutkan. Itu akan terjadi sesaat sebelum Ia akan melengkapi tugas pembersihan kaabah, dan bukan menunggu kemudian Ia datang sebagai raja. Hiram Edson, O. R. L. Crosier dan sahabat mereka bersama-sama yakni Dr. Franklin B. Hahn setuju untuk bertemu menjadi kelompok belajar untuk menyelidiki Alkitab secara intensif sepanjang jalur ini. Penyelidikan mereka berlangsung selama beberapa bulan. Kesimpulan bersama mereka diterbitkan di dalam artikel-artikel oleh Crosier di dalam bernama the Day-Dawn bulan Maret 1845 (yang mana sebagiannya muncul pada bulan Maret 26, 1945, Ontario Messenger), sejumlah terbitan dari the Day-Star di akhir 1845, dan the Day-Star Extra pada tanggal 7 Pebruari 1846, diterbitkan di Cincinnati, Ohio. Presentasi Crosier tiba ke tangan Joseph Bates, James White, dan beberapa orang Advent di bagian Timur Amerika, dan kebanyakan menerima dengan mudah posisi tersebut. Sehingga dibukalah surat-menyurat antara trio New York dan kelompok New England. Kemudian sebuah konfrensi ditentukan ditempat Edson ke mana sauarasaudara dari Timur diundang. James White tak bisa hadir, tetapi Bates hadir, dan menobatkan Edson (dan Hahn) ke dalam Sabat hari ketujuh. Edson sudah menangkap beberapa pandangan tentang Sabat melalui penyelidikannya mengenai kaabah, tabut perjanjian, dan Hukum Sepuluh dan melalui membaca uraian-uraian tertentu dari T. M. Preble, tetapi ia belum melihat pentingannya hal itu. Inilah persektuan jarak jauh yang umum di dalam hubungan yang menyatu posisiposisi kaabah dan Sabat, dua pengajaran berbeda mengenai iman yang mengkarakterkan pembentukan secara perlahanlahan badan Masehi Advent Hari Ketujuh. Tidak berapa lama kemudian, di tahun 1848, satu seri konfrensi-konfrensi yang penting diselenggarakan di gudang milik Hiram Edson.1

1

SDAE, s.v. “Edson, Hiram”

Page 7


Edsi 177 – 15 Maret 2012

Artikel Rohani

Pengambil-alihan Gereja Mencapai Rekor Bank-Bank Tidak Lagi Segan-Segan Menindak Gereja-Gereja Yang Menunggak Cicilan

Oleh: Abby Ohlheiser, 9 Maret 2012 Sumber: Slatest (Penerjemah: Jack Kussoy)

J

umlah gereja-gereja di AS yang ditutup saat ini memuncak sebagai akibat krisis harga rumah yang berkecamuk sejak tahun 2008 dan saat ini telah juga melanda institusiinstitusi keagamaan, demikian dilaporkan oleh Reuter. Sesuai data dari CoStar Group, 270 gereja telah dijual sebagai akibat tungakkan cicilan atau kredit macet sejak 2010, 90 persen di antaranya melalui foreclosure atau ambilalih oleh bank; 138 kasus terjadi dalam 2011 dan merupakan rekor tahunan. Bandingkan itu dengan 2008, dimana hanya terjadi 24 pelelangan gereja akibat tunggakan cicilan, serta sejumlah kecil di tahun-tahun sebelumnya. Seperti banyak penanam modal, banyak gereja di AS ikut-ikut “main properti” di zaman “properti boom.” Pimpinan-pimpinan gereja meminjam uang untuk memperbesar dan merenovasi gereja, sering untuk menampung jemaat yang berkembang. Sekarang ini pembayaran hutang untuk pinjamanpinjaman itu macet, dan sejumlah gereja menghadapi kebangkrutan akibat menurunnya donasi pada saat mana nilai properti merosot tidak seperti yang diharapkan. Padahal, bankbank sudah mengulur waktu dan tidak segera “menjual-paksa” properti-properti itu karena mereka “tidak mau terlihat bertindak keras terhadap gereja-gereja,” demikian Scott Rolfs,

Bejana Advent Indonesia Timur

managing director Religious and Education Finance di Ziegler Investment Bank sesuai laporan Reuters. Evangelical Christian Credit Union, salah satu lembaga keuangan “simpan-pinjam” milik gereja, oleh Bloomberg dianggap badan yang paling agresif menanam modal di bisnis properti gereja. ECCU adalah investor gereja terbesar tahun 2009, dengan total 3 milyar dollar investasi sejak 1999. Gereja-gereja kebanyakan mengambil pinjaman komersil yang umumnya jatuh tempo sesudah 5 tahun [lalu melunaskan itu lewat pinjaman baru dengan persyaratan yang lebih lunak]. Rutin-nya bank-bank berkompetisi untuk me”refinance” pinjaman-pinjaman ini, namun mereka kehilangan gairah oleh krisis keuangan tahun-tahun akhir ini. Bank-bank sekarang ini semakin tidak sabar dan mengambil-alih atau foreclose properti-properti yang kreditnya macet dan tidak direfinance. Catatan penerjemah: Jemaat-jemaat Adventist di AS juga punya credit union sejenis simpan-pinjam namun untuk keperluan mortgage—agunan, hipotek--kita lazimnya berurusan dengan Kantor Uni yang punya dana dan spesial departemen untuk urusan itu.

Page 7


Edsi 177 – 15 Maret 2012

Bersambung ke Majalah BAIT bagian II

Bejana Advent Indonesia Timur

Page 7


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.