Buku penuntun persekutuan kaum wanita Juli - Dec 2021

Page 1

Buku Penuntun Persekutuan Kaum Wanita Tahun 2021 TEMA “KEADILAN SOSIAL”

Keterangan Foto : Ibu Satma Hasyim adalah Bendahara PKW Korps Balumpewa—Divisi Palu Barat dalam kegiatan pelatihan membuat anyaman piring lidi

“Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku.” Mazmur 101 :2 KANTOR PUSAT TERITORIAL DEPARTEMEN WANITA BANDUNG


Januari 2021 Saudari-saudari yang kekasih dalam Kristus, Selamat Tahun Baru! 2021 telah tiba! Kita telah menutup pintu tahun 2020! Sungguh tahun yang luar biasa bagi seluruh dunia! Kita tidak akan pernah melupakan tahun 2020, tahun yang penuh dengan kesedihan, kesepian, penyesalan, rasa sakit, ketidakpastian, dan banyak ketakutan! Namun, di tengah itu semua, Tuhan setia kepada umat-Nya. Bahkan melalui peperangan dengan COVID 19, kita semua mengalami dan menyaksikan mujizat yang luar biasa, kemustahilan yang diizinkan terjadi serta perlindungan yang tidak terkatakan yang hanya bisa datang dari Tuhan yang masih memegang seluruh dunia di tangan-Nya! Kita dipenuhi dengan emosi-emosi yang belum pernah terjadi sebelumnya sewaktu kita melakukan perjalanan melewati bulan-bulan di tahun 2020, namun juga dipenuhi dengan harapan dan keyakinan bahwa Tuhan akan membawa kita melewati pandemi, dan bangkit memberikan pujian dan kemuliaan sebab belas kasihan-Nya baru setiap pagi! Allah tidak meninggalkan umat-Nya! COVID 19 tidak akan mengalahkan kita, sebab dalam keberanian dan keyakinan dari Tuhan, kita beralih dari normal ke normal ‘yang baru’, dan ke dalam normal ‘yang berikutnya’, dengan percaya bahwa Tuhan masih memiliki rencana yang besar bagi umat-Nya untuk menikmati hidup dalam segala kelimpahan. Kita sekarang sepenuhnya menerima anugerah Allah tahun 2021, saat Dia mengundang kita untuk, sekali lagi, melangkah masuk ke hal-hal yang tidak kita ketahui. Sebagai wanita yang beriman, kita harus siap dan kita perlu terlibat, ketika kita memasuki tahun yang baru ini sebab kita pergi ke tempat yang belum penah kita kunjungi sebelumnya! Tuhan masih memanggil kita untuk keluar dari zona nyaman dan akrab dalam hidup kita, untuk melakukan ‘hal-hal yang baru’, jika kita ingin menjadi relevan dan berdampak dalam membawa wanita ke dalam hubungan yang diubahkan Yesus. ‘Saat kita melangkah masuk ke yang tidak kita ketahui, kita akan mendapati bahwa kita lemah dan kuat dan ketakutan pada saat yang bersamaan’ (Paul S. Boynton – Mulai dengan Ya).


Pelayanan Wanita ‘REIMAGINING’ terus hidup dan berjalan baik! Saya bersyukur kepada Tuhan untuk cara lewat mana wanita di seluruh dunia ‘mengonsep ulang’ misi dan pelayanan selama bulan-bulan kritis COVID 19. Allah terus membuka pintu-pintu, dan kita harus kreatif, relevan, dan siap untuk maju bersama Tuhan, dan melihat apa yang Dia kehendaki supaya kita lakukan sebab kita bersedia melangkah dengan iman! Saya bersemangat sekali terkait apa yang akan Tuhan kerjakan di dalam dan melalui kita semua, sebab tahun 2021 adalah milik-Nya. Dalam Yosua 1, kita mengetahui Yosua diberikan tugas yang amat berat oleh Tuhan – tugas yang saya yakin ia tidak merasa siap untuk melaksanakannya, tetapi Tuhan tahu Yosua siap untuk tugas itu. Saya tidak pernah berhenti takjub menyaksikan bagaimana Tuhan memperlengkapi orang-orang untuk berkarya, jika saja mereka bersedia melangkah dengan iman. Saudari-saudari dalam Kristus, alih-alih merasa takut akan tantangan yang baru, peluang yang baru yang Tuhan sediakan dalam perjalanan hidup kita, kita perlu mengingat bahwa ‘Jika Tuhan di pihak kita, siapa yang dapat melawan kita1. Bila itu adalah rencana Dia, maka Dia akan memberdayakan kita untuk melakukan perkara-perkara yang mulia sebab Dia adalah Allah yang mulia! ‘Bahkan ketika semua orang lainnya mengatakan kepada kita itu mustahil, jika kita melangkah dengan iman dan mengikut Tuhan, Dia akan memberikan kita kasih karunia-Nya untuk maju’. (Joyce Meyer) Saya tinggalkan Anda dengan perkataan dari Yosua yang saya harap dapat mengobarkan api di hati Anda, memotivasi misi Anda, dan menjadi energi rohani dalam ketaatan Anda: ‘Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” (Yosua 1: 9) Tuhan memberkati Anda dengan kehadiran dan kuasa Roh Kudus! Salam dalam Kristus Yesus,

Komisioner Rosalie Peddle Pemimpin Pelayanan Wanita Sedunia


South Pacific and East Asia Department 101 Queen Victoria Street, London EC4V 4EH +44 (0) 20 7332 0101 +44 (0) 20 7332 8214 Ihq-sasia@salvationarmy.org

Yang terkasih saudari di dalam Kristus, Salam dari London! Sungguh luar biasa tema kita untuk tahun 2021 yang berpadanan dengan Pernyataan Visi Pelayanan Wanita Internasional yang mengatakan… ‘Kita mencitrakan wanita yang terlibat dalam keadilan sosial dan tindakan yang secara positif berdampak pada dunia.’ Saat saya merenungkan tema tahun ini, saya diingatkan bahwa mengejar kebenaran dan keadilan berjalan beriringan dengan menjadi pengikut Yesus. Sebagai orang Kristen kita memiliki mandat Alkitab untuk melawan apa yang salah, di manapun kita melihatnya, sebab kita dipanggil untuk mewartakan Injil kepada orang miskin, mereka yang dirampas haknya, terpinggirkan, dan dilecehkan, dan melawan ketidakadilan dan perlu secara proaktif berjuang untuk keadilan. Perkataan Yesus muncul di benak saya dari Lukas 4:18 di mana Ia membaca dari gulungan kitab Yesaya yang berkata, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Yesus memberikan teladan bagi kita dalam hal mempedulikan dan dengan lantang berbicara mewakili yang paling lemah dan terpinggirkan dalam masyarakat. Dunia kita perlu generasi yang menghadapi ketidakadilan dengan kasih karuni, kuasa, dan kasih dalam nama Yesus. Sungguh pesan yang indah tentang harapan yang harus kita beritakan, dan doa saya bagi Anda adalah, saat Anda melangkah dalam pelayanan tahun ini, Anda akan menjadi tangan dan kaki dan suara Yesus di dunia kita. Semoga Tuhan mengurapi dan memberdayakan Anda saat Anda memposisikan diri Anda di garis depan, dalam perjuangan melawan ketidakadilan, dalam nama Yesus! Semoga Tuhan melimpahkan berkat-Nya bagi Anda masing-masing, “Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu.” Yudas 1:2

Robyn Robyn Maxwell Komisioner Robyn Maxwell Sekretaris Zona untuk Pelayanan Wanita

WILLIAM BOOTH, Founder BRIAN PEDDLE, General The Salvation Army International Trust is a charity registered in England and Wales (no. 1000566) whose sole trustee is The Salvation Army International Trustee Company, a company limited by guarantee and registered in England and Wales (no. 02538134) at 101 Queen Victoria Street, London EC4V 4EH


KATA SAMBUTAN “Selamat Tahun Baru 2021”! Merupakan sukacita dan kebahagiaan bagi saya menyapa para kaum wanita Bala Keselamatan yang hebat di Teritori Indonesia. Kita bersyukur kepada Tuhan bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Kasih setia Tuhan tetap nyata kita rasakan walaupun banyak perubahan terjadi khususnya pandemi Covid-19 sejak bulan Februari 2020 di negara kita. Dampak Covid 19 sangat terasa khususnya dalam sosialisasi kita satu dengan yang lain. Saya masih ingat ketika kami ada di Jakarta pada bulan Agustus 2020 memimpin rangkaian acara Pelantikan dan Pengutusan Opsir yang baru, saya sangat sedih karena tidak bisa bersalaman dengan para opsir dan para kadet. Saya mengatakan kepada mereka bahwa walaupun kita tidak bisa bersalaman, kita tetap dekat di hati satu dengan yang lain. Mungkin dampak Covid 19 masih kita rasakan pada awal tahun ini dan memang kita tidak tahu kapan pandemi ini benar-benar akan berhenti penyebarannya. Tetapi berita baik adalah Tuhan ada di tengah-tengah kita dan pertolongan-Nya selalu hadir bagi mereka yang berseru kepada-Nya. Kita harus bertekad untuk hidup lebih sehat dan tetap mengikuti protokol kesehatan di era new normal (masa normal baru) ini. Berkaitan dengan ibadah PKW atau Ladies Fellowship di Korps kita, perkenankan saya menghimbau para PPWD, PPWR, Opsir Korps dan semua Opsir Setempat wanita untuk semakin kreatif dan tetap produktif dalam kehidupan pribadi dan pelayanan. Salah satu yang kita dapat maksimalkan adalah dengan menggunakan Buku Penuntun PKW secara efektif. Terima kasih dan penghargaan saya kepada beberapa Opsir Wanita yang telah berpartisipasi dengan menulis renungan dan beberapa tips yang dapat dilakukan dalam keseharian di lingkungan keluarga dan komunitas yang ada di setiap korps/pos luar/pos pelayanan yang ada. Sasaran utamanya adalah para kaum wanita semakin diperkaya dalam kehidupan rohani, dikuatkan dan diberanikan untuk menjalani kehidupan ini di dalam kasih dan anugerah Tuhan, dan hidup menjadi berkat bagi keluarga, Gereja dan masyarakat di mana kita berada. Saya mengutip perkataan wanita hebat bernama Catherine Booth dan saya ingin bagikan bagi anda sekalian ““Engkau telah diutus ke sini untuk orang lain. Dunia sedang menunggu anda” Tuhan Memberkati! Mazmur 101:2b “Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku”.

Salam dan doaku,

Widi Tampai Kolonel Widiawati Tampai Pemimpin Pelayanan Wanita Teritorial.


Yang terkasih kaum wanita yang saleh, Senang rasanya bisa menyambut Anda di awal tahun berikutnya. Saat Anda meluangkan waktu untuk beribadah, berdoa dan membaca firman Allah, saya berdoa supaya Anda menemukan sumber yang tersedia bagi Anda dalam buku penuntun ini bermanfaat, menantang dan sekaligus memberanikan Anda. Selama setahun ini, kita mempelajari tentang Keadilan Sosial. Apa maknanya bagi Anda, keluarga Anda, atau orang-orang dalam komunitas Anda? Sewaktu saya merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini, pikiran saya diarahkan pada cerita-cerita yang kita kenal baik dalam Injil Lukas. Seorang guru ahli Taurat datang dan mencoba menjebak Yesus. “Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 26 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” 27 Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’” 28 Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” 29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?” Anda juga tentu tidak asing dengan cerita laki-laki yang dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Yerikho, ia diserang oleh perampok. Kita mengenal cerita ini sebagai perumpamaan Orang Samaria yang Baik Hati. Di akhir cerita, Yesus menyimpulkan, “Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” 37

Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” Bagi saya, keadilan sosial bukanlah konsep yang sulit, melainkan semata-mata tentang cara kita menanggapi dan memperlakukan orang lain – orang-orang yang cara berpikirnya berbeda dari kita – orang-orang yang membuat kita kesal – orang-orang yang menuntut sesuatu dari kita – apakah kita memperlakukan mereka dengan hormat dan kebaikan, apakah kita menanggapi dengan adil, apakah Yesus nyata dalam tanggapan-tanggapan kita? Siapakah sesama manusia Anda? Pada tahun 2021 saat kita berupaya mengasihi Tuhan, Allah kita, dengan segala yang ada pada kita, semoga kita belajar melihat dengan mata dan kasih Allah sebagaimana Dia mengasihi kita. Tuhan memberkati. Lyn Hills

Letkol. Lyn Hills Sekretaris Pelayanan Wanita Teritorial


LOGO PELAYANAN WANITA BALA KESELAMATAN INTERNASIONAL Oleh : Let.Kolonel Lyn Hills, Sekretaris Pelayanan Wanita Teritorial

Pada acara khusus ‘Re-imagining’ yang diselenggarakan di KPI pada Februari 2020, Komisioner Rosalie Peddle (Pemimpin Pelayanan Wanita Sedunia) mengakui pekerjaan luar biasa yang dilakukan oleh Departemen Wanita di seluruh dunia. Mengutip dari Yesaya 43:19, ia juga menantang kita untuk mengonsep ulang dan menemukan hal-hal baru yang dapat kita kerjakan yang bersuara kepada kehidupan kaum wanita dan anak-anak perempuan. Selama bertahun-tahun, Rumah Alkitab telah menjadi logo Pelayanan Wanita dan PKW. Komisioner Peddle menjelaskan rumah di atas Alkitab tetap menjadi lambang PKW. Namun, untuk membantu menfokuskan proses re-imagining, logo baru yang menarik untuk Pelayanan Wanita Internasional diresmikan. Komisioner menjelaskan ‘Tujuan logo Re-imagine’, adalah untuk memberikan cahaya, kehidupan, dan kebebasan jiwa kepada semua kaum wanita di seluruh dunia; di mana pikiran, aksi/tindakan, dan moral, seperti yang sebelumnya, terpusat pada Alkitab dan pesan universalnya. Lima zona di mana Bala Keselamatan melayani di identifikasi sebagai lima burung yang muncul dari matahari dan dunia, yang mewakilkan kesatuan’. Unsur-unsur ini dirancang untuk menginspirasi wanita dari budaya atau latarbelakang manapun, di mana kaum wanita pada setiap pagi datangnya fajar didorong untuk bersatu sebagai satu suara dan satu tubuh, di mana kasih Tuhan selalu menjadi pusat dari keberadaan mereka dan kasih itu hidup dalam komunitas dan relasi mereka.’ Tuhan memanggil kita untuk menjadi orang-orang (pria dan wanita) yang dengan berani berperan serta ke dalam misi-Nya hari ini! Semoga mata kita terbuka melihat kebutuhan kaum wanita dan anak-anak perempuan di komunitas kita melalui mata Dia, dan semoga kita digerakkan oleh cinta dan belas kasihan sehingga kita terdesak untuk “Melakukan Sesuatu!” dan “Melakukannya sekarang!” Kami mengucap syukur kepada Tuhan untuk semua yang Anda telah kerjakan untuk mendorong, mendukung, dan terhubung dengan kaum wanita dan anak-anak perempuan. Tetapi hal baru apa yang Allah hendak kembangkan di dalam dan melalui kita di tahun 2021? Jika Anda dapat mengonsep ulang Pelayanan Wanita di tempat di mana Anda berada, akan menjadi seperti apa rupa Pelayanan Wanita itu? Logo yang baru memberikan kepada kita gambaran yang jelas tentang wanita yang berdiri di atas janji firman Tuhan. Jadi, kami mendorong Anda untuk bermimpi besar dan menjadi kreatif sembari Anda memampukan kaum wanita untuk berdiri tegak, bertumbuh dan membangun kembali hidup mereka di atas Firman Tuhan.



KATA PENGANTAR “Eben Haezer! Sampai di sini Tuhan menolong kita”, ini merupakan ungkapan yang dapat kita nyatakan sebagai pengakuan dan pujian kepada Tuhan, yang tidak sekalipun meninggalkan kita dalam melewati tahun 2020 yang penuh dengan kecemasan dan ketidakpastian hingga kita tiba di Tahun Baru 2021. Sekalipun banyak program-program PKW yang “terpaksa” ditunda dan tidak dapat dilaksanakan secara bersama di tahun 2020, namun inspirasi dan tuntunan Roh Kudus tidak pernah tertunda dalam kehidupan kita secara pribadi. Saya percaya bahwa di tahun yang baru saja berlalu, Tuhan Yesus telah menyingkapkan rahasia Kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan kita yang sulit, Ia telah menolong kita untuk tetap dan setia mengagungkan namaNya, Ia telah menolong kita untuk terus berjalan dalam kekudusan hidup kita sebagai wanita-wanita Kristen yang mengasihi dan dikasihiNya. Saya berterima kasih untuk rekan-rekan Opsir Korps dan Opsir Setempat PKW yang senantiasa berupaya mengembangkan kreatifitas dalam pelayanan PKW, LOM dan Pembinaan Keluarga sesuai dengan keadaan dan kebutuhan Korps/Pos Luar/Pos Pelayanan yang ada. Percayalah, jerih payah Anda tidak sia-sia dan setiap Firman Tuhan yang telah diberitakan dengan cara-cara “tidak biasa” dalam sebuah era normal baru telah menyentuh hati dan mengubahkan hidup banyak orang, Tuhan telah diagungkan dan kita diberkatiNya. Tahun 2021 ini tema dalam Buku Penuntun PKW adalah “Keadilan Sosial” dan tema ini tidak asing bagi kita sebab tertuang dalam sila Kelima Pancasila sebagai dasar Negara, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Tema ini hendak memberikan arahan dan fokus bagi kita sebagai orangorang percaya untuk melangkah dalam tindakan iman yang menyatakan keadilan dan meminimalkan ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dalam kehidupan diri kita, sesama dan lingkungan hidup kita. Tindakan iman berkeadilan sosial kepada sesama adalah pekerjaan kasih karunia,”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus 2:10, TB). Kiranya melalui Buku Penuntun PKW tahun 2021 dapat memberikan panduan dalam mewujudkan tindakan-tindakan iman berkeadilan sosial yang dimulai dengan hal-hal sederhana, bertambahnya wawasan dan pengetahuan baik secara teologis maupun umum dalam lingkup kehidupan keluarga dan masyarakat. Selamat bertindak dan kuat kuasa Roh Kudus akan menolong kita, Amin!.

Salam dan doa,

Elsihariyati Letkol. Elsi H. Sarimin Asisten SPWT



HARI-HARI ISTIMEWA TAHUN 2021

Bulan

Tanggal

Acara

Januari

06

HUT PKW ke 89 tahun

Februari

04

HUT LOM ke 53 tahun

Maret

Hari Doa Sedunia

April

Jumat Agung/Paskah 21

Mei

Hari HariKartini Ibu

Juni

Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga Hari Bapak

Juli

Hari Keluarga Hari Anak

Agustus

17

HUT Kemerdekaan RI ke 76 tahun

Oktober – November

Hari Lansia

November

HUT Bala Keselamatan ke 155 tahun

Desember

Natal

Beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1. Opsir Korps dan Opsir Setempat PKW dapat mengembangkan ide-ide dan kreatifitas sesuai dengan tema, hari istimewa, hari besar kenegaraan, kalender gereja dan keadaan serta kebutuhan setempat. 2. Setiap minggu kelima acara dan khotbah dibuat bebas (setempat). 3. Dalam kegiatan PKW hendaknya melibatkan sebanyak mungkin kaum wanita di Korps/Pos Luar/Pos Pelayanan dan menjangkau kaum wanita lain dalam persekutuan yang ada. 4. Jika terdapat lagu-lagu di luar Buku Nyanyian Bala Keselamatan, mohon dapat mengunduhnya/menulis syairnya melalui akses internet (you tube/google) sehingga anggota PKW dapat menyanyikannya bersama.



BUKU PENUNTUN PKW 2021 - KEADILAN SOSIAL (SOCIAL JUSTICE)

“Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir” Amos 5:24

Keadilan Sosial memiliki makna yang luas. Menurut definisi Miriam Webster Keadilan Sosial adalah egalitarianism, yang berarti segalanya harus setara. Egalitarianisme, sebagai doktrin politik, pada dasarnya mengetengahkan gagasan bahwa semua orang harus memiliki hak politik, sosial, ekonomi dan sipil yang sama (setara). Ide ini didasarkan pada asas hak asasi manusia yang tidak dapat dicabut, yang diabadikan dalam dokumen-dokumen seperti Deklarasi Kemerdekaan (Declaration of Independence). Maksudnya semua orang memiliki hak dan mempunya akses ke hak dan sumber daya yang sama. Walaupun demikian, hal ini sangatlah sulit dicapai. Di Indonesia, keadilan merupakan idealisme dalam Pancasila diciptakan setelah Indonesia merdeka. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah cita-cita bangsa yaitu untuk menciptakan suasana di mana setiap warga negara dapat menggunakan hak-haknya dalam semua bidang kehidupan yaitu keadilan personal dan keadilan sosial. Kalau kita amati dalam kehidupan sehari-hari, negara kita masih jauh dari pencapaian keadilan sosial secara menyuluruh bagi setiap warga. Sangatlah miris melihat disekitar kita bahkan melalui media elektronik maupun media cetak, masih banyak terjadi penindasan, penderitaan dan perlakuan buruk khususnya kepada kaum yang lebih lemah dan tidak berdaya secara ekonomi, strata sosial dan gender. Alkitab sebagai dasar hidup orang percaya tidak secara langsung menulis arti harafiah mengenai keadilan sosial, tetapi pengajaran mengenai keadilan social banyak disinggung dalam Firman Tuhan. Pertama, Allah kita adalah Allah yang adil, bahkan segala jalan-Nya adalah ADIL (Ulangan 32:4) “…karena jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia”. Yang Kedua, Firman Tuhan mengajarkan kepada bangsa Israel untuk membela anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih Allah kepada orang asing, dengan memberi pakaian dan makanan (Ulangan 10:18). Bahkan nabi Yesaya mengajarkan betapa dalamnya arti berpuasa yang sebenarnya (Yesaya 58:6-8) yaitu dengan menjalankan keadilan bagi sesama. Yesaya menegaskan bahwa lebih baik memperhatikan kebutuhan sesama, membela hak orang miskin daripada puasa yang tidak disertai dengan perubahan hidup. Yesus mengajarkan bahwa orang percaya haruslah mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri (Matius 22:39). Keadilan Sosial secara khusus dikumandangkan oleh nabi Amos. Dia menulis dalam Amos 5:24 “Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir” Amos melayani pada masa pemerintahan raja Yerobeam II di Kerajaan Utara Israel. Dicatat bahwa orang Israel beribadah dan takut kepada Tuhan. Namun ibadah mereka tidak disertai dengan perbuatanperbuatan kebajikan kepada sesama. Mereka hanya menonton orang miskin dijajah oleh orang-orang kaya. Sama sekali tidak ada kesadaran untuk menjalankan praktik keadilan di masyarakat. Orang-orang kecil semakin melarat. Ketidakadilan sangat meluas baik dibidang Sosial maupun Hukum. Inilah yang melatarbelakangi Amos menyuarakan keadilan dan kebenaran. Kepincangan dalam kehidupan social sangatlah mengiris hatinya.


Orang-orang percaya adalah pihak yang pertama yang harus menyuarakan keadilan di mana ada ketidakadilan. Kita adalah utusan Allah di dunia ini untuk mengasihi dan melayani. Kita tidak boleh menutup telinga dan mata kita terhadap persoalan-persoalan social di masyarakat. Kalau mau jujur, banyak orang Kristen yang belum melakukannya. Bala kita dibangun atas dasar kepedulian terhadap mereka yang tersisih, menderita, tidak punya sahabat dan ditolak dimasyarakat tanpa diskriminasi. Yesus mengajarkan kepada kita dengan jelas bahwa mengasihi sesama adalah bentuk kasih kita kepada-Nya. Dia juga mengatakan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari mereka yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku� (Matius 25:45). Secara Internasional kita bersyukur Bala Keselamatan mengambil peran yang sangat penting untuk menangani permasalahan social khususnya pada perempuan dan anak. Masalah yang paling besar adalah kekerasan pada perempuan dan anak baik verbal, fisik, Sex dan perdagangan manusia. Secara global, satu dari dari dua perempuan dibunuh oleh pasanganya sendiri atau anggota keluarga. 70% dari kasus perdagangan manusia adalah kaum perempuan. Banyak kejadian seperti ini di sekitar kita. Saya memanggil kita sebagai hamba-hamba Tuhan, Prajurit dan warga Bala Keselamatan, untuk BERJUANG MENYUARAKAN KEADILAN SOSIAL. Mari kita lakukan tindakan pencegahan, pertama-tama melalui lingkungan keluarga, gereja dan masyarakat di mana kita berada. Mari kita sensitif jika kita melihat dan mendengar tindakan ketidakadilan khususnya yang menimpa anak-anak perempuan remaja dan perempuan dewasa. Saya pikir tantangan terbesar umat-umat Tuhan adalah mempraktekan Firman Tuhan. Mengapa? Karena seringkali ibadah kita hanya sebagai ritual dan rutinitas, tidak adalah aplikasi nyata di masyarakat, dan ini terjadi di setiap individu yang beribadah baik Opsir maupun jemaat. Doa saya, rekan-rekan sepelayanan sekalian terus dipakai Tuhan memberkati banyak orang. Tuhan menolong kita untuk membuka diri dengan cara mengambil satu langkah lebih maju, tindakan nyata untuk menolong dan memperjuangkan keadilan social di sekitar kita. Tuhan memberkati. Salam dan doaku,

Widi Tampai Kolonel Widiawati Tampai Pemimpin Pelayanan Wanita Teritorial


JULI – MINGGU PERTAMA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Kasih kepada Tuhan dan sesama Matius 25 : 35-40 Sesama BNBK no. 160, 52, 351

(sumber gambar : https://www.newfrontierchronicle.org)

Dalam Gereja Bala Keselamatan, tanggal 2 Juli diperingati sebagai “Hari Pembangun”, dimana secara Internasional, Gereja Bala Keselamatan memperingati awal mula pelayanan William dan Catherine Booth di daerah London bagian timur yang dilanda kemiskinan akibat revolusi industry, dan dari sanalah pelayanan Bala Keselamatan menyebar ke seluruh dunia. Tanggal 2 Juli 1865 adalah awal pelayanan Bala Keselamatan yang menjadi keterlibatan nyata Firman Tuhan untuk mengasihi Tuhan dan sesama sebagaimana dalam pembacaan Alkitab. Moto “Hati kepada Allah dan tangan terulur kepada sesama” menjadi semangat dalam melakukan pelayanan dan inilah panggilan Tuhan bagi kita sebagai warga Gereja Bala Keselamatan, kita dipanggil untuk mengasihi Allah dan sesama, kita dipanggil untuk melakukan pelayanan tanpa pembedaan, kita dipanggil untuk memenangkan jiwajiwa bagi Kerajaan Allah. Kaum wanita yang diberkati Tuhan berbicara tentang kasih, tentu dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan bukan hal yang asing lagi mendengar kata kasih ini, sebab Tuhan sendiri selama pelayananNya di dunia telah mengajarkan banyak hal tentang kasih, baik kasih kepada sesama manusia maupun kasih kepada Tuhan. Di dalam setiap aspek kehidupan kita, Tuhan menginginkan agar kita selalu memancarkan kasih itu melalui setiap tindakan dan perbuatan kita. Dalam 1 Korintus 13:1 Rasul Paulus mengatakan meskipun kita bisa berkata-kata dengan berbagai bahasa yang ada di dunia ini, bahkan bahasa malaikat sekalipun tetapi jika kita tidak memiliki kasih terhadap sesama terlebih kepada Tuhan maka kita tidak lebih dari bunyi gong dan canang yang tanpa makna, yang hanya berbunyi tapi tidak punya arti apa-apa. Melalui ayat ini sangat jelas dicatat bahwa sehebat apapun kita, sepintar apapun kita, tetapi jika kita tidak punya kasih maka semua tidak ada gunanya. Bagaimana cara kita melakukan kasih Itu? Kaum Wanita yang diberkati Tuhan, melalui pembacaan kita tadi dalam Matius 25:35-40 telah dijelaskan bahwa hal ini merupakan satu gambaran bagaimana manusia harus mengasihi Tuhan dan


sesama. Mengasihi Tuhan adalah sebagai wujud kekristenan kita, mengasihi Tuhan adalah bukti iman kita kepada Tuhan, dan mengasihi Tuhan berarti harus mengasihi sesama kita. Dalam Matius 25 : 40 “ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku�., Mengasihi Tuhan adalah percaya dan melakukan Firman-Nya. Dan hari ini Firman Tuhan mengajak kita untuk mengasihi sesama kita, bahkan sesama yang paling hina sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan. Jaman sekarang ini sangat sulit bagi kita untuk mendapatkan orang yang bisa memancarkan kasih dalam hidupnya, sebab banyak orang yang berbicara tentang kasih tapi perbuatannya tidak sepadan dengan apa yang diucapkan. Tetapi melalui Firman Tuhan yang kita dengar saat ini akan terus mengingatkan kita agar selalu berbuat kasih terhadap sesama kita terlebih kepada Tuhan, sehingga kasih itu terus melekat pada diri kaum wanita dimanapun kita berada . Karena itu saudaraku, praktekkan kasih itu dalam hidup kita agar kasih itu tidak pudar dan kehidupan kita akan terus menjadi berkat dimanapun kita berada. Tuhan dimuliakan dan kita semua diberkati.

(Kapten Mefiani Wandono – Korps Salungia, Divisi Manggala)


JULI – MINGGU KEDUA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Tips menata rumah nyaman dan bersih Titus 2:5 Rumah BNBK no.3, 12, 10.

Kalau berbicara rumah, berarti itu suatu tempat dimana orang berkumpul atau bernaung. Sesibuk apapun yang kita lakukan diluar rumah seperti bekerja, kuliah, sekolah, apapun itu namanya pasti setelah kegiatan yang melelahkan itu selesai kita pulang kerumah. Karena diluar sana penuh dengan bermacam-macam persoalan yang membuat suasana jenuh dan tidak mengenakkan karena menguras tenaga, pikiran dan lainnya dan itulah yang dihadapi tiap-tiap hari. Firman Tuhan katakan “hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.�(Titus 2:5). Kata rajin mengatur rumah tangganya itu berarti termasuk rajin mengatur rumah tempat keluarga kita tinggal. Kita perlu memperhatikan, membersihkan dan menata rumah dimana kita tinggal, bukan dibiarkan begitu saja. Setiap manusia membutuhkan suatu tempat yaitu rumah, mengapa? Karena disitu ada rasa damai sejahtera, nyaman, tenang, bisa istirahat dan menikmati kasih, sukacita satu dengan yang lain. Saya tahu, semua kaum wanita sudah melakukannya, dan saya mau berbagi pengalaman sebagai wanita ditengah keluarga. Untuk mendapatkan itu kita sebagai kaum wanita harus dapat menciptakannya dengan melakukan beberapa tips, diantaranya: 1. Setelah bangun pagi ambil waktu untuk bertemu Tuhan lewat doa, baca firman, menyanyi pujian atau mendengarkan musik instrumen penyembahan yang menghantar kita ke hadirat Tuhan agar keluarga kita dalam perlindungan Tuhan selalu. 2. Jangan tinggalkan tempat tidur sebelum dirapikan. Sebelum menyapu rumah, terlebih dahulu buka jendela, agar sirkulasi udara mengalir, lalu menyapu dari ruangan kamar, ruang depan/ ruangan tamu dan terakhir ke dapur. Setelah itu meja, kursi, dilap dan kalau ada taplak meja dan sandaran kursi atau bantal kursi ada baiknya dipukul-pukul, atau dikebaskan, agar kotoran dan debu terbuang. Lalu di pel sampai ke bawah kolong (tempat yang tersembunyi) agar debu dan kotoran bisa dibersihkan. 3. Mengatur letak kursi diruang tamu, ruang santai (nonton TV), meja makan, ruang tidur, dapur (biasanya saya suka ganti posisi paling lama 3 bulan sekali, agar suasana selalu menarik dan tidak membosankan). 4. Memajang beberapa lukisan atau foto-foto keluarga yang memberi kesan hangat. 5. Saya suka mendekorasi ruangan dengan menaruh beberapa pot bunga hidup, yang menambah keindahan dan kesejukan, agar lebih terlihat segar. Dan tiap malam bunga itu harus di bawa keluar lalu disiram, besok pagi boleh dimasukkan kembali. 6. Membersihkan kamar mandi, toilet (WC) dan gayung secara rutin (setiap hari atau sekali seminggu) dan diujung bak mandi bisa ditaruh bunga hidup di pot kecil yang menambah keindahan dan enak dipandang. Setelah lantai kamar mandi disikat, peralatan dikembalikan ketempatnya. Setiap kali selesai mandi tidak menggantung handuk di dalam kamar mandi tapi dijemur di luar dan ditaruh dirak handuk. 7. Hindari penumpukan baju kotor.


8. Letakkan buku, tas, pakaian, barang peralatan lainnya di tempatnya. Pengalaman ini membuat kehadiran Tuhan bertumbuh di dalamnya, sehingga kasih, sukacita, kebahagiaan, saling mengasihi dan memperhatikan menjadi bagian dari anggota keluarga yang tinggal di dalamnya. Nama Tuhan dimuliakan, puji- pujian selalu naik kehadirat-Nya, suasana rumah penuh sukacita. Dan akhirnya, rajin mengatur rumah tangga dalam hal ini rumah kita akan melahirkan kisah-kisah indah bila setiap anggota keluarga membangunnya dengan hati yang penuh cinta. Membuat kita rukun dengan sesama, damai dengan tetangga, indahlah jika Yesus ada dirumah. Tuhan Yesus memberkati semua kaum wanita. Amin!

(sumber gambar : LKSA William Booth Bandung)

(Mayor Mariana Hondro – LKSA William Booth Bandung, Divisi Jawa Bali)


JULI – MINGGU KETIGA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Peran penting wanita dalam perlindungan anak Markus 10 : 13-16 Anak BNBK no. 346, 328, Pujian “Hidupku berharga bagi Allah�.

Wanita yang diberkati Tuhan, setiap pasangan yang sudah menikah pasti memiliki kerinduan untuk mendapatkan anak. Ketika sudah punya anak, setiap orang tua memiliki tanggung jawab yang cukup berat yaitu mengasuh, membimbing dan mendidik anak. Akan ada masa-masa sulit yang dihadapi sebagai orang tua yang selama membesarkan anaknya khususnya ketika anak memasuki masa remaja, dimana dalam masa ini anak banyak belajar dari pengalaman luar rumah melalui teman, lingkungan dimana dia bersosialisasi, sehingga anak kadang suka membanding-bandingkan aturan yang ada didalam rumah dan aturan yang ada dalam pengamatannya, bahkan anak suka meniru perilaku yang ada diluar rumahnya. (sumber gambar : https://ntt.kemenag.go.id)

Tapi dengan jelas Alkitab sudah menyampaikan hal ini kalau Tuhan memberikan instruksi untuk mengasuh anak sesuai dengan ajaran Alkitab ( Efesus 6 : 4) . Sehingga dimana pun, kemanapun anak kita berada dia sudah memiliki pondasi iman yang sudah ditanamkan orangtua sejak kecil. Anak-anak adalah karunia yang sangat berharga yang diberikan oleh Tuhan dan karenanya mereka membutuhkan perhatian yang tepat dan perlindungan agar mereka mendapat hak dan kewajiban untuk mengembangkan diri sendiri sesuai dengan martabat dan nilai-nilai moral sebagai ciptaan Tuhan yang mulia. Hak-hak anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dilindungi oleh hukum dan didokumentasikan dalam Konvensi PBB, dan juga dalam UUD 1945 Bab 28b dan UU No. 23 tahun 2002 (lampiran no. 1) jo UU No. 35 tahun 2014. (lampiran no. 2). Oleh sebab itu, tidak seorangpun terbebas dari kejahatan dan pelanggaran terhadap UU. Penyimpangan hukum terhadap penetapan hak-hak asasi anak berarti melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi. Adalah tidak patut apabila memandang rendah kemampuan anak-anak sebab mereka memegang peran penting dalam keluarga, masyarakat, negara dan bangsa. Mereka menjadi kebahagiaan keluarga dan dalam kasus tertentu anak-anak menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam penyelesaikan masalah. Anak-anak bagaikan kekayaan yang tak ternilai harganya dan mereka juga harapan masa depan kita sehingga mereka teramat membutuhkan perhatian dan perlindungan kita agar mereka dapat melaksanakan hak dan kewajiban mereka dengan benar. Indonesia mengalami sejumlah kasus pelanggaran terhadap hak anak dan karenanya kita tidak dapat mengabaikannya terutama mengetahui bahwa kasus-kasus tersebut bervariasi dari yang paling ringan sampai kasus yang paling berat yang mengancam jiwa dan kelangsungan hidup anak. Kasus-kasus ini dapat diidentifikasikan mulai dari penghinaan, diskriminasi, ketidakadilan, penindasan ringan dan berat, perlakukan yang melecehkan, penyiksaan mental dan fisik, pengabaian, penculikan, eksploitasi ekonomi dan seksual, perdagangan anak, penganiayaan anak dan anak, perekrutan dan pelibatan


anak-anak dalam tindak kejahatan, penyalahgunaan dan perdagangan obat terlarang yang mengancam jiwa dan keselamatan anak. Fakta-fakta ini telah mendorong Bala Keselamatan untuk secara aktif berpartisipasi dalam perlindungan anak. (sumber: Kebijakan Perlindungan Anak Bala Keselamatan, KPT Bandung)

Bagaimanakah peran penting wanita dalam perlindungan anak? 1. Wanita adalah seseorang yang dipercayakan Tuhan untuk dapat melahirkan anak dari kandungannya, itu berarti wanita mempunyai tanggungjawab untuk mengasuh anaknya dengan baik sesuai dengan Firman Tuhan. 2. Wanita dikenal dengan sosok yang lemah lembut, panjang sabar, itu sebabnya wanita selalu dekat dengan seorang anak. 3. Wanita harus dapat menjadi teladan dalam rumah tangganya, menjadi seorang ibu yang baik mengasihi anak-anaknya, mengajari hal yang baik dan benar, menyediakan makanan yang bergizi buat anak-anaknya. 4. Wanita bertanggung jawab untuk membimbing anaknya sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. 5. Wanita berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagaimana yang kita ketahui anak adalah karunia Tuhan yang harus diasuh dengan baik sebagai generasi penerus keluarga, generasi penerus gereja dan generasi penerus bangsa. Dan fakta menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir ada banyak kasus yang terjadi pada anak khususnya di Indonesia, sebagai wanita apakah kita sebagai ibu rumah tangga, ibu yang mengasuh anak-anak di panti asuhan,ibu rohani marilah kita bersama-sama memerangi kasus kekerasan pada anak. Dengan cara mengasuh mereka dengan kasih, membimbing mereka dengan bijaksana, mendidik mereka dengan didikan yang membangun karakter anak. Dengan demikian kita sudah melindungi “anak� dari bahaya yang ada disekitar mereka. Pembacaan Alkitab diatas menyatakan bahwa Tuhan Yesus sangat menghargai anak-anak datang kepada-Nya, dan Tuhan Yesus memberkati mereka. Ayat 15 “Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya�. Tuhan Yesus memberkati para wanita dimanapun berada dan anak-anak yang dipercayakan kepada kita.

(Mayor Marlina Sibarani – Bagian Perlindungan Anak, KPT Bandung)


JULI – MINGGU KEEMPAT Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Pentingnya masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) Keluaran 2 : 1-10 Pertama/satu BNBK no. 1, 435, 195

Pendahuluan : Kehadiran anak dalam rumah tangga Kristen merupakan anugerah dari Tuhan, oleh sebab itu kita bertanggung jawab untuk pertumbuhan jasmani dan rohani mereka, sehingga kita perlu untuk melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan yang penting agar kita dapat melaksanakan tanggung jawab sebagai orangtua dengan baik. Apa itu 1000 HPK ? (1000 Hari Pertama Kehidupan) Seribu Hari Pertama Kehidupan adalah periode yang dihitung dari hari pertama konsepsi (pembuahan antara sel telur dan sel sperma) lalu terbentuk embrio (bakal janin) yang terus bertumbuh dalam rahim seorang wanita hingga janin dilahirkan hingga anak mencapai usia 2 tahun. Fase ini disebut “golden period� (periode emas) dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak sehingga jika gizi terpenuhi dengan baik pada periode ini maka anak akan mampu tumbuh dan belajar dengan baik, fungsi otak dapat memenuhi pencapaian maksimal dan dengan demikian masa depan anakpun lebih baik. Gambar dibawah ini dapat membantu kita untuk lebih memahami fase 1000 hari pertama kehidupan (dikutip dari https://www.sarihusada.co.id/10/06/2020)

Apa yang terjadi jika 1000 Hari Pertama Kehidupan diabaikan? Salah satu hal yang akan terjadi jika pada periode 1000 hari pertama kehidupan diabaikan adalah ancaman gangguan pada perkembangan otak dan fisik anak yang dapat memengaruhi tingkat kecerdasan dan keberhasilan dalam hidupnya di masa mendatang. Bentuk gangguan pada perkembangan otak dan fisik ini disebut Stunting (tengkes ), Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang di sebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama , yang di akibatkan karena pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Kondisi stunting pada balita seringkali tidak di sadari. Kekurangan gizi pada anak usia dini ini meningkatkan resiko angka kematian pada bayi dang anak, serta menjadikan balita memiliki tinggi badan maksimal. Stunting juga berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit dan menurunkan kemampuan kerja (produktivitas) pada saat dewasa. Anak Stunting bukan hanya


akan kekurangan percaya diri, tetapi juga berpengaruh besar terhadap kualitas hidupnya, anak mengalami gagal tumbuh pada usia dini yang akan berlanjut hingga remaja, sulit berprestasi, mudah mengalami obesitas (kegemukan) sehingga beresiko terkana penyakit jantung, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya. Anak remaja perempuan yang mengalami stunting juga akan tumbuh menjadi perempuan dewasa yang stunting, sehingga meningkatkan peluang melahirkan anak dengan BBLR (berat badan lahir rendah). Stunting pada perempuan dianggap berbahaya karena lebih cenderung menghambat proses pertumbuhan dan beresiko meningkatkan angka kematian ibu melahirkan. Bagaimana Pola hidup Sehat dalam 1000 hari pertama kehidupan ? Pola hidup sehat dalam 1000 hari pertama kehidupan ini memiliki peran penting dalam mempersiapkan generasi emas dalam keluarga, gereja, masyarakat dan bangsa Indonesia. Sehingga tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan gizi dan pola hidup sehat ibu hamil bukan hanya menjadi tanggung jawab anggota keluarga, tetapi tanggung jawab gereja dan masyarakat. 1. Dalam masa kehamilan 0-9 bulan Bagi sebagian kaum wanita, masa ini adalah masa yang berat, karena kehamilan biasanya diawali dengan terganggunya nafsu makan, badan terasa letih, mual dan muntah. Namun justru ini adalah masa yang sangat penting, sehingga makanan dan minuman yang sehat dan bergizi harus dikonsumsi, termasuk mengonsumsi obat untuk mencegah terjadinya anemia (kurang darah), memeriksakan diri ke bidan/dokter juga sangat penting untuk dilakukan sehingga ketika terjadi gangguan/masalah kesehatan dapat segera tertangani. 2. Bayi lahir – usia 6 bulan Persalinan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk bidan/dokter sehingga terhindar dari bahayabahaya akibat persalinan seperti terjadinya pendarahan dll, sehingga proses persalinan yang aman wajib dipahami oleh ibu dan keluarga. Ketika bayi lahir maka bagi ibu baru, ini adalah saat yang sulit dan saat menyesuaikan diri dengan kehadiran bayi dan belum dapat memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Apalagi rasa sakit akibat proses persalinan yang membutuhkan waktu untuk pemulihan, dalam hal ini dukungan dan pendampingan seluruh anggota keluarga sangat penting bagi ibu baru tersebut. Bagi ibu yang bekerja keadaan ini juga memerlukan waktu penyesuaian yang cukup sulit, sehingga perlu ketrampilan khusus untuk menyesuaikan diri dengan keadaankeadaan ini. 3. Bayi usia 6 bulan – 2 tahun - Selain ASI, bayi mulai diperkenalkan makanan tambahan sayur dan buah - Mintalah petunjuk tenaga kesehatan jika diperlukan - Ibu tetap harus memerhatikan pemenuhan gizi - Pemberian imunisasi sesuai petunjuk tenaga kesehatan Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan “Golden Periode”, periode emas dalam mempersiapkan generasi masa depan gereja dan bangsa, dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kecerdasan, pencegahan penyakit tidak menular dan pencegahan stunting maka kita sebagai wanita perlu berpartisipasi dalam masa 1000 hari pertama kehidupan. Peran ini dapat kita lakukan dengan memperhatikan kaum wanita yang ada di sekitar kita, kita dapat menjadi “penyuluh kesehatan” secara sederhana kepada mereka sehingga golden periode ini akan bermanfaat bagi masa depan generasi muda gereja dan bangsa kita. Tuhan memberkati. (Letnan Tresia Meilang – Asisten Klinik Catherine Booth , Amurang – Sulawesi Utara)


AGUSTUS – MINGGU PERTAMA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Hidup merdeka untuk melayani Tuhan dan sesama Kisah Para Rasul 26: 12-23 Hidup BNBK no. 320, 132, 244.

Membaca dan merenungkan kisah perjalanan hidup Rasul Paulus merupakan hal yang sangat indah dan istimewa, bagaimana Allah memanggil Rasul Paulus, seorang yang membenci Kristus dan pengikutNya menjadi Rasul yang luar biasa dari imannya yang terbelenggu sampai kepada kemerdekaan iman yang sesungguhnya. Secara ukuran manusia tentunya Paulus tidak layak untuk diselamatkan, namun Kristus memanggilnya dan menyelamatkan dia dan tidak berhenti disitu saja, Kristus mengutus Paulus untuk menjadi pelayan dan saksi bagi banyak orang untuk membuka mata mereka supaya mereka berbalik dari kegelapan kuasa iblis kepada terang kasih Allah, supaya mereka oleh iman kepada Allah memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan ( Ayat 18 ). Rasul Paulus menerima anugerah keselamatan dan imannya dimerdekakan bahkan yang lebih indah lagi, Paulus dipakai Allah untuk melayani Tuhan dan menjadi saksi Kristus sehingga banyak orang yang tidak mengenal Allah, menerima Kristus sebagai Juruselamatnya. Rasul Paulus menerima anugerah keselamatan itu dengan mengisi hidupnya menjadi saksi Kristus secara khusus dalam pembacaan Kisah Para Rasul 26:12-23, Rasul Paulus bersaksi tentang kasih Kristus dalam hidupnya kepada Raja Agripa sekalipun ia menyadari resiko yang akan dihadapinya tetapi ia tidak gentar, bahkan dalam ayat 24-32 Rasul Paulus mengajak Raja Agripa untuk percaya pada Kristus. Rasul Paulus tidak hanya menerima hanya menerima anugerah kemerdekaan dari Allah, tetapi dia juga menjadi saksi Kristus dan sesama sehingga banyak orang mengalami pertobatan dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Banyak orang mempunyai masa lalu yang tidak baik dan hal itu menjadi alasan bagi mereka untuk tidak bangkit sehingga beban hidup tetap dirasakan dan tidak terjadi kemerdekaan iman yang sesungguhnya. Begitu juga dalam kehidupan kita, sesungguhnya kitapun tidak layak untuk menerima kemerdekaan iman, tetapi karena kasih Allah yang besar kita diselamatkan dari dosa. Kematian Kristus dikayu salib telah memerdekakan kita dari hukuman dosa. Dan sebagai ungkapan syukur dan wujud iman kita karena telah menerima anugerah kasih Allah, maka kita patut mengisi kehidupan ini dengan melayani Dia dengan talenta dan waktu kita. Sebagaimana Rasul Paulus dipanggil, diselamatkan dan diutus untuk melayani Tuhan dan menjadi saksi bagi banyak orang demikian juga dengan kita, kita dipanggil, diselamatkan dan diutus untuk melayani Tuhan di tengah-tengah keluarga kita, dilingkungan kita, di desa atau kota dimana kita berada, di Korps dimana kita berjemaat bahkan di tempat kita bekerja. Tuhan menempatkan kita disana sebagai anak yang telah dimerdekakan imannya dan menerima anugerah keselamatan, Tuhan menempatkan kita disana untuk menjadi saksi tentang kasih Allah yang besar sehingga melalui hidup kita orang lainpun akan menerima keselamatan. Kita diselamatkan Tuhan dengan tujuan, kita memberitakan perbuatan Kristus dan menjadi saksi Kristus yang melayani Tuhan dimanapun kita berada dengan talenta kita masing-masing. Kisah Para Rasul 1:8 ,�Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan diseluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi�. Kata ujung bumi mengandung arti penting dalam pesan terakhir Yesus kepada


murid-muridNya, setiap penjuru bumi ini, seberapapun terpencilnya harus dijangkau oleh berita Injil Kristus. Kaum wanita yang diberkati, kita memiliki kesempatan untuk melayani Yesus dengan membawa berita Injil kepada orang-orang yang ada di ”ujung bumi“, dimulai dari keluarga kita, lingkungan kita tempat pekerjaan kita, dimanapun kita berada kita melayani Tuhan dengan bersaksi tentang kasih Allah lewat cara hidup kita, tutur kata kita, sehingga orang lain akan mengenal Allah lewat cara hidup kita Allah dimuliakan. Kita dapat melayani Tuhan lewat talenta dan waktu kita, bahkan hal yang terkecil dalam hidup jika kita persembahkan untuk hormat kemuliaanNya, Tuhan pasti memberkatiNya. Hidup merdeka di dalam Kristus, berarti kita terus melayani Tuhan dan sesama dengan jaminan penyertaan dan kuasa Kristus selama hidup kita dan bahkan ketika kita sudah mati. Tidak perlu takut untuk melayani Tuhan dan sesama dalam terang Injil, tidak perlu takut menjadi saksi Kristus, karena Ia berjanji untuk menyertai dan melengkapi kita. Sebagaimana Rasul Paulus yang memahami arti kemerdekaan dalam Kristus, maka inilah kemerdekaan yang menuntun dan mengarahkan hidupnya untuk melayani dan menjadi saksi Kristus, ia tahu apa tujuan hidupnya di dunia dan ia tahu kemana nanti akan pergi setelah ia mati. (sumber gambar: https://fokushidup.com)

“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” (Filipi 1:21) Tuhan memberkati! (Mayor Orlin Lago – Opsir Korps Bambamii, Divisi Manggala)


AGUSTUS – MINGGU KEDUA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Mengenal masakan khas Bali Yohanes 8:19 Mengenal/kenal BNBK no. 31, 338, Besarkan nama Tuhan

Seperti sebuah pepatah “Tak kenal maka tak sayang”, pepatah ini juga berlaku dalam kehidupan kita sebagai wanita-wanita kepunyaan Kristus. Jika kita tidak mengenal dengan pasti dan benar Tuhan kita Yesus Kristus, kita tidak akan mengimani Dia dengan sungguh di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya kepadaNya, kita harus tahu dan mengenal dengan benar siapa Yesus Kristus. Karena dengan mengenal sungguh-sungguh maka kita dapat melihat, menikmati, merasakan dan membagikan “keistimewaan” yang di miliki Tuhan Yesus kepada orang-orang yang belum percaya dan mengenalNya melalui kehidupan kita. Siapakah Tuhan Yesus? 1. Ia adalah satu-satunya Jalan keselamatan (Yohanes 14:6) Dengan mengenal dan percaya kepada Tuhan Yesus, maka kita bisa mengenal dan percaya kepada Allah Bapa dan Roh Kudus, dimana dalam KetriTunggalan Allah ini kita memperoleh berkat keselamatan secara sempurna. Yesus Kristus adalah jalan dan kebenaran dan hidup dan hanya melalui Dia orang dapat diselamatkan, diampuni dosanya dan memperoleh kehidupan kekal. 2. Ia adalah satu-satunya Allah yang menjelma menjadi manusia (Yohanes 1:14) Sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia dan hidup di antara manusia, maka kesempurnaan Allah nyata dalam kehidupannya, Dialah satu-satunya manusia yang tidak pernah berbuat dosa, dan Ia turut merasakan apa yang dirasakan oleh manusia seperti rasa lapar, kesedihan, kesakitan, rasa ditinggalkan dan di khianati. “melainkan telah mengosongkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati dikayu salib. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2:7-8) Dan oleh sebab itu Ia dapat merasakan kesedihan, kesakitan, perasaan ditinggalkan , dikhianati yang kita alami, bahkan Ia dapat menolong kita mengatasi hal-hal ini. Luar biasa Tuhan Yesus Kristus! Alangkah indahnya jika kaum wanita dapat mengenalkan Yesus Kristus kepada orang lain yang belum percaya, alangkah indahnya jika kaum wanita dapat menyaksikan Tuhan Yesus Kristus sebagai jalan keselamatan dan kehidupan kekal, serta sumber pertolongan dalam kehidupan setiap hari. Halleluya !!! (sumber gambar : dokumentasi pribadi)

Saya berasal dari desa Munduk, Gobleg - Bali dan mari mengenal masakan khas Bali sebagai berikut : 1. Sayur Timbungan Bahan : - Daun ubi 3 ikat (disesuaikan dengan kebutuhan) - ¼ kg daging ayam/babi - Bawang merah 10 siung - Cabe 10 biji (sesuai selera) - Pala 2 biji - Terasi bakar 1 bungkus kecil - Daun salam 2 lembar - Serai 1 batang, Garam dan gula


Cara membuat : 1. Rebus daun ubi dan potong-potong, sisihkan. a. Cincang daging ayam/babi b. Iris halus bawang merah dan campur dengan terasi bakar, remas-remas c. Haluskan cabe + pala d. Rebus air sampai mendidih, masukkan daging cincang sambal diaduk agar tidak mengumpal, lalu masukkan semua bumbu, setelah daging matang masukkan daun ubi yang sudah dipotong-potong, tambahkan garam dan gula lalu koreksi rasa. 2. Lawar Nangka Bahan-bahan : - 1 buah nangka muda (dicincang lalu dikukus) - 1 buah kepala setengah tua (diparut kasar lalu dikukus sebentar) - 5 biji cabe - 5 suang bawang merah - 3 siung bawang putih Bumbu halus : - 2 ruas jahe - ½ ruas kencur - 2 ruas kunyit - 2 ruas lengkuas (diparut) - ½ blok terasi - ½ sendok the ketumbar - ½ sendok the lada - 2 butir kemiri - ½ biji pala - 6 siung bawang merah - 3 siung bawang putih - 12 biji cabe (sesuai selera) - Garam dan gula Cara membuat ; a. Bumbu yang sudah dihaluskan di goreng hingga matang lalu sisihkan b. Goreng bawang merah, bawang putih dan cabe (ini disebut sambel Embe) secara terpisah hingga kering. c. Dalam wadah campur kelapa dengan sambal embe, bumbu halus yang sudah digoreng dan nangka yang sudah dikukus, tambahkan garam dan gula, koreksi rasa. d. Bila suka lawar nangka ini dapat dicampur dengan daging ayam/babi. Selamat mencoba !

(Kapten Ni Putu Gustarini – Opsir Korps Palentuma, Divisi Palu Barat)


AGUSTUS – MINGGU KETIGA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Peran wanita dalam mengisi kemerdekaan Galatia 5 : 1-15 Tanggung jawab BNBK no. 325, 280, 234

Kemerdekaan tidaklah diraih dengan hal yang mudah , banyak pengorbanan yang harus dilakukan para pahlawan untuk meraih kemerdekaan tersebut , peran serta anak bangsa dari segala suku dan daerah bersatu untuk menyuarakan kemerdekaan dan bukan hanya pria tetapi juga peran wanita tidak bisa dipandang sebelah mata untuk meraih kemerdekaan itu. Dari zaman ke zaman kita melihat bahwa wanita sangat berperan penting dalam memajukan negara ini , sebagaimana kita ketahui pada beberapa dekade yang lalu, seorang wanita memegang jabatan tertinggi di negara kita, sebagai Presiden dan ini membuktikan bahwa wanita mampu dan memiliki peran yang sangat penting. Perlu diingat bahwa tidak saja dalam “dunia” sekuler peran wanita sangat di perlukan tetapi juga dalam pelayanan Gereja peran wanita juga sangat sentral dalam memberitakan Injil dan memenangkan jiwa bagi Tuhan, Alkitab juga banyak mencatat tokoh-tokoh wanita yang berperan penting dalam pemberitaan injil . Kaum wanita yang di berkati Tuhan , Ada banyak orang memaknai kemerdekaan dengan makna yang salah yaitu kemerdekaan selalu diidentikkan dengan kebebasan yang bisa melakukan apa saja tanpa ada batasan. Dan bagi kita sebagai wanita-wanita gereja, maka mengisi kemerdekaan dengan tanggung jawab adalah peran penting kita. Alkitab mencatat dalam Galatia 5 : 13 “ Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka , tetapi janganlah kamu mempergunakan kemedekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa , melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih “ Ayat ini dengan tegas menekankan bahwa saat kita mengalami kemerdekaan / kebebasan di dalam Kristus maka kita harus bertanggung jawab dalam menjalankan kehidupan kemerdekaan tersebut . Tanggung jawab yang dimaksud yaitu : 1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri (Galatia 5 : 13 b “ Janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa “) , Hal ini bukan berarti seseorang dapat berbuat sesuka hatinya untuk memenuhi segala keinginannya sesuai kehendak sendiri , tetapi bagiamana kita dapat bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri artinya menjalankan kebebasan / kemerdekaan itu sesuai dengan kehendak Tuhan sehingga kita tidak mempergunakan kesempatan kebebasan untuk hidup dalam dosa . ( “Janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa”) 2. Memiliki kepedulian atau tanggung jawab terhadap sesama ( Galatia 5 : 13 c “Layanilah seorang akan yang lain oleh kasih ) ini mengingatkan tentang sikap bertanggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita dalam mengisi kemerdekaan . Tanggung jawab yang ditekankan adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri ,keluarga , rumah tangga , pelayanan , pekerjaan dan yang sangat penting adalah bertanggung jawab terhadap Tuhan. (1 Petrus 4:5 “Tetapi


mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati. ) Mari kita perhatikan beberapa tokoh wanita dalam Alkitab yang memiliki tanggung jawab dalam rumah tangga , keluarga , pelayanan dan juga bangsanya dan mereka dapat menjadi panutan bagi wanita-wanita Kristen saat ini : 1. Hulda Hulda, sama seperti banyak perempuan lainnya, adalah seorang ibu rumah tangga biasa , dan Hulda adalah seorang nabiah, seorang perempuan yang menyampaikan pesan Allah. Hulda adalah istri Salum, orang yang bertanggung jawab atas pakaian Raja Yosia. Sebagaimana lazimnya setiap perempuan berkeluarga, ia melayani suaminya setiap hari. Namun, pernikahannya tidak menghambat panggilannya artinya Hulda sangat bertanggung jawab dengan baik dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan Tuhan dan Ibu rumah tangga. Hulda hadir pada saat kehidupan bangsa Israel telah murtad , meninggalkan Allah dan menyimpang dari jalan-Nya , Sebagai Nabiah maka Hulda memiliki tanggung jawab yang besar untuk memulihkan / memerdekan bangsa itu itu dari kehidupan dosa supaya bangsa itu hidup dalam perintah-perintah-Nya dan taat kepada-Nya 2. Debora Debora seorang nabiah dan hakim perempuan satu-satunya dari zaman pra-kerajaan Israel di dalam Perjanjian Lama. Dalam masa hidupnya, istri dari Lapidot ini bersama dengan Barak memiliki peran yang sangat penting memimpin umat Israel menang atas Sisera dan pasukanpasukan Kanaan. Debora menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab , Berkat hal tersebut, seluruh negeri yang didiami oleh Israel menjadi aman hingga 40 tahun Kemerdekaan adalah anugerah yang harus dipertahankan dan diperjuangkan sebab untuk meraih kemerdekaan tidaklah mudah . Memiliki rasa tanggung jawab terhadap pemerintah dan Tuhan adalah sebuah peran penting dari seorang wanita dalam mengisi kemerdekaan. “Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah “ ( Roma 14:12 ) . Tuhan Memberkati .

(Mayor Eflin Tampubolon – Opsir Korps 2 Surabaya, Divisi Jawa Bali)


AGUSTUS – MINGGU KEEMPAT Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Pentingnya hidup sehat menurut Alkitab 1 Korintus 6: 12-20 Sehat/kesehatan BNBK no. 133, 368, koor no.128

Kaum wanita yang diberkati Tuhan, identitas kita sebagai orang-orang percaya yang telah menerima keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus meliputi tubuh, jiwa dan roh yang telah dikuduskan oleh darahNya yang tertumpah di kayu salib. Sehingga kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kekudusan tubuh, jiwa dan roh kita, namun kita tidak dapat melakukannya sendiri, kita memerlukan Roh Kudus untuk menolong kita melakukannya. Kita telah memberikan diri untuk disucikan, dikuduskan dan dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita. Nats di atas memberitahukan kepada kita, bahwa setelah kita ditebus oleh Yesus Kristus, maka kita harus memuliakan Allah dengan tubuh kita. (1 Korintus 6:20) Pembacaan Firman Tuhan ini adalah surat penggembalaan rasul Paulus kepada jemaat di Korintus yang memiliki persoalan-persoalan dalam kehidupan social masyarakatnya. Yang paling menonjol adalah masalah perpecahan jemaat, perzinahan/percabulan, saling menuntut di antara orang Kristen di pengadilan dll. Sehingga perikop ini adalah salah satu nasihat terhadap percabulan namun pada ayat 12-13, rasul Paulus memberikan nasihat yang dapat memberikan pengertian kepada kita sehubungan dengan hidup sehat, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun. Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.” Apakah arti hidup sehat? Sehat menurut Undang-undang nomor 36 tahun 2009 adalah suatu keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis. Hidup sehat adalah sebuah kehidupan dimana kita menjalaninya dengan baik dari segi fisik (badan/tubuh), mental (batin/perasaan), rohani maupun social sehingga kita dapat menghasilkan “sesuatu” yang bermanfaat secara social dan ekonomi. Hidup sehat dalam hal ini menyangkut seluruh kehidupan manusia secara utuh dan tidak mengalami hambatan/gangguan. Apa kata Alkitab tentang hidup sehat? Alkitab tidak secara gamblang menjelaskan tentang hidup sehat ini, namun bagian firman Tuhan yang sudah kita baca, mengingatkan dan menekankan pentingnya kesadaran dan pemahaman bahwa tubuh ini adalah bait Allah yang digunakan untuk memuliakan Allah. Ini mencakup keutuhan manusia yang terdiri terdiri dari keadaan fisik, mental, spiritual dan social/seutuhnya, Roh Allah yang kudus, tinggal di dalam hati kita dan itu memengaruhi seluruh kehidupan kita. Dapatkah kita membayangkan jika Roh Kudus dalam hati kita, lalu kita “berbuat” sesukanya atau seenak hati kita sendiri terhadap tubuh kita? Sekalipun kita menyadari bahwa kita memiliki kelemahan/ketidakmampuan, namun bukankah Roh Kudus yang memimpin hidup kita lebih besar dari keinginan-keinginan/kehendak kita sendiri? Bukankah Roh Kudus senantiasa menuntun dan mengarahkan kita pada hal-hal yang benar? Hidup sehat adalah memuliakan Allah melalui seluruh aspek kehidupan kita dan tidak membiarkan diri kita diperhamba oleh suatu apapun, seperti makanan, minuman, keinginan-keinginan sendiri, egoism, cinta diri yang berlebihan dll.


Bagaimana kita menerapkan hidup sehat? Untuk memahami penerapan hidup sehat, maka mari kita perhatikan tips-tips sederhana sebagai berikut : 1. Hidup sehat secara jasmani - Konsumsi makanan sehat dan bergizi sesuai usia, aktifitas dan diet yang ditentukan oleh dokter (jika ada) - Berolah raga secara teratur sesuai keadaan fisik. - Pola istirahat yang teratur. - Konsumsi multivitamin sebaiknya sesuai dengan petunjuk dokter. - Dll. 2. Hidup sehat secara rohani - Tetapkan waktu doa secara pribadi dan keluarga, bagi yang bekerja juga dapat menyisihkan waktu 10-15 menit untuk berdoa. - Bacalah Alkitab setiap hari secara berurutan, renungkan dan buatlah percakapan dengan diri sendiri tentang bagian Firman Tuhan tersebut. - Jika memungkinkan, buatkan catatan/jurnal pribadi dalam jam saat teduh. - Lakukan puasa sesuai dengan kemampuan. - Dengarkanlah lagu-lagu pujian/rohani, radio2 Kristen. - Bacalah buku-buku rohani . - Beribadah bersama saudara-saudara seiman sesuai jadual kegiatan yang ada di gereja. - Dll. 3. Hidup sehat secara jiwani - Selalu mengucap syukur atas apa yang diberikan Tuhan kepada kita - Berpikir dan berkata positif untuk diri sendiri sekalipun sedang menghadapi kesulitan, tantangan/permasalahan. - Jalani hidup sehari demi sehari sebagaimana Firman Tuhan dalam Matius 6:34,�Sebab itu, janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan segari cukuplah untuk sehari.� - Sadari bahwa rencana, rancangan dan berkat Tuhan itu berbeda bagi setiap orang. - Buang jauh-jauh iri hati, dengki dan sikap menghakimi orang lain atas apapun yang terjadi dalam kehidupan mereka. - Dll 1. Hidup sehat secara social. - Luangkan waktu untuk keluarga (suami, anak-anak, orangtua), lakukan hal yang menyenangkan bersama mereka. - Jalinlah relasi yang baik dengan tetangga, teman sekerja, teman sepelayanan dan tetaplah menjadi diri Anda sendiri. - Jika memungkinkan Anda dapat bergabung dengan klub tertentu yang baik, seperti yang memiliki kesamaan hobi, seperti menanam aneka bunga atau tanaman obat, olahraga/fitness bagi yang tinggal di perkotaan dll. - Beraktifitas di tempat terbuka dan nikmati keindahan alam ciptaan Tuhan yang ada di sekitar kita - Dll.


Pola hidup sehat secara utuh yang dapat kita lakukan adalah salah satu bentuk tanggung jawab iman kita kepada Tuhan, Tuhan sudah menciptakan kita dengan baik dan serupa dengan gambaranNya, maka menerapkan pola hidup sehat dapat kita lakukan sesuai dengan keadaan, kemampuan dan inilah yang dikehendaki Allah sebagaimana surat rasul Yohanes, “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.� (3 Yohanes 1:2) Kiranya Tuhan menolong kita untuk menerapkan pola hidup sehat yang memuliakan Allah. Leaflet dibawah ini dapat diperbanyak dan di bagikan sesuai dengan kebutuhan setempat.

(sumber gambar : http://promkes.kemkes.go.id)

(Letkol. Elsi Sarimin – Asisten SPWT, KPT Bandung)



SEPTEMBER – MINGGU PERTAMA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Persembahan yang menyenangkan hati Tuhan 2 Korintus 8: 1-15 Persembahan BNBK no. 426, 266, pujian “Ku bawa kepadaMu�

Kaum wanita yang diberkati Tuhan, Apa yang dimaksud dengan persembahan? Persembahan adalah sesuatu yang kita persembahkan kepada siapa yang kita sembah. Persembahan dapat juga dikatakan sebagai pemberian. Ketika kita memberi berarti ada sesuatu yang kita korbankan, apakah itu dalam bentuk benda ataupun waktu dan tenaga dan pikiran kita, seperti yang Tuhan Yesus lakukan untuk manusia. Tuhan Yesus rela memberikan/mengorbankan diriNya mati di kayu salib sebagai persembahan yang hidup demi menebus dosa manusia agar manusia menerima anugerah keselamatan. (sumber gambar : https://manado.tribunnews.com)

Dalam bulan inipun kita sebagai wanita Kristen yang merupakan bagian dari pelayanan Bala Keselamatan dipanggil untuk memberi dan mempersembahkan milik kita sebagai wujud dari kasih dan iman kita kepada Tuhan. Tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apa lagi khususnya saat ini bangsa kita diperhadapkan dengan tantangan dan persoalan yang sangat berat, dengan mewabahnya pandemi virus korona (Covid 19) tahun lalu yang masih berdampak pada keadaan ekonomi dan kita masih mengalami kesulitan. Tetapi pada kesempatan ini saya mengajak kita untuk memahami bagian firman Tuhan, tentang bagaimana memberi persembahan yang menyenangkan hati Tuhan. Dalam surat Rasul Paulus yang kedua kepada jemaat di Korintus, dituliskan bahwa jemaat di Makedonia adalah jemaat yang juga menghadapi tekanan yang sangat berat, mereka dicobai dengan pelbagai penderitaan, bahkan hidup mereka sangat miskin, dan itu terjadi karena iman mereka kepada Kristus. Namunpun demikian, jemaat di Makedonia ini tetap menjadi berkat, menjadi teladan dan memiliki kemurahan hati. Tentu kitapun rindu seperti jemaat di Makedonia, mereka memberi persembahan yang menyenangkan hati Tuhan. Apa syaratnya agar persembahan kita menyenangkan hati Tuhan? Mari kita belajar ada 3 hal penting agar persembahan kita menyenangkan hati Tuhan: 1. Memberi dengan motivasi yang benar Jemaat di Makedonia adalah jemaat yang luar biasa. Sebab sekalipun keadaan kehidupan ekonomi mereka sangat sulit tetapi mereka memiliki kemurahan hati untuk memberi persembahan dan membantu orang lain. Hal ini dilakukan karena mereka adalah jemaat yang suka memberi. Dan motivasi mereka memberi adalah supaya Tuhan dimuliakan, bukan untuk kesombongan diri. Mereka sangat menyadari bahwa apa yang dipunyai, apa yang dimiliki, apa yang dipegang adalah sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepada kita (ayat 2,3). Seperti yang dilakukan oleh Habel. Ia mempersembahkan dengan motivasi yang benar kepada Allah (Kejadian 4:4-5) sehingga Allah menerima persembahannya. Demikian juga dengan janda di Sarfat (1 Raja-raja 17:10), ia bukanlah


seorang yang kaya, bukan orang Israel, ia berasal dari Sidon pusat pemujaan dewa baal, tetapi dia memiliki motivasi yang benar untuk menolong sesama tanpa mengharapkan imbalan apa-apa. 2. Memberi dengan sikap berkorban. Artinya, jika kita memberi apa yang kita miliki sekalipun itu adalah satu-satunya yang kita miliki dan mungkin hanya dengan itu kita bisa menyambung kehidupan kita, tetapi karena kita memiliki motivasi yang benar untuk memberikannya kepada Tuhan, maka kita tidak ragu-ragu atau banyak menimbang-nimbang untung rugi dalam pemberian kita kepada Tuhan. Itulah sikap berkorban, kita mengutamakan Tuhan, daripada diri kita sendiri. Persembahan yang diberikan dengan menyangkal diri seperti yang dilakukan Yesus, Ia rela meninggalkan takhta-Nya, mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib supaya kita yang miskin menjadi kaya karena kemiskinan-Nya (2 Korintus 8:9) 3. Memberi dengan sukacita dan rela hati. Kunci utama dalam pemberian kepada Tuhan adalah tanpa paksaan dan bersukacita. Artinya tanpa ada tekanan dari siapapun tetapi benar-benar dilakukan dari dorongan hati yang terdalam dan kerinduan yang besar untuk berbuat bagi Tuhan dan sesama. Sebab Tuhan melihat ketulusan hati kita, bukan melihat berapa besar jumlah yang diberikan sebagai persembahan. Jadi, jika memberi dengan sukacita dan rela hati dilakukan maka pemberian kita menjadi suatu aksi nyata yang berangkat dari hati yang penuh cinta kasih, syukur dan sukacita demi kemulian Allah dan kebaikan bersama. Firman Tuhan dalam 2 Korintus 8:13,14 “Sebab kita dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Karena itu hendaklah kelebihan kamu mencukupkan kekurangan orang lain, agar kelebihan merekapun mencukupkan kekurangan kamu� artinya ketika kita memberi dengan rela hati kepada orang lain maka sukacita tersendiri Tuhan taruh dalam hati kita. Dan pada waktu kita memberi maka terjadi keseimbangan. Apa maksudnya terjadi keseimbangan? Maksudnya adalah kita tidak hanya menerima berkat Tuhan saja, tetapi kita juga dituntut untuk membagi-bagikan berkat itu kepada orang lain, itulah yang disebut keseimbangan. Rasul Paulus mengatakan bahwa memberi itu bukan berarti kehilangan, melainkan merupakan semacam tabungan. Dan itu akan menghasilkan keuntungan besar bagi kita yang memberi. Paulus tidak berbicara tentang jumlah pemberian itu, tetapi mengenai mutu dari kerinduan hati dan motivasi kita memberi. Dan ketika kita memberi, itu adalah bagian dari pengucapan syukur kita kepada Allah. Dan orang yang tahu mengucap syukur kepada Allah, maka dia akan menerima keuntungan besar dari pemberiannya. Mengapa demikian? karena Tuhan melihat ketulusan hati kita memberi. Jadi kaum wanita yang diberkati Tuhan, jangan ragu dan takut untuk memberi kepada Tuhan,sebab Allah sudah berjanji kepada kita melalui firman-Nya; “Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombahmu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar� (Ulangan 28 : 4-6). Kiranya persembahan kita menyenangkan hati Tuhan, amin! (Mayor Surya Tandjeinda, LKSA. Maranatha Bandung, Divisi Jawa Bali)


SEPTEMBER – MINGGU KEDUA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Sukacita memberi bagi sesama 2 Korintus 8: 1-15; 9:6-14 Sukacita BNBK no. 262, Nyanyian”Sungguh ku bangga Bapa”, 10.

Hidup dalam dunia ini penuh dengan warna warni kehidupan, kemanapun dan di manapun kita berada kita pasti menemukan orang-orang yang tidak bisa hidup, tersenyum dan bersukacita karena keadaan yang terpuruk atau sulit/susah, dalam hal ekonomi sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan seharihari. Kita sebagai orang percaya kepada Tuhan, kita memiliki tugas mulia untuk menjadi malaikat penolong bagi mereka, sekalipun melalui hal-hal baik yang sederhana/kecil dalam ukuran materi. Namun membuat mereka tersenyum dan bersyukur kepada Tuhan, maka kita dapat menjadi malaikat penolong yang menginagtkan mereka untuk mengingat, mempercayai dan bersukacita karena kebaikan dan kasih setia Tuhan. Dalam bulan September ini, kita diberikan kesempatan istimewa untuk memberikan persembahan seminggu sangkal diri (PSSD), dimana hasil persembahan kita akan digunakan untuk membantu pelayanan Bala Keselamatan di seluruh dunia dalam misi Allah yang kudus. Kita sebagai umat Gereja Bala Keselamatan hendaknya memahami kewajiban kita untuk menyisipkan sebagian dari berkat yang kita terima dari Tuhan Allah. Sebab sukacita memberi bagi sesama menyenangkan hati Allah. (sumber gambar : https://johnager.co.uk)

Mengapa sukacita memberi bagi sesama menyenangkan hati Allah Kita belajar beberapa hal tentang sukacita memberi bagi sesama menyenangkan hati Allah sebagai berikut : 1. Memberi bagi sesama, menurut kemampuan dan kerelaan. ( 2 Korintus 8:3-5) Kaum wanita yang di berkati oleh Tuhan, jemaat di Makedonia adalah contoh dan teladan dalam memberi untuk pelayanan. Jemaat Makedonia mereka hidup dalam keadaan di cobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, namun sukacita mereka meluap; mereka sangat misksin, namun kaya dalam kemurahan. (ayat 2). Keadaan jemaat Makedonia barangkali tidak berbeda jauh dengan kita, kita mengalami banyak kesulitan dan penderitaan, keadaan keuangan kita pas-pasan, kita sangat menderita dan kekurangan, namun akankah hal ini mengurangi kerinduan kita untuk terlibat dalam pekerjaan misi Allah bagi dunia ini? Kita tetap memiliki kesempatan untuk memberi bagi sesama, karena kita dapat memberi menurut kemampuan dan kerelaan kita. Karena itu, belajarlah memberi dan lakukanlah menurut kemampuan dan kerelaan maka kita akan bersukacita, karena kita kepercayaan kepada Tuhan yang sedang memberkati kita. Jangan pernah menggenggam sendiri berkat yang kita terima dari Tuhan melalui usaha dan pekerjaan kita. Melainkan bagikan dan teruskanlah berkat itu agar banyak orang bersukacita, di berkati, dan mengucap syukur kepada Allah. Kisah Para Rasul 20:35 berkata, “Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."


2. Bahwa memberi kepada sesama adalah bagian yang penting dalam pelayanan Kristen. 2 Korintus. 8:7,” Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, -- dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami -- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini”. Paulus mengajarkan kepada kita tentang kesungguhan untuk membantu sesama dalam hal memberi, Allah mempercayakan kita untuk menjadi saluran berkat bagi sesamamaka lakukanlah itu dengan segenap hati tanpa ada paksaan . Memberi adalah bagian penting dalam pelayanan Kristen, karena dengan demikian pekerjaan misi dapat terus dilaksanakan, memberi dalam arti memberikan bantuan kepada sesama yang membutuhkan adalah panggilan kita sebagai warga Gereja. Memberi kepada orang lain dan pelayanan adalah kehendak Allah, dengan demikian sukacita memberi itu menjadi bagian kita dan percayalah bahwa Allah sumberi berkat melimpahkan kasih karunia-Nya kepada kita bahkan Allah memberkati kita bagaikan sungai yang mengalir yang tiada henti-hentinya. 3. Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia-Nya. (2 Korintus 9:8-12) Memberi bagi sesama bukanlah hal yang biasa tetapi hal yang luar biasa, karena Tuhan Yesus berkata,”Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku”. (Matius 25:35-36). Artinya ketika kita memberi kepada sesama dalam pelayanan, maka sesungguhnya kita sedang melakukannya untuk Tuhan sendiri. Maka ada keyakinan bahwa Allah sanggup mencukupkan kebutuhan kita sendiri, kita tidak akan kekurangan karena kita memberi kepada Tuhan melalui sesama yang betul-betul membutuhkan. Sebagaimana keyakinan rasul Paulus, “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.” (2 Krointus 9:8) Jika kita memberi melalui persembahan seminggu sangkal diri itu berarti kita sedang melakukannya untuk Tuhan, kita dapat memberikannya menurut kemampuan dan kerelaan kita, kita memberikannya sebagai bukti keterlibatan kita dalam pekerjaan misi Allah dalam Bala Keselamatan, kita memberikannya karena kita memiliki Tuhan Allah yang Maha Pemurah dan selalu menyediakan berkat-berkat bagi kehidupan kita. Marilah kita memberi dengan ucapan syukur dan sukacita tanpa mengharapkan balasan dari manusia, marilah kita melakukannya untuk menyenangkan hati Allah. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin! (Kapten Meity Pole – Opsir Korps Mbulawa, Divisi Palu Barat)


SEPTEMBER – MINGGU KETIGA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Mengenal Kain Ulos dari Medan Mazmur 133:1-3 Rukun BNBK no.107, 303, 338

Horas‌..! Kita patut bangga dan bersyukur menjadi rakyat Indonesia yang penuh dengan keberagaman, baik suku, bahasa, bahasa adat istiadat, dan agama. Dan di dalam keberagaman itu di butuhkan kerukunan, sebagaimana Alkitab pun menegaskan akan ada berkat jika ada kerukunan. 1. Mengapa kerukunan itu sangat penting? Kerukunan memiliki nilai penting dimata Tuhan, karena kerukunan itu sangat indah dan sesuatu yang sangat baik (Maz 133:2, 3a) dan kerukunan juga dapat menggerakan hati Tuhan untuk memberi apa yang kita minta (Matius 18:19). Terlebih lagi bila kerukunan itu terjalin diantara suami istri, saudara bersaudara dan diantara anak-anak Tuhan, pastilah mendatangkan berkat besar. Namun sebaliknya pertikaian dan perselisihan akan mebuat iblis bersorak-sorai dan hal ini akan membuat berkat Tuhan terhambat untuk kita terima. 2. Bagaimana caranya agar kita dapat hidup rukun? Kerukunan akan terwujud bila kita tidak hanya melihat perbedaan yang ada dan terus mempersoalkannya. Setiap kita pasti memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya, baik dari segi fisik, sifat, hobi, pola pikir dan masih banyak lagi. Namun perbedaan itu tidak boleh membuat kita berpikir bahwa kita tidak memerlukan orang lain. Firman Tuhan dalam Mazmur 133:1-3 sudah sangat jelas mengingatkan kepada kita bahwa alangkah baik dan indahnya bila kita diam (hidup) dengan rukun karena kesanalah Tuhan memerintahkan berkat kehidupan, bukan hanya untuk hari ini saja tetapi untuk selama-lamanya. Kaum wanita yang diberkati oleh Tuhan, mari! Mulailah ciptakan kerukunan dan kehangatan itu dari keluarga kita dan pada akhirnya mengalir ke tetangga dan orang-orang yang ada disekitar kita. Sekarang kita akan mengenal salah satu kekayaan Nusantara, yaitu kain Ulos dari Medan – Sumatera Utara yang memiliki warna menarik dan makna filosofis, kiranya dapat memperkaya pengetahuan kita.

(sumber gambar : https://radarindo.co.id)


Ulos adalah kain tenun khas batak berbentuk selendang, merupakan simbol restu, kasih sayang, dan persatuan, sesuai dengan pepatah Batak yang berbunyi : “Ijuk pangihot ni hodong, uhut pangihot ni holong� yang artinya : “Ijuk adalah pengikat pelepah pada batangnya, maka ulos adalah pengikat kasih sayang antar keluarga dan juga sesama� Kain ini memiliki panjang sekitar 1,8 meter dan lebar 1 meter dan kedua ujungnya berjuntai-juntai dengan panjang sekitar 15 cm dan pembuatannya dengan cara menenun dari benang, kapas atau rami. Secara harafiah, ulos berarti selimut yang menghangatkan tubuh dan melindunginya dari hawa dingin, kini ulos memiliki fungsi simbolik untuk berbagai hal dalam segala aspek kehidupan orang Batak. Ulos menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan adat suku Batak.

Selain yaitu: -

penghangat badan dikala dingin, warna-warni dari kain ulos ini juga mempunyai arti sendiri Putih melambangkan kesucian dan kejayaan. Merah melambangkan kepahlawanan dan keberanian. Kuning melambangkan kekayaan atau kesuburan. Hitam melambangkan duka.

Untuk pemakaiannya dalam upacara adat kain ulos tidak dapat dikenakan secara sembarangan, dimana pemakaiannya harus menyesuaikan dengan acara yang sedang dilaksanakan. Misalnya untuk acara perkawinan mengenakan ulos yang bercorak dan berwarna cerah, sedangkan untuk acara duka/pemakaman mengenakan ulos bercorak gelap. Dalam upacara adat Batak ada yang namanya Mangulosi, ini merupakan acara pemberian restu, kasih sayang dan kehangatan bagi si penerima dari si pemberi. Umumnya si pemberi ulos tersebut adalah : 1. Orang Tua kepada Anak 2. Adik kepada kakak. 3. Keluarga laki-laki dari pihak perempuan (disebut hula-hula) kepada keluarga perempuan dari pihak laki-laki (disebut Boru). 4. Diberikan kepada tamu atau orang yang dihormati Ulos adalah salah satu kekayaan suku Batak yang harus dilestarikan, dan beberapa tahun terakhir seiring perkembangan zaman ulos juga sudah banyak dijadikan baju, rompi, tas dan aksesoris lainnya. Namun ulos tetap pada fungsinya yaitu memberi kehangatan dan tanda kasih sayang antar keluarga dan orang lain. (Sumber : internet - simarmata.or.id) Semoga bermanfaat dan Tuhan Yesus memberkati kita.

(Mayor Aditiana Torila – Korps Toro, Divisi Kulawi)


SEPTEMBER – MINGGU KEEMPAT Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Wanita Bijak – Terampil memanfaatkan barang bekas Amsal 14 : 1-2 Perempuan BNBK no. 9, 299, pujian,” Bapa kupersembahkan tubuhku”

Seorang perempuan atau istri adalah suatu kebahagiaan bagi seisi rumah ketika ia tampil sebagai pribadi yang bijaksana. Karakter semacam itulah yang sangat disukai oleh setiap suami dari istrinya. Itulah yang dikemukakan oleh penulis Amsal 14 : 1-2 bahwa ada perbedaan mendasar antara perempuan atau istri yang bijaksana dengan perempuan atau istri yang tidak bijaksana. Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: "Apa saja ciri perempuan yang bijaksana itu?" Berdasarkan firman Tuhan di Amsal 14 : 1-2, maka ada beberapa ciri dari seorang perempuan atau istri yang bijaksana, yaitu: 1. Ia membangun rumahnya dengan penuh tanggung jawab. Penulis kitab Amsal terkait dengan membangun rumahnya dengan penuh tanggung jawab, menuliskan demikian: "Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri" - Amsal 14:1. Perempuan atau istri yang bijaksana selalu berusaha untuk terus-menerus membangun rumahnya dengan penuh tanggung jawab. Ia tidak akan membiarkan rumahnya tidak diurus. Ia akan terus melakukan yang terbaik bagi rumah dan semua isi di dalamnya. Ia merawat rumahnya dengan cinta kasih yang tulus dan murni. Ia menghargai semua yang berharga di dalam rumahnya. Ia terus berkarya demi memajukan kesejahteraan seisi rumahnya. Ia berjuang sedemikian rupa supaya kebahagiaan bisa tercipta di dalam rumahnya. Ia tidak membiarkan segala sesuatu yang berusaha merusak rumahnya. Ia sigap mencegah segala sesuatu yang berpotensi menghancurkan dan merampas keutuhan dan kebahagiaan seisi rumahnya. Itulah karakter seorang perempuan atau istri yang bijaksana. Setiap problema dalam rumahnya dikelola dengan baik dan benar. Berbeda dengan perempuan atau istri yang tidak bijaksana. Ia menjadi sumber petaka bagi seisi rumah. Ia menjadi sumber konflik bagi seisi rumah (malas masak, main HP terus menerus, tidak rajin, tidak peduli dengan suami dan anak-anak karena asik dengan dunianya sendiri, suka meninggalkan rumah karena suka ngegosip di rumah tetangga). Ia menjadi perusak kebahagiaan dalam rumahnya. Itulah makna yang terkandung di dalam pernyataan penulis kitab Amsal yaitu bahwa perempuan atau istri yang tidak bijaksana meruntuhkan rumahnya dengan tangannya sendiri. 2. Ia membangun rumahnya dengan takut akan Tuhan. Penulis kitab Amsal terkait dengan membangun rumahnya dengan takut akan Tuhan, menulis demikian: "Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia" - Amsal 14:2. Perempuan atau istri bijaksana selalu memiliki hati yang tunduk kepada otoritas Tuhan, perempuan atau istri yang bijaksana senantiasa memiliki hati yang takut akan Tuhan. Sifat tersebut ditanda-buktikan dengan selalu berkata jujur, bersikap jujur dan berbuat jujur dalam hidupnya dan hidupnya selalu “takut Tuhan”. Perempuan atau istri dengan karakteristik semacam itu, pastilah akan membuat rumahnya menjadi kuat dan tangguh. Tidak ada kecurangan yang dilakukan. Ia tidak akan membuat sesuatu yang dapat merugikan diri dan juga sesamanya.


Berbeda dengan perempuan atau istri yang tidak bijaksana. Ia serampangan dalam hidupnya, Ia angkuh dan tidak tunduk kepada otoritas Tuhan. Ia tidak memiliki hati yang takut akan Tuhan. Hal itu ditandabuktikan dengan perilaku amoral, ketidakjujuran dan perbuatan jahat lainnya. Itulah makna yang terkandung di dalam pernyataan penulis Amsal, yaitu "...ia menghina Dia (Tuhan)". Berbahagialah suami yang memiliki istri yang bijaksana dalam mengelola aktivitas dalam rumahnya. Istri yang bijaksana di tandai dengan: pertama, ia membangun rumahnya dengan penuh tanggung jawab; kedua, ia membangun rumahnya dengan takut akan Tuhan. Itulah sebabnya, Tuhan membuat rumahnya menjadi kokoh dan tangguh. Tuhan Yesus memberkati semua kaum wanita. MEMBUAT KERAJINAN DARI KERTAS KORAN/MAJALAH Bahan yang dibutuhkan terdiri dari 1. Tripleks untuk alas keranjang 2. Koran bekas 3. Lem 4. Kuas 5. Cat Cara membuat : - Bungkus tripleks dengan kertas koran, lalu tempelkan ujung lintingan-lintingan koran yang sudah dibuat sebelumnya di sekeliling tripleks. Selanjutnya, tekuk koran hingga membentuk sisi-sisi keranjang. Ambil lintingan koran yang lain, anyam ke sekeliling keranjang sampai ketinggian yang diinginkan. - Untuk mempercantik keranjang, gunakan lintingan koran yang sudah dikepang terlebih dahulu, lalu direkatkan ke bagian atas keranjang. Langkah terakhir dalam membuat keranjang ini adalah mengecatnya dengan warna kesukaan Anda. - Tunggu hingga kering sebelum keranjang digunakan. (Sumber : http://www.diyspins.com) Gambar dibawah ini menunjukkan langkah-langkah cara membuat kerajinan dari kertas koran/majalah.

(Mayor Adolina Pohan – Pemimpin Pelayanan Wanita Divisi Sumatera Utara)



OKTOBER – MINGGU PERTAMA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Keadilan Tuhan dalam masa sulit 1 Samuel 1:1-28 Sulit/kesulitan BNBK no. 194, 149, pujian “Yesus baik buat saya”.

Kaum wanita yang terkasih, tentu kita pernah mengalami masa sulit dalam perjalanan hidup ini. Apakah masa sulit itu terjadi dalam hubungan keluarga, hubungan antar sahabat, atau hubungan antar tetangga; bahkan masa sulit yang terjadi di lingkungan pekerjaan atau pelayanan kita masing-masing. Setiap orang pasti pernah berada dalam masa-masa sulit dalam hidupnya. (sumber gambar : https://gbaringkasanpl.wordpress.com)

Bahkan saat menuliskan renungan ini, kita sedang menghadapi kesulitan karena COVID 19 bahkan banyak saudara kita yang kehilangan orang-orang yang mereka kasihi, banyak yang kehilangan pekerjaan, dan biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup semakin meningkat dan masih banyak lagi kesulitan-kesulitan yang terjadi di seluruh dunia. Kaum wanita yang terkasih, dalam keadaan seperti ini, seringkali muncul pertanyaan “Dimanakah keadilan Tuhan dalam masa sulit ini?” Dalam Alkitab, dicatat tentang kisah hidup seorang wanita yang pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya, ia bernama Hana. Nama “Hana” berarti kasih karunia; namun sepertinya kehidupannya tidak selaras dengan arti namanya, karena justru hidupnya penuh dengan masalah dan kesulitan. Awalnya mungkin Hana menjadi wanita yang paling berbahagia karena memiliki suami yang kaya dan terpandang. Penuh dengan cinta atau kasih sayang (1 Samuel 1:1, 5-8). Namun keadaan itu seketika berbalik, ketika Penina istri kedua Elkana selalu menyakiti Hana (1:6), Penina memiliki anak sedangkan Hana tidak. Kaum wanita yang terkasih, dalam budaya Israel, memiliki anak laki-laki adalah harapan setiap orang, sebab silsilah dan warisan keluarga akan ditutunkan melalui garis laki-laki, sehingga ketika seseorang dikatakan mandul, maka seorang suami akan mengambil istri lagi guna melanjutkan garis keturunannya. Dan inilah yang menimap Hana, kemandulan berarti siap untuk menerima konsekwensi hidup bersama dengan istri kedua suaminya. Dan penderitaan Hana bukan hanya di duakan, tetapi juga ia menerima penghinaan dari Penina. Dan keadaan ini bukan hanya berlangsung sesaat, tetapi Alkitab mencata “Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi kerumah Tuhan, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia tidak mau makan”. (1:7) Dari tahun ke tahun Hana berada dalam masa-masa penderitaan, tetapi akhir dari perjalanan iman itu, Hana keluar sebagai pemenang. Kaum wanita yang terkasih, diduakan, dihina bahkan dianggap sebagai perempuan dursila ketika ia mencurahkan isi hatinya kepada Allah adalah bentuk penderitaan yang dialami oleh Hana. Tetapi ia tetap berpaling kepada Allah, dalam penderitaannya, Hana makin berharap dan berserah kepada Allah. Ini adalah salah satu respon Hana dari dalam hati yang sungguh mengenal dan percaya kepada


Allah, sehingga Allah menyatakan keadilannya atas penderitaan yang dialami Hana. Penderitaan dan kesulitan Hana, membuatnya lebih mendekatkan diri kepada Allah dan Allah mendengar seru doa dan tangisannya, Allah memberikan kepadanya seorang anak laki-laki. Ini adalah jawaban doa dan bukti keadilan Allah terhadap orang yang terus berseru dan tidak melakukan tindakan pembalasan kepada orang yang menyebabkan penderitaan dalam hidupnya. Kaum wanita yang terkasih, apakah kita sedang menghadapi keadaan sulit dan merasa diperlakukan tidak adil? Hana, memberi kita pelajaran berharga yaitu : 1. Sesulit apapun keadaan kita, tetaplah tekun berdoa sebab doa mampu mengubah keadaan sulit menjasi sebuah kemenangan iman, yang olehnya hidup kita menjadi kesaksian hidup. 2. Masa sulit adalah masa dimana Allah ingin agar kita senantiasa mengandalkanNya, memercayaiNya dan terus berharap kepadaNya. Dengan dua hal tersebut maka Allah akan menyatakan keadilanNya dalam kehidupan kita, “Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya�. (Mazmur 11:7) (Mayor Merlyn Kusnanto – Opsir Korps Rogo, Divisi Palu Barat)


OKTOBER – MINGGU KEDUA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Mengenal masakan khas Kupang Kejadian 3:1-7; Matius 4:1-4 Makan/makanan BNBK 320, koor doa no. 139, BNBK no. 132

Kaum wanita yang diberkati Tuhan Yesus Kristus, kita bersyukur hidup di Negara Indonesia yang mempunyai beraneka suku, budaya, adat istiadat, Bahasa daerah serta beraneka ragam makanan. Berbicara soal malanan, masyarakat Indonesia mengenal enam (6) bahan pokok makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, yaitu beras, singkong, sagu, ubi, jagung dan pisang dan setiap jenis bahan pokok makanan ini memiliki cara mengolah yang berbeda-beda. Ada ungkapan yang sudah tidak asing bagi kita mengenai makan, yaitu hidup untuk makan atau makan untuk hidup, golongan yang mengatakan hidup untuk makan konon adalah tipe golongan orang yang mengisi hidupnya untuk mencari kepuasan duniawi. Kesuksesan duniawi menjadi focus mereka, dan yang terjadi dalam diri manusia dalam golongan memiliki sikap sombong, serakah, tidak pernah puasa dan akan melakukan apapun untuk mengejar kesuksesannya. Sedangkan golongan kedua, yang mengatakan makan untuk hidup adalah tipe golongan orang yang focus hidupnya kepada Tuhan sehingga pasti akan menerima yang baik dari Tuhan. Dalam pembacaan ALkitab yang pertama (Kejadian 3:1-7) dikisahkan tentang bagaimana manusia jatuh dalam dosa karena makanan, perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, ia mengambilnya, memakannya dan memberikannya kepada suaminya yang bersama dengan dia (ayat 6). Sekalipun mereka tahu bahwa buah itu dilarang Allah untuk dimakan, tetapi apa yang dilihat oleh mata telah membuat mereka jatuh dalam ketidaktaatan terhadap perintah Allah. Sedangkan pembacaan kedua dalam Matius 4 :1-4 dikisahkan tentang bagaimana Tuhan Yesus dicobai di padang gurun untuk mengubah batu-batu menjadi roti, karena iblis tahu bahwa Tuhan Yesus sudah berpuasa selama empat puluh hari empat puluh malam, tetapi apa yang Tuhan Yesus katakan,”Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (ayat 4). Bagian ini menunjukkan bahwa ada hal yang lebih penting dari sekedar makanan, manusia yang sudah jatuh dalam dosa karena ketidaktaatan terhadap perintah Allah memerlukan “kehidupan” yang berasal dari Firman yang Hidup dan inilah Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia adalah Roti Hidup daripadanya kita memeroleh kehidupan yang sempurna, memeroleh kekuatan dan kemampuan untuk hidup di dunia dan di sorga. Kaum wanita yang diberkati Tuhan, kita akan mengenal salah satu jenis makanan khas dari Kupang, Nusa Tenggara Timur dan bahan makanan pokok ini tersedia di hampir seluruh tempat di Indonesia. Salah satu makanan khas dari Kupang - NTT adalah Se’i, kata se’I berasal dari Bahasa daerah Pulau Rote yang berarti daging yang diiris tipis memanjang dan daging yang biasa digunakan adalah daging rusa, sapi, babi. Yang membuat olahan ini istimewa dan bercita rasa khas adalah cara mengolahnya, biasanya daging yang sudah di bumbui rempah akan dibakar dengan cara di asap, menggunakan bara api dari arang atau kayu khas yang disebut kayu kosambi. Namun, kita bisa mencoba membuat dengan resep dibawah ini dan memanggangnya di atas teflon.


(sumber gambar : https://www.idntimes.com)

Bahan-bahan : 300 gr daging (sapi/babi) yang diiris tipis-tipis Sejumput garam, penyedap rasa jika suka Bawang putih bubuk Merica secukupnya Bumbu iris : Bawang merah, bawang putih, cabai rawit, serai muda Cara membuat : 1. Daging yang sudah diiris di campur dengan garam, bawang putih bubuk, merica dan diamkan selama kurang lebih 15 menit. 2. Panaskan teflon dengan sedikit minyak dan letakan irisan daging, panggang dengan api kecil. Setelah matang sisihkan daging. 3. Tumis semua bumbu iris dan campurkan dagingnya, koreksi rasa. Selamat mencoba dan Tuhan memberkati.

(Mayor Yuliana Pamiadi – Opsir Korps Kupang, Divisi Jawa Bali)


OKTOBER – MINGGU KETIGA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Kebenaran Tuhan dalam penderitaan 1 Petrus 2:18-25 Benar/Kebenaran BNBK no. 46, 310, 331

Penderitaan adalah cara Tuhan untuk membentuk kita. Setiap orang yang mengikut Tuhan pasti mengalami penderitaan, dimana saja kita berada penderitaan itu selalu ada sebab Tuhan mengijinkan penderitaan untuk kita masuk dalam kerajaan Allah. Mengapa orang Kristen menderita? Pertanyaan yang sering kita dengar yang membutuhkan jawaban untuk membuat orang mengerti arti penderitaan karena dengan penderitaan kita dapat merasakan kuasa Allah dalam menolong kita dan melalui penderitaan juga kita memperoleh kasih karunia Allah. Kitab 2 Korintus 12:9-10 mengatakan,”Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela didalam kelemahan, didalam siksaan, didalam kesukaran, didalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah maka aku kuat”. Pernyataan Rasul Paulus ini menunjukkan sebuah kebenaran iman dalam Yesus Kristus bahwa dalam setiap kelemahan kuasa Yesus semakin nyata sehingga kita kuat menghadapi dan menjalani penderitaan. Menanggung penderitaan adalah karunia pada Allah bagi setiap orang yang mengikut Yesus, ia harus siap menderita dan berjuang untuk memperjuangkan kebenaran sebab dibalik dari penderitaan itu ada upah yang disediakan oleh Allah. Apakah penderitaan merupakan fakta umum bagi kehidupan orang Kristen? Dalam kitab Injil Matius 5:10 dikatakan “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran karena mereka yang empunya kerajaan Sorga”, pada saat kita benar-benar mengikut Tuhan maka sering terjadi banyak tantangan dan kita harus tetap mempertahankan kebenaran dalam hidup kita, kebenaran yang sesuai dengan Firman Tuhan. Tuhan tidak membiarkan kita sendiri dalam menghadapinya, ia selalu memberi perlindungan dan pertolonganNya. Terdapat empat alasan atas penderitaan karena kebenaran iman Kristen yaitu : 1. Tuhan mengijinkan penderitaan yang kita alami untuk memimpin kita melihat dan menikmati bukti kebenaran Allah. 2. Kebenaran Allah menguatkan dan memampukan kita bertahan dalam penderitaan itu.dalam penderitaan dan dalam penderitaan kita juga dimampukan untuk menjaga kebenaran sejati dalam pikiran kita. 3. Penderitaan bertujuan agar kita menjaga kebenaran sejati dalam pikiran kita, memuliakan Allah dan membawa kita lebih dekat kepadaNya. 4. Penderitaan adalah ujian yang mendatangkan berkat (Ibrani 10:32-36), ketika kita tahan uji maka kita akan menerima apa yang dijanjikan Allah yaitu kehidupan yang kekal.

(Kapten Nolfianti Djojowuri – Opsir Korps Wuhunala, Divisi Kulawi)


OKTOBER – MINGGU KEEMPAT Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Pentingnya gizi bagi kaum wanita sesuai tahap perkembangan usia Ibrani 15:11-14 Usia/Umur BNBK no. 191, 235, 77

Pentingnya gizi yang baik bagi tubuh jasmani memiliki nilai sama pentingnya dengan gizi bagi kehidupan rohani kita, seperti ayat Alkitab yang terdapat dalam Ibrani 5:14 “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat” Ayat ini ditujukan kepada orang percaya, yang cukup dewasa untuk berakar, bertumbuh dan menghasilkan buah, tetapi ternyata masih merupakan “bayibayi rohani” dalam Kristus. Orang yang kurang dewasa rohani hanya dapat menerima “susu” sebagai makanan rohaninya, mereka hanya sanggup untuk menerima ajaran-ajaran dasar kekristenan, namun tidak dapat menerima kebenaran-kebenaran lain yang sangat diperlukan untuk dapat membedakan yang baik dan yang jahat. Bahkan tidak mau menerima firman secara penuh, seringkali menolak dan tidak mau mendengarkan apa yang diajarkan oleh firman Tuhan sehingga tidak dapat menjalankan Firman Tuhan dengan benar. Hidup yang masih sering berkompromi dengan dunia dan bermain-main dengan dosa. Sikap hidupnya mudah untuk iri hati dan bahkan berselisih dengan sesamanya, selalu mengeluh dan bersungut-sungut ketika menghadapi kesulitan hidup dll. Tuhan Yesus menghendaki kita untuk menjadi kaum wanita yang sudah dewasa secara rohani, sehingga pada waktu Tuhan Yesus datang kedua kalinya, Ia akan menjemput gerejaNya yaitu kita yang yang hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, dewasa secara rohani dan menghasilkan buah yang lebat. Mens Sana in Corpore Sano sebuah kalimat dalam bahasa latin yang artinya “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” untuk memperoleh itu dibutuhkan gizi yang cukup, kebutuhan gizi seseorang berdasarkan tahapan usia dan jenis kelamin. Pemenuhan gizi disetiap tahap tersebut sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Orang yang kekurangan gizi akan mengalami gangguan pada tubuhnya dan menyebabkan berbagai penyakit, sebaliknya orang yang cukup gizi akan lebih sehat karena organ tubuhnya berfungsi baik. Sebagai kaum wanita, kita memiliki peranan penting menjaga seluruh anggota keluarga kita tetap sehat, karena umumnya wanita yang menyiapkan, mengelola dan menyediakan makanan bagi seluruh anggota keluarganya. Kita memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa anggota keluarga kita terpenuhi gizinya, Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan gizi adalah zat (bahan yang merupakan pembentuk) makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan.

(sumber gambar : https://gurusekolah.co.id)


Ahli Gizi Cassandra Barns coba menjelaskan panduan nutrisi yang tepat berdasarkan usia, mulai dari mereka yang berusia 20-an sampai dengan 70-an. Seperti dikutip dari DAILYMAIL, berikut paparannya: (sumber : https://lifestyle.okezone.com) 1. Usia 20-an Di usia ini, Anda sedang membutuhkan banyak asupan energy, pemenuhan kebutuhan kalori lebih tinggi dibanding usia lainnya. Namun,perlu sadari bahwa pemenuhan kalori tubuh tetap harus bersumber dari makanan dan minuman yang sehat, seperti buah, sayur, ikan, daging segar, atau telur. Bagi anak muda yang aktif, berarti tidak hanya membutuhkan kalori yang cukup. Tapi juga perlu tambahan vitamin B. Bila perlu, Anda bisa mengonsumsi vitamin B yang dapat ditemukan dalam makanan utuh atau bisa juga dari suplemen vitamin B dan harus sesuai petunjuk dokter. 2. Usia 30-an Pada usia ini, kebanyakan masyarakat di usia ini sudah memiliki anak sehingga penting untuk lebih fokus pada masalah kesuburan. Maka dari itu, sebisa mungkin untuk mulai menghilangkan kebiasaan merokok yang jelas berdampak pada kesuburan Anda. Setelah itu, kurangi juga mengonsumsi alkohol juga. Dan biasanya tekanan/stress karena pekerjaan/kehidupan terasa begitu nyata pada usia ini sehingga perlu meminimalisirnya, dengan mulai menyeimbangkan gula darah dengan mengonsumsi makanan utuh seperti memperbanyak konsumsi buah dan sayuran mentah. Kemudian, mulai kurangi konsumsi makanan siap saji dan harus mengonsumsi makanan kaya protein setiap kali makan. 3. Usia 40-an Pada usia ini, Anda akan lebih fokus pada kesehatan organ dalam tubuh,salah satu liver/hati. Oleh sebab itu bagi mereka yang masa mudanya banyak "diracuni" alcohol dan rokok, dampaknya akan terasa di usia ini. Yang bisa dilakukan adalah dengan rutin mengonsumsi sayuran hijau, bawang merah dan bawang putih, dan sayuran seperti brokoli, kangkung, dan kol yang baik untuk menyehatkan liver/hati Anda. Selain itu, pada usia 40-an, Anda dihadapkan dengan tekanan, karena banyak dari mereka yang sedang mengatasi tuntutan keluarga, kepemilikan rumah, dan karier yang sedang tumbuh. Pada usia ini juga tingkat hormon bisa mulai berubah. Pada wanita sedang menuju menopause dan pria andropause (menopause laki-laki). 4. Usia 50-an Mereka yang sudah memasuki tahapan ini diharapkan bisa menjaga kesehatan jantung lebih baik. Minum secara teratur, memperhatikan kandungan garam dalam makanan, dan mengonsumsi banyak sayuran juga buah tentunya baik untuk kesehatan. Tak terkecuali perbanyak juga mengonsumsi makanan dengan kandungan serat dan antioksidan. Selain jantung, kesehatan mata juga penting diperhatikan. Sebab, pada beberapa kasus, mereka yang berusia 50-an, banyak yang mengalami masalah penglihatan. Contoh makanan yang baik untuk masalah mata adalah bayam, kangkung dan brokoli, sayuran kuning seperti paprika kuning dan squash, dan telur berkualitas baik. 5. Usia 60-an Masalah yang paling banyak diderita mereka yang berusia 60-an adalah terkait dengan tulang. Berdasarkan penelitian, kekuatan tulang pada perempuan dan pria bisa memburuk pada usia 60an. Kalsium dan vitamin D sangat penting untuk kekuatan tulang. Lalu, untuk mendapatkan kalsium, Anda bisa mengonsumsi makanan olahan susu, sayuran hijau, kacang-kacangan dan biji-bijian, pun suplemen pendukung tulang seperti yang direkomendasikan dokter Anda.


6. Usia 70-an Menjadi keuntungan tersendiri bila Anda masih bisa aktif bergerak di usia ini. Tapi bukan menjadi hal sulit untuk tetap bisa aktif di usia 70-an. Tetap rutin setidaknya jalan kaki sekitar rumah mampu menjaga kesehatan tulang dan tubuh Anda. Tak hanya itu, dengan perbanyak asupan daging ikan dan kunyit, bisa membantu mengurangi peradangan dan menjaga sendi tetap fleksibel. Selain tetap bergerak aktif, di usia ini kekurangan memori juga bisa dilatih dengan mengonsumsi omega 3 dan telur, bisa mempertajam ingatan Anda. Semoga kita dapat menjaga dan mempertahankan gizi secara jasmani dan rohani dengan baik, sehingga kehidupan kita lebih berkualitas dan menjadi berkat bagi sesama.

(Mayor Yulia Pany, PUSDIKLAT Bala Keselamatan, Jakarta)



NOVEMBER – MINGGU PERTAMA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Teladan Pahlawan iman – Sara istri Abraham Ibrani 11 : 11-12 Teladan BNBK no. 286, 27 , Pujian “Ku tetap setia” Kaum wanita yang diberkati Tuhan, salah satu bait dalam Buku Nyanyian Bala Keselamatan no 286, mengatakan, “Iman tentu akan memb’ri kemenangan”. Kalimat ini menegaskan kepada kita bahwa tanpa iman kita tidak dapat meraih kemenangan atas setiap tantangan hidup yang kita alami bahkan untuk hal apapun yang menjadi kerinduan dan harapan dalam hidup kita. Pembacaan Firman Tuhan dalam renungan kita mengajak kita untuk melihat keteladanan seorang wanita yang bernama Sara, ia adalah salah satu tokoh iman yang disebut oleh penulis Kitab Ibrani.

(sumber gambar : https://www.churchofjesuschrist.org)

Perjalanan hidup Sara memang tidak mudah, imannya benar benar diuji lewat berbagai pengalaman hidupnya. Mari kita memperhatikan beberapa hal dalam kehidupan Sara yang dapat menjadi teladan bagi kita dalam iman kepada Tuhan melalui beberapa bagian Firman yang terdapat dalam kitab Kejadian sebagai berikut : 1. Ketaatannya kepada Tuhan (Kejadian 12:1-7) Hal ini kita lihat ketika Sara dengan setia mengikuti Abraham saat harus meninggalkan tanah nenek moyangnya yaitu Urkasdim menuju ke tanah Kanaan. Sebagai manusia bisa saja Sara protes, kenapa harus meninggalkan tempat yang sudah nyaman menuju ketempat yang belum ada bayangan atau gambaran sedikitpun sedikitpun. Pasti ada banyak hal yang timbul dalam pemikiran Sara. Namun hal ini sama sekali tidak ditunjukan oleh Sara karena dia tahu bahwa ini adalah perintah Tuhan melalui suaminya Abraham dan Sara sangat yakin bahwa segala sesuatu yang Tuhan perintahkan untuk dilakukan, karena pasti Tuhan memiliki rencana yang baik. Memang kadang-kadang Tuhan mengijinkan kita untuk melewati hal hal yang sulit untuk kita pahami, namun itu bertujuan untuk mewujudkan rencana indahNya bagi kita. Sara belajar taat kepada Tuhan dan buah ketaatan itu adalah hidup yang diberkati. 2. Kesabaran Sara dalam situasi yang sulit (Kejadian 16 :4-6) Kita ketahui saat yang paling berat bagi Sara adalah ketika dia menyadari bahwa dia tidak dapat memberikan keturunan bagi suaminya, sehingga dia memutuskan untuk mengambil budaknya Hagar menjadi istri suaminya, Abraham. Hal ini tentu merupakan saat sulit baginya, terutama ketika pada akhirnya Hagar seolah-olah memandang remeh kepada Sara(Kej.16:4). Memang Alkitab tidak menunjukkan dengan jelas bagaimana kesabaran Sara, bahkan justru di tengah situasi sulit yang ia alami, kita melihat Sara mengambil keputusan keputusan sepihak ,yaitu ia mengusir Hagar, namun ini menunjukkan kepada kita bahwa memang Sara ada dalam situasi yang sangat berat, tetapi bagaimana ia bisa bertahan dalam situsi sulit yang ia hadapi sampai mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidup dan keluarganya, itu tentu tidak lepas dari kesabaran Sara .


Kehidupan kita sebagai kaum wanita pastinya juga sering diperhadapkan dengan situasi sulit dalam kehidupan kita, adanya sikap-sikap yang meremehkan dan menyakiti kita . Bagaimana sikap kita? Sara mengajarkan kita bahwa kesabaran itu sangat penting, Amsal 17: 32a menuliskan,”Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan”; kesabaran adalah salah satu buah Roh sebagaimana tertulis dalam kitab Galatia 5: 22, kesabaran akan menuntun kita pada penggenapan janji Tuhan bagi kehidupan kita. 3. Kesetiaan Tuhan menggenapi setiap janjiNya (Kejadian 21:1-2) Dalam pembacaan kita dikatakan bahwa Tuhan memperhatikan Sara seperti yang difirmankanNya dan TUHAN melakukan seperti yang dijanjikanNya. Artinya bahwa Tuhan, selalu mengingat apa yang dijanjikanNya (kita masih mengingat bahwa sebelumnya Sara tertawa ketika Tuhan menyampaikan janjiNya – Kejadian 18: 15) dan Tuhan benar-benar melaksanakan apa yang dijanjikanNya sekalipun mungkin Sara sudah lupa bahkan mengabaikan apa yang pernah diterimanya dari Tuhan. Dalam ini kita melihat bahwa Tuhan tidak pernah mengingkari setiap hal yang dijanjikanNya, Tuhan setia terhadap semua janji-janjiNya dan menggenapi tepat pada waktu yang sudah Ia tentukan. Pernahkah kita menerima janji-janji Tuhan dalam kehidupan pribadi kita, seberapa banyak kita memahami janji-janji Tuhan ? Bagaimana kita telah menerima penggenapan janji-janji Tuhan dalam kehidupan kita? “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” – 2 Petrus 3:9 Kaum wanita yang diberkati Tuhan , Sara memberikan teladan kehidupan bagi kita yang percaya kepada Tuhan, milikilah ketaatan, kesabaran dan keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah lalai atas setiap janji-janjiNya. Tuhan Yesus memberkati. (Mayor Vinolia Subandi – Opsir Korps Sonder, Divisi Sulawesi Utara)


NOVEMBER – MINGGU KEDUA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Teladan pahlawan iman – Rahab (Iman yang menyelamatkan) Yosua 2:1-13 Selamat/menyelamatkan BNBK no. 277, 286, 27

Ayat mas: Ibrani 11:31 “Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orangorang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.” Nama Rahab adalah nama seorang tokoh wanita dalam Alkitab. Ada dua Rahab dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia. Yang pertama adalah Rahab yang dalam kitab Yosua 2 dan 6, kemudian tokoh yang sama ini di catat juga dalam silsilah Yesus di Matius 1, di tulis juga sebagai salah satu tokoh iman dalam Ibrani 11 dan di tulis juga dalam Yakobus 2 sebagai sosok yang dibenarkan Tuhan karena perbuatannya. Nama Rahab yang kedua adalah di tulis dalam Ayub 26:12. Sosok Rahab dalam kitab Ayub sangat berbeda dengan sosok Rahab yang pertama. Sebab Rahab dalam Ayub adalah sosok yang disamakan dengan iblis/kuasa gelap. (sumber gambar : https://www.pinterest.com)

Sosok yang dibahas dalam perenungan ini adalah Rahab yang berasal dari kota Yerikho. Dia di sebut sebagai seorang wanita pelacur. Suatu kegiatan yang dipandang rendah oleh semua orang baik zaman dulu maupun zaman sekarang ini, kegiatan orang yang berdosa. Walaupun dia seorang pelacur namun Rahab-lah yang menolong dua orang pengintai yang di utus oleh Yosua untuk mengintai kota Yerikho. Dan kemudian nama Rahab dicatat oleh penulis kitab Ibrani sebagai satu-satunya tokoh wanita saksi iman diantara sekian banyak tokoh pria yang disebut dalam Alkitab Perjanjian Lama. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari Rahab, yaitu: 1. Rahab mengenal Tuhan-nya Israel Rahab adalah perempuan yang berasal dari Kanaan, dengan demikian, Rahab adalah penyembah dewa-dewa orang Kanaan. Namun, kisah tentang kehidupan Israel telah sampai ke telinga orang Kanaan. Kisah yang mereka dengar adalah tentang dahsyatnya perbuatan Tuhan mulai dari Mesir sampai di padang gurun. Itulah sebabnya mengapa Rahab memberikan pengakuan kepada kedua pengintai bahwa “Aku tahu Tuhan telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar mengahdapi kamu. Kami mendengar, bahwa Tuhan telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori...” (9-11). Rahab tidak memungkiri kenyataan bahwa yang menyebabkan Israel dapat sampai ke tanah Kanaan adalah Tuhan. Dan Rahab percaya bahwa walaupun kota Yerikho memiliki benteng yang kokoh dan juga memiliki pasukan perang yang kuat, namun hal tersebut tidak akan sanggup mengalahkan kuasa Tuhan yang telah menuntun orang Israel. Kebenaran ini mengingatkan kita bahwa sebenarnya di luar sana banyak orang yang mengenal siapa Tuhan kita. Namun sayangnya, tidak banyak orang yang mau bersikap seperti Rahab, yang mengakui akan kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan. Hal ini tidak mengecilkan hati kita untuk selalu bersemangat menceritakan kepada orang lain bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang


Mahakuasa dan sanggup menolong kita dalam menjalani pergumulan hidup kita di dunia ini. Dan kita juga harus dengan berani menceritakan kepada orang lain bahwa Tuhan Yesus adalah satusatunya jalan untuk mneuju kepada Bapa. 2. Rahab memiliki perbuatan yang baik Walaupun faktanya bahwa Rahab adalah seorang pelacur, yang sangat identik dengan perbuatan dosa. Namun statusnya sebagai seorang pelacur tidak menghalangi Rahab untuk menunjukkan perbuatan baik kepada orang lain. Ia tahu bahwa kedua pengintai Israel sedang berada dalam bahaya, para pasukan Yerikho sedang mencari mereka. Dan jika mereka ditemukan maka sudah pasti mereka akan dijatuhkan hukuman mati. Itu sebab kemudian Rahab berinisitif untuk menyembunyikan mereka dari pasukan Yerikho dan bahkan menolong mereka keluar dari benteng kota Yerikho dengan cara menurunkan mereka dengan seutas tali. Ia tahu bahwa dia seorang berdosa, namun ia juga mengetahui bahwa status sebagai seorang berdosa tidak menjadi penghalang baginya untuk berbuat baik. Mengapa ia melakukan perbuatan baik? Adalah karena ia telah mengenal Tuhan Israel. Tentu saja bukan hanya kemahakuasaan Tuhan yang ia ketahui tetapi ia juga mengetahui akan kasih Tuhan yang mau mengampuni orang yang berdosa. Itu sebab kemudian dalam Yakobus 2:25, perbuatan baik Rahab dijadikan contoh ” Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?” Akibat dari perbuatannya itu maka Yosua 6:25 mencatat “Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho.” Ini merupakan sebuah fakta yang harus kita pahami. Bahwa sebagai orang yang telah diselamatkan, kita harus menunjukkan perbuatan baik kepada orang lain. Kita berbuat baik bukan supaya kita diselamatkan, tetapi karena kita sudah diselamatkan. Jadi perbuatan baik adalah hasil dari keselamatan yang sudah kita terima dari Tuhan Yesus. Dengan perbuatan baik yang kita lakukan maka orang lain akan mengenal siapa Tuhan yang telah menyelamatkan kita. 3. Rahab mengambil bagian dalam rencana penyelamatan. Kita tahu bahwa nama Rahab terdapat dalam silsilah Yesus (Matius 1:5), dimana Matius menambahkan keterangan bahwa ibu Boas adalah Rahab (Rahab dari Yerikho). Menarik bahwa dalam Silsilah Yesus yang dicatat dalam Matius, ada 4 perempuan bangsa asing, masing-masing adalah Tamar (perempuan Kanaan, Matius 1:3) dan Rahab (perempuan Kanaan, Matius 1:5), kemudian ada Rut (perempuan Moab, Matius 1:5), kemudian Betsyeba (yang pernah menikah dengan Uria orang Het, Matius 1:6). Tentu saja ini bukan secara kebetulan, tetapi ada suatu pesan khusus dalam Injil Matius yang menyebutkan nama-nama perempuan asing itu untuk memperlihatkan bahwa Tuhan menerima bangsa-bangsa di luar bangsa Israel dalam rencana keselamatan. Dengan kata lain Matius menunjukkan bahwa keselamatan itu ditujukan kepada semua bangsa. Siapapun orangnya, asalkan dia mau beriman kepada Tuhan Yesus, maka ia pasti diselamatkan. Firman Tuhan melalui tokoh Rahab mengajarkan kita untuk mengenal Tuhan lebih dalam, beriman kepada Tuhan yang benar dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang seharusnya kita lakukan. Amin... (Mayor Yennie Tengke – Staf bagian Auditor, KPT Bandung)


NOVEMBER – MINGGU KETIGA – HUT BALA KESELAMATAN DI INDONESIA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Kesetiaan Tuhan melalui penambahan usia pelayanan Mazmur 40 : 1-6 Besar/setia BNBK no. 2, 122, 353

Saat saya menulis renungan ini usia pelayanan saya sebagai Opsir 32 tahun. Bukan waktu yang singkat, rupa-rupa pengalaman suka dan duka pernah saya alami. Lima tahun pertama dalam pelayanan sesuatu terjadi: 1. Pada tahun 1993 karena kipas angin yang saya pasang menyebabkan apotek RSIA “Catherine Booth” mengalami kebakaran. 2. Tahun 1995 saya jatuh di halaman asrama Rumah Sakit “Bokor” Turen yang menyebabkan saya harus menjalani operasi karena pergelangan tangan kanan saya uratnya putus dan harus ada tindakan operasi. a. Operasi I : Tahun 1995 b. Operasi II : Tahun 1997 c. Operasi III : Tahun 1999 3. Pada tahun 2005 saya terserang penyakit stroke ringan menyebabkan saya tidak sadarkan diri selama 4 jam. Pengalaman-pengalaman ini membuat saya takut, frustasi, dan tidak sanggup namun puji Tuhan semua terlewati karena kesetiaan Tuhan itu luar biasa menyertai saya dalam setiap pelayanan sampai hari ini. Renungan : Daud menyadari bahwa segala kemampuan dan kesanggupannya menjadi raja Israel semata-mata karena anugrah Tuhan. Karena itu ia menulis Mazmur 40 ini sebagai ungkapan syukur atas doanya dan pertolongan Tuhan. Kita tahu bagaimana Daud melewati masa sulit dan beratnya hidup. Sedari kecil mengalami tekanan hidup dari ayah dan saudaranya, tidak diikutkan dalam pemilihan Raja Israel, dikejar hendak dibunuh oleh Raja Saul, menghadapi pemberontakan dari anaknya sendiri, jatuh dalam dosa, pernah frustasi, kehilangan harapan, dll. Kalau sampai saat ini Daud bisa tetap berdiri sebagai seorang pemimpin yang teguh, Daud menyadari bahwa ini semua hanya karena kesetiaan Tuhan yang tetap setia menopangnya meskipun seringkali ia tidak setia dan gagal di hadapan Tuhan. Dalam Mazmur 40:6 kita dapat melihat ada 3 hal yang diungkapkan Daud tentang bagaimana Allah dengan setia telah menopangnya selama ini. 1. Kesetiaan Allah dalam perbuatanNya – “Banyaklah yang telah kau lakukan ya Tuhan Allahku, perbuatanMu yang ajaib.” Sebenarnya ada banyak peristiwa dalam diri Daud yang bisa menjadikan dia orang sombong, seperti :  Kemenangan atas Goliat  Kemenangan dalam peperangan melawan bangsa Filistin  Keberhasilannya menyatukan kembali kedua belas suku Israel  Keberhasilannya mengembalikan fokus bangsanya untuk menyembah Tuhan Allah  Dan masih banyak keberhasilan yang lainnya.


