Jurnal Balairung Edisi 43: Rokok dari Hulu ke Hilir

Page 70

**rpk**$r

&89*:rnx?if" Ssame

$Aiese

*s$ris

?4#sd$;;*

ngan. Panji mengatakan, "Hampir semua

Meski gratis, tak setiap pengunjung berse-

golongan bisa membaur, mulai dari kaum

dia mencobanya. "Mungkin karena malu,

cerdik mahasiswa, pegawai negeri, tukang

atau khawatir dipaksa membeli," ungkap

becak, seniman, sampai remaja masjid."

Panji. Padahal bagi mereka yang bersedia,

Di "Warung Mbako Tingwe", beragam rasa

berapa batangpun disediakan oleh Panji.

dan aroma tembakau disediakan oleh Panji.

Asal-usul istilah hngwe yang dipakai untuk

Mulai dari rasa rokok mentol, rasa Sam-

warung ini berasal dari kata dalam bahasa

poerna Hijau, Djarum Super, sampai rasa

jawa nglinting dhewe, artinya melinting

Dji Sam Soe Refill yang terkenal mahal pun

tersedia. Nainun bedanya, Panji menye-

senbiri. Konsep toko bernuansa warung dan istilah tingwe yang Panji gunakan untuk

diakan tembakau rasa rokok yang harganya

menamai warungnya digagas oleh Anton

mahal dengan harga yang jauh lebih murah.

Prihardiyanto (So). Jauh sebelum Panji

la menyematkan nama yang berbeda untuk masing-masing jenis produk tembakau-

membuka warungnya, Anton menggunakan konsep tingwe di Jakarta. la mendirikannya

nya. Diantaranya, tembakau rasa Dji Sam

sejak 6 Juni zoo6. Se[agaimana Panji,

Soe dengan nama Samsuri singkatan dari

saat awal mendirikan warungnya, Anton

"'samsu sehari-hari", Sampoerna mentol

mendapat apresiasi dari warga. Alhasil,

dengan nama Saminul, Marlboro namanya

banyak pelanggan berdatangan. Bahkan,

Margono, Sampoerna hijau dengan nama

kini sudah bermunculan warung serupa

Samsi, Djarum Super dengan Sukri, dan Gu-

di Bali, Semarang, Bandung, Sumedang,

dang Garam dengan nama tembakau Gofur.

Makassar, Manado, Sampit, hingga

Bagi mereka yang tidak sempat melinting

Bengkulu. Tak heran bila di Jakarta sudah ada komunitas pelanggan tingwe.

sendiri, Panji menyediakan jasa melinting dengan ongkos Rproo per batang. Meski baru berdiri zr Februari zoo8, jumlah pelanggannya sudah relatif banyak. Tiap hari sekitar zo sampai 3o pelanggan datang. Panji menambahkan, "Selama ini

grafik pengunjung selalu meningkat." Kesimpulan itu berdasarkan data hasil penjualan dan jumlah pelanggan baru yang datang. Padahal, ia sebatas mengandalkan pam-

flet untuk mengiklankan produknya pada bulan-bulan awal pendirian. Karena itu, rata-rata pelanggan tembakau tingwe Panji mendapatkan informasi dari sesama teman. "Saya mendapat informasi alamat warung

ini dari seorang kawan," ujar Endi, salah satu pengunjung. Bagi mereka yang baru pertama datang, Panji menyediakan ber-

Asal-usuI istilah tinswe yang dip.akai untukwarune ini berasal dari ka-ia dalam Bahasa Jawa ngrlinfimg dhewe, artinva melintfng seddiri.

bagai rokok hasil lintingannya untuk dicoba.

EDt$l

43/xxilt/2fi0

H


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Jurnal Balairung Edisi 43: Rokok dari Hulu ke Hilir by BPPM Balairung UGM - Issuu