RADAR LAMPUNG | Rabu, 4 September 2013

Page 28

28

RABU, 4 SEPTEMBER 2013

WASPADAI pada Ibu Hamil

PREEKLAMSIA

WASPADAI tekanan darah tinggi pada p pad a ibu ibu ham h hamil. il. Karena bisa jadi, itu gejala j la preeklamsia jal pre p reekl eklamsia atau keracunan keham h hamilan. amiila an. Jika preeklamsia ini tidak seg se gera era diobati, ibu dan janinnya er bisa mengalami komplikasi. Demikian disampaikan dokter RSUD dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM), dr. Ratna Dewi Puspita Sari, Sp.O.G. ’’Batasan tekanan darah lebih dari 130/90 mmHg har di rus d diwaspadai,’’ waspadai,’’ katanya. Karena K arena setiap ibu hamil me m em miliki iliki potensi terkena penyakit p en nyakit yang sekarang bia b asa s disebut sebagai ges g es stosis tto osis ini. Meski M eski begitu, menurutnya, ada ibu hamil ru yang berisiko tinggi terkena preeklamsia. Mereka adalah ibu yang baru kali pertama hamil,

ibu dengan kehamilan bayi kembar, ibu yang menderita diabetes, memiliki hipertensi sebelum hamil, dan ibu yang memiliki masalah dengan ginjal. Kemudian ibu hamil pertama di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun sangat rentan terkena preeklamsia. Sedangkan ibu yang pernah mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya memiliki kemungkinan berulang pada kehamilan berikutnya. ’’Itu yang kita ketahui sampai sekarang. Tapi, untuk tuk tu uk k pe p penyebab eny ny yebab masih jadi misteri dan belum um d diketahui iik ketahui secara pasti,’’ ungkapnya ak kepada epa pad ada wartawan wartawan koran ini. Ratna menerangkan, ngka ngk gkan an an, n,, pre p preeklamsia r eklamsia terjadi akibat plasentasi sen se entas nta nta nt tasi si atau proses pembentukan struktur tur tu urr d u dan an jenis plasenta pada awal kehamilan. an a n. Selanjutnya faktor genetik, kelainan sistem istem kekebalan ibu, dan gangguan sistem em mp pembekuan em ekuan emb n da dar darah arah menjadi salah satu up penyebabnya. eny e en ny n yebabn eba ba abny bn a. bn Lebih jauh dia menerangkan, en enera ner era e rra ang gkan, an n, pe p penderita nd n derita preeklamsia biasanya nya a mengalami men menga me nga ng galam g lam ami komkomplikasi kehamilan menjelang me en nje nj jje ela la g p lan persalinan. ers e er rsali al nan. Yang ditandai dengan an k an kom ko komplikasi o plika asi s seperti eperti ti peningkatan tekanan nd darah dan nb bengkak engkak ka di tungkai bawah kaki. Kemudian nyeri ri kepala la ya yang ng hebat, nyeri ulu hati, ti, pandangan mata kabur, sampai kejang bahkan penurunan an kesadaran ibu hamil. ’’Untuk Untuk

ibu hamil dengan preeklamsia ini harus dilakukan penanganan yang cepat dan tepat. Jika tidak akan berakibat fatal, baik pada bayi maupun si ibu,’’ ucapnya. Untuk mengurangi risiko terkena preeklamsia, Ratna menyarankan agar ibu hamil menjaga pola makan, mengurangi memakan yang mengandung banyak garam, dan daging. ’’Yang paling penting lakukan olahraga agar tidak terjadi obesitas yang bisa menyebabkan preeklamsia,’’ ungkapnya. (cw5/p6/c2/ nui)

dr. Ratna Dewi Puspita Sari, Sp.O.G

Mengenal Gejala j Preeklamsia PREEKLAMPSIA akan n memberikan dampak besarr pada ibu maupun janin. Ka-rena itu, kenali gejalanya a melalui pemeriksaan keha-milan rutin. Meskipun, ter-a kadang preeklamsia tanpa ada gejala. Secara umum, preeklamsia a muncul pada trimester ketiga a kehamilan. Tapi, bisa juga a muncul pada trimester kedua. a. Bentuk nonkompulsif dari ri gangguan ini terjadi pada a sekitar tujuh persen keha-milan. Gangguan ini bisa terjadi sangat ringan atau parah. Secara klinis, gejala-gejalanya ditandai dengan penemuan tekanan darah yang tinggi ataupun peningkatan tekanan darah dari biasanya. Itu merupakan hal penting untuk menentukan seorang ibu hamil mengalami preeklamsia atau tidak. Sebagai patokan digunakan batasan tekanan darah lebih dari FOTO-FOTO NET

mmHg g 130/90 mmHg. Bengkak dapat mudah dikenali di daerah kaki dan tungkai. Pada keadaan yang lebih berat didapatkan bengkak di seluruh tubuh. Pembengkakan ini terjadi akibat pembuluh kapiler bocor, sehingga air yang merupakan bagian dari sel merembes keluar dan masuk ke dalam jaringan tubuh serta tertimbun di bagian itu. Terdapat kadar protein tinggi dalam urine karena

gangguan gang guan pada ginjal ginjal. Gejala preeklamsia ringan menunjukkan angka kadar protein urine lebih tinggi dari 500 mg per 24 jam. Yang parah dapat mencapai angka 5 gram dalam 24 jam. Pengeluaran urine pun kurang dari 400 ml per 24 jam. Kemudian kenaikan berat badan lebih dari 1,36 kg setiap minggu selama trimester kedua dan lebih dari 0,45 setiap minggu pada trimester ketiga. (dbs/p6/c2/nui)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.