28 minute read

Kreativitas Belajar di JSi

H O T

KreatiVitas Belajar di JSi

Advertisement

Di GengSI edisi lalu GengSiesta telah disuguhi tulisan tentang nuansa baru belajar komunikasi di JSi yang menceritakan kegiatan belajar mengajar (KBM) mata kuliah Komunikasi Interpersonal (KI), kali ini redaksi masih mengulas tentang KBM KI dan KBM Matematika Diskrit (MatDis) yang pastinya unik bin lain daripada yang lain. Penasaran? Yuk, mari kita simak hasil liputan dari tim redaksi GengSI.

Melalui penerapan metode SCL, banyak inovasi yang dilakukan oleh dosen-dosen pengampu mata kuliah di JSi dalam rangka menumbuhkan kreatifitas mahasiswa. Mata kuliah KI, yang mayoritas diikuti oleh GengSiesta angkatan 2008 dan 2009 ini, tentunya memberikan pengalaman tersendiri karena metode pembelajaran yang diberikan sangat menarik dan kreatif sehingga GengSiesta sangat antusias didalam mata kuliah ini. Proses kuliah yang hampir selalu dilaksanakan secara outdoor ini, memberikan materi tentang kemampuan softskill

yang meliputi empati, leadership, teamwork, dll. Untuk membentuk suatu tim saja, cara yang dilakukan melalui permainan tiup balon dan kemudian GengSiesta disuruh mencari warna balon yang kembar dengan mata tertutup. Selain di kampus, kuliah outdoor KI juga melakukan kuliah di luar kampus, tepatnya di pantai Kenjeran. Pada kali ini, GengSiesta merasakan babak baru pengajaran mata kuliah ini. Materi perkuliahan yang dibawakan cukup berbeda, mulai dari tempat yang digunakan untuk menyampaikan materi hingga proses penyelesaiannya. Sebenarnya poin penting dari pengajaran KI kali ini adalah GengSiesta diajarkan bagaimana dapat ber-empati sosial kepada setiap orang yang ada di sekitar lokasi taman hiburan pantai Kenjeran. “Pembelajaran empati ini, sangatlah berguna bagi setiap orang. Apalagi buat mahasiswa hal ini penting banget, mahasiswa kadang lupa bagaimana cara berempati” ujar Fuad, GengSiesta berkacamata ini. Materi KI yang menarik lainnya adalah pada Final Project di akhir semester, kreatifitas GengSiesta diuji disini.

Lain halnya dengan MatDis, di mata kuliah ini, hukumnya wajib menggunakan Bahasa Inggris. “Last semester I manage to try my best to deliver my lecture fully in English, I deeply realize that my English is not good (to do not say BAD :) ). But, I think there is never mistakes to try it”, ungkap bapak Ahmad Mukhlason yang hobi banget memberikan kuliah dalam Bahasa Inggris, masing ingat kan gengSI edisi lalu, dosen alumnus JSi ini juga memberikan mata kuliah Bisnis Cerdas (BC) dalam Bahasa Inggris pula. Well, two tumbs up for Mr. Ahmad Mukhlason. ^^

Lain opini dosen, lain pula opini dari mahasiswa. Menurut Reza, GengSiesta yang masuk di JSi tahun 2009, “Matdis itu punya tantangan tersendiri, biasanya waktu di SMA belajar Matematika pake Bahasa Indonesia, tapi disini pake Bahasa Inggris”. Pendapat itu diiyakan oleh Dita, teman 1 angkatan Reza, ”Proses pembelajarannya menarik, soalnya pake Bahasa Inggris dan juga sering ada refreshment quiz, itung-itung bisa nambah nilai” ujar Dita. Walaupun begitu, mereka juga mengaku merasa kesulitan mengikuti kuliah MatDis yang full English karena materinya cukup sulit dan kadang-kadang susah untuk translate istilah dari Bahasa Inggrisnya. Pendapat serupa diungkapkan oleh Denok, GengSiesta kelahiran Flores ini, ”MatDis itu memang menekankan pada proses bukan cuma hasil, selain itu di MatDis juga kita bisa memperdalam Bahasa Inggris kita”. Sip, salut buat para GengSiesta yang always keep spirit buat mewujudkan kampus kretif JSi. (y2k,fth)

H O T

SI BOY 2009 “Creating Indonesia’s young IT-preneur”

Sebanyak 4.516.100 dari 9.427.600 orang yang masuk kategori pengangguran terbuka Februari 2008 adalah lulusan SMA, SMK, program diploma, dan universitas. Rendahnya daya adaptasi lulusan sekolah formal memenuhi tuntutan pasar kerja kian menjadi persoalan mengatasi pengangguran. (Kompas, 11 Nopember 2008).

Itu tadi sekilas cuplikan berita dari Koran KOMPAS, melihat kenyataan bahwa lulusan universitas ternyata bukan jaminan seseorang bisa mendapat pekerjaan yang diharapkan. Melalui program SI BOY (SI Business on Holiday) Competition JSi turut serta berperan aktif dalam mewadahi para mahasiswa kreatif yang mempunyai ide bisnis untuk direalisasikan. Program SI BOY (SI Business on Holiday) Competition adalah kompetisi bisnis online di masa liburan, yang diadakan saat liburan semester genap perkuliahan. Tak hanya untuk mahasiswa JSi, SI BOY juga bisa diikuti seluruh mahasiswa S1 segala jurusan dari PTN dan PTS seIndonesia.

