RADAR LAMPUNG | Senin, 15 Oktober 2012

Page 23

METROPOLIS

SENIN, 15 OKTOBER 2012

23

Bukan Sekadar Berita!

Isap Ganja Agar Nafsu Makan BANDARLAMPUNG – Sunarto (22), warga Kelurahan Jagabaya, Kecamatan Kedaton, harus berurusan dengan polisi. Sunarto tertangkap basah menghisap ganja kering di kediamannya. Anggota Satnarkoba Polresta Bandarlampung meringkus Sunarto pada Sabtu (13/10) sekitar pukul 22.30 WIB. Kasatnarkoba Polresta Bandarlampung Kompol Sunaryoto mengatakan, penangkapan Sunarto berawal dari informasi warga bahwa rumahnya kerap dijadikan tempat pesta ganja. ’’Mendapat informasi itu, anggota kami melakukan penggeledahan di rumah tersebut dan menemukan pelaku sedang mengisap daun ganja kering di kamarnya,’’ ungkap Sunaryoto kemarin (14/10). Sunarto langsung digelandang ke Mapolresta Bandarlampung untuk dilakukan pemeriksaan. ’’Sebelum dibawa ke polresta, kami menggeledahnya dahulu. Baik di badannya maupun sekitar rumah. Tapi, kami tidak menemukan barang bukti yang lain. Hanya selinting ganja kering itu saja yang kami temukan,’’ ujarnya. Kepada polisi, Sunarto mengaku memperoleh barang haram ini dari rekannya, JN, (DPO) yang berada tak jauh dari kediamannya. Sampai kemarin, polisi masih belum berhasil meringkus JN. Namun, menurut Sunaryoto, polisi telah melakukan penggeledahan di rumah JN. Sunarto mengaku, menggunakan ganja agar nafsu makan meningkat. Pasalnya, belakangan ini nafsu makan turun drastis. Alhasil, ia berinisiatif mengisap ganja. ’’Dia ini sudah dua bulan yang lalu memakai ganja, katanya sih supaya nafsu makan, tapi kami tidak percaya begitu saja. Maka itu, kami masih mengejar pelaku JN untuk mengetahui apakah dia sering mengambil ganja dari JN atau tidak,’’ jelasnya. Akibat dari perbuatannya, Sunarto terancam terjerat pasal 111 UU No. 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman minimal empat tahun penjara. (yud/c3/wdi)

28 Perusahaan Lolos Proper BANDARLAMPUNG – Sebanyak 38 perusahaan di Provinsi Lampung mengikuti kegiatan program peningkatan peringkat kinerja perusahaan (proper) yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup. Dari jumlah tersebut, Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Lampung menyatakan, sebanyak 28 perusahaan lolos penilaian. ’’Sedangkan sisanya masih diberi kesempatan untuk memperbaiki dari hasil penilaian,’’ beber Kepala BPLH Lampung Piterdono melalui Kabid Pengawasan Ferrya Sayuti kemarin (14/10). Menurut dia, proses penilaian proper termasuk juga pengelolaan lingkungan hidup oleh perusahaan bersangkutan. Batas waktu yang diberikan bagi perusahaan tersebut, lanjut dia, hingga pekan ini. ’’Pada 16–19 Oktober 2012 berkas akan dibawa ke Jakarta,’’ jelas dia. Nantinya, seluruh daftar perusahaan tersebut akan diserahkan ke Kementerian Lingkungan Hidup. Lalu kementerian yang akan mengumumkan peringkat terbaik perusahaan. ’’Peringkat itu bisanya diumumkan ketika malam anugerah lingkungan hidup. Untuk tahun ini kemungkinan akan diumumkan Desember,’’ jelas dia. Pihaknya berjanji akan mengumumkan peringkat proper di Lampung setelah Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penilaian. ’’Ini kan merupakan program pusat. Jadi, kita tunggu dahulu dari pemerintah pusat mengumumkannya,’’ tukas dia. (wdi/c3/wdi)

FOTO WAHYU SYAIFULLAH

RAMAI PEMBELI: Di lokasi tempat pelelangan ikan (TPI) Gudang Lelang, Telukbetung, aktivitas jual-beli ramai terjadi ketika sore hari seperti yang dibidik kemarin (14/10). TPI Gudang Lelang menjadi salah satu tujuan utama konsumen di Bandarlampung untuk mencari ikan segar.

Polsek TbB Wajib Introspeksi BANDARLAMPUNG – Kinerja buruk Polsek Telukbetung Barat (TbB) selama gelaran Operasi Sikat II telah diganjar bendera hitam. Namun, aparat Polsek TbB tak boleh berkecil hati. Lampung Police Watch menyatakan, bendera hitam yang diperoleh Polsek TbB harus menjadi bahan introspeksi untuk berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Ketua LPW MD Rizani menjelaskan, Polsek TbB justru tidak boleh terpuruk dan saling menyalahkan. ’’Ini wajib jadi bahan introspeksi. Harapannya, mereka dapat mencari tahu apa yang harus diperbaiki guna meningkatkan kinerja. Jangan justru jadi terpuruk,’’ bilang dia kepada Radar Lampung kemarin (14/10).

Dia menambahkan, dalam pemberantasan kejahatan, polsek juga harus memanfaatkan informasi sekecil apa pun dari warga masyarakat. Polsek harus merespons informasi yang diberikan warga. ’’Masyarakat adalah informan. Jangan sampai ada batasan oleh pangkat. Harus responsif ketika berhasil mendapati sebuah informasi maupun kasus laporan dari masyarakat setempat,’’ ujarnya. Rizani juga mengatakan, kepemimpinan di atas taraf Polsek pun wajib berbenah. Pasalnya, Polsekta TbB bukan instansi yang bediri sendiri. ’’Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan polsek. Setidaknya dua tingkat di atasnya ini ikut bertanggung jawab. Soalnya,

mereka kan Instansi vertikal,’’ urainya. Menanggapi hal tersebut, Kapolsekta TbB AKP Sutana Yusuf menyatakan, pihaknya telah bekerja maksimal selama Operasi Sikat II, 10 September–10 Oktober 2012. Hanya, pada kurun satu bulan tersebut jajaran yang dipimpinnya memang belum berhasil mengungkap satu kasus yang berfokus pada pengungkapan kasus C3 (curat, curas, dan curanmor). ’’Tapi ini bukan menunjukkan kami tidak bekerja. Dua hari sebelum digelarnya Operasi Sikat, kami baru saja menangkap satu pelaku curanmor. Hanya, bertepatan saat Operasi Sikat tersebut, kami belum kembali berhasil melakukan pengungkapan kasus C3,’’ kilah dia.

Ia bahkan menilai, kepemimpinannya telah berhasil menciptakan Kecamatan TbB yang kondusif dan aman. ’’Jadi, tolong teman-teman jangan hanya terfokus pada hasil Operasi Sikat tersebut. Saya pribadi saja setiap Jumat ke masjid-masjid berbeda untuk berdakwah. Tujuannya juga sekaligus mengimbau agar masyarakat menjaga situasi kondusif dan aman di lingkungannya,’’ elak dia. Seperti diketahui, sebanyak 62 kasus berhasil diungkap oleh jajaran Polresta Bandarlampung selama Operasi Sikat II. Dari operasi dengan titik fokus pengungkapan kasus C3, aparat juga berhasil membekuk 44 tersangka.

Saat ekspose itu, bendera hitam diberikan kepada Polsekta TbB yang tidak berhasil mengungkap satu kasus pun di wilayah hukumnya. Kapolda Lampung Brigjen Jodie Rooseto melalui Kabid Humas AKBP Sulistyaningsih menga takan, pihaknya akan memantau kinerja Polsekta TbB yang kini dipimpin AKP Sutana Yusuf dalam menangani perkara di wilayahnya. ’’Kami akan memantau mereka. Saya juga heran, kok bisa ya Polsekta TbB nggak ada yang mengungkap kasus. Apakah pelaku kejahatan itu sudah lari ke luar daerah atau memang nggak ada kejahatan? Tapi nanti kami akan memantau mereka terus,’’ ungkap Sulistyaningsih kemarin. (sur/c3/wdi)

Mancing Bareng Pererat Silaturahmi BANDARLAMPUNG – Untuk mempererat tali silaturahmi, Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang, M.M. melakukan kunjungan ke Jatiagung, Lampung Selatan, kemarin (14/10). Dalam kunjungan informal tersebut, Berlian Tihang secara spontan mengajak warga untuk

memancing bersama di kolam pemancingan Perumahan Pemda Wayhuwi, Jatiagung. Panitia Pelaksana Lomba Mancing Redi Novaldianto mengatakan, kegiatan ini murni ajang silaturahmi antara Berlian Tihang dengan warga Jatiagung. ’’Jadi, bukan urusan politik. Melainkan silaturahmi antara

pemimpin dengan rakyatnya,’’ ujar dia kemarin. Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Lampung Utara ini kemarin juga memberikan ikan 3 kuintal plus hadiah doorprize ke warga. Yakni bagi peserta yang berhasil mengumpulkan pita pada tubuh ikan, berhak atas doorprize seperti sepeda

dan kipas angin. ’’Dari 3 kuintal tersebut, ada 32 pita dalam tubuh ikan. Dan kegiatan ini gratis untuk masyarakat umum. Semua bisa ikut berpartisipasi,’’ beber dia. Budi Priyanto, salah seorang peserta, mengaku senang dengan adanya kegiatan seperti ini. Sebab, jarang ada lomba mancing gratis

dapat hadiah. ’’Saya senang adanya kegiatan semacam ini,’’ ucapnya. Budi berharap kegiatan seperti itu terus dilakukan. ’’Saya berharap acara serupa dapat terus berlanjut. Dan, saya juga berharap agar beliau (Berlian Tihang, Red) tak hanya sekali saja mengunjungi Jatiagung,’’ imbuhnya. (hyt/c3/wdi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.