Republika

Page 1

REPUBLIKA jadwal

shalat Bandung -3 Mnt, Yogyakarta -14 Mnt, Semarang -14 Mnt, Surabaya -24 Mnt, Jambi + 13 Mnt, Padang +26 Mnt, Medan +33 Mnt. Makassar -24 Mnt.

www.republika.co.id

Subuh

04.10

Zhuhur

11.40

Ashar

14.53

Maghrib

17.50

Isya

19.01

AHAD, 30 OKTOBER 2011 3 DZULHIJJAH 1432 H Nomor 285/ Tahun ke-19

Ayah Bunda ke Tanah Suci

Rp 2.900 ● 24 Halaman Luar Jawa Rp 4.000 (ditambah ongkos kirim) / Harga Berlangganan Rp 69.000 / Bulan

MAHAKA MEDIA IKLAN: Telp: 021 791 84744 Faks: 021 798 1169 e-mail: iklan@republika.co.id SIRKULASI: Telp: 021 791 84746 Faks: 021 791 98442 e-mail : sirkulasi@republika.co.id

Siesta ParentingA3

refleksi Oleh KH A Hasyim Muzadi

“Mau Standardisasi Haji Mabrur? Sudahlah!” ebenarnya, sudah terlalu sering para wakil kita di parlemen meluncurkan wacana yang aneh-aneh. Ada yang membingungkan, meski lebih sering yang tidak jelas sasarannya. Ada yang terkesan hanya untuk memenuhi kepentingan sebuah korporasi dan tak sedikit pula sebuah UU dibuat hanya untuk memenuhi pesanan kekuasaan. Itu sudah jamak. Itu sudah biasa didengar rakyat yang memilih mereka. Yang terbaru adalah wacana pembuatan standar dan ukuran tertentu untuk mengukur tingkat kemabruran haji seseorang. Hah! Tidakkah ini sudah salah kaprah? Keterlaluan! Bagi beberapa gelintir orang “terhormat” yang punya keberanian lebih dengan memunculkan wacana ini, penulis sampaikan, “Sudahlah!” Memang parlemen memiliki kekuasaan membuat undangundang (UU) bersama pemerintah. Tetapi, soal mabrur tidaknya haji seseorang merupakan kekuasaan Allah, muthlaqan. Maqam kemabruran memiliki dimensi amat luas, seluas kewenangan Allah yang tak terbatas. Sebagai hamba, kita semata berikhtiar menunaikan ibadah secara maksimal, tapi ujung dari semua yang kita abdikan ada di dalam kekuasaan-Nya. Termasuk, masalah diterimanya haji seseorang sehingga ia berhak menyandang derajat haji mabrur atau yang ditolak dengan derajat haji mardud. Mabrur adalah sebuah derajat dan sama sekali bukan sebutan, sebagaimana jamak kita dengar selama ini. Karena penentuan derajat ketakwaan seseorang hanya Allah yang menentukan, apa pun sebutan seseorang yang sudah menunaikan ibadah haji itu bergantung pada proses internalisasi nilai ibadah hajinya di tengah-tengah masyarakatnya. Kapan derajat mabrur akan diketahui? Nanti, di Yaumil Hisab (Hari Perhitungan). Hanya memang beberapa riwayat yang sampai kepada kita menyebutkan kriteria tertentu bagi mereka yang derajat ibadah hajinya mencapai hajjan-mabrura dan sa’yan masykura. Ini tak lebih bertujuan memudahkan umat Islam agar mampu secara istiqamah memagari dirinya dengan kriteria dan ukuran tersebut. Untuk apa? Agar setelah menunaikan ibadah haji mendapatkan perbedaan sikap dan mental dalam mendekatkan diri kepada Yang Mahakuasa. Agar sebagai tamu Allah, ketika pulang kampung dan tanah airnya kelak, mampu menunjukkan peningkatan kualitas diri daripada sebelum bertamu ke Baitullah. Karena yang akan mengadili ibadah mahdhah ini hanya Allah yang Ahkamul Hakimin, kita wajib mempertanyakan rencana beberapa orang di antara kita yang berhasrat mengambil sebagian kewenangan Allah terkait kemabruran ibadah haji ini.

S

EDDIE KEOGH/REUTERS

ARSENAL MENANG

Bek Chelsea, John Terry (biru), membayangi striker Arsenal Robin van Persie (merah) dalam lanjutan Liga Primer Inggris, di Stadion Stamford Bridge, London, Sabtu (29/10). Arsenal menang 5-3 atas Chelsea dan Van Persie mencetak hattrick. (Berita terkait di hlm A12)

Awasi Implementasi BPJS Fernan Rahadi

KSBSI akan ajukan judicial review UU BPJS. JAKARTA — Undang-Undang (UU) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sudah disahkan dalam Sidang Paripurna DPR RI, Jumat (28/10). Namun, semua pihak diharapkan tidak terlena dengan disahkannya UU tersebut. Sebab, banyak hal krusial yang perlu diawasi agar pelaksanaan UU BPJS ini dapat berjalan sesuai harapan. Sekretaris Jenderal Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) Said Iqbal menyatakan kekhawatirannya. Menurut dia, lamanya tenggang waktu dimulainya operasional BPJS, yakni pada Januari 2014 atau selambatlambatnya Juli 2015, akan membuka peluang bagi banyak pihak untuk mengabaikan implementasinya. Ia mengaku senang dengan pengesahan UU itu karena akan memberikan rasa aman bagi masa depan setiap orang, seperti pekerja, buruh, PNS, TNI, Polri, maupun para pensiunan akan jaminan sosial mereka. Namun, kata dia, pengesahan saja belum cukup bila implementasi di lapangan buruk. “Kami akan segera membentuk BPJS Watch untuk mengawasi implementasinya di lapangan,” ujar Said Iqbal saat dihubungi Republika, Sabtu (29/10).

Kekhawatiran Iqbal sangat beralasan mengingat waktu yang dibutuhkan untuk disahkannya UU ini sudah cukup lama dan hampir mengalami deadlock. Bahkan, ada kecenderungan pemerintah enggan untuk mengesahkannya karena khawatir akan berdampak pada keuangan negara. Begitu juga dengan DPR. Sejumlah fraksi saling tarik ulur, hingga mengesankan adanya kepentingan politik untuk Pemilu 2014. Wakil Ketua Pansus RUU BPJS Zuber Syafawi meminta semua pihak untuk mengawasi implementasi UU BPJS. “UU ini wajib kita kawal,” ujar Zuber kepada Republika, kemarin. Ia menyebutkan, di dalam tubuh BPJS terdapat tujuh elemen yang bertugas melakukan pengawasan terhadap badan tersebut. Zuber menyebutkan, masing-masing dua elemen dari unsur pemerintah, pengusaha dan pekerja, serta satu elemen dari unsur masyarakat. “Selain itu juga, ada Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) yang akan mengawasi pelaksanaan UU BPJS,” ujar anggota FPKS DPR RI ini.

Judicial review Sementara itu, Sekjen Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Togar Marbun menyatakan, akan melakukan judicial review (uji materi) UU BPJS tersebut karena dinilai bertentangan dengan UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Nomor 40 Tahun 2004. Terutama, migrasi program

PKS.OR.ID

UU BPJS ini wajib kita kawal. Zuber Syafawi Wakil Ketua Pansus RUU BPJS jaminan pelayanan kesehatan dari PT Jamsostek ke BPJS Kesehatan (PT Askes). Pihaknya masih menunggu diterbitkannya UU BPJS dalam Lembaran Negara dan selanjutnya akan dipelajari dan diajukan ke Mahkamah Konstitusi. Berbeda dengan Togar, Said Iqbal justru melihat UU BPJS tidak ada yang bertentangan dengan UU SJSN. Menurut dia, pada Pasal 5 ayat 1 UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN menginstruksikan dibentuknya sebuah BPJS, terma-

suk soal transformasi PT Jamsostek, PT Asabri, PT Askes, dan PT Taspen. Berkaitan dengan disahkannya UU BPJS ini, Dirut Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga menyatakan siap melaksanakan amanat UU BPJS, termasuk migrasi (memindahkan) program jaminan pelayanan kesehatan ke BPJS kesehatan (PT Askes). Ia mengatakan, pada program pensiun perlu dilakukan penyesuaian peraturan perundangan, terutama pada UU SJSN. “Sebagai operator kami siap jalankan amanah dan akan terus berupaya meningkatkan pelayanan, manfaat, dan jumlah kepesertaan,” kata Hotbonar yang berada di Kuala Lumpur untuk menghadiri ASEAN Business Club yang dihadiri mantan PM Inggris Tony Blair, Sabtu. PT Askes (Persero) juga siap menjadi badan publik yang tidak berorientasi pada profit menyusul disahkannya UU BPJS. Direktur PT Askes (Persero) I Gede Subawa mengatakan, dalam UU BPJS tersebut PT Askes masuk dalam BPJS ring 1 yang artinya menjadi pionir dalam upaya melakukan pelayanan pembiayaan kesehatan kepada masyarakat luas secara optimal. “Kami akan melakukan pembenahan manajemen dan struktur organisasi secara optimal, dan tidak ada PHK terhadap karyawan,” kata I Gede Sumbawa saat menghadiri peringatan HUT ke-73 RSUD Dr Soetomo di Surabaya, kemarin.

Bersambung ke hlm A11 kol 1-7

Memperkenalkan Indonesia di Jepang

BUDAYA INDONESIA

RAHMAT SANTOSA BASARAH/REPUBLIKA

Mahasiswa Indonesia memperkenalkan seni budaya nusantara kepada masyarakat Jepang. Ini merupakan program Sakai ASEAN Week 2011 di Kota Sakai, Osaka, Jepang, beberapa waktu lalu.

■ antara ed: syahruddin el-fikri

Oleh Rahmat Santosa B

Ribuan Penduduk Bangkok Mulai Tinggalkan Kota BANGKOK—Banjir besar yang melanda sejumlah daerah di Thailand membuat penduduk setempat mulai mengungsi ke kota lain. Di ibu kota Thailand, Bangkok, sejak Jumat (28/10) pagi hingga Sabtu (29/10) malam, ribuan penduduknya secara berangsur-angsur menuju terminal bus Bangkok Mo Chit untuk meninggalkan kota tersebut. Hal itu dilakukan untuk menghindari dampak banjir akibat meluapnya Sungai Chao Phraya. Sebagian lainnya, terpaksa bertahan dan mengantisipasinya dengan menumpuk sejumlah karung pasir di berbagai bangunan di sepanjang Bangkok. Banjir kali ini merupakan yang terburuk dalam 60 tahun akibat hujan lebat monsoon sejak pertengahan Juli lalu. Akibatnya, aktivitas 2,2 juta penduduk Thailand di sebagian besar provinsi di utara dan pusat pun terganggu. Hingga saat ini, sedikitnya sudah 373

orang tewas sejak banjir mulai melanda Thailand Juli lalu. Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra tengah mempertimbangkan proposal untuk menggali saluran di beberapa jalan di timur Bangkok demi mengalirkan air ke teluk Thailand. Rencana ini mendapatkan dukungan dari pimpinan cabang Thailand Toyota Motor Corp yang pabriknya terendam air. “Kami akan melihat lebih perinci apakah rencana ini bisa berhasil,” kata Yingluck, sebagaimana dilaporkan Bangkok Post, Sabtu. Akibat lain dari banjir ini, akses jalan di sebagian wilayah di Thailand pun masih terganggu karena genangan air belum juga surut. Banjir juga mengakibatkan Bandar Udara Suvarnabhumi ditutup karena banyaknya pengungsi yang berlindung di sana. Yingluck mengatakan beberapa daerah di ibu kota sudah terendam

Siswa SD Jepang antusias ingin mengenal Indonesia lebih jauh. ntuk mengetahui lebih dalam tentang sebuah negara, jalan terbaik adalah dengan tinggal langsung di negara itu. Hidup bersama penduduknya dan mempelajari adat istiadatnya. Kesempatan itulah yang didapat Asmida Kuniamala (Mala) dan Daswin Setyadi Abimantu (Abi). Keduanya merupakan mahasiswa semester akhir jurusan bahasa Jepang Universitas Nasional (Unas), Jakarta. Mereka menjadi duta sipil dari Indonesia dalam program Sakai ASEAN Week 2011 yang digelar di Kota Sakai, Osaka, Jepang, yang berakhir pekan ini. Mala dan Abi serta delapan mahasiswa lainnya dari Kamboja, Filipina, Vietnam, dan Thailand, sejak akhir September 2011, selama dua pekan lebih, masing-masing tinggal bersama keluarga Jepang. Mereka berkesempatan mengenal serta mempelajari budaya keseharian masyarakat Jepang. Tak hanya mengenal Jepang, keduanya pun berkesempatan mengenalkan Indonesia kepada masyarakat negeri itu. Mala dan Abi memperkenalkan budaya dan kekayaan bumi Indonesia ke lima SD di Sakai, Osaka. Secara spesifik, Abi memperkenalkan budaya Jawa, seperti pakaian adat Jawa, beskap lengkap, serta salah satu alat musik gamelan. Sementara itu, Mala memperkenalkan budaya Sulawesi melalui tarian kipas serta budaya Papua melalui tarian dan lagu Sajojo. Ternyata antusiasme murid-murid SD di Jepang, khususnya di Sakai, Osaka, sangat tinggi terhadap Indonesia. “Rasa keingintahuan mereka terhadap Indonesia sangat tinggi. Banyak dari mereka yang aktif bertanya kepada kami tentang Indonesia,

U CERIA

AARON FAVILA/AP

Seorang bapak bersama anaknya masih bisa tersenyum ceria sambil memotret dengan mengendarai sepedanya yang unik di tengah genangan air, di Bangkok, Jumat (28/10). air hingga ketinggian 1,5 meter (lima kaki). Saat ini, permukaan air Sungai Chao Phraya mencapai 2,47 meter di atas permukaan laut. Warga Muang dan Phat sudah dievakuasi sejak hari pertama banjir. Dua distrik ini mengalami banjir terparah dari sekitar 50 distrik di Thailand. Pemerintah mengupayakan se-

jumlah lokasi untuk dievakuasi. Sedikitnya ada lima lokasi yang dijadikan tempat evakuasi para pengungsi. “Warga harus berkumpul sebelum dikirimkan ke tempat perlindungan atau dipindahkan ke provinsi lain,” ujar juru bicara Komando Operasi Bantuan Banjir (FROC), Thongthong Chandarangsu. ■ c27/c28/bbc/reuters/afp ed: syahruddin

Bersambung ke hlm A11 kol 1--7


A2

REPUBLIKA AHAD, 30 OKTOBER 2011

kilas Sepatu Impor Gerus Sepatu Lokal SURABAYA — Produsen sepatu lokal tertatih-tatih melawan banjir sepatu asal Cina di pasar dalam negeri. “Memasuki semester II 2011, permintaan sepatu lokal biasa-biasa saja, tidak mengalami peningkatan,” kata Manajer Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Timur, Tukidjan. Saat ini, sambungnya, sepatu lokal tidak lagi punya pelanggan di dalam negeri. Hal tersebut karena produk sepatu Cina terus membanjiri pasar dan akhirnya para pembeli lebih memilih produk impor. “Padahal, kualitasnya lebih baik lokal ketimbang impor,” ujarnya. Penurunan order tersebut, menurut dia hampir terjadi di semua pabrik sepatu di Jawa Timur. Karena gempuran produk asing itu, kini para pengusaha sepatu lokal mengalami penurunan omzet sampai 20 persen. Tahun lalu, ungkapnya, ekspor sepatu Jawa Timur menembus angka 400 juta dolar AS dengan volume 50 juta pasang sepatu. Sepatu olahraga masih mendominasi, yakni sekitar 80 persen ekspor ke AS dan Eropa. “Sisanya untuk konsumsi domestik,” kata Tukidjan. Tukidjan mengaku pesimis tahun ini bisa mencapai target ekspor 60 juta pasang. Namun, pihaknya tetap akan mengupayakan berbagai cara untuk mewujudkan target itu. Selain diversifikasi pasar ke Jepang, ia juga akan terus menggali pasar domestik. c17

AGUNG SUPRIYANTO

PUNCAK HUT GOLKAR

Pertunjukan seni tari memeriahkan hari ulang tahun ke-47 Golkar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10). Selain Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, acara ini juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. Acara tersebut dimeriahkan pula dengan pentas seni dan penampilan penyanyi serta grup band nasional.

An-Nahda Pastikan Peran Wanita Sebanyak 42 dari 49 wanita yang terpilih ke Majelis Tunisia adalah calon dari An-Nahda. TUNIS — Rasyid Al Gannushi, pemimpin partai Islam yang menang dalam pemilu di Tunisia, menegaskan kembali komitmen partainya, AnNahda, pada wanita Tunisia. Ia berjanji untuk memperkuat pencapaian sosial para wanita di negaranya. “Annahda menegaskan kembali komitmennya pada wanita Tunisia untuk memperkuat peran mereka dalam pembuatan keputusan politik dalam upaya untuk menghindari kemunduran dalam pencapaian sosial mereka,” kata Gannushi pada konferensi pers, Jumat (28/10). Ia menambahkan bahwa 42 dari 49 wanita yang terpilih ke majelis konstituante adalah calon-calon An-Nahda. “Demokrasi adalah untuk semua orang, kami minta agar semua saudara kami, apa pun pandangan politik mereka, berpartisipasi dalam penulisan konstitusi dan penempatan rezim yang demokratis,” kata Gannushi. Pemimpin An-Nahda itu mengatakan, revolusi tidak terjadi untuk menghancurkan sebuah negara, tapi untuk menghancurkan sebuah rezim. “Kami telah memutuskan untuk me-

lindungi negara Tunisia,” kata pemimpin partai yang memperoleh 41,47 persen suara dalam pemilihan Ahad. “Ada revolusi di negara ini. Rakyat ingin perubahan dalam politik dan ‘wajah’,” kata Gannushi yang partainya dilarang pada masa diktator yang terguling Zine El Abidine Ben Ali. Dalam satu bulan An-Nahda muncul sebagai pemenang resmi di wilayah tenggara pada pemilu pertama Tunisia seusai pembebasan negeri itu dari kekuasaan Ben Ali. Partai Islam moderat yang sempat ditentang keberadaannya di Tunisia selama beberapa waktu itu memperoleh 41,47 persen suara dan 90 dari 217 kursi majelis konstituante. Di tempat kedua, sebanyak 30 kursi dimenangkan Congress for the Republic Kongres Party. Partai yang dibentuk pada 2001 ini beranggotakan aktivis hak asasi manusia, salah satunya Moncef Marzouki, seorang dokter yang sedang diasingkan di Paris. Posisi ketiga diraih oleh Ettaka atau Democratic Forum for Labor and Freedoms yang dipimpin Mustapha Ben Jaafar. Partai ini memenangi 21 kursi majelis. Ridha Torkhani, anggota komisi pemilu, mengatakan hasil akhir pemilu baru akan diumumkan setelah setiap banding selesai dipelajari. Proses ini

akan memakan waktu sekitar dua pekan. Sementara itu, Hasyimi Hamdi, pemimpin dari Aridha Shabiya atau Popular Petition Party, mengatakan dia telah menarik 19 kursi yang dimenangkan partainya. Penarikan ini terkait protes bahwa ia telah diremehkan oleh enam partai lainnya. An-Nahda tak meraup jumlah kursi yang cukup untuk membentuk pemerintahan sendiri. Gannushi mengatakan, partainya akan membuat pemerintahan dengan basis yang luas untuk mencapai konsensus nasional. Pemerintahan, katanya, akan dibentuk paling lama dalam waktu satu bulan. Kembali tenang Situasi di Kota Sidi Bouzid, tempat lahirnya revolusi Tunisia, kembali tenang setelah jam malam diberlakukan karena aksi protes-protes keras pascapemilu. “Tidak ada insiden selama Jumat malam,” kata seorang pejabat polisi. Pasar mingguan kota itu dibuka dan penduduk mulai melakukan kegiatan seperti biasa, sementara tim-tim bekerja untuk membersihkan dan memperbaiki kantor-kantor pemerintah yang dirusak selama dua hari protes atas pembatalan sejumlah kandidat dalam pemilu bebas pertama di Tunisia. Beberapa tank tetap digelar

di markas besar polisi dan balai kota, sedangkan sekolah-sekolah tetap tutup. Jumat malam, Hehmi Haamadi, seorang pengusaha yang partainya Petisi Rakyat menang di Sidi Bouzid, mengimbau penduduk kota itu untuk menghentikan protes dan mengulangi seruan pemimpin partai Islam AnNahda yang meraih kemenangan dalam pemilu itu. Ketegangan tetap tinggi pada Jumat malam walaupun jam malam diberlakukan ketika kelompok-kelompok yang tidak puas mengancam melakukan perusakan lagi. Dan, tentara meningkatkan patroli-patroli di kota itu, kata seorang koresponden AFP. Jam malam diberlakukan mulai pukul 19.00 sampai pukul 05.00 waktu setempat (11.00 WIB) Sabtu. Di Sidi Bouzid, Mohamed Bouazizi, tamatan universitas yang menganggur, membakar dirinya pada 17 Desember tahun lalu untuk memprotes perlakuan kejam semasa pemerintah 23 tahun Zine el Abidine Ben Ali. Dia meninggal beberapa hari kemudian. Tetapi, tindakan nekat Bouazizi itu memicu pemberontakan rakyat yang menggulingkan Ben Ali kurang sebulan kemudian dan memicu pemberontakan yang menggulingkan Presiden Husni Mubarak di Mesir dan kemudian Qadafi di Libya. c28/antara ed: nina ch

Qantas Hentikan Penerbangan SYDNEY — Perusahaan penerbangan Australia, Qantas, akan segera menghentikan seluruh penerbangan internasional dan domestik mulai Sabtu (29/10) pukul 17.00 waktu setempat. Sementara karyawan yang terlibat aksi pemogokan mulai Senin akan dilarang bekerja. Keputusan ini diambil pihak manajemen Qantas akibat perselisihan industri yang tengah terjadi pada perusahaan penerbangan tertua kedua di dunia itu. Dalam jumpa pers di Sydney, Chief Executive Qantas, Alan Joyce, menyebut keputusannya “tidak dapat dipercaya”. “Pesawat yang tengah di udara akan tetap melanjutkan penerbangannya, namun tidak ada keberangkatan selanjutnya setelah itu,’’ katanya, Sabtu (29/10). Keputusan Qantas menghanggarkan pesawatnya itu diumumkan di akhir pekan, salah satu hari tersibuk untuk aktivitas perjalanan di Aus-

tralia. Di bandara internasional Sydney, perasaan penumpang bercampur baur antara marah dan frustrasi mendengar keputusan itu. Menteri Transportasi Australia, Anthony Albanese, mengungkapkan keprihatinannya. “Peme-rintah mendesak pada Fair Work Australia untuk meng-hentikan seluruh aksi industrial terhadap Qantas. Ini untuk keduanya, pihak serikat dan manajemen Qantas,’’ katanya. Maskapai berumur 90 tahun itu menghidupi 32.500 karyawan dan terbang ke lebih dari 180 tujuan di seluruh dunia. Pihak Qantas menyebut rangkaian aksi mogok pekerja yang merongrong perusahaan melibatkan petugas bagasi, teknisi, dan pilot. Aksi ini mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian hingga 16 juta dolar Amerika per minggu. Berkaitan penghentian penerbangan ini, perusahaan penerbangan tersebut mengim-

H A R I A N HH AA RR II AA NN

REPUBLIKA REPUBLIKA MAHAKA MEDIA MAHAKA MAHAKAMEDIA MEDIA

Semua naskah yang dikirim ke Redaksi dan diterbitkan menjadi Semua naskah yang ke Redaksi diterbitkan menjadi milik Harian Republika. Semua Harian Republika dibekali Semua naskah yangdikirim dikirim kewartawan Redaksidan dan diterbitkan menjadi milik Harian Republika. Semua wartawan Harian Republika dibekali tanda pengenal dan tidak menerima maupun meminta imbalan dari milik Harian Republika. Semua wartawan Harian Republika dibekali tanda pengenal maupun meminta imbalan dari siapa pun. Semuadan isi tidak artikel/tulisan berasal dari luar, sepenuhnya tanda pengenal dan tidakmenerima menerimayang maupun meminta imbalan dari siapa pun. yang dari sepenuhnya tanggung jawab isi penulis yang bersangkutan. Semua isi artikel/tulisan siapa pun.Semua Semua isiartikel/tulisan artikel/tulisan yangberasal berasal dariluar, luar, sepenuhnya tanggung jawab yang isi yang terdapat di suplemen daerah, menjadiSemua tanggung jawab Kepala tanggung jawabpenulis penulis yangbersangkutan. bersangkutan. Semua isiartikel/tulisan artikel/tulisan yang terdapat di suplemen daerah, menjadi tanggung jawab Perwakilan Daerah bersangkutan. yang terdapat di suplemen daerah, menjadi tanggung jawabKepala Kepala Perwakilan PerwakilanDaerah Daerahbersangkutan. bersangkutan.

bau melalui Facebook-nya, agar para calon penumpang yang telah mem-booking tiket tidak datang ke bandara sampai pemberitahuan selanjutnya. Alan Joyce juga mengatakan, pihaknya akan menyediakan refund bagi mereka yang telanjur membeli tiket. Hubungan antara serikat pekerja dan manajemen Qantas memburuk pada Agustus lalu setelah perusahaan itu mengumumkan rencana restrukturisasi dan pemindahan beberapa operasinya ke Asia. Dalam pernyataan di lamannya awal Oktober, serikat ahli mesin penerbangan berlisensi ALAEA menuding Qantas berbohong pada media dan mengutamakan keuntungan. Kata mereka, aksi mogok untuk memastikan Qantas tidak menggelontorkan uang dalam jumlah banyak untuk membuat penerbangan ke luar negeri yang akan mencaplok rute Qantas dan keamanan pekerjaan mereka. c15/bbc.co.uk/cnn.com ed: nina ch

HARI STROKE SEDUNIA

ADITYA PRADANA PUTRA

Sejumlah warga lanjut usia mengikuti peringatan Hari Stroke Sedunia di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (29/10). Mereka menyuarakan keprihatinan terhadap meningkatnya jumlah kasus stroke di Indonesia atau delapan per seribu penduduk.

Pemimpin Redaksi: Nasihin Masha. Wakil Pemimpin Redaksi: Arys Hilman Nugraha. Pemimpin Nasihin Masha. Wakil Pemimpin Redaksi: Hilman Nugraha. RedakturRedaksi: Pelaksana: Elba Damhuri. Kepala Newsroom: MArys Irwan Ariefyanto. Kepala Republika Online: Agung Pragitya Vazza. Pemimpin Redaksi: Nasihin Masha. Wakil Pemimpin Redaksi: Arys Hilman Nugraha. Redaktur Damhuri. Newsroom: MM Irwan Kepala Republika Online: Agung Pragitya RedakturPelaksana: Senior: AnifElba Punto Utomo.Kepala Wakil Redaktur Pelaksana: Irfan Junaidi, Syahruddin El-Fikri, Kumara Dewatasari. Asisten Redaktur Pelaksana: Elba Damhuri. Kepala Newsroom: Irwan Ariefyanto. Ariefyanto. Kepala Republika Online: Agung Pragitya Vazza. Vazza. Redaktur Anif Redaktur Irfan Junaidi, El-Fikri, Kumara Dewatasari. Asisten RedakturSenior: Pelaksana: Bidramnanta, Joko NurPelaksana: Hasan Murtiaji, Reporter Senior: Andi Nur Aminah, Harun Husein, Redaktur Senior: Anif Punto Punto Utomo. Utomo. Wakil WakilSadewo, Redaktur Pelaksana: IrfanSubroto. Junaidi, Syahruddin Syahruddin El-Fikri, Kumara Dewatasari. Asisten Redaktur Pelaksana: Joko Sadewo, Nur Murtiaji, Subroto. Reporter Senior: Andi Aminah, Harun Muhammad Subarkah,Bidramnanta, Nurul S Hamami, Teguh Setiawan. Staf Redaksi: Abdullah Agus Yulianto, AlwiHusein, Shahab, Redaktur Pelaksana: Bidramnanta, JokoSelamat Sadewo,Ginting, Nur Hasan Hasan Murtiaji, Subroto. Reporter Senior:Sammy, Andi Nur Nur Aminah, Harun Husein, Muhammad Subarkah, Nurul SSHamami, Selamat Ginting, Teguh Staf Redaksi: Sammy, Agus Alwi Shahab, Asep K. Nurzaman, Andri Saubani, Anjar Fahmiarto, A Syalaby Ichsan, Bilal Ramadhan, Budi Raharjo, Burhanuddin Bella, Citra Listya Muhammad Subarkah, Nurul Hamami, Selamat Ginting, TeguhSetiawan. Setiawan. Staf Redaksi:Abdullah Abdullah Sammy, AgusYulianto, Yulianto, Alwi Shahab, Asep Nurzaman, Andri Saubani, Fahmiarto, AASyalaby Ichsan, Bilal Budi Burhanuddin Bella, Rini,K. Sepriyossa, Darmawan, Desy Susilawati, Dewi Mardiani, Didi Purwadi, Djoko Suceno, DyahListya Ratna Asep K.Damanhuri Nurzaman,Zuhri, AndriDarmawan Saubani,Anjar Anjar Fahmiarto, Syalaby Ichsan, BilalRamadhan, Ramadhan, BudiRaharjo, Raharjo, Burhanuddin Bella,Citra Citra Listya Rini, Sepriyossa, Desy Susilawati, Dewi Mardiani, Didi Djoko Suceno, Dyah Ratna MetaDamanhuri Novia, Edi Zuhri, Setyoko, Edwin Dwi Putranto, Darmawan, Eko Widiyatno, Endro Yuwanto, Erdy Nasrul, Esthi Maharani, EH Ismail, Fernan Rini, Damanhuri Zuhri,Darmawan Darmawan Sepriyossa, Darmawan, Desy Susilawati, Dewi Mardiani, DidiPurwadi, Purwadi, Djoko Suceno, DyahRahadi, Ratna Meta Edi Edwin Eko Widiyatno, Endro Yuwanto, Erdy Nasrul, Esthi Maharani, Rahadi, FerryNovia, Kisihandi, Firkah Fansuri, Fitria Andayani, Fitriyan Zamzami, Heri Purwata, Heri Ruslan, Ichsan Emrald EH Alamsyah, Indah Wulandari, Meta Novia, EdiSetyoko, Setyoko, EdwinDwi DwiPutranto, Putranto, Eko Widiyatno, Endro Yuwanto, Erdy Nasrul, Esthi Maharani, EHIsmail, Ismail,Fernan Fernan Rahadi, Ferry Kisihandi, Firkah Fitriyan Zamzami, Heri Purwata, Heri Alamsyah, Indah Wulandari, Indira Rezkisari, IrwanFansuri, Kelana,Fitria Israr,Andayani, Johar Arief, Khoirul Azwar, Lilis Handayani, Mansyur Faqih,Emrald Mohammad Akbar, Mohamad Amin Ferry Kisihandi, Firkah Fansuri, Fitria Andayani, Fitriyan Zamzami, HeriSri Purwata, HeriRuslan, Ruslan,Ichsan Ichsan Emrald Alamsyah, Indah Wulandari, Indira Rezkisari, Irwan Johar Arief, Sri Faqih, Akbar, Mohamad Madani, Muhammad Fakhruddin, As’adi, M Khoirul Hafil, MAzwar, IkhsanLilis Shiddieqy, NataliaMansyur Endah Hapsari, Neni Ridarineni, Nidia Zuraya,Amin Nina Indira Rezkisari, IrwanKelana, Kelana,Israr, Israr,M Johar Arief, Khoirul Azwar, Lilis SriHandayani, Handayani, Mansyur Faqih,Mohammad Mohammad Akbar, Mohamad Amin Madani, Muhammad Fakhruddin, M As’adi, M Hafil, M Ikhsan Shiddieqy, Natalia Endah Hapsari, Neni Ridarineni, Nidia Zuraya, Nina Chairani Ibrahim, Palupi Annisa Auliani, Prima Restri Ludfiani, Priyantono Oemar, Rachmat Santosa Basarah, Rahmat Budi Harto, Ratna Madani, Muhammad Fakhruddin, M As’adi, M Hafil, M Ikhsan Shiddieqy, Natalia Endah Hapsari, Neni Ridarineni, Nidia Zuraya, Nina Chairani Palupi Auliani, Prima Priyantono Oemar, Santosa Harto, Ratna Puspita,Ibrahim, Reiny Dwinanda, Rusdy Nurdiansyah, R HiruLudfiani, Sefti Oktarianisa, Setyanavidita Livikacansera, SiwiBudi Tri Puji Budiwiyati, Chairani Ibrahim, PalupiAnnisa Annisa Auliani, PrimaRestri Restri Ludfiani, PriyantonoMuhammad, Oemar,Rachmat Rachmat SantosaBasarah, Basarah,Rahmat Rahmat Budi Harto, Ratna Puspita, Reiny RRHiru Setyanavidita Livikacansera, Tri Budiwiyati, Stevy Maradona, Susie Rusdy Evidia Yuvidianti, Taufiqurrahman Bachdari, Muhammad, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah,Siwi Wulan Tunjung Palupi, Puspita, ReinyDwinanda, Dwinanda, RusdyNurdiansyah, Nurdiansyah, HiruSefti SeftiOktarianisa, Oktarianisa, Muhammad, Setyanavidita Livikacansera, Siwi TriPuji Puji Budiwiyati, Stevy Maradona, Susie Evidia Taufiqurrahman Bachdari, Teguh Handasah, Yasmina Hasni, Yeyen Yoebal Ganesha Rasyid, Yogi Ardhi Cahyadi, Yulianingsih,Wachidah Yusuf Assidiq, Zaky Al Wulan Hamzah. Stevy Maradona, SusieRostiyani, Evidia Yuvidianti, Yuvidianti, Taufiqurrahman Bachdari, Teguh Firmansyah, Firmansyah, Wachidah Handasah, Wulan Tunjung Tunjung Palupi, Palupi, Yasmina Yeyen Rostiyani, Rasyid, Ardhi Cahyadi, Yulianingsih, Yusuf Assidiq, Zaky KepalaHasni, Quality Control dan Yoebal Bahasa: Rakhmat HadiYogi Sucipto. Sarjono. Kepala Perwakilan Jawa Barat: Maman Yasmina Hasni, Yeyen Rostiyani, YoebalGanesha Ganesha Rasyid, Yogi ArdhiKepala Cahyadi,Desain: Yulianingsih, Yusuf Assidiq, ZakyAlAlHamzah. Hamzah. Kepala Quality Control dan Hadi Sucipto. Kepala Desain: Sarjono. Perwakilan Jawa Barat: Sudiaman. Pjs.Kepala DIYRakhmat - Jateng & Jatim : Haryadi B.Susanto. Nian PoloanKepala (Medan), Maspril Aries (Palembang), Ahmad Kepala Quality ControlPerwakilan dan Bahasa: Bahasa: Rakhmat Hadi Sucipto. Kepala Desain: Sarjono. Kepala Perwakilan Jawa Barat: Maman Maman Sudiaman. Pjs.Kepala Perwakilan - -Jateng &&Jatim Baraas (Bali). Sekretaris Redaksi:DIY Fachrul Ratzi. Sudiaman. Pjs.Kepala Perwakilan DIY Jateng Jatim: :Haryadi HaryadiB.Susanto. B.Susanto.Nian NianPoloan Poloan(Medan), (Medan),Maspril MasprilAries Aries(Palembang), (Palembang),Ahmad Ahmad Baraas Baraas(Bali). (Bali).Sekretaris SekretarisRedaksi: Redaksi:Fachrul FachrulRatzi. Ratzi.

Sebelas Kelurahan Pekalongan Kena Abrasi PEKALONGAN — Sedikitnya sebelas kelurahan dan desa di sepanjang pantai Kota/Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terkena abrasi. Pengikisan pantai itu terjadi karena bangunan penahan tanggul dan tanaman mangrove di sekitar pesisir tidak berfungsi maksimal. Ketua Paguyuban Masyarakat Pesisir Cinta Lingkungan (PMPCL) Pekalongan Bangun Yudhi di Pekalongan, Sabtu (29/10), mengatakan, belasan desa dan kelurahan di dua wilayah tersebut menjadi langganan genangan air rob sehingga menganggu aktivitas warga setempat. “Saat ini, abrasi pantai cukup memprihatinkan karena air rob mulai masuk ke permukiman warga setempat,” katanya. Belasan kelurahan dan desa tersebut, antara lain, Kelurahan Degayu, Kandang Panjang, Panjang Wetan, Bandengan, Krapyak Lor Kota Pekalongan, Desa Siwalan, Wonokerto, dan Blacanan Kabupaten Pekalongan. “Kondisi lingkungan di beberapa kelurahan dan desa itu kini memprihatinkan karena air rob mulai masuk ke permukiman warga. Sebenarnya, banyak warga yang mengeluhkan kondisi lingkungannya yang becek dan tidak sehat ini,” katanya. Ia mengatakan, jika pemerintah tidak serius mengatasi masalah abrasi itu warga yang kurang mampu terancam kesulitan mengonsumsi air bersih. Sebab, pencemaran air tanah di kawasan itu semakin meningkat. “Saat ini, banyak sumur warga setempat tercemar sehingga mereka akan merasa kesulitan memperoleh air bersih. Jika pun warga membutuhkan air bersih, mereka harus membeli,” katanya. antara

Seorang TKW Asal Banyumas Hilang di Malaysia PURWOKERTO — Seorang tenaga kerja wanita (TKW) dari Desa Kutasari, Kecamatan Baturaden, Banyumas, Eri Supriyani (25 tahun), dilaporkan hilang di Malaysia sejak 12 tahun silam. Saat ditemui wartawan di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perisai Kebenaran, Purwokerto, Sabtu (29/10), ayah Eri Supriyani, Rakum (55), mengatakan, keberadaan anaknya sejak berangkat ke Malaysia pada 1999 hingga kini tidak pernah diketahui. “Dia tidak pernah memberi kabar kepada keluarga. Saya hanya tahu kalau dia berangkat menjadi TKW di Malaysia,” kata Rakum yang berprofesi sebagai tukang becak. Menurut dia, Eri menjadi TKW atas bujuk rayu seorang calo tenaga kerja, Karsinah. Saat itu, kata dia, Eri masih duduk di bangku kelas dua SMP PGRI Baturaden. “Keberangkatannya juga tanpa sepengetahuan saya.” Ia mengaku telah berulang kali menanyakan keberadaan anaknya kepada Karsinah, tetapi calo TKW ini tidak pernah bisa menjelaskan keberadaan Eri. Rakum pun telah berulang kali melaporkan kasus itu kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Banyumas, termasuk melapor kepada Kepolisian Resor Banyumas pada 2006. “Bahkan istri saya, Sutirah (44) sejak 2010 bekerja menjadi TKW di Johor, Malaysia, sekaligus untuk mencari keberadaan Eri. Dia pernah memberi kabar belum berhasil menemukan Eri,” katanya. Ia mengharapkan, pemerintah segera turun tangan membantu mencari Eri yang hilang di Malaysia. Ketua LBH Perisai Kebenaran, Sugeng, mengatakan, pihaknya telah mendampingi keluarga Eri Supriyani termasuk untuk melaporkannya kepada Polres Banyumas dan Interpol. antara ed: nina ch

Penerbit: PT Republika Media Mandiri. Alamat Redaksi: Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510, Alamat Surat: PO Penerbit: PT Mandiri. Alamat Jl. Raya Jakarta 12510, Alamat Surat: PO Box 1006/JKS-Jakarta 12010. Tel: 021-780.3747 (Hunting), Fax:Buncit 021-780.0649 (Seluruh Bagian). Redaksi: Penerbit: PTRepublika RepublikaMedia Media Mandiri. AlamatRedaksi: Redaksi: Jl.Warung Warung Buncit RayaNo. No.37, 37, Jakarta 12510,Fax Alamat Surat:021PO Box 1006/JKS-Jakarta 12010. (Hunting), Fax: 021-780.0649 (Seluruh Fax Redaksi: 798.3623, E-mail: sekretariat@republika.co.id. Bagian Iklan: Jl. Warung Buncit Raya No. Bagian). 37, Jakarta Tel:021021Box 1006/JKS-Jakarta 12010. Tel: Tel: 021-780.3747 021-780.3747 (Hunting), Fax: 021-780.0649 (Seluruh Bagian). Fax12510. Redaksi: 021798.3623, E-mail: sekretariat@republika.co.id. Bagian Iklan: Buncit 37, 021794.4693, Fax: 021-798.1169. Sirkulasi dan Langganan: Tel: 021-791.98441, 021-791.98442. Online: 798.3623, E-mail: sekretariat@republika.co.id. Bagian Iklan: Jl. Jl. Warung Warung Buncit Raya Raya No. No.Fax: 37, Jakarta Jakarta 12510. 12510. Tel: Tel: 021794.4693, Fax: dan Langganan: 021-791.98441, Fax: Online: http://www.republika.co.id. AlamatSirkulasi Perwakilan: Jl. LLTel: RE Martadinata No. 126 Tel:021-791.98442. 022-420.7671, 420.7672, 794.4693, Fax: 021-798.1169. 021-798.1169. Sirkulasi danBandung: Langganan: Tel: 021-791.98441, Fax: 021-791.98442. Online: http://www.republika.co.id. Alamat Perwakilan: LL RE Martadinata No. 126 420.7675, Fax: 022-426.2898, Jl. PerahuJl. No. Baru, Tel: 566028, 420.7672, Fax: 0274http://www.republika.co.id. AlamatYogyakarta: Perwakilan:Bandung: Bandung: Jl. LL4, REKota Martadinata No.0274-544.972, 126Tel: Tel:022-420.7671, 022-420.7671, 420.7672, 420.7675, Fax: 022-426.2898, Yogyakarta: Jl. Perahu No. 4, Kota Baru, Tel: 0274-544.972, 566028, Fax: 541.582, Surabaya: Jl. Barata Jaya No. 51, Tel: 031-501.7409, Fax: 031-504.5072. 420.7675, Fax: 022-426.2898, Yogyakarta: Jl. Perahu No. 4, Kota Baru, Tel: 0274-544.972, 566028, Fax: 02740274541.582, 541.582,Surabaya: Surabaya:Jl. Jl.Barata BarataJaya JayaNo. No.51, 51,Tel: Tel:031-501.7409, 031-501.7409,Fax: Fax:031-504.5072. 031-504.5072. Direktur Utama: Erick Thohir. Direktur Utama: Thohir. Wakil Direktur Utama: Daniel Wewengkang. Direktur Pemberitaan: Ikhwanul Kiram Mashuri, Direktur Operasional: Direktur Utama:Erick Erick Thohir. Wakil Direktur Utama: Direktur Pemberitaan: Kiram Operasional: Tommy Tamtomo. GM Daniel Keuangan: Didik Irianto. GM Marketing danIkhwanul Sales: Yulianingsih.Manajer Iklan:Indra Wisnu Wakil Direktur Utama: Daniel Wewengkang. Wewengkang. Direktur Pemberitaan: Ikhwanul Kiram Mashuri, Mashuri, Direktur Direktur Operasional: Tommy Tamtomo. GM Keuangan: Didik GM Marketing dan Yulianingsih.Manajer Wisnu Wardhana. Manajer Produksi: Nurrokhim. Manajer Sirkulasi: Darkiman Ruminta. Manajer Keuangan:Iklan:Indra Hery Setiawan. Didik Irianto. Irianto. GM Marketing dan Sales: Sales: Yulianingsih.Manajer Iklan:Indra Wisnu Tommy Tamtomo. GM Keuangan: Wardhana. Wardhana.Manajer ManajerProduksi: Produksi:Nurrokhim. Nurrokhim.Manajer ManajerSirkulasi: Sirkulasi:Darkiman DarkimanRuminta. Ruminta.Manajer ManajerKeuangan: Keuangan:Hery HerySetiawan. Setiawan. Harga Langganan: Rp. 69.000 per bulan, harga eceran Pulau Jawa Rp 2.900. Harga Eceran Luar Jawa: Rp. 4.000 per Harga Langganan: 69.000 per bulan, eceran Pulau Jawa 2.900. Harga Eceran Luar Jawa: Rp. eksemplar (tambahRp. ongkos kirim). Bank a.n PT Republika Media Mandiri: BSM, Cab. Warung Buncit, Harga Langganan: Rp. 69.000 perRekening bulan,harga harga eceran Pulau JawaRp Rp 2.900. Harga Bank Eceran Luar Jawa: Rp.4.000 4.000per per eksemplar (tambah kirim). Rekening a.n PT Mandiri: BSM, Cab. Buncit, No. Rek. 0030113448 ( Bank Mandiri, Cab.Bank Warung No. Rek.Media 1270004240642 ( Bank Cab. Warung Buncit, eksemplar (tambahongkos ongkos kirim). Rekening Bank a.nBuncit, PTRepublika Republika Media Mandiri:Bank Bank BSM,Lippo, Cab.Warung Warung Buncit, No. Rek. 0030113448 ( Bank Mandiri, Warung Buncit, No. Rek. 1270004240642 ( Bank Lippo, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 727.30.028988 ( Bank BCA, Cab. Graha Inti Fauzi, No. Rek. 375.305.666.8. No. Rek. 0030113448 ( Bank Mandiri, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 1270004240642 ( Bank Lippo, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 727.30.028988 ( (Bank BCA, Cab. Graha Surat Izin Usaha Penerbitan Menpen No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992, No. Rek. 727.30.028988 BankPers: BCA,SK Cab. GrahaInti IntiFauzi, Fauzi,No. No.Rek. Rek.375.305.666.8. 375.305.666.8. Surat Izin Pers: SK No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992, Anggota Serikat Penerbit Surat Anggota No. 163/1993/11/A/2002. Surat IzinUsaha UsahaPenerbitan Penerbitan Pers:Kabar: SKMenpen Menpen No.SPS 283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992, Anggota AnggotaSerikat SerikatPenerbit PenerbitSurat SuratKabar: Kabar:Anggota AnggotaSPS SPSNo. No.163/1993/11/A/2002. 163/1993/11/A/2002.


Siesta

A3

Bersih dan Inspiratif

REPUBLIKA

Hlm A10

AHAD, 30 OKTOBER 2011

parenting

Ayah Bunda ke Tanah Suci REUTERS

Oleh Susie Evidia Y

Sang Pemelihara menjaga anak-anak kita lebih baik daripada kita menjaga mereka.

H

ati Astri sudah amat mantap berangkat ke Tanah Suci. Namun, berpisah dengan ketiga anaknya bukanlah hal mudah. Bendungan pertahanannya jebol oleh kesedihannya yang teramat. Ia menangis tersedu-sedu. “Saya tak cuma mengusap pakai tisu, tapi pakai handuk karena saking banyaknya air mata yang keluar,’’ kenang artis Astri Ivo tentang keberangkatannya berhaji pada 2000. “Teman serombongan saya semua menertawakan saya.’’ Saat itu, Astri memilih berangkat haji tanpa ditemani suami karena khawatir dengan ketiga anaknya yang masih kecil. Kala itu, si sulung Kevin Arigi masih berusia tujuh tahun. Astri dan suaminya, Dariola, memutuskan untuk pergi haji sendiri-sendiri. “Kami berdua nggak pede ninggalin anak sendiri. Walaupun kami harus ibadah, kami mau agar anak tetap dalam pengawasan orang tua,” kata Astri. Meninggalkan bayi Rika Ismalia dan suaminya, Andy Wartono, tak menduga waktu keberangkatan datang begitu cepat. Siapa yang menduga daftar haji November 2007, ternyata November 2008 sudah bisa berangkat? Padahal, pembimbing haji memprediksikan mereka baru bisa berangkat 2009. “Surprised, tapi bingung juga,’’ kata

Rika. Betapa tidak, akhir Agustus 2008 Rika baru melahirkan anak keduanya, Syifa. Andy sempat menyarankan Rika untuk menunda keberangkatan. “Saya pikir, sekian banyak orang susah untuk berangkat, kita langsung dikasih kemudahan malah tidak diambil. Akhirnya, bismillah jadi berangkat,’’ tuturnya lirih. Ketika berangkat lewat Bandung, Rika meninggalkan si sulung Rakha Armadia Anwar (3 tahun) dan Syifa (2,5 bulan) di rumah mereka di Samarinda, Kalimantan Timur. Keberangkatan yang mendadak membuat Rika tidak sempat menyediakan stok ASI buat Syifa. Padahal, ASI tidak ada masalah, sangat lancar. Syifa disapih secara paksa. “Akibatnya, sebelum berangkat payudara bengkak, badan meriang. Sangat menyiksa, ASI penuh, tapi tidak bisa diberikan kepada anak,’’ tambahnya. Persiapan mental lebih lama Persiapan mental untuk berhaji, menurut psikolog Netty Herawati, harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, terutama bagi calon haji yang masih memiliki anak kecil. Sering kali orang tua mengalami dilema. Melaksanakan ibadah haji sudah siap, tapi tidak tega meninggalkan anakanak. Netty berpendapat, orang tua penting mengambil ancangancang, apa saja yang bisa terjadi. “Pikirkan sampai yang sepahitpahitnya, termasuk harus siap berpisah dengan anak-anak untuk jangka waktu lama.’’ Jika anak yang ditinggalkan dalam usia bangku SD, menurut dosen Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta ini, tidak begitu masalah dibandingkan usia balita dan TK. Anak SD sebagian waktu siangnya dihabiskan di sekolah. Sementara balita dan TK yang keseharian bersama ibunya, akan merasa kesepian. “Untuk itu, harus ada pengganti selama ibunya berhaji,’’ saran Netty. Ia menyarankan agar memilih pengganti ibu dari keluar-

ga terdekat, seperti nenek, tante, atau siapa pun yang dekat dengan anak-anak. Sebab, selain tahu benar mereka juga mau menjaga dan menyayangi anak-anak. Ia membuktikan pengalamannya berhaji pada 2000 meninggalkan anak usia 11 tahun. Saat itu, dia merasa tenang karena anak dititipkan kepada adiknya. Mantan dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta ini mengingatkan agar tidak menyerahkan sepenuhnya anak-anak kepada pembantu tanpa pengawasan orang dekat. Kontak batin Dewi Rusliana (38) bersama suami menunaikan ibadah haji ONH plus tahun 2007. Saat itu, si sulung Rakasiwa menjelang ujian masuk SMP (11), sedangkan adiknya, Dewasatrio, berusia lima tahun. Tega tidak tega meninggalkan kedua anak yang masih membutuhkan perhatian. “Ibu mertua boyongan ke rumah, kalau si bungsu ditangani pengasuh yang sudah mengurus sejak masih bayi. Di tangan mereka, saya tidak waswas karena yakin mereka akan menjaga anak-anak dengan baik,’’ ungkap Dewi. Sampai di Makkah, Dewi menelepon ke rumah mendapat kabar si bungsu sakit panas dan tiga hari tidak masuk sekolah. “Namanya kontak batin ibu dan anak pasti ada. Tapi, saya pasrahkan kepada Allah, saya tetap memprioritaskan beribadah,’’ ungkapnya. Tidak mau rewel Sebelum berangkat Rika membagi tugas. Rakha diurus oleh ibunda Rika, sedangkan Syifa oleh kakak Rika. Pembantu khusus mengurus rumah. Rika menyiapkan catatan yang harus dikerjakan orang rumah. Di antaranya, apa yang menjadi kebiasaan anak, daftar makanan dan jajanan yang boleh dibeli, susu untuk Syifa harus sekali habis. Dia menulis juga aturan yang selama ini berlaku buat anak-anak, seperti waktu mandi, makan, tidur, dan bermain. Susi Miftahul (38) yang berhaji bersama suaminya, Rahmat Putranto (42), tak berharap terlalu banyak pada orang yang dititipi. Berangkat pada 2008 untuk memenuhi impian lama berhaji, mereka meninggalkan semua di Tanah Air: rumah, toko, dan empat anak. Saat itu, putri sulung Susi, Ratna Kusuma Dewi, bersekolah di Yogyakarta dan anak keduanya, Adcha Syaifudin, kelas 2 SMP yang sehari-harinya menghabiskan waktu di pondok. Ketika menitipkan dua anak terkecilnya kepada keponakannya, Susi tak banyak menuntut. “Saya kan sudah minta tolong, jadi saya nggak rewel. Yang penting anak-anak setiap hari sekolah dan makan teratur.’’ Sekembalinya dari haji, Susi merasa amat bersyukur. Allah telah memberi begitu banyak kemudahan saat berhaji, memberi kabar baik dari Tanah Air tentang keadaan anaknya. . Astri sepakat tak ada sesuatu pun yang mesti diragukan saat berhaji. Baginya, tips yang paling ampuh hanyalah keyakinan. “Bahwa Allah selalu mejaga anak-anak kita, jauh lebih baik daripada kita,” kata dia. ■ c05/c09 ed: nina ch

Kesempatan Datang, Jangan Ditunda enunaikan ibadah haji untuk yang pertama kalinya, hukumnya wajib bagi yang mampu. Untuk itu, menurut Ustaz H Bobby Herwibowo, apabila kesempatan itu datang, segera laksanakan tanpa “Jangan ditunda,” ujarnya. Apabila kita memang sudah mampu dan bisa dengan lancar berangkat, tak perlu berat meninggalkan keluarga di Tanah Air. “Bahkan, anak kita yang masih kecil sekalipun,” ujarnya. Berikut jawaban Ustaz lulusan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, ini terhadap pertanyaan yang umum diajukan orang tua.

M

Bagaimana supaya bisa tenang meninggalkan anak? Putra dan putri yang kita tinggalkan sebaiknya diamanahkan kepada anggota keluarga yang lain. Titipkan dan kita juga selalu mendoakan mereka saat berhaji. Dengan cara ini, kita bisa tenang karena telah memasrahkan segalanya kepada Allah. Percayakan putra kita kepada orang yang menurut kita tepat dan yakin mereka akan dilindungi oleh Allah. Sedangkan untuk harta, lebih baik jika kita menuliskan surat wasiat. Imam Syafi’i yang mengajarkan penulisan surat wasiat ini. Dalam surat wasiat tersebut, dituliskan tentang segala hal yang menyangkut harta kita dan diberikan kepada ahli waris kita. Ketika kita masih mempunyai utang, kita tidak disarankan pergi haji. Bolehkah kita menelepon anak di Tanah Suci? Selama satu bulan lebih, kita akan terpisah dengan anak kesayangan kita. Kita tak bisa memantau kegiatan mereka secara langsung. Cara memantau mereka, yang umum dilakukan adalah dengan menelepon untuk mengecek keadaan. Itu diperbolehkan kok, asal tak mengganggu ibadah. Berapa umur anak yang ideal untuk ditinggal berhaji? Tak ada batasnya. Sekalipun putra kita masih kecil, asal kita ikhlas dan telah menitipkan pada sanak keluarga yang dipercaya, kita bisa menunaikan ibadah haji dengan tenang. Pada saat menunaikan ibadah haji, apabila memikirkan putra yang kita tinggalkan di Tanah Air, agar menenteramkan hati, kuncinya adalah berdoa. Doa yang diucapkan sewaktu kita menunaikan haji juga lebih kuat. ■ c05 ed: nina ch

Pengobat Rindu • Merekam buah hati lewat video di ponsel sewaktu berpamitan dengan Syifa. Video itu menjadi pengobat rindu selama di Tanah Suci. (Rika Ismalia, bunda Rakha [3 tahun] dan Syifa [2,5 bulan]). • Sebelum berangkat haji selalu berada dekat dengan anak. “Karena, bila saya tak kembali dari Makkah, paling tidak saya sudah puas menghabiskan waktu dan menciumi mereka.’’ Meletakkan foto ketiga anak di dalam Alquran yang selalu dibaca setiap hari. (Astri Ivo, ibu tiga anak). ■ c09/susie evidia y

AMIN MADANI/REPUBLIKA

Ikhlas Ala U Tukang Parkir

ntuk memberi rasa aman saat berhaji, Eva Indriyati (39 tahun) dan suaminya, Kelik Hari Purwanto (39), memutuskan berangkat bersama dua tahun yang lalu. Kehadiran suami sebagai pendamping dan pelindung saat berada di Tanah Suci membuatnya lebih mantap. “Kan sebaiknya kita di sana ada mahramnya,’’ kata Eva. Keputusan tidak diambil dengan mudah. Saat itu, ia sebenarnya merasa berat meninggalkan anak semata wayangnya, Riva Rizki Ramadhani, yang sedang duduk di kelas 6 SD. Masih lekat di benak Eva dan Kelik pengalaman tak mengenakkan saat mereka berumrah dua tahun sebelumnya. Menjelang keberangkatan umrah waktu itu, Rama masuk rumah sakit karena terkena usus buntu. Ketika mereka berangkat, si buyung yang duduk di kelas empat SD itu sudah dioperasi dan keadaannya membaik. Eva berangkat dengan te-

FOTO-FOTO DOK PRI

nang karena Rama telah dijaga oleh omanya. “Lagi pula sudah prepare sejak lama,’’ katanya tentang keberangkatan mereka berdua. Ternyata, setelah sehari di rumah, Rama sakit lagi. “Kena infeksi di bekas operasinya itu,” ujarnya. Padahal, Eva dan suaminya sudah berada di Tanah Suci. Kendati Rama ditemani dan diurusi secara maksimal oleh omanya, Eva tetap saja panik. Keadaan Rama tak lepas dari benaknya, telepon tak lepas dari genggamannya. Tak hentihentinya Eva berdoa sambil memantau kabar dari Tanah Air. Ia bertambah panik saat mendengar kabar infeksi pada Rama ternyata sudah menyebar dan parah. “Harus dilakukan operasi besar, perut dari ujung ke ujung dibuka semua,” kenangnya. “Rasanya ingin langsung pulang saat itu juga.’’ Kepanikannya ia ceritakan kepada pimpinan rombongan umrahnya, Aa Gym. Pimpinan Ponpes Daarut Tauhid itu bisa menenangkannya.

“Memangnya apa yang bisa kita lakukan kalau kita ada di sebelah anak kita?’’ kata Eva menirukan ucapan Aa Gym. “Di sana dia kan sudah ada di tangan yang ahli, ada dokter dan rumah sakit yang menolong.’’ Aa Gym pun banyak memberikan nasihat. “Kita sedang di rumah Allah, lebih baik berdoa dari sini saja, insya Allah dikabulkan.’’ Benar juga, menurut Eva, setelah ditenangkan seperti itu, ia pun menjadi lebih khusyuk beribadah.

Ia banyak berdoa. “Pasti Allah menunjukkan jalan yang terbaik,” ujar Eva, sebagai penguat keyakinannya. Setelah tertunda 24 jam, Eva sampai juga ke pelukan anaknya. Rama masih di ICU, tapi selang, oksigen, dan kateter tak lagi terpasang. Saat memutuskan berangkat haji, pengalaman umrah itu kembali menghantui. “Masih kepikiran,’’ katanya. Apalagi, ternyata, proses pemberangkatan hajinya cepat.

MENGANTAR Eva dan suami (berjaket biru muda) dan Rama (tengah) bersama keluarga menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.

“Daftarnya itu Januari, eh Julinya sudah dapat tempat,” ujar perempuan yang tinggal di daerah Pulo Gadung ini. Setelah banyak memantapkan diri, Eva pun siap dengan satu keputusan, tetap berangkat haji. “Ikhlaskan semua, itu yang saya tekankan pada diri saya.” Ketika memberi kabar ia dan suaminya akan berangkat haji, keluarganya setuju, termasuk Rama. Bahkan, si belia berjanji untuk menjaga kesehatan dan tak akan membuat bundanya khawatir. Untuk lebih mengikhlaskan lagi perasaannya sebelum ia berangkat, Eva menganut prinsip ala tukang parkir. Baginya, semua harta, juga anak, hanya titipan dari Allah SWT. Seperti halnya tukang parkir, ketika ada mobil bagus atau mobil jelek datang, disyukurinya. “Ketika sang pemilik mobil datang untuk mengambil, tukang parkir pun ikhlas membiarkan barang yang dititipkan kepadanya itu pergi,’’ katanya. ■ c05 ed: nina ch


Siesta

A4

parenting

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

Biaya Telepon Sampai Jutaan Rupiah Oleh Susie Evidia Y

Meninggalkan anak adalah bagian dari pengorbanan menunaikan ibadah haji.

FOTO-FOTO AGUNG SUPRIYANTO

KABAR Agar tetap bisa menjalin komunikasi dengan anak-anak di rumah, ayah bunda harus menyiapkan dana ekstra.

H

ari-hari awal di Makkah, Ika Yuni Astuti dan Wizurai, seringkali menerima telepon dari Cita. Dalam satu hari bisa lebih dari tiga kali si bungsu menelepon. Ia selalu menanyakan, kapan mereka pulang. “Katanya Cita udah kangen,” ujar Ika, dokter gigi dari Yogyakarta ini. Ika tak merasa terganggu. Malah, ia bisa memantau keadaan Cita, yang duduk di kelas satu SMP dan kakaknya yang sudah sekolah di SMA saat ditinggalkan. Lama kelamaan, intesitas telepon dari Tanah Air berkurang. Giliran Ika yang sering menelepon ke rumah, mengecek semua keadaan. “Paling tidak, satu kali sehari pasti telepon, walau cuma sebentar,” ujarnya. Lewat telepon, ia mengecek dan me-recheck informasi. Kepada keluarga, tetangga, termasuk dengan bertanya kepada pembantu yang dipercayainya. ‘’Kalau telepon, saya ajak ngomong Mbak Sonem juga,’’ katanya. Mengetahui semua informasi itu membuatnya nyaman. Informasi yang deras dari rumah diakui Rika Ismalia agak mengganggu konsentrasi ibadahnya. Namun, ibu dua anak batita ini tak kuasa menahan keinginannya untu mengecek keadaan mereka. Sejak menginjakkan kaki di Tanah Suci sampai pulang Rika dan suaminya, Andy Wartono, selalu menelepon ke rumah di Samarinda. Sehari dua kali, setelah shalat Subuh dan Ashar. Andy sempat protes. ‘’Terlalu sering menelepon hanya menyiksa diri, jadi makin ingat anak-anak,’’ kata Andy pada Rika waktu itu. Dilarang begitu malah Rika semakin stres. Ia pun sembunyisembunyi menelepon ke rumah. ‘’Biaya telepon sampai tiga jutaan rupiah,’’ kenangnya. Rika semakin sedih ketika melihat jamaah dari negara lain yang beribadah haji sambil membawa bayi. Ia teringat bayinya yang berusia 2,5 bulan yang

ditinggalkannya. ‘’Langsung nangis ingat mereka di rumah.’’ Meninggalkan anak saat berangkat haji merupakan ujian tersendiri bagi jamaah haji. Meninggalkan anak saat haji, kata ustaz muda Jefri Al Bukhori, adalah rangkaian dari pengorbanan. Itu salah satu pengorbanan selain pengorbanan harta dan pekerjaan. Uje, begitu sapaan populernya, sudah berkali-kali menjadi pembimbing haji. “Biasanya rombongan haji memang meninggalkan anaknya, mungkin sekitar 75 persen. Selebihnya, ya yang tidak mempunyai anak atau yang mengajak turut anak mereka,” katanya. Seperti jamaah yang dipandunya, Uje juga merasakan kerinduan kepada anak-anak. “Sangat manusiawi ketika merasa sedih saat meninggalkan putraputri dalam waktu lama,’’ ujarnya seraya mengingatkan agar tak lupa niat awal untuk ibadah. Tak selalu mudah Saat berhaji, telepon menjadi andalan para ayah bunda yang meninggalkan buah hati mereka di Tanah Air. ‘’Telepon membuat rumah terasa dekat,’’ kata banyak orang yang berhaji. Eva Indriyati yang selalu memikirkan keadaan anaknya Riva Rizki Ramadhani mengandalkan

Melepas ‘Beban’ di Tanah Suci staz Jefri Al Bukhori, yang lebih populer dengan julukan Uje, dan psikolog Netty Hartati memberi tips meninggalkan anak di Tanah Air.

U

● Berikanlah pemahaman kepada

anak sebelum pergi naik haji. Jangan sampai anak tiba-tiba mendapati orang tuanya menghilang dalam waktu begitu lama. Beri pengertian pelan-pelan sehingga anak tidak kaget dan lebih mudah melepas kepergian orang tua. ● Titipkan anak kepada orang yang

sangat dikenal dan dipercaya. Bisa ke kakek, nenek, om, tante, maupun kerabat yang lain. “Jangan meninggalkan anak saat haji hanya kepada pembantu. Kalaupun pembantu yang mengasuh, tetap harus ada orang yang dipercaya untuk mengawasi,” kata Uje. Meninggalkan anak kepada orang yang dipercaya akan membuat hati tenang saat beribadah. ● Sebelum berangkat berhaji, peng-

ganti orang tua harus sudah ber gabung di rumah. Upayakan ia memerhatikan apa saja yang dilakukan ibu terhadap anaknya. Biarkan ia beradaptasi dengan anak-anak. Bila anak masih kesulitan beradaptasi, jangan dipaksa karena anak bisa trauma. “Pelanpelan saja sampai anak benarbenar bisa dilepas. Jelaskan kepada anak, orang ini yang nantinya akan menggantikan selama ibu pergi. Kalau anak sudah akrab, ibu juga tenang meninggalkannya,” papar Netty Hartati. ● Sebelum berangkat, orang tua

harus menyiapkan semua kebutuhan primer dan sekunder anakanak. Kondisi ini dilakukan selain tidak merepotkan si pengganti, orang tua sangat paham kebutuhan anak-anaknya, sedangkan aturan yang selama ini diterapkan orang tua kepada anak, jangan terlalu berharap bisa diawasi oleh si pengganti. ● Selalu yakin bahwa anak dalam

keadaan baik-baik saja. Yakinlah bahwa putra-putri yang ditinggal justru dijaga oleh Allah. “Anakanak justru dijaga oleh sang pemilik yang sesungguhnya, yang bisa menjaga lebih baik daripada Anda,” kata Uje. ● Lakukan komunikasi yang inten-

sif. “Komunikasi merupakan hal yang penting dilakukan, tujuannya untuk memantau anak dan mengobati kerinduan. Namun, perlu diingat bahwa jangan berlebihan karena ditakutkan justru akan mengganggu ibadah,” kata Uje.

● Selama di Tanah Suci, ada orang

tua yang rajin menelepon anaknya. Ini bagus biar anak merasa tetap dekat. Tapi, bila terlalu sering, orang tua semakin rindu, konsentrasi beribadah pun bercabang. “Rasa kangen dengan anak itu wajar, tapi jangan hanyut. Yakinkan juga dalam diri kalau si pengganti di rumah bisa mengurus anak-anak dengan baik agar si ibu bisa khusyuk beribadah,” tutur Netty Hartati. ● Bagi keluarga yang dititipi di ru-

mah, hendaknya juga selalu memberikan kabar. Misal anak sedang sakit, jangan rahasiakan kepada orang tua yang tengah naik haji. “Justru dengan memberi tahu keadaan tersebut, orang tua bisa mendoakan dari Tanah Suci. Bisa juga meminta rombongan lain untuk membantu mendoakan. Tentu saja doa di Tanah Suci lebih diijabah,” kata Uje. ■ c09/susie evidia y ed: nina ch RUSDY NURDIANSYAH/REPUBLIKA

telepon sebagai alat pemantau. Keadaan di lapangan kerap tak seperti dalam rencana. Banyaknya rangkaian ibadah yang harus dijalani membuat ia tak sempat menelepon. ‘’Jadi, jarang telepon,’’katanya. Ia tetap berusaha menghubungi rumahnya di Jakarta. Selama berada di Tanah Suci pada 2007 hampir setiap hari Dewi Ruslina menelepon ke rumah. Selain urusan pekerjaan, Dewi selalu mengingatkan mertua dan orang-orang di rumah agar memberi perhatian ekstra buat si sulung yang menjelang ujian akhir SD untuk belajar lebih rajin. Namun, enam hari menjelang puncak haji, Dewi memutuskan stop menelepon ke rumah. ‘’Saatnya saya dan suami fokus menjalankan ibadah. Urusan anak-anak, rumah, dan pekerjaan ditinggalkan dulu, pikiran saya hanya ibadah, dan ibadah. Alhamdulillah semuanya dilancarkan sampai pulang ke Tanah Air,’’ papar Dewi yang meninggalkan anak-anak selama 25 hari. Kirim doa Tak hanya lewat telepon. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meredam rindu kepada putra-putri yang ditinggal. Saat berada di Makkah, ada yang meluangkan waktu ber-skype di

dunia maya dalam waktu-waktu yang disepakati. Ayah bunda bisa mengabsen anak-anaknya lewat layar komputer. Untuk tetap bisa menjalin komunikasi dengan anak-anak di rumah, menurut Uje, jamaah memang harus menyiapkan dana ekstra. Tapi, Uje mengamati ada pula rombongan haji yang mencurahkan kerinduan dengan cara lain, yakni dengan berbelanja oleholeh. Ingin menyenangkan anak dan menebus kerinduan mereka, mereka membeli begitu banyak mainan untuk putra-putri mereka. “Ada jamaah yang membeli mainan yang sangat besar untuk anak mereka. Padahal, mainan semacam itu juga dijual di Mangga Dua, Jakarta,’’ ungkap Uje, ‘’Tapi karena saking cintanya sama anak, mereka memilih untuk kerepotan membawa mainan yang besar untuk menyenangkan putra-putri mereka.’’ Cara yang tak perlu biaya dan disenangi Allah adalah dengan berdoa. Mendoakan anak saat di Tanah Suci mampu menjadi penawar rindu kepada putraputri yang ditinggal. Manfaat lain adalah doa di tanah suci lebih diijabahi. ‘’Jadi, manfaatkanlah momen berharga tersebut untuk banyak-banyak berdoa, termasuk untuk si buah hati,’’ kata Uje. ■ c05/c09 ed: nina ch


Siesta

A5

fashion

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

FOTO-FOTO DOK PRI

● Azka

Bermain dan belajar dengan baju, asyik juga.

B

erlari, meloncat-loncat, menarik-narik, dan menghitung… Olala, memasang topeng bisa juga. Lewat koleksinya, Larasati Dewangga Putri ingin mengajak anakanak bermain gembira. Belajar? Bisa juga. Lihatlah pernak-perniknya, ada juga angka yang terserak. Berbagai busana anak perempuan dan laki-laki berusia empat hingga sepuluh tahun ini dikemas dengan menarik. “Melalui busana bertema Count Me In ini, saya harap bisa membuat anak-anak belajar hitungan sederhana, tanpa mereka sadari,” jelas gadis yang akrab disapa Anggi ini ketika bercerita kepada Republika di Cilandak, Jakarta Selatan. Perancang muda ini tertarik memusatkan perhatian pada pakaian anak. “Masih jarang yang mengkreasikan baju untuk anak-anak. Lagi pula, target market-nya jelas, yaitu orang tua,” ujarnya. Anggi juga berpendapat, kebanyakan ibu-ibu muda saat ini selalu ingin mendandani anak mereka dengan berbagai baju yang lucu dan unik. Alumnus Esmod ini mencoba menyederhanakan cara belajar. Contohnya saja pada kancing. Ia mengajarkan anak-anak dengan angka kelipatan lima, angka genap, atau angka kelipatan lainnya. Begitu juga dengan angka 1/6 pada cape kreasinya yang terdapat pada baju bagian pundak. Jika ritsleting pada bagian-bagian cape ini dibuka akan terbentuk sebuah segi

● Devon

● Kim

spot

● Pam

● Kimberly enam secara utuh. Ada juga pelajaran mengenai waktu, di mana anak-anak dapat belajar melihat jam dengan cara mudah dan unik. Hal ini bisa dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan membuka kancing yang telah disiapkan. Sebelum kancing dibuka, akan terlihat angka 09.00. Namun begitu kancing dibuka akan terlihat angka 21.00. Hal ini mengajarkan anak, jika angka 21.00 sama dengan pukul 09.00. “Yang membedakan adalah kalau 09.00 itu pagi hari dan 21.00 malam hari,” katanya menjelaskan. Jam dengan berbagai angka yang berbentuk lucu ini diletakkan di pergelangan tangan, dada, serta paha. Selain alasan edukasi, Anggi juga ingin menciptakan sebuah kebersamaan dan kehangatan antara ibu dan anak melalui koleksinya. Ia ingin ada interaksi dan diskusi menarik antara keduanya ketika sang anak menggunakan baju yang ia buat. “Pas memakainya bisa sambil mengobrol, atau jika anak bingung ia bisa bertanya sekaligus belajar bersama ibunya,” tutur Anggi. Sang bunda pun tak perlu khawatir mengenai bahan. Anggi menggunakan bahan yang nyaman di tubuh anak. Di antaranya adalah cotton poly, baby canvas,

Fashion Ramah Lingkungan I ndustri fashion pengguna air nomor dua terbanyak di dunia industri. Dari proses pembuatan kain, pengolahan dengan bahan kimia, hingga pencucian pakaian selalu mengandalkan air. Pemborosan air ini menyebabkan peningkatan panas bumi yang signifikan. “Karena pemanasan bumi yang semakin tinggi, kita sebagai generasi muda harus peduli, salah satunya dengan membuat pakaian ramah lingkungan,” kata Ketua Yayasan Enviloka Futri Zulfa dalam acara fashion show EcoNic di Pacific Place, Sabtu (22/10). Salah satu kriteria dalam pembuatan baju ramah lingkungan adalah tidak menggunakan bahan kimia, di antaranya dalam penggunaan bahan pewarna. Bahan pewarna pakaian bisa terbuat dari bahan alam, seperti dedaunan dan akarakaran. Dalam acara EcoNic tersebut, diadakan pula lomba desain pakaian ramah lingkungan. Delapan belas finalis yang lolos mempunyai kesempatan memamerkan baju

rancangan mereka di atas catwalk. Pemenang lomba desain pakaian ramah lingkungan, Budi Ramadhan, memamerkan tiga koleksinya yang ia beri tajuk “WearECOable”. “Saya lebih suka membuat baju yang benar-benar bisa dipakai sehari-hari sehingga pakaian ramah lingkungan bisa menjadi pilihan orang untuk dikenakan setiap harinya,” kata Budi kepada Republika. Ketiga koleksi pakaiannya merupakan pakaian yang terbuat dari serat rami, sedangkan untuk pewarnanya, ia memilih akar mengkudu serta indigo. Akar mengkudu menghasilkan warna kuning hingga merah, sedangkan indigo menghasilkan warna biru. “Untuk memperkuat warna, saya juga menggunakan bahan yang alami yang disebut mordant. Mordant merupakan bahan yang berasal dari cuka, garam, dan bahan-bahan dapur lainnya,” kata Budi. Bahan utama yang berasal dari serat rami diakui Budi memiliki tingkat kesulitan tersendiri dibandingkan dengan bahan seperti

jersey, dan katun 100 persen. Sementara untuk bahan yang dominan ia gunakan adalah cotton poly. “Nggak cepat lecek, serat bahannya juga halus,” tuturnya. Untuk menyemarakkan koleksinya, ia juga membuat aksesori berupa tas. Bentuk tas didesain unik namun simpel dengan model one shoulder. Tas multifungsi ini dapat digunakan dengan model pendek ataupun dibuka resleting pemisahnya sehingga menjadi lebih panjang dan dapat memuat banyak barang. Anggi tak melepas dunia ‘ajaib’ anakanak. “Anak-anak biasanya punya teman imajinasi atau teman khayalan yang hanya ada di pikiran mereka,” jelasnya. Imaginary friends ini ia tuangkan dalam bentuk monster yang lucu, seperti bentuk alat tulis atau boneka. Uniknya, teman khayalan berbentuk boneka ini dapat keluar dengan sendirinya ketika sang anak memasukkan tangannya ke dalam kantong celana. Jika tangan ditarik, boneka tangan itu pun akan kembali menjadi kantong, layaknya kantong di celana biasa yang terletak di kiri dan kanan. Semua busana karya Anggi didominasi oleh warna natural atau kalem. Broken white, salah satunya. ■ c04 ed: nina chairani

katun. Dari bahan serat rami, Budi berhasil membuat jaket dan dress, sedangkan untuk blazer, Budi memilih bahan katun. Salah seorang finalis lainnya, Meyta Retnayu, merancang baju dengan menggunakan bahan serat rami, serat katun, serta sutra limbah. “Sedangkan, untuk bahan pewarna, saya menggunakan pewarna alam, yaitu daun teh, bunga teh rosella, serta daun jati. Namun, saya menambahkan sedikit bahan kimia yang bernama tunjung untuk memperkuat warna,” katanya. Ketiga koleksi Meyta yang diberi tajuk “Fiber Affair” tersebut merupakan baju modifikasi pakaian adat Jawa, dodotan. “Selain itu, saya juga menambahkan sedikit bordir krancang, yaitu bordir yang berasal dari Tasik,” kata mahasiswi semester tiga magister Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB itu. Motif bulatan berbentuk bunga mawar ikat menjadi salah satu motif yang ia pilih. Dua koleksi lainnya memiliki motif garis-garis dan abstrak.

FOTO-FOTO ANITA PUSPASARI

Selain menggunakan bahan serat rami dan katun, ada pula desainer yang memilih bahan plastik karung. Plastik karung dimodifikasi menjadi blazer. Ada pula bahan limbah lain, seperti kertas koran dan majalah, yang digunakan sebagai ornamen, seperti bunga dan polkadot. Eksplorasi para finalis memamerkan beragam bahan bisa digunakan untuk membuat pakaian ramah lingkungan. Saatnya kreativitas berbicara. ■ c09 ed: nina ch



REPUBLIKA AHAD, 30 OKTOBER 2011 REUTERS/AMMAR AWAD

Jamaah Sakit Tetap Dibawa ke Arafah

Muhammad Subarkah

Penurunan suhu udara menimbulkan gangguan baru bagi kesehatan.

MAKIN PADAT: Menjelang puncak ritual haji di Arafah pada 5 November mendatang, kawasan Makkah makin dipadati oleh jutaan jamaah haji dari berbagai belahan dunia. Mereka juga tampak memadati kawasan Masjidil Haram untuk melaksanakan shalat berjamah pada Jumat (28/10) lalu.

Hansip Arab Optimalkan Pengamanan Muhammad Subarkah MAKKAH — Komandan Direktorat Pertahanan Sipil (Hansip) Arab Saudi, Muhammad bin Abdullah Al-Qarni, mengatakan, pasukannya sudah pada kesiapan optimal untuk menangani semua keadaan darurat selama musim haji. Ia juga telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di tempat-tempat suci untuk memastikan pasukannya siaga penuh mengawal pelaksanaan puncak ritual haji. Al-Qarni, didampingi sejumlah perwira tinggi, mengunjungi unit pertama di Mina sebelum melanjutkan ke Muzdalifah dan Arafah. ‘’Masingmasing unit menyadari semua tugas yang diberikan. Kami ingin menjalankan semua tugas dengan sempurna. Kami ber-

tekad untuk menjaga keselamatan dan keamanan para tamu Allah mulai dari kedatangan mereka sampai kembali ke rumah,’’ katanya seperti dilansir Arabnews, Sabtu (29/10). Serangkaian latihan masih akan diselenggarakan untuk memastikan kesiapan menghadapi segala kemungkinan buruk. Pertahanan sipil akan berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Kesehatan, Pemerintah Kota Makkah, Bulan Sabit Merah, Departemen Pelayanan Medis dari Garda Nasional, Perusahaan Air Nasional, serta otoritas pengembangan Makkah dan tempat suci untuk memastikan ibadah haji berjalan dengan lancar. Markas koordinasi operasi pengamanan haji ini didirikan di Mina. ‘’Personel pertahanan sipil telah disiagakan untuk

mengawasi situasi di sana,’’ kata Al-Qarni. Sementara itu, Pemerintah Arab Saudi sudah memastikan wukuf tahun ini jatuh pada Sabtu (5/11) mendatang. Menteri Agama dan Amirul Haj Indonesia, Suryadharma Ali, pun mengatakan semua jamaah haji Indonesia akan mulai bergerak ke Arafah pada 4 November untuk menjalani wukuf. Sedangkan, Hari Raya Idul Adha dirayakan keesokan harinya, Ahad (6/11). “Dalam satu hari itu, 221 ribu jamaah Indonesia akan berangkat ke Arafah serentak di tengah-tengah jutaan orang,” kata Suryadharma di Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, kemarin. Ia mengaku optimistis semua jamaah Indonesia akan terangkut ke Arafah untuk

:: kabar dari tanah suci :: Oleh Muhammad Subarkah

Hitam Manis Khadija igeraikan kerudungnya. Diulaskan senyum bibirnya. Kemudian, dirapikan tempat duduknya. Lalu, perempuan berkulit gelap itu duduk tenang di pelataran Masjidil Haram. Di sampingnya, seorang perempuan sebaya ikut menemaninya. “Nama saya Khadija. Dari Nigeria,’’ jawab perempuan itu dengan nada datar dan tenang. Dia lalu memperkenalkan perempuan yang berada di sampingnya dengan menyebutkan nama: Halidiya. “Dia saudara saya,’’ ujarnya pendek. Berbeda dengan banyaknya jamaah perempuan yang selalu membisu ketika ditanya nama dan asal usul mereka selama berada di Makkah, Khadija lebih terbuka. Penguasaan bahasa Inggrisnya yang lumayan fasih serta keterbukaan hatinya untuk menerima sapaan orang lain menjadi nilai lebihnya. Apalagi, wajahnya yang khas Afrika dan penampilannya yang terjaga menandakan dia orang berpendidikan. “Saya datang bersama suami saya. Dia ada di dalam masjid, lagi tawaf sekarang,’’ ucapnya ketika ditanya pergi berhaji dengan siapa. Dan, pengakuan ini memang mengejutkan karena Khadija terlihat masih sangat muda. Bandingannya, dia sepertinya baru remaja belasan. “Saudara saya banyak yang di Jakarta. Mereka berdagang pakaian,’’ katanya. Orang Nigeria, seperti Khadija, bagi orang yang bermukim di sekitar Tanah Abang memang banyak dijumpai. Di kawasan Petamburan, misalnya, mereka banyak mengontrak rumah tinggal. Di sana, meski selalu ada tuduhan sinis karena mereka dicurigai anggota jaringan narkoba, di Makkah ternyata bisa ditemukan perempuan semanis Khadija. Tak cuma wajahnya, perilaku dan budi bahasanya terasa menenteramkan hati. Sebagai orang dari ras Melayu, belakangan ini memang ada sebuah rasa yang hilang ketika ingin menyatakan seseorang cantik atau tampan. Entah mengapa sebutan hitam manis itu menghilang dari benak orang Indonesia. Padahal, dahulu pada 80-an ‘frasa’ ini terasa ada. Yang namanya cantik atau tampan, sekarang identik dengan iklan kosmetik dan acuan layar televisi. Sosok ideal haruslah putih berhidung mancung, berwajah bule, atau ‘bermuka bawang’ ala Korea. Selera orang Indonesia sekarang mirip orang Filipina yang suka menyanjung milik atau yang dipunyai orang lain.

D

Padahal, bila mengacu pada kitab klasik Jawa, misalnya, cantik itu sama sekali tak identik dengan warna kulit. Apalagi, putih atau bule, yang di Surakarta kerap diolok seperti warna kulit kerbau ‘Kiai Slamet’. Perempuan cantik menurut para tetua Jawa malah berkulit mirip buah duku: kuning langsat. Kalaupun berkulit gelap, mereka menyebutnya dengan ‘cemani’ layaknya Kresna atau Sumbadra yang hitam manis. Penjajahan dan pendiktean citra rasa melalui media komunikasi tampaknya menjadi biang utama beralihnya persepsi pikiran. Dalam hal ini benar sekali apa yang dikatakan tokoh Rusia, Lenin, pada awal abad 1900-an. Dia menyatakan betapa penjajahan dan tayangan media komunikasi—saat itu film—adalah cara terampuh untuk memengaruhi jiwa seseorang. Dan, ini nantinya akan berujung pada soal persepsi mengenai indah tak indah, buruk dan baik, serta akhirnya benar atau salah. Dalam buku mengenai haji yang ditulis cendekiawan Iran, Ali Syariati, di sana ditulis sebuah renungan betapa warna kulit adalah hal yang sama sekali tak berharga untuk menentukan ‘kelas’ seseorang. Dia menyatakan bahwa ketika orang pergi haji, ada satu-satunya perempuan yang bukan hanya jasadnya yang dimakamkan di sekitar Ka’bah, melainkan namanya juga ‘dipatrikan’ di tempat itu. Dan, dia adalah istri Nabi Ibrahim dan ibu Nabi Ismail yang bernama Hajar. Mau tahu apa warna kulitnya? Ali Syariati dengan tegas menyebutkan ‘’hitam’’. Bahkan, tak hanya hitam, Hajar adalah semula pembantu keluarga Ibrahim yang saat itu beristrikan Sarah. Tapi, karena ketinggian akhlaknya Hajar, akhirnya dipilih sendiri oleh Sarah sebagai madu suaminya karena dia sadar sudah tua dan Ibrahim ingin punya keturunan. Jejak ketinggian perilaku Hajar itulah yang kini diperingati oleh para jamaah haji, misalnya, ketika mereka melakukan sai antara Shafa dan Marwah atau shalat di Hijir Ismail yang dahulu tempat tinggal Hajar, Ismail, dan Ibrahim. Bahkan, dalam Alquran sendiri sebenarnya juga ada kisah keluarga ideal bernama Imran yang juga pelakunya adalah orang berkulit gelap. Jadi, janganlah risau kalau Anda kebetulan berkulit tak putih. Ingat, miss universe tahun 2011 juga orang berkulit gelap asal Anggola. Leila Lopes namanya. ■

menjalani wukuf. Ia pun menjelaskan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi telah menyiapkan layanan ibadah, katering, dan tenda untuk jamaah selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Suryadharma mengakui, ada persoalan di Armina, yaitu keterbatasan ruangan. Akibatnya, pelayanan terhadap jamaah menjadi kurang maksimal, contohnya soal katering. “Karena faktor itulah, kemudian katering diputuskan prasmanan, bukan nasi boks. Semua ini diputuskan berdasarkan pada pertimbangan yang lebih mendasar, yakni menyangkut higienitas makanan yang disajikan demi kesehatan jamaah saat berada di puncak ibadah di Armina,’’ tuturnya. ■ c23, ed: asep nur zaman

A7

MAKKAH — Sah atau tidaknya seseorang menjadi haji ditentukan oleh kehadiran pada 9 Dzulhijah 1432 H atau 5 November 2011 untuk wukuf di Arafah. Menteri Agama (Menag) sekaligus Amirul Haj Indonesia, Suryadharma Ali, mengatakan proses safari wukuf bagi jamaah haji yang sakit pun siap dilaksanakan. Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan. “Safari wukuf adalah sebagai upaya terakhir agar jamaah sakit bisa tetap memenuhi semua rukun haji. Sebab, bila sampai mereka tidak bisa melaksanakan wukuf, ibadah hajinya tidak sah dan harus diulang tahun depan,” tutur Suryadharma di Makkah, Sabtu (29/10). Untuk mendukung safari wukuf itu, Balai Pengobatan Haji Indonesia di Makkah, tenaga medis, ambulans, mobil angkutan, dan petugas pendamping sudah siaga. Selaku tuan rumah, Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga mengantisipasinya dengan membuat posko di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) mulai 4 hingga 9 November mendatang. Mereka menyiapkan 135 armada, yang terdiri atas 80 unit ambulans kecil dan 55 unit ambulans besar untuk membawa jamaah haji yang sakit dari Armina ke rumah sakit besar di Jeddah. Bahkan, Bulan Sabit Merah Arab Saudi

menyiapkan lima helikopter untuk mengevakuasi jamaah haji sakit dalam kondisi darurat.

Antisipasi flu

Sementara itu, meski kondisi suhu udara Makkah sedikit mendingin, bagi jamaah calon haji Indonesia tetap terasa menyiksa. Bahkan, kini ancaman penyakit flu mulai tampak dan muncul guyonan bahwa yang tak terkena flu cuma unta. “Cuaca pada pagi hari memang agak dingin. Terasa ada angin sejuk yang tertiup. Tapi, bagaimanapun tetap tak enak di badan. Masih saja terasa panas bahkan membuat banyak jamaah flu,” ungkap Marfuah, jamaah haji asal Probolinggo, Jawa Timur, kemarin. Menurut dia, jamaah kini memang terus berusaha menjaga kondisi tubuh. Mereka sudah paham bahwa sepekan lagi akan segera menjalani prosesi haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. “Kami mulai jaga-jaga. Hanya pergi shalat ke Masjidil Haram pada waktu Maghrib, Isya, dan Shubuh. Kalau dua waktu lainnya, kami pilih shalat di pondokan,” kata Marfuah. Data hasil prakiraan cuaca semenjak beberapa hari silam cuaca Makkah memang turun sekitar dua derajat Celcius. Nuansa datangnya musim dingin kini mulai terasa dengan adanya tiupan angin yang tak lagi panas. Kemarin, suhu Makkah berkisar 25-37 derajat Celcius. Sedangkan kelembapan udaranya berkisar 19-78 persen. Ini berbeda dengan cuaca sebelumnya yang suhunya berkisar antara 26-40 derajat Celcius.

Dari catatan kunjungan jamaah ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Makkah, sebagian besar mengeluh sakit flu. Badan mereka demam dan hidung mengucurkan lendir atau pilek. “Sebagian besar terkena common cold (flu). Kemarin saja ada 76 pasien yang mengeluh terkena flu. Ini tampaknya terjadi karena kondisi kekebalan tubuh mereka yang melemah dan kelelahan akibat perjalanan jauh dan terjadinya perubahan cuaca,” kata petugas pengunjung kesehatan di Daerah Kerja (Daker) Makkah, Abdul Hafidz. Menurut dia, untuk mengantisipasi flu, jamaah harus menjaga kondisi tubuhnya dengan baik. Caranya dengan beristirahat yang cukup, makan yang cukup, minum air putih yang banyak, dan memakai masker ketika berada di luar ruangan. “Yang penting juga adalah jangan memakan makanan yang dijual secara terbuka. Ingat lalat kini mulai banyak di Makkah. Berbahaya kalau makan sembarang sebab bisa diare,” kata Abdul Hafidz. Jamaah haji juga dihadapkan pada kondisi Makkah yang semakin padat. Jutaan orang telah hadir di sini. Pada waktu menjelang shalat tiba— terutama Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh—jalanan di sekitar area Masjidil Haram macet total. Akibatnya, jamaah kini harus berjalan kaki untuk mendekati atau pulang dari kawasan pelataran masjid tersebut. “Ya, jalan kaki memang. Pelan-pelan asal sampai. Maklum tua dan otot sudah tua,” kata serombongan jamaah haji asal Tasikmalaya, Jawa Barat. ■ ed: asep nur zaman


Siesta

A8

pustaka

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

Melihat Papua Lebih Dalam

Ada guru yang menentukan kelulusan siswa dari tinggi badan.

Oleh Susie Evidia Y

P

apua merupakan provinsi yang kaya akan sumber daya alam, mulai dari penambangan emas, perkebunan, hutan yang luas, lautan yang kaya habibatnya, hingga pemandangan yang indah, menghiasi pulau di kawasan paling timur Indonesia. Sayangnya, potensi alam yang mumpuni tidak sebanding dengan kehidupan masyarakatnya yang hingga kini masih jauh tertinggal. Status otonomi khusus yang disematkan pemerintah pusat belum terasa hingga ke akarnya, yaitu masyarakat di perkampungan. Sebagai bukti para jurnalis yang tergabung di tabloid Suara Perempuan Papua berhasil menengok langsung bagaimana kehidupan masyarakat Papua dari kampung ke kampung. “Kami tidak menambahkan dan mengurangi, tetapi blak-blakan apa yang kita lihat, itu yang kita tulis,” ungkap Angela Flassy dari Suara Perempuan Papua di Jakarta, beberapa waktu lalu. Dipilihnya perkampungan karena 80 persen penduduk Papua masih tinggal di kampung. Oleh karena itu, lanjut Angela, ukuran pembangunan masyarakat sebuah daerah akan absah bila bertolak dari kondisi nyata kehidupan warga perkampungan. Apalagi, kehidupan di kampung kebutuhan dasar yang mereka junjungan, yaitu pangan, sandang, dan papan. Sejak dua tahun terakhir, lebih dari 40 kampung sudah dikunjungi para redaksi Suara Perempuan Papua. Jika angka tersebut dirasakan masih terlalu sedikit, harap dimaklumi karena jarak antardesa sangat berjauhan membutuhkan waktu berharihari. Medan yang berat, akomodasi yang minimal, semakin memperpanjang waktu liputan. Maka itu, tidak jarang menuju satu desa saja ditempuh dengan waktu, tenaga, dan fisik yang terkuras.

Jangankan pejabat pusat, pejabat setempat pun belum tentu pernah datang ke kampung-kampung. Lokasinya sangat terpelosok, ada desa di pedalaman harus ditempuh dua hari naik kendaraan bermotor, dilanjutkan berjalan kaki, menyusuri sungai, diselingi sehari menginap di hutan. Namanya Kampung Nakias di perbatasan Kabupaten Merauke dengan Mappi. Itu belum seberapa, menuju Kampung Ormu di sebelah utara Pegunungan Siklop tidak bisa dilalui darat. Menuju ke kawasan itu hanya bergantung pada transportasi laut—perahu motor tempel atau speedboat. Kalau cuaca lagi bagus, perjalanan jauh tidak terasa, sebaliknya, jika cuaca kurang bersahabat, rasanya tidak pernah sampai. Ada juga desa yang harus ditempuh dengan pesawat terbang, seperti perkampungan di Yahokimo. ●●●

Buku perjalanan dari kampung ke kampung ini luar biasa. Buku setebal lebih dari 400 halaman ini merupakan lanjutan dari edisi pertama yang diluncurkan dua tahun lalu. Secara garis besarnya, buku ini mengungkap potret sesungguhnya kehidupan terkini masyarakat di Papua. Pembaca akan disuguhi tulisan menarik lengkap dengan foto-fotonya. Di situ tergambarkan bahwa pembangunan fisik Papua mengalami perubahan. Sekolah, puskesmas, pasar, rumah guru dibangun secara permanen. Namun, apalah artinya jika tidak berpenghuni. Banyak ditemukan sekolah, ada muridnya, tetapi tidak ada gurunya. Tidak sedikit pelajar usia SD, SMP, bahkan SMA yang belum bisa berhitung dan membaca. Andaikan bisa membaca pun masih dieja dan terbata-bata. Yang memprihatinkan, banyak ditemukan sekolah, ada gurunya, tapi harus mengajar ekstra tenaga. Bayangkan, satu guru harus mengajar satu sekolah SD alias enam kelas. Bagaimana kualitas murid-muridnya. Ada sekolah

Judul Buku Penulis Penerbit Cetakan Tebal

: : : : :

Dari Kampung ke Kampung Tim Suara Perempuan Suara Perempuan Papua Juli 2011 439 halaman

saking bingungnya menentukan nilai kenaikan kelas, si guru mengukurnya dari tinggi badan siswa. Yang badannya tinggi dan besar langsung diluluskan. Yang menyedihkan, ada guru yang datang seminggu menjelang ujian nasional. Entahlah nilai hasil ujian para siswanya seperti apa. Kondisi yang sama terjadi pula di puskesmas-puskesmas. Banyak ditemukan puskesmas permanen, namun tidak pernah

ada dokter yang datang. Persediaan obatobatan pun lebih sering kali kosong. Akibatnya, masyarakat kecewa setiap datang ke puskesmas. Berbeda dengan Kampung Ormu Wari, Distrik Raveni Rara, Kabupaten Jayapura, hanya ada seorang bidan bernama Hana Yarona (54). Biasa disapa Mama Hana yang melayani kesehatan dari rumah ke rumah di Kampung Ormu Wari plus lima kampung sekitarnya. Wilayah kerja yang sangat luas membuat Mama Hana kerepotan jika ada yang melahirkan dalam waktu bersamaan, sedangkan jarak antarkampung sangat berjauhan. Bukan hanya masalah kesehatan, melainkan juga pendidikan, perempuan, dan anakanak yang diungkap di buku ini. Kesenjangan para penanam modal, pendatang, dengan warga setempat sangat jomplang. Hal ini terlihat dari perkampungan warga yang berada di sekitar perkebunan dan penambangan besar. Perusahaan besar tersebut belum mampu membuat masyarakat sekitarnya menjadi lebih baik. Sisi lain yang dikupas di buku ini mengenai kebiasaan, adat istiadat setempat, serta peristiwa menarik yang hanya terjadi di Papua. Simak tulisan “Kawin Tukar: Ajaran Agama Suku”, “‘Tarian’ Telanjang di Saat Duka”. Ada juga tempat-tempat menarik, seperti Mata Air Pijit-Pijit, Semut Merah di Areal Medco, Sekte Berkerudung, serta kawasan wisata Kepulauan Podena. Kehadiran buku ini diharapkan membuat para pejabat pusat maupun daerah mau melek sesaat. Beginilah keberadaan masyarakat yang tinggal di pulau paling timur Indonesia. Presiden, menteri, maupun pejabat daerah boleh berganti, tapi tidak membuat perubahan signifikan bagi masyarakat Papua. “Kalau ada yang mengatakan Papua tidak berkembang, ya begitulah adanya. Dari tahun ke tahun, Papua memang begitu, tidak ada perubahan,” ujar Angela yang juga putri asal Papua. ■ ed: subroto

katalog

Kisah Dua Sepupu engejutkan, Jostein Gaarder, penulis buku Gadis Jeruk dan Dunia Sophie yang laris di berbagai negara datang ke Jakarta. Dia mengadakan roadshow ke kampus UI Depok, lalu Selasa (11/10) mengadakan jumpa lebih dekat Jostein di Gramedia, Matraman, Jakarta. Acara langka ini menjadi ajang diskusi dan tanya jawab dari ratusan penggemar karya-karya pria brewokan asal Oslo, Norwegia, ini. Mengapa karya-karya Anda selalu menampilkan perempuan? Sedangkan, karakternya anak-anak usia belasan tahun? Jostein kaget juga mendapat pertanyaan seperti itu. Sebelum mengetahui jawabannya, penggemar Jostein tentunya sangat memahami latar belakang penulis buku-buku seru ini. Dia mempelajari bahasa-bahasa Skandinavia dan Teologi di University of Oslo, Norwegia. Sebelum memulai menulis, Jostein mengajar filsafat di sekolah menengah atas. Kecintaannya pada dunia filsafat menggiring Jostein banyak menulis karya-karya fiksi filsafat. Namun, filsafat yang digiringnya lebih menarik, lebih renyah, dan tidak bertele-tele. “Saya memang tidak menulis buku yang tidak mengandung filsafat. Semua buku saya pasti sangat kental unsur filsafatnya,’’ ujar Jostein. Terbukti di Dunia Sophie, sebagai puncak karyanya di mana karya fiksi filsafat yang banyak digandrungi di berbagai negara. Hingga kini, Dunia Sophie telah diterjemahkan ke dalam 53 bahasa di seluruh dunia. Angkanya 26 juta

M

Perjalanan Haji Seorang Aktivis Perempuan

eksemplar yang dicetak, tiga juta eksemplar terjual di Jerman saja. Berkat Dunia Shopie pula, pada 1997 bersama istrinya, Siri Danneviq, Jostein mendirikan Sophie Prize, yaitu penghargaan internasional yang diberikan kepada perjuangan untuk pembangunan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Setiap tahun digelontorkan sebesar 100 ribu dolar AS. Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken, salah satu karya terbaik Jostein yang diluncurkan pada 1993 dengan judul aslinya, Bibbi Bokkens Magiske Bibliotek, dibagikan secara gratis kepada anak-anak. Buku ini dibuat sebagai ‘pesanan’ dari pemerintah untuk perayaan 350 tahun penerbitan buku di negaranya. Misi diterbitkan buku ini pada saat itu sederhana saja. Tujuannya, agar anak-anak tertarik dan bersemangat membaca. Kisahnya tentang dua sepupu, Berit dan Nils, yang tinggal di kota berbeda. Untuk berhubungan, kedua ABG ini membuat sebuah surat buku yang mereka tulis dan saling mengirimkan di antara mereka. Anehnya, ada perempuan misterius yang berminat mengincar buku surat tersebut. Bersama komplotannya, perempuan misterius bernama Bibbi Bokken itu menjalankan rencana rahasia atas diri Berti dan sepupunya, Nils. Rencana itu berhubungan dengan sebuah perpustakaan ajaib. Tidak berbeda dengan buku-buku sebelumnya, karya Jostein identik dengan surat. Masih ingat kisah Dunia Shopie, Shopie pelajar berusia 14 tahun selalu menerima surat misterius. Isinya berupa per-

Sebuah Kematian

di Tengah Dunia Ramai

63

anggilan Sang Khalik kepada hamba-Nya untuk menunaikan ibadah haji sering tak terduga. Semuanya menjadi rahasia Allah SWT yang kerap tak masuk dalam nalar manusia yang serbaterbatas. Berangkat ke Tanah Suci, Makkah Almukaramah dan Madinah Al Munawarah, pada akhirnya tak melulu menjadi milik orang berpunya. Pun, bukan jaminan bagi orang-orang yang ilmu agamanya sudah mumpuni. Sering kita mendengar cerita orang-orang yang secara materi biasa-biasa saja atau malah masuk dalam ketegori tak berpunya, mendapat panggilan-Nya untuk menunaikan Rukun Islam yang ke-5 ini. Padahal, di sekitar kita, tak jarang orang-orang yang secara harta sudah berlimpah, tetapi tak kunjung jua panggilan berhaji itu datang. “Kejutan” seperti itu pula yang mewarnai jalan hidup Ani Soetjipto, seorang aktivis gerakan perempuan, ketika mendapat panggilan Allah untuk berhaji. Mulanya seperti tak terduga. Ini lantaran dia sendiri belum ada rencana untuk “naik haji” secepat panggilan yang datang saat itu. Bahkan, shalat lima waktunya, diakuinya, belum berhasil seratus persen karena masih “bolong-bolong” juga. “Aku ingin berkata jujur saja. Aku ini termasuk seorang Muslim yang tidak terlalu memikirkan kapan aku akan terpanggil melangkahkan kaki ke Tanah Suci untuk memenuhi Rukun Islam kelima. Tapi sekarang, saat mengingat apa yang telah terjadi, aku menjadi malu hati kepada Allah. Sebab, sikapku yang acuh tak acuh pada awalnya itu malah mempercepat ‘undangan-

P

Judul Buku Penulis Penerbit Cetakan Tebal

: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken : Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup : Mizan : Maret 2011 : 282 halaman

tanyaan, “Siapa kamu?’’ Pertanyaan di surat berikutnya, “Dari manakah datangnya dunia?’’ Kisah petualangan yang identik dengan surat, hal ini juga sempat ditanyakan penggemar saat bertemu Jostein. Dia mengatakan, cerita adalah bahasa ibu manusia yang sesungguhnya. Otak manusia dibuat untuk menyimpan berbagai kisah, yang setiap hari bisa dijumpai manusia dalam hidupnya. Oleh karenanya, dengan cerita di dalam cerita manusia bisa memahami bahwa betapa hebatnya manusia dilahirkan di dunia ini. ■ susie evidia y, ed: subroto

Ketika Putri bangun dari tidurnya aku ceritakan soal cerita Kharin. Dia tersenyum riang, lupa akan kesedihannya atas nasib kekasihnya. Aku juga senang melihat dia sudah pulih dan menerima apa adanya, menyambut nasib baik adik iparnya, sambil makan di meja makan dia manggutmanggut dan tersenyum sendiri. ‘’Akhirnya Ibu mau jadi nenek lagi, lucu pasti ya Bu, dua cucu.’’ ‘’Itu juga belum tentu, tapi kalau betul ya kebetulan, biar kau banyak keponakan.’’ ‘’Mungkin itu nyawa Baskoro ya Bu….’’ ‘’Ah kau ini bisa saja.’’ ‘’Saya percaya reinkarnasi. Kalau betul, aku akan memanggilnya Koro.’’ ‘’Eh, kau ini anak orang lain mengapa kau ikut memberi nama?’’ ‘’Tak apa aku panggilnya pelan saja biar orang lain tak ada yang mendengar. Ini rahasia kita berdua ya

Bu. Ibu juga jangan sampai menceritakan hal ini, betul ya Bu.’’ ‘’Iya, namanya juga belum jelas dia hamil lagi atau tidak, kan Karno baru berumur enam bulan. Kalau betul, jadi bayi anak itu akan kesundulan namanya. Kasihan Karno. ‘’Mengapa, Bu?’’ ‘’Ya, nanti ibunya hamil bagaiman bisa benyusui secara penuh? Makannya kan dibagi dengan yang ada di perut, jadi menyusuinya harus dihentikan.’’ ‘’Oh begitu ya?’’ ‘’Iya, kasihan kan?’’ ‘’Tak mengapa Bu, kan sekarang banyak minuman bayi sehat di kaleng.’’ ‘’Ah, jadi anak sapi dia. Tapi kan bisa ditambah makanan yang membuatnya sehat dengan makanan tambahan itu.’’ ‘’Mungkin Putri dulu juga anak sapi ya Bu, atau mungkin….’’

Nya’ padaku,” tulis Ani dalam pengantar bukunya (hlm 1). Undangan itu sebenarnya sudah datang pada 2004 ketika seorang sahabatnya sesama aktivis gerakan perempuan menawarinya untuk berhaji bersama-sama tahun itu. Tapi, Ani menolaknya dengan alasan belum siap. Barulah pada akhir 2007, hatinya tergerak kuat untuk berhaji. Dia pun kembali menghubungi sahabatnya itu. Tapi, dikatakan oleh sahabatnya bahwa pendaftaran sudah tutup dan calon haji sudah melakukan manasik. Seorang sahabatnya yang lain sampai meledeknya bahwa pergi haji tidak seperti pergi ke tempat lain, pesan tiket pesawat lalu bisa berangkat. “Lagian, Mbak Ani mah kagak ada tampang dan potongan deh untuk berangkat ke Tanah Suci! Hahaha,” ledek sahabatnya itu lagi (hlm 11). Akhirnya, panggilan-Nya untuk berhaji datang juga pada diri Ani setahun kemudian. Setelah sempat dikabarkan tak ada kuota—harus antre lagi tahun depan—ia dikabari oleh staf biro perjalanan haji tempatnya mendaftar bahwa masuk kuota dan berangkat tahun itu juga. Panik, gemetar, bingung tidak tahu harus berbuat apa. Pergolakan batin pun tak kuasa ditahan. Begitulah perasaan dan suasana hati Ani ketika mendengar berita dirinya bisa berangkat haji tahun itu (2008). Akhirnya, ia memutuskan berangkat sendiri tanpa keluarga atau muhrimnya, serta tak ada yang dikenalnya satu pun di rombongan nantinya. Itulah permulaan pengalaman spiritual yang dirasakan dosen di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI ini di awal-

‘’Mungkin apa, sayang?’’ ‘’Mungkin karena keuangan di panti asuhan tak banyak, jadi para balita yang masih balita, dan bayi, diberi air tajin atau mungkin diberi teh, itu masih untung kalau manis. Karena ketika aku menolong ibu pantai memberi minum adik-adik asuh yang menangis karena lapar, aku hanya diberi teh tanpa gula untuk mendiamkan adik yang menangis itu. Walau agak lama, baru diam karena tertidur. Aku lega. Setelah bangun aku lekas-lekas memberinya bubur sumsum, agar dia tak sempat menangis karena lapar. Dia sangat lahap makannya walau bubur itu tanpa susu maupun santan. Aduh aku kasihan pada mereka dan juga diriku sendiri, Bu, karena kalau para donatur itu tak menambah uang ke kas ibu panti, makanan kami semua diirit hingga cuma nasi dan kerupuk atau nasi dengan sayur bayam saja.

Judul Buku Penulis Penerbit Cetakan Tebal

: : : : :

Haji Ani Soetjipto Mahaka Publishing I, Agustus 2011 xii + 177 halaman

awal bukunya. Selanjutnya, pembaca bisa mendapatkan pengalaman-pegalaman spiritual lainnya yang ia alami selama berhaji. Ada cerita tentang sifat manusia yang takabur dan sombong, keajaiban-keajaiban yang datang begitu saja, pengalaman di depan Ka’bah, sampai beberapa ujian yang menguras kesabaran. Dengan gaya bertutur yang lincah, buku ini tidak membuat dahi bekernyit. Dilengkapi dengan tips-tips berhaji, buku ini layak dibaca oleh mereka yang ingin menunaikan haji ataupun umrah. Pengalaman-pengalaman yang diceritakan bahkan membuat kita seperti sudah berada di Tanah Suci. ■ nurul s hamami

Saat itu aku bersyukur juga dan dalam hati aku berjanji, kalau nanti ada donatur yang memberi selamatan, aku akan memakan dagingnya pelan dan aku kulum lama-lama sebelum aku menelannya. Begitulah aku kini tak begitu suka daging karena telanjur jadi anak pas-pasan.’’ Putri tertawa terbahak setelah itu. Aku juga ikut tertawa, tapi dengan meneteskan air mata sampai tertawaku berubah jadi isakan kecil. Putri kaget, rupanya kenangan pahit itu kini tak lagi mengendap di otak dan hatinya, dia mendekapku erat dan berbisik:

Bersambung


Siesta Mual Saat Hamil

A9

kesehatan

Mual dan muntah pada trimester pertama kehamilan jangan dibiarkan menjadi parah.

L

emas, tak bertenaga. Dalam usia kandungan memasuki minggu keenam, tubuh Fitri mengurus. Berat badannya 47 kg, turun 3-4 kg dari kondisi normalnya. Betapa tidak, calon ibu muda ini nyaris tak pernah menyuap nasi. “Setiap ada bau nasi yang dimasak, perut langsung berontak. Muntah,” ceritanya. Malangnya, sang perut tak mau berkompromi sama sekali dengan nasi. Selain itu, perutnya pun tak bisa menerima susu, terutama susu bagi ibu hamil. Padahal, Fitri sudah makan obat antimual. Dari mana pasokan energi yang diperolehnya? Fitri hanya mengandalkan beberapa helai roti tawar dan buah. Minum yang bisa diminumnya pun harus air putih, tanpa rasa atau aroma apa pun. Untuk memastikan asupan nutrisi bagi si calon bocah di dalam perut, dokter menyarankannya mondok di rumah sakit. Fitri menerima saran itu. Lebih jauh lagi, ia mempersiapkan untuk bertemu pimpinan kantornya untuk menyampaikan rencana keluar dari pekerjaannya. “Saya ingin konsentrasi saya tidak bercabang,” katanya, “Ingin si jabang bayi sehat, sekaligus nggak ingin kondisi saya ini mengganggu kerja tim di kantor.”

Setiap ibu pasti ingin mencukupi nutrisi janin pada saat hamil. Namun, seperti Fitri, sebagian calon ibu mengalami hambatan untuk memberikan asupan nutrisi pada saat hamil. Masalah yang paling sering terjadi adalah adanya gejala mual dan muntah.

Mayoritas Dari hasil riset, sebanyak 50-90 persen ibu yang hamil akan mengalami mual dan muntah pada trimester awal kehamilan. “Trimester awal kehamilan yaitu pada saat usia kandungan 0-12 pekan,” kata dr Prima Progestian SpOG. Rasa mual hadir akibat peningkatan kadar hormon estrogen. Penyebab rasa mual dan muntah yang berlebihan ini belum diketahui secara pasti. Sejumlah faktor yang sering disebut-sebut adalah perubahan metabolis, alergi, psikologis, dan ada juga kehamilan ganda. Kondisi mual dan muntah ini menyebabkan ibu malas makan sehingga nutrisi tak bisa terasup dengan baik. Padahal, masa trimester awal ini, janin membutuhkan nutrisi paling banyak. Sebenarnya, mual dan muntah pada ibu hamil tidak membahayakan janin. Kondisi ini akan membahayakan janin ketika ibu lantas susah makan dan tak memenuhi nutrisi untuk FOTO MUSIRON/REPUBLIKA

AKTIVITAS Perasaan mual yang dirasakan lebih dari 50 persen ibu hamil pada trimester pertama sering kali mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

konsultasi Prof dr Zubairi Djoerban SpPD KHOM

Obat AIDS Ampuh

janin dengan baik. Kemungkinan buruknya, ia bisa terkena dehidrasi. Keadaan yang paling ekstrem dan fatal adalah bila si ibu hamil juga mengalami pendarahan. Mual-mual sendiri bisa terjadi ketika mengunyah makanan. Bahkan, ada pula ibu yang langsung mual ketika mencium makanan. Kondisi ini tentunya sangat berbahaya karena jika kondisi mual-mual tersebut sudah parah (hiperemesis gravidarum), ibu harus menjalani pengobatan. “Pada saat mengalami hiperemesis gravidarum, ibu mengalami kondisi yang buruk, yaitu badan lemas, tidak nyaman, bahkan bisa menyebabkan dehidrasi,” kata Prima. Lalu, bagaimana solusi untuk menghilangkan rasa mual pada ibu hamil? Banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan memilih makanan yang tentu saja tidak menimbulkan rasa enek. Sedikit tapi sering Sebenarnya banyak cara untuk mengurangi dan menghindari rasa mual. Salah satunya saat bangun tidur. Ketika bangun tidur, ibu jangan terburu-buru langsung beranjak dari tempat tidur. Duduklah sejenak baru kemudian boleh berdiri. Bisa pula dengan jenis makanan, seperti makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan protein yang bisa mengatasi rasa mual. Buah dan sayur juga sangat bagus untuk mengurangi rasa mual. Pola makan pun bisa diatur untuk mengurangi rasa mual, yaitu dengan mengurangi porsi makan, namun frekuensi jam makan justru ditingkatkan. “Jadi, yang penting sedikit-sedikit tapi sering,” kata Prima. Nah, bagi ibu yang doyan pedas, Prima menyarankan agar mengurangi dulu konsumsi makanan pedas. Terlebih bagi yang suka makanan pedas dan berminyak karena jenis makanan tersebut akan meningkatkan rasa mual pada ibu hamil. Bagi yang suka mengonsumsi kopi, ia menyarankan mengganti minuman favorit kaya kafein tersebut dengan air putih. Jika ingin minuman yang lebih nikmat, bisa diganti dengan jus. Prima memberi kabar gembira bagi para ibu yang doyan pengobatan herbal. “Jahe bisa menjadi teman setia saat trimester pertama kehamilan,” katanya. Sebuah riset di Australia menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe pada saat hamil mampu mengurangi rasa mual. Jahe sendiri terbukti aman dikonsumsi saat hamil dan tidak membahayakan janin. Konsumsi jahe pun sesuai selera ibu. Jahe akan sangat nikmat jika diseduh dengan air hangat ditambah sedikit gula batu. Sangat bagus jika dipadukan dengan biskuit sebagai teman minum jahe. Biskuit yang mengandung karbohidrat juga mampu mengurangi rasa mual. Nah, ibu juga bisa mengonsumsi jahe dengan cara praktis, yaitu dengan mengunyah atau mengulum permen jahe. Rasa mual dan muntah pada saat hamil menjadi beban tersendiri bagi para calon ibu. Prima Progestian menyarankan agar kondisi itu jangan sampai mendatangkan stres. “Itu yang justru bisa semakin mengganggu kehamilan,” katanya. Prima mengimbau para calon ibu untuk selalu berpikir positif dan berusaha untuk tetap memenuhi nutrisi yang cukup pada janin. Sebab, anak merupakan aset paling berharga. Sehingga, pemberian nutrisi yang baik akan menjadi investasi yang luar biasa bagi anak. ■ c09 ed: nina chairani

Seberapa Berat Kondisinya? H

Cara Aman untuk Atasi Anemia

iperemesis gravidarum bisa dikelompokkan dalam tiga tingkat keparahannya, yakni:

Tingkat I Calon ibu mengalami muntah terus-menerus. Akibatnya, keadaan umum fisiknya terpengaruh, hilangnya nafsu makan, tubuh terasa lemah, dan berat badan merosot. Pada wajah penderita tampak matanya cekung, kulit kering, dan lidahnya pun kering.

Tingkat II Si calon ibu terlihat lemah, berat badannya merosot, terlihat apatis, badannya semakin panas, napasnya berbau aseton, dan tekanan darahnya rendah.

Tingkat III Keadaan terparah, sudah tidak muntahmuntah lagi tetapi kesadaran calon ibu menurun, suhu tubuhnya meningkat, dan tekanan darahnya semakin merosot. ■ berbagai sumber/nina ch

Jangan Tinggalkan Susu

M

hamil tidak merasa mual. Sehingga, dengan adanya inovasi tersebut, ibu tetap bisa bernapas lega karena tetap bisa mengonsumsi susu tanpa merasa mual. ■ c09

MITCHIMOO IO.WORDPR ESS.COM

enghindari konsumsi yang menimbulkan rasa enek, ibu hamil jangan sampai meninggalkan susu. Sebab, susu hamil memiliki kandungan nutrisi yang sangat bagus bagi anak. Seperti kandungan folat yang menghindarkan anak lahir cacat. Ada pula kandungan omega 3 dan omega 6 yang berfungsi mencerdaskan otak janin. Karena pada umumnya rasa susu justru memancing mual dan muntah, ibu harus pintar dan jeli dalam memilih susu hamil. Hidup di masa sekarang ini sebenarnya sangat menguntungkan, termasuk bagi ibu hamil. Lihat saja produk susu hamil. Sekarang ini sudah banyak sekali variannya dengan kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Bahkan adapula susu yang memang dibuat khusus agar ibu

M

emiliki penyakit seperti anemia memang sangat tidak nyaman. Kondisi tersebut telah dirasakan oleh Imin Syahrie, “Sudah 18 tahun saya menderita anemia. Rasanya mengganggu sekali... beraktifitas jadi tidak nyaman,” ujar pria berusia 54 tahun tersebut membuka percakapan. Untuk menyiasati rasa sakitnya, ia telah berulang kali berobat, namun ternyata, sakitnya masih selalu berulang. Sadar akan efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obatan kimia, pegawai swasta itu pun akhirnya mulai melirik pengobatan yang alami, dan pilihannya jatuh pada Gentong Mas, minuman herbal dengan Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda) sebagai bahan utamanya yang terbukti memiliki banyak manfaat. Ternyata, pilihannya memang tepat, “Setelah 1 tahun minum Gentong Mas, Alhamdulillah keluhan karena anemia sekarang sudah reda.” Ungkap kakek 1 orang cucu tersebut dengan bahagia. Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin dan volume pada sel darah merah (Hematokrit per 100 ml darah). Dengan tubuh yang sehat, sekarang Imin dapat menjalani aktifitasnya dengan nyaman. Ia pun tidak segan-segan membagi pengalaman sehatnya tersebut dengan orang lain, “Semoga pengalaman saya ini dapat bermanfaat untuk yang lain.” Pungkas warga Kec. Sukmajaya, Depok tersebut mengakhiri percakapan. Meracik suatu ramuan memer-

lukan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan tinggi. Kualitas bahan baku, perbandingan komposisi dari masing-masing komponen serta pengolahan yang benar akan menentukan hasil kualitas manfaatnya. Dibandingkan dengan Gula Tebu, Gula Aren mempunyai lebih banyak kandungan makro dan mikronutrien. Selain rasanya manis dan lezat, Gula Aren banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh diantaranya adalah Riboflavin yang membantu pembentukan antibodi dan energi, memperbaiki kerusakan sel saat proses produksi energi, dan memperbaiki jaringan sistem pencernaan. Habbatussauda dalam Gentong Mas dapat meningkatkan jumlah sel-sel T, yang baik untuk meningkatkan sel-sel pembunuh alami. Efektifitasnya hingga 72% jika dibandingkan dengan plasebo hanya 7%. Dengan demikian mengkonsumsi Habbatussauda dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tytosine Vit, A, B1, B2 yang dikandung Habbatussauda bermanfaat sebagai anti-Anemia. Selain itu, Habbatussauda pun kaya akan kandungan nutrisi sebagai tambahan energi sangat ideal untuk lansia, untuk menjaga daya tahan tubuh. Habbatussauda mengandung 15 macam asam amino penyusun isi protein termasuk di dalamnya 9 asam amino esensial. Asam amino ada yang dapat diproduksi dalam tubuh ada juga yang tidak diproduksi oleh tubuh oleh karena itu dibutuhkan suplemen tambahan.

Manfaat yang hebat bagi kesehatan dan rasa yang lezat membuat semakin banyak masyarakat mengkonsumsi Gentong Mas. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi: Jakarta Pusat (021) 7150-3671 Jakarta Selatan (021) 71201834, Jakarta Barat (021) 71537244, Jakarta Timur (021) 71503618, Jakarta Utara (021) 37460843 Bekasi (021) 70495100, Depok (021) 37713090, Kota Tangerang (08121926-9571), Tangerang Selatan (082123371810), Kab. Tangerang (081389651580), Bogor (085-2210 19518), Cirebon (0812 216 9618), Banten (0818474322), Jawa Barat (08134689449), Yogyakarta (0813200 01013), Jawa Tengah (081313322669), Jawa Timur (081316821146), Bali (08133 7571457) Lampung (0812 10883349) Sumatra Selatan (0813 23017741) Bengkulu (085273023491) Jambi (081366971641) Sumatera Utara (081384777717) Riau (0813 876-50717) Aceh (081362900792) Kalimantan Timur (08522 398 2705) Sulawesi Selatan (0813222-62366) Sulawesi Tenggara (0813 14952303) Kalimantan Selatan (0812 50980 570) Kalimantan Barat (0813 76179880) Kalimantan Tengah (0813 4638 2718), Sumatra Barat (0812 833 07337) NTB (081338 3556 61), Bangka Belitung (0813 2236 4969). G Depkes:P–IRT812.3205.01.114 www.gentongmas.com

Assalamualaikum wr wb, Sebagai kakak dari seorang pasien HIV/AIDS, saya selalu mengikuti perkembangan pengobatan penyakit tersebut. Sejak beberapa bulan terakhir, terpetik banyak berita bagus tentang hasil pengobatan dengan ART. Seberapa benarkah menurut dokter kabar tersebut? Adik saya, alhamdulillah telah melewati 10 tahun mengonsumsi ART, berapa lama ia bisa bertahan? Endang (bukan nama sebenarnya), Jakarta Waalaikumsalam wr wb, Memang benar apa yang Anda baca, terdapat bukti bukti baru yang valid, bahwa pengobatan amat bermanfaat untuk ODHA, selain mengurangi kematian secara signifikan juga ODHA yang mengonsumsi ART tidak lagi menularkan HIV. Bukti-bukti telah disampaikan di rubrik tanya kesehatan ini beberapa minggu yang lalu (Getting to Zero); baiklah menjelang peringatan hari AIDS Sedunia 1 Desember 2011, saya tambahkan bukti penelitian yang paling anyar tersebut sebagai berikut. ART meningkatkan harapan hidup. Salah satu hasil penelitian di Inggris yang mendukung kesimpulan tersebut baru saja disajikan oleh Mark Gompels dan diterbitkan di BMJ British Medical Journal, majalah kedokteran yang amat bergengsi secara internasional, terbitan bulan Oktober 2011. Penelitian dilaksanakan antara tahun 1996 sampai 2008. Harapan hidup ODHA di Inggris meningkat 15 tahun, sebagai manfaat dari diagnosis dini dan minum ART, serta pemilihan obat-obat yang tepat, yang efek sampingnya minimal. Menurut penelitian itu, Inggris telah mampu dicapai hasil pengobatan AIDS yang dramatis, sehingga infeksi HIV/AIDS di Inggris bisa dikatakan telah menyerupai hasil tata laksana berbagai penyakit menahun lain, dengan prognosis yang baik. Peneliti yang bernama Mark Gompels tersebut bekerja sama dengan Margaret May dari Universitas Bristol dan memenfaatkan data dari UK Collaborative HIV Cohort study. Hasil analisis mereka menunjukkan bahwa untuk ODHA usia 20 tahun dengan CD4 lebih dari 350 sewaktu memulai pengobatan ART, harapan hidup mereka meningkat dari 30 tahun menjadi 46 tahun diantara periode 1996-1999 dan 2006- 2008. Dapat diharapkan bahwa peningkatan harapan hidup tersebut akan semakin meningkat di masa depan, yang memakai prinsip mengobati dengan ART sedini mungkin. Untuk perempuan harapan hidupnya lebih baik daripada laki-laki. Selama kurun waktu 19962008, harapan hidup untuk laki-laki 40 tahun dan 50 tahun untuk perempuan. Kedua peneliti tersebut juga menggarisbawahi, bahwa menunda pengobatan ART akan mengurangi harapan hidup. Sejumlah rumah sakit di Indonesia juga telah mencapai kemajuan serupa, banyak ODHA yang tetap sehat setelah minum ART selama 10 tahun lebih, bahkan ada yang telah lebih dari 17 tahun tetap sehat dan produktif ART mulai dini, menekan angka kematian pada infeksi kombinasi HIV-TBC. Simpulan ini merupakan hasil penelitian uji klinik acak di Kamboja, yang dilaporkan oleh Dr Francois-Xavier Blanc, Dr Thim Sok, dan kawan-kawan, di majalah kedokteran terkenal New England Journal of Medicine edisi 20 Oktober 2011 yang menunjukkan bahwa ART yang dimulai 2 minggu setelah obat tuberkulosis mulai diberikan, menekan angka kematian pada ODHA dengan TBC bila dibandingkan dengan memulai ART 4 minggu setelah obat TBC mulai diberikan. Penelitian ini dilaksanakan untuk ODHA yang CD4 nya sudah menurun, kurang dari 200 sel per milimeter kubik. Untuk diketahui, TBC paru masih merupakan penyebab kematian utama ODHA. Dapat disimpulkan bahwa pengobatan penyakit HIV/AIDS telah maju pesat, baik di Inggris, Kamboja maupun Indonesia. Anda dapat mengambil peran penting dalam keberhasilan pengobatan adik Anda dengan ikut memantau ia minum obat teratur dan selalu memberikan dukungan kepadanya, seperti yang telah Anda kerjakan sekarang ini. ■


Siesta

A10

griya

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

Toilet Bersih, Bagaimana Caranya? eralihnya toilet menjadi ‘kawasan privat’, menurut Nanang Siswanto dari Senior Brand Manager Surface Cleaner and Nomos PT Unilever, tentunya harus diimbangi dengan kebersihan. Bagaimana ide-ide cemerlang akan muncul, kalau toiletnya jorok, kotor, sumpek, dan berbau busuk? Toilet seperti itu hanya akan menjadi sumber penyakit bagi penghuni rumah. ‘’Toilet yang terlihat bersih saja terdapat banyak kuman penyebab penyakit yang dapat berkembang biak dalam waktu singkat,’’ papar Nanang di acara kampanye ‘’Seribu Hygiene Toilet’’ di Jakarta, pertengahan Oktober lalu. Perlu diperhatikan bahwa toilet yang bersih belum tentu higienis. Ketika disiram air, dibersihkan dengan sabun, atau pembersih biasa, kotorannya hilang toilet pun menjadi bersih. Namun, lanjut Nanang, belum tentu kuman-kumannya mati semua. Sebab, banyak kuman yang bersumber dari kamar mandi tidak mati sekadar disiram air atau sabun biasa. Idealnya membersihkan toilet minimal sehari sekali. Namun bisa juga tiga hingga empat kali agar kuman tidak berkembang biak. Untuk pembersihnya, ujar Nanang, pilih yang mengandung sodium hypochlorite yang efektif membunuh kuman dan bibit penyakit. Bahan ini juga aman di tangan, dan tidak merusak permukaan toilet –porselen lantai, keramik-. Pilih pula pembersih yang mengandung pewangi alami. Suasana ini membuat nyaman selama melakukan aktivitas di toilet. Selain toilet perhatikan pula kebersihan keran air, westafel, pegangan pintu hingga sudut-sudut tersembunyi. Bisa juga menggunakan pengharum ruangan untuk mengusir bau tidak sedap di kamar mandi.

B

DARMAWAN/REPUBLIKA

KAMAR MANDI Untuk mendesain toilet dengan baik, arsitek tak boleh melewatkan sejumlah pertimbangan yang memastikan keamanan dan kenyamanan.

BERSIH DAN INSPIRATIF T

Oleh Susie Evidia Y

Banyak ide cemerlang sering muncul dari toilet. Tak heran, penampilan toilet dan kamar mandi kini banyak jadi perhatian.

oilet menjadi salah satu indikator kebersihan seseorang, atau sebuah keluarga. Jika ingin mengetahui orang tertentu bersih, atau jorok, tengok saja bagaimana toilet di rumahnya. Nah, bagaimana toilet di rumah Anda? Selain menunjukkan kebersihan individu, tidak sedikit penghuni rumah menjadikan kawasan ini sebagai ruang kebebasan untuk bereskpresi. Dari ruangan privat inilah justru menghasilkan ide-ide cemerlang. Di acara Domestos Porcelain and Toilet Cleaner di Jakarta, dari puluhan kuisiner yang disebar, beberapa di antaranya menyatakan, ide melamar suami, mendapat judul skripsi, pindah kerja, membeli rumah, dan berbagai ide cemerlang lainnya muncul dari toilet. Beralihnya fungsi toilet tersebut, jangan heran kalau ini banyak orang rumah mendesain kamar mandi secantik, dan semenarik mungkin. Mereka melengkapi toilet dengan rak untuk menaruh buku, majalah, dan koran. Ketika melakukan aktifitas di toilet, penghuni bisa menyambi dengan membaca, atau membuka Blackberry. Menurut Ketua Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso melihat ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari sebuah toilet. Desain Menurut Naning, tidak sedikit arsitek yang belum bisa mendesain toilet dengan baik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mendesain toilet di rumah. Ukuran minimal toilet rumah yaitu 1,2 meter x dua meter. ‘’Ukuran ini membuat orang di dalamnya bergerak bebas. Sikut kedua tangan tidak terbentur ke mana-mana,’’’ ujar lulusan

Studi Interior Architecture di Pratt Institue New York ini. Pintu kamar mandi harus bisa dibuka penuh. Hindari membuka pintu terbentur bak, ember sehingga tidak leluasa bergerak. Untuk menghindari terjadi sesuatu di dalam toilet –– orang yang masuk pingsan, atau sakit— sebaiknya pintu terbuka keluar. Jarak antara antara toilet dengan wastafel tidak boleh terlalu dekat, sekitar satu meter. Toilet pun harus memiliki ventilasi sehingga udara tak terperangkap di dalam toilet. Ventilasi harus diarahkan dari toilet ke luar ke ruangan, bukan ke dalam ruangan lain. Bila toilet berada di bagian tengah rumah, banyak orang memasang exhaust fan untuk mengeluarkan udara di dalam toilet. Toilet perlu pencahayaan yang baik. Yang sangat penting harus cukup air bersih. Air tersebut, baik untuk menggelontor pembuangan, maupun mencuci tangan.

Pemakai Di pasaran ada toilet duduk, dan jongkok. Pilihan ini, disesuaikan dengan kebiasaan si pemakai. Toilet jongkok lebih baik karena lebih bebas. Namun, bagi yang sudah sepuh kesulitan untuk bangun. Dengan demikian, pada dinding perlu dipasang pegangan dari baja antikarat. Namun, ada juga yang lebih nyaman menggunakan toilet duduk. Pintu dan kaca, pilihlah yang berkualitas. Kualitas akan memberi kepuasan. Misalnya, pintu tak mudah jebol atau dimakan rayap, kaca tak mudah pecah. Keramik dinding, pilihlah yang berpermukaan halus. Dengan begitu, dinding akan mudah dibersihkan. Sementara untuk lantainya, pilihlah yang memiliki permukaan

■ susie evidia y AMIN MADANI/REPUBLIKA

kasar sehingga tak mudah terpeleset. Hindari pemilihan warna suram untuk menghindari kesan kotor dan gelap. Jangan abaikan kemiringan lantai, minimum dua persen. Tujuannya agar air mudah mengalir ke pembuangan sehingga tak membuat genangan. Bersih, kering ‘’Toilet yang bersih adalah yang kering dan sehat,’’ tutur Naning. Apalagi Indonesia sebagai negara tropis kondisi toilet harus benar-benar kering. Genangan air sedikit saja membuat toilet menjadi lembab mengundang dan menyebarkan bibit penyakit. Naning menambahkan, kesalahan membersihkan toilet dengan menuangkan karbol. Bahan ini tidak hanya baunya menyengat, tetapi menyebabkan bakteri yang ada di septitank ikut mati. Hal ini dapat juga merusak air tanah. Letakkan pewangi atau tanaman ruang di sudut. Toilet akan memberikan suasana segar. ■ homeslayout.com/nina ch

Cara Membersihkan Toilet

L ● ● ● ● ●

angkah-langkah membersihkan toilet yang benar, yaitu: Gunakan sarung tangan, lalu tuangkan cairan pembersih di sekitar kloset. Tunggu beberapa bahan bekerja efektif, Sikat bagian kloset sampai merata, Siram dengan air Tutup kloset agar tidak menyebarkan kuman penyakit. ■ susie evidia y

AMIN MADANI/REPUBLIKA

teras

Dapur Bersih D dan Rapi

apur adalah salah satu ruangan yang ‘rawan’ berantakan. Banyak kaleng bekas, botol-botol bekas kecap, saus yang isinya nyaris habis. Semua sayang dibuang. Atau, tumpukan panci menjulang tinggi, sebagian tak pernah dipakai. Padahal, dapur Anda sempit. Saat memutuskan untuk membersihkan dapur, Anda perlu keteguhan hati untuk memutuskan. “Simpan, jual atau sum-

bangkan, atau buang,” tulis Cynthia Townley Ewer dalam Houseworks. Untuk membuat keputusan, Cynthia hanya menyarankan untuk mengajukan satu pertanyaan untuk diri sendiri. “Kapan terakhir menggunakannya?” “Tidak pernah!” Itu artinya, barang tersebut sepantasnya dibuang, disumbangkan, atau dijual ke

pedagang barang bekas. Mungkin itu alat pembuat kue semprong yang menggoda naluri belanja Anda saat ke toko peranti dapur. Padahal, kemudian Anda ternyata tak pernah tertarik mencobanya. “Dalam satu tahun terakhir.” Barang dalam kategori ini, misalnya, cetakan-cetakan kue khusus untuk Lebaran, selayaknya masuk gudang. Simpan dalam kotak khusus. Peralatan ini masuk dalam kegiatan dapur yang aktif saat diperlukan saja. “Dalam satu bulan terakhir.” Barang seperti ini masuk dalam kategori yang bisa disimpan di dalam dapur. Simpan dalam pengaturan yang memungkinkannya terlihat. “Kemarin!” Barang-barang ini merupakan tulang punggung kegiatan dapur Anda. Bersihkan dan letakkan di tempat yang mudah ditemukan. Barang-barang ini adalah bintangnya kegiatan masak-memasak di dapur Anda. Siapkan tiga kotak dengan tiga label: simpan di dapur, jual atau sumbangkan, dan simpan di gudang. Anda bisa membersihkan dapur dari barang-barang yang membuatnya sempit dalam 20 menit.

l Sebelum

■ hgtv.com/nina ch

l Sesudah FOTO-FOTO HGTV.COM


Arena

A11

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011 AP PHOTO/VINCENT THIAN

Tim Kata Putra Bidik Hattrick

Ratna Puspita

Malaysia dan Vietnam diprediksi menjadi lawan tangguh Indonesia. JAKARTA—Kata beregu akan menjadi andalan tim nasional karate Indonesia untuk merebut medali emas pada SEA Games XXVI 2011 di Jakarta dan Sumatra Selatan, 11-22 November. Tim kata beregu putra Indonesia berpeluang untuk mempertahankan medali emas SEA Games untuk ketiga kali berturut-turut. “Tapi, kami tak ingin fokus teralihkan untuk meraih medali emas. Saya tidak mau memikirkan status sebagai juara bertahan. Saya ingin tampil terbaik di depan penonton Indonesia,” ujar karateka spesialis nomor kata alias seni, Fidelis Lolobua, Sabtu (29/10). Fidel bersama dua rekannya, Faizal Zainuddin dan Aswar Ismail, merupakan dua kali juara bertahan kata beregu SEA Games. PB FORKI pun membebankan trio asal Sulawesi Selatan ini untuk mencetak hattrick pada pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara tersebut. Peluang untuk meraihnya terbuka lebar. Trio asal Sulawesi Selatan ini menjadi kampiun pada Kejuaraan Dunia Karate Prime League

REKOR RED BULL: Sebastian Vettel merebut pole position setelah dalam sesi kualifikasi di Buddh International Circuit, India, Sabtu (29/10), mencatatkan waktu tercepat 1 menit 24,178 detik. Dengan raihan pole itu, Vettel membawa timnya, Red Bull Racing, menjadi tim pertama sepanjang sejarah F1 yang mampu menorehkan 16 kali pole dari 17 seri yang sudah digelar.

Kaka Kembali Perkuat Selecao RIO DE JANEIRO — Ricardo Kaka akhirnya kembali memperkuat timnas Brasil. Gelandang Real Madrid ini sempat absen membela Selecao sejak Juli tahun lalu. Terakhir kali Kaka membela negaranya adalah saat Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Saat itu, gelandang berusia 29 tahun itu memperkuat Brasil menghadapi Belanda di babak perempat final. Brasil tersingkir setelah kalah 1-2. Setelah sekitar satu tahun absen, kini pelatih Brasil, Mano Menezes, kembali memanggil mantan bintang AC Milan itu. Sebenarnya, pada ajang Copa America 2011, Juli lalu, Menezes juga sudah memanggil Kaka. Namun, Kaka menolak dengan alasan ingin fokus untuk pemulihan cederanya. “Saya selalu mengatakan, Kaka akan kembali segera

setelah pulih dan sekarang dia mempunyai kesempatan yang baik,” ujar Menezes seperti dikutip Tribal Football, Sabtu (29/10). Menurut Menezes, pemanggilan Kaka ke tim Samba sangat logis mengingat penampilan positifnya sejak awal musim ini. Saat La Liga musim 2011/2012 bergulir, pelatih Real Madrid Jose Mourinho kembali memberikan kepercayaan pada Kaka. Pemain bernomor punggung 8 itu sudah tampil sembilan kali di La Liga dan dua kali di Liga Champions. Ia juga berhasil melesakkan empat gol dan tiga assist untuk membantu kemenangan klubnya. Bahkan, berdasarkan data dari situs resmi Madrid, klub Ibu Kota Spanyol itu selalu memenangi laga jika Kaka berhasil mencetak gol. Tercatat Madrid berhasil meme-

nangi 17 laga saat mantan pemain terbaik dunia itu menyumbang perolehan gol. Melihat performa Kaka sepanjang musim ini, Menezes kembali tertarik untuk memanggil Kaka. Panggilan membela Selecao tentu disambut dengan antusias oleh Kaka. Apalagi, ini menjadi pemanggilan per-

tamanya setelah sempat bermasalah dengan cedera lutut. Menezes akan menyertakan pemain berusia 29 tahun itu dalam skuat Brasil saat menjalani laga uji coba November nanti. Selecao akan menghadapi Gabon pada 10 November dan empat hari kemudian menghadapi Mesir. ■ c08 ed: endro yuwanto

SKUAT TIMNAS BRASIL Kiper Belakang

Tengah

Depan

: Nieto (Fiorentina), Diego Alves (Valencia) : Marcelo (Real Madrid), Dani Alves (Barcelona), Adriano (Barcelona), Fabio (Manchester United), Thiago Silva (AC Milan), David Luiz (Chelsea), Luisao (Benfica) : Lucas Leiva (Liverpool), Luiz Gustavo (Bayern Muenchen), Sandro (Tottenham Hotspur), Fernandinho (Shakhtar Donetsk), Elias (Atletico Madrid), Bruno Cesar (Benfica), Hernanes (Lazio), Kaka (Real Madrid), William (Shakhtar Donetsk), Dudu (Dinamo Kiev) : Hulk (Porto), Jonas (Valencia), Kleber (Porto).

di Turki, September lalu. Trio andalan Indonesia ini sukses menyisihkan pesaing dari 36 negara. Kala itu, ketiganya berhasil tampil konsisten pada empat penampilan nomor kata beregu. “Kalau di Turki, kami main habishabisan. Di Indonesia, kami harus main mati-matian,” kata Fidel. Hasil yang diraih di Turki itu juga tak lepas dari uji coba yang dilakukan di Jepang. Ketika beruji coba di Negeri Sakura, trio ini sudah digembleng oleh dua pelatih, Yukimizu Hasegawa dan Sakamoto. “Dua hari latihan intensif bersama keduanya mendorong kepercayaan diri dan kebanggaan membela negara,” katanya. Fokus pada penampilan ini juga yang membuat Fidel ingin mengurangi gangguan menjelang pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara ini digelar 14 hari mendatang. Fidel memutuskan meminimalisasi komunikasi, bahkan dengan anggota keluarganya. Untuk menunjukkan penampilan terbaik, Fidel juga berharap bantuan dari berbagai pihak, seperti dukungan terkait wasit. “Bukan untuk diuntungkan, melainkan wasit harus objektif,” kata dia. Indonesia memang tidak memiliki perwakilan pada Dewan Wasit Internasional. Timnas Karate Indonesia mendulang tiga medali emas pada SEA Games 2009 di Vientiane, Laos. Tahun ini, PB FORKI menargetkan tujuh emas dari 23 nomor yang dipertandingkan. Bank BRI

JAKARTA — Juara Asia junior 2011, Lukhi Apri Nugroho/Ririn Amelia, ditaklukan Wannawat Ampunsuwan/Chonthicha Kititharakul asal Thailand, 21-19, 1921, dan 20-22. Kekalahan ganda campuran itu membuat Indonesia gagal melaju ke babak berikutnya pada Kejuaraan Dunia Junior 2011, di Taoyuan City, Taiwan, Sabtu (29/10). Pelatih timnas bulu tangkis junior Indonesia, Sigit Budiarto, mengatakan, Wannawat/Chonthica memang tampil lebih baik. Ganda Thailand itu juga ja-

rang melakukan kesalahan sendiri. “Lukhi/Ririn juga harus memperbaiki koordinasi mereka di lapangan agar lebih kompak dan tidak terjadi miss-understanding,” ujar Sigit seperti dilansir laman resmi PBSI. Setelah tampil perkasa atas Makau dan Turki pada laga pembuka, Indonesia harus bersusah payah menghadapi Thailand. Bahkan, skuat muda Merah Putih tertinggal 0-2 setelah ganda putra, Selvanus Geh/Ronald Alexander dan tunggal putri, Hanna Ramadini, gagal memetik angka. Selvanus/Ronald menyerah dari pasangan Wannawat

MEMPERKENALKAN ...................................... dari hlm 1 budaya Indonesia, apa makanan orang Indonesia, dan masih banyak lagi,” papar Mala. Anak-anak itu juga melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis dan lugas. Misalnya, saat di Shougakkou (SD) Momuyamada, salah satu siswa SD kelas empat, Sakura, menanyakan makanan khas orang Indonesia. Apakah ada nasi juga di Indonesia. Mala pun menjawab orang Indonesia juga banyak yang makan nasi sebagai makanan pokok. “Kenta, siswa kelas dua SD tersebut juga menanyakan, kalau sekolah, murid SD di Indonesia naik apa? Selalu diantar atau tidak?” papar Mala. Karena memang sebagian besar, siswa SD di Jepang pergi ke sekolah tanpa diantar walaupun masih kelas satu SD. Belum lagi pertanyaan seputar budaya di Indonesia, misalnya ada siswa di SD Ichi, Sakai, yang menanyakan berapa ba-

nyak tarian di Indonesia, bahasa yang digunakan, dan jumlah bahasa daerah di Indonesia. Salah seorang siswa kelas tiga SD, Amaya, menanyakan jumlah jenis hewan di Indonesia dan hewan yang paling terkenal di Indonesia. Pertanyaan itu dijawab oleh Abi, Indonesia sangat kaya dengan aneka tumbuhan dan hewan. Abi juga menjawab bahwa binatang yang paling terkenal, antara lain, Komodo dan Cendrawasih. ‘’Kami sangat senang disambut dengan hangat oleh masyarakat Jepang, termasuk di sekolah-sekolah yang kami kunjungi. Semua pertanyaan mereka kami jawab dengan baik,’’ kata Abi. Para siswa SD ini juga sangat antusias dan senang dengan penampilan boneka wayang golek dan gamelan Jawa yang dimainkan oleh Abi, serta tarian dan lagu yang dibawakan oleh Mala. Mala dan Abi juga melihat be-

“MAU STANDARISASI .................................... dari hlm 1 Secara akidah, ini amat berbahaya. Menisbikan qudrat Allah sama dengan menolak mengakui kemutlakan amar-Nya. Iblis hanya sekali menyoal perintah Allah untuk sujud kepada Adam, tetapi Allah mengutuknya hingga akhir zaman. Bagaimana kita? Memang menjadi kewajiban kita semua untuk memudahkan saudaranya dalam menunaikan ibadah kepada Allah, termasuk dalam menunaikan ibadah haji. Misalnya, mengenai pentingnya penambahan kuota, proses

manasik yang menyenangkan, proses embarkasi dan debarkasi yang lancar, ketersediaan makanan, pemenuhan gizi, layanan kesehatan yang maksimal, pemondokan yang layak, jaraknya mukim dengan masy’aril haram yang tidak terlalu jauh, bimbingan yang terus menerus, serta bentuk kemudahan dan fasilitas lain yang layak diterima para jamaah haji. Kalau semua fasilitas ini terlanggar, apalagi jika sengaja dilanggar untuk kepentingan

Ampunsuwan/Tinn Isriyanet, 13-21, 21-16, dan 19-21. “Kami tidak bermain maksimal karena tegang. Pertandingan beregu ini tekanannya lebih berat,” kata Ronald. Sedangkan, Hanna dipaksa mengakui keunggulan Busanan Ongbamrungphan, 17-21, 21-19, dan 14-21. Indonesia membuka peluang melalui tunggal putra, Wisnu Yuli Prasetyo, yang sukses menundukan Khosit Phetpradab, 21-14, 19-21, dan 21-10. Juara ganda putri Asia 2011, Suci Rizki Andini/Tiara Rosalia Nuraidah, selamat dari hadangan Narissapat Lam/Puttita Supajirakul, 1821, 21-15, dan 23-21. Tapi,

ganda campuran Indonesia di laga terakhir gagal menyumbang angka. Hasil ini memperpanjang kegagalan Indonesia untuk membawa pulang Piala Suhandinata sejak dipertandingkan pada 2000 silam. Kegagalan ini tentu sangat mengecewakan mengingat Cina absen pada event ini karena masalah politik dengan Taiwan. Selain itu, prestasi ini juga tidak memperbaiki pencapaian musim lalu ketika finis sebagai semifinal. Tapi, harapan untuk membawa pulang gelar masih terbuka. Pebulu tangkis muda Indonesia masih memiliki

peluang pada nomor perorangan. Skuat Merah Putih junior diharapkan membawa pulang minimal dua gelar atau menyamai pencapaian pada Kejuaraan Asia Junior 2011, Juli lalu. Indonesia akan berupaya membawa pulang gelar melalui tunggal putra dan ganda putri. Selain Wisnu Yuli, Indonesia akan mengandalkan Arief Gifar Ramadhan, Shesar Hiren Rhustavito, dan Riyanto Subagja. Pada ganda putri, tim Merah Putih akan menurunkan Suci/Tiara sebagai andalan. Keduanya akan ditemani Anggia Shitta Awanda/Shella Devi Aulia. ■ ed: endro yuwanto

Fuzhou International Karate Sementara itu, The International Okinawan GojuRyu Karate-do Federation (IOGKF) Indonesia yang dipimpin chief instructor sensei Daniel Mahardani, akan mengirim karate-karate senior dan juniornya dalam event International Karate-Wushu Exchange, Contest dan Convention, di Fuzhou, Cina, 2 hingga 8 November nanti. Mereka yang dikirim adalah Evi Herawati, Anindria Yasmin, Bayu Sukma, dan Farhani Rimawati. “Di event ini, Indonesia baru kali pertama tampil. Mungkin ini menjadi momen sangat besar bagi kami. Ini event internasional pertama yang kami ikuti,” ujar Daniel. Menurut Daniel, pihaknya tak memasang target untuk meraih medali emas, tetapi lebih untuk meningkatkan standar kualitas teknik karate. “Target kami hanya menambah jam terbang internasional saat bersaing dengan karateka dari 20 negara lainnya,” katanya. ■ ed: endro yuwanto ADITYA PRADANA PUTRA

Indonesia Gagal Bendung Thailand Ratna Puspita

menyiapkan bonus Rp 100 juta untuk karateka yang meraih medali emas. Malaysia dan Vietnam diprediksikan akan menjadi lawan tangguh Indonesia. Ketua Umum PB Forki, Hendardji Supandji, optimistis dengan peluang atlet-atletnya. “Karateka putra, termasuk kata beregu, akan menjadi andalan kami untuk meraih medali emas,” kata dia.

TUNAS GARUDA: Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaning-

rum (kiri) memberikan paparan perkembangan tim Tunas Garuda Indonesia di Jakarta, Sabtu (29/10). Tiga pemainnya kiper Rangga Pratama, Dani Suharjanto, dan Nazahul Fahmi dipanggil Arsenal Development School untuk membela klub sepak bola asal London tersebut.

tapa pendidikan tertib, ber tanggung jawab, dan disiplin telah diajarkan sejak dini di Jepang dalam pola pendidikan keseharian. Seperti setiap istirahat siang, ada sekitar enam siswa dalam setiap kelas yang piket dan bertanggung jawab untuk mengambil makan siang dari dapur, menempatkan di meja makan, dan membagikan rata pada seluruh rekan satu kelasnya. Seusai makan siang bersama, mereka juga bertanggung jawab untuk mengembalikan seluruh piring-piring ke dapur serta membersihkan ruangan kelas. Siswa SD di Sakai ini masuk pukul 08.30 hingga pukul 15.00. Namun, diakui Mala, para siswa SD ini tampak sangat senang di sekolah dan sama sekali tak tampak terbebani dengan pelajaran. “Alhamdulillah, ini benarbenar merupakan pengalaman luar biasa bagi saya. Seperti Mas lihat sendiri, bagaimana tertib dan disiplinnya orang

Jepang dalam keseharian. Itu pula yang saya lihat saat di sekolah-sekolah dan saya rasakan saat tinggal dua pekan bersama keluarga orang Jepang di Sakai ini,” ungkap Mala. Ditambahkan Abi, seluruh mahasiswa yang turut dalam program Sakai ASEAN Week ini benar-benar ‘dilepas’ oleh panitia penyelenggara. “Artinya, kita betul-betul harus berinteraksi langsung dengan keluarga ‘kami’ di Sakai ini. Kami dilarang, misalnya, tanya rute kereta untuk menuju suatu tempat ke panitia. Sempat juga sih pada awalnya nyasar naik kereta,” kata Abi. Selain itu, pada program forum mahasiswa di Sakai ASEAN Week ini, 10 mahasiswa dari lima negara ASEAN peser ta serta dua mahasiswa Jepang, menggelar diskusi. Duta dari masingmasing negara mempresentasikan dan memperkenalkan negaranya. Selain itu, pada akhir diskusi, 12 mahasiswa ini juga menandatangani dan mende-

klarasikan kesepakatan untuk turut membantu dan mendukung program pencegahan pemanasan global dunia. Ketua Jurusan Bahasa Jepang Unas, Fadhillah Sonani (Ucu), yang menjadi pembimbing kedua mahasiswa mengatakan program Sakai ASEAN Week tahun ini merupakan yang ketiga kalinya mereka ikuti. Unas berturut-turut mewakili Indonesia dalam program tersebut. Menurut dia, diplomasi tentunya bukan hanya tugas pemerintah. Namun, mahasiswa pun bisa melakukannya dengan menjadi duta sipil dalam program ini. Tentunya dengan cara dan metode yang lebih sederhana pula. Mala dan Abi dapat terpilih menjadi duta sipil melalui perjuangan dan usaha yang tidak mudah. “Seleksinya ketat, selain kemampuan bahasa Jepang tentunya, kami juga melihat attitude, pergaulan, kemampuan berinteraksi, moral

etika, dan masih banyak lagi.” Wali Kota Sakai, Osami Takeyama, mengharapkan adanya program forum mahasiswa pada Sakai ASEAN Week ini dapat saling mengenalkan budaya. Juga bisa tercapai rasa saling memahami pola pikir, kebiasaan, serta kebudayaan sesama negara ASEAN dan Jepang, khususnya Sakai. Acara Sakai ASEAN Week ini cukup terintegrasi karena meliputi berbagai aspek, mulai dari pengenalan budaya dan bahasa melalui wakil dari mahasiswa dan media massa, pertunjukan seni dan budaya, pameran kuliner, serta keindahan negara melalui foto-foto peninggalan dunia yang dimiliki masing-masing negara. Diungkapkan Takeyama, program Sakai ASEAN Week ini bertujuan, antara lain, untuk lebih mengenalkan budaya negara-negara ASEAN pada masyarakat Jepang, khususnya warga Kota Sakai. Juga seba-

liknya, mengenalkan budaya Jepang pada masyarakat dunia. Selain itu, juga untuk lebih meningkatkan kerja sama Kota Sakai khususnya dengan negara-negara ASEAN. Ke depan, Takeyama berharap akan lebih banyak lagi negara yang berpartisipasi dalam Sakai ASEAN Week ini. Konsul Jenderal Indonesia di Osaka, Ibnu Hadi, mengakui betapa pentingnya program Sakai ASEAN Week ini bagi Indonesia. “Ini momen penting bagi Indonesia untuk lebih mempromosikan Indonesia ke sesama negara ASEAN dan masyarakat, kalangan usaha, serta Pemerintah Jepang khususnya,” papar Ibnu Hadi. Menurut dia, hubungan bilateral Jepang dengan Indonesia saat ini sedang erateratnya. Dari sisi ekonomi, Jepang sangat tertarik dengan Indonesia karena merupakan tujuan utama bagi Jepang.