Mengangkat tagline “Creating Indonesia’s Young IT-preneur“, kompetisi ini diselenggarakan dalam usaha menumbuhkan dan mengembangkan semangat IT-preneur muda Indonesia. Kompetisi ini adalah kompetisi IT Bisnis pertama dan satu-satunya di Indonesia, yang terbuka untuk semua mahasiswa S1 segala jurusan dari PTN maupun PTS se-Indonesia. Launching SI BOY dilaksanakan pada bulan Juni bertepatan saat acara Mozilla Days (menghadirkan ketua perwakilan Mozilla di Indonesia) dan Peresmian Plaza Garden JSI oleh rektor ITS, Ir. Priyo Suprobo.

Dari Launching pertama SI BOY (SI Business on Holiday) Competition 2009 ada 3 kelompok bisnis yang berhasil masuk tiga besar setelah mengalami proses seleksi yang cukup panjang. Ketiga kelompok itu adalah Woohoo dengan mengangkat tema bisnis online design baju, ternakblog dengan tema bisnis online reseller domain bekas dan yang terakhir kelompok Godistro dengan tema bisnis online distro baju dll. Tetapi selama proses incubator business yang bertahan dan mengimplementasikan bisnisnya hingga sekarang hanya dua kelompok, yaitu woohoo dan ternakblog. Dua kelompok yang bertahan sampai saat ini, sekarang menempati kantor yang telah disediakan pihak jurusan untuk mengimplementasikan bisnisnya selama satu tahun ke depan. Kantor tersebut terletak di lantai 2, tepat disamping Laboratorium Pemrograman Sistem Informasi (LPSI).

Jadi tunggu apa lagi, bagi para GengSiesta yang merasa kreatif dan punya ide bisnis yang brilian jangan ragu buat mempersiapkan ide bisnis online semenarik mungkin mulai saat ini. Karena untuk persaingan the next SI BOY competition.

Saat kreatifitas mahasiswa diuji

Biasanya parameter keberhasilan suatu mata kuliah dilihat dari hasil atau output. Oleh karena itu di Jurusan Sistem Informasi (JSi) ada istilah Final Project (FP) sebagai syarat kelulusan mahasiswa yang diberikan oleh dosen pengampu untuk menguji sejauh mana keterampilan mahasiswa dalam mengaplikasikan mata kuliah yang bersangkutan. Algoritma dan Pemograman I (ALPRO I), Sistem Fungsional Bisnis I (SFB I), dan Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah beberapa contoh mata kuliah yang memberikan FP di JSI.

“OLI converter” adalah satu output dari mata kuliah ALPRO I 2009, aplikasi yang dibuat oleh Ika, Laila dan M. Fathurrozy ini berguna untuk mengkonversi 2 jenis besaran dalam dunia fisika (besaran pokok dan besaran turunan) yang biasanya ada di pembelajaran siswa SMP dan SMA. GengSiesta angkatan 2009 ini mengaku ide ini berawal dari pengalaman mereka saat duduk dibangku SMP dan SMA ketika ingin mengkonversi besaran harus membolak-balik buku terlebih dahulu. Kesan-kesan mereka setelah mengerjakan aplikasi ini adalah mereka dapat mengetahui betapa rumitnya menjadi seorang programmer yang membuat suatu aplikasi yang harus membutuhkan logika dan pengerjaan yang tidak mudah yang mungkin hanya membuat aplikasinya sederhana dimata kita para pengguna.

Mata kuliah SFB pun mempunyai FP yang tak kalah bermanfaat. FP yang dibuat bukan sebuah aplikasi tetapi membuat “Hiasan Interior Burung Origami” yang juga dikerjakan secara berkelompok. Di mata kuliah ini mahasiswa diajarkan untuk membuka suatu bisnis dalam bidang usaha home. Aris, Ethanty, Diar, Chandra, Lia, Chanif dan Rachmad ini membuat konsep Final Projectnya sederhana yaitu mengutamakan bentuk produk desain interior yang cocok untuk hiasan rumah. Ide mereka dalam pembuatan Final Project ini yaitu dari keinginan menciptakan bisnis baru yang tak perlu modal banyak tetapi keuntungan yang didapat dapat lebih banyak tanpa merusak lingkungan sekitar. Sampai saat tulisan ini ditulis, produk tersebut masih menghiasi ruangan bapak Kepala JSI sekaligus konsultan pendamping dan dosen SFB I mereka, Ir.Achmad Holil.

Mata kuliah IMK tak mau kalah untuk unjuk kemanfaatan. Di IMK kita mempelajari bagaimana memasarkan antarmuka aplikasi, juga belajar pengetahuan akan antar muka pengguna walaupun hanya prototype saja, jadi IMK membantu kita membuat user interface yang user friendly. Well, kali ini GengSiesta yang berhasil kita wawancarai adalah Ruruh, Ully, Sitti, Renny, Fia. Mereka menamakan antar muka FP ini “Multimedia Player”. Menurut mereka, keunikan yang ditawarkan pada antar muka ini adalah desain yang modern dan tidak membosankan. Sukses terus buat GengSiesta, LANJUTKAN!!!. (ririn/fth)

RetnoAulia narti

Vinarti Email: zahra_17@is.its.ac.id

Dosen yang masih imut- imut ini namanya Retno Aulia Vinarti atau yang akrab disapa Vivin. Cita- citanya yang ingin sekali menjadi dosen semasa kecil akhirnya terwujud. Sekarang Vivin pun sedang belajar lagi di S2 jurusan Informatika bidang Sistem Informasi ( 2009- sekarang). Bu Vivin ini juga team teching pada matakuliah MPTI dan Statistik (wow hebat ya..). Perempuan kelahiran Bandung 16 September 1988 ini juga memilki hobi lain yaitu membaca dan nonton film, buku favoritnya adalah Man are from Mars and Women are from Venus. Sedangkan film kesukaannya Grey’s Anatomy. Apol Pribadi Supriadi Email: apol@is.its.ac.id