Tetapi Daud tetap menempatkan Allah sebagai yang utama di dalam hidupnya dan ia menyadari bahwa semua keberhasilannya adalah karena perbuatan Allah yang ajaib. Sangat mudah untuk kita bangga dengan keberhasilan-keberhasilan yang kita capai dalam pelayanan namun ingatlah bukan karena kita hebat tapi semua karena perbuatan Allah yang ajaib. Tanpa Tuhan mustahil Daud bisa melewati semua kesulitan hidupnya, demikianpun dengan kita semua. 2. Kesetiaan Allah dalam rencana-Nya dan maksud-Nya – “..perbuatanMu yang ajaib dan maksudMu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau!” Ada banyak hal yang terjadi dalam hidup Daud yang tidak sesuai dengan rencana dan kehendak Daud, setelah Daud diurapi menjadi Raja oleh Samuel dan menjadi pahlawan setelah mengalahkan Goliat, Daud justru mengalami kehidupan yang sangat sulit, Saul hendak membunuhnya. Ini pasti bukanlah sesuatu yang diimpikan atau direncanakan oleh Daud, namun di dalam keadaan yang sulit ia tetap percaya dan berserah pada rencana Tuhan yang tidak dapat dipahami. Bukankah dalam kehidupan ini kita juga pernah mengalami hal serupa seperti Daud? Ada kondisi yang tidak direncanakan, terkadang sulit untuk memahami maksud Allah di balik semua tantangan itu, kita terguncang, bimbang, dan mulai mempertanyakan maksud Tuhan. Namun mari kita belajar kepada Daud yang telah percaya kepada kesetiaan Allah dalam rencananya, bahwa apapun yang Allah lakukan, Ia sedang bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi-Nya. Daud menyadari bahwa meskipun seringkali orang-orang disekelilingnya berubah dan mengkhianatinya namun Allah tetap setia, Ia tidak berubah, dan rencana-Nya adalah semata-mata untuk kebaikan umat-Nya. 3. Kesetiaan Allah dalam ketidakmampuan Daud – “Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.” Daud juga menyadari bahwa seringkali ia tidak mampu untuk memberitakan atau menceritakan tentang berkat kesetiaan Allah yang terlalu besar sehingga tidak bisa dihitung jumlahnya. Dalam pelayanan sebagai hamba Tuhan ada saat-saat dimana kita tidak sanggup untuk maju dan melangkah, ada dalam kekeringan rohani, merasa sendiri, dan tidak dipahami, terkadang hal ini menyebabkan kita tidak mampu. Tapi dalam ketidakmampuan itu Allah tetap menopang dan menyertai kita. Rasul Paulus menguatkan jemaat di Roma dengan mengatakan,”Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan, dan Allah menyelidiki hati nurani, mengetahui Roh itu yaitu bahwa ia sesuai dengan kehendak Allah berdoa untuk orang-orang kudus” (Roma 8 : 26-27) bahwa didalam keluhankeluhan yang tidak terucapkan Allah mendengar doa kita, dan Ia akan terus memampukan kita karena Ia adalah Allah yang setia dan tidak pernah berubah dalam kesetiaan-Nya. Pelayanan Gereja Bala Keselamatan di Indonesia pada tahun ini telah mencapai usia yang ke 126th dan tentunya kesetiaan Tuhan telah dinyatakan dalam setiap bidang pelayanan yang ada, perbuatanperbuatan ajaib telah dinyatakan oleh Tuhan melalui pelayanan ini. Kita bersyukur karena kesetiaan Tuhan tidak pernah meninggalkan pelayanan kita, kesetiaan dan kemurahan Tuhan senantiasa dinyatakan di tengah-tengah pelayanan, meskipun kita sering menghadapi kesulitan dan tantangan. Terpujilah Tuhan yang tetap setia dan memberkati Bala Keselamatan, kita bersyukur sebab telah menjadi bagian penting dalam pelayanan ini, tetaplah setia, berdoa dan berseru kepada Tuhan agar pelayanan kita memuliakan Tuhan dan membawa banyak jiwa kepadaNya. Amin!!!

(Mayor Ni Wayan Seneng – OP LKSA. Gatotan Surabaya, Divisi Jawa Bali)


NOVEMBER – MINGGU KEEMPAT Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Wanita Bijak – mengelola makanan dan minuman sehat bagi keluarga 1 Korintus 6:12-20 Keluarga BNBK no. 137, 179, 195

Nats : “Atau tidak tahukah kamu,bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri�.(1 Korintus 6:1) PENDAHULUAN Menjaga kesehatan tubuh agar tetap fit dan prima adalah dambaan setiap orang, sehat walafiat, itu yang selalu dirindukan. Karena dengan tubuh yang sehat, kita dapat melakukan aktifitas, bekerja dan beberapa kegiatan yang lain yang produktif. Dalam tubuh yang sehat tentu saja jiwa akan baik dan pikiran bugar. Agar badan tetap sehat walafiat, selain didukung dengan olah raga yang rutin, maka perlu didukung dengan asupan gizi yang cukup dan memadai, tubuh yang sehat akan mendukung kita melakukan berbagai kegiatan tanpa hambatan. Bukan hanya mengenyangkan perut saja, namun kualitas dan jenis makanan yang kita konsumsi juga harus mendapatkan perhatian utama. Jangan hanya yang penting enak, yang penting lezat, yang penting kenyang, tanpa mempedulikan nilai gizi yang ada di dalamnya. Saat ini gaya hidup serba instan , termasuk di dalamnya dalam mengkonsumsi makanan dan minuman menjadi gaya hidup banyak orang. Banyak orang hanya tergiur dengan kekinian yang memberikan kepuasan sementara. Dengan alasan kepraktisan, kecepatan penyajian, rasanya yang menggoyangkan lidah, kita lalu menggandrunginya. Bahkan menjadi menu favorit yang harus tersaji di atas meja. Makanan instan sebenarnya makanan yang kaya rasa, namun minim nutrisi. Apalagi bila kita sebagai wanita pekerja, yang memiliki kesempatan yang terbatas dalam mengolah makanan atau memasak, maka makanan instan menjadi solusi yang dipilih. Fakta membuktikan bahwa saat ini, semakin banyak ditemukan kasus penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak menjalankan pola hidup sehat, dari aspek makanan, minuman, nutrisi yang dikonsumsi. Apalagi anak-anak zaman now, sukanya makan yang kering-kering tanpa sayur, makananmakanan fast food dll. Dan minuman kekinian dengan warna warni yang menarik, akibatnya sering dijumpai gangguan pencernaan yang ditimbulkan seperti sembelit, karena kurang adanya serat yang dikonsumsi. Demikian juga dalam masa pandemi covid 19 ini yang tengah melanda dunia tahun lalu dan tidak terkecuali Indonesia. Di tengah merebaknya jumlah kasus penularan wabah yang semakin meningkat cepat, pemerintah selalu mengingatkan kita semua untuk menerapkan pola hidup sehat,agar daya tahan tubuh (imun) tetap terjaga dengan baik. Ditekankan agar kita semua terus menjaga pola hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang seimbang untuk mencukupi kebutuhan tubuh. Makanan dan minuman harus mengandung banyak vitamin, protein dan mineral, kita harus menjaga kesehatan. Tiga hal yang perlu dilakukan agar kesehatan tetap terjaga: 1. Menyadari bahwa tubuh harus dijaga. Tubuh sebagai bait Roh Kudus , harus senantiasa tetap terpelihara dengan baik, harus senantiasa diperhatikan. Untuk tetap mempertahankan kondisi tubuh yang fit dan bugar, maka asupan gizi perlu juga diperhatikan. Pilihan makanan yang kita konsumsi setiap hari baik itu makanan atau minuman haruslah yang memiliki gizi tinggi.


Jadi sangatlah penting untuk terus mempedulikan kondisi tubuh dan kesehatan kita Kita bertanggungjawab untuk tidak mengisi tubuh kita dengan makanan dan minuman yang hanya menggoda selera tetapi tidak menyehatkan. 2. Tuntutan tugas dan pekerjaan harus sehat. Setiap melamar pekerjaan di instansi atau perusahaan pasti ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon perkerja atau karyawan yang akan masuk bekerja di perusahaan atau instansi tersebut. Salah satu persyaratannya adalah surat keterangan sehat. Ini artinya apa?, Artinya bahwa perusahaan memerlukan pekerja yang memiliki kesehatan tubuh yang baik, yang harus dilampirkan surat keterangan sehat. Apabila dalam surat keterangan tertulis,calon pekerja sakit. Sudah otomatis calon pekerja tidak dapat diterima di perusahaan tersebut. Oleh karenanya, mulai sekarang ini terus jaga kesehatan pribadi. Makanlah makanan yang menyehatkan badan, bukan sebaliknya .Dan juga minumlah minuman yang menyehatkan. 3. Tubuh kita ini pemberian Tuhan Selama kita hidup di dunia, kita memiliki tanggung jawab untuk terus memuliakan Tuhan dengan tubuh kita. Dalam pelayanan dan aktivitas harian yang kita lakukan,menjadi sehat adalah keharusan. Kita dituntut untuk mempersembahkan tubuh kita untuk persembahan yang hidup dan kudus ( Roma 12:1). Jangan sia-siakan kesempatan hidup yang Tuhan berikan kepada kita. Ini artinya untuk menunjang pelayanan pekerjaan Tuhan , maka menjaga tubuh agar tetap sehat dan fit adalah tanda kita juga mengasihi Allah. Tubuh yang Tuhan beri, harus dijaga selalu setiap saat , sampai kesudahan hidup kita di dunia. Salah satu tugas kita sebagai pengelola rumah tangga baik dalam skala kecil maupun besar adalah memastikan pengelolaan makanan dan minuman yang sehat bagi anggota keluarga kita. Berikut beberapa tips yang dapat menolong kita : - Hindarkan makanan dan minuman yang berbahaya, yang mengandung alcohol. - Hindari makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet. (Mayor Sri Widajati Goni – Opsir Pengurus RSU. William Booth Semarang, Divisi Jawa Bali)

(sumber gambar : https://nakita.grid.id)


DESEMBER – MINGGU PERTAMA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Harapan di tengah ketidakpastian Lukas 2:25-38 Menanti BNBK no. 27, 132, 137

Kaum wanita yang diberkati Tuhan untuk mengawali renungan ini saya ingin mengungkapkan sebuah pepatah yang mengatakan “Untuk melihat indahnya pelangi, kamu harus sabar dulu menunggu hujannya reda”. Arti dari pepatah ini adalah kita diajarkan untuk hidup dalam sebuah kesabaran jika hendak mendapatkan sebuah hasil yang maksimal. Mungkin kalimat ini bisa menjadi gambaran modern tentang kehidupan Hana – seorang Nabi yang baru saja kita baca dalam Lukas 2:36-38. Kita tahu bahwa dia begitu sabar menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya untuk menanti kedatangan Sang Mesias yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dan pada akhirnya penantiannya berakhir dengan sukacita karena Hana dapat bertemu dengan Sang Mesias. Menanti atau menunggu adalah hal yang sering kita lakukan dalam kehidupan ini, apalagi sebagai wanita Kristen saat ini kita pun sedang menantikan kedatangan Yesus kembali. Dalam waktu penantian ini kita akan belajar dari kisah hidup seorang Hana. Wanita-wanita dalam Alkitab memang hidup di masa silam, yang memiliki tantangan hidup yang berbeda dengan yang dihadapi oleh wanitawanita jaman sekarang ini. Namun kisah-kisah mereka mengandung nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu, yang dapat memberkati dan menjadi teladan bagi wanita-wanita Kristen di zaman ini untuk mampu menjalankan peran kita dengan baik di dunia ini. Hal-hal apa saja yang dapat kita teladani dari kehidupan Hana dalam masa penantian ini? : 1. Kesulitan dan Tantangan hidup tidak mematahkan semangatnya. “…Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya. Dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun.’’ Dengan jelas kita mengetahui bahwa kehidupan hana bukanlah kehidupan yang mudah , Hana sudah berusia lanjut yaitu 84 tahun dan hidup sebagai seorang janda setelah menikah hanya selama 7 tahun. Kehidupan sebagai Janda pada zaman Hana tidaklah sama dengan janda pada zaman sekarang, dimana pada zaman sekarang ini wanita lebih di hargai, bebas berkreatifitas dan berkarya bahkan dapat menjadi pemimpin hebat. Pada zaman Hana, hidup para janda ditanggung oleh seluruh kerabatnya. Bahkan para rasul memilih beberapa orang untuk melayani para janda dan yatim piatu ( Kis 6:1-7, 1 Tim 5:3-16). Hana bukanlah wanita yang menikmati hidup nyaman secara keduniawian dengan kekayaan yang banyak. Namun usia lanjut, kesulitan hidup dan status sosial sebagai seorang janda tidak membuatnya menjadi marah, kecewa, berputus asa dan meratapi nasib karena hidupnya yang begitu pahit (Bitter) tetapi justru hal itu menjadikan kehidupan kerohaniannya menjadi lebih baik (better) Hana semakin tekun mengabdikan hidupnya bagi Tuhan. Kaum wanita yang diberkati Tuhan, Kesulitan hidup dan status sosial dapat membuat kita menjadi keras hati, kepahitan, benci dan memberontak terhadap Allah, atau sebaliknya dapat membuat kita lebih sabar, ramah, lebih lembut dan lebih simpatik. Kesulitan dan keadaan hidup dapat merusak iman kita, atau sebaliknya dapat menyebabkan iman kita berakar lebih dalam kepada Kristus. Itu semua tergantung pada bagaimana kita memilih untuk menanggapi kesedihan dan cobaan dalam hidup kita. Cara pandang dan pilihan akan sangat menentukan karena cara pandang dan pilihan yang tepat akan membuat kita bisa melihat dengan tepat dan merespon dengan tepat pula. Sebagai wanita Kristen untuk melihat dan merespon dengan tepat maka sudah seharusnya kita mengisi pikiran kita dengan “semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci , semua yang manis, semua


yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji (Filipi 4:8) sehingga apapaun kesulitan dan tantangan hidup yang kita alami kita mampu menghadapinya bersama dengan Tuhan yang memberikan kita kekuatan untuk menghadapi dan menanggung segala perkara. (Filipi 4: 13). 2. Usia bukan halangan untuk bersekutu dan melayani Tuhan. ”… ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa, …dan berbicara tentang anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem’. 2:37-38 Kita mengenal pepatah yang mengatakan “tua-tua keladi – makin tua makin menjadi yang artinya Perilaku orang tua yang tidak tahu diri karena berlagak seperti halnya anak muda”. Kalau kita lihat artinya secara positif maka ini dapat menggambarkan kehidupan Hana. Dalam usianya yang tidak muda lagi yaitu 84 tahun kehidupan persekutuannya dengan Tuhan makin ‘menjadi-jadi’. Dalam usianya yang lanjut ia tetap aktif dalam persekutuan dan pelayanan untuk Tuhan. Dikatakan bahwa ia tidak pernah meninggalkan bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa ….dan setelah dia bertemu dengan Tuhan Yesus , Dia bersaksi kepada semua orang tentang Yesus. Hana beroleh anugerah untuk dapat bertemu dan melihat Juru Selamat yaitu Yesus lahir sebagai wujud cinta kasih Allah kepada manusia. Setelah melihat hal itu, Hana tidak menyimpannya untuk dirinya sendiri melainkan dia berteriak mengabarkannya kepada semua orang yang juga sedang putus asa, yang sedang menantikan kelepasan dan keselamatan. Bukankah terkadang dalam kehidupan kekristenan kita, usia sering menjadi alasan untuk kita tidak melayani atau bersekutu dengan Tuhan?. Tidak mau melayani lagi karena usia sudah lanjut dengan alasan memberi kesempatan kepada yang muda. Atau sebaliknya yang usia muda ogah (malas) dan tidak mau melayani dengan alasan masih muda dan tidak ada pengalaman. Seharusnya usia tidak dapat dijadikan alasan tidak bersekutu dan melayani Tuhan. Tuhan tidak melihat usia para pelayananNya. Setiap anak Tuhan punya kapasitasnya masing-masing untuk melayani Tuhan. Tidak ada pelayanan yang tinggi atau rendah bagi Tuhan. Karena yang Dia lihat adalah ketulusan dan kerelaan hati kita untuk melayaninya. Wanita Kristen adalah rekan sekerja Allah di dalam dunia ini. Peranan wanita Allah di dalam gereja, keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan bagi penyebaran Injil dan pembangunan bangsa dan negara. Allah berkenan memakai wanita masa kini untuk berbuat dan bertindak demi keselamatan dan kesejahteraan banyak orang melalui apa yang ada pada diri kita. Marilah kita belajar menjadi orang yang tidak egois tetapi mau menjadi berkat, menolong orang lain. Kaum wanita yang diberkati Tuhan , di saat kita masih diberi waktu untuk menanti atau menunggu kedatangan Tuhan kembali, mari gunakanlah waktu kita untuk sebanyak mungkin mempelajari FirmanNya, berdoa, bersekutu dengan rekan-rekan seiman dan tetap bersemangat berkarya bagi Tuhan, jangan biarkan tantangan, kesulitan hidup dan status sosial membuat kita menjadi lemah dan rapuh. Berapapun usia kita saat ini selama masih ada kesempatan , giat dan tekunlah bersekutu dengan Tuhan , melayani dan berbuat bagi Tuhan dengan tulus dan rela hati . ” tetapi orang-orang yang menanti-nantikan m TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Yesaya 40: 31 Tuhan Yesus memberkati. (Kapten Ni Ketut Ekarini Latuputty – Opsir Korps Jelambar, Divisi Jawa Bali)


DESEMBER – MINGGU KEDUA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Iman atas kehadiran Juru Selamat umat manusia 1 Yohanes 5:1-5 Iman BNBK no. 327, 392, 387

(sumber gambar : https://catholicismpure.wordpress.com)

Para wanita yang diberkati oleh Tuhan kita Yesus Kristus, tidak terasa minggu ini kita telah berada pada minggu yang mengingatkan kita tentang kehadiran Allah yang menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus Juruselamat kita. Melalui peristiwa natal dimana Allah datang menjumpai manusia yang sebenarnya tidak layak untuk dijumpai, sebab kita begitu kotor, hina dan penuh dosa. Tidak ada yang patut kita banggakan, namun karena anugerah Tuhan, maka kehadiranNya dalam dunia ini maupun didalam kekekalan nanti telah membuat kita menjadi berharga dan diterima oleh Bapa Sorgawi. Sebab tanpa kehadiranNya maka hidup kita akan sia-sia. Semua yang kita miliki berupa: harta, kekayaan, jabatan, nama baik dan popularitas tidak mungkin dapat menyelamatkan kita, hanya Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat yang dapat menyelamatkan kita. Benarlah ungkapan yang mengatakan bahwa ada pemimpin agama, ada banyak nabi, dan ada banyak rasul, tapi Juruselamat hanyalah satu, yaitu Kristus Tuhan kita, haleluyah. Minggu ini, kita akan berbicara tentang topik yang sangat menarik, yaitu tentang iman atas kehadiran Juru Selamat manusia. Anak-anak Tuhan selalu mendambakan hidup yang berkemenangan, namun dalam kenyataannya kehidupan rohani kita seringkali labil, kadang menang kadang kalah; kadang kuat kadang lemah dan akibatnya kita mudah jatuh bangun dalam dosa dan kesalahan yang sama dalam dunia kehidupan kita setiap hari. Para wanita yang diberkati Tuhan kita Yesus Kristus, pemahaman Alkitab tentang “dunia� bukanlah hanya dalam arti yang sempit, yakni dunia jasmani tempat kita tinggal sekarang ini. Tetapi istilah dunia juga dipakai untuk menunjukkan pola hidup yang bertentangan dengan kehendak Tuhan (duniawi). Dalam 1 Yohanes 2:16 mencantumkan tiga jenis keinginan manusiawi, yaitu keinginan daging, keinginan mata, serta keangkuhan hidup. Tiga keinginan tersebut merupakan musuh terbesar yang hidup dalam diri manusia, dan untuk menaklukkannya tidaklah mudah. Renungan dari 1 Yohanes 5:1-5 memberikan tiga petunjuk bagaimana kita dapat hidup dalam kemenangan atas dunia ini yaitu :


