2 minute read

B. Penetapan Core Isu

Next Article
B. Saran

B. Saran

B. PENETAPAN CORE ISU

Dari isu tersebut selanjutnya dilakukan teknik tapisan penyelesaian isu dengan menilai Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan (AKPL) yang disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai, seperti terlihat pada tabel di bawah ini :

Advertisement

No. 3.2 Tabel Pemilihan Kelayakan isu Isu Kriteria Hasil

1 Belum optimalnya edukasi mengenai pentingnya penggunan kacamata pada pasien anak dengan kelainan refraksi di

Balai Kesehatan Mata Masyarakat

Cikampek 2 Kurangnya alat pemeriksaan refraksi anak di Balai Kesehatan Mata Masyarakat

Cikampek 3 Belum optimalnya tata laksana pemeriksaan refraksi pada anak ; Masih adanya pasien anak yang tidak dilakukan pemeriksaan refraksi pupil lebar / cyclopegic refraksi di Balai Kesehatan

Mata Masyarakat Cikampek

A K P L

√ √ √ √ Ya

√ √ √ √ Ya

√ √ √ √ Ya

Keterangan :

A (Aktual) : Isu yang sedang hangat dibicarakan atau isu terkini K (Kekhalayakan) : Berdampak pada banyak orang P (Problematik) : Memiliki potensi menjadi masalah yang kompleks L (Kelayakan) : Isu masuk akal, realistis, logis dan dapat diselesaikan sesuai tugas,hak,wewenang dan tanggung jawab.

Dari ketiga isu tersebut untuk menentukan isu mana yang harus segera diselesaikan kemudian dilakukan Analisa penetapan prioritas isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) pada isu nomor 1, 2, dan 3. Adapun analisa isu berdasarkan kriteria USG adalah sebagai berikut :

3.3 Tabel Analisa Isu USG

No. Isu

1. Belum optimalnya edukasi

mengenai pentingnya penggunan kacamata pada pasien anak dengan kelainan refraksi di Balai Kesehatan

Mata Masyarakat Cikampek 2. Kurangnya alat pemeriksaan refraksi anak di Balai Kesehatan Mata

Masyarakat Cikampek 3. Belum optimalnya tata laksana pemeriksaan refraksi pada anak ; Masih adanya pasien anak yang tidak dilakukan pemeriksaan refraksi pupil lebar / cyclopegic refraksi di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek

Kriteria Total RangU S G king 4 4 4 12 1

2 3 3 8 3

3 4 3 10 2

Keterangan :

Skala 1-5 (1 = sangat kecil, 2 = kecil, 3 = sedang, 4 = besar, 5 = sangat besar) Urgency (Urgensi) : Seberapa mendesak dikaitkan dengan waktu yang tersedia Seriousness (Keseriusan) : Apabila masalah tidak ditangani maka akan timbul masalah lain yang lebih besar

Growth (perkembangan isu) : Apabila masalah dibiarkan maka masalah akan memburuk.

Dari hasil tapisan isu tersebut, didapatkan urutan prioritas isu dari yang pertama sebagai berikut : 1. Belum optimalnya edukasi mengenai pentingnya penggunan kacamata pada pasien anak dengan kelainan refraksi di Balai Kesehatan Mata

Masyarakat Cikampek 2. Belum optimalnya tata laksana pemeriksaan refraksi pada anak ; Masih adanya pasien anak yang tidak dilakukan pemeriksaan refraksi pupil lebar / cyclopegic refraksi di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek. 3. Kurangnya alat pemeriksaan refraksi anak di Balai Kesehatan Mata

Masyarakat Cikampek.

Berdasarkan hasil Analisis isu menggunakan metode USG diatas dapat disimpulkan bahwa isu nomor 1 yaitu belum optimalnya edukasi mengenai pentingnya penggunan kacamata pada pasien anak dengan kelainan refraksi di Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek merupakan isu yang paling prioritas untuk segera diselesaikan dengan skor 12 poin. 1. Urgency : Sebab penglihatan merupakan organ vital yang sangat penting bagi manusia, maka apabila terlambat untuk ditangani maka akan memiliki dampak serius bagi pasien, salah satunya dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari termasuk aktivitas belajar anak. 2. Seriousness : isu ini tergolong serius karena jika dihubungkan dengan

Urgency-nya maka akan berdampak pada masa depan anak yang dipengaruhi oleh terhambatnya proses belajar, sebab anak merupakan aset generasi bangsa. 3. Growth-nya jika isu ini dibiarkan maka kasus ini akan berkembang lebih serius menjadi kasus Amblyopia.

This article is from: