Buku penuntun persekutuan Kaum wanita Jan - Juni 2021

Page 1

Buku Penuntun Persekutuan Kaum Wanita Tahun 2021 TEMA “KEADILAN SOSIAL”

Keterangan Foto : Ibu Satma Hasyim adalah Bendahara PKW Korps Balumpewa—Divisi Palu Barat dalam kegiatan pelatihan membuat anyaman piring lidi

“Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku.” Mazmur 101 :2 KANTOR PUSAT TERITORIAL DEPARTEMEN WANITA BANDUNG


Januari 2021 Saudari-saudari yang kekasih dalam Kristus, Selamat Tahun Baru! 2021 telah tiba! Kita telah menutup pintu tahun 2020! Sungguh tahun yang luar biasa bagi seluruh dunia! Kita tidak akan pernah melupakan tahun 2020, tahun yang penuh dengan kesedihan, kesepian, penyesalan, rasa sakit, ketidakpastian, dan banyak ketakutan! Namun, di tengah itu semua, Tuhan setia kepada umat-Nya. Bahkan melalui peperangan dengan COVID 19, kita semua mengalami dan menyaksikan mujizat yang luar biasa, kemustahilan yang diizinkan terjadi serta perlindungan yang tidak terkatakan yang hanya bisa datang dari Tuhan yang masih memegang seluruh dunia di tangan-Nya! Kita dipenuhi dengan emosi-emosi yang belum pernah terjadi sebelumnya sewaktu kita melakukan perjalanan melewati bulan-bulan di tahun 2020, namun juga dipenuhi dengan harapan dan keyakinan bahwa Tuhan akan membawa kita melewati pandemi, dan bangkit memberikan pujian dan kemuliaan sebab belas kasihan-Nya baru setiap pagi! Allah tidak meninggalkan umat-Nya! COVID 19 tidak akan mengalahkan kita, sebab dalam keberanian dan keyakinan dari Tuhan, kita beralih dari normal ke normal ‘yang baru’, dan ke dalam normal ‘yang berikutnya’, dengan percaya bahwa Tuhan masih memiliki rencana yang besar bagi umat-Nya untuk menikmati hidup dalam segala kelimpahan. Kita sekarang sepenuhnya menerima anugerah Allah tahun 2021, saat Dia mengundang kita untuk, sekali lagi, melangkah masuk ke hal-hal yang tidak kita ketahui. Sebagai wanita yang beriman, kita harus siap dan kita perlu terlibat, ketika kita memasuki tahun yang baru ini sebab kita pergi ke tempat yang belum penah kita kunjungi sebelumnya! Tuhan masih memanggil kita untuk keluar dari zona nyaman dan akrab dalam hidup kita, untuk melakukan ‘hal-hal yang baru’, jika kita ingin menjadi relevan dan berdampak dalam membawa wanita ke dalam hubungan yang diubahkan Yesus. ‘Saat kita melangkah masuk ke yang tidak kita ketahui, kita akan mendapati bahwa kita lemah dan kuat dan ketakutan pada saat yang bersamaan’ (Paul S. Boynton – Mulai dengan Ya).


Pelayanan Wanita ‘REIMAGINING’ terus hidup dan berjalan baik! Saya bersyukur kepada Tuhan untuk cara lewat mana wanita di seluruh dunia ‘mengonsep ulang’ misi dan pelayanan selama bulan-bulan kritis COVID 19. Allah terus membuka pintu-pintu, dan kita harus kreatif, relevan, dan siap untuk maju bersama Tuhan, dan melihat apa yang Dia kehendaki supaya kita lakukan sebab kita bersedia melangkah dengan iman! Saya bersemangat sekali terkait apa yang akan Tuhan kerjakan di dalam dan melalui kita semua, sebab tahun 2021 adalah milik-Nya. Dalam Yosua 1, kita mengetahui Yosua diberikan tugas yang amat berat oleh Tuhan – tugas yang saya yakin ia tidak merasa siap untuk melaksanakannya, tetapi Tuhan tahu Yosua siap untuk tugas itu. Saya tidak pernah berhenti takjub menyaksikan bagaimana Tuhan memperlengkapi orang-orang untuk berkarya, jika saja mereka bersedia melangkah dengan iman. Saudari-saudari dalam Kristus, alih-alih merasa takut akan tantangan yang baru, peluang yang baru yang Tuhan sediakan dalam perjalanan hidup kita, kita perlu mengingat bahwa ‘Jika Tuhan di pihak kita, siapa yang dapat melawan kita1. Bila itu adalah rencana Dia, maka Dia akan memberdayakan kita untuk melakukan perkara-perkara yang mulia sebab Dia adalah Allah yang mulia! ‘Bahkan ketika semua orang lainnya mengatakan kepada kita itu mustahil, jika kita melangkah dengan iman dan mengikut Tuhan, Dia akan memberikan kita kasih karunia-Nya untuk maju’. (Joyce Meyer) Saya tinggalkan Anda dengan perkataan dari Yosua yang saya harap dapat mengobarkan api di hati Anda, memotivasi misi Anda, dan menjadi energi rohani dalam ketaatan Anda: ‘Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” (Yosua 1: 9) Tuhan memberkati Anda dengan kehadiran dan kuasa Roh Kudus! Salam dalam Kristus Yesus,

Komisioner Rosalie Peddle Pemimpin Pelayanan Wanita Sedunia


South Pacific and East Asia Department 101 Queen Victoria Street, London EC4V 4EH +44 (0) 20 7332 0101 +44 (0) 20 7332 8214 Ihq-sasia@salvationarmy.org

Yang terkasih saudari di dalam Kristus, Salam dari London! Sungguh luar biasa tema kita untuk tahun 2021 yang berpadanan dengan Pernyataan Visi Pelayanan Wanita Internasional yang mengatakan… ‘Kita mencitrakan wanita yang terlibat dalam keadilan sosial dan tindakan yang secara positif berdampak pada dunia.’ Saat saya merenungkan tema tahun ini, saya diingatkan bahwa mengejar kebenaran dan keadilan berjalan beriringan dengan menjadi pengikut Yesus. Sebagai orang Kristen kita memiliki mandat Alkitab untuk melawan apa yang salah, di manapun kita melihatnya, sebab kita dipanggil untuk mewartakan Injil kepada orang miskin, mereka yang dirampas haknya, terpinggirkan, dan dilecehkan, dan melawan ketidakadilan dan perlu secara proaktif berjuang untuk keadilan. Perkataan Yesus muncul di benak saya dari Lukas 4:18 di mana Ia membaca dari gulungan kitab Yesaya yang berkata, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Yesus memberikan teladan bagi kita dalam hal mempedulikan dan dengan lantang berbicara mewakili yang paling lemah dan terpinggirkan dalam masyarakat. Dunia kita perlu generasi yang menghadapi ketidakadilan dengan kasih karuni, kuasa, dan kasih dalam nama Yesus. Sungguh pesan yang indah tentang harapan yang harus kita beritakan, dan doa saya bagi Anda adalah, saat Anda melangkah dalam pelayanan tahun ini, Anda akan menjadi tangan dan kaki dan suara Yesus di dunia kita. Semoga Tuhan mengurapi dan memberdayakan Anda saat Anda memposisikan diri Anda di garis depan, dalam perjuangan melawan ketidakadilan, dalam nama Yesus! Semoga Tuhan melimpahkan berkat-Nya bagi Anda masing-masing, “Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu.” Yudas 1:2

Robyn Robyn Maxwell Komisioner Robyn Maxwell Sekretaris Zona untuk Pelayanan Wanita

WILLIAM BOOTH, Founder BRIAN PEDDLE, General The Salvation Army International Trust is a charity registered in England and Wales (no. 1000566) whose sole trustee is The Salvation Army International Trustee Company, a company limited by guarantee and registered in England and Wales (no. 02538134) at 101 Queen Victoria Street, London EC4V 4EH


KATA SAMBUTAN “Selamat Tahun Baru 2021”! Merupakan sukacita dan kebahagiaan bagi saya menyapa para kaum wanita Bala Keselamatan yang hebat di Teritori Indonesia. Kita bersyukur kepada Tuhan bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Kasih setia Tuhan tetap nyata kita rasakan walaupun banyak perubahan terjadi khususnya pandemi Covid-19 sejak bulan Februari 2020 di negara kita. Dampak Covid 19 sangat terasa khususnya dalam sosialisasi kita satu dengan yang lain. Saya masih ingat ketika kami ada di Jakarta pada bulan Agustus 2020 memimpin rangkaian acara Pelantikan dan Pengutusan Opsir yang baru, saya sangat sedih karena tidak bisa bersalaman dengan para opsir dan para kadet. Saya mengatakan kepada mereka bahwa walaupun kita tidak bisa bersalaman, kita tetap dekat di hati satu dengan yang lain. Mungkin dampak Covid 19 masih kita rasakan pada awal tahun ini dan memang kita tidak tahu kapan pandemi ini benar-benar akan berhenti penyebarannya. Tetapi berita baik adalah Tuhan ada di tengah-tengah kita dan pertolongan-Nya selalu hadir bagi mereka yang berseru kepada-Nya. Kita harus bertekad untuk hidup lebih sehat dan tetap mengikuti protokol kesehatan di era new normal (masa normal baru) ini. Berkaitan dengan ibadah PKW atau Ladies Fellowship di Korps kita, perkenankan saya menghimbau para PPWD, PPWR, Opsir Korps dan semua Opsir Setempat wanita untuk semakin kreatif dan tetap produktif dalam kehidupan pribadi dan pelayanan. Salah satu yang kita dapat maksimalkan adalah dengan menggunakan Buku Penuntun PKW secara efektif. Terima kasih dan penghargaan saya kepada beberapa Opsir Wanita yang telah berpartisipasi dengan menulis renungan dan beberapa tips yang dapat dilakukan dalam keseharian di lingkungan keluarga dan komunitas yang ada di setiap korps/pos luar/pos pelayanan yang ada. Sasaran utamanya adalah para kaum wanita semakin diperkaya dalam kehidupan rohani, dikuatkan dan diberanikan untuk menjalani kehidupan ini di dalam kasih dan anugerah Tuhan, dan hidup menjadi berkat bagi keluarga, Gereja dan masyarakat di mana kita berada. Saya mengutip perkataan wanita hebat bernama Catherine Booth dan saya ingin bagikan bagi anda sekalian ““Engkau telah diutus ke sini untuk orang lain. Dunia sedang menunggu anda” Tuhan Memberkati! Mazmur 101:2b “Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku”.

Salam dan doaku,

Widi Tampai Kolonel Widiawati Tampai Pemimpin Pelayanan Wanita Teritorial.


Yang terkasih kaum wanita yang saleh, Senang rasanya bisa menyambut Anda di awal tahun berikutnya. Saat Anda meluangkan waktu untuk beribadah, berdoa dan membaca firman Allah, saya berdoa supaya Anda menemukan sumber yang tersedia bagi Anda dalam buku penuntun ini bermanfaat, menantang dan sekaligus memberanikan Anda. Selama setahun ini, kita mempelajari tentang Keadilan Sosial. Apa maknanya bagi Anda, keluarga Anda, atau orang-orang dalam komunitas Anda? Sewaktu saya merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini, pikiran saya diarahkan pada cerita-cerita yang kita kenal baik dalam Injil Lukas. Seorang guru ahli Taurat datang dan mencoba menjebak Yesus. “Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 26 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” 27 Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’” 28 Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” 29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?” Anda juga tentu tidak asing dengan cerita laki-laki yang dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Yerikho, ia diserang oleh perampok. Kita mengenal cerita ini sebagai perumpamaan Orang Samaria yang Baik Hati. Di akhir cerita, Yesus menyimpulkan, “Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” 37

Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” Bagi saya, keadilan sosial bukanlah konsep yang sulit, melainkan semata-mata tentang cara kita menanggapi dan memperlakukan orang lain – orang-orang yang cara berpikirnya berbeda dari kita – orang-orang yang membuat kita kesal – orang-orang yang menuntut sesuatu dari kita – apakah kita memperlakukan mereka dengan hormat dan kebaikan, apakah kita menanggapi dengan adil, apakah Yesus nyata dalam tanggapan-tanggapan kita? Siapakah sesama manusia Anda? Pada tahun 2021 saat kita berupaya mengasihi Tuhan, Allah kita, dengan segala yang ada pada kita, semoga kita belajar melihat dengan mata dan kasih Allah sebagaimana Dia mengasihi kita. Tuhan memberkati. Lyn Hills

Letkol. Lyn Hills Sekretaris Pelayanan Wanita Teritorial


LOGO PELAYANAN WANITA BALA KESELAMATAN INTERNASIONAL Oleh : Let.Kolonel Lyn Hills, Sekretaris Pelayanan Wanita Teritorial

Pada acara khusus ‘Re-imagining’ yang diselenggarakan di KPI pada Februari 2020, Komisioner Rosalie Peddle (Pemimpin Pelayanan Wanita Sedunia) mengakui pekerjaan luar biasa yang dilakukan oleh Departemen Wanita di seluruh dunia. Mengutip dari Yesaya 43:19, ia juga menantang kita untuk mengonsep ulang dan menemukan hal-hal baru yang dapat kita kerjakan yang bersuara kepada kehidupan kaum wanita dan anak-anak perempuan. Selama bertahun-tahun, Rumah Alkitab telah menjadi logo Pelayanan Wanita dan PKW. Komisioner Peddle menjelaskan rumah di atas Alkitab tetap menjadi lambang PKW. Namun, untuk membantu menfokuskan proses re-imagining, logo baru yang menarik untuk Pelayanan Wanita Internasional diresmikan. Komisioner menjelaskan ‘Tujuan logo Re-imagine’, adalah untuk memberikan cahaya, kehidupan, dan kebebasan jiwa kepada semua kaum wanita di seluruh dunia; di mana pikiran, aksi/tindakan, dan moral, seperti yang sebelumnya, terpusat pada Alkitab dan pesan universalnya. Lima zona di mana Bala Keselamatan melayani di identifikasi sebagai lima burung yang muncul dari matahari dan dunia, yang mewakilkan kesatuan’. Unsur-unsur ini dirancang untuk menginspirasi wanita dari budaya atau latarbelakang manapun, di mana kaum wanita pada setiap pagi datangnya fajar didorong untuk bersatu sebagai satu suara dan satu tubuh, di mana kasih Tuhan selalu menjadi pusat dari keberadaan mereka dan kasih itu hidup dalam komunitas dan relasi mereka.’ Tuhan memanggil kita untuk menjadi orang-orang (pria dan wanita) yang dengan berani berperan serta ke dalam misi-Nya hari ini! Semoga mata kita terbuka melihat kebutuhan kaum wanita dan anak-anak perempuan di komunitas kita melalui mata Dia, dan semoga kita digerakkan oleh cinta dan belas kasihan sehingga kita terdesak untuk “Melakukan Sesuatu!” dan “Melakukannya sekarang!” Kami mengucap syukur kepada Tuhan untuk semua yang Anda telah kerjakan untuk mendorong, mendukung, dan terhubung dengan kaum wanita dan anak-anak perempuan. Tetapi hal baru apa yang Allah hendak kembangkan di dalam dan melalui kita di tahun 2021? Jika Anda dapat mengonsep ulang Pelayanan Wanita di tempat di mana Anda berada, akan menjadi seperti apa rupa Pelayanan Wanita itu? Logo yang baru memberikan kepada kita gambaran yang jelas tentang wanita yang berdiri di atas janji firman Tuhan. Jadi, kami mendorong Anda untuk bermimpi besar dan menjadi kreatif sembari Anda memampukan kaum wanita untuk berdiri tegak, bertumbuh dan membangun kembali hidup mereka di atas Firman Tuhan.



KATA PENGANTAR “Eben Haezer! Sampai di sini Tuhan menolong kita”, ini merupakan ungkapan yang dapat kita nyatakan sebagai pengakuan dan pujian kepada Tuhan, yang tidak sekalipun meninggalkan kita dalam melewati tahun 2020 yang penuh dengan kecemasan dan ketidakpastian hingga kita tiba di Tahun Baru 2021. Sekalipun banyak program-program PKW yang “terpaksa” ditunda dan tidak dapat dilaksanakan secara bersama di tahun 2020, namun inspirasi dan tuntunan Roh Kudus tidak pernah tertunda dalam kehidupan kita secara pribadi. Saya percaya bahwa di tahun yang baru saja berlalu, Tuhan Yesus telah menyingkapkan rahasia Kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan kita yang sulit, Ia telah menolong kita untuk tetap dan setia mengagungkan namaNya, Ia telah menolong kita untuk terus berjalan dalam kekudusan hidup kita sebagai wanita-wanita Kristen yang mengasihi dan dikasihiNya. Saya berterima kasih untuk rekan-rekan Opsir Korps dan Opsir Setempat PKW yang senantiasa berupaya mengembangkan kreatifitas dalam pelayanan PKW, LOM dan Pembinaan Keluarga sesuai dengan keadaan dan kebutuhan Korps/Pos Luar/Pos Pelayanan yang ada. Percayalah, jerih payah Anda tidak sia-sia dan setiap Firman Tuhan yang telah diberitakan dengan cara-cara “tidak biasa” dalam sebuah era normal baru telah menyentuh hati dan mengubahkan hidup banyak orang, Tuhan telah diagungkan dan kita diberkatiNya. Tahun 2021 ini tema dalam Buku Penuntun PKW adalah “Keadilan Sosial” dan tema ini tidak asing bagi kita sebab tertuang dalam sila Kelima Pancasila sebagai dasar Negara, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Tema ini hendak memberikan arahan dan fokus bagi kita sebagai orangorang percaya untuk melangkah dalam tindakan iman yang menyatakan keadilan dan meminimalkan ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dalam kehidupan diri kita, sesama dan lingkungan hidup kita. Tindakan iman berkeadilan sosial kepada sesama adalah pekerjaan kasih karunia,”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus 2:10, TB). Kiranya melalui Buku Penuntun PKW tahun 2021 dapat memberikan panduan dalam mewujudkan tindakan-tindakan iman berkeadilan sosial yang dimulai dengan hal-hal sederhana, bertambahnya wawasan dan pengetahuan baik secara teologis maupun umum dalam lingkup kehidupan keluarga dan masyarakat. Selamat bertindak dan kuat kuasa Roh Kudus akan menolong kita, Amin!.

Salam dan doa,

Elsihariyati Letkol. Elsi H. Sarimin Asisten SPWT



HARI-HARI ISTIMEWA TAHUN 2021

Bulan

Tanggal

Acara

Januari

06

HUT PKW ke 89 tahun

Februari

04

HUT LOM ke 53 tahun

Maret

Hari Doa Sedunia

April

Jumat Agung/Paskah 21

Mei

Hari HariKartini Ibu

Juni

Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga Hari Bapak

Juli

Hari Keluarga Hari Anak

Agustus

17

HUT Kemerdekaan RI ke 76 tahun

Oktober – November

Hari Lansia

November

HUT Bala Keselamatan ke 155 tahun

Desember

Natal

Beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1. Opsir Korps dan Opsir Setempat PKW dapat mengembangkan ide-ide dan kreatifitas sesuai dengan tema, hari istimewa, hari besar kenegaraan, kalender gereja dan keadaan serta kebutuhan setempat. 2. Setiap minggu kelima acara dan khotbah dibuat bebas (setempat). 3. Dalam kegiatan PKW hendaknya melibatkan sebanyak mungkin kaum wanita di Korps/Pos Luar/Pos Pelayanan dan menjangkau kaum wanita lain dalam persekutuan yang ada. 4. Jika terdapat lagu-lagu di luar Buku Nyanyian Bala Keselamatan, mohon dapat mengunduhnya/menulis syairnya melalui akses internet (you tube/google) sehingga anggota PKW dapat menyanyikannya bersama.



BUKU PENUNTUN PKW 2021 - KEADILAN SOSIAL (SOCIAL JUSTICE)

“Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir” Amos 5:24

Keadilan Sosial memiliki makna yang luas. Menurut definisi Miriam Webster Keadilan Sosial adalah egalitarianism, yang berarti segalanya harus setara. Egalitarianisme, sebagai doktrin politik, pada dasarnya mengetengahkan gagasan bahwa semua orang harus memiliki hak politik, sosial, ekonomi dan sipil yang sama (setara). Ide ini didasarkan pada asas hak asasi manusia yang tidak dapat dicabut, yang diabadikan dalam dokumen-dokumen seperti Deklarasi Kemerdekaan (Declaration of Independence). Maksudnya semua orang memiliki hak dan mempunya akses ke hak dan sumber daya yang sama. Walaupun demikian, hal ini sangatlah sulit dicapai. Di Indonesia, keadilan merupakan idealisme dalam Pancasila diciptakan setelah Indonesia merdeka. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah cita-cita bangsa yaitu untuk menciptakan suasana di mana setiap warga negara dapat menggunakan hak-haknya dalam semua bidang kehidupan yaitu keadilan personal dan keadilan sosial. Kalau kita amati dalam kehidupan sehari-hari, negara kita masih jauh dari pencapaian keadilan sosial secara menyuluruh bagi setiap warga. Sangatlah miris melihat disekitar kita bahkan melalui media elektronik maupun media cetak, masih banyak terjadi penindasan, penderitaan dan perlakuan buruk khususnya kepada kaum yang lebih lemah dan tidak berdaya secara ekonomi, strata sosial dan gender. Alkitab sebagai dasar hidup orang percaya tidak secara langsung menulis arti harafiah mengenai keadilan sosial, tetapi pengajaran mengenai keadilan social banyak disinggung dalam Firman Tuhan. Pertama, Allah kita adalah Allah yang adil, bahkan segala jalan-Nya adalah ADIL (Ulangan 32:4) “…karena jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia”. Yang Kedua, Firman Tuhan mengajarkan kepada bangsa Israel untuk membela anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih Allah kepada orang asing, dengan memberi pakaian dan makanan (Ulangan 10:18). Bahkan nabi Yesaya mengajarkan betapa dalamnya arti berpuasa yang sebenarnya (Yesaya 58:6-8) yaitu dengan menjalankan keadilan bagi sesama. Yesaya menegaskan bahwa lebih baik memperhatikan kebutuhan sesama, membela hak orang miskin daripada puasa yang tidak disertai dengan perubahan hidup. Yesus mengajarkan bahwa orang percaya haruslah mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri (Matius 22:39). Keadilan Sosial secara khusus dikumandangkan oleh nabi Amos. Dia menulis dalam Amos 5:24 “Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir” Amos melayani pada masa pemerintahan raja Yerobeam II di Kerajaan Utara Israel. Dicatat bahwa orang Israel beribadah dan takut kepada Tuhan. Namun ibadah mereka tidak disertai dengan perbuatanperbuatan kebajikan kepada sesama. Mereka hanya menonton orang miskin dijajah oleh orang-orang kaya. Sama sekali tidak ada kesadaran untuk menjalankan praktik keadilan di masyarakat. Orang-orang kecil semakin melarat. Ketidakadilan sangat meluas baik dibidang Sosial maupun Hukum. Inilah yang melatarbelakangi Amos menyuarakan keadilan dan kebenaran. Kepincangan dalam kehidupan social sangatlah mengiris hatinya.


Orang-orang percaya adalah pihak yang pertama yang harus menyuarakan keadilan di mana ada ketidakadilan. Kita adalah utusan Allah di dunia ini untuk mengasihi dan melayani. Kita tidak boleh menutup telinga dan mata kita terhadap persoalan-persoalan social di masyarakat. Kalau mau jujur, banyak orang Kristen yang belum melakukannya. Bala kita dibangun atas dasar kepedulian terhadap mereka yang tersisih, menderita, tidak punya sahabat dan ditolak dimasyarakat tanpa diskriminasi. Yesus mengajarkan kepada kita dengan jelas bahwa mengasihi sesama adalah bentuk kasih kita kepada-Nya. Dia juga mengatakan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari mereka yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku� (Matius 25:45). Secara Internasional kita bersyukur Bala Keselamatan mengambil peran yang sangat penting untuk menangani permasalahan social khususnya pada perempuan dan anak. Masalah yang paling besar adalah kekerasan pada perempuan dan anak baik verbal, fisik, Sex dan perdagangan manusia. Secara global, satu dari dari dua perempuan dibunuh oleh pasanganya sendiri atau anggota keluarga. 70% dari kasus perdagangan manusia adalah kaum perempuan. Banyak kejadian seperti ini di sekitar kita. Saya memanggil kita sebagai hamba-hamba Tuhan, Prajurit dan warga Bala Keselamatan, untuk BERJUANG MENYUARAKAN KEADILAN SOSIAL. Mari kita lakukan tindakan pencegahan, pertama-tama melalui lingkungan keluarga, gereja dan masyarakat di mana kita berada. Mari kita sensitif jika kita melihat dan mendengar tindakan ketidakadilan khususnya yang menimpa anak-anak perempuan remaja dan perempuan dewasa. Saya pikir tantangan terbesar umat-umat Tuhan adalah mempraktekan Firman Tuhan. Mengapa? Karena seringkali ibadah kita hanya sebagai ritual dan rutinitas, tidak adalah aplikasi nyata di masyarakat, dan ini terjadi di setiap individu yang beribadah baik Opsir maupun jemaat. Doa saya, rekan-rekan sepelayanan sekalian terus dipakai Tuhan memberkati banyak orang. Tuhan menolong kita untuk membuka diri dengan cara mengambil satu langkah lebih maju, tindakan nyata untuk menolong dan memperjuangkan keadilan social di sekitar kita. Tuhan memberkati. Salam dan doaku,

Widi Tampai Kolonel Widiawati Tampai Pemimpin Pelayanan Wanita Teritorial


JANUARI – MINGGU PERTAMA (TAHUN BARU) Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Harapan baru di dalam Kristus Kisah Para Rasul 3:1-10 Harap/harapan BNBK no. 41, 142, 199

Tahun baru merupakan tahun kebahagiaan dan sukacita tersendiri bagi kita untuk melangkah di anak tangga pertama di bulan Januari 2021. Sebagai kaum wanita, pasti memiliki suatu harapan dalam kehidupan keluarga rumah tangga supaya hubungan antara istri dan suami serta anak-anak selalu harmonis, pekerjaan yang baik, anak-anakpun berhasil dalam pendidikan serta dalam pergaulan mereka dan masih banyak lagi harapan yang lain. Harapan selalu membuat kita tenang dan bahagia, karena harapan kita dalam Yesus Kristus. Dalam mengikut Yesus kita selalu memiliki harapan baru melalui iman kita sebab di dalam Yesus Kristus tidak ada kekecewaan, ada kepastian untuk setiap harapan kita. (Sumber gambar : https://quotesthoughtsrandom.wordpress.com)

Pembacaan Firman Tuhan saat ini berbicara tentang orang lumpuh di sembuhkan. Seorang laki-laki menderita karena lumpuh sejak lahirnya menyebabkan tidak dapat berbuat apa-apa, ia harus di usung tiap-tiap hari dekat pintu gerbang indah, pekerjaannya hanya untuk meminta-minta sedekah dari orang-orang keluar masuk dari bait Allah. Ia memiliki suatu harapan bahwa pada saat meminta pasti ada di antara banyak orang akan memberikan sesuatu kepadanya. Ayat 5 mengatakan,”Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka”. Melalui tatapan dan harapan orang lumpuh itu kepada Petrus dan Yohanes ia akan mendapatkan hal yang menyenangkan bisa jadi uang, emas, perak yang banyak. Tapi apa kata Petrus,”Emas dan perak tidak ada padaku tetapi apa yang kupunyai kuberikan kepadamu demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah.” Hal yang luar biasa karena Petrus memberikan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lumpuh itu, ia menerima lebih dari harapannya. Mujizat terjadi di Bait Allah dan banyak orang menyaksikan bagaimana orang lumpuh itu kuat kaki dan mata kaki dan dengan dibantu oleh rasul Petrus, dia berdiri dan berjalan kian kemari, berjalan dan melompat-lompat sambil memuji-muji Allah. Mujizat kesembuhan terjadi untuk menyatakan kuasa Allah dalam kehidupan manusia yang seolah-olah tidak ada harapan, mujizat terjadi melampaui akal pikiran seseorang dan mujizat itu terjadi di dalam nama Yesus Kristus. Melalui kisah Petrus menyembuhkan orang lumpuh ini, maka kita sebagai Persekutuan Kaum Wanita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dapat menemukan kepastian bahwa pengharapan dalam Kristus itu tidak sebatas pada emas dan perak (hal-hal yang bersifat materi), tetapi pengharapan dalam Kristus itu lebih pada kepercayaan seseorang untuk mengalami mujizat dalam Yesus. Harapan orang lumpuh yang semula berharap pada sesuatu yang bersifat materi, maka di dalam nama Yesus Kristus harapan itu diubahkan pada kepastian kepercayaan kepada Yesus Kristus dan menjadi alat untuk menyaksikannya kepada orang banyak. Ketika kita mengalami keadaan yang membuat kita kehilangan harapan atas segala sesuatu dalam dunia ini dan cenderung membawa kita pada keadaan atau situasi yang mengecewakan, membuat marah dan jengkel dll, maka tetaplah arahkan pengharapan kita kepada Yesus Kristus. Pengharapan yang pasti dalam Yesus Kristus akan membuat kita menyaksikan mujizat-mujizat dalam kehidupan kita, sebagaimana Firman Tuhan dalam 1 Korintus 2:9, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” Sebagaimana yang dialami oleh laki-laki


yang lumpuh itu walaupun ia tidak mendapatkan emas dan perak dari Petrus tetapi ia mendapatkan kesembuhan yang luar biasa melalui imannya kepada Tuhan Yesus Kristus. Ini juga yang menjadi pengalaman hidup saya, pada Desember 2019 saya harus masuk Rumah Sakit sebanyak 2 kali karena tekanan darah tinggi. Lalu selama bulan Januari, Maret, April, Mei 2020 saya masih keluar masuk rumah sakit, baik diopname maupun rawat jalan. Saya selalu berharap dan berdoa kepada Yesus Kristus supaya diberikan ketenangan dan pemulihan seperti sediakala. Puji Tuhan harapan dan doa saya di kabulkan oleh Tuhan sehingga sampai saat ini saya dapat melakukan pelayanan yang Tuhan percayakan di Korps Tompu dengan pertolongan dari Tuhan. Jangan pernah berhenti berharap dan berdoa kepada Tuhan, marilah kita terus mengikut Yesus Kristus, memuji nama-Nya, percaya dan beriman hanya kepada Yesus Kristus karena di dalam nama Yesus Kristus kita mempunyai pengharapan kehidupan, harapan keselamatan serta mendapatkan kekuatan baru. Kiranya di tahun Baru ini, kita makin kuat dalam iman dan harap kepada Tuhan Yesus Kristus. Tuhan muliakan kita semua di berkati. Amin.

(Kapten Marice Manta – Korps Tompu, Divisi Palu Timur)


JANUARI – MINGGU KEDUA (HUT PKW KE 89 TAHUN) Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Kuasa Pengucapan Syukur dalam tindakan sehari-hari Mazmur 145 : 1-12 Syukur BNBK no. 168, 276, pujian “Kemurahan Tuhan”

Alkitab mengajarkan kepada kita untuk selalu bersyukur dalam segala hal seperti yang tertulis dalam 1 Tesalonika 5:18,”Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Apakah hal ini benar-benar dapat kita lakukan? Bagaimana mungkin kita bisa bersyukur tanpa ada sesuatu yang kita terima? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang mengarahkan kita pada pemahaman bahwa kita dapat bersyukur jika ada sesuatu yang kita terima. Hal ini jelas berbeda dengan keadaan kita sebagai orang-orang percaya, mengucap syukur adalah perintah Tuhan dan itu adalah ciri khas/gaya hidup kita sebagai orang percaya. Melalui Mazmur 145 : 1-21, kita mengetahui bagaimana Daud menyampaikan puji-pujian kepada Tuhan karena ia memiliki banyak pengalaman hidup bersama Tuhan; adakalanya Daud mengalami kesenangan dan kemenangan tetapi ia juga pernah mengalami kegagalan dan keadaan yang sangat sulit untuk diterima. Allah tidak terus membiarkan Daud dalam keadaan terjatuh dan meratapi kegagalan dan keadaan yang sulit diterimanya, tetapi Allah mengulurkan tanganNya, mengangkat Daud dan memberi kelegaan serta kemenangan. Daud telah mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan dan pengalaman itulah yang disaksikannya dalam mazmur pujian yang menjadi pembacaan Alkitab kita. Dalam menjalani hidup ini tidak ada yang diluar kendali Tuhan, semua terjadi atas penentuan Tuhan yang berarti bahwa hidup kita telah diatur dan ditentukan oleh Tuhan. Dengan demikian, maka dalam keadaan apapun, kita harus bisa menerimanya dan tidak mempersalahkan apapun, kita harus tetap percaya kepada Tuhan dan meyakini bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Ketika kita menyadari semua itu, maka seharusnyalah kita mengucap syukur kepada Tuhan dan ungkapan syukur itu kita wujudkan dalam perilaku/tindakan kita sehari-hari (Filipi 1:22); beberapa contoh tindakan itu adalah memberi support/dukungan dan semangat kepada orang lain dan juga diri kita sendiri supaya tidak mudah mengeluh dalam melakukan tugas dan kewajiban sebagai seorang istri dan ibu, gantikan mengeluh dengan mengucap syukur kepada Tuhan. Mengeluh dan bersungut-sungut hanya menghasilkan suasana hati yang tidak tenang dan menimbulkan kecemasan yang berlebihan dan tentu ini merugikan kita bukan? Namun ketika kita menggantikannya dengan mengucap syukur maka kita dapat mengalami damai sejahtera sebagaimana Zakheus yang mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan, hatinya dijamah dan diubahkan oleh Tuhan, cara berpikirnya juga diubah dan ia mengetahui kehendak Tuhan. Demikianlah kaum wanita yang selalu mengucap syukur dapat menjadi teladan bagi keluarganya, orang lain dan menunjukkan hati yang dipenuhi damai sejahtera Kristus. Kehidupan kita tidak hanya diwarnai dengan sukacita dan kemenangan, tetapi kita juga menghadapi kegagalan dan kekecewaan, tetapi sebagai orang percaya seharusnya kita tetap mengucap syukur dalam segala keadaan, karena kita yakin bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ungkapan syukur dapat kita wujudkan melalui tindakan mengasihi, mendoakan, memberi perhatian dan pujian, memberikan semangat dan dukungan bagi keluarga, tetangga dan orang-orang lain disekitar kita, sehingga kehadiran kita menjadi berkat dan dinantikan.


Akhirnya marilah kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan dan kita buktikan ungkapan syukur itu dengan sikap-sikap iman yang baik dan memuliakan Tuhan, sikap-sikap yang memberkati sesama dan merekapun dapat memuliakan Tuhan dalam hidup mereka. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian, Haleluya! Amin.

(Mayor Lusi Sabadi – Korps Teluk Dalam, Nias Divisi Sumatera Utara)


JANUARI – MINGGU KETIGA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Wanita Bijak peduli terhadap lingkungan hidup Kejadian 1:11-13 Taman BNBK no. 21, 220, 179

Pendahuluan/ Persiapan Ibadah 1. Bila memungkinkan ibadah dilaksanakan di halaman gereja, bisa tempat terbuka atau dibawah pohon. Tempat itu perlu dipersiapkan dengan membersihkannya dan menata karpet, tikar atau plastic, mungkin juga menggunakan koran bekas. Sebaiknya tetap ada meja kecil, bendera PKW, bendera Nasional dan perangkat ibadah lainnya. 2. Bila point satu tidak dapat dilakukan, maka tempat ibadah di dalam gereja ditata sedemikian rupa sehingga ada kesan “ alam sekitar “ dengan menempatkan bunga – bunga baik bunga platik dan bunga hidup yang ditanam dipot. Juga dapat ditambah dengan gambar – gambar gunung, lembah, cakrawala dan gambar hewan. ( flora dan fauna ) 3. Baik ibadah diluar maupun dalam gereja tempatkanlah tong sampah dan sampah-sampah dari berbagai jenis diletakkan secara “ berantakan “ disekitarnya.

Langkah – langkah perenungan 1. Buatlah kelompok – kelompok kecil, tanyakan sekurang-kurangnya dua ciri wanita bijak yang berhubungan dengan tema. Berikan pujian untuk jawaban terbaik. 2. Beri kesempatan kepada anggota PKW untuk memperhatikan ( melihat ) alam sekitar. Jika ibadah dilakukan di gereja maka selain mereka memperhatikan bunga yang ada digereja juga mereka dapat diberi kesempatan untuk keluar sebentar melihat lingkungan atau tetap ditempat duduk namun berpikir ( berimajinasi ) tentang lingkungan. Setelah itu tanyakan apa yang ada dalam pikiran mereka tentang lingkungan hidup hanya 1 – 3 kata saja ( Contoh jawaban yang diharapkan : indah, sejuk, gersang, dan lain-lainya.) Berikan pujian atau hadiah kecil untuk jawaban terbaik. Point – point Khotbah 1. Tuhan sang Pencipta. Kejadian 1:1, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”. Terdapat dua kelompok manusia yang memiliki pendapat tentang awal mula langit dan bumi, kelompok pertama mengatakan bahwa dunia terbentuk akibat adanya ledakan besar yang disebut Big Bang. Akibat ledakan itu maka terbentuklah pulau- pulau ( daratan ) bercampur air yang pada ahirnya air itu terkumpul menjadi lautan. Makhluk hidup juga berproses / berevolusi dari mahluk hidup “sederhana “ menjadi “ sempurna “. Contoh: manusia semula adalah monyet, yang dalam jangka jutaan tahun terus berubah/mengalami evolusi hingga menjadi manusia dengan segala kesempurnaannya. Kelompok kedua mengatakan bahwa dunia ini diciptakan, dunia dengan segala isinya menjadi ada karena ada Sang Pencipta, yang kita sebut Tuhan. Dialah yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya, dan manusia yang merupakan ciptaan tertinggi dicipta menurut ‘ Gambar Allah “. Banyak bukti bahwa dunia dengan segala isinya dicipta, bukti itu antara lain: keteraturan,keindahan, saling melengkapi dan banyak bukti lainnya. Alasan utama mengapa kita menyembah/ beribadah adalah karena Tuhan yang menciptakan manusia dan kita adalah wanita-wanita yang percaya bahwa Tuhan adalah pencipta dunia ini, pencipta manusia sebagaimana tertera dalam Firman Tuhan.


2. Semuanya Baik. Ada kata – kata yang sama dalam masa penciptaan, dan kata – kata itu diucapkan sendiri oleh Tuhan. Kata - kata itu adalah sebuah penyataan tentang hasil dari ciptaan, “Allah melihat bahwa semuanya itu baik”. (Kejadian 1:10) Air mengalir, gunung yang menjulang tinggi, lembah yang hijau, matahari, bulan dan bintang yang bersinar, lautan biru dengan ombaknya, burung berkicau dan binatang binatang dengan bentuk dan suara yang berbeda beda sungguh sesuatu yang sangat baik. Itulah dunia yang diciptakan oleh Tuhan. 3. Kondisi alam sekitar jaman ini, jaman sekarang ( jaman now ). Perhatikanlah kondisi alam sekitar ( lingkungan hidup ) kita sekarang, apakah masih baik atau sudah rusak? Jawabnya adalah kedua-duanya, ada lingkungan hidup kita yang masih baik, terawat, teratur, menghijau, indah. Itu terjadi karena banyak yang peduli terhadap lingkungan, baik pemerintah, kelompok - kelompok masyarakat, keluarga bahkan perorangan. Waktu berkunjung ke Israel penerjemah kami yang bernama Kohen sangat lancar berbahasa Indonesia (walaupun belum pernah ke Indonesia) mengatakan, bahwa negara Israel lingkungannya tetap hijau dan berbeda dengan negara tetangga yang lingkungannya gersang, salah satu penyebabnya adalah adanya keharusan dari pemerintah untuk menanam dan memelihara satu pohon untuk setiap anak yang lahir. Jadi kaum ibu/wanita Israel sangat berperan dalam menjaga lingkungan hidup dengan menanam pohon untuk setiap kelahiran anak mereka. Wanita bijak yang diberkati Tuhan, sekalipun kita tidak memiliki ketentuan seperti diatas, tetapi kita memiliki peluang untuk berperan menanam dan memelihara lingkungan agar tetap hijau dan segar, tanamlah pohon, tanamlah bunga, rawatlah tanaman itu, bersihkan lingkungan, taruhlah sampah pada tempatnya, jagalah lingkungan agar tidak gersang, didiklah anak anak untuk menjaga lingkungan dan contohkan serta ajarlah pola hidup bersih. 4. Taman Hati Kita. Perhatikan kata – kata indah dari nyanyian 220, hati bagaikan taman. Kata – kata yang sangat romantic, seperti apa hati bagaikan taman? Hati tenang, damai, tentram, nyaman, teduh, raut muka cerah, kata-kata yang diucapkan menyejukkan hati. Bagaimana mendapatkannya? Terdapat dua jawaban, yaitu pertama, hidup dalam Tuhan melalui rajin beribadah, banyak berdoa, banyak membaca Kitab Suci. Kedua mempraktekkan pesan Kitab Suci, hidup dalam kedamaian, pemaaf, rukun dengan sesama, damai dengan tetangga, lembut, saling menghormati, rajin dan ciri – ciri wanita bijak lainnya. 1 Korintus 3 : 16,” Tidak tahukah kamu , bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam didalam kamu?.” Jagalah bait Allah yaitu hatimu. Tuhan memberkati. (Mayor Lidia Rangi – Korps III Semarang, Divisi Jawa Bali)


JANUARI – MINGGU KEEMPAT Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Keadilan dalam perspektif Alkitab – Penelaahan Alkitab Matius 25:31-46 Adil/keadilan BNBK no.117, 132, 244 Kaum wanita yang dikasihi dan diberkati Tuhan, diawal saya mau mengajak kaum wanita untuk mengingat kembali pada saat kita duduk di bangku sekolah ada Pelajaran PMP ( Pendidikan Moral Pancasila). Tentu kaum wanita masih ingat yang namanya P4 ( Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) bahkan kita harus menghafalkan butir-butir yang dituliskan ketika menghadapi ulangan atau menjadi tugas hafalan. Tugas yang tidak mudah bukan untuk menghafal? Apalagi jika secara tiba-tiba diminta untuk mengucapkan kelima sila Pancasila, masih sering kita saksikan masih banyak yang gelagapan, tidak lancar mengucapkannya, agak kerepotan dll.

(Sumber gambar :https://dermawisatabaen67.wordpress.com)

Namun bagi kita sebagai kaum wanita yang percaya kepada Tuhan, kita tidak saja sekedar bisa menghafal atau mengucapkan, namun kita diharapkan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga masyarakat. Bunyi sila ke lima dari Panca Sila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Manusia pada hakekatnya adalah adil dan beradab, yang artinya manusia harus adil terhadap diri sendiri, adil terhadap orang lain dan masyarakat serta adil terhadap lingkungan alamnya. Pengertian keadilan sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keadilan sosial dapat diartikan sebagai kerja sama untuk menghasilkan masyarakat yang bersatu secara organis sehingga setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan nyata untuk tumbuh dan belajar hidup berdasarkan kemampuan aslinya. Kaum Wanita yang dikasihi dan diberkati Tuhan tentu setiap kita ingin diperlakukan dengan adil untuk segala hal. Ini sesuatu yang wajar dan juga harapan sebagai manusia ciptaan Tuhan. Dalam Alkitab kita akan menemukan banyak ayat-ayat yang mengajarkan prinsip-prinsip keadilan terhadap satu dengan manusia lainnya. Dalam Keluaran 22:21-22,” Janganlah kau tindas atau kau tekan seorang orang asing, sebab kamu pun dahulu orang asing ditanah Mesir. Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas”. Dan dalam Imamat 19:15,”Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orangorang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran”. Juga dalam Perjanjian Baru mengajarkan konsep-konsep tentang keadilan ini. Matius 25 : 40,” Dan Raja itu akan menjawab mereka;Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”. Juga Yakobus 1:27,” Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia”. Dengan memperhatikan hal ini, maka jelaslah bagaimana kaum wanita Kristen atau orang-orang percaya untuk mendukung dan berperan serta dalam keadilan social, berikut beberapa sikap yang dapat kita terapkan dalam hidup berkeadilan social :


1. Kepedulian. Memperdulikan dan memperhatikan yang ada di sekeliling kita, baik orang-orang lapar, haus, yang tersisih dan yang diperlakukan tidak adil. Memperhatikan mereka yang sering menerima perlakukan kasar. 2. Tindakan/ Berbuat atau bertindak. Untuk melakukan pertolongan terhadap orang lain tidak harus menunggu dengan hal besar tetapi mari kita mulai dengan satu orang, satu keluarga dan seterusnya. 3. Hati yang Menolong. Menolong mereka yang menjadi korban kekerasan dan yang mendapat perlakuan ketidak adilan. Jika kita dapat menolongnya lakukanlah sesuatu. Keadilan dalam perspektif Alkitab sangat jelas, bahwa Allah adalah Allah yang adil. Bahkan segala jalan-Nya adil dan perbuatan-Nya sempurna, sebagaimana dalam Ulangan 32:4,� Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia�. Alkitab mendukung konsep keadilan sosial dimana perhatian dan kepedulian ditujukan kepada penderita dan penderitaan orang yang miskin. Hati Allah itu adil, dan hatinya remuk redam melihat mereka yang terabaikan , tersisih, tertindas, terpinggirkan. Tugas kita adalah tugas mulia untuk menolong merawat membantu mereka untuk bangkit dari keterpurukan dan menolong mereka yang kurang beruntung. Di dalam diskusi kita hari ini mari kita baca beberapa ayat Alkitab yang akan menolong kita lebih memahami keadilan yang dimaksudkan. Ulangan 10:18; Ulangan 24:17; Ulangan 27:19; Matius 25:40; Yakobus 1:27 1. Apa yang disebutkan Alkitab tentang keadilan dalam bacaan Alkitab yang sudah kita baca dalam pokok diskusi hari ini. 2. Pelajaran apa yang kita dapatkan dari beberapa keadilan yang menjadi diskusi hari ini dan bagaimana kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? 3. Apa yang menjadi akibat dari memperlakukan orang lain dengan tidak adil. 4. Buatlah doa khusus untuk mereka yang mengalami kekerasan dan kurang beruntung.

(Mayor Rismauli Manurung – Opsir Regional Kalimantan Timur)



PEBRUARI – MINGGU PERTAMA (HUT LOM KE 53 TAHUN DI INDONESIA) Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Kasih yang menjadi dasar dalam pelayanan II Korintus 8 : 1-24 Kasih/Pelayanan Koor no. 141, BNBK no. 107, pujian kasih pasti lemah lembut.

Kaum Wanita yang diberkati Tuhan, Kita bersyukur kepada Tuhan dan bersukacita karena dapat merayakan ulang tahun Perhimpunan Kasih yang ke - 53 tahun di Indonesia. Kita percaya sejak Perhimpunan Kasih dimulai/dibentuk di Teritori kita, ada banyak hal yang sudah dilakukan oleh anak-anak Tuhan khususnya kaum wanita untuk menolong sesama kita yang membutuhkan. Kita, kaum wanita sekalian adalah kelompok yang dipanggil untuk dapat berbagi kasih, melakukan tindakan nyata bagi sesama, motto kita dalam Bala Keselamatan yang selalu mendorong dan memberi semangat adalah Hati Kepada Allah dan Tangan Kepada Sesama. Ini penting untuk selalu menjadi perenungan bagi kita, tidak cukup hati kepada Allah tanpa bisa berbuat bagi sesama, sebaliknya tidak cukup hanya berbuat banyak bagi sesama tanpa didasari hati yang selalu tertuju kepada Allah yang sudah menyatakan kasih-Nya kepada kita dengan menebus serta menyelamatkan kita dari belenggu dosa. Di setiap pelayanan baik di gereja, panti sosial, sekolah, RS/klinik, kita sering melakukan pelayanan terhadap sesama, melayani anak-anak/lansia di panti-panti sosial, membagikan sembako/makanan kepada yang kurang beruntung, seperti yang sedang tertimpa bencana alam, pandemi covid 19 di negara kita bahkan didunia beberapa saat yang lalu, Bala Keselamatan telah mengambil bagian pelayanan tehadap sesama seperti membagikan makanan kepada petugas medis, kepada mereka yang kehilangan mata pencaharian/pekerjaan dan masih banyak lagi pelayanan yang telah dilakukan bagi sesama yang mengalami kesulitan dalam hidup. Kaum Wanita yang diberkati Tuhan, “Kasih Menjadi Dasar Dalam Pelayanan� adalah tema renungan Firman Tuhan sehubungan dengan HUT ke 53 tahun Perhimpunan Kasih. Dalam Alkitab kita menemukan banyak sekali contoh atau teladan yang ajarkan kepada kita tentang kasih, bagaimana kasih satu-satunya dasar bagi kita dalam melakukan pelayanan. Salah satunya kita baca dalam 2 Korintus 8 : 1 – 24 yang perikopnya juga tentang Pelayanan Kasih. Rasul Paulus dengan jelas menuliskan tentang jemaat Makedonia yang melakukan pelayanan kasih kepada sesama, kepada orang-orang kudus (baca ayat 4). Dalam bagian ini kita menemukan informasi bahwa jemaat Makedonia bukanlah orang yang kaya dalam harta tetapi mereka mau melakukan sesuatu bagi sesama. Dikatakan mereka sangat miskin tetapi mereka kaya dalam kemurahan. Mereka bukan kelompok yang senang dikasihani, bukan tipe manusia yang senang diberi tetapi senang memberi, bukan orang yang berpikir kaya dulu baru bisa berbagi seperti kebanyakan manusia disekitar kita. Kaum Wanita yang diberkati Tuhan. Menunjukkan kasih dalam pelayanan tidak terbatas tentang membagi materi, uang, harta. Tetapi banyak hal yang dapat kita lakukan kepada sesama, sebagai bagian dari pelayanan kita yang didasari kasih. Misalnya mengambil waktu sejenak berdoa bagi sesama yang membutuhkan doa kita, memberi waktu sekedar mendengarkan curhatan seorang (bukan gosip ya), membantu memberikan makanan bagi seorang yang lemah fisiknya, membantu seorang anak yang sulit dalam belajar, dll.


Jadi banyak yang kita dapat lakukan dalam pelayanan dan dalam semuanya itu kasih harus menjadi dasarnya. Jemaat Makedonia mengajarkan kita banyak hal baik, diantaranya 2 bagian penting berikut ini, yaitu: 1. Mereka Punya Kerelaan Hati (2 Korintus 8:4) Jemaat Makedonia mengajarkan kita sebagai kaum wanita, bahwa apapun yang kita lakukan dalam pelayanan tidak boleh dengan terpaksa, tidak boleh dengan sungut-sungut, apalagi berbantah-bantahan tetapi dengan hati yang rela, hati yang tulus; sehingga kerelaan dan ketulusan hati kita terpancar melalui kasih yang kita tunjukkan dalam pelayanan. Hanya hati yang rela yang selalu bisa melayani dengan kasih walaupun penuh dengan tantangan dan kesulitan. 2. Mereka Memiliki Penyerahan Hidup Kepada Tuhan (2 Korintus 8:5) Bagian kedua ini juga bagian terpenting yang dimiliki oleh jemaat Makedonia dan juga harus menjadi poin penting bagi kita kaum wanita untuk dapat melakukan pelayanan yang didasari kasih. Rasul Paulus dalam ayat ke 5 dari 2 Korintus pasal 8 mencatat sangat jelas, inilah yang membuat kita dapat melakukan pelayanan dalam bentuk apa saja, dimana saja, kepada siapapun. Kalau kita memiliki penyerahan hidup kepada Tuhan, sekalipun pelayanan itu sendiri tidak mudah, membutuhkan pengorbanan, membutuhkan penyangkalan diri seperti jemaat Makedonia, mereka tidak focus kepada persoalan kekurangan, kemiskinan mereka, mereka tidak focus kepada apa yang mereka tidak miliki tetapi mereka melakukan apa yang mereka bisa lakukan, apa yang mereka bisa bagikan. Sehingga Paulus juga menasehati kita untuk memberikan sesuai apa yang ada pada kita, bukan yang tidak kita miliki. Kalau kita hanya punya waktu untuk menolong, waktu untuk berdoa, kalau kita hanya punya telingga untuk mendengar, kalau kita hanya punya kata-kata penguatan dan penghiburan, punya kemampuan memasak/membuat kue, apapun yang kita punya itu dapat kita berikan dengan kasih dalam pelayanan. Yakinlah penyerahan hidup kepada Tuhan, tidak hanya menyenangkan hati Tuhan, tetapi memberkati orang lain dan menimbulkan banyak ucapan syukur kepada Tuhan. Selamat HUT Perhimpunan Kasih, tetaplah menjadi berkat dan selalu jadikan kasih sebagai dasar dalam pelayanan‌ Tuhan Yesus memberkati kaum wanita sekalian. Amin.

(sumber gambar : KPD Palu Timur)

(Mayor Melti Karaginta – OP RSU.Bokor Turen, Divisi Jawa Bali)


PEBRUARI – MINGGU KEDUA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Cara membuktikan kasih kepada Tuhan dan sesama I Petrus 3: 8-12 Bukti BNBK no. 26, 188, 199 Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata kasih memiliki arti yaitu perasaan sayang, cinta atau suka terhadap seseorang atau sesuatu. Jadi jika kita berbicara tentang kasih, maka kita sedang berbicara tentang perasaan yang berkaitan dengan hati kita kepada seseorang atau sesuatu yang kita sayang, cinta atau suka. Nelson Mandela pernah berkata : "Tak seorangpun yang terlahir untuk membenci orang lain karena warna kulitnya, latar belakangnya atau agamanya.

Orang harus belajar untuk membenci, jika orang bisa belajar untuk membenci maka mereka juga bisa diajar untuk mengasihi, karena kasih lebih alamiah bagi hati manusia ketimbang rasa benci" Memang benar, perasaan benci atau marah biasa terjadi karena keadaan hati yang tidak dapat menerima perlakuan orang lain terhadap diri kita. Banyak orang yang akhirnya sangat berhati-hati dalam memilih teman bahkan ada orang yang memilih hidup menyendiri untuk menghindar dari perasaan benci atau kemarahan. Pertanyaannya: Apakah kita dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain? Sebagai makhluk sosial,manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain entah itu keluarga atau orang-orang disekitar kita. Dari awal penciptaan, Allah berfirman,"Tidak baik, kalau manusia Itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia�. (Kejadian 2:18). Allah tahu bahwa manusia terbatas menolong dirinya sendiri. Allah menempatkan manusia di taman Eden dan menjamin hidup mereka dengan menyediakan semua kebutuhannya. Namun manusia diperdaya oleh iblis sehingga mereka jatuh ke dalam dosa, inilah awal dari hilangnya cinta, damai, dan kasih yg semula ada. Sikap mencari pembelaan untuk membenarkan diri membuat hidup semula yg penuh kasih dan cinta, harus hilang dari hidup manusia pertama (Adam menyalahkan Hawa, Hawa menyalahkan ular). Kecenderungan ini terus menerus terjadi dalam kehidupan umat manusia, namun sebagai orang -orang yang percaya pada Tuhan Yesus, kaum wanita dituntut untuk tidak memiliki sikap mencari pembelaan untuk membenarkan diri dari perbuatan salah yang kita lakukan atau yg terjadi di sekitar kita. Karena saat kita melakukannya, maka kita termasuk Orang-orang yg mementingkan diri sendiri,menganggap diri lebih baik dari orang lain dan yang terpenting adalah kita tidak dapat mempraktekkan Kasih Kristus dalam hidup kita. Apa yg dapat kita lakukan untuk membuktikan bahwa kita memiliki kasih Kristus dalam hidup kita? Ada beberapa hal yang kita pelajari dari 1 Petrus 3:8-12 yang dapat membuktikan kita memiliki kasih Kristus yaitu : 1. Memiliki kerendahan hati (ayat 8) Sikap rendah hati membuat kita menjadi seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara dan penyayang, kerendahan hati dapat menjadikan kita orang-orang yang dapat menerima pendapat orang lain dan tidak menganggap pendapatnya yg paling benar; orang-orang rendah


hati dapat merasakan kesusahan orang lain dan peduli dengan keadaan sekitarnya. Kerendahan hati dapat menuntun kita untuk mengasihi dan menyayangi sesama tanpa memandang status sosialnya. 2. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan (ayat 9a) Kita tidak dapat membuat semua orang menyukai apa yang kita lakukan, namun kita dapat selalu bersikap baik pada siapapun sekalipun orang yang berbuat jahat kepada kita. Karena dengan demikian kasih Kristus dinyatakan dalam hidup kita. 3. Menjadi berkat melaui perkataan (ayat 9b-11) Setiap hari kita bertemu dgn berbagai karakter /sifat manusia. Ada yang membuat kita harus ekstra sabar menghadapinya, tetapi ada yg kita bisa belajar dari hidup mereka yg berkenan dihadapan Tuhan Yesus. Sebagai wanita Kristen, kita diharapkan untuk menjaga ucapan kita. Jangan sampai yang keluar dari mulut kita adalah caci maki, sumpah serapah dan ucapan yg menipu. Apapun yang kita ucapkan, kiranya mendatangkan berkat bagi orang lain, keluarga dan diri kita sehingga sesama melihat ada Kristus dalam hidup kita. Ketiga hal di atas adalah bukti kasih yang dapat kita lakukan dalam kehidupan kita setiap hari, dalam hubungan/interaksi dengan sesama kita. Inilah yang Tuhan kehendaki bagi kita sebagai orangorang yang telah dikasihi Tuhan Yesus tanpa syarat, tanpa batas, dan pada ayat 12 a dituliskan bahwa,� Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar," artinya adalah saat kita mempraktekkan kasih kita pada sesama maka Tuhan Yesus memandang kita sebagai orang benar, sehingga akan selalu ada pertolongan dari Tuhan. Jadilah wanita-wanita yang mengasihi Tuhan Yesus melalui sesama kita. Tuhan Yesus memberkati, amin!

(Mayor Marthiena Tule – Korps Ambon, Regional Indonesia Timur)


PEBRUARI – MINGGU KETIGA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Tips menyanyi dengan baik Mazmur 13:6 Menyanyi/nyanyian BNBK no. 167, 279, 428 Menyanyi merupakan hal yang sangat wajar dan menyenangkan bagi semua orang, apakah kita sebagai penyanyi maupun pendengar nyanyian. Bernyanyi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah penyembahan di gereja. Yesuspun menunjukkan pada kita semua bahwa saat berkumpul bersama para murid, mereka menyanyikan nyanyian pujian (Matius 26:30).

(sumber gambar : https://ebahana.com

Kita juga pasti paham benar bahwa kita bernyanyi untuk menyembah dan memuliakan Dia yang Maha Agung. Tetapi, mengapa sebagian orang tidak memiliki percaya diri untuk dapat memuji Tuhan dengan segenap hati di gereja? Walaupun kita sadari bahwa tidak semua orang dapat bernyanyi dengan baik dan indah, untuk itu beberapa hal dibawah ini patutlah menjadi perhatian dan pengetahuan kita . Berikut beberapa tips yang dapat membantu agar kita bisa sama-sama belajar untuk bernyanyi dengan baik dengan segenap hati dan lebih percaya diri di gereja. 1. Menerima suara yang Tuhan berikan kepada kita Setiap orang diciptakan-Nya memang mempunyai pita suara dan memiliki alat penggemanya yakni : tenggorokan, mulut, dan hidung yang apabila kita menyesuaikan dan melatihnya (menyetel alat penggema) maka baiklah suara kita, namun apabila sesuatu yang kurang baik dengan bunyi suara kita masalahnya terletak pada 3 bagian instrument vocal yakni : nafas, pita suara dan alat penggema. Jadi, tak masalah jika suara kita tidak seindah para finalis Indonesian Idol. Tuhanlah yang telah menenunnya menjadi bagian dari diri kita (Mazmur 139:13). Kita tetap bisa bernyanyi dan memuliakan Tuhan dengan segenap hati dan penuh percaya diri. 2. Menyiapkan tubuh untuk Bernyanyi Bila kita menghendaki dapat bernyanyi dengan baik maka dibutuhkan serangkaian latihan latihan gerakan tubuh agar suara yang keluar menjadi baik, yakni : a. Lakukanlah gerakan gerakan tangan yang menjangkau, menyentuh jari kaki secara bergantian, memutar badan kekiri dan kekakan, melipat lutut dengan berdiri dan berjongkok. b. Lemaskanlah otot – otot leher dengan memutar kepala searah jarum jam, menganggukkan kepala dengan dagu yang menyentuh dada dan kepala belakang menyentuh punggung. c. Lemaskan otot otot bahu dan lengan dengan menggerakkan melingkar dengan tangan yang berjabatan satu sama lain, dan mempertahankannya sehingga otot menjadi lemas. d. Lemaskan otot-otot rahang dengan mengerakkan rahang bawah naik dan turun sambil mengucapkan “ya, ya, ya� lakukan seakan-akan sedang memakan makanan yg besar. e. Buatlah gelembung udara di antara kedua bibir sehingga menimbulkan suara seperti bunyi sepeda motor.


3. Proses Pemanasan Suara Walaupun tubuh kita secara keseluruhan telah siap menyanyi namun sebaiknya seorang penyanyi memanaskan suaranya terlebih dahulu dengan cara : a. Menyanyikan nada nada yang mudah dijangkau b. Berusaha tidak menyanyikan nada setinggi atau serendah mungkin. c. Perhatikanlah apakah semua otot bekerja dengan baik dan terkontrol. Jangan memaksa otot-otot bekerja melebihi kemampuannya seperti berteriak. d. Bunyikan suara “ya� agar melatih rahang bawah dan lidah e. Nyanyikan suku-suku kata yang berakhir dengan n, m, dan ng misalnya awan, malam, datang yang akan menolong kita merasakan mendengung dan bergema. f. Latihan pemanasan yang baik dengan menggerakkan bibir, lidah, dan rahang bawah dengan membunyikan bunyi yang mudah dibentuk dan menolong pengendalian suara kita. 4. Bagaimana Bernafas dengan benar Seorang penyanyi mengambil nafas ke dalam tubuhnya dan menggunakannya sebagai sumber tenaga untuk membuat pita suara bergetar, dengan kata lain suara dijalankan oleh udara dari paru-paru, oleh sebab itu sangat penting bagi seorang penyayi atau kita yang akan menyanyi tahu betul bagaimana caranya bernafas dengan benar yakni : a. Tariklah nafas melalui hidung, menyusuri tenggorokan dan melalui salurannya masuk ke paru – paru kemudian secara perlahan lahan dikeluarkan melalui saluran tenggorokan dan mulut. b. Udara yang masuk ke tubuh digerakkan otot sekat rongga dada yang terletak di antara rongga dada dan rongga perut atau yang disebut diafragma. c. Kita dapat mempelajari berapa jauh sekat rongga dada itu turun saat kita menarik nafas dan naik saat perlahan lahan kita mengeluarkan melalui mulut. d. Bagian penting yang harus kita ingat sebelum pengambilan nafas ialah: - Dada harus tegap tanpa ketegangan - Perut bawah harus ditarik kedalam - Perut bagian atas harus bergerak. e. Tariklah nafas dengan cepat, masukkan dengan lebih banyak kedalam, dan keluarkan sedikit demi sedikit seuai dengan jumlah birama yang diperlukan. Mungkin tips ini hanya sebagian kecil yang dapat kami sampaikan untuk menjadi bahan acuan kita dapat menyanyi dengan baik namun jika kita berlatih dengan penuh kesungguhan maka kita kan menjadi kaum wanita yang dapat memuji Allah dengan baik dan benar. Tuhan memakai hati kita sebagai standar dalam menyanyi, selain itu, saat kita bernyanyi bersama saudara-saudara seiman di gereja, kita memuliakan Dia sebagai satu tubuh Kristus. Mari kita bernyanyi dengan penuh percaya diri, bukan karena kehebatan kita, tetapi karena Dia, Tuhan yang hebat dan melengkapi kita dengan kemampuan untuk menyanyi, memuji dan memuliakan Tuhan.

(sumber gambar : KPD Palu Barat)

(Mayor Marisa Mangela – Pemimpin Pelayanan Wanita Divisi Kulawi)


PEBRUARI – MINGGU KEEMPAT Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

“Kebenaran dalam perpektif Alkitab” – Penelaahan Alkitab Yohanes 4: 4-42 Benar/kebenaran BNBK no. 16, 232, 345

Allah Sang Pencipta adalah Allah yang Maha Mulia, manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, dengan tujuan untuk memuliakan Allah, namun sejak manusia jatuh dalam dosa, Alkitab menyatakan “seperti ada tertulis…..” Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.” (Roma 3:10). Kini manusia berdosa telah terpisah dengan Allah dan kehilangan kebenaran Allah, yakni suatu keadaan yang sama sekali tidak sesuai dengan tujuan atau kehendak Allah. Manusia benar-benar mengalami kerusakan yang sedemikian rupa, bukan sekedar mengenai kecenderungan melakukan kesalahan dan kekeliruan dalam melihat dan menilai segala sesuatu, namun yang lebih celaka adalah, bahwa manusia telah didapati merebut kedudukan Allah, yakni dengan cara menentukan sendiri mengenai apa yang baik dan apa yang tidak baik dalam kehidupan ini, (Yesaya 5:20). Tetapi Allah adalah yang benar dan juga Allah yang maha Kasih. Karena Kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia, Allah berkenan menyatakan kehendak-Nya, bahwa hanya melalui Yesus Kristus, jalan untuk manusia diselamatkan (dinyatakan benar dihadapan-Nya) telah dibuka (Yoh 3:16), demikian bahwa semua maksud mulia dari Allah kepada manusia, telah diwujudkan-Nya dan semuanya dituliskan dalam tiap bagian Alkitab yang adalah Firman Allah. (sumber gambar : https://mnnews.today)

Rasul Yohanes adalah salah satu hamba Allah, ia yang juga merupakan Rasul Yesus Kristus, diutus oleh Alla untuk menuliskan Firman-Nya, khususnya mengenai bagaimana agar manusia berdosa dapat kembali mengalami kebenaran Allah dan memuliakan-Nya. Salah satunya sebagaimana yang tertulis dalam Yohanes 4:1-42. Firman Tuhan mengisahkan tentang Allah didalam Yesus Kristus yag berkenan menjumpai seorang perempuan berdosa yang berasal dari Samaria. Memperhatikan kehidupan wanita dari Samaria ini, maka terbukti bagaimana dosa sungguh membuat manusia telah kehilangan kebenaran Allah, yakni ketidakmampuan menerapkan standart hidup yang sesuai dengan yang diinginkan Allah. Bagaimana tidak? Perempuan Samaria ini adalah seorang yang beribadah (ayat 20-22) tetapi ternyata ia hidup bersama dengan seorang pria yang bukan suaminya, setelah sebelumya ia mempunyai lima suami (ay. 17-18). Kehidupan dengan standar ganda semacam ini, yakni percaya akan Allah namun sekaligus juga mengikuti arus dunia, ternyata menjadi pilihan yang dianggap paling aman oleh kebanyakan manusia berdosa. Kaum wanita kekasih-kekasih Tuhan, Injil adalah kabar baik dari Allah, sebagaimana Firman Tuhan ini menyaksikannya. Setelah percakapan berlangsung Yesus Kristus senantiasa bersikap penuh dengan penerimaan, kesabaran dan kelemahlembutan dalam membuka kebenaran Allah dan memberikan dengan cuma-cuma penyelamatan-Nya, sedangkan perempuan Samaria dengan sikapnya yang meremehkan/penolakan (ay. 9, 11-12) dan menyembunyikan kesalahan (ay 17), perikop ini ternyata diakhiri dengan bertambahnya orang-orang yang menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Baik perempuan Samaria maupun orang banyak tersebut kini telah berada dalam tingkatan yang sama, mereka sama-sama memperoleh penerimaan (pembenaran) Kristus dan sama-sama memuliakan


Allah dalam nama Yesus Kristus, sehingga mereka dimampukan untuk berkata, “bahwa Dialah (Yesus Kristus) benar-benar Juruselamat dunia�. (ay. 41-42). Pertanyaan untuk menjadi bahan diskusi: 1. Dalam kisah ini, menurut saudara, karakter apa yang menonjol dari perempuan Samaria ini? (baik sebelum dan juga sesudah ia berjumpa dan bercakap-cakap dengan Yesus Kristus). 2. Sebagai orang percaya, apa pesan yang Allah sampaikan kepada saudara, karena sebagai wanita, bisa saja kita diperhadapkan dengan pilihan-pilihan hidup yang sulit dan terbatas ? Semua manusia pada dasarnya adalah pendosa. Apabila ia berdiri dihadapan sesamanya, maka dapat saja ia membenarkan dirinya di hadapan sesamanya tersebut, tetapi jika ia berhadapan dengan Allah, mampukah ia? Keadaan itu harus dibereskan, dan murni hanya melalui kasih karunia Allah. Kasih karunia itu adalah inisiatif Allah, dilimpahkan semata-mata karena kebenaran Allah yaitu bahwa Allah adalah kasih adanya. Manusia tidak memiliki apapun yang menjadikannya layak untuk menerima kebaikan seperti itu, hanya melalui Yesus Kristus saja, penebusan atas dosa dilakukan, sehingga baik diri serta tindakantindakan manusia dapat berkenan dan dibenarkan leh Allah. Menjadi Pokok doa : Supaya kita dikuatkan untuk menjalani kehidupan yang benar seturut kehendak Allah, yang telah dikaruniakan oleh Allah dengan penuh kasih melalui Yesus Kristus Juruselamat dunia, Amin.

(Kapten Rini Panjaitan


MARET – MINGGU PERTAMA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

“Kuasa doa dalam kehidupan wanita” 1 Samuel 1 : 1-18 Doa BNBK no.227, 10, 254

Nats : ’’dan dengan hati pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu- sedu’’ (ayat 10) Setiap bulan Maret kita mengadakan ibadah Hari Doa Sedunia ( HDS ) dan yang berperan dalam ibadah itu adalah kaum wanita dan diikuti oleh seluruh anggota jemaat korps/pos luar/pos pelayanan bahkan institusi pelayanan Bala Keselamatan seperti panti asuhan, rumah sakit, sekolah dan lainlainpun dapat menyelenggarakannya. Ini bukan suatu kebetulan karena melalui acara inilah kaum wanita dan seluruh jemaat Tuhan dapat dikuatkan dan diingatkan kembali tentang doa dalam persekutuan orang-orang percaya dan berdoa bagi sesama sesuai dengan panduan yang telah disiapkan oleh Kaum Wanita dari negara tertentu sesuai dengan pengaturan dari Dewan Gereja Sedunia. Kehidupan ini memiliki banyak hal yang menjadi tantangan dan permasalahan, kita harus menghadapinya dan tidak semata-mata menggunakan akal budi dan kepandaian kita, kita memerlukan Tuhan untuk mengatasi hal-hal tersebut, dan doa telah menjadi satu kekuatan yang membuat kita mampu bertahan dalam kehidupan ini. Sehingga dalam persekutuan-persekutuan dengan orang-orang percaya lainnya, kita sering mendengar kesaksian-kesaksian yang menyatakan bahwa kuasa doa membuat mereka tetap bertahan hidup. Sebagaimana pengalaman dalam kehidupan saya, pada tahun 2010 saya mengalami kekurangan sel darah merah (haemoglobin), kadar Hb (haemoglobin) dalam tubuh saya hanya 4,9 (catatan : angka normal kadar hb wanita 12-16 g/dl), saya memerlukan tambahan darah melalui transfusi dan hampir membuat saya menyerah dan putus asa, saya bergumul dalam doa dan banyak teman-teman Opsir yang mendukung saya dalam doa. Tuhan mendengarkan doa-doa yang telah disampaikan untuk saya, tepat pada waktunya saya dapat menerima 4 kantong darah dan proses transfusi berjalan dengan baik. Tuhan menyatakan pertolonganNya melalui doa-doa yang disampaikan oleh para Opsir dan saya secara pribadi. Oleh karena itu, mari kita melihat pengalaman seorang ibu yang bernama Hana, istri dari Elkana; walaupun dia tersakiti oleh madunya yaitu Penina selama bertahun-tahun, ia tidak menyerah dan putus asa, justru ia datang kepada Tuhan dan berdoa. Sebanyak Penina menyakiti hatinya dan membuatnya gusar karena Tuhan telah menutup kandungannya, maka sebanyak itu pula Hana pergi ke rumah Tuhan, dengan hati yang pedih ia berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. Terdapat beberapa sikap iman dalam kehidupan Hana ketika ia berdoa kepada Tuhan : 1. Ia berdoa dengan sungguh-sungguh (ayat 10) Kita dapat membayangkan perasaan hati Hana, ketika Penina menyakiti hatinya; sebagai seorang wanita yang sudah menikah, tentunya Hana memiliki harapan untuk mendapat anak namun, ternyata harapan ini tidak terwujud. Dari tahun ke tahun, Penina selalu menyakiti hati Hana dan membuat Hana gusar, kegusaran hati Hana terwujud dalam sebuah sikap yaitu Hana menangis dan tidak mau makan. Bahkan Elkana, suaminya telah menyatakan komitmennya sebagai suami (ayat 8,”…Bukankah aku lebih berharga bagimu daripada sepuluh anak lakilaki?” namun Hana, tak bergeming dengan pernyataan suaminya, ia berdoa kepada Tuhan


dengan hati pedih, ia menangis tersedu-sedu. Ia berdoa dengan sungguh-sungguh, di hadapan Tuhan, sambil bernazar (ayat 11) 2. Ia terus menerus berdoa (ayat 12) Hana memiliki keyakinan bahwa Tuhan ada, Ia melihat kesengsaraan hidupnya sebagai seorang wanita, Tuhan memahami apa yang menjadi kerinduan hatinya, apa yang menjadi masalah dan tantangannya. Ia berdoa terus menerus di hadapan Tuhan, berdoa terus menerus adalah berdoa yang tiada henti, ia terus menyampaikan kepada Tuhan beban dan penderitaan batin yang dialami oleh karena sikap dan perlakuan Penina. Hana tidak lari dari kenyataan yang dialaminya, ia lari kepada Tuhan dan terus menerus menyampaikan isi hatinya kepada Tuhan, ia menceritakan kepada Tuhan rasa cemas dan sakit hatinya. Setahun kemudian, Tuhan menjawab doa-doa Hana (ayat 20), Hana mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Samuel, “…sebab katanya ”Aku telah memintanya dari pada TUHAN” Kaum wanita yang diberkati Tuhan, kita memiliki beban dan pergumulan hidup yang berbeda-beda, tetapi kita dapat meneladani sikap Hana dalam mengatasi beban dan pergumulan hidupnya. Sebagaimana pengalaman hidup kita, setiap beban dan pergumulan itu dapat menimbulkan rasa sakit hati, kecewa, tertekan, cemas, terhina, tersakiti, dicemooh dan tidak dihargai, bahkan tidak jarang yang membuat kita terbeban dan bergumul adalah orang-orang terdekat kita, suami, orangtua, anak-anak, teman-teman sekerja maupun sepelayanan kita. Kita tidak dapat menghindarinya dan lari begitu saja dari kenyataan ini, kita dapat membawanya ke hadapan Tuhan, seperti Hana, berdoa dengan sungguh-sungguh dan terus menerus, nyatakan apa yang membuat kita cemas dan sakit hati, relakan hati kita diubahkan dari membenci menjadi mengampuni dan saksikan betapa hebatNya kuasa doa kita. (sumber gambar : https://www.danielnugroho.com)

“Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tesalonika 5:17-18)

(Kapten Evita Mau – Korps Tosonde, Divisi Palu Barat)


MARET – MINGGU KEDUA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Rahasia Doa yang dijawab oleh Tuhan. Yohanes 15 : 1-8 Minta BNBK no. 114, 331, 273

Nats : “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya”. (Yohanes 15 :7) Semua orang percaya pasti suka ayat ini karena kita senang jika apa yang menjadi keinginan dan permintaan kita dikabulkan. Apa saja yang kita minta, kita akan menerimanya. Namun tidak semudah itu, sebab kalimat sebelumnya mengatakan ,”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu.” Syarat doa yang dijawab adalah tinggal di dalam Kristus. Perumpamaan pokok anggur yang benar adalah perumpamaan yang menggambarkan Yesus sebagai pokok anggur dan kita sebagai carangnya, gambaran ini merupakan gambaran hubungan kita dengan Tuhan. Sebagaimana ranting bisa hidup bilamana terhubung dengan pokok, demikian pula orang percaya akan hidup selama tinggal di dalam Yesus Kristus. Ini berbicara bahwa Yesus adalah sumber kehidupan kita, jika ingin doa kita dikabulkan maka kita harus tinggal di dalam firmanNya. Tinggal di dalam Kristus memiliki makna sebuah hubungan yang dekat dan terus menerus seperti ranting pohon yang melekat pada batangnya, melekat kepada Tuhan berarti memiliki persekutuan yang akrab dengan Tuhan. Orang yang hatinya melekat kepada Tuhan adalah orang yang suka sekali merenungkan firman Tuhan, memperkatakannya dengan iman dan melakukannya dalam kehidupan setiap hari.

(sumber gambar : https://infokatolik.id)

Mazmur 1 : 2-3 mengatakan,”tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam, Ia seperti pohon yang di tanam di tepi aliran air yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan yang tidak layu daunnya ; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” Betapa kita perlu merenungkan firman Tuhan, dari sana kita akan semakin mengenal dan mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan karena kehendakNya dapat kita temukan dalam Firman Tuhan. Berkat yang Tuhan sediakan bagi orang yang tinggal di dalam Dia adalah kita diperkenankan meminta apa saja, sebagaimana dalam Yohanes 15 : 16b,”…supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” Kita dapat meminta kepada Tuhan melalui doa-doa yang kita panjatkan kepadaNya dan ada jaminan bahwa jika Tuhan menghendakinya maka Ia akan memberikannya kepada kita. Rahasia doa yang dijawab adalah tinggal di dalam Kristus, sebab di luar Kristus kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15: 5). Mari kita buktikan bahwa selama ini kita tinggal di dalam Tuhan melalui ketaatan dan kehidupan yang menyenangkan Tuhan dan ini adalah salah satu rahasia doa yang dijawab oleh Tuhan, seringkali kita berdoa, beribadah, bersekutu dengan Tuhan tergantung pada situasi dan keinginan kita. Padahal halhal itu sebenarnya adalah salah satu cara kita untuk tinggal di dalam Kristus, kita harus melakukannya dengan sungguh karena kedekatan kita dengan Kristus akan menolong kita memiliki kepekaan rohani untuk mengetahui bagaimana Tuhan menjawab doa-doa yang kita sampaikan kepadaNya.


Semoga renungan ini akan mendorong kaum wanita untuk lebih tekun dan sungguh-sungguh tinggal di dalam Kristus, sehingga kita akan mengalami jawaban-jawaban doa yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Tekun dalam beribadah dan menjaga hubungan dengan Tuhan adalah kekuatan kita dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Mari kita meminta hikmat kepada Tuhan agar kita dimampukan untuk senantiasa tinggal di dalam Dia dan menjadi pelaku-pelaku Firman. Tuhan memberkati !

(Mayor Lidjah Silalahi – Korps Bunuraya, Divisi Sumatera Utara).


MARET – MINGGU KETIGA – KEGIATAN Ketrampilan Memasak Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Resep Klaapertart sederhana dan enak 1 Korintus 10 : 6-13 Nikmat Ada satu sobatku, BNBK no. 126. 184

Memasak adalah satu hal yang selalu melekat dalam kehidupan seorang wanita, sekalipun kita juga perlu menyadari bahwa pria juga tak kalah hebat dalam hal masak-memasak. Benar bukan ? Anggota keluarga akan sangat senang bila dapat menikmati masakan yang disediakan di dalam rumah. Terkadang sebagai wanita, kita kehabisan ide, masakan apa lagi yang harus dimasak. Untuk itu, rasanya penting bagi kita sebagai kaum wanita untuk banyak berkreasi di dalam rumah khususnya dalam hal memasak. Nah, kaum wanita yang diberkati oleh Tuhan, kali ini kita akan mengenal salah satu kekayaan kuliner nusantara yaitu klapertart, klapertaart adalah salah satu jenis makanan yang mendapat pengaruh dari penjajahan Belanda dan kuliner yang satu ini lebih dikenal sebagai kuliner khas asal Manado, yang juga merupakan salah satu daerah bekas jajahan Belanda. Kuliner “Klapertaart” terdiri dari beberapa jenis bahan yang membuatnya kaya akan rasa, dan dibuat dengan beberapa proses memasak (dimasak & dipanggang). Namun kelezatan dan kenikmatan kuliner ini, membuat kita akan ketagihan untuk memakannya, selain itu kuliner ini juga mempunyai nilai jual yang lumayan untuk menambah pendapatan keluarga kita. Proses memasak dan memanggang klapertart ini adalah sebuah proses yang menghasilkan kenikmatan rasa yang enak, perpaduan aneka jenis bahan dengan ukuran yang tepat juga memengaruhi kelezatannya. Apa yang dapat kita pelajari dari kuliner ini tentang kehidupan kita? Sebagaimana perpaduan aneka jenis bahan dan proses memasaknya, maka kehidupan yang penuh dengan rupa-rupa pengalaman adalah sebuah proses yang sedang jalani untuk menggenapi karya dan rencana Allah bagi kehidupan kita. Dalam Firman Tuhan, 1 Korintus 10:13 berkata “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” Pribadi yang tangguh tercipta dari rumitnya proses hidup yang dijalani. Dan jalan kehidupan masingmasing kita berbeda satu dengan yang lainnya, kita punya kisah dan alur cerita yang berbeda, namun satu yang sama bahwa kita memiliki Tuhan Yesus Kristus. Manusia diciptakan dengan begitu unik dan sempurna di pandangan Tuhan, dengan segala keterbatasan dan juga kelebihan yang masing-masing ada pada diri kita. Namun apa yang membuat kita tetap kuat untuk menjalani kehidupan ini adalah karna Tuhan yang menjadi penopang kehidupan kita adalah setia. Apa yang Ia janjikan bagi kita, pasti akan Ia tepati sebab Ia begitu mengasihi kita umat ciptaanNya. Terlalu sulit atau sukarkah jalan yang kita lalui? Ingatlah bahwa kita memiliki Tuhan Yesus Kristus, yang kuasaNya melebihi apapun dalam dunia ini. Dia dapat melakukan yang terbaik untuk hidup kita, mengangkat dan menjadikan kita pemenang atas setiap cobaan dan tantangan hidup kita. Teruslah berkarya bagi Tuhan, dan biarlah hidup kita menjadi satu persembahan yang hidup dihadapanNya. Amin.


Sekarang mari kita belajar resep sederhana membuat Klapertaart dengan ukuran bahan dan takarantakaran yang mudah dan praktis. Adapun Bahan yang dibutuhkan : 1. 3 Sachet Susu Kental Manis 2. 7 sdm gula Pasir 3. 6 sdm Maizena 4. 3 Butir Telur (Kuning & Putih dipisahkan) 5. 2 sdm mentega 6. 3 Buah Kelapa Muda dikeruk dagingnya (Dicincang kasar) 7. 3 Gelas Air Kelapa muda 8. 1 sdm Rum Essence Topingnya: 1. Kenari dicincang kasar (pilihan sesuai selera) 2. Keju yang sudah diparut 3. Kismis (pilihan sesuai selera) 4. Bubuk kayu manis secukupnya

(sumber gambar : http://mahligai-indonesia.com)

Langkah Pembuatan : 1. Masukkan air kelapa muda, kuning telur, gula pasir, susu kental manis, maizena dan daging kelapa muda dalam satu wadah, kemudian diaduk untuk mencampur semua bahan. Masak menggunakan api sedang, aduk sampai meletup-letup. 2. Matikan api dan masukkan mentega atau margarine serta um essence, aduk rata. 3. Tuangkan adonan ke dalam aluminium foil/wadah lain 4. Kocok/ mixer putih telur sampai kaku (berbusa putih). Setelah itu masukan diatas adonan yang pertama untuk menutupi bagian atasnya. 5. Taburkan bubuk kayu manis secukupnya serta parutan keju, kismis dan kenari diatasnya. Setelah itu panggang selama 5-10 menit, sampai warnanya berubah kecoklatan. 6. Angkat dan sajikan untuk keluarga anda. Disajikan dingin lebih nikmat. Selamat mencoba !

(Letnan Junike Allo – Opsir Asisten PIA. Matahari Terbit Surabaya, Divisi Jawa Bali)


MARET – MINGGU KEEMPAT – INFO HUKUM Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

“Batasan usia menikah bagi wanita menurut Undang-Undang” Roma 13 : 1-2 Perintah BNBK no. 137, 234, 222

Pernikahan adalah suatu komitmen antara laki-laki dan perempuan yang melibatkan hak-hak seksual secara timbal balik. Pernikahan adalah lembaga pertama yang ditetapkan Tuhan bagi semua orang dan Alkitab sebagai firman Tuhan yang memberikan petunjuk tentang pernikahan Kristen sebagai lembaga yang kudus dan kewajiban orang percaya adalah menaati Firman Tuhan dan membangun kehidupan pernikahan yang sesuai dengan kehendak Allah. Tuhan Yesus bersabda,”Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Matius 19:6) Sebagai warna negara, maka kita juga harus mematuhi ketentuan undang-undang yang telah disahkan dan mengatur tentang pernikahan, sehingga pernikahan Kristen dapat dikategorikan memenuhi hukum Gereja dan Pemerintah dalam hal ini perundang-undangan. Salah satu hal yang akan di bahas adalah tentang batasan usia menikah bagi kaum wanita, ini penting karena menyangkut hak kaum wanita untuk menentukan kapan ia menikah dengan pertimbangan kesiapan fisik dan mental dan dapat menghindarkan kaum wanita dari kekerasan dalam rumah tangganya di masa mendatang. Batasan usia menikah bagi wanita menurut Undang-Undang Perkawinan nomor 1 tahun 1974, Bab I Pasal 1 disebutkan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, dan Pasal 2 ayat (1) Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan pasal 7 ayat (1) ialah Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun, namun dalam pasal 6 ayat (2) menjelaskan untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 (duapuluh satu) tahun harus mendapat izin kedua orang tua. Setelah melewati perjuangan panjang maka pada saat ini pemerintah telah memutuskan bahwa batas usia perkawinan minimal adalah 19 tahun, Presiden Joko Widodo menetapkan melalui UndangUndang nomor 16 tahun 2019 tentang Perubahan Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, dalam Pasal 7 ayat (1) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut “Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun”. Bagi kaum wanita, batas usia menikah yang belum mencukupi sesuai aturan bisa berdampak bahaya khususnya perempuan. Menikah pada usia dini lebih banyak menanggung bahaya dan resiko di masa yang akan datang, anak perempuan yang menikah di usia dini beresiko tinggi mengalami gangguan kesehatan karena melahirkan di usia dini, hal ini dikarenakan organ-organ reproduksi belum siap, pada remaja perempuan yang menikah usia dini sekitar 68% meninggal saat melahirkan dan 90% terjangkit kanker rahim . Selain resiko kesehatan pada anak perempuan yang menikah dini maka kesiapan mental juga belum cukup sehingga bisa membuat terkena depresi pasca melahirkan. Perempuan yang menikah dini rentan terhadap resiko kekerasan dalam rumah tangga, gizi buruk, gangguan kesehatan seksual dan reproduksi, serta keadaan psikologis yang tidak stabil. Sebelum usia 18 tahun rata-rata wanita belum memiliki kondisi emosional yang stabil untuk menjalani kehidupan


rumah tangga, bila mendapatkan tekanan maka akan kesulitan menyelesaikan masalah rumah tangganya dan bereaksi sesuai keinginan tanpa memikirkan dampak pada anak-anak yang dilahirkan. Anak dengan usia pernikahan dibawah umur tentu banyak mengalami tuntutan atas beban yang dibawa ketika menikah, selain itu akan menjadi minder (minder adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa tidak lebih baik daripada orang lain). Kenapa minder? karena kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dan layak karena menikah. Dalam hal ini sudah dirancangkan dalam program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak minimal selama 12 tahun, jika di bawah usia muda mereka sudah menikah maka kewajiban pemenuhan pendidikan telah terenggut dari anak-anak yang menikah di bawah umur. Batas usia minimal perkawinan berbeda antara pria dan wanita tidak saja menimbulkan diskriminasi dalam konteks hak untuk membentuk keluarga melainkan juga telah menimbulkan diskriminasi terhadapa perlindungan dan pemenuhan hak anak. Jadi batas usia menikah ini ditetapkan dengan banyak pertimbangan melalui aspirasi masyarakat, lembaga, organisasi perempuan dan juga komisi anak. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir (memperkecil) adanya pernikahan dini pada usia anak. Seperti kita ketahui bersama, pernikahan anak merupakan masalah yang butuh mendapat perhatian secara khusus apalagi di Indonesia, khususnya sampai saat ini masih dianggap wajar terjadi. Beberapa alasan yang menyebabkan antara lain adalah budaya, kurangnya pengawasan orangtua, serta faktor sosial dan ekonomi. Dengan diberlakukannya aturan ini, diharapkan dapat mengurangi jumlah pernikahan dini yang sebenarnya sangat merugikan khususnya bagi anak perempuan. Jadi kaum wanita, ini adalah aturan yang pemerintah tetapkan bagi Indonesia. Sebagai masyarakat yang baik kita harus melakukan ketetapan tersebut. Hal ini pula yang dikehendaki oleh Tuhan bagi kita seperti ayat perenungan kita hari ini, “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.�. (Roma 13:1-2) (Letnan Sisca Novalia, Opsir Korps Luku dan Sekretaris Orang Muda Divisi Palu Barat) (Leaflet di bawah ini dapat diperbanyak sesuai kebutuhan setempat.)



APRIL – MINGGU PERTAMA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Penderitaan Kristus sebagai teladan 1 Petrus 2 :18-25 Penderitaan/derita BNBK no. 172, 244, 405

Kaum wanita yang diberkati Tuhan, penderitaan berasal dari kata derita yang merupakan kata bentukan dari kata Dhira yang dalam Bahasa Sansekerta berarti menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau menahan sesuatu yang tidak menyenangkan atau tidak mengenakkan. Penderitaan adalah hal yang tidak disukai oleh banyak orang, bahkan secara jujur kita pasti memilih kehidupan yang bebas dari penderitaan. Namun penderitaan itu tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan umat manusia, penderitaan sering datang begitu saja, tanpa diundang dan mau tidak mau, suka tidak suka, kita tidak bisa menghindarinya. Melalui pembacaan Firman Tuhan yang sudah kita baca, mari kita belajar bersama dari teladan Tuhan Yesus : 1. Orang benar mengalami penderitaan (ayat 18-22) Kaum wanita yang dikasihi Tuhan, Tuhan mengijinkan orang benar mengalami penderitaan karena Tuhan hendak menuntun kita kepada pengalaman mujizatNya. Tuhan tidak mau kita hanya mendengar dari apa kata orang tentang mujizatNya, namun Tuhan ingin agar kita mengalami sendiri mujizatNya, sehingga hidup kita menjadi berkat dan kesaksian bagi orang lain. Penderitaan itu bisa berupa penyakit, kegagalan, musibah, ancaman, kemiskinan, kekurangan dan kehancuran, Bagaimana sikap kita ketika mengalami penderitaan? Rasul Paulus dalam 2 Korintus 6: 4-6 tidak mneyembunyikan apa yang dirasakannya sebagai penderitaan, kesesakan dan kesukaran karena ia tahu bahwa apa yang dilakukannya adalah untuk pelayanan, memberitakan kabar baik/Injil Yesus Kristus dan ia menunjukkan sikap yang membuktikan bahwa ia adalah pelayanan Allah. Dan ini relevan dengan pengalaman rasul Petrus yang menunjuk kepada Yesus Kristus, Putra Allah, bahwa Ia juga harus menanggung penderitaan karena kebenaran, menanggung penderitaan karena melakukan kehendak Allah Bapa. Dalam berbagai bentuk penderitaan yang dialami oleh orang-orang benar atau orang-orang yang melakukan kehendak Allah, maka sesungguh Yesus Kristus telah meninggalkan “jejak”/teladan bagi orang-orang percaya. (ayat 23) dan ini yang dapat kita lakukan, menyerahkan semua penderitaan itu kepada Allah hakim yang Adil. 2. Memberikan pengampunan (ayat 23-25) Salah satu sikap mulia yang Tuhan Yesus berikan sebagai teladan bagi kita dalam menghadapi penderitaan adalah memberikan pengampunan dan menjalani penderitaan itu dengan tekun,” Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkanNya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil”. Perbuatan tidak membalas atas berbagai hal yang mendatangkan penderitaan adalah sebuah sikap mulia yang menyatakan pengampunan dan ini hal yang sering gagal kita lakukan. Kecenderungan kita adalah “membalas” atas apapun yang membuat kita menderita bukan? Yesus Kristus telah memikul dosa kita dan tidak sedikitpun membalas perbuatan-perbuatan yang menimbulkan penderitaan, Ia telah mendatangkan kesembuhan, pengampunan dan perdamaian bagi kita. Sehingga sepatutnya kita meniru teladanNya dalam memberikan pengampunan, bukankah Allah Bapa kita adalah hakim yang Adil? Jika kita mengalami penderitaan karena orang lain, mari kita berikan pengampunan dan menyerahkannya kepada Allah Bapa kita, yang adil. Bilurbilur Yesus menyembuhkan “luka batin” yang timbul karena penderitaan-penderitaan yang kita alami.


Kaum wanita yang diberkati Tuhan, Yesus Kristus telah memberikan kita teladan untuk menghadapi penderitaan yang kita alami, yaitu ketika orang-orang benar mengalami penderitaan, maka harus dipahami bahwa itu adalah kehendak Allah dan Allah akan memberikan kasih karuniaNya bagi kita, yang kedua bahwa sekalipun kita mengalami penderitaan, kita tetap memberikan pengampunan kepada orang lain dan bertekun dalam kasih karunia Allah sehingga kita mengalami kedamaian dan kasih. Dibalik penderitaan yang kita alami, ada kasih karunia Tuhan yang besar bagi kita. Tuhan memberkati. (sumber gambar : http://www.tanyaalkitab.com)

(Kapten Martha Hakumisi – Korps Jember, Divisi Jawa Bali)


APRIL – MINGGU KEDUA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Makna kebangkitan Kristus 1 Korintus 15:1-28 Bangkit BNBK no. 422, 419, 420

Kaum wanita yang diberkati Tuhan, saat ini kita sudah masuk dalam masa Paskah dimana kita memperingati kebangkitan Kristus. Peristiwa kebangkitan Kristus menjadi bagian yang terbesar dalam pemberitaan rasul-rasul Tuhan. Para wanita telah menjadi saksi-saksi yang pertama menyaksikan peristiwa kebangkitan Yesus di pagi-pagi buta dan selanjutnya dari Alkitab kita mengetahui bahwa murid-murid Yesus telah menjadi saksi kebangkitan Kristus dengan melihat tangan dan kaki Tuhan, bahkan mereka telah meraba Dia. Mereka telah menaruh tangan mereka pada bekas luka pada tangan-Nya dan tombak pada lambung-Nya serta yakin bahwa Ia sungguh-sungguh Tuhan Yesus.

(sumber gambar : https://www.jawaban.com)

Kebangkitan Kristus adalah suatu kebenaran yang sangat bermakna bagi kehidupan orang-orang Kristen. Dalam pembacaan kita hari ini, Rasul Paulus menyampaikan kepada jemaat di Korintus dan orangorang percaya saat ini bahwa Kristus benar bangkit dan kebangkitan-Nya memberi makna yang sangat berarti bagi kehidupan orang Kristen. “Apakah makna kebangkitan Kristus bagi kita?” Makna yang pertama adalah “Kebangkitan Kristus menjadi jaminan kebangkitan kita, Kristus menjadi yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal (ayat 20)”. Dalam ayat 21, Paulus menjelaskan tentang kematian tubuh seseorang dan kebangkitan tubuh seseorang. Kematian datang karena seorang manusia dan kebangkitan juga datang karena seorang manusia. Dosa Adam telah membawa kematian bagi semua manusia, tetapi kebangkitan Kristus membawa hidup bagi semua manusia. Bukan hanya orang benar atau orang percaya yang akan di bangkitkan, melainkan semua orang akan di bangkitkan oleh Kristus. Paulus menjelaskan akibat dosa Adam yang membawa kematian bagi segala manusia akan di lenyapkan oleh Kristus pada waktu Ia membangkitkan seluruh manusia. Sebagaimana Kristus sebagai yang sulung dari kebangkitan semua manusia, maka berikutnya yang di bangkitkan adalah milik-Nya yaitu orang-orang yang percaya kepada-Nya sehingga mereka memiliki


hidup yang kekal. Setelah orang percaya di bangkitkan, maka orang percaya yang masih hidup pada waktu itu akan di angkat bersama-sama dalam awan menyongsong Tuhan Yesus di angkasa (1 Tesalonika 4: 16-17). Makna peristiwa kebangkitan Yesus Kristus adalah jaminan bagi orang-orang percaya untuk mengalami kehidupan kekal bersama Tuhan di Sorga. Keyakinan inilah yang harus senantiasa kita pelihara dalam kehidupan iman kita, dan kita bersyukur sebab Allah telah mengaruniakan Roh Kudus untuk menolong dan menyertai kita, karena Ia diam di dalam kita (yohanes 14:17). Makna yang kedua adalah “Kebangkitan Kristus dari antara orang mati adalah bukti bahwa maut telah dikalahkan dan tidak menguasai kehidupan”(ayat 26 & 27) Kematian tubuh jasmaniah kita adalah kematian sebagai bagian dari keberadaan kita sebagai manusia yang terdiri tubuh jasmani (daging) yang karena keterbatasan kita selaku manusia yang telaj jatuh ke dalam dosa. Realitas ini tidak menghapuskan pengharapan kita bahwa kuasa maut telah dikalahkan oleh Kristus. Maut sekalipun tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah (Mazmur 116:15; Roma 8:38,39). Kita memang akan mati secara jasmani, namun demikian karena Yesus Kristus, kematian itu tidak akan memisahkan kita dari Allah. Kita semua akan mati, tetapi kematian bukanlah akhir segalanya , baik untuk orang yang percaya maupun orang yang tidak percaya (Mazmur 73:24; Daniel 12:2). Kehidupan kita setelah kematian itu sepenuhnya bergantung pada pengampunan dan penghakiman dari Allah, yang telah merencanakan suatu penciptaan kembali untuk menjadi manusia baru bagi mereka yang percaya kepada Kristus, agar mereka menggenapi kehendakNya dengan sempurna. (Yohanes 14:1-14; 1 Korintus 15:49) (Dikutip dari Buku Doktrin Bala Keselamatan hal.268) ‘Karena itu saudara-saudaraku y ang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan, jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15: 58) Selamat Paskah untuk semua kaum wanita, Tuhan Yesus Memberkati.

(Kapten Jenny Walangitan – Korps Muara Batuq, Regional Kalimantan Timur)


APRIL – MINGGU KETIGA - KEGIATAN Ketrampilan Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Cara membuat masakan Pecel Komplit Yohanes 19 : 28-30 Pengorbanan/korban BNBK no. 3, 209, 81

Renungan Singkat Kaum wanita yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, berbicara tentang kasih dan pengorbanan adalah ibarat kedua sisi mata uang yang tidak terpisahkan, dan pengorbanan selalu diidentikkan sebagai bukti kasih itu. Dunia dan nilai-nilai di dalamnya sering memberikan gambaran yang seperti ini, jika kita mengasihi maka harus dibuktikan dengan pengorbanan, entah dalam bentuk pengorbanan materi, pengorbanan perasaan, bahkan tidak jarang ada yang mengorbankan kesucian hidupnya sebagai bukti cinta kasihnya. Kasih dan pengorbanan dalam dunia sering menimbulkan dampak/pengaruh tidak baik dan hanya menguntungkan salah satu pihak, tetapi kasih dan pengorbanan Yesus Kristus justru menyelamatkan dan berpengaruh pada kehidupan kita di masa yang akan datang. Pembacaan Alkitab mengisahkan tentang saat kematian Tuhan Yesus di kayu salib di atas Bukit Golgota, “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia :”Sudah selesai”. Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya”. (ayat 30) INi adalah bukti cinta kasih sejati dari Tuhan Yesus bagi umat manusia yang berdosa dan seharusnya menerima hukuman. Sebelum peristiwa ini, dalam beberapa pengajaranNya, Tuhan Yesus sudah menyampaikan kepada para murid yang selalu menyertaiNya dalam pelayanan dan pengajaran setiap hari, tentang bagaimana Yesus akan menderita dan mati di kayu salib yang hina. Mari kita perhatikan dalam Yohanes 10 :14-15,”Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaku dan dombadomba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan AKu mengenal Bapa, dan AKu memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.” Sebagai gembala yang baik, Yesus bersedia memberikan nyawa-Nya bagi keselamatan dombadombanya, ini adalah bukti cinta kasih yang sejati bagi kita semua, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13) Kaum ibu yang diberkati Tuhan, cinta kasih Tuhan Yesus Kristus nya tidak ada batasnya Dia membuktikanNya melalui kematian di kayu salib sebagai bagian dari karya penebusanNya bagi kita semua.Kita semua telah dibayar lunas oleh darah Yesus Kristus sehingga kuk/perhambaan dosa tidak lagi membelenggu kita, hukuman dan maut tidak lagi menguasai kehidupan kita, umat yang percaya kepadaNya. PengorbananNya mendorong kita sebagai kaum wanita untuk melihat, memotivasi dan berusaha agar kasih kita terus bertumbuh dalam kehidupan ini, kita dituntut untuk saling memberkati sekalipun membutuhkan waktu tenaga pikiran dsbnya. Kasih Yesus tidak pernah pudar dalam keadaan apapun dan tetap tegar dalam menghadapi berbagai hal selalu sabar dan penuh belas kasih kepada kita. Bagaimana dengan kita? Jangan menyia-nyiakan cinta kasih Tuhan Yesus Kristus yang telah mengangkat kita menjadi anak-anakNya, mari kita menyatakan cinta kasihNya sekalipun menuntut pengorbanan. Tuhan menolong kita, Amin !


Mengenal Pecel : Pecel adalah masakan khas yang sering ditemukan di daerah Jawa, makanan ini terdiri dari berbagai macam sayur-sayuran dan disiram dengan bumbu kacang, dapat dimakan dengan nasi atau lontong bahkan dapat dimakan begitu saja. Mari kita belajar membuatnya, bahan-bahan sayur dapat diganti sesuai dengan tersedianya bahan di tempat kita masing-masing dan makanan ini kaya dengan gizi. Bahan sayuran yang di butuhkan (bahan sayuran ini dibersihkan, dipotong-potong dan direbus satu demi satu): 1. Toge 200 gr 2. Kangkung 1 ikat kecil 3. Kacang panjang 1 ikat kecil 1 4. Sayur Kol 4 buah 5. Kecipir 1 ikat kecil 6. Bayam 1 ikat kecil

Sumber gambar : https://portalsidoarjo.com

Bahan bumbu (Semua bahan bumbu ini dihaluskan dan disiram dengan air panas secukupnya sebelum disiramkan ke atas sayuran) : 1 1. Kacang merah 4 digoreng lalu di haluskan 2. Gula merah secukupnya 3. Daun jeruk 3 lembar 4. Bawang putih 2 siung 5. Cabe rawit merah sesuai selera 1 6. Kencur cm 2 7. Garam secukupnya 8. Terasi bakar 9. 3 sendok makan air asam 10. Air putih secukupnya Pecel siap disajikan bersama kerupuk, ketimun, tempe,tahu atau ayam goreng atau dinikmati sebagai sayur saja, selamat mencoba!

(Mayor I. Rinsari Estuningsih Lengkong – Korps Towulu, Divisi Kulawi)


APRIL – MINGGU KEEMPAT Tema Tips Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : : :

Permata kepunyaan Tuhan Wanita Bijak – Mengelola Keuangan Mazmur 3 : 2, 16 Permata/berlian BNBK no. 17, 435, 278

Kaum wanita yang diberkati Tuhan, ada sebuah syair lagu berkata demikian “ Bila nanti Yesus datang menata intan-Nya, tiap orang percaya kepunyaan-Nya, tiap orang percaya kelak bercahaya , bagai intan permata di mahkota-Nya “. Setiap orang percaya adalah permata kepunyaan Tuhan. Setiap tahun kita bertambah usia, setiap tahun hidup yang Tuhan berikan kepada kita adalah seperti sebuah permata. Kita bersyukur untuk berkat baru- permata baru, tetapi kita juga harus selalu merefleksi sudah menjadi apa permata-permata yang Tuhan berikan di tahun-tahun sebelumnya. Namun bila, permata berupa kesempatan/waktu hidup yang Tuhan berikan itu tidak diasah karena kita takut terluka, maka tak pernah ada terang yang terpancar dari sana. Hidup kita dengan orang lain akan seperti orang asing. Bahkan kasih yang kita miliki akan terpadamkan oleh rasa takut tersebut dan kehidupan kita tidak dapat memancarkan keindahan cahaya permata yang berasal dari Tuhan dan kita kehilangan kesempatan untuk menyelamatkan atau menolong dan menjadi berkat bagi sesama yang membutuhkan. Lebih disayangkan lagi, bila permata kesempatan/waktu hidup yang Tuhan berikan kita sia-siakan, waktu berlalu tanpa arti dan hanya menimbulkan kepedihan di lubuk hati. Tanpa kita sadari kita sering menyia-nyiakan waktu hidup yang Tuhan berikan dengan hal-hal yang tidak berguna, hal-hal yang tidak mendekatkan kita kepada Tuhan dll. Kaum wanita yang diberkati Tuhan, seperti apa kita menjalani hidup ? Seperti apa permata-permata pemberian Tuhan di hidup kita? Kita dapat menghitung jumlah tahun yang sudah Tuhan berikan untuk kita. Berapa? Sepuluh, duapuluh, empat puluh, tujuh puluh? Dapatkah kita bayangkan, jika satu permata saja bisa memunculkan kilau yang sedemikian kuat, apalagi sepuluh,duapuluh atau pun tujuh puluh? Dapatkah kita bayangkan pendar yang dihasilkan bila hidup kita menyentuh hidup banyak orang dan menghasilkan sisi-sisi yang memantulkan kasih Kristus ke begitu banyak arah dengan kuat ? Jika kita mendapati diri kita telah menyia-nyiakan permata kesempatan hidup yang Tuhan berikan, maka berita baiknya adalah tahun ini adalah salah satu permata kesempatan hidup/waktu yang masih dipercayakan Tuhan bagi kita masing-masing, tahun ini kita masih memiliki peluang untuk mengasah permata kesempatan/waktu hidup kita, melalui perbagai pengalaman yang Tuhan ijinkan terjadi pada waktu-waktu mendatang. Mari kita membuka hati dan pikiran kita untuk menghargai setiap waktu yang Tuhan berikan, ijinkan Tuhan mengasah “permata hidup”kita untuk menjadi semakin indah dan memancarkan kasih Tuhan dan menjangkau semakin banyak orang di sekitar kita untuk mersakan dan mengalami kebesaran kasih Tuhan. Jika Tuhan sedang “membersihkan” hidup kita melalui pengalaman-pengalaman yang sulit, percayalah bahwa Tuhan sedang membentuk kita sebagai “gereja”Nya dan bertekunlah dalam doa. “Dan, bila nanti Yesus datang menata intan-Nya, tiap orang yang percaya kepunyaan-Nya,tiap orang percaya kelak bercahaya, bagai intan permata di mahkota-Nya.


Tips – Mengelola keuangan dengan bijak Seorang wanita yang bijak mampu mengelola keuangan adalah harapan semua orang , terlebih jika sudah menikah, memiliki anak dan rasa-rasanya kebutuhan rumah tangga semakin besar dan anggaran rumah tangga meningkat sesuai dengan kebutuhan. Agar seluruh kebutuhan terpenuhi maka keuangan rumah tangga harus kita atur sedemikian rupa dan dengan demikian kita tidak akan seperti pepatah “besar pasak daripada tiang� yang artinya lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. (sumber gambar : https://indonesia.go.id)

Dengan mulai mengetahui cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros bisa membantu kita untuk memiliki arus keuangan yang lebih sehat atau lebih baik. Inilah beberapa tips Untuk mengatur keuangan rumah tangga kita agar mencukupi kebutuhan kita: 1. Menghitung seluruh pendapatan kita Langkah awal mengatur keuangan rumah tangga adalah menjumlah seluruh pendapatan yang diperoleh, baik dari gaji bulanan,gaji mingguan atau gaji harian, upah lembur, penghasilan tambahan lainnya. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar dana yang dapat dialokasikan untuk masing-masing kebutuhan. 2. Susun rencana pengeluaran selama sebulan Setelah kita menghitung pendapatan kita selama sebulan, barulah kita merancang pengeluaran rumah tangga dari mulai yang terpenting atau prioritas utama. Hal pertama yang kita atur adalah persembahan persepuluhan dan kolekte, lalu pengeluaran makan dan minum, uang sekolah anak-anak, transportasi, membayar tagihan listrik, air, sewa rumah, cicilan utang, dan biaya rutin lain. 3. Alokasi untuk tabungan, asuransi dan dana darurat Sisihkan 15-20% dari total pendapatan untuk tabungan, asuransi, dan dana darurat. Misalnya 10% untuk tabungan, 5% untuk membayar asuransi kesehatan, dan 5% untuk dana darurat. Ketiganya mempunyai manfaat masing-masing. Tabungan bisa digunakan untuk membeli rumah, atau simpan di hari tua nanti, dan lain sebagainya. Sementara kesehatan terlindungi asuransi, dan dana darurat bisa di pakai pada saat keadaan darurat atau keadaan dimana kita harus mengeluaran lebih, dan dana darurat ini jangan sampai terpakai habis, kalau kita mengalokasikan dana darurat dan tidak terpakai pada bulan berjalan janganlah di ganganggu dana itu, di biarkan saja, kenapa? karena kita tidak tahu bulan seterus, sapa tau saja bulan selanjutnya dana darurat yang kita butuh lebih banyak. Dengan kata lain kita jadikan dana darurat ini sebagai dana abadi, yang selalu bertambah juga di setiap bulannya, terpakai jika memang harus. 4. Harus bisa bedakan antara kebutuhan dan keinginan Jika sudah mengalokasikan uang untuk pos-pos anggaran penting di atas, dan ternyata masih ada sisa uang, baru boleh alokasikan dana untuk kebutuhan lainya, seperti belanja baju, kosmetik, sepatu, jalan-jalan, atau pengeluaran lain. Tapi ingat harus melihat kebutuhan bukan keinginan. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat, Tuhan memberkati.

(Kapten Judeth Leiwakabessy, RSIA. Catherine Booth Makassar, Regional Indonesia Timur)



MEI – MINGGU PERTAMA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Ketika tangan Yesus terangkat dan Ia naik ke sorga Lukas 24: 50-52; KPR 1:6-11 Naik BNBK no. 45, 354, 318

(sumber gambar : https://kupang.tribunnews.com)

Kaum wanita yang diberkati Tuhan, kita sungguh bersyukur atas kebesaran dan keagungan Tuhan bagi hidup kita. Kebesaran dan keagunganNya menjadi dasar iman kita untuk terus menyadari bahwa hanya kepada Tuhan saja segala pujian, hormat dan penyembahan kita. Kita baru saja memperingati hari-hari yang istimewa dan bermakna bagi umat Kristiani seperti Jumat Agung, Paskah dan sekarang tiba pada peringatan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Dari semua rangkaian peringatan peristiwa-peristiwa penting tersebut, apakah yang kita peroleh? Apakah kita telah mengubah pola pikir dan kesungguhan kita untuk lebih mengasihi Tuhan dengan segenap hati, akal budi, jiwa dan pikiran kita? Apakah kita termotivasi untuk memberikan kesaksian tentang kasih dan cinta Tuhan? Apakah kita ingin menjadi berkat bagi orang lain melalui kata-kata berkat dan memberikan semangat kepada orang lain? Apakah kita telah memaknainya sedemikian rupa dan iman kita menjadi semakin teguh? Melalui pembacaan Alkitab, kita mengerti bahwa sebelum Tuhan Yesus naik ke sorga, Dia sedang bersama-sama dengan para murid. Sedang makan dan Tuhan Yesus menyuruh para murid untuk tinggal di Yerusalem dan menantikan janji Bapa, yaitu baptisan Roh Kudus. Mereka bertanya tentang kesediaan Tuhan Yesus untuk memulihkan kerajaan bagi Israel dan Tuhan Yesus menjawab,”Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasaNya.” (ayat 7) Sesudah mengatakan demikian maka apada ayat 9 dituliskan,”Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutupNya dari pandangan mereka.” Dalam Injil Lukas 24 :50-51 dijelaskan lebih rinci lagi ketika Tuhan Yesus terangkat ke sorga, Ia mengangkat tanganNya dan memberkati para murid. Artinya, Tuhan Yesus memberikan jaminan kepada para murid untuk menjalan masa dan waktu dalam kehidupan mereka, yaitu Roh Kudus yang akan melengkapi dan menyertai para murid dengan tuas untuk menjadi saksi bagi Yesus di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. (KPR 1: 8).


Kaum wanita yang dikasihi Tuhan, kita adalah murid-murid Yesus yang hidup di jaman sekarang dan kita memiliki tugas dan jaminan yang sama seperti yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada para m urid. Kita memiliki tugas untuk menjadi saksi bagi Yesus dan kita dilengkapi dengan kuasa Roh Kudus yang akan menolong kita untuk tugas tersebut. Menjadi saksi bagi Yesus adalah tugas mulia yang dapat kita lakukan dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun keadaan kita. Kehidupan yang masih Tuhan berikan adalah adalah sebuah kesempatan terbaik untuk kita menjadi saksiNya. Kita tidak perlu ragu dan takut karena Dia telah mengangkat tanganNya, telah memberkati dan mengaruniakan Roh Kudus kepada kita. Roh Kudus memperlengkapi dan memberanikan kita untuk menjadi saksi bagi Yesus, menyaksikan kasih dan anugerah Tuhan bagi umat manusia. Kaum wanita yang diberkati Tuhan, di era kehidupan yang memiliki sejumlah kemudahan dalam mengakses teknologi dan sering kita mendapati bahwa waktu untuk televisi, handphone dll lebih banyak daripada waktu yang kita gunakan untuk menjadi saksi bagi Yesus. Saya mengajak kaum wanita sekalian untuk menjadi pelopor dalam hal bersaksi bagi Yesus dan kita dapat memulainya dari lingkungan keluarga kita, contohnya dengan menyediakan jam doa pagi sebelum memulai kegiatan dan doa malam untuk mengakhiri semua kegiatan. Hendaknya kaum wanita dimanapun berada, kita harus menjadi saksi bagi Yesus sehingga Tuhan diagungkan dan dimuliakan. “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Ku katakan kepadamu.� (Yohanes 14:26) Tuhan memberkati.

(Letnan Melti Manansang – Korps Dangara’a, Divisi Palu Barat)


MEI – MINGGU KEDUA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Menjadi Ibu yang bijaksana dan takut akan Tuhan Matius 5: 13-16 Garam Pujian – Ku tetap setia, BNBK no. 315, 55.

Wanita-wanita Allah, para ibu, kaum wanita lansia, atau mereka yang tidak pernah memiliki anak kandung tetapi telah berperan sebagai ibu rohani: “Anda adalah garam dunia”! Mari kita luangkan waktu sejenak untuk mengamati berbagai kegunaan garam. Apa yang Anda temukan? Inilah hasil pemikiran saya. Garam menambahkan bumbu dan meningkatkan cita rasa – sehingga menjadikan segala sesuatu lebih lezat, garam berfungsi sebagai pengawet - menjaga agar makanan tidak membusuk, garam bisa digunakan untuk pemulihan. Jika kita ingin menjadi garam yang berfungsi untuk meningkatkan, menjaga, dan memulihkan kehidupan keluarga, teman-teman komunitas kita, yang diperlukan adalah: Jagalah hatimu. Di atas segalanya, “Jagalah hatimu, dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Amsal 4:23 Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik, dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. “Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." Lukas 6:45 Kita harus mengetahui dan memahami kondisi dan kebersihan hati kita. Kapan terakhir kali Anda membersihkan rumah Anda? Kapan Anda harus membersihkannya lagi? Ritual pekerjaan rumahtangga tampaknya menjadi tugas yang tidak ada habis-habisnya. Debu akan segera menempel kembali di perabotan rumah tangga atau sampah kembali menumpuk di sekitar rumah. Kita tahu bahwa pekerjaan sehari-hari di rumahtangga itu penting - tetapi kapan terakhir kali Anda membersihkan hati Anda? Raja Daud menulis dalam Mazmur 51:10 “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!” Isilah hatimu Dengan tetap terhubung secara intim dengan Tuhan, dan dengan meluangkan waktu membaca Firman-Nya. Waspadalah terhadap hal-hal yang menghalangi Anda meluangkan waktu yang berharga bersama-Nya. Sebuah kisah diceritakan tentang seorang ibu muda bersama anak kembarnya, di rumah ibu ini mempunyai sebuah box bayi yang besar (Playpen) untuk menjaga agar anak kembarnya tetap aman. Setiap pagi ibu akan mengambil sebuah kursi dan meletakkan kursi tersebut di dalam box tersebut, lalu ibu mengambil Alkitabnya dan duduk di dalam box yang sama untuk mendapat waktu bersama Tuhan! Anak kembarnya tidak mengerti apa yang ibu mereka lakukan ketika ibu masuk ke dalam box bayi yang besar itu, tetapi yang mereka tahu bahwa ibu menjadi seorang ibu yang lebih baik setelah berada di box mereka setiap hari. Dalam Ulangan 6: 4-9 kita membaca bahwa bangsa Israel diperintahkan untuk mengajarkan Firman Allah kepada anak-anak mereka; dan mengikatkannya sebagai tanda pada tangan mereka dan haruslah itu menjadi lambang di dahi mereka serta menuliskannya di tiang pintu dan gerbang rumah mereka. Amsal 7: 2-3 mengingatkan kita, ‘Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.’


Firman Tuhan apa yang Anda bawa? Luangkan waktu untuk saling membagikan sebuah ayat Kitab Suci yang begitu berarti bagi Anda. Apa yang Firman Tuhan katakan kepada Anda hari ini? Bagilah hatimu Anda dikasihi – Efesus 3:14-19 Anda diampuni – Efesus 1:7 Anda adalah seorang anak Allah – 1Yohanes 3:1 Jadi, pergilah ... mengasihi tanpa syarat, mengampuni dengan kerelaan. Sebagai orang tua kita semua tahu bahwa anak-anak bisa membuat frustrasi, menjengkelkan, dan, terkadang, tidak patuh. Mereka bisa menguji kesabaran kita! Tetapi, entah bagaimana, terlepas dari semua itu - kita tetap mengasihi mereka. Tuhan tahu semua hal tentang kita dan Dia tetap mengasihi kita! Di masa remajanya, putri sulung saya dan saya, terkadang sulit untuk berkomunikasi dengan cara yang santai. Saya pikir itu hanyalah ciri khas remaja yang sedang ‘mengalami masalah'! Selama tahuntahun itu, ketika kami saling menjengkelkan satu sama lain dan merasa frustrasi, saya sering meninggalkan catatan kecil di bantal untuk putri sulung saya, selalu dengan tulisan tambahan di bagian bawah, "Saya mengasihimu". Ketika putri sulung saya menikah, dia meminta saya untuk membacakan 1 Korintus 13 (bagian yang kita kenal sebagai 'Bab Kasih') sewaktu upacara pernikahan berlangsung. Ketika saya menatap matanya sementara saya sedang membaca ayat-ayat itu, di dalam hati saya menyadari bahwa saya tidak selalu sabar terhadap putri sulung saya sebagaimana seharusnya. Kemudian pada hari itu saya memeluknya dan meminta maaf kepadanya untuk saat-saat ketika kasih sayang saya tidak terwujud. Apakah anak-anak Anda tahu betapa Anda mengasihi mereka? Apakah Anda mengajarkan anak-anak Anda untuk mengampuni? Doakanlah hatimu Berdoalah untuk anak-anak Anda dan bersama anak-anak Anda. Terutama jika Anda sedang mengalami berbagai tantangan atau memiliki anak yang ‘hilang’ - seorang anak yang bertekad untuk menempuh jalannya sendiri, yang belum melakukan apa yang Anda harapkan atau belum memilih arah yang Anda inginkan bagi hidupnya. Dalam Lukas 15 kita diperkenalkan dengan perumpamaan tentang Anak yang Hilang. Yesus mengingatkan kita bahwa ayah tersebut tidak pernah berhenti memandang ke jalan, berharap dan berdoa agar putranya kembali ke rumah. Seorang ibu yang pendoa tidak pernah menyerah bagi anakanaknya. Seorang ibu yang percaya tidak pernah berhenti membawa putra atau putrinya ke hadapan Allah. Sebagai keluarga Allah, kita dapat mendukung dan mendorong serta saling menguatkan di dalam doa. Di atas kertas berbentuk hati tuliskan nama anak-anak Anda. Setelah itu taruhlah di dalam keranjang. Luangkan waktu untuk berdoa bersama mendoakan nama-nama mereka yang terkasih itu. Setelah Anda berdoa bersama - edarkan keranjang dan ambillah kertas berbentuk hati tersebut sebanyak kertas yang Anda telah masukkan di keranjang. Ketika Anda mengambil kertas bertuliskan nama anak orang lain, berdoalah untuk anak itu setiap hari selama minggu ini Yakobus 5:16 ,”Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya”.


Anda adalah garam dunia! Tetapi ingatlah, garam harus ditambahkan dengan hati-hati keseimbangannya harus tepat; terlalu banyak atau terlalu sedikit garam itu tidak baik. Kita perlu menambahkan garam secukupnya untuk membuat perbedaan yang tepat. Kegiatan Kerajinan Tangan - Ponsel / pembatas buku berbentuk HATI

Buatlah sebuah pembatas buku untuk masing-masing anak Anda.

Tuliskan nama anak Anda di salah satu bentuk hati.

Di bentuk hati yang masih kosong, tuliskan hal-hal yang Anda hargai, syukuri, dan sukai dari diri anak Anda.

Berikan pembatas buku ini kepada mereka sebagai sebuah tanda kasih dan penyemangat dari Anda.

Pembatas buku ini dapat dibuat dari kartu atau bentuk-bentuk hati yang dijepit dengan stapler / dilem / dijahit pada seutas pita.

Gambar ini hanyalah sebuah contoh; Anda dapat membuat sendiri bentuk yang Anda inginkan.

(Letkol. Lyn Hills – Sekretaris Pelayanan Wanita Teritorial, KPT Bandung)


MEI – MINGGU KETIGA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Mengenal manfaat daun Mayana Amsal 17:22 Obat BNBK no.133, 132, koor “Hati yang gembira adalah obat”

Kaum wanita yang diberkati Tuhan, Alkitab menyatakan bahwa obat rahasia awet mudan tetap cantik adalah “hati yang gembira”, hati yang bersukacita; bukan hanya awet muda, tetapi tubuh menjadi lebih sehat dan usia bisa lebih panjang, hal ini dibuktikan oleh seorang penulis Dr. Shigea Haruyana dalam bukunya “The Miracle of Endorphin”. Hubungan yang terdapat antara pikiran dan tubuh sangatlah erat, bilamana yang satu diserang, yang lain juga turut merasakannya. Keadaan pikiran memengaruhi kesehatan lebih besar daripada yang dapat disadari, stress dapat terjadi karena berpikir bahwa masalah yang terjadi lebih besar daripada kekuatan yang dimiliki. Amsal 17:22 adalah prinsip yang benar dalam kekristenan, membuka sumber kebahagiaan yang tak ternilai harganya, kita hanya perlu terus menerus memupuk pikiran yang gembira, penuh harapan, damai sejahtera karena kesehatan kita bergantung pada apa yang kita pikirkan dan lakukan. Banyak penyakit yang diderita oleh manusia karena tekanan mental, dukacita, selalu kuatir, perasaan tidak puas, kesal, merasa bersalah, cemburu, iri hati. Semua hal tersebut cenderung merusak gairah hidup dan mengundang kepahitan bahkan bisa menjadi ancaman kematian. Orang yang divonis cacat seumur hidup sebenarnya dapat menjadi baik, jika mereka berpikir positif, memiliki keteguhan hati, punya pengharapan dan iman yang kokoh, penuh simpati dan percaya kasih Allah akan terus meningkatkan kesehatan bahkan memperpanjang usia. Firman Tuhan dalam Amsal 15:13a,”Hati yang gembira membuat muka berseri-seri” dan Amsal 18:14,”Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya” mengapa demikian? Karena kegembiraan dan semangat yang kita peroleh dalam Tuhan akan membuat pikiran kita tenang, memiliki hati yang selalu bersyukur, senang berbuat yang baik, berpikir positif dan tetap percaya pada kasih Allah. Kesemuanya itu adalah banteng kesehatan atau kekebalan terbaik bagi tubuh dan jiwa kita dalam menghadapi kelemahan-kelemahan yang terjadi. Tetaplah terhubung dengan Allah Bapa kita yang baik dan berpegang pada janji-janji setiaNya yang tidak pernah gagal memelihara kehidupan kita. Jangan biarkan iblis merampas sukacita dari hidup kita (2 Korintus 8:2) dan sebagai kaum wanita kita dapat menjadi kuat dan berhasil jika kita menyamakan cara pandang kita terhadap kehidupan dengan cara pandang Allah yang merancang kehidupan terbaik kita. Mari kita mengenal daun Miana/Mayana yang sering disebut dengan daun iler (daun air liur), daun ati-ati dan tanaman ini sering dimanfaatkan untuk tanaman hias karena bentuk daunnya warna warni dan segar dipandang mata. Daun Miana/Mayana yang berwarna merah kehitaman memiliki beragam khasiat bagi kesehatan dan kecantikan sehingga tanaman ini dijuluki tanaman herbal yang bermanfaat sebagai obat sekaligus bahan makanan ataupun minuman yang menyehatkan dan lezat.


1. Daun Mayana sebagai obat - Mengatasi bisul Panaskan beberapa lembar daun di atas api, jangan sampai gosong lalu tempelkan di atas bisul secara teratur (daun ini berfungsi untuk menyerap nanah atau mengurangi bengkak pada bisul). - Mengeringkan luka Tumbuk atau remas-remas daun mayana dan kompreskan pada luka/bisul secara teratur sampai luka mongering dan sembuh. - Sakit mata Bisa meminum ramuan daun mayana atau mengompres bagian mata yang sakit dengan beberapa lembar daun mayana. - Mengatasi demam, flu, batuk, asma, ambein, sembelit, diabetes, sakit perut/mules, dan mencegah radikal bebas dapat menggunakan ramuan sebagai berikut : 1) Ambil 7-20 lembar daun mayana tambahkan 1 ruang rimpang kunyit 2) Cuci bersih dan rebus sampai mendidih lalu ditumbuk/dihaluskan 3) Tumbukan daun mayana disiram dengan air panas, diperas lalu disaring dan tambahkan sedikit madu karena ramuan ini terasa pahit. 4) Kalau perlu bisa ditambahkan kuning telor dan minum saat pagi dan malam. Perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi ramuan sebaiknya konsultasikan kondisi kesehatan anda kepada dokter atau mintalah saran dan nasehat petugas kesehatan sehingga dapat dikonsumsi dengan aman dan nyaman. 2. Daun Mayana sebagai masakan Masakan berbahan daun mayana ini adalah makanan khas daerah Tanah Toraja, Sulawesi Selatan dan awal mulanya hanya dikonsumsi oleh para raja atau kaum bangsawan. Nama masakan ini “Pa’Piong”, disebut demikian karena dimasak menggunakan bambu yang dibakar (masak bambu), ada Pa’piong daging Babi, Pa’piong Tedong (kerbau), Pa’piong Burak (ayam/ikan dengan batang pisang muda, Pa’piong Nasi dll. Resep dibawah ini adalah resep masakan Pa’piong daging Babi : Bahan : Bambu yang sudah dipotong sesuai ruasnya Daging babi yang dipotong kecil-kecil atau sesuai selera Daun mayana, petik daunnya, cuci bersih sambil diremas-remas Kelapa parut Bumbu ditumbuk kasar : cabe rawit, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, sere, daun bawang, dasun jeruk, tambahkan garam dan penyedap (jika suka). Cara memasak : Campurkan daging babi dan daun mayana dalam satu wadah, tambahkan kelapa parut. Masukkan semua bumbu dan tes rasa, lalu masukkan ke dalam bamboo yang sudah disiapkan dan tutup ujung batang bamabu dengan daun pisang. Susun di atas kayu api/arang dan bakar sekitar 1-2jam. Siap disajikan dan selamat menikmati.

(Mayor Erly Putrayasa – Korps III Surabaya, Divisi Jawa Bali)


MEI – MINGGU KEEMPAT Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Ketenangan dalam menjalani hidup Mazmur 62 : 1-9 Tenang/ketenangan BNBK no.46, 337, pujian Sperti rusa rindu sungaiMu.

Hidup adalah anugerah Tuhan yang harus kita syukuri, namun dalam perjalanan kehidupan itu sendiri, kita banyak mengalami kesusahan dan penderitaan. Kesusahan itu bisa berupa masalah,sakit penyakit, ketidak adilan, tekanan ekonomi, aniaya, kekerasan fisik / verbal, dan masih banyak lagi perkara lain yang kita alami. Ketika kita mengalami hal-hal tersebut, pasti suasana hati kita tidak akan tenang, tidak nyaman, dan tidak sejahtera, sebab hati kita pasti diliputi rasa cemas, kuatir, gelisah, gusar dan takut . Kesukaran dan kesulitan itu menekan perasaan kita dan tekanan perasaaan itu menjadi sebuah beban kehidupan. Setiap manusia menginginkan ketenangan dalam hidupnya,hal ini bertautan dengan hati, batin dan pikiran. Bagaimana kita bisa merasa tenang ketika kita mengalami sakit penyakit , bagaimana kita bisa tenang ketika kita di sakiti, bagaimana kita bisa merasa tenang ketika kita sedang mengalami tekanan ekonomi dan lain sebagainya. Bagaimana kita menyikapi dan menghadapi keadaan/kondisi yang seperti itu ? Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari Kebenaran Firman Tuhan supaya kita dapat tetap mengalami perasaan yang tenang sekalipun dalam situasi /keadaan menghadapi gelombang kehidupan ini. 1. Datang kepada Sang JuruSelamat “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”(Matius 11: 28) Undangan Yesus yang begitu manis ditujukan kepada semua orang yang letih lesu dan berbeban berat oleh persoalan hidup serta beban dosa. Dengan datang kepada Yesus serta mentaati petunjukNya, maka Ia akan menolong dan membebaskan kita dari semua beban yang tidak dapat diatasi, dan Roh KudusNya menuntun kita dalam menjalani kehidupan ini. 2. Hidup dekat dengan Allah (Mazmur 62: 2 ) Inilah pengakuan Daud bahwa ia bergantung kepada Allah, “hanya dekat Allah saja aku tenang” bukan makhluk yang lainnya tetapi hanya Allah saja. Mazmur ini mengungkapkan suatu kebenaran yang mendasar yang dengannya setiap orang percaya harus hidup dekat dengan Allah. Ditengah –tengah kesulitan /kesengsaraan atau pertentangan kita harus berbalik kepada Allah sebagai perlindungan yang tertinggi. Kiranya setiap orang percaya yang mengandalkan Allah dapat berkata : “Saya tidak dapat membiarkan kesukaran, krisis, atau penderitaan menggoyahkan kepercayaan saya kepada Allah.” “ Pada masa kekhawatiran /ancaman, saya akan menyerahkan diri kepadaNya dengan doa yang sungguh-sungguh kepadaNya.” “ Saya akan menantikan Tuhan bertindak menolong saya.”


3. Percaya dengan sepenuh hati. Rasa takut, rasa khawatir yang berlebihan membuat kita menjadi gusar dan stress menunjuk pada rasa kurang percaya pada pertolongan Tuhan, dalam Mazmur 37: 5,“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya dan Ia akan bertindak.” Mari kita meyakini pertolongan Tuhan, Ia pasti bertindak untuk kita tepat pada waktuNya, karena Ia, Tuhan Allah Maha Hadir, Ia tahu memberi apa yang terbaik untuk anak-anakNya. Kaum wanita sekalian, bagaimanapun dan apapun kesulitan, kesengsaraan, kekecewaan dan bahaya yang akan kita hadapi, tetaplah menantikan Allah dengan tenang. Datanglah kepadaNya, sebab Ia tempat perlindungan kita, tetap hidup di dalam Kristus , hidup dekat dengan Allah dan percayalah Ia akan selalu memberi pertolongan. “Orang yang rajin melatih berdiam diri, merenungkan sabda Allah, dan menikmati hadiratNya, akan memiliki ketenangan hati dalam hidupnya”. Selamat berjuang dalam kehidupan ini, Tuhan Memberkati.

(Mayor Heniwati Sale – Pemimpin Pelayanan Wanita Divisi Manggala)



JUNI – MINGGU PERTAMA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Teladan nabi Amos menghadapi ketidakadilan Amos 2:4-12 Ketidak adilan BNBK no. 3, 41, 190

Dalam kehidupan sehari-hari, kata adil sering kita dengar. Bahkan ada pihak-pihak tertentu yang dengan lantang meneriakan dan menuntut keadilan karna merasa diperlakukan tidak adil, tidak benar dan diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh pihak lain. Kata adil dalam kamus besar Indonesia berarti: 1) Sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak. 2) Berpihak pada yang benar, berpegang pada kebenaran. 3) Tidak sewenang-wenang. Tindakan Adil atau Keadilan harus diterapkan dalam segala aspek kehidupan Manusia tanpa memandang status derajat seseorang. Adil dan Keadilan adalah salah satu sifat Allah. Hal ini terbukti pada peristiwa salib Yesus dimana kasih dan keadilan Allah bertemu. Kitab Amos merupakan kitab yang banyak menyoroti tentang ketidakadilan yang terjadi dimasa tersebut. Ada beberapa tindakan Amos yang dapat menjadi teladan bagi orang percaya dimasa kini. A. Amos Membongkar Ketidakadilan Dalam Pemerintahan Kejahatan yang terbongkar oleh Nabi Amos pada bagian ini adalah kejahatan yang berhubungan dengan kejahatan politik yaitu terhadap rakyat dan martabat manusia hal ini adalah tindakan yang dibenci oleh Allah. Karna Allah memandang manusia, sebagai ciptaan yang sangat berharga. Karna manusia diciptakan menurut gampar dan rupa Allah. Itulah sebabnya, Harkat dan Martabat manusia tidak boleh direndahkan apalagi dihilangkan. Inilah yang dilakukan oleh Amos terhadap bangsa-bangsa yang membantai, dan meniadakan kebenaran bangsa-bangsa kepercayaan lain dengan kekerasan. Kejahatan seperti inilah yang tidak berkenan kepada Allah. B. Amos Bersikap Tegas Atas Ketidakadilan Orang Percaya Meskipun Israel dan Yehuda adalah umat Allah, bangsa pilihan Allah, tetapi hal tersebut tidak berarti; mereka boleh pengecualian karna segala kejahatan mereka.pelanggaran dan dosa apakah yang mereka perbuat sehingga Allah ingin menghukum sebagai bukti keadilan-Nya? Yehuda terbukti bersalah karena mereka menolah hukum-hukum Tuhan dan menyembah dewa-dewa seperti nenek moyang mereka. Seperti dalam kitab Amos 2:5 “Aku akan melepas api kedalam Yehuda sehingga puri Yerusalem dimakan habis. Kata Tuhan.” Demikian juga umat Israel banyak dosa dan kejahatan yang dilakukan para pemimpin Israel, orang kaya, dan yang berkuasa saat itu. Mereka tidak menunjukan lagi sebagai pelayanan. Bahkan membiarkan segala bentuk kejahatan terjadi. Dan tidak ada lagi kerinduan untuk mendengarkan Firman Allah. Amos 2:6-11 C. Amos Bertindak Adil Terhadap Orang-Orang Papah Dalam ayat 11-12 orang-orang yang terpinggirkan digambarkan sebagai “orang lemah dan orang miskin” mereka adalah orang-orang tertindas. Terhadap sikap bangsa Israel seperti


itulah, maka Allah dengan kemahakuasaanNya bangkit melawan mereka. Den berpihak kepada orang-orang yang kemah dan miskin. Kaum wanita yang diberkati Tuhan, Sebagai orang percaya, kita harus berdiri diatas keadilan. Sama seperti Allah yang berpihak pada keadilan, menolong dan membantu mereka yang lemah, miskin dan tak berdaya. Demikianlah yang Tuhan nantikan dari hidup kita masing-masing. Tuhan memberkati. Mayor Merry D. Usa – Opsir Korps Watubula 2, Divisi Palu Timur.


JUNI – MINGGU KEDUA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Teladan nabi Ayub menghadapi penderitaan Ayub 1 : 1-22 Penderitaan BNBK no. 339, 310, pujian “Selidiki aku”

Kaum wanita yang diberkati Tuhan, Nabi Ayub adalah seorang yang saleh, jujur, takut akan Allah, menjauhi kejahatan dan terkaya (1:1-3), sebagai orangtua yang beriman, Ayub juga menjadi contoh seorang ayah/bapa yang sangat peduli dan memerhatikan kebutuhan anak-anaknya baik secara jasmani terlebih secara rohani, buktinya setiap kali anak-anaknya selesai mengadakan pesta, dia sellau berdoa agar mereka terpelihara dari yang jahat dan mengalami berkat dan keselamatan dari Allah (1:5). Keadaan Ayub berubah drastis, sebab pada pasal 1 dan 2 kitab Ayub ini menyatakan bahwa kesalehan Ayub dicoba, pada pasal 1 Ayub mengalami musibah yang snagat hebat dan penderitaan batin yang luar biasa, karena ia harus kehilangan harta miliknya dan anak-anak yang sangat dikasihinya, semua habis lenyap dan tidak tersisa sedikitpun, tetapi dalam keadaan itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut (1:20-22). Pada pasal 2, Ayub kembali diperhadapkan dengan penyakit yang sangat menyiksa tubuhnya, ditambah lagi dengan perkataan sang istri yang sangat menyakiti hatinya, yang memaksanya untuk mengutuki Allah, tetapi Ayub menjawab,”Apakah kita mau menerima yang baik saja dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya. (2:7-10) Kaum wanita yang diberkati Tuhan, Kesalehan, kejujuran dan ketaatan kepada Allah tidak menjamin kebebasan dari kesulitan, penyakit dan penderitaan dalam kehidupan orang percaya seperti Ayub. Dan melalui nabi Ayub ini kita akan belajar teladannya dalam menghadapi penderitaan. 1. Pasrah pada kehendak Allah (1:2-22) Ayub merasakan kesedihan yang mendalam atas semua yang dialaminya dan ia menanggapi semua musibah yang menimpa dirinya dengan kerendahan hati, ia tetap tunduk pada kehendak Allah dan terus menyembah Allah di tengah-tengah kesukaran hebat yang menimpanya. Ayub menyadari apa yang dimilikinya adalah titipan Allah yang dapat diambil kembali sewaktu-waktu dan dalam hal ini Ayub pasrah pada kehendak Allah. 2. Tabah dan sabar dalam penderitaan (2:3) Ayub menjadi teladan ketabahan dan kesabaran di tengah-tengah kesukaran yang di alami, Ayub menyadari bahwa penderitaan itu terjadi bukan karena kesalahan dan perbuatan dosanya, tetapi karena kesetiaan dan kebenarannya kepada Allah (Yakobus 5:11) 3. Tetap tekun dalam kesalehan (2:7-10) Kehilangan harta milik, keluarga, didera oleh penyakit dan penderitaan yang dialami oleh Ayub, membuatnya semakin tekun dalam kesalehan, kejujuran, kesetiaan dan tetap menjauhi kejahatan hingga Ayub diakui sebagai hamba Allah (42:7-8) 4. Tidak pendendam (42:7-9) Meskipun sahabat-sahabat Ayub tidak berkata benar tentang Allah kepadanya dan memaksa Ayub untuk bertobat dan mengakui kesalahannya di hadapan Tuhan, Ayub tetap mengasihi dan mengampuni sahabat-sahabatnya dan berdoa kepada Tuhan agar Tuhan mengampuni mereka. Setelah Ayub mengalami penderitaan yang hebat, maka Allah memulihkan keadaan Ayub, Allah memberkati Ayub dua kali lipat dari apa yang dulu diterimanya.


Nabi Ayub memberikan teladan kepada kita sebagai kaum wanita, manakala kita menghadapi penderitaan dalam kehidupan ini, tetaplah pasrah, berserah kepada kehendak Allah, tetap tabah dan sabar menjalaninya, tetap tekun dalam kesalehan hidup kita serta tetap mengasihi dan mengampuni setiap orang yang ada di sekitar kita. Melalui keteladanan nabi Ayub kitapun dapat diyakinkan pada kuasa Allah yang menentukan segala sesuatu dalam kehidupan kita, kuasa Allah yang sanggup memulihkan kita dari segala penderitaan kita dan pemulihan Allah memampukan kita untuk senantiasa memuliakanNya. Tuhan Yesus memberkati ! Resep Kue Cucur : Bahan : 2 kg gula merah/aren 1500 liter air 1kg tepung terigu 2 bungkus tepung beras rosebrand (1kg) 1 bungkus tepung ketan rosebrand (1/2 kg) Bubuk kayu manis secukupnya (sumber gambar : https://medium.com)

Cara membuat : 1. Rebus gula merah dengan air, sampai gula larut dan dinginkan. 2. Campur dalam wadah/baskom, tepung terigu, tepung beras dan teung ketan, campur sampai rata. 3. Tuang air gula merah yang sudah dingin dan sudah disaring ke dalam adonan tepung, adukaduk sampai rata dan tercampur. Kalau adonan terlalu kental tambahkan air matang secukupnya, masukkan kayu manis. (usahakan adonan cucur jangan terlalu kental, jangan juga terlalu cair), diamkan adonan selama Âą 1 jam. 4. Panaskan wajan, tuangkan minyak secukupnya dan jika sudah panas tuang adonan sesuai selera (untuk ukuran besar kecilnya), goreng dengan api kecil, kalau sudah bersarang balik adonan denganbantuan lidi/bamboo yang sudah diraut, lalu tusuk bagian tengah dan kalau sudah matang angkat dan tiriskan di pinggiran wajan sebentar dan angkat. 5. Cucur hangat siap dinikmati dengan secangkir kopi/the. Tips menggoreng cucur : - Waktu menggoreng, minyaknya jangan terlalu banyak agar pinggiran cucur bergerigi/keriting dengan indah. - Goreng dengan api kecil - Biarkan bersarang, lalu dibalik Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

(Mayor Meiske Bali – Korps Belawan, Divisi Sumatera Utara)


JUNI – MINGGU KETIGA Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Teladan nabi Habakuk menghadapi ketidaksetiaan Habakuk 1:2-4 Ketidaksetiaan Koor no. 198, BNBK no. 310, koor doa no.8

Kaum wanita yang dikasihi Tuhan, jika kita hidup ditengah-tengah kejahatan temtu kita merasa resah dan tidak nyaman sebagaimana pengalaman di tempat pelayanan saya. Satu (1) tahun belakangan ini ada begitu banyak kejadian-kejadian yang membuat kami tidak nyaman untuk bepergian , suatu ketika di hari Minggu pagi suami saya menjemput anak sekolah minggu untuk ke gereja di tengah perjalanan ada beberapa anak muda yang menghadang dijalan, mereka menyuruh suami saya berhenti dan kemudian mendekati motor yang dikendari oleh suami saya dan mereka mulai meminta uang dan rokok, namun suami saya tidak menuruti kemauan mereka. Mereka mulai merencanakan kejahatan dan marah-marah kepada suami saya dan dengan nada kasar mereka menanyakan tujuan kepergian suami saya dan dimana alamat rumah kami, dengan tenang suami saya (Letnan James Ngkale,red) mengatakan bahwa ia adalah seorang pendeta yang akan anak sekolah minggu dan tinggal diGereja Bala Keselamatan dekat DPR km 18. Tanpa diduga kelompok anak-anak muda tersebut segera meminta maaf dan bersujud di dekat sepeda motor yang dikendarai suami saya. Sekalipun demikian, keadaan ini menimbulkan perasaan tidak tenang, tidak nyaman. Seburuk apapun kejahatan yang terjadi di sekitar kita tidak akan mengalahkan iman kepada Tuhan. Di tengah-tengah kejahatan, kita dapat tetap percaya kepada Tuhan. Habakuk adalah seorang Nabi di Yehuda yang hidup di zaman para raja dan menyaksikan kepemimpinan para raja memimpin bangsa Yehuda. (sumber gambar : https://gkagloria.id)

Salah satunya adalah raja Yosia, raja yang membawa bangsanya hidup benar di mata Tuhan, namun ketika terjadi pergantian kepemimpinan dan raja Yoyakim memerintah sebagai raja, ia a dalah seorang raja tidak takut kepada Tuhan, ia mempergunakan kekuasaannya hanya untuk dirinya sendiri, ia menggunakan kekuasaannya sebagai raja untuk memeras rakyat dan melakukan hal-hal yang tidak adil kepada rakyatnya. Kaum wanita yang dikasihi Tuhan, dari pasal 1:2-4 terlihat bahwa Nabi Habakuk benar-benar berkeluh kesah kepada Tuhan, ia datang membawa bangsa Yehuda dan membawa keluhannya kepada Tuhan. Pada waktu itu ia melihat bahwa kejahatan itu semakin menjadi-jadi ditengah orang-orang yang percaya kepada Tuhan, Nabi Habakuk merasa frustasi (dalam istilah sekarang sang nabi sedang galau berat) karena melihat kondisi bangsanya yang sangat kacau, ia seorang yang percaya kepada Tuhan mendapati orang yang berbuat jahat semakin banyak . Nabi Habakuk melihat dan bertanya-tanya mengapa orang yang percaya kepada Tuhan semakin tertindas; Ia bingung menyaksikan keadaan di sekitarnya, itu sebabnya ia memohon kepada Tuhan, ia berseru kepada Tuhan, namun Tuhan seolaholah membiarkan kejahatan itu merajalela di tengah bangsanya (ayat 2) justru dalam ( ayat 6-8) Tuhan justru membangkitkan orang Kasdim yang sangat garang dan tangkas untuk mengepung bangsa Yehuda.


Secara manusia nabi Habakuk bertanya,�Mengapa Tuhan tidak menjawabku? Bukannya Tuhan sanggup melakukannya?� Namun sebaliknya nabi Habakuk melihat seakan-akan orang fasik hidup damai, orang benar seakan-akan hidup dalam keadaan yang sulit. Dimanakah keadilan itu? Di sini kita melihat bahwa ketika orang yang jahat itu semakin melakukan kejahatan sebenarnya Tuhan sedang melihat apakah orang-orang yang benar itu tetap percaya, tetap beriman kepada Tuhan. Apakah mereka tetap setia ditengah-tengah orang yang tidak setia kepada Tuhan? Kita melihat dalam pasal 2:4 dikatakan bahwa orang yang benar akan hidup oleh karena iman. Kaum Wanita yang di kasihi Tuhan, demikian juga dalam kehidupan kita sekarang ini, kita menyaksikan betapa banyaknya permasalahan yang kita hadapi sebagai orang-orang percaya, betapa banyak kejahatan, penindasan, ketidakadilan, hukum menjadi terbalik dan kekerasan terjadi dimana-mana. Bagaimana sikap kita sebagai orang percaya? Apa yang dapat kita lakukan di tengah-tengah keadaan yang demikian? Adakah kita tetap hidup benar sesuai dengan firman Tuhan? Adakah kita tetap beriman dan percaya kepada Tuhan? Perjalanan kehidupan Nabi Habakuk menjadi teladan bagi kita sekalian untuk tetap setia kepada Tuhan dalam menghadapi ketidak adilan dan kejahatan di sekitar kita. Ketika kita merasa tidak mampu, jangan menyerah, teruslah berseru kepada Tuhan dan jangan mencari pertolongan dari luar Tuhan, sebab pertolongan kita asalnya dari Tuhan Yesus, sebagaimana tertulis dalam Matius 11:28,� Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesuh dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Tetaplah setia kepada Tuhan, tetaplah berani memperkatakan kebenaran, sebab orang benar akan hidup oleh imannya. Selamat menjalani kehidupan didunia ini yang penuh dengan misteri dan selamat menikmati hidup yang masih Tuhan percayakan, jadikanlah ini sebagai kesempatan untuk hidup sebagai orang benar dan kitapun akan menikmati kemenangan dalam Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

(Letnan Olma Ngkale – Korps Aimas, Regional Indonesia Timur)


JUNI – MINGGU KEEMPAT Tema Pembacaan Alkitab Ayat Mas Nyanyian

: : : :

Wanita Bijak – bermedia sosial Amsal 18 : 1-4 Hikmat BNBK no. 277, 86, 156. Kaum wanita Kristen sedang hidup di suatu jaman yang modern, bahkan pemerintah telah mengembangkan banyak program yang dilaksanakan di daerah tertinggal sehingga akses dan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia di berbagai tempat. Salah satu program yang menarik adalah program percepatan pembangunan melalui teknologi, salah satunya adalah akses internet yang sudah bergerak masuk ke pedesaan-pedesaan meskipun belum semua wilayah mendapat akses ini dengan mudah, namun pemerintah terus berupaya untuk memperluas jangkauan teknologi.

(sumber gambar : https://www.idntimes.com)

Salah satu bentuk penggunaan internet adalah media social, sebagian besar kaum wanita tentu tidak asing dengan media sosial bahkan mungkin sudah menggunakannya. Media sosial seperti facebook, instagram, twitter, whatsapp dan lainnya telah menjadi sarana yang efektif baik dalam pergaulan hingga kegiatan bisnis. Namun sayangnya disamping dampak yang positif ada juga dampak negatif yang muncul. Salah satunya efek negatifnya adalah orang lebih sibuk bersosialisasi di dunia maya daripada di dunia nyata. Inilah tantangan kita saat ini sebagai wanita-wanita Kristen. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari Amsal mengenai apa yang dapat kita lakukan sebagai wanita Kristen dalam bersosial media, adalah:  Gunakan sosial media sebagai media untuk membagikan pengetahuan dan informasi (Amsal 18:2) “Orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya membeberkan isi hati.” Kita dapat menggunakan sosial media sebagai sarana memperoleh berbagai informasi baik mengenai kesehatan, pendidikan, resep masakan hingga berbisnis. Namun sayangnya ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang menebar hoax atau informasi yang tidak benar di sosial media, maka berhati-hatilah, perhatikan sumbernya dan jangan mudah terprovokasi! Hal lain yang disalah-gunakan dalam sosial media ialah membagikan isi hati atau perasaan (curhat) di sosial media. Membagikan isi hati bukanlah hal yang salah tetapi mari kita memilah-milah dengan baik hal apa yang dapat kita bagikan dan hal apa yang tidak perlu kita bagikan. Sebagai wanita Kristen, seharusnya kita datang kepada Bapa kita untuk mencurahkan isi hati kita, karena hanya Dia sajalah yang mampu mennolong dan memberkati kita. 

Gunakan sosial media sebagai media untuk membagikan perkataan-perkataan yang berhikmat. (Amsal 18:4) Perkataan mulut orang adalah seperti air yang dalam, tetapi sumber hikmat adalah seperti batang air yang mengalir.” Perkataan-perkataan yang keluar dari mulut kita hendaklah perkataan berhikmat yang dapat memberkati orang lain. Amsal menuliskan hikmat adalah seperti batang air yang mengalir. Demikian pula dalam bersosial media, hal-hal yang


kita bagikan hendaknya hal-hal yang berhikmat karena perkataan berhikmat akan mengalirkan kekuatan, akan mengalirkan inspirasi, dan mengalirkan berkat bagi orang lain yang mendengar atau membacanya. Perkataan-perkataan berhikmat tentunya lahir dari pengalaman yang indah bersama Tuhan dan dapat menjadi berkat bagi orang lain. 

Gunakan media sosial sebagai media untuk memuliakan nama Tuhan I Korintus 10:31 berkata “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.� Inilah hal utama bagi wanita Kristen yang bijak yaitu menggunakan sosial media untuk memuliakan Tuhan. Sosial media ada karena perkembangan teknologi dengan tujuan memudahkan manusia untuk berinteraksi atau melakukan hubungan sosial dengan sesama manusia yang tidak terbatas dengan jarak maupun waktu. Hal ini tentunya harus kita pergunakan dengan baik dengan menjadi saksi-Nya untuk kemuliaan nama-Nya.

Kaum wanita yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, sosial media harus dilihat sebagai sarana yang positif sehingga harus digunakan secara positif sehingga menghasilkan hal-hal yang positif. Kiranya kita dapat menggunakan media sosial dengan bijak agar kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan Yesus memberkati, selamat menjadi wanita Kristen yang bijak bersosial media.

(Kadet Marisa Walo, PUSDIKLAT Bala Keselamatan Jakarta)



SEKILAS INFORMASI COVID – 19 (Informasi ini disarikan dari Pedoman Pencegahan dan Pengendalian CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) Revisi ke-5 Diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI per 13 Juli 2020, https://covid19.go.id. Diunduh 18 Agustus 2020)

PENDAHULUAN Pada akhir Desember 2019,di Wuhan China ditemukan kasus penyakit Pneumonia (infeksi paru-paru berat) yang tidak diketahui penyebabnya dan berdasarkan penyelidikan, kasus tersebut diduga berhubungan dengan pasar seafood (makanan laut) di Wuhan. Pada tanggal 7 Januari 2020, pemerintah Wuhan mengumumkan bahwa penyebab kasus tersebut adalah corona virus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Virus jenis baru ini lebih cepat menular ke seluruh dunia bahkan bangsa Indonesia juga tidak dapat menghindar dari wabah yang mematikan dan berbahaya ini. Sejak diumumkan oleh Pemerintah Indonesia pada 2 Maret 2020, maka kasus ini makin meluas dan memengaruhi seluruh sendi-sendi kehidupan umat manusia, bahkan jumlah kasus yang berakhir dengan kematian sampai tanggal 18 September 2020 sebanyak 9.336 kasus (sumber : https://covid19.go.id/) Uji coba vaksin telah dilakukan dan tentu kita mengharapkan adanya vaksin dan obat-obatan yang tepat untuk mengatasi penyakit karena virus korona baru ini. APA ITU COVID -19? Covid 19 adalah singkatan dari Corona Virus Disease 2019 yaitu penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2), virus ini adalah kelompok virus yang menyerang sistem pernapasan pada manusia, bisa mengakibatkan gangguan pada sistem pernapasan, baik itu gangguan ringan, sedang, berat sampai mengakibatkan kematian. Virus korona jenis baru ini dapat menginfeksi siapa saja, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, lansia, ibu hamil/menyusui, laki-laki dan perempuan. BAGAIMANA PENULARANNYA? Berdasarkan penelitian, maka penularan virus ini terjadi melalui droplet (Droplet adalah cipratan air liur yang keluar dari mulut dan hidung seseorang ketika berbicara, batuk, bersin). Jika seseorang terinfeksi virus koronabaru ini, maka ia dapat menularkan kepada orang lain dalam jarak kurang dari 1 meter ketika mereka berdekatan. Cairan droplet ini dapat jatuh ke tanah, menempel pada barangbarang atau benda-benda di sekitar kita dan bahkan dalam penemuan terbaru cairan yang berisi virus koronabaru ini dapat melayang-layang di udara, namun perlu penelitian lebih lanjut. BAGAIMANA GEJALANYA? Biasanya gejala-gejala yang dialami bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan tetap merasa sehat. Pada pasien dengan gejala ringan biasanya sembuh setelah seminggu.


Gejala COVID-19 yang sering terjadi adalah : -

Demam Rasa lelah Batuk kering Kadang terasa nyeri dan sakit Hidung tersumbat Pilek Nyeri kepala

-

-

Konjungtivitis (iritasi atau peradangan yang menutupi bagian putih bola mata; mata kemerahan, gatal dan berair ) Sakit tenggorokan Diare Hilang penciuman dan pembauan Ruam kulit (perubahan warna kulit kemerahan, biasanya terasa gatal atau seperti terbakar)

Orang lanjut usia dan memiliki kondisi kesehatan yang terganggu seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan penyakit-penyakit komplikasi lainnya adalah kelompok yang rentan terpapar virus koronabaru ini dan jika tidak ditangani dengan baik dapat memperburuk keadaan kesehatan dan berakhir dengan kematian. APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA MENEMUKAN GEJALA-GEJALA DIATAS ? Penanganan terbaik ketika menemukan gejala-gejala tersebut di atas adalah mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat dan berkonsultasi dengan dokter sehingga deteksi gejala-gejala lebih akurat dan dapat di tangani dengan baik. SIAPA YANG MEMILIKI RESIKO TERJANGKIT VIRUS INI? Siapapun bisa terjangkit/terinfeksi virus ini, namun yang memiliki resiko tinggi antara lain : 1. Orang dengan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dengan gejala : demam atau riwayat demam ≼ 38°C, disertai dengan batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan dan memiliki riwayat perjalanan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala-gejala. 2. Orang dengan satu gejala dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif. 3. Orang dengan penyakit infeksi paru-paru. 4. Orang yang melakukan perjalanan dalam atau luar negeri dalam 14 hari terakhir. 5. Orang yang memiliki kontak erat dengan dalam kasus konfirmasi dengan hasil pemeriksaan positif yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT – PCR. BAGAIMANA MENCEGAH PENULARANNYA? 1) Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama

40-60 detik atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol (handsanitizer) minimal 20 – 30 detik.Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih. 2) Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19). 3) Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang yang batuk atau bersin. Jika tidak memungkin melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan dengan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. 4) Membatasi diri terhadap interaksi / kontak dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya.


5) Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak

dengan anggota keluarga di rumah. 6) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup termasuk pemanfaatan kesehatan tradisional. Pemanfaatan kesehatan tradisional, salah satunya dilakukan dengan melaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisional melalui pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) dan akupresur (teknik pijit dan menekan pada titik tertentu), yang meliputi : 1) Cara kesehatan tardisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh

2) Cara kesehatan tradisional untukmeningkatkan nafsu makan

3) Cara kesehatan tradisional untuk meningkatkan nafsu makan


4) Cara kesehatan tradisional untuk mengatasi stress

7) Mengelola penyakit penyerta/komorbid agar tetap terkontrol seperti jantung, diabetes dll. 8) Mengelola kesehatan jiwa dan psikososial Kondisi kesehatan jiwa dan kondisi optimal dari

psikososial dapat tingkatkan melalui: 1) Emosi positif: gembira, senang dengan cara melakukan kegiatan dan hobi yang disukai, baik sendiri maupun bersama keluarga atau teman dengan mempertimbangkan aturan pembatasan sosial berskala besar di daerah masingmasing. 2) Pikiran positif: menjauhkan dari informasi hoax, mengenang semua pengalaman yang menyenangkan, bicara pada diri sendiri tentang hal yang positif (positive self-talk), responsif (mencari solusi) terhadap kejadian, dan selalu yakin bahwa pandemi akan segera teratasi. 3) Hubungan sosial yang positif: memberi pujian, memberi harapan antar sesama, saling mengingatkan cara-cara positif, meningkatkan ikatan emosi dalam keluarga dan kelompok, menghindari diskusi yang negatif, tetap melakukan komunikasi secara daring dengan keluarga dan kerabat. 9) Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin. Jika berlanjut segera berkonsultasi dengan dokter/tenaga kesehatan. 10) Menerapkan adaptasi kebiasaan baru dengan melaksanakan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. PENUTUP Kiranya informasi tersebut diatas bermanfaat untuk kita dalam peran sebagai wanita-wanita Kristen yang bertanggung jawab terhadap kesehatan diri kita, anggota keluarga dan masyarakat di sekitar kita. Tuhan menolong kita dalam melaksanakan tugas dan peran ini ! Amin.

Letkol. Elsi Sarimin, Asisten SPWT, KPT Bandung.


REGIONAL INDONESIA TIMUR RALLY PKW OKTOBER 2019

Malam Pita Putih

Sukacita dalam tarian tradisional Papua

PKW Regional Indonesia Timur bersama PPWT & SPWT

PKW Korps Sorong— Ketrampilan membuat hiasan dari mote

Hari Doa Sedunia Korps Ambon


DIVISI KULAWI

Kegiatan PKW—Senam Lansia Korps Gimpu

Korps Kangkuro—Praktek Memasak

Korps Kantewu 1—Pemeriksaan Kesehatan Wanita

Perayaan HUT RI ke 75 tahun—PKW Korps Boya

Beberapa Opsir Wanita Divisi Kulawi - bentuk pelestarian pakaian daerah


DIVISI SULAWESI UTARA

HUT PKW ke 88 Korps 3 Manado—lomba memasak

Hari Doa Sedunia—PKW Korps Werot

PKW via Zoom—Korps 1 Manado

Kunjungan rumah—PKW Korps Sonder

PKW Korps Tumpaan dalam Ibadah Kesucian


DIVISI PALU BARAT

Penerimaan anggota PKW PL Wilao –Distrik Wugaga

Kegiatan Pelatihan membuat piring lidi—Korps Lebanu

Bersama Jemaat Pos Luar Vilao, Haleluya!

Hari Doa Sedunia 2020 —Korps Gimpubia

Kunjungan LOM—Korps Porame


DIVISI JAWA BALI

Kaum Wanita Korps 2 Surabaya—Berbagi Kasih

Ibadah Doa Wanita Korps 2 Jakarta

Kaum Wanita Korps 1 Denpasar berbagi dengan warga terdampak Pandemi COVID-19

Berbagi Masker di awal Pandemi COVID-19 —Masker dibuat oleh Anggota PKW Korps Cirebon

HUT PKW di Korps 3 Semarang


DIVISI SUMATERA UTARA

PKW Korps 2 Medan—Pengobatan Gratis di Saribujawa

HUT PKW ke 88 Korps Bunuraya

PKW dan LOM Korps Samosir berbagi kasih

Sukacita kunjungan LOM Korps Pematang Siantar

Sukacita Perayaan HUT RI ke 75 tahun Korps Bawamataluo


REGIONAL KALIMANTAN TIMUR

Penyerahan anak dari anggota PKW baru—Korps Samarinda

PKW Korps Kelubaq menerima Alkitab dari Departemen Wanita Bandung

Hari Doa Sedunia PL Mapan

Mayor Meida Purnomo bersama anggota PKW dalam kegiatan sehari-hari—Korps Long Merah

PKW Korps Long Merah bersama kaum wanita GKII, Katolik dan Pantekosta dan Rukun Damai Long Merah merayakan HUT PKW ke 88 tahun.


DIVISI MANGGALA

Anggota PKW dalam Program “Rumah terampil” yang didanai oleh Dana Tangan Penolong — Korps Pantolobete

PKW membuat bunga dari kertas—Korps Wulai

PKW bersukacita dalam permainan balon di Korps Pinoraa

Penerimaan Anggota PKW Rayon 1 Lalundu

Kunjungan LOM Korps Bailodu


DIVISI PALU TIMUR

PKW Korps 1 Jonooge merayakan HUT RI ke 75 tahun dengan lomba memasak

Sukacita Kemerdekaan RI ke 75 tahun—PKW Korps Maranatha

PKW Korps Towua dalam kegiatan sharing

PKW PL Uetulumbu dalam kegiatan merangkai bunga

PKW Korps Rejeki dalam kegiatan Mapalus


Pemimpin Pelayanan Wanita Teritorial dan Staf Departemen Wanita Mengucapkan :

Selamat hari Natal 25 Desember 2021 Dan Tahun Baru 01 Januari 2022

“Kiranya,”Damai sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian saudara.” (Efesus 6:23)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.