Pertama, iman atau percaya kepada Yesus Kristus (ayat 1 dan 5) Yesus yang kita sembah adalah Tuhan yang perkasa, yang telah mengalahkan dunia (Yohanes 16:33). Tuhan menghendaki agar kita, anak-anakNya percaya bahwa kita juga diberikan kuasa untuk mengalahkan dunia. Jika anda rindu untuk menjadi umat pemenang, gunakanlah iman di dalam Yesus Kristus, maka anda akan mampu mengalahkan dunia dan segala keinginannya. Kedua, lahir dari Tuhan (ayat 1b). Artinya, hidup yang diperbaharui oleh Tuhan atau hidup yang dilahirkan kembali (Yohanes 3:7). Orang yang dilahirkan kembali bukan berarti mengalami reinkarnasi/penjelmaan kembali, melainkan mengalami pembaharuan hidup, meninggalkan kehidupan yang lama dan memunculkan kehidupan yang baru, segala dosa diampuni dan kita disucikan oleh Tuhan Yesus serta hidup dalam pertobatan. Dalam 1 Yohanes 5:18 mencatat, “setiap orang yang lahir dari Allah, tidak lagi berbuat dosa�. Ketiga, melakukan perintah-perintahNya (ayat 2 dan 3). Orang yang melakukan perintah-perintah Tuhan adalah orang yang hidup dalam ketaatan, seluruh aspek hidupnya berpadanan dengan Firman Tuhan yang benar dan murni. Ayat 3 mengatakan bahwa perintah-perintah Tuhan itu tidaklah berat, namun bagi orang yang bertabiat duniawi melakukan perintah Tuhan itu sangatlah berat. Para wanita yang diberkati oleh Tuhan kita Yesus Kristus, kiranya dihari-hari yang penuh sukacita ini, kita diingatkan bahwa kita punya pengharapan didalam Kristus. Natal menyadarkan kita akan belas kasihan Tuhan yang tanpa batas. Natal berbicara tentang hadirnya Juru Selamat yang mau berjalan bersama dengan kita. Hadirnya penebus yang begitu peduli dengan kita. Jangan putus asa, jangan kecewa, percayalah bahwa kehadiranNya sebagai Juruselamat merupakan jawaban bagi semua masalah kita. Datanglah kepadaNya. Amin

(Mayor Esliana Maradjani – Opsir Korps Banasu, Divisi Kulawi)


DESEMBER – MINGGU KETIGA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Damai sejahtera Kristus bagi umat manusia Lukas 2 : 8-20 Damai/sejahtera BNBK no. 393, 395, 399

Kaum wanita yang diberkati oleh TuhanYesus Kristus, betapa hati kita penuh dengan rasa syukur kepada Tuhan, karena kita berada dalam lingkungan orang-orang yang akan merayakan Natal Sukacita yang telah kita nanti-nantikan selama perjalanan tahun 2021 ini. Betapa natal yang menjadi kesukaan bagi umat manusia, sebagaimana dialami para gembala di padang yang menjaga kawanan domba pada waktu malam yang dalam keadaan yang sunyi senyap, tiba-tiba malaikat Tuhan berada di dekat mereka dan mereka sangat ketakutan. Dalam keadaan yang sangat menakutkan ,maka para gembala menerima berita kesukaan yang di sampaikan oleh para malaikat kepada mereka Lukas 2 ayat 10, “ Jangan takut sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa” dan berita itulah yang telah melepaskan mereka dari rasa ketakukan sehingga para gembala menerima damai sejahtera dalam hidup mereka. Kaum wanita yang diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus ada 2 hal yang memberikan gambaran jelas kepada kita tentang damai sejahtera Kristus bagi umat manusia, yaitu : 1. Damai sejahtera Kristus menjadikan hidup kita berarti dihadapan Tuhan Yohanes 14: 27,”Damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu”. Bukankah Yesus memberitahukan damai yang sejati kepada kita supaya kita dapat merasakan kedamaian, sukacita, berbahagia sebab didalamnya Kristus yang bertakhta, karena Tuhan mengasihi kita dan hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan kembali. Kita menjadi anakanak Allah yang berarti di hadapanNya, sehingga seluruh aspek kehidupan kita juga hendaknya sesuai dengan status sebagai anak-anak Allah. Dunia menawarkan damai, tapi hanyalah sementara, berbeda dengan Kristus, damai yang diberikan olehNya dapat kita rasakan dengan penuh sukacita dan kita dapat membagikan kepada orang, kita dapat menikmati kehidupan dengan penuh sukacita . 2. Damai sejahtera Kristus melepaskan kita dari ketakutan. Begitu banyak orang sedang mengalami rasa takut menghadapi situasi yang sulit, bahkan banyak orang takut gagal dalam menghadapi hidup ini sehingga damai sejahtera hilang. Mereka mulai mencari jalan keluar yang lain, mereka berusaha menemukan damai dengan cara-cara duniawi yang tidak menghormati Tuhan. Kesukaan besar yang diberitakan oleh para malaikat adalah kesukaan yang mendatangkan damai sejahtera, damai sejahtera itu ada dalam diri Yesus Kristus. Inilah yang menjadi kepastian dalam iman kepada Yesus Kristus bahwa dalam Dia ada damai sejahtera yang melepaskan kita dari ketakutan,Tuhan sanggup mengubah hidup kita dari keputus asaan menjadi berpengharapan, dari ketakutan menjadi penuh kedamaian. Akhirnya, semoga dalam masa Natal ini, kita dapat menikmati damai sejahtera Kristus yang menjadikan hidup kita berarti dan dapat melepaskan kita dari segala ketakutan, tetaplah teguh dan percaya dengan sungguh-sungguh kepadaNya, Amin. (Kapten Jenny J. Nore – Opsir Korps Mbuwu, Divisi Jawa Bali)


DESEMBER – MINGGU KEEMPAT Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Sukacita natal dalam menanti kedatanganNya yang kedua kali Yesaya 9 : 5-6 Juru Selamat BNBK no. 39, 386, 397

Natal selalu identik dengan Hiasan natal, makanan, pakaian, hadiah dan berbagai aksesoris natal. Hal ini seringkal membuat orang binggung untuk mempersiapkan perayanan natal, memang hal ini perlu juga untuk disiapkan. Namun yang sangat mendasar bukan makanan dan pakaian yang menjadi kepentingan utama, tetapi hati yang perlu dipersiapkan sungguh-sungguh. Natal bukan hanya tradisi Kristen, seringkali orang merayakannya hanya kebiasaan sehingga tanpa disadari makna natal itu sendiri tidak dapat lagi dirasakan. Mari kita renungkan makna terbesar dari perayaan natal sesungguhnya bagi orang percaya bahwa Yesus Kristus sebagai tokoh atau simbol dalam perayaan natal adalah Anak Allah yang turun ke bumi sebagai manusia, meskipun lahir sebagai manusia yang memiliki darah dan daging namun Yesus bukanlah manusia biasa, Ia adalah Allah. Bagian Firman Tuhan dalam Yesaya 9 : 5 – 9 menjelaskan lima sebutan penting tentang Yesus : 1. PENASIHAT AJAIB. Ia yang tidak pernah keliru untuk memberikan jalan keluar bagi kita.Dia adalah seorang Penasehat yang luar biasa. Dia menolong kita dengan cara yang ajaib, jauh melampaui akal budi kita. Kita patut bersyukur untuk seorang Penasehat ajaib yang selalu hadir bagi kita di situasi apapun. 2. ALLAH YANG PERKASA. Allah yang kuat, dapat menjadi perlindungan dan kota benteng kita.Tuhan Yesus sebagai Allah yang perkasa yang telah mengorbankan diri_Nya untuk menebus dosa – dosa kita. Dialah Allah yang perkasa yang telah lahir bagi kita semua. 3. BAPA YANG KEKAL. Apa yang dijanjikanNya kepada anak-anakNya selalu ditepati, walaupun tidak sesuai dengan waktu kita. Sebagai Bapa yang kekal Tuhan Yesus membuktikan bahwa Dia memperlakukan setiap umat-Nya bagaikan seorang Bapa kepada anak yang dikasihi-Nya. Dialah Bapa kita yang telah memilih kita menjadi umat-Nya 4. RAJA DAMAI. Ini berarti apa yang menjadi keperluan manusia yaitu damai dengan Allah, hanya bisa terjadi melalui Yesus Kristus. Dia membawa damai antara Allah dan manusia, Dia juga menjadi Raja Damai di tengah – tengah keluarga dan Rumah Tangga kita. Alasan mengapa Tuhan Yesus dikatakan sebagai Raja Damai karena Dialah pemilik dan pembawa Damai itu, 5. BESAR KUASANYA. Kekuasaan Allah didasarkan dan dikokohkan dengan keadilan dan kebenaran, dari hal inilah yang membuat kekuasaanNya tetap sampai hari ini. Dengan kehadiran Yesus dapat menyelesaikan segala persoalan dalam hidup ini, apapun masalahnya. Karena itu jangan pernah takut oleh keadaan dunia ini, sebab hari ini ada kesukaan besar, yaitu Yesus yang kelahiranNya kita peringati setiap natal, tidak lagi lahir sebagai bayi yang lemah dan tidak berdaya, tetapi Ia adalah penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal dan Raja damai, yang menolong kita sekalian. Inilah berita yang patut menjadi kebanggaan bagi kita sebagai anak-anak Allah.


Hiasan Natal Gantung dari Bahan Koran dan Gardus Bekas – gambar yang digunakan adalah dokumen pribadi penulis . Bahan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Koran Bekas Kardus Bekas Kain Planel Daun bunga Gabus bekas Lem Tembak Cat Air Gunting Benang Gliter warna warni. Jarum tangan Kawat bunga

Cara Membuat Bahan 1 

1 lembar koran di bagi empat kemudian dilipat menjadi tiga atau sesuai keinginan kemudian digulung padat setelah itu diberi selotip kertas untuk menyatukan gulungan koran, setelah itu gulungan koran di beri warna (warna pilih sendiri) Kardus bekas di gunting bundar kemudian ditempelkan kain flanel 2 menyebelah setelah itu pertemuan kain dijahit keliling model sisir.

Bahan 2  

Gulungan koran yang sudah diberi warna di tempelkan pada lingkaran kardus yang telah di bungkus kain flannel. Setelah siap tempelkan gulungan koran pada lingkaran tersebut sampai selesai

Bahan 3 

Untuk aksesorisnya buat bola - bola kecil dari gabus bekas tusukkan kawat pada bola - bola kemudian celupkan ke dalam lem, usap lem supaya merata setelah itu taburkan gliter untuk pewarna. Saat bola – bola telah kering lekatkan pada tumpukan gulungan koran yang telah di susun beri daun sebagai pemanis, selamat mencoba.

(Mayor Debbie Kape – Pemimpin Pelayanan Wanita Divisi Palu Timur)



SEKILAS INFORMASI COVID – 19 (Informasi ini disarikan dari Pedoman Pencegahan dan Pengendalian CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) Revisi ke-5 Diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI per 13 Juli 2020, https://covid19.go.id. Diunduh 18 Agustus 2020)

PENDAHULUAN Pada akhir Desember 2019,di Wuhan China ditemukan kasus penyakit Pneumonia (infeksi paru-paru berat) yang tidak diketahui penyebabnya dan berdasarkan penyelidikan, kasus tersebut diduga berhubungan dengan pasar seafood (makanan laut) di Wuhan. Pada tanggal 7 Januari 2020, pemerintah Wuhan mengumumkan bahwa penyebab kasus tersebut adalah corona virus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Virus jenis baru ini lebih cepat menular ke seluruh dunia bahkan bangsa Indonesia juga tidak dapat menghindar dari wabah yang mematikan dan berbahaya ini. Sejak diumumkan oleh Pemerintah Indonesia pada 2 Maret 2020, maka kasus ini makin meluas dan memengaruhi seluruh sendi-sendi kehidupan umat manusia, bahkan jumlah kasus yang berakhir dengan kematian sampai tanggal 18 September 2020 sebanyak 9.336 kasus (sumber : https://covid19.go.id/) Uji coba vaksin telah dilakukan dan tentu kita mengharapkan adanya vaksin dan obat-obatan yang tepat untuk mengatasi penyakit karena virus korona baru ini. APA ITU COVID -19? Covid 19 adalah singkatan dari Corona Virus Disease 2019 yaitu penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2), virus ini adalah kelompok virus yang menyerang sistem pernapasan pada manusia, bisa mengakibatkan gangguan pada sistem pernapasan, baik itu gangguan ringan, sedang, berat sampai mengakibatkan kematian. Virus korona jenis baru ini dapat menginfeksi siapa saja, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, lansia, ibu hamil/menyusui, laki-laki dan perempuan. BAGAIMANA PENULARANNYA? Berdasarkan penelitian, maka penularan virus ini terjadi melalui droplet (Droplet adalah cipratan air liur yang keluar dari mulut dan hidung seseorang ketika berbicara, batuk, bersin). Jika seseorang terinfeksi virus koronabaru ini, maka ia dapat menularkan kepada orang lain dalam jarak kurang dari 1 meter ketika mereka berdekatan. Cairan droplet ini dapat jatuh ke tanah, menempel pada barangbarang atau benda-benda di sekitar kita dan bahkan dalam penemuan terbaru cairan yang berisi virus koronabaru ini dapat melayang-layang di udara, namun perlu penelitian lebih lanjut. BAGAIMANA GEJALANYA? Biasanya gejala-gejala yang dialami bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan tetap merasa sehat. Pada pasien dengan gejala ringan biasanya sembuh setelah seminggu.


Gejala COVID-19 yang sering terjadi adalah : -

Demam Rasa lelah Batuk kering Kadang terasa nyeri dan sakit Hidung tersumbat Pilek Nyeri kepala

-

-

Konjungtivitis (iritasi atau peradangan yang menutupi bagian putih bola mata; mata kemerahan, gatal dan berair ) Sakit tenggorokan Diare Hilang penciuman dan pembauan Ruam kulit (perubahan warna kulit kemerahan, biasanya terasa gatal atau seperti terbakar)

Orang lanjut usia dan memiliki kondisi kesehatan yang terganggu seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan penyakit-penyakit komplikasi lainnya adalah kelompok yang rentan terpapar virus koronabaru ini dan jika tidak ditangani dengan baik dapat memperburuk keadaan kesehatan dan berakhir dengan kematian. APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA MENEMUKAN GEJALA-GEJALA DIATAS ? Penanganan terbaik ketika menemukan gejala-gejala tersebut di atas adalah mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat dan berkonsultasi dengan dokter sehingga deteksi gejala-gejala lebih akurat dan dapat di tangani dengan baik. SIAPA YANG MEMILIKI RESIKO TERJANGKIT VIRUS INI? Siapapun bisa terjangkit/terinfeksi virus ini, namun yang memiliki resiko tinggi antara lain : 1. Orang dengan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dengan gejala : demam atau riwayat demam ≼ 38°C, disertai dengan batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan dan memiliki riwayat perjalanan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala-gejala. 2. Orang dengan satu gejala dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif. 3. Orang dengan penyakit infeksi paru-paru. 4. Orang yang melakukan perjalanan dalam atau luar negeri dalam 14 hari terakhir. 5. Orang yang memiliki kontak erat dengan dalam kasus konfirmasi dengan hasil pemeriksaan positif yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT – PCR. BAGAIMANA MENCEGAH PENULARANNYA? 1) Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama

40-60 detik atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol (handsanitizer) minimal 20 – 30 detik.Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih. 2) Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19). 3) Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang yang batuk atau bersin. Jika tidak memungkin melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan dengan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. 4) Membatasi diri terhadap interaksi / kontak dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya.


5) Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak

dengan anggota keluarga di rumah. 6) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup termasuk pemanfaatan kesehatan tradisional. Pemanfaatan kesehatan tradisional, salah satunya dilakukan dengan melaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan akupresur (teknik pijit dan menekan pada titik tertentu), yang meliputi : 1) Cara kesehatan tardisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh

2) Cara kesehatan tradisional untukmeningkatkan nafsu makan

3) Cara kesehatan tradisional untuk meningkatkan nafsu makan


4) Cara kesehatan tradisional untuk mengatasi stress

7) Mengelola penyakit penyerta/komorbid agar tetap terkontrol seperti jantung, diabetes dll. 8) Mengelola kesehatan jiwa dan psikososial Kondisi kesehatan jiwa dan kondisi optimal dari

psikososial dapat tingkatkan melalui: 1) Emosi positif: gembira, senang dengan cara melakukan kegiatan dan hobi yang disukai, baik sendiri maupun bersama keluarga atau teman dengan mempertimbangkan aturan pembatasan sosial berskala besar di daerah masingmasing. 2) Pikiran positif: menjauhkan dari informasi hoax, mengenang semua pengalaman yang menyenangkan, bicara pada diri sendiri tentang hal yang positif (positive self-talk), responsif (mencari solusi) terhadap kejadian, dan selalu yakin bahwa pandemi akan segera teratasi. 3) Hubungan sosial yang positif: memberi pujian, memberi harapan antar sesama, saling mengingatkan cara-cara positif, meningkatkan ikatan emosi dalam keluarga dan kelompok, menghindari diskusi yang negatif, tetap melakukan komunikasi secara daring dengan keluarga dan kerabat. 9) Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin. Jika berlanjut segera berkonsultasi dengan dokter/tenaga kesehatan. 10) Menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. PENUTUP Kiranya informasi tersebut diatas bermanfaat untuk kita dalam peran sebagai wanita-wanita Kristen yang bertanggung jawab terhadap kesehatan diri kita, anggota keluarga dan masyarakat di sekitar kita. Tuhan menolong kita dalam melaksanakan tugas dan peran ini ! Amin.

Letkol. Elsi Sarimin, Asisten SPWT, KPT Bandung.


REGIONAL INDONESIA TIMUR RALLY PKW OKTOBER 2019

Malam Pita Putih

Sukacita dalam tarian tradisional Papua

PKW Regional Indonesia Timur bersama PPWT & SPWT

PKW Korps Sorong— Ketrampilan membuat hiasan dari mote

Hari Doa Sedunia Korps Ambon


DIVISI KULAWI

Kegiatan PKW—Senam Lansia Korps Gimpu

Korps Kangkuro—Praktek Memasak

Korps Kantewu 1—Pemeriksaan Kesehatan Wanita

Perayaan HUT RI ke 75 tahun—PKW Korps Boya

Beberapa Opsir Wanita Divisi Kulawi - bentuk pelestarian pakaian daerah


DIVISI SULAWESI UTARA

HUT PKW ke 88 Korps 3 Manado—lomba memasak

Hari Doa Sedunia—PKW Korps Werot

PKW via Zoom—Korps 1 Manado

Kunjungan rumah—PKW Korps Sonder

PKW Korps Tumpaan dalam Ibadah Kesucian


DIVISI PALU BARAT

Penerimaan anggota PKW PL Wilao –Distrik Wugaga

Kegiatan Pelatihan membuat piring lidi—Korps Lebanu

Bersama Jemaat Pos Luar Vilao, Haleluya!

Hari Doa Sedunia 2020 —Korps Gimpubia

Kunjungan LOM—Korps Porame


DIVISI JAWA BALI

Kaum Wanita Korps 2 Surabaya—Berbagi Kasih

Ibadah Doa Wanita Korps 2 Jakarta

Kaum Wanita Korps 1 Denpasar berbagi dengan warga terdampak Pandemi COVID-19

Berbagi Masker di awal Pandemi COVID-19 —Masker dibuat oleh Anggota PKW Korps Cirebon

HUT PKW di Korps 3 Semarang


DIVISI SUMATERA UTARA

PKW Korps 2 Medan—Pengobatan Gratis di Saribujawa

HUT PKW ke 88 Korps Bunuraya

PKW dan LOM Korps Samosir berbagi kasih

Sukacita kunjungan LOM Korps Pematang Siantar

Sukacita Perayaan HUT RI ke 75 tahun Korps Bawamataluo


REGIONAL KALIMANTAN TIMUR

Penyerahan anak dari anggota PKW baru—Korps Samarinda

PKW Korps Kelubaq menerima Alkitab dari Departemen Wanita Bandung

Hari Doa Sedunia PL Mapan

Mayor Meida Purnomo bersama anggota PKW dalam kegiatan sehari-hari—Korps Long Merah

PKW Korps Long Merah bersama kaum wanita GKII, Katolik dan Pantekosta dan Rukun Damai Long Merah merayakan HUT PKW ke 88 tahun.


DIVISI MANGGALA

Anggota PKW dalam Program “Rumah terampil” yang didanai oleh Dana Tangan Penolong — Korps Pantolobete

PKW membuat bunga dari kertas—Korps Wulai

PKW bersukacita dalam permainan balon di Korps Pinoraa

Penerimaan Anggota PKW Rayon 1 Lalundu

Kunjungan LOM Korps Bailodu


DIVISI PALU TIMUR

PKW Korps 1 Jonooge merayakan HUT RI ke 75 tahun dengan lomba memasak

Sukacita Kemerdekaan RI ke 75 tahun—PKW Korps Maranatha

PKW Korps Towua dalam kegiatan sharing

PKW PL Uetulumbu dalam kegiatan merangkai bunga

PKW Korps Rejeki dalam kegiatan Mapalus


Pemimpin Pelayanan Wanita Teritorial dan Staf Departemen Wanita Mengucapkan :

Selamat hari Natal 25 Desember 2021 Dan Tahun Baru 01 Januari 2022

“Kiranya,”Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara.” (Efesus 6:23)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.