Harian Pagi Bangka Pos Edisi 20 Juni 2010

Page 36

CMY

22 16

Corner

MINGGU MINGGU 20JUNI JUNI2010 2010 20

POS BELITUNG

New Roberto Carlos TERLEPAS dari kecaman fans dan media yang menilai Brasil belum tampil maksimal saat menang atas Korea Utara, Rabu (16/6) kemarin, tim Samba menemukan bintang baru pengganti Roberto Carlos. Dia adalah Maicon Douglas Sisenando atau akrab disapa Maicon. Roberto Carlos, yang ikut membela Brasil saat mengangkat tropi Piala Dunia kelima di Jepang pada tahun 2002, terkenal dengan tendangan pisangnya. Spesialis sepak pojok atau tendangan bebas itu mampu menendang bola sehingga arahnya membentuk garis lengkung bak lekukan buah pisang. Tidak jarang bola meluncur deras ke pojok gawang dan tidak mampu dibendung penjaga gawang. Kepiawaian ini membuat Carlos selalu disegani tim lawan setiap kali mengambil tendangan bebas atau sepak pojok. Meski begitu, hal tersebut bukan alasan utama pengidentikan Maicon dengan Carlos. Di satu sisi mereka memang sama-sama menempati posisi bek. Namun, Maicon tidak

BIO FILE BIOFILE Z Nama lengkap: Maicon Douglas

Sisenando Z Tanggal lahir: 26 Juli 1981 Z Tempat lahir: Novo Hamburgo,

Brasil Z Tinggi: 186 cm Z Nomor punggung: 2 Z Posisi: Bek Z Klub: Inter Milan (Italia)

Statistik Internasional

Z Pertandingan internasional: 59

T i m n a s Klub

Musim

Z Gol internasional: 6

Brasil

2003

5

2004

5

0

2004-2005

3

0

2005-2006

0

0

2006-2007

13

1

2007-2008

11

1

2008-2009

11

2

2009-2010 T o tal

10 58

1 5

Cruzeiro

Z Pertandingan internasional

pertama: Meksiko vs Brasil (13 Juli 2003)

Monaco

Z Karir klub:

Inter Milan

Z Cruzeiro Jr (Brasil): 1999 - 2000 Z Criciúma Jr (Brasil): 2000 - 2000 Z Cruzeiro Sn (Brasil): 2001 -

2004 Z AS Monaco (Perancis): 2004 -

2006

1

z Sumber : wikipedia.org per 15 Juni 2010 (mun)

Bertahan atau Pindah?

CMY

Apps Gol

SEJAK berperan besar membantu Inter Milan merebut tropi Liga Champion musim lalu, Maicon gencar dikabarkan bakal dilirik klubklub besar. Benar saja, tawaran datang dari klub asal Inggris, Manchester City yang menginginkan Maicon memperkuat barisan belakangnya. Lalu menyusul kepindahan pelatih Jose Mourinho, yang sebelumnya di Inter, ke Real Madrid, juga menebar kabar serupa. Agen Maicon, Antonio Caliendo mengisyaratkan kepindahan pemain berusia 28 tahun itu menyusul perbincangan antara pihak Inter dan Madrid. Sempat menyebutkan bahwa negosiasi hampir dicapai, Caliendo belakangan memberikan jawaban yang menggantung. Dia mengaku keputusan akhirnya berada di tangan Maicon dan Presiden Inter, Massimo Moratti. Maicon sendiri sudah jauh-jauh hari menegaskan ingin tetap di San Siro, markas Inter. Dia menuturkan orang-orang telah salah mengartikan pernyataannya saat ditanya apakah ingin mengikuti Mourinho ke Madrid atau tidak. “Orang-orang sangat salah mengartikannya,” ujar Maicon. “Saya tidak pernah mengatakah saya ingin pindah ke Real Madrid. Saya memiliki kontrak dengan Inter hingga 2014, saya sangat senang dan fan

boleh tenang karena saya tidak akan pergi. Kecuali Presiden ingin mengirim saya pergi,” lanjutnya. “Waktu itu saya mengatakan, jika saya harus pergi maka klub yang ingin saya datangi adalah Real Madrid. Tapi saya tidak pernah mengatakan saya ingin pergi,” tegas Maicon mengklarifikasi pemberitaan media Spanyol yang ramai memberitakan bahwa Maicon ingin pindah ke Madrid karena merasa hal itu merupakan kesempatan besar dalam

karirnya. Pelatih baru Inter, Rafael Benitez turut memastikan Maicon berada di pasukan biru hitam. Terlepas dari rumor yang berkembang, yang mana menyebutkan bahwa Marco Branca dan Lele Oriali telah diinstruksikannya membuat rencana jika Maicon tidak lagi di Inter, Benizet mengutarakan keinginan kuat mempertahankan bek yang diidentikkan dengan bintang Brasil Roberto Carlos itu. Maicon, menurut Benizet, bisa sangat membantu kehadirannya di Inter. Sementara itu, Caliendo mengatakan saat ini Maicon tengah memfokuskan diri pada Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. “Gol yang diciptakannya untuk Brasil mengonfirmasi apa yang telah dikatakan tentang dia dan bagi saya itu bukan kejutan,” ujar Caliendo. “Maicon ingin menang. Kemenangan dengan Inter atau Madrid akan selalu terasa baik. Hari ini, makin besar keinginan untuk meraih kemenangan di Madrid, sementara Inter telah memenangkan semuanya beberapa tahun terakhir,” lanjutnya. “Jika terjadi kesepakatan (antara Inter dan Madrid) maka dia harus memutuskannya dengan (Massimo) Moratti. Saya tidak terbiasa memberikan persentase, negosiasi harga adalah sesuatu diantara dua Presiden,” tegas Caliendo.(Tribunnews/mun)

mempertontonkan tendangan pisang seperti yang dilakukan Carlos. Adalah tipikal permainan keduanya yang membuat mereka disandingkan. Carlos merupakan bek yang sangat senang maju ke depan membantu penyerangan. Begitu juga Maicon yang membawa Inter Milan merebut tropi Liga Champion musim lalu. Pergerakan Maicon yang kerap melakukan sprint dari barisan belakang serupa dengan yang ditunjukkan Carlos. Tindakan ini seakan menampakkan bahwa keduanya bukan bek, melainkan seorang penyerang. Kesan tersebut semakin kuat ketika Maicon memecahkan kebuntuan Brasil saat berhasil menghadapi Korea Utara di pertandingan perdana mereka di Grup G. Tidak hanya membantu penyerangan, Maicon membukukan gol pembuka Brasil dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 2-1. “Kami bermain memuaskan. Tapi saya harus memuji Maicon untuk gol dan permainannya secara umum,” puji pelatih timnas Brasil, Carlos Dunga atas gol pembuka Maicon. Menanggapinya, Maicon sendiri lebih suka menjadi pemain yang pragmatis seperti yang diterapkan Mourinho saat menangani Inter. “Kami bisa bermain cantik atau pun jelek. Yang pasti adalah bagaimana bisa masuk final pada 11 Juli mendatang. Kami ingin memenangkan trofi itu,” ujar Maicon. Inter Milan pernah memiliki Ronaldo, bintang Brasil yang fenomenal. Namun cedera lutut membuat Ronaldo hanya mampu mempersembahkan kemenangan di Piala UEFA sebelum dia akhirnya pindah di Real Madrid. Saat di

Madrid pun Ronaldo bukannya bersinar. Karirnya semakin surut. Sementara itu, lewat tangan dingin Jose Mourinho yang datang ke Inter Milan, Maicon membantu klub besar di kota Milan itu meraih treble winner musim lalu. Yang paling berkesan, Maicon menyumbang tropi Liga Champion yang sudah ditunggu Inter Milan selama empat dekade. Kini Maicon pun diperkirakan bakal siap-siap mengikuti jejak pendahulunya, Carlos, yang hampir satu dekade lalu meninggalkan Bernabeu, markas Madrid. Jika Maicon menerima tawaran Madrid yang ingin memboyongnya dari Inter dan kembali di bawah asuhan Jose Maurinho yang berada di Bernabeu, maka dia akan mengikuti jejak Carlos yang juga berasal dari Inter sebelum merumput bersama Madrid. Maicon sendiri merasa karirnya sedang menanjak menyusul penampilan di Inter

dan Piala Dunia 2010. Dengan keyakinan itu, Maicon juga yakin bisa mengangkat tropi Piala Dunia kelima untuk Brasil. “Itu akan menjadi sesuatu yang spesial. Saya sangat ingin melakukannya dan tidak sabar untuk mengakhiri turnamen ini,” kata Maicon usai penampilannya bersama Brasil saat melawan Korea Utara, Rabu (16/6) kemarin. Maicon, yang berasal dari Rio Grande do Sul, tidak memperkuat Brasil di Piala Dunia 2006 Jerman. Pemain berusia 28 tahun itu kehilangan tempat setelah penampilan memukau Cicinho. Walau pun begitu, dia berhasil berada dalam tim yang memenangkan Copa Amerika 2004 dan Piala Konfederasi 2005. Maicon yang mengawali karirnya dengan klub junior Gremio terbang ke Eropa pada tahun 2004 dan menghabiskan dua musim bersama Monaco hingga akhirnya berlabuh di Inter.(Tribunnews/mun)

Julio Cesar Cesar,, Kiper Inter Milan “Maicon rekan satu tim internasional saya, kami memiliki keterikatan yang kuat. Dia adalah pemain terbaik di posisinya, dan dia senang bersama klub (Inter Milan),”

Kaka, Pemain Tengah Real Madrid “Dia adalah satu dari pemain terbaik dunia. Jika dia bergabung bersama (Real) Madrid, saya akan sangat senang Massimo Moratti, Presiden Inter Milan “Dia adalah pemain yang sangat penting dalam tim (Inter Milan). Pemain yang menentukan banyak pertandingan bagi kami dalam situasi yang ketat,”

Carlos Dunga, Pelatih Timnas Brasil “Secara umum, semua pemain bagus, tapi secara logis Maicon berdiri di luar penilaian itu dalam arti positif,”

Menang Lebih Penting daripada Gaya PRINSIP sepakbola prakmatis sepertinya telah tertanam dengan baik dalam diri Maicon. Prinsip ini diterapkan pelatih Jose Mourinho saat menangani Inter Milan. Dan waktu itu, Maicon adalah salah satu pemain Inter yang mempraktekkannya hingga membawa Inter merebut tropi Liga Champhion musim lalu. Gaya permainan tersebut tentu bertentangan dengan citra Brasil yang dikenal

dengan gaya khas ‘o jogo bonito’ (the beautiful game). Dan di masa lalu, Brasil

memiliki bintang lapangan hijau dengan gaya tersebut. Sebut saja Pele, Gerson, Zico, dan Ronaldo. Bagi Maicon, saat ini semua itu harus berada di bawah etika tim. “Saya ingin menjadi juara, baik Brasil mempertontonkan jogo bonito atau tidak,” ungkap Maicon. “Baik Anda menggunakan gaya itu atau bermain buruk, yang paling penting adalah pada 11 Juli mendatang, Brasil ada di pertandingan

final,” tegasnya. Maicon didampingi dua rekannya dari Inter yaitu Julio Cesar dan Lucio di barisan pertahanan. Dengan trio ini, pelatih timnas Brasil, Carlos Dunga mendapat gelar reputasai pelatih yang memiliki barisan pertahanan kuat. Namun Maicon mengatakan, sementara mendapat pujian, mereka harus bekerja lebih keras untuk membuktikannya.(Tribunews/mun)

Ingin Membahagiakan Keluarga

ENTAH apa yang bakal dilakukan Maicon jika dia sukses mengangkat tropi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Sebab saat namanya masuk daftar pemain timnas Brasil saja, Maicon sudah berurai airmata. Begitu juga dengan

orangtua dan adik serta kakaknya. “Itu adalah momen paling emosional dalam hidup saya, nama saya tercantum dalam daftar (pemain) untuk Piala Dunia,” ungkap Maicon. “Melihat saudara perempuan saya menangis, ayah saya menangis, dan ibu saya menangis adalah momen yang tidak ternilai. Sebelum Anda melihat nama Anda di daftar, Anda tidak pernah tahu. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan,” tambahnya. Sejauh ini Maicon sudah membayar kepercayaan yang diberikan kepadanya. Penampilannya saat Brasil melawan Korea Utara menepis kritik yang diterima pasukan Carlos Dunga selama babak kualifikasi Piala Dunia. “Pada

awalnya, bukan hanya saya tapi semua pemain yang dipanggil (pelatih) Dunga mendapat kritik,” kata Maicon yang absen membela Brasil di Piala Dunia 2006. “Empat tahun lalu, orang-orang melihat adalah Cicinho yang terbaik. Dia membela Brasil di Piala Dunia 2006 dan orangorang mengira dia bakal ikut terlibat di Piala Dunia kali ini. Dunga memberikan saya kesempatan menjadi pilihan pertama dan kritik pun datang. Tapi itu normal terjadi di Brasil. Kami terbiasa dengan hal itu. Tidak semua orang bahagia dengan segalanya,” tuturnya. “Yang paling penting buat saya adalah kepercayaan pelatih dan stafnya pada diri saya. Adalah kepuasan saya

bahwa saya tidak pernah menyerah, saya selalu bekerja keras dan selalu menunjukkan kemampuan saya di lapangan,” tegas Maicon. Cara tim bermain dan kemampuan pelatih berkomunikasi selalu menjadi subjek utama dalam kritik yang dilayangkan kepada pasukan Dunga. Meski mereka berhasil memenangkan Copa Amerika, Piala Konfederasi, dan memuncaki klasemen kualifikasi, Dunga dan anakanak asuhannya tetap mendapat kritik terkait strategi dan gaya bermain yang tidak menunjukkan identitas Brasil. Dunga mendapat kritik sangat pedas ketika tidak mengikutsertakan playmaker flamboyan Brasil, Ronaldinho ke Afsel.(Tribunnews/mun)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.