
4 minute read
c. Dokumentasikanhasilanalisis
from Pemberian Edukasi Hand Hygiene Kpd Kluarga Pasien Sblm Msk Ke R NICU (Neonatal Itensive CareUnit)
Note:
Category1: sebelum pemberian edukasi
Advertisement
Category2: sesudah pemberian edukasi
Series1: jumlah responden yang melakukan handhygienebelum baik dan benar.
Series 2: jumlah responden yang mampu melakukan handhygiene dengan baik dan benar.
Series3: jumlah keseluruhan responden
Berdasarkan gambar analisis diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan keluarga pasien sebanyak 50% tentang hand hygiene setelah pemberian edukasi kesehatan menggunakan media edukasi
Selama melaksanakan tahapan kegiatan ini, penulis melakukan analisis penerapanhandhygienepada keluarga pasien. Pada tahapan kegiatan ini penulis menerapkan nilai BerAKHLAK
➢ Berorintasi pelayanan: penulis melakukan dokumentasi hasil analisis guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan pemenuhan tingkat pengetahuan dan keterampilan terkait hand
Kaitan dengan manajemen ASN dan
ASN
Hygine
➢ Akuntabel: penulis mendokumentasikan hasil analisis dengan jujur danberanggungjawab.
➢ Kompeten: dengan adanya hasil analisis penulis dari kegiatan dapat mengetahui tingkat keberhasilan dari penyelesaian masalahsecarakomperhensifdantuntas
➢ Harmonis: berdasarkan hasil dokumentasi terlihat capaian penulis dengan menolong keluarga pasien
➢ Loyal: penulis dan rekan sejawat secara langsung dapat menjaga mutu dan nama baik RS melalui pencegahan infeksi nasokomial denganhandhyiene.
➢ Adaptif: penulis melakukan dokumentasi menggunakan hasil berbasis perkembanganteknologiseperti youtube dan qr code.
➢ Kolaboratif: dalam melakukan pendokumentasian hasil analisis penulis berkonsultasi dengan mentor terkait pendokumentasian hasil analisis yang secara langsung melibatkan pihak lain untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
: Pada kegiatan ini berkaitan dengan unsur-unsur Smart ASN yaitu teknologiinformasidanintegritas, dimana dalam tahapan ini penulis melakukan evaluasi penggunaan media edukasi handhygienedi ruang NICU dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, dan dalam pelaksaanannya penulis harus membuat hasil evaluasi berdasarkan data yang ada, sehingga dapat diperatnggung jawabakan. Selain itu tahapan ini juga berkaitan dengan Manajemen ASN yaitu: profesional dimana tingkat profeional tersebut dapat diukur salah satunya berdasarkan hasil evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan.
Manfaat/ hasil capaian : Kegiatan melakukan evaluasi penggunaan media edukasi handhygienedi ruang NICU terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi terlaksana dengan tingkat capaian 100%.
Kendala dan
Solusi : Dalam melakukan kegiatan VI penulis menemukan kendala dalam melakukan tahap evaluasi, maka solusinya yang dipilih penulis yaitu berkonsultasi dengan mentor serta coach untuk tahap evaluasi.
Kontribusi terhadap
Visi-Misi
Organisasi
Kontribusi terhadap
Visi-Misi
Organisasi
: Melakukan analisis penggunaan media edukasi handhygiene di ruang
NICU, sejalan dengan misi RSUP Fatmawati yaitu: “Menyelenggarakan TataKlolaKlinis dan Manajemen yang Baik”.
: Melakukan analisis penggunaan media edukasi handhygiene di ruang
NICU, sejalan dengan misi RSUP Fatmawati yaitu: “Menyelenggarakan TataKlolaKlinis dan Manajemen yang Baik”.
C.KualitasdanKemanfaatanAktualisasi
Berdasarkan kegiatan yang penulis lakukan selama melaksanakan kegiatan aktualisasi, penulis mendapatkan testimoni dari teman sejawat terhadap kegiatan yang penulis lakukan untuk menangani isu yang ditemukan di ruang NICU yaitu pembuatan media edukasi, dengan hasil testimoni sebagai berikut:
Gambar 4 25 testimoni aktualisasi


Berdasarkan testimoni dari beberapa teman sejawat terhadap pelaksanaan aktualisasi penulis dengan hasil bermanfaat bagi keluarga pasien dalam pemberian edukasihandhygine.
D.RencanaTindakLanjut
1. Melakukan pengawasan kepada keluarga pasien terkait tindakan handhygienedi ruang NICU
2. Melakukan reedukasi kepada keluarga pasien yang belum mampu menerapkan tindakan handhygienesebelum ke ruang NICU
3. Memotivasi teman sejawat untuk meningkatkan kepedulian perawat dalam menerapkan alur pasien baru dalam pemberian edukasi
4. Memotivasi teman sejawat untuk meningkatkan kesadaran perawat terhadap risiko infeksi nasokomial dari pengunjung
5. Menggunakan kuesioner untuk menambah informasi mengenai ada atau tidaknya peningkatan pengatahuan keluarga pasien setelah pemberian edukasi kesehatan secara kognitif.
Babvpenutup Kesimpulandansaran
A.Kesimpulan
Berdasarkan capaian pelaksanaan aktualisasi mengenai “Optimalisasi pemberian edukasi handhygienekepada keluarga pasien sebelum masuk ke ruang NICU (NeonatalItensive CareUnit) RSUP Fatmawati dengan pembuatan media edukasi pada tahun 2022)” dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Isu yang diangkat penulis dalam pelaksanaan aktualisasi ialah optimalisasi pemberian edukasi handhygienekepada keluarga pasien sebelum masuk ke ruang NICU (Neonatal Itensive Care Unit) RSUP Fatmawati dengan pembuatan media edukasi yang dibuat dengan menyesuiakan perkembangan teknologi, yaitu dengan pembuatan media edukasi berupa video handhygienesehingga memudahkan pembelajaran bagi keluarga pasien. Video tersebut dapat diakses melalui qr code, dimana linkyang tercantum pada qr code tersambung pada videohandhygiene yang sudah diupload di aplikasi youtube.
2. Rincian kegiatan yang diaplikasikan saat aktualisasi dari gagasan penyelesaian isu yang diangkat yaitu: konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan nicu mengenai kegiatan yang akan dilakukan untuk menangani isu, mencari refrensi edukasi hand hygiene, pembuatan media edukasi hand hygiene, melibatkan kepala ruangan dalam mensosialisasikan media edukasi tentang hand hygiene kepada rekan sejawat, memberikan edukasi mengenai handhygienekepada keluarga pasien melakukan evaluasi penggunaan media edukasihandhygienedi ruang NICU.
3. Kegiatan aktualisasi pemberian pendidikan kesehatan mengenai handhygiene di ruang NICU dengan media QR-Code yang berbasis digital yang dilaksanakan menjadi suatu upaya meminimalkan terjadinya infeksi nasokomial yang dapat terjadi penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien, yang mengakibatkan perpanjangan masa perawatan pasien. Hal ini juga dapat mempengaruhi anggaran rumah sakit dan tidak sejalan dengan visi rumah sakit yaitu Menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat.
4. Gagasan pembuatan media penkes video QR-Code berbasis digital dapat dikatakan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga pasien terhadap hand hygine, didukung dengan data dari evaluasi kegiatan aktualisasi yang menyatakan bahwa terjadinya peningkatan jumlah orang yang mampu melakukan handhygienedengan baik dan benar meningkatkan sebanyak 50 % Hal ini sejalan dengan visi RSUP Fatmawati yiatu menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat salah satunya melalui pemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien.
B.Saran
1. Bagi profesi keperawatan penulis telah membuat media pendidikan kesehatan menganai handhyginepenulis dengan mencetak kembali poster handhygieneserta mencantumkan linkvideo handhygienedalam bentuk qr code pada poster tersebut. Video handhygiene dapat diakses dengan men-scan QR-Code yang terera pada poster sehingga diharapkan dapat menjadi solusi dalam memudahkan pelaksanaan intervensi keperawatan yaitu memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga.
2. Bagi RSUP Fatmawati media pendidikan kesehatan video handhygiene yang diakses dengan QR-Code diharapkan dapat dijadikan media penkes yang dimiliki oleh RSUP Fatmawati sebagai wujud peningkatan mutu layanan yang selaras dengan visi RSUP Fatmawati “Menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat” melalui Pendidikan kesehatan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini.
3. Bagi Keluarga Pasien media pendidikan kesehatan video hand hygiene yang diakses dengan QR-Code diharapkan dapat membuat keluarga pasien lebih peduli dan menerapkan tindakan hand hygiene sebelum masuk ke ruang NICU sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi nasokomial
4. Bagi Peserta kegiatan aktualisasi yang dilakukan diharapkan dapat menimbulkan kesadaran individu untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, Manajemen ASN serta Smart ASN dalam aktivitas sehari-hari sehingga dapat menjadi kebiasaan yang tertanam dalam alam bawah sadar. Berani menjadi agentofchangedi unit kerja saat ini, sehingga diharapkan pandangan lama masyarakat terhadap ASN bisa menjadi lebih baik.
Daftarpustaka
BKN. (2022). Buku saku: Panduan perilaku core values Badan Kepegawaian Negara. Jakarta:BKN.
Kemenkes RI. (2020).Panduancucitanganpakaisabun. Jakarta: Kemenkes RI. Kemenkes. (2018). Kapan saja harus mencuci tangan?.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-danpembuluh-darah/kapan-saja-harus-mencuci-tangan https://www.who.int/indonesia/news/campaign/world-hand-hygiene-day-2021 Setiawati. (2019). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketaan petugas kesehatan melakukanhandhygienedalammencegahinfeksinasokomial:diruangPerinatologi RSUPNDr.Ciptomangunkusomo. Jakarta: Universitas Indonesia
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2014). Perilakumencucitanganpakai sabundiIndonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
WHO. (2021). Word hand hygine day 2021.
Siswati, dan Maryati. (2017). Manajemen mutu informasi kesehatan: Akreditasi dan manajemen resiko. Kementrian Kesehatan Indonesia.
Sunarto, dkk. (2022). Standarakreditasirumahsakit. Jakarta. Kemenkes.