
14 minute read
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
from Optimalisasi Hand Over Dgn Pembuatn Video Pelaksanaan Hand Over diRuang Instalasi Gawat Darurat
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu
1. Belum optimalnya pelaksanaan hand over di ruang IGD RSUP
Advertisement
Fatmawati
Hand over merupakan bentuk komunikasi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien dan hal ini sangat penting dalam melaksanakan pergantian shift. Hand over atau serah terima adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien yang dilakukan perawat pada pergantian shift jaga. Transfer tentang informasi termasuk tanggung jawab dan tanggung gugat selama perpindahan perawat yang berkelanjutan yang mencakup tentang pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien. Di sini peran perawat sangat penting dalam menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaaan pasien saat serah terima. Dalam hal ini pelaksanan hand over harus optimal sehingga terhindar dari resiko kesalahan dalam pemberian asuhan keperawatan.
Data dan fakta.
Hand over sendiri merupakan indikator mutu di ruang IGD RSUP
Fatmawati, dari data tahun 2019 kepatuhan melakukan hand over perawat sebesar 96,3%. Berdasarkan data saya selama observasi di bulan juni 2022 saat dinas dari jumlah 445 pasien, di dapat data yang belum ada tanda serah terima pasien di form integrasi sebesar 298 (66,9%) rekam medis pasien dan pelaksanaan handoversebesar 67,2%.
Dampak
a. Jika hand over tidak berjalan secara optimal bisa mengakibatkan terputusnya kesinambungan dalam dokumentasi asuhan keperawatan dan berakibat dalam pelayanan dan keselamatan pasien b. Pelayanan mutu dan keselamatan rumah sakit menurun c. Meningkatkan biaya perawatan rumah sakit sehingga merugikan pasien dan instansi
Pihak yang terlibat
- Perawat dan pasien
Kodisi yang di harapkan a. Perawat mampu melaksanakan, menerapkan pelaksanaan hand over sesuai SOP secara optimal b. Perawat tahu dampak jika pelaksaan hand over tidak sesuai SOP
Keterkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda 3
Keterkaitan isu “ belum optimalnya pelaksanaan hand over di Ruang IGD
RSUP Fatmawati” ini jika dilihat dari manajemen ASN, untuk penulisan pendokumentasian asuhan keperawatan sudah tertulis tetapi belum optimal dalam penulisan dokumentasi asuhan keperawatan secara lengkap dan jelas. Hal ini berkaitan dengan fungsi sebagai ASN sebagai pelaksana publik, sebagai ASN harus bertanggung jawab pada tugasnya. Kemudian dilihat dari
Smart ASN, sebagai ASN harus patuh, jujur, dan bertindak sesuai kewajibannya yaitu sebagai perawat harus melakukan pendokumentasian asuha keperawatan secara lengkap, detail dan jelas, sebagai profesi perawat dan sebagai karakter dari Smart ASN yaitu perawat yg berintegritas dan profesional.
Gambar:
Gambar ke 4 : Perawat belum menjalankan hand over sesuai SOP seharusnya CPPT tertulis lengkap, jelas dan detail sesuai kondisi pasien saat itu, dan tidak ada tanda tangan serah terima dari shift sebelumnya ke shift berikutnya

Keterangan :Data dari 24 perawat yang melakukan handover sesuai SOP

Keterangan: dari jumlah

445 pasien yang ada cap serah terima 298 dan 147 tidak ada
2. Belum optimalnya pengetahuan keluarga pasien tentang 6 langkah handhygienedi Ruang IGD RSUP Fatmawati
Handhygieneadalah salah satu untuk pencegahan infeksi. Apalagi di ruang IGD merupakan pintu gerbang utama pasien masuk baik pasien datang dari luar maupun pasien dari poli. Di IGD banyak menerima pasien dengan berbagai kasus, resiko penularan atau transmisi infeksi diantara pasien, staf, professional kesehatan maupun pengunjung dapat terjadi. Resiko infeksi dengan kepatuhan penerapan 6 langkah cuci tangan hanya di lakukan oleh tenaga kesehatan sedangkan penyebab atau transmisi infeksi bisa datang dari mana saja termasuk keluarga pasien.Menurut keluarga pasien untuk cuci tangan cukup dengan air dan sabun saja, dan disini perawat berperan penting dalam edukasi pasien tentang 6 langkah hand hygiene. Sehingga bisa terhindar dari infeksi silang dari satu pasien ke pasien lain dan pasien tidak terpapar dari penyakit infeksi yang di bawa oleh keluarganya dari luar rumah sakit.
Data dan fakta
Berdasarkan data dari tahun 2020 mengenai kepatuhan handhygiene sebesar 82,2% dan data dari KPPI bulan juni 2022 sebesar 71,5%. Data dari hasil wawancara bulan juni 2022 kepada keluarga pasien dari jumlah
445 pasien, keluarga pasien yang belum memahami 5 langkah hand hygiene sebesar 177(39,7%). Dari sarana dan prasarana di IGD terdapat 8 tempat cuci tangan yaitu di poli ISPA, triase, P1, M5,M1, P2, gudang, dan spolhok tetapi kran air keluar sedikit di p2,gudang,triase,M5
Grafik 3. Presentase hasil wawancara keluarga pasien tentang langkah 5 cuci tangan

Gambar 5: Data kepatuhan hand hygiene di bulan juni IGD sebesar 71,5%
Dampak a. Apabila kesadaran pasien dan keluarga menerapkan cuci tangan tidak tercapai maka kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit infeksi nosokomial sulit dikendalikan b. Meningkatkan biaya dan lama perawatan pasien c. Terjadinya infeksi silang d. Menurunnya mutu pelayanan dan meningkatkan biaya rumah sakit
Pihak yang terlibat
Pasien, pengunjung, dan petugas kesehatan
Kondisi yang di harapkan a. Perawat mampu melibatkan keluarga dalam perawatan terutama dalam mencegah infeksi nosokomial b. Pasien dan keluarga pasien mampu mambiasakan cuci tangan dengan 6 langkah cuci tangan secara benar
Keterkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda 3
Keterkaitan isu “ belum optimalnya pengetahuan keluarga pasien tentang 6 langkah hand hygiene di Ruang IGD RSUP Fatmawati “ini jika dilihat dari manajemen ASN, sebagai ASN dengan fungsi dan tugasnya sebagai pelayanan publik, belum optimal memberikan pelayanan yang baik kepada pasien. Sebagaimana dilihat dari salah satu kewajiban ASN adalah menunjukkan integritas dan keteladannya dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan dalam memberika pelayanan kepada masyarakat. Kemudian jika di lihat dari Smart ASN, pelaksanaan hand hygiene sudah dijalankan oleh perawat namun belum berjalan secara optimal dan belum terintegrasi dalam lembar edukasi. Sebagai ASN harus mengoptimalkan lagi dalam melakukan pelaksanaan tersebut sehingga mewujudkan sikap perawat yang berintegritas.
3. Belum optimalnya pelaksanaan identifikasi pasien di ruang IGD RSUP Fatmawati
IGD adalah salah satu unit pelayanan di rumah sakit yang menyediakan penanganan awal (bagi pasien yang datang langsung ke rumah sakit) atau lanjutan (bagi pasien rujukan dari fasilitas pelayanan kesehatan lain), menderita sakit atau cidera yang mengancam kelangsungan hidupnya. Dan dari awal inilah pasien di lakukan identifikasi pasien saat masuk ke IGD, kemudian perawat akan memasangkan gelang identitas pasien. Pasien dan keluarga pasien sudah tahu dan menyadari terpasang gelang identitas, tetapi dalam pelaksanaannya ada petugas yang tidak meminta pasien untuk menyebutkan nama, tanggal lahir, dan mencocokkan secara verbal dan visual pada gelang pasien sebelum melakukan tindakan dan pelaksanannya petugas masih menggunakan nomor tempat tidur pasien. Dan ini ketepatan identifikasi pasien sangat penting dan bagi petugas selalu konfirmasi identitas pasien sebelum tindakan untuk mencegah terjadinya insiden yang tidak di harapkan.
Data dan fakta
Berdasarkan data yang saya dapat di tahun 2021 tentang kepatuhan identifikasi pasien sebesar 98,21%, hal ini cukup baik tetapi dari hasil saya observasi di bulan juni 2022 hasil wawancara saya kepada keluarga pasien dari jumlah 4 yang belum memahami tentang identifikasi pasien sebesar 139 (31,2%) keluarga pasien.
Grafik 4 Presentase hasil wawancara keluarga pasien tentang identifikasi pasien
Gambar 6 : Data kepatuhan identifikasi pasien di bulan desember 2021

Dampak
a. Bisa terjadi kesalahan dalam pemberian layanan kesehatan b. Menurunnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien c. Terjadinya komplen pada pasien dan keluarga pasien
Pihak yang terlibat
Pasien dan semua petugas kesehatan
Kondisi yang di harapkan a. Perawat mampu mengidentifikasi pasien dengan tepat, benar sebelum tindakan b. Meningkatkan kepuasan pasien selama perawatan
Keterkaitan dengan Mata Pelatihan Agenda 3
Keterkaitan isu “ belum optimalnya pelaksanaan identifikasi pasien di Ruang IGD RSUP Fatmawati” jika dilihat dari Manajemen ASN sebagai ASN dengan fungsinya sebagai pelayan publik maka sudah jadi tugasnya memberikan pelayanan maksimal. Perawat harus tepat dalam identifikasi pasien sehingga tidak merugikan pasien dan keluarga pasien terutama dalam keselamatan pasien. Sebagaimana dilihat dari salah satu kewajiban ASN ialah melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab, maka perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional sesuai kewajiban perawat sebagai profesi. Kemudian dilihat dari Smart ASN, Perawat harus profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai profesi perawat.
B. Memilah dan Menapis Isu
Setelah mengidentifikasi isu, selanjutnya diperlukan analisis prioritas masalah pada isu tersebut. Untuk menemukan core isu yang berkualitas atau aktual, dilakukan tehnik penapisan dengan menetapkan rentang penilaian dengan skor 1 -5 dengan metode APKL pelaksanan hand over di Ruang IGD RSUP Fatmawati
2. Belum optimalnya pengetahuan keluarga pasien tentang 5 langkah hand hygiene di Ruang IGD RSUP
3. Belum optimalnya
Isu yang memiliki skor tertinggi setelah pengkajian merupakan skor prioritas a) Aktual : benar- benar terjadi sangat hangat dibicarakan dalam masyarakat b) Problematis : isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya segera mungin. c) Kekhalayakan : isu menyangkut hajat hidup orang banyak d) Kelayakan : masuk akal, realistis, relevan untuk di munculkan inisiatif pemecahan masalah
Keterangan :
5 : sangat kuat pengaruhnya
4 : kuat pengaruhnya
3 : sedang pengaruhnya
2: kurang pengaruhnya
1 : sangat kurang pengaruhnya Keterangan : Aktual: Nilai 5, saat ini untuk pendokumetasian masih ada yang belum lengkap seharusnya penulisannya secara lengkap, detail dengan kondisi pasien dan belum berjalan sesuai SOP hand over
Problem : Nilai 4, saat ini untuk pelaksaaan hand over sesuai SOP belum optimal dan ini harus ditingkatkan lagi sehingga tercapai pelayanan yang berkesinambungan sehingga tidak merugikan pasien dan keluarga
Kekhalayakan :Nilai 5, hal ini sangat merugikan pasien dalam perawatan jika terjadi ketidaksinambungan perawatan bisa mengakibatkan sampai kematian
Kelayakan: Nilai 5, masalah ini bisa teratasi jika semua perawat disiplin menerapkan pelaksanaan hand over sesuai SOP, dan dari itu harus di ingatkan kembali di sosialisaikan kembali.
Berdasarkan dari hasil APKL dan dan didiskusikan bersama atasan, mentor dan teman sejawat, penetapan isu yang jadi prioritas adalah “Belum optimalnya pelaksanaan handoverdi Ruang IGD RSUP
Fatmawati Jakarta.
C. Analisis Penyebab Core Isu
Gambar 7. Fishbone Analisis
Mother Nature
Jumlah pasien>kapasitas
Waktu tunggu lebih dari 6 jam
Methode
Kurang sosialisasi SOP
1 tahun terakhir tidak ada sosialisasi SOP
31,6% perawat belum sosialisasi SOP
SOP tidak ada di nurse station
Terdapat cap handover 2 dari 6 kebutuhan
Tidak ada cap hand over di from
Material
Tidak ada sanksi tegas
Kurang ketatnya tentang peraturan hand over
Kurangnya kepatuhan perawat melaksanakan hand over
Man
Belum optimal pelaksan aan hand over di Ruang IGD RSUP
Fatmawa
Keterangan :
1. Kurangnya kepatuhan perawat dalam melaksanakan hand over di dapatkan data selama observasi di bulan juni sebesar 67,2 disebabkan karena kurang ketatnya peraturan tentang hand over dan tidak ada sanksi.
2. Jumlah pasien banyak data jumlah pasien bulan juni total 1.417 ( kapasitas IDG 45 di zona merah 6, pasien boarding 13, zona bedah 7, pasien VK 4, zona anak 8, zona PB 7)pasien dan keluarga ingin cepat ditangani didapatkan data pasien > 6jam di IGD dibulan juni sebesar 82,9%( data pasien > 6 jam di zona merah 37, zona anak 131, zona bedah 432, zona 572 total 1175 pasien)
3. Tidak adanya cap hand over di serah terima sebab tersedia cap hand over hanya dua di zona merah dan zona kuning (terdiri dari perawat bedah, anak, stag dewasa, pb) dan SOP tidak ada di nurse station
4. Kurang sosialisasi SOP karena satu tahun terakhir ini gak ada sosialisasi SOP, dan 31,6% perawat belum disosialisasikan SOP
D. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu
Dengan merujuk akar penyebabnya, diketahui bahwa akar penyebab adalah kurangnya sosialisasi handoversesuai SOP di ruang IGD RSUP Fatmawati maka perlu adanya pengingat dalam melaksanakan hand over, maka gagasan kreatif yang akan dilakukan untuk menyelesaikan core isu tersebut di atas adalah
“Optimalisasi hand over dengan pembuatan video pelaksanaan hand over di Ruang IGD RSUP Fatmawati”. Gagasan tersebut terkait dengan
Manajemen ASN, perawat sebagai pelindung menjalankan fungsinya dengan menciptakan lingkungan yang aman kepada pasien untuk mencegah terjadinya kemungkinan efek yang tidak diinginkan seperti keterlambatan dalam pengobatan dan pelayanan yang lama sehingga merugikan pasien dan instansi. Dalam kaitannya dengan Smart ASN, perawat menunjukkan wujud tindakannya sebagai pelaksana publik, pelayan publik yang profesional, berintegritas, serta mewujudkan bentukpelayanan prima bagi pasien agar terciptanya Indonesia sehat.
E. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Instalasi IGD RSUP Fatmawati
Identifikasi isu : 1. Belum optimalnya pelaksanaan handoverdi ruang IGD RSUP Fatmawati
2. Kurangnya pengetahuan keluarga pasien tentang 6 langkah handhygienedi ruang
IGD RSUP Fatmawati
3. Belum optimalnya pelaksanaan identifikasi pasien di Ruang IGD RSUP Fatmawati
Isu yang diangkat : Belum optimalnya palaksanaan hand over di ruang IGD RSUP Fatmawati
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pelaksanaan handovermenggunakan media video di ruang IGD
RSUP Fatmawati
NO. kegiatan tahap kegiatan out put/hasil Keterkaitan dengan substansi mata pelatihan agenda
Kontribusi terhadap visi , misi organisasi Penguatan nilai organisasi
1. Pelaksanaan persiapan aktualisasi
Melakukan konsultasi kepada mentor untuk pelaksaan aktualisasi terlaksananya persiapan aktualisasi out put : Terlaksananya konsultasi
Eviden : lembar konsultasi
- Saya akan bersikap ramah, sopan dan cekatan saat berkonsultasi dan mendapatkan saran dari mentor dan kepala ruangan (harmonis)
- Saya akan menghargai setiap arahan dan masukan mentor kegiatan ini akan mendukung tercapainya visi “ Menjadi Rumah
Sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat.
Dan sesuai Misi ke – 1 dan ke – 2
- Memberikan pelayanan,
Kegiatan ini akan memberikan penegasan serta penguatan terhadap nilai- nilai organisasi, di antaranya: Professional, Komitmen , Integritas, Teamwork, dan Inovatif melakukan diskusi rancangan aktualisasi yang akan di laksanakan kepada rekan kerja
Mengajukan persetujuan kepada mentor dalam penetapan isu instansi yang dan kepala ruangan saat berdiskusi (Loyal)
- Saya akan sigap menerima arahan dan masukan mentor dan kepala ruangan( Adaptif)
- Saya akan bekerjasama dengan mentor dan kepala ruangan untuk hasil yang lebih baik (Kolaboratif) pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegrasi
- Meningkatkan inovasi dan produktivitas
Output : masukan dan saran dari teman
Eviden : dokumen hasil diskusi
-Saya akan menggunakan sikap ramah dan sopan saat berdiskusi dengan teman sejawat sebagai (harmonis)
-Saya akan menerima saran dan masukan dari rekan kerja terkait pelaksanaan rancangan aktualisasi (Kolaboratif) kinerja berbasis kendali mutu kendali bia
Output : persetujuan mentor
Eviden : lembar konsultasi
-Saya akan meminta persetujuan dengan bersikap ramah dan sopan (harmonis)
-Saya akan berkontribusi kepada instansi dengan diangkatnya isu dalam kegiatan
2. Pelaksanaan
review hand over kepada perawat ruangan diangkat dan rancangan aktualisasi
Terlaksananya review hand over aktualisasi, habituasi (Loyal)
Menyususn daftar pertanyaan output: tersusun daftar pertanyaan eviden : dokumen daftar pertanyaan yang diajukan
-Saya akan menyusun draft pertanyaan sesuai dengan materi yang dipelajari
(Kompeten)
-Saya akan bertanggung jawab materi yang saya ambil sesuai referensi yang ada (Akuntabel) kegiatan ini akan mendukung tercapainya visi “ Menjadi Rumah
Sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat.
Dan sesuai Misi ke – 1 dan ke – 2
Memberikan
-
Kegiatan ini akan memberikan penegasan serta penguatan terhadap nilai- nilai organisasi, di antaranya: Professional, Komitmen , Integritas, Teamwork, dan Inovatif
Melakukan diskusi ntuk kegiatan review dengan perawat ruangan output: masukan dan saran dari hasil diskusi eviden: dokumen diskusi tentang
-Saya akan mencipatakan suasana yang kodusif saat berdiskusi (Harmonis)
-Saya akan mencatat hasil diskusi sesuai diskusi dengan teman sejawat tidak nambah- nambahi dan mengurangi dari pelayanan, pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegrasi
- Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis
Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan terkait materi review yang telah di susun rivew hand over hasil diskusi (Akuntabel) kendali mutu output: terlaksananya hasil konsultasi eviden : lembar konsultasi
-Saya akan bekerjasama dengan mentor dan kepala ruangan untuk hasil yang lebih baik (Kolaboratif)
-Saya akan menghargai setiap arahan dan masukan mentor dan kepala ruangan saat berdiskusi (Loyal)
-Saya akan bertindak proaktif terhadap arahan dan saran dari mentor dan kepala ruangan serta siap menghadapi setiap perubahan/revisi rencana kegiatan (Adaptif) kendali biaya
Melakukan review hand over kepada perawat ruangan menggunakan google form dengan mengirimkan link google form melalui whats App grup
Melakukan rekapitulasi hasil kuesioner output: terlaksananya review hand over via google from eviden : terinput hasil review di google from
-Saya akan melakukan review dengan menggunakan aplikasi google from (Adaptif)
-Saya akan review pertanyaan sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan sopan supaya tercipta pelayanan yang lebih baik(Berorientasi pelayanan)
Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor dan kepala output: terlaksanya hasil rekapitulasi eviden: data rekapitulasi output: terlaksananya lapor kegiatan eviden:
-Saya akan melakukan dengan jujur, cermat dan teliti hasil rekapitulasi review sesuai hasil yang terkumpul (Akuntabel)
-Saya akan melaporkan hasil kegiatan saya secara terperinci, detail, dan cermat serta mempertanggungjawabkannya ruangan dokumen hasil kegiatan kepada mentor (Akuntabel)
-Saya akan menerima masukan dan saran dari mentor dan melakukan perbaikan yang baik lagi(Berorientasi Pelayanan)
-Saya akan berkomitmen melaksanakan setiap kegiatan dengan kualitas yang terbaik (Kompeten)
Video Hand over
Membuat draf video hand over
Tersedianya video hand overyang baik outpout: design draf eviden: rancangan video hand over sesuai
SOP
-Saya akan mempelajari materi tentang hand over sebelum pembuatan video (Kompeten)
-Saya akan membuat video hand over sesuai SOP secara teliti, cermat, detail dan bertanggung jawab (Akuntabel)
-Saya akan berdedikasi kepada instasi demi kemajuan instasi dengan pembuatan video ini
Kegiatan ini mendukung pencapaian visi “Menjadi rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat dengan Misi yang pertama yaitu :
Memberikan pelayanan, Pendidikan dan penelitian yang berfokus pada pasien, berkualitas dan berintegritas
Kegiatan ini akan memberikan penegasan serta penguatan terhadap nilai-nilai organisasi, diantaranya: Profesional, Komitmen, Integritas dan Inovatif
Melakukan konsul kepada mentor mengenai video hand over output: terlaksananya konsultasi eviden: lembar konsultasi
(Loyal)
-Saya akan menemui mentor saya dengan mngucapkan salam dan sopan (harmonis)
-Saya akan menerima saran dan kritik terkait video hand over agar saya dapat terus melakukan perbaikan untuk terus belajar menyempurnakan (Kompeten)
-Saya akan bertindak proaktif terhadap masukan dan saran dari mentor dan kepala ruangan serta siap menghadapi setiap perubahan atau revisi terhadap video hand over (Adaptif)
Melakukan perbaikan video sesuai arahan dan output: perbaikan video eviden: video
-Saya akan melakukan perbaikan tiada henti terhadap video sehingga menjadi lebih baik(Berorientasi pelayanan)
4. Pelaksanaan resosialisasi
SOP hand over dengan media video masukan mentor hand over sudah final
-Saya akan melakukan tidakan proaktif dalam perbaikan video sesuai arahan( Adaptif)
Mengajukan izin kepada pimpinan terkait pelaksaan re sosialisasi handover terlaksananya re sosialisasi hand over dengan media video output: terajukannya izin eviden: sudah mendapat izin dari pimpinan
-Saya akan mengajukan izin kepada pimpinan dengan ramah dan sopan (harmonis)
-Saya akan menyampaikan maksud dan tujuan dengan jelas dan bertanggung jawab serta tidak terbelit – belit
(Akuntabel)
Kegiatan ini mendukung pencapaian visi “Menjadi rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat dengan Misi yang pertama yaitu :
Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya
Kegiatan ini akan memberikan penegasan serta penguatan terhadap nilai-nilai organisasi, diantaranya: Profesional, Integritas dan
Teamwork
Melakukan re sosialisasi video hand over kepada perawat ruangan via
Whatsapp output: terlaksananya resosialisasi hand over eviden: video resosialisasi sudah di
-saya akan melakukan re sosialisasi video hand over sebagai bentuk inovasi dalam pelaksanaan aktualisasi
(Adaptif)
-Saya akan menyampaikan video hand over di via
5 Pelaksanaan hand over sesuai SOP perawat ruangan whatssapp grup whatssapp sebagai bentuk tanggung jawab saya terhadap materi yang saya sampaikan sebagai aktualisasi saya (Akuntabel.)
-Saya akan menerima masukan dengan hati terbuka dari kegiatan re sosialisasi kepada teman sejawat (Harmonis)
Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor dan kepala ruang output: terlapornya hasil kegiatan eviden: dokumen hasil laporan
-Saya akan melaporkan hasil kegiatan saya kepada mentor dengan ramah dan sopan(Harmonis)
- Saya akan melaporkan hasil kegiatan dengan sebenarnya tanpa mengurangi dan melebihkan(Akuntabel) terlaksananya hand over sesuai SOP
Melakukan koordinasi output: terlaksanannya
-Saya akan melakukan koordinasi kepada mentor,
Kegiatan ini berkontribusi terhadap Visi RSUP
Fatmawati yaitu “Menjadi
Rumah Sakit dengan
Pelayanan Multidisiplin
Kegiatan ini diharapkan memberi penguatan terhadap nilai organisasi
RSUP Fatmawati yaitu professional dan dengan mentor, kepala ruangan, dan teman sejawat. koordinasi eviden: lembar konsultasi kepala ruangan, dan teman sejawat (Kolaboratif)
-Saya akan menciptakan lingkungan yang kondusif (Harmonis) yang Handal Bagi
Masyarakat” dan Misi
RSUP Fatmawati yaitu
“Memberikan pelayanan, Pendidikan, dan penelitian yang berfokus
Melakukan persiapan hand over sesuai SOP output: siap untuk hand overantar shift eviden: perawat siap melakukan hand over
-Saya akan mempersiapkan teman sejawat untuk melaksanakan hand over sesuai tugas dan tanggung jawabnya (Akuntabel)
-Saya akan komunikasikan dengan baik dan sopan kepada teman untuk persiapan kegiatan hand over(Harmonis) pada pasien, berkualitas dan berintegrasi”.
Melaksanakan hand over sesuai SOP output:terlaksa nanya hand over eviden: dokomentasi hand over
-Saya akan melaksanakan hand over bersama teman sesuai tanggung jawabnya (Akuntabel)
-Saya akan mengingatkan kepada teman dengan sikap yang sopan dan ramah saat melaksanakan hand over yang
6. Pelaksanaan monitoring di ruangan dan evaluasi terkait hand over
Mengobservasi pelaksanaan hand over terlaksananya monitoring di ruangan dan evaluasi terkait hand over benar (Harmonis)
-Saya akan melaksanan hand over sesuai SOP sehingga pelayanan lebih baik( berorientasi pelayanan)
Kegiatan ini mendukung pencapaian visi menjadi rumah sakit dengan pelayanan multidisiplin yang handal bagi masyarakat dengan Misi
Kegiatan ini akan memberikan penegasan serta penguatan terhadap output: terlaksananya hand over sesuai SOP eviden: dokumentasi hand over
-Saya akan mengumpulkan hasil observasi secara jujur, transparan(Akuntabel)
-Saya akan bekerja dengan sebaik mungkin dalam penerapan SOP( Kompeten) yaitu: Meningkatkan inovasi dan produktivitas kinerja berbasis kendali mutu kendali biaya nilai – nilai organisasi, diantaranya: Pofesional, Komitmen, Integritas dan teamwork.
Mengevaluasi hasil pelaksanaan hand over output: terevaluasinya hasil pelaksanaan hand over eviden : dokumen evaluasi
-Saya akan mengevaluasi hasil dari pelaksaan hand over dengan teliti ( kompeten)
- saya akan menerapkan hand over dalam pergantian shift sehingga bisa memberikan pelayanan yang prima (Berorientasi Pelayanan)
Melaporkan hasil kepada mentor dan coach output: terlapornya hasil eviden: dokumen hasil laporan
-Saya akan transparan, responsif dalam melaporkan hasil aktualisasi saya kepada mentor dan coach (Akuntabel)
-Saya akan melaporkan hasil aktualisasi saya dengan berusaha menunjukkan kualitas terbaik kepada mentor dan coach (Kompeten)
-Saya akan melaporkan bahwa hasil aktualisasi saya adalah sebuah inovasi modifikasi yang mampu mengikuti perubahan zaman (Adaptif).
Melakukan output: -Saya akan melakukan diskusi diskusi untuk evaluasi rancangan kegiatan dengan meminta pendapat rekan keja masukan dan saran dari teman eviden : dokumen hasil diskusi bersama teman sejawat dengan menciptakan suasanan yg kondusif (Harmonis)
-Saya akan melibatkan teman sejawat dalam berdiskusi dari hasil penerapan hand over SOP (Kolaboratif)
-Saya akan menerima masukan dan saran untuk mengembangkan lagi inovasi dan kreativitas saya( Adaptif)
Menyusun hasil laporan output: tersusunya hasil laporan eviden: dokumen hasil laporan
-Saya akan menyusun laporan hasil akyualisasi secara jujur, dan bertanggung jawab (Akuntabel)
-Saya akan menyusun hasil kegiatan dengan teliti (Kompeten)