Andre Parvian Aristio

Email: parvian@is its.ac.id

Andre Parvian Aristio, dosen baru yang direkrut pada akhir tahun 2009 lalu merupakan lulusan sistem Informasi juga. Kesukaannya pada Algoritma (segala hal yang logic) berhasil mengantarkannya menjadi juara 1 pada lomba yang diadakan oleh ACER yaitu membuat konsep elearning. Dosen yang satu ini selain terkenal baik dan ramah dia juga sama seperti mahasiswa lainnya yang suka nonton film dan baca buku. Buku yang digemarinya adalah desain Algoritma, Corman. Film yang ia suka Sword Fish, kata pria kelahiran 27 Maret 1985 soalnya IT banget. Semangat

pak S2nya!

Siapa yang tak kenal Apol Pribadi Supriadi, sapaan akrabnya adalah Azpol. Beliau yang merupakan dosen baru di JSi. Jebolan S1 Teknik Elektro ’94 dan S2 Teknik Informatika 2000 ini sekarang menjadi team teaching pada mata kuliah SFB 1,SFB 2, dan kapota Selekta. Beliau juga suka kegiatan- kegiatan seperti menonton film dan kuliner. James Bond dan Narnia adalah film yang disukainya. Beliau juga punya banyak pengalaman kerja sebelumnya seperti bekerja di American Telephon Telegram selama 2 tahun, dan di perusahaan HP di Surabaya- Jakarta.

Sholiq

Renny Pradina Kusumawardani,S.T.

Email : renny@is.its.ac.id

Lahir di Surabaya 17 Juli 1981, dari kecil sampai ini adalah sosok dosen yang baik dan sabar dlm

SMA menghabiskan waktunya di Surabaya. Semengajar. Meskipun masih terhitung baru beliau belum menjadi dosen di Sistem Informasi, lulusan sudah terhitung lama dalam mengajar mahasiswa.

Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung tahun Dosen yang menyelesaikan studi SI di Teknik Mesin 2004 ini telah mendirikan sebuah perusahaan konITS dan S2 di Teknik Informatika ITS ini pernah mensultan yang bergerak di bidang Network Infrastruktur gajar beberapa matakuliah di STIKOM Surabaya, bersama suami tercinta. Dosen cantik dan ramah Antara lain: Pemrograman(ALPRO), Audit Sistem ini saat ini tidak dapat mengajar mahasiswanya di Informasi, dan Sistem Informasi Strategik. Selain itu

Sistem Informasi karena sedang menyelesaikan Beliau juga pernah menjadi Finalis INAIKTA(Inovasi thesis S2nya tentang Pengolahan Natural Language Perangkat Lunak) pada tahun 2005, dan mendamdi Jurusan Teknologi Informasi ITB. Dosen cantik pingi mahasiswanya pada tahun 2007 menjadi finalis yang biasa di panggil Bu Renny ini, sangat suka pada ajang yang sama. Pak Sholiq tergabung dalam membaca buku- buku diktat kuliah untuk membantu team-teaching pada matakuliah SFB2 (Sistem Fungmnyelesaikan thesisnya. Dosen ini memiliki pengasional Bisnis) dan PAI (Proteksi Aset Informasi) . laman mengajar ketika menempuh S1 sebagai tim Pak Sholiq, dosen baru yang mengajar di SI instruktur pemrograman pada matakuliah program S2 ITB. Java di Indah Kurnia

Ria Indriani indah.kurnia@yahoo.com Email : awaeko@yahoo.co.uk Dosen baru yang satu ini pernah menjadi IT Internal

Ria, adalah panggilan Control Supervisor dan akrab untuk gadis yang berJunior Consultan disuatu paras lembut dan cantik ini. perusahaan, jadi tidak heran GengSiesta tentunya tidak jika dia mengusai materiasing lagi, sebab dia dapat materi yang diajarkan di JSi ditemui di ruang Sekretariat terutama materi yang berkaitan dengan pengendaSI. Ria memegang Jabatan lian performa dan keamanan perusahaan. Alumni Management Support JSi angkatan 2001 ini pastinya tidak asing dengan pada Jurusan sistem informasi, dia begitu piawai lingkungan JSi yang pernah 4 tahun dia rasakan memainkan perannya mengurusi surat-surat beserta ketika menjadi mahasiswa. Dosen barui kita satu ini perlengkapannya. Gadis kelahiran 16 Februari 1987 pernah berkunjung ke Paris dalam rangka kerja, sedan penghobi masak ini adalah lulusan D III Manajelain itu dia juga memiliki beberapa sertifikasi Intermen Perpajakan. Penggemar Mie pangsit ini suka senasional antara lain CISA, IT Service Management kali membaca buku karya Raditya Dika yang berjudul dan Project Management Professional. (kabel/ Kambing Jantan. renny/wiga)

Tim PKM JSI Menanti PIMNAS 2010

Di latar belakangi oleh keberhasilan Indonesia mendapatkan hak paten terhadap kain batik, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang terdiri dari 5 orang ini termasuk salah satu tim yang mampu menyisihkan sekian banyak usulan PKM yang diajukan oleh mahasiswa JSI. Ide yang diusung mungkin sudah terbilang umum seperti distro yang lain. Namun hal yang luar biasa terletak pada motif batik dan kebudayaan Indonesia yang didesain sendiri. Hatta Bagus Himawan, salah seorang anggota, menaruh harapan besar pada PKM tahun ini. “Supaya ada kenang-kenangan jika lulus nanti, kuliah sudah, belajar berorganisasi sudah, dan sekarang yang belum yaitu mencetak prestasi,” ungkap pria berpostur tinggi tersebut. Selama ini, proposal kegiatan mereka juga tak luput dari campur tangan dosen pembimbingnya, yaitu Mudjahidin, S.T.,M.T.

