Harian Pagi Bangka Pos Edisi 12 Mei 2009

Page 14

14

tribun bangka

SELASA 12 MEI 2009

BANGKA POS

sepintu sedulang - sejiran setason - selawang segantang - junjung besaoh

Pedagang Sayur Ditikam mengagetkan warga sekitar, terutama mereka yang berada di masjid setempat. Mendengar teriakan tersebut warga berbondong-bondong mencari sumber teriakan dan menemukan Yok dalam kondisi bersimbah darah. JEBUS, BANGKA POS -- Dua bersaudara Sementara itu Ch dan Su beserta rekan-reCh (30) dan Su (20) warga Dusun Bukit Lintang kannya sudah kabur dari tempat kejadian. Desa Puput Kecamatan Jebus, sejak Minggu Sebagian warga segera melari(10/5) malam terpaksa menginap di kan Yok ke rumah sakit terdekat ruang sel Polsek Jebus. untuk mendapat pertolongan meDua pedagang sayuran ini terlidis, sementara itu sebagian lagi bat pengeroyokan terhadap Yok melaporkan kejadian tersebut ke (27) warga pendatang yang juga Mapolsek Jebus. pedagang sayur. Hanya dalam waktu 20 menit setTidak hanya sebatas mengeroyelah kejadian, Ch dan Su berhasil diok saja, namun Ch nekat menikam ringkus aparat Polsek Jebus di kedidada kanan Yok dengan sebilah aman mereka. parang, hingga korban harus dilarBANGKA POS/DOK “Ketika mendengar teriakan itu, ikan ke rumah sakit untuk mendaWahyudi kami baru saja selesai shalat sunat patkan pertolongan medis. ba’da (setelah--red) Isya’ di masjid. Informasi yang dihimpun harian Kami langsung ke sana, rupanya ada orang diini, peristiwa tersebut bermula ketika Ch datikam,” ujar seorang warga di Dusun Bukit Lintang ke rumah Yok hendak menagih utang tang Senin (11/5). sebesar Rp 240.000. Ia beraharap utang terseDihadapan petugas penyidik Polsek Jebus, but bisa dilunasi, namun ia malah menerima Ch dan Su mengaku kesal dengan ulah korban sambutan yang tidak mengenakan dari Yok. yang tak juga membayar utang kendati sudah Selain belum bersedia membayar utang, Yok berkali-kali ditagih. Sementara itu Ch mengaku juga marah-marah karena ditagih, kemudian khilaf sehingga nekat menikam Yok. bersama sejumlah rekannya Yok malah nekat “Saya khilaf Pak, karena kesal utang kami mengeroyok Ch. Rp 240.000 tidak dibayar-bayar,” ujar Ch dihKarena kalah jumlah, Ch terpaksa kabur adapan petugas, Senin (11/5). meninggalkan Yok dan rekannya. Namun tak Kapolres Bangka Barat AKBP Suharjo melalama kemudian Ch kembali lagi dengan memlui Kapolsek Jebus AKP Wahyudi membenarbawa sang adik, Su dan tiga rekan lainnya kan kejadian tersebut. menggunakan mobil. Tujuannyapun sama “Kedua pelaku pengeroyokan sudah kita yakni menagih utang namun gagal lagi. amankan, sekarang masih dalam proses penyKarena kesal utang tak juga dilunasi, Ch idikan, untuk kepentingan proses hukum sedan Su marah dan langsung mengeroyok lanjutnya. Pelaku penikaman si penagih utang Yok. Melihat kejadian tersebut tiga rekan Ch sendiri, adiknya ikut mengeroyok dan tiga temencoba melerai, tapi Ch langsung mengeman pelaku tidak mengeroyok, mereka malah luarkan sebilah parang dan menikam dada melerai, tapi yang tiga orang ini sebagai saksi Yok. saja,” jelas Wahyudi.(yik) Yok pun berteriak kesakitan sehingga

n Gara-gara Utang n Pelaku Diamankan

Sidang di Lokasi

Jaksa Bakal Jerat Kamarddin LUBUKBESAR, BANGKAPOS -- JPU yang menangani kasus perambahan hutan lindung oleh PT Kobatin dengan terdakwa Presiden Direktur Kamarddin M Top yakin akan memenjarakan yang bersangkutan. Hal tersebut diungkapkan oleh JPU M Purba usai melakukan sidang di tempat kejadian perkara tempat lokasi Kapal Keruk (KK) Merapin di Kawasan Hutan Air Jukung Desa Lubuk Kecamatan Lubuk Besar Bangka Tengah Senin (11/ 5). “Tentu kita yakin akan menjerat terdakwa setelah melihat fakta selama berjalannya persidangan dan fakta di lapangan namun semuanya tergantung hasil sidang yang akan diputuskan oleh hakim,” kata Purba usai sidang di tempat. Purba menambahkan salah satu keyakinan akan menjerat terdakwa adalah diketahui selama KK Merapin berada di lokasi hutan lindung Air Jukung tidak memiliki izin untuk melakukan aktivitas penambangan. Padahal dari keterangan karyawannya sendiri diketahui KK Merapin telah berada di sana sejak tahun 1987 dan melakukan aktivitas penambangan sejak tahun 1988. Pantauan harian ini, daerah sekitar KK Bukit Merapin yang hanya berjarak kurang

mengeluarkan izin terhadap dari 100 meter dari bibir masih beroperasinya KK Merapin terlihat bekas-bekas penambahkan pihak PT Kobatin tidak bangan. Bekas penambangan memberikan surat tersebut terlihat pemberitahuan dari banyaknya mengenai keberkolong yang cukup adaan KK Merapin. besar. Sebagian Hanya saja pada dari kolong terseAgustus 2008 PT but sudah ditimKobatin sempat bun kembali dan mengajukan surat terlihat mulai ditanrekomendasi guna ami pohon. membukan kanal di Di sekitar jalan wilayah tersebut masuk ke KK MerBANGKA POS/ASMADI untukmengeluarapin terlihat dua pa- Tjahjono kan KK Merapin. pan pemberitahuan yang Plang yang berada di kabertulisan : PT Kobatin, Kapal wasan tersebut yang menyaKeruk Merapin, Status Tidak takan kawasan tersebut telah Beroperasi, Yang Tidak Berkedihentikan operasinya melalui pentingan Dilarang Masuk Kepmen tahun 1995 bertenKepmen No 555/K26/MPE/ tangan dengan pernyataan 1995/Pasal 3 Ayat 1. karyawan PT Kobatin sendiri. Sidang digelar pukul 12.14 Maliki yang mengaku telah WIB, dipimpin oleh Ketua bekerja sejak tahun 1987 saat Majelis Hakim Tjahjono KK Merapin berada di Air lengkap bersama dua hakim Jukung mengungkapkan aklainnya dan panitera. Begitutivitas penambangan dimulai pula JPU yang diketuai Eko pada tahun 1988 dan baru berPurwadi, M Fuadi dan Purba. henti beroperasi pada tahun Sedangkan Terdakwa Kama2002. rddin M Top didampingi oleh “Saya sangat tahu karena tim pengacaranya yang dikettelah bekerja di KK Merapin uai oleh Marbawi. Turut hadir sejak tahun 1987 hingga saat sejumlah karyawan PT Koba ini masih menjaganya walauTin, Kabid Perizinan Dinas Kepun sudah tidak beroperasi,” hutanan Bangka Tengah Ali kata Maliki. Imron serta Kepala Badan Sementara Ketua PN SunPengelolaan Konsversi Hutan gailiat Tjahjono yang juga Pangkalpinang Fitria. menjadi majelis hakim dalam Ali Imron dalam persidanperkaran ini belum mau gan mengungkapkan selama berkomentar.(die) ini pihaknya belum pernah

BANGKA POS/RIYADI

ANGKUT TIMAH - Kuli angkut pasir timah memikul pasir timah dari tongkang kapal isap ke truk pengangkut di Pantai Penganak Jebus, sebelum dibawa ke tempat pengawasan produksi di Jebus, Senin (11/5).

Operasi Kapal Isap di Jebu Laut

Warga Kelabat Tuntut Kontribusi Kita tetap komitmen memberikan kontribusi ke Desa Kelabat, komitmen ini pasti kita laksanakan M DAHLAN Pengurus PT SPN JEBUS, BANGKA POS -- Warga Desa Kelabat Kecamatan Jebus, menuntut pihak pengelola kapal isap yang beroperasi di perairan Jebu Laut, agar memberikan kontribusi kepada desa mereka. Kapal isap tersebut awalnya beroperasi di Laut Penganak Desa Air Gantang Kecamatan Jebus, namun sekitar seminggu lalu diketahui pernah beroperasi sekali di perarian Jebu Laut. Hal itulah yang membuat warga Desa Kelabat meminta semacam kontribusi. Kadus Jebu Laut, Johan mengatakan sebagian mempertanyakan kenapa kapal isap beroperasi di Jebu Laut, namun tidak memberikan kontribusi. “Kalau timah diambil dari laut Jebu Laut, ya kontribusinya harus lari ke Desa Kelabat, bukan dimasukkan ke Penganak, meski bongkar timahnya ada di Penganak. Kalau timahnya diambil di Laut Penganak, ya kontribusinya tetap ke Penganak, sesuai daerah operasinya lah, masuk mana,” ungkap Johan di Kantor Desa Kelabat atau sesaat sebelum menemui pengurus PT Sarana Putra

Nusantara (SPN) M Dahlan di Pantai Penganak Desa Air Gantang Kecamatan Jebus Senin (11/5). PT SPN sendiri mengoperasikan sebuah kapal isap, sesuai peta lokasi di Laut Penganak, namun peta operasinya juga sampai ke Pulau atau Tanjung Kelayang, yang masuk laut Jebu Laut. Johan dan Wakil Ketua BPD Kelabat Basuri mewakili masyarakat Desa Kelabat, didampingi Ketua LSM Peduli Masyarakat Kecamatan Jebus-Parittiga (PMKJ) Jarnas, meluncur ke Penganak untuk bertemu dengan pihak kapal isap, guna menentukan kesepakatan bersama. Sementara Jarnas mengatakan, sudah menjadi hal wajar bila kapal isap memberikan kontribusi ke desa. “Masyarakat Kelabat cuma berharap, mulai saat ini hingga ke depan tidak mau jadi penonton, jadi dengan kondisi ini seolah masyarakat menuntut adanya kontribusi dari kapal isap ke desa, dengan kepedulian investor atau pihak pengusaha kapal isap kepada masyarakat. Maka yang timbul keseimbangan diantara keduanya, sehingga tidak ada yang dirugikan,” jelas Jarnas. Guna menghindari hal yang tidak diingikan di kemudian hari, lanjut Jarnas, keinginan masyarakat langsung ditindaklanjuti. “Hasil pertemuan tadi, pihak kapal isap tetap membangun komitmen untuk memberikan kontribusi ke Desa Kelabat,” ungkapnya.

PAD Basel Biaya Transfusi Lampaui Target Rp 150.000 per Kantong TOBOALI, BANGKA POS -- Pendapatan asli daerah (PAD) Bangka Selatan tahun 2008 melampui target yang telah ditentukan, yakni Rp 357.338.943.568 terealisasi sebesar Rp 402.038.741.365 atau 112,47 persen. Hal tersebut diungkapkan Bupati Bangka Selatan, H Justiar Noer dalam rapat paripurna penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ), Senin (11/5) di Gedung DPRD Bangka Selatan. BANGKA POS/DOK Sumber PAD selama tahun 2008, jelas Jus- Justiar Noer tiar, meliputi pajak daerah, retribusi daerah, pos-pos PAD yang sah, hasil bagi pajak, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, pendapatan hibah, dana darurat, dana bagi hasil pajak dari Propinsi, dana penyesuaian dan otonomi khusus, bantuan keuangan dari propinsi atau pemda lainnya. “Melalui peraturan daerah yang ada terkait segala aset dan sumber pendapatan daerah kita jadikan payung hukum untuk menggali lebih jauh segala potensi pendapatan asli daerah. Karena selama ini segala hal berkaitan dengan retribusi dan pajak belum terlalu digarap maksimal. Karena itu, kita harapkan kerja sama dari semua pihak untuk meningkatkan pendapatan asli daerah tahuntahun mendatang,” harap Justiar. Justiar menambahkan anggaran belanja tahun 2008 telah terealisasi sekitar 77,52 persen dari target sebesar Rp 487.964.075.383. Kedepan pihaknya akan lebih memanfaatkan anggaran yang tersedia untuk belanja umum yang berkaitan langsung dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Selama tahun 2008, pihaknya telah berusaha untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam secara arif dan bijaksana, menciptakan situasi politik dan keamanan yang kondusif untuk memacu iklim usaha dan investasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik. “Semua yang telah terlaksana tahun anggaran 2008 menjadi bahan evaluasi yang positif untuk meningkatkan kinerja serta program yang tepat sasar untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” jelas Justiar.(J2)

Bateng Kembangkan Ikan Air Tawar “...Ke depan ada pihak swasta yang siap memberikan bimbingan bahkan sudah ada pasar yang dibuka sehingga akan menampung panen ikan air tawar dari masyarakat...” H ERZALDI ROSMAN Wakil Bupati Bateng PANGKALPINANG, BANGKA POS -- Pemkab Bangka Tengah akan mendorong pengembangan tambak ikan air tawar seperti nila, gurami dan patin di tengah masyarakat. Dalam waktu dekat Pemkab Bateng akan bekerja sama dengan swasta yang telah berhasil

mengembangkan tambaknya,” kata Wakil Bupati Bangka Tengah, Erzaldi kepada Bangka Pos Group, Sabtu (9/5) di Restoran Pondok Bambu. Menurut Erzaldi kedatangannya ke restoran ini untuk membuktikan ikan air tawar yang disajikan tidak amis dan berbau lumpur, dikembangkan dari tambak mereka sendiri di Desa Kayu Besi. Selain itu rasanya sangat enak tidak kalah dengan ikan laut. “Tambak yang akan kita bangun di masyarakat bakal menghasilkan ikan berkualitas seperti yang disajikan di restoran ini,” ungkap Erzaldi. Erzaldi mengungkapkan pengembangan tambak di Bangka Tengah masih sangat dimungkinkan karena potensinya sudah ada, seperti

Sebelumnya Kades Kelabat Jong Lie Thung mengatakan, siapapun pengusaha di sektor pertambangan memiliki hak untuk berusaha di manapun tempatnya, termasuk di Desa Kelabat, asalkan sesuai prosedur. Pengurus PT SPN M Dahlan mengatakan pihaknya tetap berkomitmen memberikan kontribusi ke masyarakat sekitarnya. “Sebenarnya sudah lama kami ingin bertemu dengan pihak Desa Kelabat, tapi baru sekarang bisa ketemu, tujuannya hanya menyampaikan komitmen ini. Kita pasti berikan komitmen ini ke masyarakat Kelabat, kita tidak mungkin meninggalkan atau melupakan masyarakat setempat,” ujar Dahlan dalam pertemuan dengan unsur Pemdes, BPD Kelabat yang didampingi Ketua LSM tersebut. Dikatakan Dahlan, kapal isap dari PT SPN tetap beroperasi sesuai peta yang ditetapkan, tidak boleh keluar jalur, ketika masuk ke sekitar Pulau Kelayang, ternyata diketahui masuk laut Jebu Laut, kendati masih dalam peta daerah operasi. “Ya begitu tahu masuk Jebu Laut, ya langsung mundur dan kembali ke Penganak, waktu itu kami juga langsung menghubungi pihak Desa Kelabat untuk membicarakan hal ini, tapi baru sekarang ketemu dan kesepakatannya sudah oke. Kita tetap komitmen memberikan kontribusi ke Desa Kelabat, komitmen ini pasti kita laksanakan,” tegas Dahlan.(yik)

kolong bekas penambangan timah atau dibuat sendiri. “Sebelum ini Pemkab sudah mengembangkan tambak ikan air tawar dan hal ini sudah dianggarkan di APBD. Ke depan ada pihak swasta yang siap memberikan bimbingan bahkan sudah ada pasar yang dibuka sehingga akan menampung panen ikan air tawar dari masyarakat. Ada programnya seperti tahun kemarin kita mencetak 20 hektare kolam ikan air tawar,” jelas Erzaldi. Langkah pertama tambah Erzaldi akan mensosialisasikan program pengembangan tambak ikan air tawar yang tidak amis dan berbau lumpur ini ke masyarakat artinya ikan yang dihasilkan memang bermutu sesuai dengan standar pasar. “Seperti restoran Pondok Bambu

yang membutuhkan 100 kilogram per minggu dan pasar daerah lain yang membutuhkan dua ton per hari. Ini suatu potensi pasar yang harus dimanfaatkan. Pihak swasta yang akan bekerjasama ini sudah mempunyai formula yang nantinya akan diterapkan di tambak,” kata Erzaldi. Erzaldi mengatakan memang tidak mudah mengubah pola makan masyarakat yang sudah terlanjur mengkonsumsi ikan air tawar. Sementara itu Yusuf pemilik Restoran Pondok Bambu mengaku memang sudah menemukan cara agar ikan air tawar tidak amis dan berbau lumpur. “Kita akan sosialisasikan sistem itu ke masyarakat bekerjasama dengan Pemkab Bangka Tengah,” tandas Yusuf.(din)

SUNGAILIAT, BANGKA POS -- Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Bangka membantah tingginya harga transfusi darah sebesar Rp 225.000 per kantong yang dikeluhkan warga melalui sms di Harian Pagi Bangka Pos. Kepala Markas Cabang PMI Kabupaten Bangka Jaja Sulaeman menegaskan biaya pergantian pengolahan darah yang dipungut di Unit Transfusi Darah PMI Rumah sakit Umum Sungailiat hanya sebesar Rp 150.000. “Kami di PMI Cabang Kabupaten Bangka tidak pernah menetapkan biaya seperti yang disebutkan dalam sms itu sebesar Rp 225.000 per kantong darah. Kami juga tidak tahu sasaran sms di PMI mana karena disetiap kabupaten/kota dan provinsi masing-masing ada PMI. Kami perlu tegaskan kepada masyarakat bahwa PMI Cabang Bangka telah menetapkan keputusan bersama yang ditandatangani Kepala Unit Transfusi Darah dan Kepala Markas Cabang PMI Kabupaten Bangka bahwa biaya bergantian pengolahan darah hanya sebesar Rp 150.000 per kantong darah. Kepada masyarakat apabila menemukan pungutan diluar tersebut adalah illegal,” tegas Jaja kepada Bangka Pos Group, Kamis (7/5) di ruang humas Pemkab Bangka. Menurut Jaja prosedur permintaan darah melalui PMI dimana resipien atau penerima darah yang membutuhkan darah menemui pihak Unit

Transfusi Darah PMI di Rumah Sakit Umum Sungailiat, kemudian UTDC meminta darah ke PMI Cabang Kabupaten Bangka yang beralamat di Jalan Ki Hajar Dewantara Tamansari Sungailiat. Setelah itu PMI mencarikan donor sesuai golongan darah yang dibutuhkan. Kemudian donor dibawa ke UTDC untuk diambil darahnya, baru penerima darah membayar biaya pergantian pengolahan darah tersebut sebesar Rp 150.000 per kantong darah. “Kalau si penerima darah membawa sendiri donornya bisa langsung ke UTDC. Di sana nanti darahnya diambil, baru dibayar di sana,” jelas Jaja. Menurutnya, bagi pasien tidak mampu yang membutuhkan darah untuk pemilik kartu Jaminan Kesehatan Sepintu Sedulang (JKSS) diberi potongan Rp 30.000 per kantong sehingga hanya membayar biaya pengolahan darah sebesar Rp 120.000 per kantong. “Sedangkan bagi pasien yang benar-benar tidak mampu kemungkinan dibebaskan asalkan ada keterangan tidak mampu dari kelurahan atau kades,” ungkap Jaja. Disinggung mengenai adanya calo-calo darah, Jaja menyatakan untuk UTDC PMI Cabang Kabupaten Bangka tidak ada. “Kalau di kita Alhamdulillah mengenai kasus penjualan darah selama ini, baik di UTDC Rumah Sakit Umum maupun di PMI Cabang Bangka tidak ada. Kalau di tempat lain, kita tidak tahu,” kata Jaja. (chy)

Biaya Pengantian Pengolahan Darah I. Komponen Bahan dan Alat Pakai Habis: 1. Kantong Darah 2. Uji Saring 3. Golongan darah dan Kecocokan darah 4. Bahan Penunjang Jumlah II. Komponen Jasa III. Komponen Makanan untuk Pendonor 1. Telur 2. Susu 3. Vitamin penambah darah Total

Harga Rp 25.000 Rp 80.000 Rp 15.000 Rp 5.000 Rp 125.000 Rp 15.000 Rp 1.500 Rp 6.000 Rp 2.500 Rp 10.000 Rp 150.000

SUMBER: PMI CABANG KABUPATEN BANGKA. (CHY)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.