edisi 78
BoulevardITB
Siapa sih yang gak tahu Coldplay? Grup band yang menyanyikan lagu ”Scientist” dan “Viva la Vida” ini baru saja merilis album ke-7, A Head Full of Dreams. Yuk simak review albumnya!
Biasanya teknik ini dipakai pada film-film, contohnya Paul Walker pada Fast & Furious 7. Sangat jarang sekali musik video dibuat menggunakan teknik ini.
Colplay adalah band beraliran rock yang lahir 1996. Band ini terdiri dari empat personel yaitu Chris Martin sebagai vokalis utama, Jonny Buckland sebagai gitaris utama, Guy Berryman sebagai basis, dan Will Champion sebagai drummer. Tahun lalu, semua penggemar dikagetkan dengan genre lagu pop yang diusung Coldplay dalam album Ghost Stories (2014), tanpa sedikitpun nuansa rock. Berbeda dengan album-album rock sebelumnya seperti Mylo Xyloto (2011) dan Viva la Vida or Death and All His Friends (2008), Ghost Stories mayoritas diisi dengan lagu-lagu slow berceritakan jatuh cinta dan kegalauan. Coldplay seakan-akan sudah melupakan jati dirinya karena band asal Inggris ini kembali hadir di tahun 2015 dengan genre pop. Meskipun demikian, album ke-7 kali ini lebih ‘berwarna’ dan nge-beat daripada album sebelumnya, Ghost Strories. Album A Head Full of Dreams rilis 4 Desember 2015 dan berisi 11 track dengan lagu andalan “Adventure of A Lifetime”. Secara keseluruhan lagu-lagu dalam album ini easy-listening dan bersemangat, sangat cocok untuk anak-anak muda.
Di bagian awal lagu “Hymn For The Weekend” kita akan mendengarkan suara wanita. Wanita tersebut tak lain adalah Beyonce. Meskipun sebentar, suara Beyonce membuat lagu ini semakin asik untuk didengarkan. “Everglow” termasuk lagu yang recommended. Alunan melodi ballad dan lirik yang menyentuh pada lagu ini menceritakan bahwa kebahagiaan akan datang setelah kesedihan. Siapa sangka, ternyata Gwyneth Paltrow, mantan istri Chris Martin ikut menyanyi pada lagu ini, hanya saja suaranya terdengar samar-samar di bagian tengah.
Album ini dibuka oleh lagu “A Head Full of Dreams” yang menjadi penyemangat untuk menjelahi album ini. Seperti liriknya, “You can see the change you want to / Be what you want to be”, lagu ini mengingatkan kaum muda-mudi untuk mengeksplor kehidupan lebih banyak, bangunlah harapan dan tentukan tujuan. Lagu yang dipromosikan di album ini adalah “Adventure of A Lifetime”. Alunan musik diskopopnya mampu menghipnotis kita untuk ikut bergerak-gerak menikmati irama musik ini. Keunikan pada lagu ini terdapat pada musik videonya. Seperti yang kita tahu, videonya berbentuk animasi dimana beberapa simpanse bernyanyi dan menari-nari di hutan. Akan tetapi siapa sangka bahwa sebenarnya simpanse tersebut adalah personel Coldplay sendiri loh! Kok bisa? Pembuatan video musik ini menggunakan teknologi Computer-Generated Imagery (CGI), yaitu teknik grafis 3D untuk pembuatan tokoh.
Coldplay pun bercerita tentang kebebasan pada “Birds”, layaknya seekor burung. “And we’ll be birds / Flying free”. Genre pop pada “Army of One” dan “Fun” (feat. Tove Lo) juga cocok untuk didengarkan ketika bersantai. Demikian juga dengan “Amazing Day”, lagu ini siapa menemani kamu sebelum tidur! Lain dengan lagu lainnya, “Kaleidoscope” hanya berupa instrumental dan ada sedikit cuplikan Presiden Amerika Barack Obama menyanyikan lagu “Amazing Graze” di pemakaman Clementa C. Pinckney, untuk mengenang korban penembakan Charlston. Demikian juga dengan“Colour Spectrum” yang hanya merupakan lagu instrumental selama 1 menit. “Up&Up” pun menjadi lagu penutup yang bagus untuk mengakhiri album A Head Full of Dreams. Ada isu juga bahwa A Head Full of Dreams adalah album terakhir Coldplay! Benarkah demikian? Chris Martin dalam wawancara dengan BBC, menyatakan bahwa albumnya ini seperti buku terahir Harry Potter. “Not to say that there might not be another thing one day, but this is the completion of something.” Jelas Chris. Semoga ini bukan yang terakhir ya.. Sumber: http://www.billboard.com http://www.azlyrics.com
44