Selain itu, terdapat gagasan PKM yang timbul dari keprihatinan mahasiswa terhadap lingkungan sosial sekitar Surabaya, yaitu di kawasan Dolly. Eitss, ide yang satu ini juga tidak kalah dari sebelumnya lho. Jarang ada mahasiswa ITS yang mau peduli dengan masyarakat karena tugas yang diberikan diperkuliahan sudah cukup menyita waktu. Tetapi kegigihan dan keikhlasan tim yang berasal dari jurusan-jurusan yang berbeda di ITS ini mampu meyakinkan Dikti agar dapat membiayai pelaksanaan kegiatan yang diajukan. “Kegiatan kita itu berupa pembinaan mentoring yang diberikan kepada anak-anak di kawasan itu (Dolly, Red), seperti : demo sains, outbond, pelatihan sholat, nonton bareng, lomba dan kuis / cerdas cermat, kerajinan tangan, dan kunjungan profesi,” kata Faishal Mufied Al Anshary, salah satu anggota tim.

Pahlawan-pahlawan sosial ini berada di bawah bimbingan Mudjahidin, S.T.,M.T., yang merupakan dosen jurusan Sistem Informasi (JSI).

Untuk bidang teknologi, JSI juga memiliki wakil yang berhasil dibiayai Dikti. “Dengan maksud untuk mengurangi antrian pada suatu wahana objek wisata, muncullah ide guna menciptakan sebuah sistem terintegrasi yang menghubungkan seluruh wahana. Sehingga pengunjung mengetahui wahana apa saja yang masih kosong dan belum terisi penuh. Dengan begitu, pengunjung tidak lama mengantri ,” ujar Achmad Taufiqul Hafizh. Ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi (PKMT) yang berjudul “Pemandu Wisata cermat Gak Pake Antri” ini juga mengungkapkan tentang harapan besarnya, “Kami sangat antusias untuk dapat lolos menuju ke PIMNAS di Bali.” Hal ini senada dengan harapan tim PKM JSI yang lainnya. Kita patut berbangga atas prestasi tim yang berhasil menjadi salah satu tim terpilih dari ratusan proposal tim ITS yang diajukan ke Dikti. Keberhasilan tim tidak dapat

dilepaskan dari campur tangan dosen yang telah membimbing dan menuntun tim ini hingga berhasil lolos seleksi proposal oleh Dikti yaitu Rully Hendrawan, S.Kom, M. Eng.

Saat ini Dikti telah menggelontorkan dana untuk ketiga tim tersebut sebesar 50% atau setengahnya, dan sisanya akan dibayarkan kemudian. Dalam waktu dekat, mereka akan menjalani monitoring dan evaluasi (Monev) yang kedua pada tanggal 9 Maret 2010. Secara keseluruhan, semua tim memiliki keinginan yang sama, yaitu bisa lolos Monev ITS dan Dikti hingga menuju PIMNAS. Semoga harapan seluruh tim bisa tercapai. Vivat SI…(ha/re/la)

Amba Distro Batik dan Kebudayaan Indonesia

Kewirausahaan (PKM-K) Adhya Husni M (5206100084) Agung Tri H (5206100042) Arif Afandi (5206100055) Hatta Bagus Himawan (5206100067) Sarah Astiti (5208100029)

Pembinaan Mentoring Untuk Anakanak di Daerah Prostitusi Dolly Surabaya Pengabdian Masyarakat

Faishal Mufied A (5208100120) Nurhuda

Bahrowi Adi Wijaya M. Ghoni Febri

Pemandu Wisata Cermat Gak Pake Antri Teknologi Ahmad Taufiqul Hafizh (5208100026) M.Rizal Avif Khan (5207100005) Rahmi Romadhona (5207100087) Fajar Kurnia Malays (5206100091)

ber 2009 diselenggarakan APICTA di Melbourne Australia. Asia Pacific ICT Alliance Awards (APICTA) adalah sebuah program penghargaan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ICT di masyarakat dan membantu menjembatani kesenjangan digital. Apicta Award ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh Negara Asia Pasific, salah satunya Indonesia yang mengirimkan 15 hasil karya terbaiknya. Untuk Apicta tahun 2010 diselenggarakan di Malaysia tanggal 10 Oktober 2010. Kita patut berbangga karena ITS berhasil mengirimkan salah satu karya terbaiknya yaitu Nusantara View. Aplikasi ini dibuat oleh 5 alumni mahasiswa Sistem Informasi angkatan 2005 yaitu Kiki Ahmadi, Muhammad Rohmatullah, Taurisa Wijaya, Muhamad Nur Taufix dan Angga Rajasa. Tetapi atas kesepakatan kelompoknya maka diputuskan Muhamad Nur Taufix yang mewakili di ajang APICTA di Melbourne. Pada edisi gengsi sebelumnya kita sudah menerbitkan hasil karya Nusantara View, yang memperoleh penghargaan di ajang INAITA (Indonesian ICT Award) yaitu Special Mention Award dalam kategori Open Source. Informasi tentang Nusantara view ini juga terbit di theJakartaGlobe.com edisi 15 desember 2009, Disebutkan bahwa Project ini mendapatkan modal awal sebesar Rp 50 juta ($ 5,300) yang berasal dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk mengembangkan situs Web, yang memberikan informasi di satu tempat pariwisata Indonesia yang terkait dengan informasi dari situs-situs seperti Google Maps, Flickr, YouTube, Yahoo Weather dan Facebook. Untuk liat artikelnya lebih lanjut silah

APICTA MELBOURNE 2009

Melbourne-14 sampai dengan 17 Desemkan kunjungi alamat website http://is.gd/6rcc0

Dua minggu sebelum berangkat ke Melbourne Taufix dan Muha mengikuti pelatihan Booth Camp. Gladi resik ini diikuti oleh seluruh peserta Apicta Indonesia sebelumnya, calon peserta Apicta Indonesia 2009, juri Apicta yang berasal dari Indonesia, perwakilan Depkominfo dan Aspiluki (Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia).

Taufix mendapat giliran mempresentasikan Nusantara View pada tanggal 16 desember 2009. Sebelum presentasi Tufix merasa gugup. Bagaimana tidak ini merupakan kali pertama taufix datang ke Melbourne, apalagi untuk ajang perlombaan bertaraf internasional. Bahasa yang digunakan pun menggunakan bahasa gaul alias bahasa inggris. Wahh…keren yach

Dalam perlombaan kali ini, Tuifix merasa kecewa karena sesudah presentasi dia mendapat kabar F a k t a nya. Rata – rata mereka lebih tua dari mahasiswa pada umumnya,bahkan ada yang sudah berkebahwa hasil karyanya salah masuk kategori. Juri dari luarga, namun hal tersebut bukan merupakan Indonesia mengatakan bahwa hasil karya nusantara penghalang bagi mereka untuk terus semangat view yang masuk dalam kategori e-Inclusion and belajar. Mahasiswa dari Depkeu ini berbeda e-Community yang dipresentasikan tadi seharusnya dengan mahasiswa dari UDINUS yang hanya masuk kategori Tourism and Hospitality. Meskipun satu semester kuliah di jurusan Sistem Informasi kecewa tapi dia hanya bisa pasrah karena pemilihan ini, sebab ke tiga belas orang dari Depkeu yang kategori Nusantara view ditentukan dari pihak Indoneterpilih ini akan kuliah di Sistem Informasi ini sia di Jakarta. selama 3 tahun ke depan sampai kelulusannya Taufix memiliki pengalaman menarik selama di mendapatkan gelar Sarjana Komputer. Melbourne, ternyata gengsiseta dia sempat bertemu dengan Pak De Karwo. Yang anehnya dia baru sadar ketika sudah lama ngobrol. Wahh..senangnya ya gengsiesta, bisa bertemu dengan Pak De Karwo yang terkenal itu. Pada saat sarapan pagi di hotel, dia sempat hampir mencicipi daging babi tapi untungnya ada teman yang mengingatkan. Di akhir kata Taufix sempat berpesan pada gengsiesta lainnya untuk selalu berusaha dan bersemangat menghasilkan karya terbaiknya. Rencana ke depan taufix dan kelompoknya akan terus mengembangkan Alfie dan kedua belas rekannya sangat seNusantara View. Diharapkan GengSiesta juga mau nang ketika dinyatakan lolos dan mendapatkan menjadi generasi penerus untuk melanjutkan dan beasiswa kuliah di jurusan Sistem Informasi ini, mengembangkan lagi hasil karya timnya tersebut.(pan/ sebab selain bisa melanjutkan ke S1 mereka la) dapat pulang ke Jawa. Karena ada beberapa Kampus kita kedatangan tamu, siapakah mereka ? Alfie dan kedua belas rekannya sangat senang ketika dinyatakan lolos dan mendapatkan beasiswa kuliah di jurusan Sistem Informasi ini, sebab selain bisa melanjutkan ke S1 mereka dapat pulang ke Jawa. Karena ada Departemen Keuangan beberapa mahasiswa Depkeu ini yang dulunya saat tugas dinas,di tempatkan di luar pulau

Mungkin untuk beberapa mahasiswa yang terpencil sehingga di sini mereka dapat pulang lain ada yang belum mengenal ke Jawa. Alfie menceritakan bahwa dulunya dia di Mahasiswa tamu dari Departemen tempatkan di daerah Marisa yang merupakan daerah Keuangan ini. Mereka ini adalah terpencil di Sulawesi. mahasiswa program beasiswa dari Departemen Ketika di tanya mata kuliah apa yang paling meKeuangan. Sebelumnya mereka bekerja di Denyenangkan dan paling menguasai, Alfie menjawab partemen keuangan, dan kemudian ketika ada ”KI” sebab selama ini dalam pekerjaan mereka sudah program beasiswa yang merupakan kerjasama terbiasa dengan yang namanya Public speaking antara ITS dan Departemen Keuangan,mereka sehingga mereka tidak mengalami kesulitan yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan berarti dengan mata kuliah satu ini. Bahkan Alfie juga kuliah di program Sarjana S1 setelah sebelumbercerita bahwa Final Projectnya mendapat nilai 100 nya melalui serangkaian tes yang di lakukan oleh yang di berikan oleh Pak Holil, padahal menurut beDepartemen keuangan. Rata-rata dari mereka berapa sumber Beliau bukan orang yang mudah untuk mungkin tidak se usia mahasiswa pada umummemberikan nilai 100. Ketika di tanya bagaimana

dengan mata kuliah lainnya, Alfie menjawab, ” Saya dan teman - teman karena harus menyesuaikan diri kembali dengan kuliah saat ini, karena tugasnya yang sangat banyak karena tidak seperti dulu saat kuliah di STAN yang kebanyakan hafalan dan textbook. Menurutnya di Sistem Informasi ini sangatlah ramai dan menyenangkan,karena di sini banyak mahasiswa yang melakukan diskusi selepas kuliah, mengerjakan tugas bersama- sama, tidak seperti di STAN yang selepas kuliah mahasiswa di sana langsung pulang, sehingga suasana kampus langsung sepi.

