RADAR LAMPUNG | Senin, 28 Juni 2010

Page 31

LAMPUNG RAYA SENIN, 28 JUNI 2010

31

Tuba-Tuba Barat-Mesuji

Tabrak Tarup, Dua Tewas, Satu Kritis

FOTO SEGAN P.S.

RANDIS BARU: Pemkab Mesuji tidak hanya membeli kendaraan dinas (randis) beroda empat, tetapi randis beroda dua juga turut disediakan sebanyak 20 unit.

MENGGALA – Aksi kebut-kebutan di jalan kembali menelan korban. Dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan I Kampung Menggala, Kecamatan Menggala, Tulangbawang, sekitar pukul 23.00 WIB Sabtu (26/ 6), dua orang tewas di tempat, sedangkan seorang lainnya kritis dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Kedua korban tewas adalah Candra (18) dan Agus (17), warga Kampungtua, Menggala. Sedangkan yang kritis, yaitu Dona (18), kini dirujuk ke rumah sakit di Lampung Tengah. Dari keterangan Ade (25) dan Iwan (33) warga Kampungtua, Menggala Timur, peristiwa tragis itu terjadi saat ketiganya berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X.

Sepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi itu dikemudikan Candra. Saat di lokasi kejadian, Candra diperkirakan terkejut karena ada tarup yang terpasang di badan jalan. Akibatnya, sepeda motor itu menghantam tarup, setelah terlebih dahulu terjatuh. ’’Waktu itu kami masih mengobrol. Tiba-tiba ada motor ngebut dari arah Terminal Menggala. Mungkin karena kaget ada tarup, motor jatuh dan menghantam tarup hingga menyebabkan pengemudinya mental hingga lima meter,” ujar Ade kemarin. Ditambahkan, tarup tersebut dipasang karena sekitar seminggu lalu ada musibah kematian. Kejadian ini sempat menyedot perhatian masyarakat yang langsung berkerumun.

Dari lokasi kejadian, korban meninggal langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Menggala (RSUDM) untuk divisum. Sedangkan korban yang selamat langsung dirujuk ke Bandarjaya, Lamteng, untuk diberikan perawatan intensif. Candra mengalami luka cukup parah yaitu rahang patah, leher patah, serta kedua kakinya lecet. Sementara Agus mengalami nasib serupa, yaitu menderita patah leher, robek di bagian leher, kepala pecah, serta kedua kaki lecet-lecet. Kanitlaka Polres Tuba Ipda Pandiangan kemarin membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, pihaknya kini sedang mengumpulkan bahan dan keterangan untuk mengetahui penyebab kejadian yang sebenarnya. (fei/fik)

Warga Gedungaji Hilang di Sungai Tuba GEDUNGAJI – Diduga menjadi korban perampokan, Herwansyah (27), warga Kampung Penawar, Gedungaji, Tulangbawang, menghilang di Sungai (Way) Tuba sejak 22 Juni lalu. Dari pengakuan seorang kerabat korban, Kasmin, kejadian itu bermula saat korban mendapat carteran dari Sarjono dan Gatot, warga Dutoyoso, Rawapitu, Tuba, untuk mengangkut sekitar 10 ton padi menggunakan perahu bermotor miliknya. Saat mengangkut padi tersebut, korban membawa anaknya, Erik Dewansyah (12), yang masih duduk di kelas IV sekolah dasar (SD). Namun di tengah perjalanan, tepatnya di Perairan Andalas, korban dihadang oleh dua orang yang diduga telah dikenal sebelumnya. Menyadari dirinya dirampok, korban melakukan perlawanan. Karena perlawanan tidak seimbang, korban sempat terkena luka bacok dan kemudian dibuang ke sungai. Keterangan Kasmin ini didukung

Erik yang menjadi saksi kunci dalam peristiwa tersebut. Erik sendiri mengaku, seusai kejadian, ia diturunkan dan diantarkan pulang oleh warga setempat yang menemukannya sekitar dua jam dari kejadian tersebut. Hingga kemarin (27/6), ratusan warga kampung setempat dibantu warga kampung tetangga terus melakukan pencarian terhadap korban. Namun sayang, korban belum berhasil ditemukan. ’’Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Gedungaji. Namun, polsek sepertinya belum menerima laporan kami secara resmi,” ujar Kasmin kemarin. Terpisah, Kapolsek Gedungmeneng Iptu Farouk Oktora saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. ’’Kami sudah menerima laporan dari istri korban, Dalina, yang didampingi kerabat korban pada Rabu (23/6) malam. Kami masih menyelidiki kasus ini,” singkatnya. (fei/git/fik)

Studi Banding Diprotes

Pengedar SS Dibekuk saat Berjoget MESUJI – Darman (47), warga Sungaibadak, Mesuji, diringkus anggota Polsek Tanjungraya karena tertangkap tangan sedang membawa empat paket sabu-sabu (SS) senilai Rp800 ribu. Tersangka yang hanya tamatan sekolah dasar (SD) ini ditangkap polisi saat sedang menghadiri pesta pernikahan di Kampung Tanjungsari, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Mesuji. Ia diciduk sekitar pukul 17.00 WIB. Penangkapan Darman dipimpin Kanitreskrim Polsek Tanjungraya Bripka Subur bersama dua anggotanya, Brigpol Edi Purwanto dan Briptu Amir. ’’Saat ditangkap, tersangka sedang asyik berjoget dalam pesta pernikahan yang digelar salah seorang warga Kampung Tanjungsari,” ujar Kapolsek Tanjungraya AKP Junaidi mewakili Kapolres Tulangbawang AKBP Benny Ali kemarin. Petugas sempat kewalahan menangkap Darman. Pasalnya, polisi tidak menemukan barang bukti (BB) empat paket barang haram tersebut.

Namun, petugas tidak mati langkah. ’’Kami mencoba menggeledah sepeda motor yang digunakan tersangka,” tambah Junaidi. Dari penggeledahan itu, lanjut dia, petugas menemukan empat paket kecil SS seharga Rp200 ribu/paket di dalam bagasi sepeda motornya. ’’Empat paket ini tersimpan cukup rapi. Tersangka menyimpannya dalam kotak rokok. Sehingga, kami sempat kebingungan mencari BB tersebut,” ungkapnya. Sampai saat ini, imbuh Junaidi, pihaknya belum melimpahkan tersangka berikut BB ke Mapolres Tulangbawang. Ia memastikan tersangka sudah menjadi target operasi kepolisian. ’’Karenanya, kami masih mengembangkan kasus ini,” terangnya. Atas perbuatannya, kata Junaidi, tersangka dijerat pasal 111 ayat 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. ’’Karena membawa dan menyimpan narkotika dalam bentuk tanaman, tersangka diancam hukuman minimal empat tahun dan maksimal 15 tahun penjara,” pungkas Junaidi. (gan/adi)

FOTO SEGAN P.S.

MEMPRIHATINKAN: Ruang kelas SDN 1 Brabasan, Kecamatan Tanjungraya, Mesuji, tidak laik lagi digunakan.

Hari Ini, Puluhan Pejabat Mesuji Di-rolling MESUJI - Kabar akan adanya rolling pejabat di lingkungan Pemkab Mesuji ternyata bukan isapan jempol. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat memastikan gerbong mutasi mulai bergerak hari ini (28/6). Kepala BKD Mesuji Hofzen Johan mengatakan, sebanyak 55 pejabat pemkab setempat akan di-rolling, sesuai hasil keputusan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Kabupaten Mesuji dalam rapat pekan lalu. ’’Para pejabat yang dimutasi hanya berasal dari eselon III dan IV. Pejabat eselon II sampai saat ini belum ada yang terkena rolling,” kata

Hofzen kepada Radar Lampung melalui sambungan telepon genggamnya kemarin. Menurutnya, sebanyak 55 pejabat eselon III dan IV yang terkena mutasi mencakup camat, kepala bidang (Kabid) atau inspektur pembantu (Irban), kepala sekolah (Kepsek), dan pengawas sekolah. ’’Kemungkinan besar, jumlah ini masih bisa bertambah. Semuanya tergantung Pak Bupati,” tutur mantan inspektur pembantu wilayah I Inspektorat Lampung Barat ini. Pelaksanaan mutasi pejabat eselon III dan IV ini akan dilakukan penjabat (Pj.) Bupati Mesuji Rus-

wandi Hasan pada pukul 14.00 WIB. Gerbong mutasi Pemkab Mesuji ini baru bergerak, setelah hampir dua bulan tidak ada rolling. Rolling pejabat di lingkungan Pemkab Mesuji ini bertujuan meningkatkan kinerja para pegawai setempat. Mutasi ini merupakan tahap ketiga sepanjang kepemimpinan Ruswandi Hasan sebagai Pj. bupati. Ruswandi menuturkan bahwa rolling pejabat ini merupakan hasil penilaian Baperjakat Mesuji. Ia memastikan penempatan jabatan tersebut sudah sesuai kemampuan teknis pejabat masing-masing. ’’Ini tupoksi penjabat bupati. Saya sudah

mulai menyoroti kinerja Anda (Kasatker),” tutur mantan kepala sekretariat Badan Narkotika Provinsi Lampung ini. Menurut Ruswandi, rolling pejabat di lingkungan Pemkab Mesuji bertujuan menciptakan program terobosan yang berfungsi membangun kabupaten baru tersebut. ’’Kalau saya lalai melaksanakan program pembangunan ini, maka saya yang digilas,” imbuhnya. Evaluasi kinerja pejabat ini, tambah Ruswandi, berjalan terusmenerus. ’’Sehingga, Anda (pejabat, Red) semua bisa melanjutkan progres pembangunan di Mesuji,” ujarnya. (gan/adi)

TULANGBAWANG - Keberangkatan seluruh anggota Komisi A dan C DPRD Tulangbawang yang dibungkus dengan studi banding ke Pulau Bali menuai protes dari elemen masyarakat. Salah satunya Tim Operasional Penyelamat Aset Negara Republik Indonesia (Topan RI) Kabupaten Tuba. Ketua Topan RI Hartawan Nur menilai, kegiatan studi banding yang dilakukan seluruh anggota komisi A dan C merupakan sebuah pemborosan anggaran. Pandangan ini diungkapkan berdasarkan beberapa pertimbangan. ’’Kenapa harus seluruh anggota yang pergi? Kenapa tidak perwakilannya saja? Setahu saya, hasil studi banding belum pernah ada yang diterapkan di Tuba,” ujar Hartawan kemarin. Menurutnya, saat ini kondisi keuangan Tuba tengah defisit, namun kenapa anggota DPRD yang notabene wakil rakyat justru melakukan pemborosan anggaran. ’’Sebaiknya program yang tak prorakyat ini dikurangi,’’ ujarnya. Terlebih, ada info yang menyatakan bahwa komisi B dan D juga akan melakukan kegiatan serupa, yaitu studi banding ke Pulau Bali. ’’Sebaiknya rencana itu ditinjau ulang. Unsur pimpinan DPRD juga harus bertindak mengatasi persoalan ini,’’ tandasnya. Lebih jauh, ia berharap kegiatan dewan ke depan lebih prorakyat. ’’Studi banding ini menelan dana hingga ratusan juga rupiah. Alangkah baiknya bila dana itu dimanfaatkan untuk kegiatan yang bersifat langsung menyentuh kepentingan masyarakat,” harapnya. Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, Ketua DPRD Tuba Winarti, S.E. belum berhasil dikonfirmasi. Berkali-kali dihubungi, telepon genggamnya tidak aktif. (fei/dra/fik)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.