RADAR LAMPUNG | Rabu, 20 Mei 2015

Page 2

BERITA UTAMA

4 Ini.. Sekretaris DPD PG Lampung Ibrahim Bastari yang dihubungi kemarin mengungkapkan, selain empat nama tersebut, ada beberapa lagi yang masuk ’’kotak”. Namun sayang, ia enggan membeber karena menunggu banding kubu Agung Laksono. Upaya bersih-bersih ini, menurut dia, sangat diperlukan untuk me-refresh partai. Apalagi, Golkar perlu segera bersikap terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) di delapan kabupaten/kota. ’’Yang jelas, kami sudah tetapkan calon kepala daerah (kada) yang akan diusung PG. Untuk Waykanan masih proses, di antaranya ada Marsidi Hasan dan Raden Adipati Surya,” ulasnya. Untuk Lampung Timur yakni Azwar Hadi dan Erwin Arifin. Pesisir Barat di antaranya Agus Istiqlal dan Oking Ganda Miharja. Lalu Bandarlampung Tony Eka Candra, Lampung Tengah Mustafa, Lampung Selatan Rycko Menoza, dan Pesawaran Dendi Ramadona. Sekretaris DPD II PG Bandarlampung Ali Wardana menambahkan, bersih-bersih tak hanya di tubuh PG provinsi. Namun sampai pimpinan kecamatan (PK). Berdasarkan hasil rapat pleno di DPD I PG Lampung April lalu, misalnya, sudah ada tujuh PK yang dicopot. Yakni Kecamatan Kemiling, Tanjungkarang Pusat, Kedamaian, Tanjungkarang Timur, Labuhanratu, Rajabasa, dan Kedaton. Selain itu, pihaknya tengah memproses pencabutan kartu tanda anggota (KTA) Golkar mereka yang saat ini masuk kepengurusan DPD PG Lampung pimpinan Heru Sambodo. ’’Seperti Sekretaris Heru, yaitu Erson Towi. Lalu Sumarna yang sebelumnya wakil ketua DPD II PG Bandarlampung, Irfan Balga, Patra Rahman, dan Suratmin,” bebernya. Semua proses pencabutan KTA itu, menurut dia, sudah diusulkan ke DPP melalui DPD PG Lampung. ’’Khusus Barlian, Heru, dan Mirzalie sudah lama SK pemberhentian dikeluarkan,” tandasnya. Kepada Radar Lampung, Heru yang mewakili rekan-rekannya yang masuk daftar hitam Golkar Lampung versi Aburizal Bakrie menanggapi santai. Ia mempersilakan KTA-nya dicabut. ’’Tetapi perlu diingat, ada hak bagi kader untuk melakukan pembelaan,” tukasnya. Heru mengingatkan, PG milik orang banyak, bukan pribadi. ’’Selama memperjuangkan kebenaran, saya tidak takut. Biar masyarakat yang menilai selama ini yang dikelola Alzier itu perusahaan pribadi atau partai politik,” ulasnya. Dia menuturkan, meski PTUN sudah mengabulkan gugatan kubu Aburizal Bakrie, ’’bersihbersih” tak bisa dilakukan karena proses gugatan masih tahap banding. Di sisi lain, sengketa PG ini menyebabkan Ketua KPU Bandar-

Sambungan dari Hal. 1 lampung Fauzi Heri bingung. Sehingga, dia belum dapat memutuskan kubu mana yang dapat mengikuti Pilkada Bandarlampung 2015. ’’Meski sudah ada keputusan PTUN, secara aturan kami harus mengantongi surat keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM. Kami akan kaji dahulu karena belum inkracht (berkekuatan hukum tetap),” tuturnya. Karena itu, KPU tidak dapat menerima pendaftaran pasangan calon kada sampai ada keputusan tetap. Ini tertuang dalam pasal 36 peraturan KPU. Agung Tetap Rapimnas Kementerian Hukum dan HAM kemarin langsung bersikap. Memori banding pun akan disusun dengan melibatkan sejumlah ahli hukum tata negara. Kabiro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Ferdinand Siagian mengatakan, menteri hukum dan HAM menghormati putusan PTUN. Namun melalui kuasa hukumnya, Menkumham tetap banding. ’’Yang harus digarisbawahi dari keputusan PTUN, tidak ada putusan yang menyatakan kepengurusan Partai Golkar dikembalikan pada hasil Munas Riau,” ujar Ferdinand. Mengenai persoalan pilkada, dia menyerahkan sepenuhnya pada KPU. Dalam jumpa pers yang digelar di Kemenkumham kemarin pagi, hadir juga kuasa hukum pengurus Partai Golkar dari kubu Agung, Lawrence Siburian. Pria yang juga ketua DPP Bidang Hukum Golkar kubu Agung itu mengaku sudah mengajukan banding usai putusan PTUN tersebut. Dengan pengajuan banding itu, otomatis putusan PTUN tidak berlaku. ’’Mereka menikmati kemenangan selama 15 menit,” ujarnya. Lawrence memaparkan alasan mengapa Golkar Agung harus banding. Mereka menilai ada lima kejanggalan dalam putusan yang dibacakan Hakim Teguh Satya Bhakti itu. Yang pertama yakni meminta mencabut SK Menkumham atas kepengurusan Agung dan memberlakukan kembali SK Golkar Munas Riau. Menurut Lawrence, putusan itu keliru. Karena objek yang diadili hanya SK Menkumham. ’’Hakim tidak berwenang memutuskan kembali ke SK Munas Riau,” tuturnya. Poin kedua yaitu terkait keikutsertaan dalam pilkada. Lawrence mengaku dalam perkara tersebut, baik kubu Agung maupun Ical sama sekali tidak memperkarakan keikutsertaan dalam pilkasa. ’’Ini juga melampaui kewenangan,” paparnya. Selanjutnya terkait pernyataan Ketua MPG Muladi. Saat proses persidangan majelis hakim meminta keterangan tertulis dari Muladi terkait putusan MPG. Muladi pun memberikan jawaban tertulis. Namun, keterangan itu tidak pernah dipertimbangkan. Dia juga mempermasalahkan

kewenangan PTUN dalam menyidangkan perkara perselisihan parpol. Lawrence menyatakan persidangan tidak berwenang. Sebab di UU Parpol sudah jelas diatur bahwa yang berhak adalah MPG. Namun, lanjutnya, majelis hakim PTUN ternyata menafsirkan kalau mereka berhak menyidangkan perkara tersebut. ’’Harusnya yang berhak menafsirkan hakim Mahkamah Konstitusi,” tuturnya. Dan yang terakhir yaitu hakim mengatakan Menkumham mengeluarkan SK pengesahan kepengurusan. Padahal saat itu Golkar masih berselisih. Lawrence mengatakan hal itu tidak benar. Sebab sudah ada sidang MPG yang hasilnya memenangkan kubu Agung. “Jadi tindakan Menkumham sudah tepat,” ujarnya. Munculnya putusan sela PTUN kemarin tidak menghalangi kubu Agung untuk menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas). Untuk kali keduanya, kubu Agung menggelar rapimnas, yang agendanya kali ini khusus untuk persiapan menghadapi pilkada. “Kami tetap sah untuk ikut pilkada. Putusan PTUN kemarin hanya berumur beberapa menit dan belum inkracht,” kata Agung. Rapimnas II kemarin mengundang seluruh perwakilan Plt DPD tingkat provinsi Partai Golkar. Keyakinan Agung juga didasari adanya surat tertulis dari KPU. Dalam surat dengan nomor 535/ UND/V/2015, KPU mengirim undangan terkait sosialisasi tata cara penggunaan aplikasi pencalonan dalam pilkada 2015. “Karena itu diajukan banding, otomatis semua amar putusan tidak bisa berjalan,” ujarnya mengingatkan. Rapimnas itu sendiri tidak dihadiri lengkap perwakilan 34 provinsi. Hingga pembukaan pada sore hari kemarin, baru ada 27 perwakilan DPD yang hadir. Agung beralasan perwakilan DPD yang tersisa masih terlambat dari perjalanan dari daerah. Agung membantah jika tidak lengkapnya kehadiran daerah akibat kekalahan kubunya di sidang PTUN. “Karena materi undangan juga baru dibuat malam. Semua kader masih solid,” ujarnya. Berbeda dengan Agung, Komisioner KPU Arief Budiman menyatakan pihaknya tidak akan mengambil sikap sebelum menerima salinan putusan PTUN. “Kami sudah ajukan permintaan salinan putusan ke PTUN,” ujarnya di KPU kemarin. Pihaknya sudah membuat aturan secara seksama dalam mengakomodir keikutsertaan partai yang bersengketa di pilkada. Dia menjelaskan, putusan sela atau penetapan berbeda dengan putusan tingkat pertama. Karena itu, dalam membuat Peraturan KPU mengenai Pencalonan, pihaknya membuat klausul terkait penetapan penundaan berlakunya SK Menkumham pada pasal 36 ayat (2). “Pada intinya kami menunggu putusan inkracht,” lanjut mantan

200 Kg.. ’’Tersangka sangat cerdik. Mereka menyimpan 200 kg ganja di empat kardus besar, yang masing-masing berisi 50 kg ganja. Lalu menuliskan dalam resi pengiriman barang berupa dua set injection pump atau empat kotak,” ungkapnya. Pengirim tertulis atas nama Ir. Hendri PT. Multi Lestari Bekasi. Tak mau setengah-setengah, polisi sengaja membiarkan ganja lewat. Tentu dengan pengawasan aparat Satnarkoba Polres Lamsel

RABU, 20 MEI 2015

Jawa Pos News Network

dan KSKP (Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan) Bakauheni. Baru pukul 09.00 WIB Minggu (17/5), penerima ganja dibekuk. Yakni Hendri dan Alim di wilayah Cikokol, Tangerang, Banten. ’’Ternyata, dari empat dus itu, dua dus akan diberikan kepada seseorang atas nama Achmad. Kami pun memancing Achmad keluar sarang,” paparnya. Mantan Kapolresta Metro ini menambahkan, ketiga tersangka dijerat pasal 111 ayat

2, 114 ayat 2, dan pasal 132 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. Mereka diancam hukuman paling lama 20 tahun dan denda Rp8 miliar. ’’Kalau dinilai dengan rupiah, ganja senilai Rp400 juta dengan asumsi satu kilonya Rp2 juta,” tukasnya. Hendri mengaku sudah dua kali menerima paket ganja kering dari BG untuk diserahkan ke SA. Sekali mengirim ke SA, ia mendapatkan imbalan Rp2 juta. ’’Uangnya untuk kehidupan

Beras..

anggota KPU Jatim itu. Dalam pasal itu disebutkan, apabila terdapat penetapan penundaan berlakunya SK Kemenkumham saat proses sengketa berlangsung, maka KPU tidak bisa menerima pendaftaran pasangan calon sampai ada putusan inkracht. Putusan inkracht itu harus ditindakklanjuti dengan penerbitan keputusan Menkumham mengenai kepengurusan parpol. Sebab, yang akan menjadi dasar KPU dalam menerima pendaftaran calon kada adalah SK Menkumham. Dalam amar putusan hakim PTUN Senin (18/5) lalu tercantum klausul mengenai putusan sela Partai Golkar. Hakim menyatakan penetapan Nomor 62/G/2015/ PTUN.JKT tertanggal 1 April 2015 tetap sah dan berlaku sampai perkara tersebut inkracht atau ada penetapan lain yang mencabutnya. Artinya, untuk saat ini SK Agung masih tetap sah karena diajukan banding, namun tidak bisa digunakan karena ditunda pemberlakuannya. Arief menambahkan, KPU tidak mau berpolemik soal sengketa parpol, dan tidak ingin membuat penafsiran macam-macam sebelum salinan putusan diterima secara resmi. Pihaknya akan mempelajari putusan itu, baru bisa mengambil sikap. “Kita masih punya waktu sampai 27 Juli, karena batas akhir pendaftaran calon kepala daerah 28 Juli,” tambahnya. Terpisah, Sekretaris Fraksi Partai Golkar kubu Aburizal, Bambang Soesatyo menilai, putusan PTUN yang membatalkan SK Menteri Hukum dan HAM memberikan pelajaran berharga. Untuk kedua kalinya, intervensi pemerintah dalam konflik internal partai kembali digagalkan melalui putusan tata usaha negara. “Siapapun, termasuk penguasa, tidak boleh melakukan intervensi. Hak parpol untuk mengurus dirinya sendiri terpulihkan,” kata Bambang. Menurut Bambang, putusan PTUN seperti memberi pelajaran kepada penguasa, bagaimana harus bersikap independen dalam menyikapi konflik internal partai. Putusan PTUN yang membatalkan SK kepengurusan Agung Laksono menjadi bukti, ada kejahatan politik yang dilakukan MenkumHAM terhadap konflik internal Partai Golkar. “Intervensi penguasa nampak telanjang. Intervensi itu pula yang membuat dua kubu Partai Golkar sulit untuk mencapai kompromi,” ujarnya. Padahal, lanjut Bambang, jika semua pihak jeli, pelaksanaan Munas Ancol yang tidak legitimate sudah mulai terkuak. Jumlah tersangka pemalsuan mandat kini sudah bertambah menjadi empat orang. ’’Tetapi oknum penguasa terus menggunakan kacamata kuda dengan memaksakan kehendaknya melalui wewenang Menkumham untuk mengakui kubu Agung Laksono,” tandasnya. (red/jpnn/p3/c1/ade)

’’Ini belum terbukti apakah beras tersebut benar-benar berbahan sintetis, plastik. Karena perlu uji lab,” kata Kabid Perdagangan Disperindagkop Bekasi Herbert Panjaitan. Pemilik toko beras, Sembiring, mengaku kaget dengan kedatangan rombongan yang memeriksa dagangannya. ’’Ini ada apa? Silakan saja kalau mau ngambil sampel. Saya juga tidak tahu kalau beras ini mengandung bahan berbahaya,” katanya. Heboh beras plastik bukan hanya terjadi di Indonesia. Di jagad dunia maya, diberitakan, Tiongkok juga

Sambungan dari Hal. 1

Tes keperawanan untuk calon polisi wanita (polwan) memang sudah menjadi aturan internal Polri. Salah satunya untuk mengantisipasi penerimaan polwan yang hamil ketika baru berdinas. ’’Ini terkait moral,” singkatnya. Tes keperawanan ini menjadi fokus dunia lantaran laporan Human Right Watch Group (HRWG). Mereka mewawancarai sebelas perempuan, baik yang masih aktif maupun sudah pensiun dari semua angkatan di TNI. Uji virginitas itu dinilai diskriminatif dan menyiksa. Laporan HRWG kemudian dilansir beberapa media dunia.

sehari-hari, Mas,” singkatnya sambil berjalan menuju sel tahanan. Hingga kini, polisi masih memburu BG dan SA. Modus penyelundupan narkoba dengan bus penumpang ini bukan kali pertama dilakukan. Minggu (1/3), mahasiswa asal Aceh dibekuk karena membawa sabu-sabu (SS) seberat 108,38 gram. Dengan menumpang bus Mandala nomor polisi (nopol) W 7059 US, ia hendak membawa SS ke Jawa. (yud/p3/c1/ade)

Sambungan dari Hal. 1 mengalami persoalan dengan hadirnya pangan imitasi itu. Dalam sebuah laporan di media Singapura, terungkap beras plastik itu berasal dari Taiyuan, salah satu kota di Provinsi Shaanxi. Di kota ini, beras sintesis diproduksi dan didistribusikan secara besarbesaran oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab untuk mendulang keuntungan berlipat. Mereka mengklaim beras imitasi ini merupakan kombinasi antara kentang, ubi jalar, dan plastik. Plastik digunakan untuk membentuk gabungan kentang

Gedungnya.. ’’Memang benar, tadinya ini yang punya kerabat Agus Musin Dasaad, Pak Kaisar Marga. Tetapi sudah dibeli orang, Mas. Beliau juga sudah lama pindah ke Jakarta dan seingat saya meninggal dunia sejak 1990-an,” tutur lelaki paruh baya itu. Sayang, dia tidak mengetahui pasti di mana keluarga Kaisar Marga berada. Ia juga tidak paham sejarah berdirinya Hotel Rarem maupun Dasaad Musin Concern. Upaya menelusuri jejak Dasaad berlanjut ke kediaman Mulkarnaen Gele Harun Nasution, putra bungsu mantan Residen Lampung Mr. Gele Harun Nasution, tadi malam. Perbincangan dengan Om Mulkarnaen –begitu ia akrab disapa– mengaku sedikit mengenal sahabat karib Presiden RI Ir. Soekarno itu. ’’Oh ya, Om tahu lah. Pemilik Dasaad Musin Concern. Ada keponakannya, namanya Dillin Dasaad. Itu teman Om, coba dihubungi,” ujarnya sembari memberikan nomor telepon Dillin. Namun, Dillin terdengar kebingungan. Menurutnya, ia sudah lama tidak berhubungan dengan keluarganya. ’’Saya keponakannya. Kaisar Marga itu kakak saya. Saya juga belum pernah ketemu dengan Musin Dasaad. Hanya tahu cerita dari almarhum Edi Dasaad, putra beliau,” ungkapnya. Dillin hanya membenarkan kakak dari ibunya tersebut merupakan konglomerat pada medio 1940 hingga pertengahan 1960-an. ’’Iya, memang konglomerat menurut cerita. Maaf ya saya tidak bisa memberi informasi lengkap,” ujarnya dengan nada lirih. Dillin sendiri mengaku telah menetap di Jakarta sejak lama dan tidak tahu lagi di mana keberadaan anak-cucu Agus Musin Dasaad lainnya. Bahkan saat ditanyakan apakah mengenal Rully Dasaad yang merupakan cucu Agus Musin Dasaad, dia hanya menjawab singkat. ’’Nggak kenal. Sudah lama lost contact. Terakhir ya tahun 1990-an. Foto beliau juga saya tidak punya,” tukasnya. Ada sedikit titik terang ketika

Sambungan dari Hal. 1 Radar Lampung membuka Facebook. Ada seorang pria bernama Adam Musin Dasaad yang dalam profilnya kini menetap di Laguna Niguel, California, Amerika Serikat. Sayang, chat yang dikirimkan ke Adam tak kunjung dibalas. Terpisah, Ketua Komunitas Jelajah Budaya (KJB) di Jakarta Kartum Setiawan menerangkan, gedung Dasaad Musin Concern di kompleks Kota Tua, Jakarta, kini menjadi cagar budaya milik Pemprov Jakarta. Rencananya direstorasi sehingga kelak difungsikan sebagai ruang publik. ’’Proses perencanaan restorasi bangunan sudah dimulai sejak 2013. Namun hingga kini belum terlaksana,” katanya. Dia menjelaskan, di kompleks Kota Tua terdapat lebih dari 20 gedung tua dan memiliki tiga jenis, yakni gedung milik Pemprov DKI Jakarta, swasta, dan BUMN. Untuk Dasaad Musin Concern, termasuk klasifikasi milik swasta. ’’Gedung Dasaad Concern ini berdempetan dengan gedung milik salah satu asuransi. Kondisinya benar-benar memprihatinkan. Bangunan tersebut sudah tidak terawat. Atap bangunan sudah tidak ada, lantainya banyak yang pecah, warna cat pudar, beberapa bagian dinding baik eksterior maupun interiornya sudah terkelupas hingga batu batanya terlihat. Bahkan tumbuh ilalang maupun pohon merambat di dinding serta lantainya,” papar Kartum. Kendati sudah rapuh, pengunjung masih bisa leluasa memasuki gedung tua itu bahkan hingga lantai atas. ’’Banyak yang foto-foto, termasuk untuk prewedding. Saya juga pernah naik hingga atas gedung. Tangganya masih kuat,” ujarnya. Kartum mengaku pernah membaca suatu majalah terbitan tahun 1940 yang dia lupa judulnya. Dalam majalah itu dijelaskan Dasaad adalah konglomerat yang cukup eksis di Indonesia dan memiliki hubungan akrab dengan Presiden Soekarno. Dirinya juga mendengar arsitek yang akan memugar gedung itu

Panglima..

sedang memetakan detail kerusakan untuk mengetahui komposisi materi yang digunakan karena prinsip restorasi adalah sedapat mungkin mengembalikan ke bentuk asalnya. Ia mengatakan cukup sulit mencari data bangunan tersebut karena kepemilikannya bergantiganti dan tidak terdokumentasi. ’’Kami maupun pemerintah setempat juga tidak mengetahui pasti siapa pemilik gedung Dasaad Musin Concern saat ini. Tidak seperti gedung-gedung lainnya yang ada di Kota Tua, gedung-gedung itu jelas pemiliknya,” pungkas dia. Rencananya setelah selesai pemugaran, gedung tersebut difungsikan sebagai tempat publik. Di mana lantai satu akan difungsikan sebagai kafe dan lantai berikutnya kemungkinan dijadikan perkantoran. Dengan demikian, yang tersisa dari sosok Dasaad di Lampung tinggal gedung bekas Bank Musin Dasaad Concern sekaligus gudang bahan-bahan makanan yang sekarang menjadi rumah suster serta penjaga Gereja Katedral Kristus Raja Kotaraja di Bandarlampung. Warga setempat, Margiyanto dan Mualim Widodo, menyebutkan, dahulu orang menyebutnya Kantor Kancil. ’’Bangunan ini masih asli. Tepatnya kusen dan ornamennya. Pintunya saja sekarang ditutup, dahulunya ada dua. Satu menghadap Jalan Raden Intan, satu lagi menghadap Masjid Taqwa. Atapnya juga sudah ganti. Saya menyimpan batu batanya pas renovasi, tebalnya 10 sentimeter,” papar Margiyanto dibenarkan Wiwit –sapaan akrab Mualim. Wiwit menambahkan, bangunan khas Eropa itu menjadi oase bagi Kota Bandarlampung. ’’Bangunan ini tadinya sedikit maju ke depan, ada terasnya. Tetapi untuk pelebaran jalan, dibongkar. Pasangan muda-mudi juga biasa mengambil foto prewedding di gedung ini. Hampir tiap malam ada saja yang fotofoto,” ujarnya. (p3/c1/ade)

Sambungan dari Hal. 1 Seperti Guardian, Sydney Morning Herald, dan Daily Mail. Dalam laporannya juga, HRWG mendesak tes keperawanan dihapus. ’’TNI harus menyadari bahwa tes keperawanan yang menyakitkan dan memalukan terhadap perempuan calon prajurit tak ada hubungannya dengan keamanan nasional,” tandas Direktur Advokasi Hak Perempuan HRWG Nisha Varia. Bagi-Bagi Jam Tangan Dalam kunjungannya di Makorem 043/Gatam, Moeldoko membagi-bagikan 55 ribu jam tangan secara simbolis kepada

Memanas.. Sejak masa kecil, remaja, hingga meraih puncak tertinggi dalam karir mereka. Supermentor yang sudah memasuki seri keenam itu mengusung tema Filosofi Hidup, Resep Sukses, Etos Kerja, dan Ilmu Kepemimpinan. Try Sutrisno menjadi pembicara pertama dalam acara yang dimulai pukul 19.00 hingga berakhir 22.00 WIB tersebut. Tepuk tangan langsung bergemuruh saat foto masa kecil pria kelahiran Surabaya, 15 November 1935, itu ditampilkan di layar. Dilanjutkan video singkat perjalanan karirnya. Usianya kini memang sudah 79 tahun. Tetapi tatapan tajam, suara tegas, dan badan yang masih tegap seolah menjadi ciri mantan panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan wakil presiden periode 1993-1998 itu. Try membuka presentasi dengan kisah hidupnya. Lahir dari keluarga tentara, Try kecil harus berpindah dari satu kota ke kota lain akibat serbuan Belanda ke Surabaya. Dia pernah tinggal di Sidoarjo, Mojokerto, dan Kediri, terutama saat masih kanak-kanak. Hidup sulit di masa penjajahan dan masa perang revolusi menuntut Try berpikir kreatif. Saat Subandi, bapaknya, pergi berperang, Try hidup bersama Mardiyah, ibunya. Karena itu, untuk menyambung hidup, Try lantas berjualan air dalam kendi, rokok, hingga

dan ubi agar terlihat seperti biji beras. Lalu ditambah resin sintetik industri. Nah, resin sintetis ini dikenal sangat berbahaya jika dikonsumsi. Kanker hingga kematian bisa mengancam mereka yang mengonsumsi beras abal-abal ini. Dalam jangka pendek, mereka yang mengonsumsi beras palsu ini akan merasa cepat kenyang. ’’Makan tiga mangkuk nasi palsu itu akan membuat orang cepat kenyang. Mereka seperti makan satu kantong plastik,’’ ujar salah seorang pejabat di Tiongkok menanggapi keresahan soal beras imitasi. (jpnn/p3/c1/ade)

prajurit, Danramil, babinsa, dan satgas pengamanan perbatasan. Hal tersebut untuk menyemangati prajurit. Tak hanya bagi-bagi, Moeldoko pun mengenakan jam bermerek ’ Jenderal TNI Moeldoko” itu di tangan kirinya. Didominasi warna hitam dengan corak angka tegas nan putih. Sabuk jam terbuat dari karet hijau gelap. Bagian belakang terbuat dari logam bertuliskan ’’Markas Besar TNI” lengkap dengan lambangnya. Disinggung anggaran jam tangan ini, Moeldoko mengaku dirinya tak menggunakan uang negara. ’’Ini pemberian kolega saya,” tutupnya. (abd/dna/jpnn/p3/c1/ade)

Sambungan dari Hal. 1 koran di kereta api dan pasar. ’’Pada usia 13 tahun, barulah saya bisa bertemu kembali dengan bapak di Kediri,” ujar tokoh yang sulit menghilangkan kebiasaan mengucap akhiran ’’ken” –seperti yang dilakukan atasannya dulu, Presiden Soeharto– itu. Hidup bersama para tentara di kesatuan angkatan darat membuat jiwa nasionalismenya bergolak. Di usia 13 tahun itulah Try mulai bergaul dengan para tentara Indonesia. Pekerjaannya mulai membersihkan sepatu dan senjata hingga bekerja di dapur menyiapkan makanan untuk para tentara. Bekerja dan bakatnya di dunia militer membuat Try akhirnya mendapat tugas yang lebih berat. Tidak tanggung-tanggung, Try remaja sudah ditunjuk sebagai penyelidik dalam (PD) alias intelijen tentara. Tugasnya mengantarkan surat dari para tentara di Kediri ke para pejuang di Surabaya serta mengumpulkan informasi pergerakan tentara Belanda di Surabaya. Dari Surabaya, Try membawa obat-obatan antibiotik untuk tentara yang terluka di Kediri. Perjalanan berhari-hari ditempuhnya dari satu rumah persinggahan ke rumah persinggahan lainnya. Maklum, saat itu dia mesti mengendap-endap di persawahan untuk menghindari patroli tentara Marinir Belanda. “Sebab, kalau tertangkap tentara Belanda, risiko-

nya dibunuh, dibakar,” ungkapnya. Kehidupan keras sebagai tentara itulah yang menempa mental dan karakter Try Sutrisno. Dia menyebutkan, sebagai tentara, hanya ada tiga kemungkinan saat berangkat ke medan pertempuran. “Pulang dengan selamat, invalid atau cacat terkena peluru atau disiksa, dan dipulangkan dalam peti mati dengan selubung bendera Merah Putih,” ucapnya. Mental dan karakter itulah yang melapangkan karir militernya hingga puncaknya menjabat wakil presiden. Try menuturkan, kuncinya adalah optimisme. Dia pun meminta generasi muda untuk percaya bahwa sukses bisa diraih siapa saja. Tidak memandang latar belakang apakah dari keluarga kaya atau miskin papa. Sukses juga harus dimulai dari hal-hal kecil, misalnya disiplin waktu. Try menceritakan pengalamannya saat diundang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk rapat persiapan Konferensi Asia Afrika (KAA) April lalu. “Rapatnya molor setengah jam, malu sekali saya. Generasi muda harus mulai menghilangkan kebiasaan jam karet seperti itu,” tuturnya. Ketua MPR Zulkifli Hasan yang hadir dalam forum Supermentor itu pun tampak mengangguk-angguk. Di pengujung presentasi, Try sempat menyinggung perihal perubahan institusi lembaga

negara, dari yang dulu Utusan Daerah dalam MPR kini menjadi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) atau sistem senator sebagaimana di Amerika Serikat. “Sebab, di Amerika itu negara bagian, sedangkan kita NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya. Tepuk tangan riuh kembali pecah saat layar lebar menampilkan gambar seorang pemuda berambut ikal dengan jas dan miniatur pesawat di tangannya. Itulah foto Bacharuddin Jusuf (B.J.) Habibie saat masih muda. Video perjalanan hidup sosok genius itu mengiringi langkah Habibie ke panggung. Mengenakan batik cokelat lengan panjang dan peci hitam di kepala, suara presiden ketiga RI tersebut masih tegas dan menggebugebu. “Masa depan tiap bangsa harus mengandalkan sumber daya manusia terbaharukan,” tutur tokoh kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, itu. Menteri riset dan teknologi selama 20 tahun (1978-1998) tersebut mengakui, selama ini pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Indonesia masih belum optimal untuk membangun sumber daya manusia (SDM). Akibatnya, ada daerah yang kaya SDA, namun SDM-nya masih lemah. “Itu masalah besar,” tegasnya. Karena itu, pakar teknologi pesawat terbang tersebut meminta generasi muda pandai-pandai

memanfaatkan teknologi informasi, terutama internet, untuk menyerap ilmu pengetahuan yang bertebaran di dunia maya. “Dengan informasi, produktivitas akan naik dan daya saing bangsa terangkat,” katanya. Sebelum melanjutkan presentasi, wakil presiden RI periode 14 Maret 1998-21 Mei 1998 dan presiden RI periode 21 Mei 199820 Oktober 1999 itu membagi hadirin ke dalam tiga kelompok. Pertama, kelompok usia di bawah 40 tahun yang diminta memanggilnya “eyang”, kelompok 40-65 tahun yang diminta memanggilnya “pakde”, dan kelompok di atas 65 tahun yang diminta memanggilnya “mas”. “Maka adik-adik mahasiswa di sini, panggil saya eyang. Karena kalian adalah cucu intelektual saya,” ucapnya disambut aplaus meriah. Habibie lantas menguraikan kisah jabatan singkatnya sebagai presiden. Di masa penuh pergolakan politik, sosial, dan ekonomi itu, dia harus mengambil banyak keputusan krusial dalam waktu singkat. Beberapa di antaranya berbuah kontroversi, misalnya referendum yang berujung lepasnya Timor Timur dari NKRI. Habibie juga menanggapi pernyataan Try Sutrisno yang mengkritisi DPD yang dianggap mengadopsi sistem politik Amerika Serikat. Dengan lugas, suami almarhumah Hasri Ainun Habibie

itu menyampaikan klarifikasi terkait masalah tersebut. Sebab, Habibie-lah yang memelopori perubahan sistem dari Utusan Daerah menjadi DPD pada awal reformasi. ’’Saya tahu betul permainan zaman dulu, jadi harus disetop. Harus ada mekanisme baru untuk mengakomodasi kepentingan daerah. Jadi, ini bukan ikut-ikutan Amerika. Nooo... Ngapain kitakita ikut mereka?” ujarnya dengan nada tinggi dan mata mendelik. Suasana forum pun sempat memanas. Tetapi, waktu untuk Habibie keburu habis. Habibie lalu meminta Dino memberikan tambahan waktu sedikit karena masih punya satu hal penting yang ingin disampaikan. Apa itu? ’’Tentang cinta,” katanya. Sosok supermentor yang kisah cintanya bersama sang istri difilmkan tersebut menyatakan bahwa cinta adalah rahasia kunci sukses setiap orang. Menurut Habibie, ada lima cinta yang harus dimiliki seseorang. Yakni cinta kepada sesama manusia, cinta kepada karya manusia, cinta kepada lingkungan, cinta kepada tugas dan pekerjaan, serta cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Empat cinta pertama itu harus dibungkus oleh cinta kita kepada Tuhan. Jangan lupa itu,” pesan Habibie disambut standing ovation ratusan hadirin. Pembicara ketiga malam itu

adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tepuk tangan bergemuruh saat presiden RI periode 2004-2014 tersebut memulai presentasi dengan menghadiahkan sebuah video lagu Kuyakin Sampai di Sana. Lagu yang liriknya ditulis SBY itu dibawakan dengan apik oleh Rio Febrian. “Saya ingin bicara yang ringanringan saja karena yang berat sudah disampaikan beliau berdua,” ujar SBY sambil tangannya mengarah ke Try Sutrisno dan Habibie. Sebagaimana gaya SBY selama ini, presentasi motivasinya menggunakan campuran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Judulnya My Lifes Journey, Dream, Courage, & Sweat. “Semua orang harus punya mimpi, lalu butuh keberanian untuk mewujudkannya, dan untuk itu harus berkeringat, bekerja keras,” katanya. Setelah SBY, tampillah Xanana Gusmao. Presiden pertama Timor Leste (2002-2007) itu kini menjadi sahabat dekat SBY. Mengenakan batik hitam, pria yang pernah tujuh tahun menjadi tahanan politik pemerintah Indonesia saat memimpin gerakan pemisahan Timor Timur itu meminta maaf jika bahasa Indonesia-nya agak terbata-bata. “Bahasa saya bahasa preman karena saya belajar di Cipinang (lembaga pemasyarakatan, Red),” katanya yang mengundang tawa hadirin. (jpnn/p3/c1/ade)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.