Ketika di temui di Kantornya di Departemen Keuangan, Ali salah satu mahasiswa dari Depkeu yang sudah berkeluarga ini mengatakan bahwa dia sangat menyukai mata kuliah Algoritma dan Pemrograman 1. Sebab dia sebenarnya memiliki keinginan untuk menjadi programer. Dia menceritakan selama di kantor dia sering mengutak atik bahasa pemrograman. Bahasa yang di pakai adalah bahasa Fortran, dsb. Bahkan ada mahasiswa Depkeu lain yang final projectnya membuat aplikasi perpajakan. Jadi mata kuliah ini dapat di aplikasikan di bidang ekonomi juga.

Ketika di tanya mengapa mengambil jurusan teknik yang latar belakang pendidikannya sangat jauh dari pendidikan ekonominya yang dulu, Ali menjelaskan bahwa saat ini Departemen keuangan membutuhkan banyak lulusan di bidang teknologi informasi dan lulusan lulusan lain seperti statistik, dan lain sebagianya, karena di Departemen keuangan juga sering menggunakan teknologi – teknologi yang baru di dalamnya. Sehingga kami memilih jurusan ini.

Saat di tanya apakah mereka tidak mengalami kesulitan dalam bergaul dengan mahasiswa yang usianya jauh lebih muda dari mereka, Ali menceritakan bahwa dia tidak mengalami kesulitan yang berarti, namun terkadang mahasiswa disini terlalu sopan pada kami sehingga kurang bisa lebih akrab, mungkin karena kami jauh lebih tua dari usia mereka, padahal kami sudah mencoba untuk membaur dan menyesuaikan diri dengan mengganti penampilan kami dengan memakai pakaian dan sepatu yang kasual seperti mahasiswa pada umumnya. Namun, mungkin kesan tua tidak bisa di hilangkan dari kami, begitu kata Ali sambil tertawa pada reporter Gengsi ini.(sa/la)

universitas Dian Nuswantoro

Wah,senangnya mendapat teman baru. Hehehe…Itulah yang saya rasakan ketika kedatangan mahasiswa-mahasiswa dari Semarang ini. Siapa sajakah mereka? Ada Eta, Guguh, Ika, dan Amel. Bagaimana mereka bisa mengikuti perkuliahan di jurusan Sistem Informasi? Pada sebuah wawancara melalui chating, salah seorang dari mereka yaitu Eta menceritakan tengtang kesan dan pengalamannya ketika mulai menginjakkan kaki di lingkungan Sistem Informasi ITS. Mereka adalah mahasiswa pertukaran pelajar yang mendapatkan beasiswa dari Universitas asalnya yaitu Universitas Dian Nuswantoro Semarang, untuk belajar selama dua semester di Jurusan Sistem Informasi ITS ini. Perbedaan kondisi dan budaya perkuliahan yang mencolok mulai dirasakan Eta ketika mengawali aktivitas belajarnya di Jurusan Sistem Informasi ITS. Di sini mereka lebih sering lembur, jarang tidur, dan merasa bahwa tugastugas yang diberikan sangat berat. ”Aku jadi tambah kurus, nih..” celetuk Eta di sela-sela wawancara. Lalu bagaimana kesannya dengan mahasiswa-mahasiswa jurusan Sistem Informasi? Eta berpendapat bahwa mahasiswa-mahasiswa jurusan Sistem Informasi baik-baik. Ada pesan juga dari Eta untuk mahasiswa-mahasiswa jurusan Sistem Informasi, “Buat teman-teman, makin ramah, ya ma kita. Terus ajarin kita kalau kita ga bisa buat tugas. Sama sering-sering ajakin maen biar kita tahu tempat-tempat yang bagus di surabaya...\:D/” OK teman –teman UDINUS. Kita pasti membantu kalian kok. (zhaa/la)

F O R M A S I

“Merekatkan Koordinasi, Mendekatkan Silaturahmi”

Assalammualaikum Wr. Wb.

Sebagai sebuah proses, pendidikan dan pengajaran adalah sesuatu yang bersifat mutual cooperation, menjadi tugas dan tanggung jawab bersama semua pihak yang terkait di dalamnya. Sebagai bentuk upaya mewujudkan kualitas mahasiswa secara utuh, proses pendidikan dan pengajaran itu pun menuntut keterlibatan bersama antara pihak institusi pendidikan dan pihak orang tua/wali yang dipandang mutlak adanya.

Untuk itulah, sebuah Forum Orang tua Mahasiswa Sistem Informasi (FORMASI) ITS harus dibentuk, yang diharapkan dapat membantu para mahasiswa Jurusan Sistem Informasi FTIf ITS- tersebut untuk dapat mengatasi segala permasalahan yang dihadapi.

Berawal dari gagasan yang terlontar pada pertemuan antara wakil orang tua dan wakil Jurusan Sistem Informasi di awal bulan Oktober 2010, maka disepakati rencana pembentukan sebuah forum komunikasi dan keakraban diantara orang tua/wali mahasiswa Jurusan Sistem Informasi sebagai organisasi internal antara Jurusan Sistem Informasi FTIf ITS yang menjadi institusi penyelenggara pendidikan, orang tua dan mahasiswa. Forum ini juga disepakati untuk bisa menjadi jembatan komunikasi antara Jurusan Sistem Informasi FTIf ITS dengan orang tua mahasiswa.

Ke depannya, saya pribadi ingin agar bagaimana forum organisasi ini semakin terbentuk solid. Saya juga berharap supaya forum ini akan aktif berjalan secara rutin dengan kegiatan-kegiatan, karena harus disadari bahwa manfaatnya sangat besar. Kita sebagai orang tua dapat mengetahui kondisi kampus dan materi perkuliahannya juga informasi-informasi lain yang berkenaan dengan perkuliahan, dan terutama pula tentang pendidikan dan pengajaran kepada anak-anak kita.

Jadi, mari bersama kita bergabung dalam proses integral pendidikan dan pengajaran demi terciptanya kualitas individu dan bersama yang terbaik dari anak-anak kita. Mari mulai segera merekatkan koordinasi dan mendekatkan silaturahmi. Semoga Allah SWT merestui upaya kita ini.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Salam FORMASI!

H. Mahfud, S.H Ketua Forum Orang Tua Mahasiswa Sistem Informasi

IKASI yang kita kenal sebagai wadah alumni Sistem Informasi ITS dibentuk tahun 2008 yang digawangi oleh tim 12 yang hadir pada saat penyusunan AD/ART. IKASI sampai saat ini telah memiliki website:http://ikasi-its.org. Wadah resmi ini merupakan hasil kerja dari pioneer kepengurusan persiapan IKASI yang diketuai oleh Benny selama 2 tahun.

Dulunya IKASI sempat bernama ILUSI pada masa tersebut. Dalam usia yang muda tersebut IKASI sudah memiliki kepengurusan pusat yang terdiri atas BPH dan kepengurusan komisariat. Kepengurusan pusat terdiri atas :

Ketua umum : Eriyanto Wibowo

Penasehat : Arif Wibisono dan Nisfu Asrul Sani

Ketua harian : Robi Baskoro

Sekretaris : Nike Dwi Winarti

Bendahara : Vidya Hesti Arviani

Ketua bidang : Titus Bimawidyana, Yudi , Abdul Ghofur, Adhi Utama, dan Benny.

Salah satu komisariat yang nampak menonjol adalah KOMJAK yang merupakan kependekan dari Komisariat Jakarta yang sudah mempunyai perangkat organisasi lengkap diketuai oleh Risca Agustian.

Program kerja unggulan yang sempat direncanakan diantaranya adalah pembukaan media website organisasi, pembukaan unit bisnis, peningkatan kapasitas alumni dalam bentuk training dan sertifikasi profesional, annual meeting dan kuliah tamu di jurusan. Dari semua program kerja tersebut masih terlalu banyak yang bisa dibenahi, diantaranya yang terkait bisnis dan peningkatan

iWadah Alumni JSI

kapasitas alumni. Kekurangan ini sebenarnya murni karena kurang tingginya prioritas dari masing masing pengurus untuk melayani IKASI dan tidak adanya jangkar yang bisa mengalokasikan lebih banyak waktu dalam organisasi. Akan dibangun juga forum diskusi internal dan JSI yang diharapkan mampu mengatasi kekurangan tersebut. Idealnya, IKASI sebagai lembaga alumni mampu menjadi tumpuan lulusan JSI sehingga mampu mereplikasi kesuksesan para pendahulunya dengan lebih cepat. IKASI juga dapat menjadi pendobrak kebuntuan kurang canggihnya ”dekeng-dekengan” antar lulusan SI.

Secara geopolitis sebenarnya alumni Jawa Timur sudah mengakar di negeri kita ini, tidak kurang sebagian mantan presiden, presiden dan wapres, sejumlah menteri, sebagian besar dirjen, jutaaan pelaku usaha yang memiliki hubungan historis dan emosional dengan Jatim. Semua hubungan tersebut tinggal kita upayakan dengan indah dan proporsional demi kemajuan bangsa. Tantangannya adalah seberapa siapkah kita mendidik diri kita untuk memanfaatkan semua ”privileges” tersebut dengan optimal. (Robi Baskoro)

G A L E R I

Foto bareng kegiatan benchmarking di Universitas Ciputra

Perwakilan JSI serius mendengarkan presentasi dari perwakilan

Mahasiswa peserta matakuliah SFB1 mempromosika Perusahaan burung origami hasil dari salah satu tugasnya universitas Ciputra

Mencoba Aplikasi pada perusahaan tempat Studi Ekskursi

Para gengSiesta angkatan 2006 sedang antusias mendengarkan penjelasan dari Tim BANK Mandiri dalam Studi Ekskursi

Para gengSIesta yang tampak bersemangat setelah mengikuti INSTALL (Intensive Islamic Teaching and Learning Live) 2010, yang diadakan oleh Kajian Islam Sistem informasi (KISI)

Salah satu mahasiswa membaca surat pengumuman kelulusan dalam acara yudisium. Wahh.. senengnya.. TA nya bisa dapet Nilai A!! ^_^

dan Yang Kuliah lagi . .

Dosen Datang

Dr. Eng. Febriliyan Samopa,S.Kom.,M.Kom.

Febriliyan Samopa..dengan rentetan gelar yang dipunya, Gengsiesta yang lahir pada tanggal 19 Februari 1973 ini dahulu adalah lulusan Teknik Informatika ITS yang melanjutkan S2 di Ilmu Komputer Universitas Indonesia dan S3 di Information Engineering Hiroshima University selama 2 tahun 11 bulan. Riset yang dilakukan Gengsiesta ini adalah Research Group Spatial Informatic :"Automatic molar extraction from dental panoramic radiographs for forensic personal identification," Riset ini bertujuan untuk membuat Expert System yang dapat mengekstrak informasi dari data digital fotosinar-X gigi untuk memperkirakan siapa pemilik gigi tersebut. Riset ini ditujukan untuk keperluan forensic terutama menyikapi banyaknya korban-korban yang tidak dikenali ketika terjadi bencana alam. Riset ini baru dapat digunakan di Jepang karena pemerintah Jepang telah memiliki database gigi dari seluruh penduduknya. Alasan Gengsiesta ini memilih Hiroshima University adalah Faktor ekonomi karena Hiroshima merupakan kota buffer sehingga biaya hidup tidak terlalu tinggi. Alasan lain adalah karena budaya menulis orang Jepang yang tinggi dan juga di Jepang universitas dan industry sudah terhubung dengan baik sehingga riset-riset universitas bisa langsung diaplikasikan.Sukses selalu buat Bapak..(fia/ zhaa)

Rully Agus Hendrawan, S.Kom. M.Eng.

Satu lagi GengSiesta yang pulang dari sekolah di Luar negeri adalah Bapak Rully Hendrawan. Beliau adalah lulusan Ritsumeikan University di Siga, Jepang dengan mengambil bidang studi Software Engineering yang lebih tepatnya di Mining Software Repository, yakni tentang pembuatan Aplikasi data mining source code project Genome yang mana terkait dengan penggunaan data mining untuk mencari keterkaitan modul. Mengapa bisa terbesit kuliah di Jepang? Karena pada saat itu Gengsiesta ini melamar beasiswa Monbugakusho dan akhirnya diterima. Jadi berangkatlah beliau ke Jepang selama dua tahun. Harapan beliau adalah menjadi dosen yang inovatif dan punya riset unggulan. Dosen yang ingin sekolah S3 lagi ini juga berharap pergi ke Jepang lagi karena menurutnya disanalah hatinya berada.ciyeh,. sukses deh buat Bapak.(zhaa)

Dosen Berangkat

GengSiesta pasti bangga banget punya dosen – dosen lulusan luar negeri. bagaimana tidak??!!selain bangga, GengSiesta tentu juga mendapatkan pengajaran yang lebih berkualitas. Nah, tahun ini ada tiga dara dari dosen Kita yang sedang berstudi di luar negeri. siapa sajakah mereka??Tiga Gengsiesta tersebut adalah Bu Amna Syifia, Bu Raras, dan Bu Anisah. Gengsiesta tersebut sekarang sedang menempuh S2 di universitas-universitas ternama di luar negeri. yaitu Bu Amna yang menempuh S2 di Pusan National University dengan Jurusan Logistik Information Technology di Korea, Bu Raras yang mengambil Jurusan Industrial Management di National Taiwan University of Science and Technology dan Bu Anisah yang mengambil program studi Engineering and Policy Analysis di University of Technologi di Belanda. Wow…sukses ya Bu.(zhaa)

Serunya Yudisium

A C T I O N

18 Februari 2010 adalah hari bersejarah bagi para peserta Jurusan Sistem Informasi. Yup, karena hari itu diumumkan kelulusan bagi calon wisudawanwisudawati, wajah-wajah tegang terlihat sore itu. Para peserta Jurusan Sistem Informasi telah berkumpul di Plasa Garden JSi untuk menghadiri acara yudisium yang diadakan oleh Jurusan Sistem Informasi.

Acara yudisium sebenarnya dijadwalkan pukul tiga sore, tapi calon wisudawan-wisudawati belum berkumpul. So, acara yudisium baru dimulai pukul empat sore. Ada 11 peserta yudisium yang datang sore itu untuk berkumpul bersama mendengarkan pengumuman kelulusan dari jurusan. Mereka dikondisikan duduk mengelilingi Plasa Garden JSi, dan diminta duduk di masing-masing kursi yang telah disediakan oleh panitia. Lalu muncul lah Pak Holil mengawali acara yudisium JSi untuk memberikan sambutannya.

Acara yudisium sore itu dilanjutkan oleh MC, MC meminta peserta yudisium untuk berdiri dari tempat duduk mereka, dan....

MC meminta peserta untuk mencari panitia yang memakai pita di lengannya. Panitia-panitia itu lah yang membawa pengumuman hasil kelulusan peserta. Para peserta berputar-putar mencari siapa yang membawa pengumuman kelulusan miliknya. Setelah semua peserta mendapatkan surat pengumuman kelulusan masing-masing, lalu..

Wuus.. wuus.. butiran tepung menghujani para peserta yudisium, peserta yudisium lari kesana kemari menghindari butiran-butiran tepung yang menghujani mereka. Acara hujan tepung pun usai, dan acara dilanjutkan ditandai oleh kedatangan Pak Didit dan Bu Wiwik,” apa kalian yakin lulus semua, padahal ada dari kalian yang administrasinya belum tuntas lho..” kata Bu Wiwik.

Panik lah peserta saat itu, melihat kepanikan peserta yudisium Bu Wiwik dan Pak Didit melanjutkan pertanyaan mereka, “Apa sudah yakin?, berkas-berkas dari kalian ada lho yang di kembalikan”. Tak lama setelah itu Pak Didit dan Bu Wiwik membagikan amplop kepada para peserta yudisium, dan...

“SELAMAT ANDA TELAH LULUS YUDISIUM...”

Tawa bahagia dan tangis haru pun mewarnai akhir dari perjalanan yudisium sore itu. Sampai ketemu lagi di yudisium berikutnya... :D

A C T I O N

This article is from: