11 minute read

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Optimalisasi Pemantauan Suhu Dan Kelembaban Pada Laboratorium Di Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (Lpfk) Banjarbaru. Penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan, masukan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bantuan motivasi, pikiran, materi mapun tenaga. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak sebagai Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Cikarang

Advertisement

2. Ibu Saadah Fitriany SST ,M.Keb sebagai Pembimbing.

3. Bapak Farid Wajidi, S.KM sebagai Mentor dari Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru.

4. Ibu Dr. Rina Rostarina, MAP sebagai penguji

5. Para panitia Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan II

6. Kedua orang tua, saudara, keluarga dan orang-orang yang selalu memberikan doa dan dukungannya.

7. Rekan-rekan peserta Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan II

8. Semua pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini.

9. Kepada istri saya tercinta karena sudah selalu mendoakan saya setiap saat sehingga dapat menyelsaikan laporan aktualisasi ini tepat waktu

Penulis menyadari laporan rancangan aktualisasi ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dari semua pihak sangat penulis diharapkan guna perbaikan dan penyempurnaan. Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai berakhlak dalam kehidupan seharihari di lingkungan kerja dan masyarakat.

Banjarbaru, 20 Juni 2022

Penulis

Taufik Priawan

NIP.199409242022031002

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Peran Pegawai Negeri Sipil sangat penting dalam pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Pegawai Negeri Sipil atau biasa disebut PNS merupakan orang-orang pilihan yang menduduki jabatan penting dan strategis bahkan menjadi penentu kebijakandalampembangunandaerahdanbangsa.PNSadalahwarganegaraIndonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintah atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, yang bekerja pada instansi pemerintah.

PNS harus mampu menciptakan kultur baru di birokrasi dengan mandat pelayanan yang dimulai dengan kesadaran dan memiliki kemampuan bela negara, membentuk karakter dan bersikap profesional dengan sistem BERAKHLAK

(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam menjalankan tugasnya, Serta tahu kedudukan sebagai PNS dalam NKRI.

Dalam suatu Laboratorium hendaknya ada data tentang pencatatan suhu dan kelembaban yang terekam pada saat waktu pagi dan sore hari. Saat ini pencatatan dilakukan melalui onlinenamun masih keadaanrealtime.Hal inimenyebabkanpetugas memantau website yang menampilkan suhu dan kelembaban tersebut. Dengan adanya pengembangan dari sistem ini, hendaknya petugas hanya meliat hasil dalam bentuk excel karena sudah terekam secara otomatis dan terbaca di excel.

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat menjelaskan akan pentingnya penerapan nilai-nilai dasar PNS berdasarkan tugas dan fungsi jabatan peserta pelatihan dasar. Selain itu, peserta pelatihan dasar diharapkan mampu menerapkan

BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,Kolaboratif)sehinggadapat membentuk pribadi berintegritas danprofessional serta mampu melaksanakan tugas dan fungsi PNS sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Jadi ketika dilaksanakannya beberapa kegiatan yang dilakukan dalam aktualisasi ini, agar dapat membantu dalam halnya perekaman/pengambilan data secara otomatis pada saat pagi dan sore hari.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Dengan melakukan konsultasi dengan mentor tentang pemilihan framework/website yang ingin digunakan, diharapkan membuat rancangan ini akan berjalan dengan baik

2. Pada saat membentuk website yang akan digunakan sebagai ruang untuk menampilkan suhu di website

3. Padasaatmelakukanrangkaianprogramyangdigunakanuntukmerekamdata suhu dan kelembaban, akan memudahkan dalam perekaman suhu dan kelembaban.

4. Diharapkan kegiatan aktualisasi ini dengan sistem perekaman suhu dan kelembaban yang berbasis Internet of Thing ini akan akan selesai dan dapat berfungsi secara baik.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Bagi Penulis

1. Dengan adanya kegiatan ini, penulis mendapatkan wawasan yang baru tentang pengembangan sistem berbasis internet of thing dalam melaksakan tugasnya di LPFK Banjarbaru.

2. Penulis juga dapat menambah wawasan mengenai pemrogaman yang dilakukan dalam menyelesaikan aktualisasi ini.

3. Mendapatkan pengalaman bekerjasama yang luar biasa dalam menyelesaikan tugas ini bersama bidang IT.

1.3.2 Manfaat Bagi Organisasi

1. Dengan adanya sistem ini, diharapakan kegiatan pencatatan dan perekaman suhu dan kelembaban di Laboratorium LPFK Banjarbaru akan lebih mudah prosesnya.

2. Dengan berjalannya sistem ini, akan membuat waktu pekerjaan akan menjadi lebih efisien

1.4 Ruang Lingkup

Kegiatan yang akan dilakukan adalah optimalisasi perekaman suhu ruang pada laboratorium di LPFK Banjarbaru, sehingga memudahkan untuk melakukan perekaman suhu ruang laboratorium secara otomatis. Ruang lingkup dari aktualisasi ini yaitu pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama 30 hari kerja terhitung mulai dari tanggal 27 Juli sampai dengan 6 September 2022 di lingkungan tempat kerja yaitu Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif, serta penerapan peran dan kedudukan PNS dalam pelaksanaan tugas jabatan sehari-hari.

Bab Ii Profil Instansi Dan Peserta

2.1 Profil Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru

2.1.1 Sejarah Loka Pengamanan Fasiltias Kesehatan Banjarbaru

Mengingat kondisi geografi Indonesia yang luas diperlukan pemberian pelayanan di bidang pengamanan fasilitas kesehatan yang efektif dan efesien sehingga tuntutan untuk adanya pembentukan baru Institusi pengamanan fasilitas kesehatan di perlukan untuk penjaminan mutu layanan terhadap alat kesehatan yang ada di fasyankes yang tersebar di seluruh Indonesia baik millik pemerintah maupun swasta yang belum tertangani secara keseluruhan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi untuk memenuhi kualitas dan standar keselamatan serta keamanan.

Selanjutnya berdasarkan surat Keputusan Kepala Pusat Sarana, Prasarana dan peralatan Kesehatan, No : OT.01.01.XII.500.2007, tanggal 21 Juni 2007, tentang Penetapan Unit Fungsional Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan. Berkenaan dengan hal tersebut, dimana Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang akan dibentuk Unit

Pelaksana Fungsional dari BPFK Surabaya, maka dipandang perlu untuk di dibentuk Tim koordinasi Unit Pelaksana Fungsional Pengamanan Fasilitas Kesehatan (UPFPFK)

Banjarmasin Regional Kalimantan yang ditetapkan dengan surat Keputusan Kepala Pusat Sarana,Prasaranadan peralatanKesehatan,No: OT.01.01.XII.816.2008,tanggal 05Agustus 2008. Adapun tugas dari tim tersebut, meliputi :

1. Mempelajari, kajian dan perumusan terhadap unit Pelaksana Fungsional Pengamanan

Fasilitasi Kesehatan Banjarmasin Regional Kalimantan;

2. Menata gedung untuk persiapan ruangan laboratorium pengujian/kalibrasi, ruang laboratorium film badge dan ruang administrasi;

3. Persiapan penempatan peralatan pengujian/kalibrasi dan proteksi radiasi;,

4. Persiapan penempatan ketenagaan;

5. Koordinasi terkait dalam rangka persiapan operasional;.

Pada tahun 2011 diterbitkan surat keputusan pendirian Loka Pengamanan Fasilitas

Kesehatan (LPFK) melalui Permenkes No 919/Menkes/Per/2011 tanggal 05 Mei 2011 tentang organisasi dan tata kerja Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK), dimana

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) adalah unit pelaksana teknis dilingkungan

Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) secara administratif dibina oleh

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan.

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) mempunyai tugas melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi di lingkungan pemerintah maupun swasta.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) menyelenggarakan fungsi yakni :

1. Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan.

2. Pengujian dan kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan.

3. Pengamanan dan pengukuran paparan radiasi

4. Pelayanan monitoring dosis radiasi personal dan

5. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

Gambar 2.1 Gedung LPFK Banjarbaru

LPFK dalam menyelenggaran tugas dan fungsinya selalu mengupayakan penjaminan dan peningkatan mutu layanan, kemampuan dan cakupan pengamanan fasilitas kesehatan secara terus menerus ditingkatkan dan dilaksanakan secara berkesinambungan.

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan. Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) secara administratif dibina oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Ditjen Yankes

Kemenkes RI.

2.1.2 Visi dan Misi

Dalam upaya meraih tujuan utama dari LPFK Banjarbaru, maka dipandang perlu untuk menetapkan Visi dan Misi untuk dalam menjalankan roda organisasi. Visi ditetapkan untuk menentukan cita-cita yang hendak dicapai pada kurun waktu lima tahunan. Misi disusun untuk mendeskripsikan bentuk upaya yang harus dilaksanakan untuk mencapai visi pada kurun waktu tersebut.

A. VISI

“Menjadi Lembaga Pengamanan Fasilitas Kesehatan nasional yang utama dan unggul dalam layanan dan kinerja”.

B. MISI

1. Menyediakan mutu layanan Pengamanan Fasilitas Kesehatan yang andal bagi masyarakat dan pemerintah.

2. Meningkatkan cakupan layanan Pengamanan Fasilitas Kesehatan dalam bidang layananpengujiandan/ataukalibrasisertainspeksisaranaprasaranadanalatkesehatan.

3. Membangun secara sinergis kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung.

4. Pengembangan usaha dengan tolak ukur pada peningkatan mutu layanan melalui optimalisasi SDM, sarana, prasarana, peralatan, dan pengembangan teknologi yang tepat guna untuk mencapai kepuasan pelanggan, masyarakat dan mitra kerja.

5. Meningkatkankesejahteraan,kesehatandankeselamatankerjamasyarakatdanSumber Daya Manusia Kesehatan.

6. Mewujudkan tata kelola intitusi yang transparan dan akuntabel

2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

LPFK Banjarbaru, adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Berdasarkan dasar hukumnya, dalam melaksanakan kegiatannya LPFK Banjarbaru mengemban tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

A.Tugas Pokok

LPFK Banjarbaru mempunyai tugas melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi, dan proteksi radiasi di lingkungan pemerintah maupun swasta.

B.Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya, LPFK Banjarbaru menyelenggarakan fungsi :

1. Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan

2. Pengujian dan kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan

3. Pengamanan dan pengukuran paparan radiasi

4. Pelayanan pemantauan dosis radiasi personal

5. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan

2.1.4 Struktur Organisasi

Dalam Permenkes No 919/Menkes/Per/2011 tanggal 05 Mei 2011 ini selain memuat tentang struktur organisasi serta hierarki eselon dan komponennya, dijelaskan pula tentang lingkup tugas dari LPFK Banjarbaru, yaitu melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatanmeliputisarana,prasaranadanperalatan kesehatanmelaluipengujian,kalibrasi, dan proteksi radiasi di lingkungan pemerintah maupun swasta.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut di atas, pada saat ini Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan dibentuk sesuai batasan sistem Birokrasi

Organisasi UPT tingkat eselon IV terdiri dari:

A.Kepala Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru

B. Kepala Urusan Tata Usaha

C. Instalasi Laboratorium

2.1.5. Jenis Layanan

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat dengan lingkup melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatanmeliputisarana,prasaranadanperalatan kesehatanmelaluipengujian,kalibrasi, dan proteksi radiasi di lingkungan pemerintah maupun swasta. Dalam melakukan pengujian dan/atau kalibrasi alat kesehatan, LPFK Banjarbaru harus mengacu pada metode kerja pengujian dan/atau kalibrasi, disamping itu juga didukung alat ukur/analyzer, alat uji dan alat kalibrasi yang terjamin mutunya sesuai dengan jenis pengujian dan/atau kalibrasi alat kesehatan. Jenis layanan laboratorium yang ada di Loka

Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru meliputi :

A. Laboratorium pengujian dan/atau kalibrasi

Sesuai permenkes No.54 Tahun 2015; definisi pengujian adalah keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan fisik, dan pengukuran untuk membandingkan alat yang diukur dengan standar, atau untuk menentukan besaran atau kesalahan pengukuran.Sedangkan definisi kalibrasi adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur dan/atau bahan ukur. Adapun alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, perkakas, dan/atau implan, reagen in vitro dan kalibratornya, perangkat lunak, bahan atau material yang digunakan tunggal atau kombinasi, untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan, dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh, menghalangi pembuahan, desinfeksialatkesehatan,danpengujianinvitroterhadapspesimendaritubuhmanusia, dan dapat mengandung obat yang tidak mencapai kerja utama pada tubuh manusia melalui proses farmakologi, imunologi atau metabolisme untuk dapat membantu fungsi/kinerja yang diinginkan.

Hasil dari pengujian dan kalibrasi adalah pernyataan tertulis yang menerangkan bahwa alat kesehatan tersebut laik pakai atau tidak laik pakai. Adapun pengertian laik pakai adalah alat kesehatan tersebut aman untuk digunakan, sedangkan tidak laik artinya alat tersebut tidak aman dan memerlukan tindakan perbaikan.

B. Laboratorium uji kesesuaian x ray dan proteksi radiasi

Kegiatan pelayanan ini meliputi pengujian, paparan radiasi dan Uji Kesesuaian, yaitu pengujian yang dilakukan secara terjadwal untuk memastikan pesawat x-ray di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan standard dan memenuhi persyaratan operasional regulasi.

C. Laboratorium pengujian dan pemantauan dosis personal

Yaitu evaluasi pemantauandosis radiasi yang dipakai oleh petugas yang bekerja di lingkungan radiasi. LPFK Banjarbaru melayani evaluasi pemantauan dosis perorangan untuk film badge dan thermoluminescent dosemeter (TLD) badge.

D. Laboratorium sarana dan prasarana alat kesehatan

Menteri Kesehatan RI No 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana RS. Prasarana RS adalah utilitas yang terdiri atas alat, jaringan dan system yang membuat suatu bangunan RS bisa berfungsi. Inspeksi sarana dan prasarana dilakukan untuk memastikan kesesuaian suatu instalasi sarana dan prasarana terhadap standart dan persyaratan yang berlaku

Dengan layanan yang dimiliki oleh LPFK Banjarbaru, dalam membantu proses dari kinerja organisasi dalam melaksakakan tugas dan layanan yang ada, LPFK Banjarbaru memiliki total SDM 63 orang dengan rincian sebagai berikut.

