9 minute read

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

Next Article
DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

3.1 Diskripsi Isu

Sebelum menetapkan judul rancangan aktualisasi, ada dua tahapan yang dilakukan Penulis terlebih dahulu, tahapan awal adalah mengidentifikasi isu sesuai tugas pokok dan fungsi. Berdasarkan hasil pengamatan Penulis selama bertugas di Kantor

Advertisement

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya, ada beberapa isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan Penulis yang membutuhkan penyelesaian segera. Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah meliputi

A. Isu Pertama

Belum optimalnya pemanfaatan platform digital SINKARKES untuk layanan pengendalian faktor risiko lingkungan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Palangka Raya,.

1) Uraian data dan fakta

Kondisi saat ini diketahui bahwa penginputan data layanan Pengendalian faktor risiko Lingkungan yang telah tercatat di platform digital SINKARKES yang diambil dari tahun 2018 sampai 2021 sebagai berikut:

Gambar 3.1. Grafik Data Pelaporan Pengendalian faktor risiko lingkungan di platform digital SINKARKES a) Pengawasan penyediaan air bersih

Kegiatan pengawasan penyediaan air bersih terdiri dari:

- Pemeriksaan dan pengawasan sampel air di bandara/pelabuhan (kantor induk dan wilker) dilakukan setiap 3 kali dalam setahun yaitu di bulan Maret, Juli, dan November

- Pengawasan air bersih di dilakukan setiap bulan atau 12 kali dalam setahun baik di bandara maupun dipelabuhan (kantor induk dan wilker),

- Pemeriksaan Kualitas Air Situasi Khusus

Dari gambar 3.1 dapat dilihat laporan kegiatan yang terinput tahun 2018 hanya b) Higiene sanitasi tempat pengolahan makanan

1 kali dilakukan di kantor induk, ditahun 2019 dilaporkan sebanyak 22 kali diantaranya 10 Kantor Induk dan 12 Wilker Pulang Pisau, pada tahun 2020 sebanyak 7 kali di Wilker Kelanis, dan di tahun 2021 belum ada kegiatan yang terinput.

Terdiri dari kegiatan pemeriksaan kualitas TPM di bandara/Pelabuhan (kantor induk dan wilker) dilakukan setiap bulan yaitu 12 kali pemeriksaan dan penyuluhan penjamah makanan bagi masyarakat di lingkungan

Pelabuhan/Bandara (kantor induk dan wilker) dilakukan 1 kali dalam setahun.

Dari gambar 3.1 dapat dilihat laporan kegiatan tahun 2018 tidak terinput, tahun c) Pengawasan Pencemaran Udara d) Inspeksi Sanitasi Penyimpanan Pestisida

2019 sebanyak 7 kali di wilker Pulang Pisau, tahun 2020 tidak terinput, dan tahun 2021 hanya 1 kali input di kantor induk.

Pengukuran tingkat pencemaran udara dilakukan 2 kali dalam setahun di Bandara/Palabuhan (kantor induk dan wilker) namun data yang terinput belum maksimal, penginputan dilakukan 2 kali pada tahun 2018 oleh kantor induk, dan untuk tahun 2019,2020,2021 data belum ada yang terinput.

Kegiatan dilakukan dalam 3 bulan sekali baik di wilker bandara/Pelabuhan

(kantor induk dan wilker) dan dilakukan uji resistensi / efikasi 2 jenis bahan aktif insektisida disetiap 5 kali dalam setahun di kantor induk dan wilker. Dari gambar 3.1 pelaporan kegiatan belum terinput e) Pengawasan Higiene Sanitasi Bangunan

Kegiatan terdiri dari inspeksi sanitasi tempat-tempat umum lingkungan

Pelabuhan/Bandara (kantor induk dan wilker) yang dilakukan 4 kali dalam setahun. Serta kegiatan pemeriksaan STTU situasi khusus. Dari gambar 3.1 data yang terinput di tahun 2018 tidak ada, tahun 2019 sebanyak 19 kali di antaranya f) Pengawasan Jasaboga

5 di kantor induk dan 14 di wilker Pulang Pisau, pada tahun 2020 data yang terinput sebanyak 7 kali diantaranya 5 di wilker Kelanis dan 2 di kantor induk, dan di tahun 2021 tidak ada kegiatan yang terinput.

Pengawasan higiene santisai jasaboga dilakukan 1 kali dalam setahun dilaksanakan di bandara, serta pemeriksaan penjamah makanan (pengambilan dan pemeriksaan sampel rectal swab) pengelola boga Bandara dilakukan juga 1 kali dalam 1 tahun, menurut gambar 3.1 data yang terinput 1 kali hanya ditahun 2018.

2) Penyebab

- Kurang disiplin dan kurangnya kesadaran dalam penggunaan SINKARKES

- Kurangnya edukasi kepada petugas dalam pemanfaatan digitalisasi

- Belum ada penanggung jawab dalam pelaporan di platform digital SINKARKES

- Tidak adanya internalisasi pengguna

- Rotasi rutin petugas diwilayah kerja

- Terkendala Jaringan dilapangan

3) Dampak Jika Tidak Diselesaikan

- Tidak optimalnya laporan layanan pengendalian faktor risiko lingkungan

- Tidak tersedianya evidence base pengendalian faktor risiko lingkungan secara realtime

- Data tidak terupdate secara realtime mengakibatkan keterlambatan dalam mengambil kebijakan

- Belum adanya monitoring dan evaluasi laporan pengendalian faktor risiko lingkungan di platform digital SINKARKES

4) Pihak Yang terdampak

- Petugas Sanitarian

- Koordinator Wilayah Kerja

- Koordinator Subbidang PRL KLW

- Kasubag ADUM

- Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya

- Ditjen P2P

- Kementerian Kesehatan

B. Isu Kedua

Belum optimalnya pengukuran tingkat kebisingan di Pelabuhan

1) Uraian Data dan Fakta

- Dari hasil identifikasi, observasi dan diskusi dengan atasan dan senior didapatkan fakta bahwa belum terlaksananya pengukuran tingkat kebisingan dipelabuhan

2) Penyebab

- Belum terlaksanannya pengukuran kebisingan dipelabuhan

- SDM belum terlatih

- Alat pengukuran kebisingan tidak terawat dan belum dilakukannya kalibrasi

- Belum ada anggaran di RKA untuk kegiatan pengukuran kebisingan di Pelabuhan

3) Dampak Jika Tidak Diselesaikan

- Orang yang terpapar bising terus-menerus mengakibatkan terganggunya Kesehatan terutama pendengaran

- Ketidaknyamanan saat beraktifitas

- Susah berkomunikasi

4) Pihak Yang terdampak

- Masyarakat sekitar pelabuhan

- Pekerja sekitar pelabuhan

- Petugas Sanitarian

- Koordinator Wilayah Kerja

- Koordinator Subbidang PRL KLW

- Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya

C. Isu Ketiga

belum optimalnya perawatan alat sanitarian di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Palangka Raya

1) Uraian Fakta dan Data

Dari hasil identifikasi, observasi dan diskusi dengan atasan dan senior didapatkan fakta bahwa terdapat alat-alat sanitarian yang tidak dapat difungsikan dengan baik Berikut foto sebegian alat sanitarian yang tidak berfungsi dengan baik, Gambar 3.2. Alat Sanitarian

2) Penyebab

- Belum adanya penanggung jawab dalam perawatan alat sanitarian

- Belum optimalnya pelaksanaan SOP dan pedoman perawatan alat sanitarian

- Tidak adanya monitoring dan evaluasi untuk perawatan alat sanitarian

3) Dampak Jika Tidak Diselesaikan

- Pemeriksaan sampel tidak maksimal/tidak akurat

- Menghambat dalam pemeriksaan sampel mengakibatkan tidak dapat dilakukannya pemeriksaan

- Alat cepat rusak

- Pemborosan anggaran negara karena membeli alat baru

5) Pihak Yang terdampak

- Petugas Sanitarian

- Koordinator Wilayah Kerja

- Koordinator Subbidang PRL KLW

- Kasubag ADUM

- Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya

- Ditjen P2P

- Kementerian Kesehatan

3.2 Penetapan Core Isu

Berdasarkan isu yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan analisis penentuan prioritas masalah dengan metode Urgency, Seriousness, Growth (USG). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Urgency, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

2) Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.

3) Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Penggunaan metode USG dalam penentuan prioritas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri. Adapun keterangan pemberian skor adalah sebagai berikut:

Skor Uraian Skor

5 Sangat Penting

4 Penting

3 Netral

2 Tidak Penting

1 Sangat Tidak Penting

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat mendesak Isu sangat mendesak untuk segera di bahas dan di selesaikan

4 Mendesak Isu mendesak untuk segera di bahas dan di selesaikan

3 Cukup mendesak Isu cukup mendesak untuk segera di bahas dan di selesaikan

2 Kurang mendesak Isu kurang mendesak untuk segera di bahas dan di selesaikan

1 Tidak mendesak Isu tidak mendesak untuk segera di bahas dan di selesaikan

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat serius Jika isu tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak yang sangat serius

4 Serius Jika isu tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak yang serius

3 Cukup serius Jika isu tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak yang cukup serius

2 Kurang serius Jika isu tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak yang kurang serius

1 Tidak serius Jika isu tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak yang tidak serius

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat berkembang Jika isu tidak segera ditangani akan sangat berkembang menjadi masalah

4 Berkembang Jika isu tidak segera ditangani akan berkembang menjadi masalah

3 Cukup berkembang Jika isu tidak segera ditangani akan cukup berkembang menjadi masalah

2 Kurang berkembang Jika isu tidak segera ditangani akan kurang berkembang menjadi masalah

1 Tidak berkembang Jika isu tidak segera ditangani akan tidak berkembang menjadi masalah

Berdasarkan hasil Analisa dengan metode USG, yang juga telah dikonsultasikan dengan mentor, penulis memutuskan mengangkat isu “Belum optimalnya pemanfaatan platform digital SINKARKES untuk layanan pengendalian faktor risiko lingkungan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya”.

Kurangnnya kompetensi petugas dalam pemanfaatan platform SINKARKES

Gambar 3.3. Fishbone Diagram

Belum adanya juknis/tutorial belum adanya internalisasi input data kegiatan pengendalian faktor risiko lingkungan pelaporan kegiatan pelaporan

Method Man pengendalian faktor risiko lingkungan di platform SINKARKES

Adanya SK rolling petugas rutin yang belum menetapkan jobdesk

Terkendala jaringan yang tidak stabil dilapangan

Measurement

Machine

Belum optimalnya pemanfaatan platform digital SINKARKES untuk layanan pengendalian faktor risiko lingkungan

1) Unit Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Palangka Raya

Kelas III Palangka Raya

2) Isu Yang Diangkat : Belum optimalnya pemanfaatan platform digital SINKARKES untuk layanan pengendalian faktor risiko lingkungan

3) Gagasan Pemecahan Isu :

Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut di atas, dengan merujuk pada penyebabnya adalah “Optimalisasi pemanfaatan platform digital SINKARKES untuk layanan pengendalian faktor risiko lingkungan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

III Palangka Raya” gagasan tersebut mengenai kedudukan dan peran ASN dalam terwujudnya Smart Governance.

Keterkaitan dengan Peran dan Kedudukan ASN menuju Smart Governance yaitu menekankankepadapengaturanprofesi pegawai sehinggadiharapkan agarselalutersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul dan selaras dengan perkembangan zaman. Serta memiliki profil nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan teknologi informasi, bahasa asing dan entrepreneurship. Berperan sebagai digital talent dan digital leader yang mendukung transformasi birokrasi dalam melaksanakan tugas, ini adalah salah satu bentuk penerapan peran dan kedudukan ASN menuju Smart Governance.

Adapun gagasan pemecahannya adalah

- Proses awal menentukan materi pembuatan video tutorial pelaporan pengendalian faktor risiko lingkungan di platform digital SINKARKES

- Pembuatan video tutorial laporan pengendalian faktor risiko lingkungan platform digital SINKARKES

- Pengumpulan laporan kegiatan pengendalian factor risiko lingkungan yang sudah terlaksana

- Sosialisasi dan simulasi pelaporanpengendalian faktorrisiko lingkungandi platform digital SINKARKES

- Penetapan SK rolling rutin mencantumkan jobdesk dan penunjukkan petugas penanggung jawab entri laporan di platform SINKARKES

3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi

Tabel 3.6 Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Kantor Kesehatan Kelas III Palangka Raya pada bidang Sanitaria Terampil

Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pemanfaatan platform digital SINKARKES untuk layanan pengendalian faktor risiko lingkungan

2. Belum optimalnya pengukuran tingkat kebisingan di Pelabuhan

3. Belum optimalnya perawatan alat sanitarian Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pemanfaatan platform digital SINKARKES untuk layanan pengendalian faktor risiko lingkungan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya

Isu : “Optimalisasi pemanfaatan platform digital SINKARKES untuk layanan pengendalian faktor risiko lingkungan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya” gagasan ini termasuk MP agenda 3 yaitu agar terwujudnya Smart Governance

Gagasan Pemecahan

Kegiatan : 1. Proses awal menentukan materi pembuatan video tutorial pelaporan pengendalian faktor risiko lingkungan di platform digital SINKARKES

2. Pembuatan video tutorial laporan pengendalian faktor risiko lingkungan di platform digital SINKARKES

3. Pengumpulan laporan kegiatan pengendalian factor risiko lingkungan yang sudah terlaksana

4. Sosialisasi dan simulasi pelaporan pengendalian faktor risiko lingkungan di platform digital SINKARKES

5. Penetapan SK rolling rutin mencantumkan jobdesk dan penunjukkan petugas penanggung jawab entri laporan di platform SINKARKES

No Kegiatan Tahapan

Kegiatan

1 Proses awal menentukan materi pembuatan video tutorial pelaporan pengendalian faktor risiko lingkungan di platform digital SINKARKES a. Konsultasi dengan mentor

Output/Hasil

➢ Notulen saran dan masukan dari atasan

➢ Dokumentasi foto

SINKARKES

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi-Misi

Organisasi Penguatan Nilai Organisasi

➢ Dalam melakukan konsultasi kepada atasan, Penulis membangun komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal yang menjadi tujuan adanya

Transparansi (Akuntabel)

➢ Dalam melakukan konsultasi kepada atasan, Penulis berkomitmen Untuk melaksanakan apa yang diarahkan pimpinan (loyal )

➢ Dalam melakukan konsultasi kepada atasan, Penulis proaktif berkomunikasi dan konsultasi dengan atasan (Adaptif)

➢ Dalam mencatat arahan atasan, Penulis responsif mencatat seluruh arahan dengan jelas (Berorientasi Pelayanan).

Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap Visi dan misi mengikuti visi dan misi presiden yaitu “NAWACITA“ dimana visi Terwujudnya

Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Dan misi yaitu

1) Peningkatan kualitas manusia

Indonesia

2) Penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing

3) Pembengunan yang merata

Kegiatan ini dapat meningkatkan penguatan Tata nila KKP Kelas III

Palangka Raya yaitu

DIHATI meliputi

Disiplin, Integritas, Humanis, Akuntabel, Teliti dan Ikhlas b. Koordinasi dengan rekan kerja substansi

➢ Notulen saran dan masukan dari rekan kerja

➢ Dalam berkoordinasi, Penulis menghargai pendapat rekan kerja (Harmonis) dan berkeadilan

➢ Dokumentasi foto ➢ Dalam berkoordinasi, Penulis menjaga integritas mengemukakan alasan dengan sopan (Akuntabel).

➢ Dalam berkoordinasi, Penulis menjaga komunikasi dan bertutur kata dengan sopan dan bersedia bekerja sama (Kolaboratif).

4) Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan

5) Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa c. Meminta persetujuan atasan

➢ Lembar persetujuan atasan

➢ Dalam meminta persetujuan, Penulis menghargai pendapat atasan (Harmonis)

➢ Dalam meminta persetujuan, Penulis menjaga integritas mengemukakan alasan dengan sopan (Akuntabel).

➢ Dalam meminta persetujuan, Penulis menjaga komunikasi dan bertutur kata dengan sopan dan bersedia bekerja sama (Kolaboratif).

➢ Dalam meminta persetujuan, Penulis melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (Kompeten).

6) Penegakan system hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

7) Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga

8) Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya

9) Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

2 Pembuatan video tutorial penginputan data di platform digital

SINKARKES a. Pembuatan video tutorial sesuai pedoman penggunaan platform digital

SINKARKES

➢ video tutorial yang sesuai pedoman platform digital

SINKARKES

This article is from: