RADAR LAMPUNG | Jum'at, 22 Oktober 2010

Page 7

7

JUMAT, 22 OKTOBER 2010

TACKLING: Defender Tottenham Gareth Bale (kanan) di-tackling di-tackling bek Inter Milan Samuel dalam lanjutan Liga Champions di Giuseppe Meazza kemarin dini hari WIB.

NYARIS MALU MILAN – Juara bertahan Inter Milan mengawali laga melawan Tottenham Hotspur di Giuseppe Meazza, kemarin dini hari WIB, secara meyakinkan. Namun, jelang laga berakhir, sikap berpuas diri Inter nyaris membuat mereka menuai malu. Meski, tetap menang 4-3 (4-0). Nerazzurri –julukan Inter– tampil luar biasa pada babak pertama serta menghajar tamunya empat gol

FOTO AFP

Bale Not for Sale HAT-TRICK yang dilesakkan Gareth Bale ke gawang Inter Milan di ajang Liga Champions, kemarin dini hari WIB, membuat mata peminatnya makin terbelalak. Namun, buru-buru Tottenham Hotspur menegaskan sang pemain berstatus not for sale. Lagipula, Bale sendiri sudah menegaskan dia ingin bertahan. Dengan begitu, Real Madrid, Juventus, dan Manchester City harus gigit jari. ’’Saya tak melihat tim lain di benak saya selain Spurs –julukan Totenham,’’ kata Bale kepada Mediaset. Pemain yang piawai berposisi sebagai bek dan winger kiri itu betah di White Hart Lane, markas Tottenham. ’’Saya tak pernah berpikir tentang klub di Spanyol, Italia, atau bahkan Inggris. Saya bahagia di Tottenham,’’ ujar pemain timnas Wales itu. Bale tidak peduli bila hat-trick yang dia lesakkan itu membuat makin banyak klub yang berminat, termasuk Inter. Tanpa ragu, pelatih Inter Rafael Benitez melemparkan pujian kepada Bale. Kebetulan, Benitez butuh tenaga baru di bek kiri. Namun, Bale lebih sibuk memikirkan kekecewaan karena kalah dari Inter 3-4. ’’Kami bermain buruk sepanjang babak pertama dan bikin lawan dengan bebas mengobrak-abrik pertahanan kami. Harusnya kami bisa lebih waspada,’’ ketus Bale. Karena itu, meski mencetak hat-trick, Bale urung berselebrasi. ’’Saya tidak berpikir banyak. Yang saya pikirkan, segera kembali bermain dan saya kembali mencetak gol. Sayang, waktu yang kami miliki tidak cukup,’’ ucapnya kepada ITV. Ya, seusai mencetak gol, Bale selalu melakukan hal yang sama. Yakni dia mengambil bola dari gawang lawan dan kemudian membawanya ke titik tengah lapangan. Tak ada selebrasi. Kecuali gol ketiga, dia tos dengan bek tengah Sebastian Bassong. Terkait dengan ketertarikan sejumlah klub terhadap Bale, manajer Tottenham Harry Redknapp dengan tegas menolaknya. ’’Tottenham adalah klub yang terus maju dan tidak bakalan menjual pemain terbaiknya,’’ ujar Redknapp seperti dikutip AFP. ’’Jika kami menjual Gareth Bale, maka kami menunjukkan sinyal yang salah. Dia adalah pemain yang berkembang bersama klub ini. Bila kami bisa menjadi klub yang reguler tampil di Liga Champions, dia akan jadi bagian penting,’’ kata Radknapp. Lebih istimewa lagi, ia adalah sosok pemain yang bisa berperan di dua posisi. ’’Dia terus berkembang. Kami belum tahu, dia adalah bek kiri atau winger kiri. Sebab, dia menjalankan keduanya dengan baik,’’ ungkap mantan pelatih Portsmouth itu. (jpnn/c3/niz)

Torehkan Rekor di Liga Champions BETAPA girang kapten Inter Milan Javier Zanetti usai kemenangan atas Tottenham Hotspur di Liga Champions kemarin dini hari. Bukan hanya Nerazzurri –julukan Inter– menang, tapi dia juga menyumbangkan gol dan mencatat rekor. Ya, Zanetti lah yang mencetak gol pertama Inter di pertandingan dengan skor akhir 4-3 itu. Pemain asal Argentina tersebut menjebol gawang Tottenham yang dikawal Heurelho Gomes di menit kedua setelah menerima umpan Samuel Eto’o. Gol disambut gembira oleh Zanetti. Wajar saja, sudah lama dia tidak mencetak gol bagi Inter. Di semua ajang, kali terakhir dia menciptakan gol pada Februari 2008. Lebih lama lagi di Liga Champions, yakni pada 12 tahun lalu. ’’Gol terakhir saya di Liga Champions terjadi dalam partai tandang ke Sturm Graz, 12 tahun lalu. Sehingga, saya sangat bahagia dengan gol yang saya ciptakan malam ini (kemarin dini hari),’’ ungkap Zanetti seperti dilansir Football Italia. Zanetti juga tercatat dalam buku rekor Liga Champions atas gol yang dia lesakkan itu. Pemain yang telah membela Inter selama 15 tahun tersebut menjadi pemain tertua yang mampu mencetak gol di Liga Champions pada usia 37 tahun dan 71 hari. ’’Sangat menyenangkan karena saya bisa mencetak gol pada laga ke-135 di pentas Eropa. Sayang, kami sempat kehilangan konsentrasi pada laga itu. Harusnya tidak boleh terjadi, tapi yang terpenting kami menang,’’ ujar Zanetti. Sukses Zanetti mencetak gol tidak lepas dari kontribusi Eto’o. ’’Dia (Eto’o) memberikan umpan yang brilian. Saya berusaha menempatkan diri seperti yang dilakukan Diego Milito yang biasa mencetak gol seperti itu dan sukses,’’ lanjutnya. Pujian pun meluncur dari mulut allenatore Rafael Benitez atas golnya. Menurut dia, Zanetti mampu menutupi sesuatu yang kurang dalam tim. Dia memberikan motivasi besar dengan gol cepat yang dia ciptakan kemarin dini hari. ’’Ya, kami akan siapkan dia kalau saja Samuel Eto’o melakukan kesalahan dan Zanetti yang akan menjadi striker,’’ ujar Benitez. (jpnn/c3/niz)

tanpa balas. Setelah unggul, Inter kemudian mengendurkan tekanan. Akibatnya, gawang Julio Cesar kebobolan tiga gol di babak dua. ’’Ini kemenangan penting. Tapi, kami harus belajar dari kesalahan yang kami buat. Kami terlalu santai pada babak dua, dan kami tidak boleh lagi melakukan hal yang sama di masa mendatang,’’ ucap pelatih Inter Rafael Benitez seperti dikutip Goal. Ya, dengan kemenangan itu membuat Inter meneguhkan kuasanya di grup A Liga Champions dengan koleksi

tujuh poin dari dua kemenangan dan satu seri. Tottenham harus rela berada di peringkat kedua dengan mengemas empat poin. Inter mengawali laga dengan fantastis. Baru dua menit laga berjalan, il capitano Javier Zanetti sudah membawa mereka unggul satu gol. Inter kian menggila setelah kiper Tottenham Heurelho Gomes diusir keluar lapangan karena mengganjal Jonathan Biabiany. Bukan hanya kartu merah. Karena terjadi di area 12, sanksi penalti juga

dijatuhkan pada menit kedelapan. Striker Inter asal Kamerun Samuel Eto’o yang dipercaya sebagai eksekutor mampu melakoni tugasnya dengan baik di menit ke-11. Hanya berselang tiga menit, Dejan Stankovic menambah keunggulan Inter menjadi 3-0. Itu belum berakhir. Pesta gol Inter masih berlanjut dengan gol kedua Eto’o pada menit 35’. Keunggulan 4-0 yang membuat mereka menyakini laga sudah berakhir. ’’Babak pertama yang luar biasa

dan kami memang pantas. Namun, di babak kedua kami mulai melambat dan kurang berjuang. Kami melakukan kesalahan besar lantaran berpikir bahwa laga sudah selesai,’’ ucap winger Inter Philippe Countinho. Merasa sudah unggul, Inter mengendurkan pressing. Akibatnya, Gareth Bale memanfaatkannya dengan melesakkan tiga gol dalam durasi waktu 38 menit. Semua golnya terjadi pada posisi dan proses yang nyaris sama pada menit 52’, 90’, dan injury time. (jpnn/c3/niz)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
RADAR LAMPUNG | Jum'at, 22 Oktober 2010 by Ayep Kancee - Issuu