1. Kepala Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru 1 orang

2. Kepala Urusan Administrasi umum 1 orang

3. Bendahara 2 orang

4. Kepegawaian 1 orang

5. Analis keuangan 1 orang

6. Pengolah data 10 orang

7. Administrasi umum 4 orang

8. Keamanan 5 orang

9. Pramubakti 2 orang

10. Pengemudi 2 orang

11. Tim Laboratorium Sarana dan Prasarana 3 orang

12. Tim Laboratorium Pemantauan Dosis Personal dan Uji Kesesuaian Proteksi Radiasi 3 orang

13. Tim Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi 25 orang

2.2 Profil Peserta

Nama : Taufik Priawan

NIP : 199409242022031002

Pangkat / Gol : Pengatur / IIc

Jabatan : Teknisi Elektromedis Terampil

Unit Kerja : Instalasi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi

Instansi : Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Banjarbaru

Dalam tugas pokok dan fungsi saya untuk organisasi , saya tampilkan tugas pokok dan fungsi saya berupa sasaran kinerja pegawai. Kegiatan di Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yaitu:

2.3 Role Model

Adapun Role model yang menjadi panutan saya yang menggambarkan nilai Berakhlak dalam pekerjaannya sehari-hari.

Nama : NoorMisnawati, S.Pd

Beliau Ibu kandung saya sendiri yang berprofesi menjadi Guru di SMP di Kota Banjarmasin.

1. Berorientasi pelayanan

Dalam melaksanakan tugasnya, beliau selalu memberikan pelayanan berupa mengajar kepada siswa dan siswi yang ada disekolah. Beliau selalu datang lebih awal untuk datang kesekolah agar selalu tepat waktu dalam memulai waktu pengajaran, disini beliau dapat diambil kesimpulan dengan memberikan pelayanan yang prima

2. Akuntabel

Dalam mengamalkan sikap akuntabel, beliau selalu disiplin dengan datang sebelum pelajaran dimulai dan pulang pada saat pelajaran selesai walaupun jam pelajaran sudah habis. Dalam melaksakan tugasnya sebagai guru beliau juga selalu terbuka dan jujur terhadap orang tua siswa dalam hal pelaporan terkait perkembangan anak didiknya disekolah.

3. Kompeten

Dalam menjalankan tugasnya menjadi guru, beliau selalu bersungguh-sungguh agar siswa dan siswinya bisa menyerap apa yang beliau ajarkan. Diluar waktu jam sekolah, beliau juga menerima jam pelajaran tambahan dalam membantu orang yang ingin belajar lebih.

Walaupun sudah menjadi guru lama, beliau juga sering kali mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya dalam hal mengajar.

4. Harmonis

Dalam sikap harmonis dalam hal ini beliau selalu memberikan perhatian dan perilaku yang sama kepada seluruh siswa dan siswinya tanpa membeda-bedakan latar belakang yang ada.

Dan juga beliau seringkali membantu siswa dan siswinya yang mengalami musibah.

5. Loyal

Dalam tugasnya beliau selalu menggunakan seragam sesuai jadwal yang sudah diberikan oleh sekolah, dan juga selalu mementingkan tugasnya sebagai guru dari pada kepentingan pribadi beliau.

6. Adaptif

Beliau juga selalu mengembakan kreatifitas beliau dalam metode pembelajaran, didalam era literasi digital ini, beliau juga memberikan pelajaran berupa vidio kreatif yang beliau buat untuk memudahkan siswa dan siswi untuk menerima apa yang beliau jelaskan.

7. Kolaboratif

Dalam mengembangkan sistem pembelajaran beliau, beliau juga sering berkerja sama dengan tim IT yang terdapat pada sekolahan, dalam membuat perkembangan untuk kegiatan belajar dan mengajar.

2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK

Nilai dasar merupakan landasan utama dalam bersikap dan berkegiatan yang sejalan dengan visi, misi dan tujuan organisasi serta unit dimana Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut bekerja. Setelah dibekali dalam tahap internalisasi pada saat proses pembelajaran, diharapkan peserta latihan dasar dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

Penjabaran nilai-nilai dasar yang dimaksud sebagai berikut:

1. Berorientasi Pelayanan: a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat; b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan; c. Melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel: a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, b. cermat, disiplin dan berintegritas tinggi; c. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien.

3. Kompeten a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah; b. Membantu orang lain belajar; c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya; b. Suka mendorong orang lain; c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada b. Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah; c. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara; d. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif: a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan; b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas; c. Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif: a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi; b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan bersama nilai tambah; c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

3.1 Deskripsi Isu

This article is from: