**rpk**$r
&89*:rnx?if" Ssame
$Aiese
*s$ris
?4#sd$;;*
ngan. Panji mengatakan, "Hampir semua
Meski gratis, tak setiap pengunjung berse-
golongan bisa membaur, mulai dari kaum
dia mencobanya. "Mungkin karena malu,
cerdik mahasiswa, pegawai negeri, tukang
atau khawatir dipaksa membeli," ungkap
becak, seniman, sampai remaja masjid."
Panji. Padahal bagi mereka yang bersedia,
Di "Warung Mbako Tingwe", beragam rasa
berapa batangpun disediakan oleh Panji.
dan aroma tembakau disediakan oleh Panji.
Asal-usul istilah hngwe yang dipakai untuk
Mulai dari rasa rokok mentol, rasa Sam-
warung ini berasal dari kata dalam bahasa
poerna Hijau, Djarum Super, sampai rasa
jawa nglinting dhewe, artinya melinting
Dji Sam Soe Refill yang terkenal mahal pun
tersedia. Nainun bedanya, Panji menye-
senbiri. Konsep toko bernuansa warung dan istilah tingwe yang Panji gunakan untuk
diakan tembakau rasa rokok yang harganya
menamai warungnya digagas oleh Anton
mahal dengan harga yang jauh lebih murah.
Prihardiyanto (So). Jauh sebelum Panji
la menyematkan nama yang berbeda untuk masing-masing jenis produk tembakau-
membuka warungnya, Anton menggunakan konsep tingwe di Jakarta. la mendirikannya
nya. Diantaranya, tembakau rasa Dji Sam
sejak 6 Juni zoo6. Se[agaimana Panji,
Soe dengan nama Samsuri singkatan dari
saat awal mendirikan warungnya, Anton
"'samsu sehari-hari", Sampoerna mentol
mendapat apresiasi dari warga. Alhasil,
dengan nama Saminul, Marlboro namanya
banyak pelanggan berdatangan. Bahkan,
Margono, Sampoerna hijau dengan nama
kini sudah bermunculan warung serupa
Samsi, Djarum Super dengan Sukri, dan Gu-
di Bali, Semarang, Bandung, Sumedang,
dang Garam dengan nama tembakau Gofur.
Makassar, Manado, Sampit, hingga
Bagi mereka yang tidak sempat melinting
Bengkulu. Tak heran bila di Jakarta sudah ada komunitas pelanggan tingwe.
sendiri, Panji menyediakan jasa melinting dengan ongkos Rproo per batang. Meski baru berdiri zr Februari zoo8, jumlah pelanggannya sudah relatif banyak. Tiap hari sekitar zo sampai 3o pelanggan datang. Panji menambahkan, "Selama ini
grafik pengunjung selalu meningkat." Kesimpulan itu berdasarkan data hasil penjualan dan jumlah pelanggan baru yang datang. Padahal, ia sebatas mengandalkan pam-
flet untuk mengiklankan produknya pada bulan-bulan awal pendirian. Karena itu, rata-rata pelanggan tembakau tingwe Panji mendapatkan informasi dari sesama teman. "Saya mendapat informasi alamat warung
ini dari seorang kawan," ujar Endi, salah satu pengunjung. Bagi mereka yang baru pertama datang, Panji menyediakan ber-
Asal-usuI istilah tinswe yang dip.akai untukwarune ini berasal dari ka-ia dalam Bahasa Jawa ngrlinfimg dhewe, artinva melintfng seddiri.
bagai rokok hasil lintingannya untuk dicoba.
EDt$l
43/xxilt/2fi0
H