RADAR LAMPUNG | Jumat, 27 Juli 2012

Page 15

15

JUMAT, 27 JULI 2012

Mesin Utama Dipasang Awal Agustus BANDARLAMPUNG – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lampung telah mengganti mesin sirkulasi air di Kolam Renang Pa homan, Bandarlampung, sekitar sebulan lalu. Namun mesin yang terpasang bukan mesin utama, melainkan mesin pengganti dengan kekuatan tiga PK (paardekracht). Rencananya, mesin utama dipasang awal Agustus. ’’Tahun lalu, kami melakukan perbaikan ringan terhadap mesin sirkulasi air yang dibeli tahun 1979 itu. Dananya berasal dari swadaya. Tahun ini, kami menggantinya dengan mesin pengganti berkekuatan 3 PK. Awal Agustus ini kami ganti lagi dengan mesin utama. Mesin itu dari Italia. Di Indonesia belum ada yang menjualnya,” kata Antri Astuti, kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Lampung, kemarin (26/7). Karena masih menggunakan mesin pengganti, lanjut Antri, airnya belum jernih. ’’Tetapi jika mesin utama sudah beroperasi, ditambah pemberian obat, air kolam kembali jernih,” katanya. Lebih jauh Antri menjelaskan, pengadaan mesin sirkulasi air yang baru menyedot anggaran sebesar Rp500 juta. Dana itu bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun

FOTO RED

GANTI MESIN: Inilah mesin sirkulasi air yang terpasang di Kolam Renang Pahoman.

2012. Pergantian mesin sirkulasi air ini menindaklanjuti keluhan sejumlah pelatih yang menggu-

nakan Kolam Renang Pahoman untuk menggembleng anak asuhnya. Salah satunya Djukhriansyah, pelatih selam nomor kolam. Dia

mengeluhkan kondisi air kolam yang keruh. Selain itu, volume air kolam menyusut. Ini bisa membuat atlet rentan cedera. ’’Air

Kolam Renang Pahoman keruh. Kondisi ini membuat latihan tak maksimal,” ungkap Djukhriansyah belum lama ini. (red/c1/ewi)

Ajukan Tambahan Dana Rp4,5 Miliar BANDARLAMPUNG - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Lampung mengajukan tambahan dana sebesar Rp4,5 miliar melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBDP) provinsi tahun 2012. Sebagian dari dana itu untuk bonus atlet yang meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau. Rinciannya, peraih emas di nomor perorangan memperoleh Rp65 juta, perak (Rp20 juta), dan perunggu (Rp10 juta). Kemudian untuk nomor beregu (2-3 atlet), peraih emas mendapat Rp120 juta, perak (Rp60 juta), dan perunggu (Rp30 juta). Selanjutnya beregu dengan jumlah atlet 4-5 orang, peraih emas mengantongi Rp160 juta, perak (Rp80 juta), dan perunggu (Rp40 juta). Serta beregu dengan jumlah atlet lebih dari enam orang, peraih emas memperoleh Rp180 juta,

perak (Rp90 juta), dan perunggu (Rp45 juta). ’’Tambahan dana itu juga akan dipakai untuk keperluan transportasi kontingen Lampung ke Riau, konsumsi atlet dan pelatih selama berada di Riau, peralatan pertandingan untuk beberapa cabang olahraga, pakaian lapangan, serta kebutuhan nonkampus seperti tim peninjau dari DPRD, Dis pora (Dinas Pemuda dan Olahraga), dan pos-pos lainnya,” urai Wakil Sekretaris Umum KONI Lampung Tajuddin Nur kemarin (26/7). Tajuddin mengungkapkan, anggaran untuk PON XVIII tidak sebanyak PON XVII/2008 di Kalimantan Timur. Saat itu, KONI Lampung disiram Rp21 miliar. ’’Tetapi jika pengajuan tambahan anggaran sebesar Rp4,5 miliar itu dikabulkan, KONI Lampung memiliki total anggaran untuk PON XVIII Rp21 miliar,” jelasnya. (red/c1/ewi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.