diri sendiri, golongan, partai politik, dan pemerintah, maka di sinilah letak kesalahan kita semua sebagai pemimpin. Jika seseorang terhalang memperoleh derajat kemabruran karena sudah dizalimi sejak proses awal keberangkatannya ke Tanah Suci, maka Allah akan menarik ubun-ubun para pemimpin yang merperlakukan tamu-tamu Allah sewenang-wenang. Kalau mengacu ke zaman para sahabat, maka pelaksanaan ibadah haji menjadi tempat dan momentum pertanggungjawaban para pemimpin. Misalnya, di tengah-tengah

musim haji, Khalifah Umar bin Khattab memanggil Gubernur Mesir, Amr bin ‘Ash, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan anaknya. Ini terkait pengaduan seorang warga Mesir yang menyebut anak Amr bin ‘Ash telah memenjarakan dirinya tanpa alasan yang jelas. Sahabat Umar lantas menghukum putra sang gubernur dengan deraan cambuk di hadapan jamaah haji. “Hai Amr, mengapa engkau memperbudak manusia padahal ibunya telah melahirkannya sebagai seorang merdeka?” tegur Sayyidina Umar kepada Amr bin

‘Ash. Tradisi baik ini dilanjutkan oleh para khalifah yang lain. Tapi, kita hidup belasan abad setelah para sahabat yang mulia itu meninggalkan kita. Alangkah baiknya kita merenung, melakukan transendensi pemikiran soal haji lalu duduk bersama. Mari meneguhkan tekad untuk terus mencari jalan keluar yang terbaik bagi peretasan tali-temali urusan penyelenggaraan ibadah haji yang nyaris setiap tahun membebani punggung kita. Kalau tidak berbuat, apalagi membiarkan ini terus terjadi, maka kita akan diminta pertanggungjawaban. Memang

bukan dengan hukuman cambuk sebagaimana yang dialami putra sahabat Amr bin ‘Ash, tetapi Allah memiliki perhitunganNya sendiri kelak di hari akhirat. Oleh sebab itu, sebagai Naib Amitul Hajj tahun 2011 ini, penulis mengajak semua pihak untuk tidak hanyut dalam urusan wacana standarisasi kemabruran haji. Jangan sampai kita celaka karena tidak mabrur tetapi justru mathrud alias terusir seperti iblis dari surga-Nya. Mengakhiri refleksi ini, penulis berdoa seperti diajarkan Hujjatul

Islam, Imam Ghazali, “Allahumma bihaqqil masy’aril haram wasy syahril haram war rukni wal maqam. Balligh ruha sayyidina Muhammadin minna at-tahiyyata was salama wa adkhilna daral Islam, Ya dzal jalali wal ikram—Ya Allah, dengan berkah hak al-Masy’aril Haram, bulan haram, rukun dan maqam, sampaikanlah ruh junjungan kami, Muhammad SAW. Dari kami penghormatan dan salam. Masukkan kami ke dalam Darul Islam, wahai pemilik ketinggian dan kemuliaan. Amin.” Wallahu a’lamu bish shawab. ■

■ ed: subroto


Sepak Bola OSASUNA

A12

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

gawang LEVANTE

VS

Justin Bieber TIRU DAVID BECKHAM ustin Bieber sedang berada di puncak kariernya. Gaya penyanyi asal Kanada ini kerap diikuti oleh remaja-remaja di seluruh dunia. Ternyata, penampilan Bieber juga merupakan proses meniru. Bieber mengaku terinspirasi oleh bintang sepak bola Inggris, David Beckham. Penyanyi berusia 17 tahun ini mengikuti cara Beckham yang selalu mengubah gaya rambutnya. Hingga awal tahun ini, Bieber muncul dengan rambut hingga menutupi dahinya. Kini, ia membuatnya lebih pendek. “Saya hanya mencoba menjadi seperti Beckham. Beckham mengubah rambutnya sepanjang waktu. Itulah yang saya lakukan. Orang bahkan tidak menyadarinya ketika ia mengubah rambutnya karena ia sering melakukannya,” ujar Bieber seperti dilansir the Sun, Sabtu (29/10). Bieber sudah bertemu dengan Beckham pada sebuah pertandingan basket tahun lalu. AP Ia mengaku mantan bintang Manchester United itu sangat luar biasa. ‘’Saya secara terbuka meminta kesempatan untuk bertemu dia. Kapan pun saya diminta untuk bermain dengannya pada laga amal, saya akan datang,” tegasnya.

J Laga melawan Osasuna untuk menguji konsistensi permainan Levante. PAMPLONA — Levante terus menghadirkan kejutan di kompetisi La Liga Spanyol musim ini. Hingga jornada ke10, tim asal Kota Valencia itu masih kokoh di posisi puncak klasemen sementara. Setelah tertahan dengan dua hasil imbang pada awal musim, Levante mulai menunjukkan kebangkitan saat menjamu Real Madrid pada laga ketiga. Los Granotes, julukan Levante, secara mengejutkan mampu menundukkan Cristiano Ronaldo dan rekan-rekan, 1-0. Sejak saat itu, Levante terus menuai kemenangan dalam enam laga terakhirnya secara beruntun. “Bagi kami ini merupakan kejutan yang menyenangkan dan kami harus menikmati momen ini tanpa melupakan permainan sepak bola yang baik,” ujar arsitek Levante, Juan Ignacio Martinez, seperti dikutip As, Sabtu (29/10). Martinez mengatakan, skuatnya berada dalam dinamika permainan yang baik. Mereka juga mendapatkan pujian atas apa yang telah diraihnya saat ini. Dua kali hasil imbang dan tujuh kemenangan, membawa Levante mempimpin puncak klasemen dengan 23 poin. Untuk sementara, Sergio Ballesteros dan rekan-rekan mampu menyingkirkan dua raksasa, Barcelona dan Madrid, yang selalu mendominasi pada beberapa tahun terakhir. Meski terus meraih hasil positif, Martinez tetap mengingatkan para pemainnya untuk waspada. Ahad

(30/10) ini, Osasuna sudah menunggu Levante dalam laga lanjutan La Liga di kandang mereka, Stadion Reyna de Navarra. Pertandingan ini menjadi kesempatan Levante untuk tetap mempertahankan posisinya di puncak klasemen. Laga melawan Osasuna, kata Martinez, saat ini akan menjadi tantangan utama untuk melihat konsistensi permainan skuatnya. “Kemenangan adalah kewajiban untuk mendapat tempat tertinggi,” kata pelatih kelahiran Valencia itu. Penampilan Osasuna memang tidak secemerlang Levante. Pasukan pelatih Jose Luis Mendilibar kini berada di peringkat ke-11 klasemen sementara. Sejak awal musim, Osasuna hanya mampu meraih dua kali kemenangan. Bahkan, Raul Garcia dan rekan-rekan pernah dihancurkan Barcelona dengan skor telak 8-0. Namun, berdasarkan statistik sepanjang musim ini, Osasuna tak pernah mengalami kekalahan jika bermain di kandangnya. Dari empat pertandingan di Reyna de Navarra, Los Rojillos berhasil mendapat dua kemenangan dan dua hasil imbang. Catatan ini akan menjadi tantangan bagi anakanak Levante untuk menguji permainan apik mereka selama ini. Di lima laga terakhir, kedua tim memiliki rekor sama kuat. Baik Osasuna maupun Levante,

sama-sama dua kali meraih kemenangan. Sementara satu laga lainnya berakhir imbang. Pertandingan terakhir pada La Liga musim lalu, Levante berhasil memetik kemenangan atas lawannya ini dengan skor 2-1. Martinez kemungkinan besar akan tetap mempertahankan duet striker mereka, Juan Gomez Lopez dan Arouna Kone. Keduanya cukup memberikan kontribusi besar dalam raihan gol Levante. Lopez menjadi salah satu andalan dengan sumbangan lima gol sepanjang musim ini. Namun, Martinez berpendapat, Osasuna akan menjadi lawan yang tidak mudah. “Sangat logis, Osasuna akan mempunyai motivasi ekstra,” kata dia. ■ c08 ed: endro yuwanto

PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN OSASUNA (4-5-1) Kiper : Fernandez Belakang : Bertran, Lolo, Sergio, Raitala Tengah : Nekounam, Garcia, Punal, Alvaro, Darnia Depan : Nino LEVANTE (4-4-2) Kiper : Munua Belakang : Venta, Ballesteros, Nano, Del Horno Tengah : Xavi Torres, Iborra, Valdo, Barkero Depan : Juan Lopez (Juanlu), Kone

■ ratna puspita ed: endro yuwanto

Roberto Mancini CALON PELATIH TERMAHAL enampilan apik Manchester City di bawah asuhan Roberto Mancini membuat klub tidak ingin kehilangan arsitek asal Italia itu. City menawarkan perpanjangan kontrak berdurasi empat tahun senilai 22 juta poundsterling atau sekitar Rp 308 miliar kepada Mancini. Seperti dilansir the Sun, Sabtu (29/10), kontrak baru ini akan membuat gaji Mancini naik dari 3,5 juta pound (Rp 49 miliar) menjadi 5,5 juta pound (Rp 77 miliar). Angka itu akan menyejajarkan Mancini dengan arsitek Manchester United, Alex Ferguson, sebagai pelatih termahal di Liga Primer Inggris. Kesepakatan itu merupakan penghargaan bagi Mancini yang mampu membawa City ke papan atas dalam kurun 22 bulan. Sejak tiba di Manchester pada Desember 2009, pelatih asal Italia ini sudah mengantar the Citizens mengakhiri puasa gelar 35 tahun ketika merengkuh Piala FA. City juga berhak berlaga di Liga Champions. Bahkan, the Citizens sukses mengecundangi musuh bebuyutannya, MU, ketika menang 6-1 di Stadion Old Trafford, akhir pekan lalu. Kini, City berada di puncak klasemen sementara Liga Primer. Hasil itu membuat Mancini layak masuk jajaran pelatih terbaik di Eropa. Dengan sisa kontrak hanya berusia 18 bulan, pelatih berusia 46 tahun itu dapat memilih hengkang. Tapi, pemilik City Sheikh Mansour ingin memastikan mantan pelatih Inter Milan ini tetap berada di Eastlands.

P

Ballesteros: Masih Milik Madrid atau Barca AP

PAMPLONA — Tujuh kemenangan secara beruntun dan mengalahkan Real Madrid menjadi bukti penampilan cemerlang Levante sejak awal musim. Mereka pun bertengger di posisi puncak klasemen sementara La Liga Spanyol. Kapten Levante, Sergio

Ballesteros, mengaku sangat senang menjalani musim ini dengan permulaan yang baik. Meskipun menjadi yang teratas hingga saat ini, kapten Levante itu tetap mengatakan, La Liga masih menjadi milik dua tim raksasa, Madrid dan Barcelona. “Kami tak dapat dibandingkan dengan Madrid dan Barcelona kapan pun itu,” ujar pemain bertahan Levante ini seperti dikutip Marca, Sabtu (29/10). Menurut Ballesteros, musim ini akan menjadi percobaan yang berat bagi Madrid dan Barca. Meskipun, sejak awal musim ini, ia berpendapat, Madrid masih menampilkan yang terbaik. Namun, perjalanan musim masih panjang

bagi persaingan dua tim yang selalu mendominasi kompetisi La Liga itu. Sedangkan bagi Levante, Ballesteros mengatakan, akan ada waktu di mana tim asal Valencia ini mengalami grafik penurunan. Saat itulah, Los Granotes akan menghadapi kesulitan untuk tetap berada di posisi teratas klasemen seperti saat ini. Namun, sang kapten tetap berusaha memberikan rasa optimistis pada klub yang dibelanya. “Kami akan melakukan kemungkinan apa pun untuk membuat momen ini berlangsung selama mungkin,” tegas pemain yang membela Levante sejak 2008 itu. ■ c08 ed: endro yuwanto

● Juan Gomez Lopez

■ ratna puspita ed: endro yuwanto

AP

Hattrick RvP Bungkam Chelsea LONDON — Robin van Persie (RvP) mencetak hattrick saat Arsenal membawa pulang kemenangan 5-3 atas tuan rumah Chelsea dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Sabtu (29/10). Kemenangan ini sekaligus menghapus rekor buruk Arsenal saat bermain di Stamford Brigde. Selama tiga tahun terakhir, the Gunners tak pernah bisa memenangi pertandingan di kandang Chelsea. Kini, RvP dan rekan-rekannya berhasil membungkam suporter tuan rumah. Dua gol Van Persie pada lima menit jelang pertandingan berakhir berbuah kemenangan manis bagi Arsenal. Hattrick dalam pertandingan ini melengkapi koleksi striker Belanda itu menjadi 10 gol sejak awal musim. Kini, untuk sementara, kapten Arsenal itu berhak atas posisi top skorer sementara Liga Primer. Bermain di kandang lawan, Arsenal sempat tertinggal ketika gelandang Chelsea, Frank Lampard, mencetak gol pada menit ke-14. Baru seperempat jam kemudian, the Gunners berhasil menyamakan kedudukan melalui kaki Van Persie. Kedudukan berubah di ujung babak pertama. Kapten Chelsea John Terry berhasil mencetak gol. Babak kedua baru dimulai, Arsenal menyamakan kedudukan di menit ke-49. Bek Andre Santos yang lepas dari pengawalan berhasil menaklukkan kiper Peter Cech, Theo Walcott menambah gol Arsenal di menit ke-56. Juan Mata pada menit ke-81 mampu menyamakan kedudukan bagi Chelsea menjadi 3-3. Pertandingan hampir berakhir, Van Persie menjadi mimpi buruk bagi Chelsea. Dua golnya saat pertandingan hampir usai membuat skuat asuhan Arsene Wenger akhirnya mengalahkan tuan rumah, 5-3. Di laga lain, gol tunggal striker Manchester United, Javier Hernandez, pada menit ke-19 berhasil membawa klubnya menang atas tuan rumah Everton. ■ c08 ed: endro yuwanto

AP

Di Tengah Isu Rasis, QPR Optimistis Ratna Puspita LONDON — Arsitek Queens Park Rangers, Neil Warnock, menolak mengomentari dugaan tindakan rasis yang dilakukan John Terry kepada pemainnya, Anton Ferdinand, akhir pekan lalu. Warnock menegaskan, masalah itu tak akan mengalihkan fokus timnya ketika menghadapi rival asal London lainnya, Tottenham Hotspur, dalam lanjutan Liga Primer Inggris, di White Hart Lane, Ahad (30/10). Federasi Sepak Bola Inggris (FA) sedang menyelidiki tindakan AP

● Rafael Van der Vaart

rasis yang diduga dilakukan Terry ketika QPR mengalahkan Chelsea, akhir pekan lalu. Warnock yakin, suporter dan skuatnya akan tampil total pada lawatan ke markas Spurs. “Saya dapat mengatakan, ini tak benarbenar menjadi pengalih perhatian karena kami harus fokus menghadapi Spurs,” ujar dia seperti dilansir Sky Sports. Penampilan QPR tak stabil pada Liga Primer musim ini, khususnya menghadapi tim asal London. Tim promosi tersebut menyerah 0-6 ketika bertandang ke markas Fulham. Tapi, QPR memberi kejutan dengan menaklukkan Chelsea 1-0 di Loftus Road, pekan lalu. “Seseorang mengatakan, lebih dari sepuluh tahun Chelsea tak pernah kalah dari tim promosi. Ini seperti mimpi bagi kami,” kata dia. Tapi, Warnock dan timnya harus melupakan kemenangan tersebut. Sebab, Spurs memiliki catatan mengilap ketika melakoni 16 duel derby London di White Hart Lane dengan sepuluh kemenangan dan enam imbang. Terakhir, Spurs mengandaskan Arsenal, 2-1, awal bulan ini. Kyle Walker yang menghuni skuat Warnock musim lalu menyumbang satu gol pada laga tersebut. Selain Walker, Warnock juga akan menghadapi Scott Parker yang menolak hengkang ke QPR sebelum musim dimulai. Di lini depan, Emmanuel Adebayor dapat menjadi senjata

Spurs. Adebayor telah menghadapi enam klub asal London di Liga Primer dan sudah berhasil menjebol gawang semua tim tersebut. Redknapp juga akan mengandalkan Rafael van der Vaart yang mencetak lima gol pada empat penampilan terakhirnya di Liga Primer. Redknapp pun memuji penampilan Van der Vaart. Menurut dia, pemain asal Belanda itu datang ke White Hart Lane dan mencetak banyak gol. “Dia pencetak gol yang luar biasa,” puji dia. Tapi, Redknap mewaspadai mantan anak asuhnya, Adel Taarabt. Redknapp mengatakan, Taarabt memang kerap membuat masalah di luar lapangan. Tapi, pemain yang memperkuat Spurs pada 2007 hingga 2010 itu memiliki talenta dan berpotensi menyulitkan timnya. Taarabt juga sudah membuat ulah di klub barunya. Pesepak bola berusia 22 tahun ini menguji kesabaran Warnock dengan bereaksi sangat buruk ketika ditarik keluar lapangan pada duel kontra Chelsea. Selanjutnya, ia melontarkan keinginannya untuk hengkang ke Paris Saint-Germain. Warnock pun berencana memberikan denda kepada Taarabt. “Dia memang memiliki momen yang selalu naik-turun. Tapi, saya yakin ia akan berada dalam suasana hati yang bagus. Ketika itu terjadi, maka ia akan tampil sangat bagus,” jelas Warnock. ■ ed: endro yuwanto

:: jadwal pertandingan :: Ahad (30/10) LIGA INGGRIS Tottenham vs QPR (Live MNC TV, Ahad (30/10), pukul 23.00 WIB) LIGA SPANYOL Sporting Gijon vs Athletic Bilbao Osasuna vs Levante (Live TV One, Ahad (30/10), pukul 22.00 WIB) Racing Santander vs Real Betis (Live TV One, Senin (31/10), pukul 02.00 WIB) Atletico Madrid vs Real Zaragoza (Live TV One, Senin (31/10), pukul 04.00 WIB) Malaga vs Espanyol LIGA ITALIA Siena Fiorentina Bologna Parma Lecce Udinese Cagliari

vs vs vs vs vs vs vs

Chievo Genoa Atalanta Cesena Novara Palermo Lazio


Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Dari Minang ke Masjidil Haram

HUJJATUL ISLAM HLM B5

JABAL FI MAKKAH Gunung-Gunung Bersejarah di Makkah Kelima gunung tersebut memiliki kenangan sejarah dalam kehidupan para nabi.

SITUS HLM B3

MATTHIEU CIOCCOCINI Islam Mengobati Kekosongan Hatiku Baginya, Islam adalah obat terbaik dan Allah adalah dokter paling mengagumkan yang pernah ada.

REPUBLIKA

MUALAF HLM B12

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011 ● B1

HAJI

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup (mampu) mengadakan perjalanan ke Baitullah.” (QS. Ali Imran [3]: 97).

“Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku’ dan sujud. Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.” (QS Al-Hajj [22]: 26-28). ■ REPRO BUKU KOMIK HAJI


kabar

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

B2

MEREKA YANG MISKIN BERHARAP DIBERANGKATKAN MILIUNER MUSLIM.

Muslim Rusia

juga Mimpi Naik Haji IMGS.SFGATE.COM

Oleh M Aji Surya*

anita desa setengah baya ini bernama Nailya Mukharmetova. Pada 3 Desember 2009, Ilya — begitu ia disapa— menangis sesenggukan karena akhirnya ia bisa terbang dari Bandara Seremetevo di Moskow menuju Jeddah untuk menunaikan ibadah haji. Wajahnya yang putih, tiba-tiba merona kemerahan. “Demi Allah, inilah perjalanan paling penting dalam hidup saya di dunia,” katanya lirih. Perempuan kampung tersebut rupanya telah menunggu hampir 10 tahun sampai kesempatan itu tiba. Mimpi indah akhirnya dikabulkan Tuhan setelah ada uluran tangan seorang dermawan. Baginya, haji bukan sekadar menjatuhkan kewajiban rukun Islam kelima, namun lebih merupakan cara memaknai hidup karena ia telah paham semua mantra suci yang keluar dari mulut dan hatinya. Ibadah haji juga merupakan pertemuan berbagai bangsa bagaikan aliran sungai Muslim menuju lautan surga. Menyebut “labbaika allahumma labbaik”, tidak sekadar lafal pemenuhan panggilan Ilahi ke Tanah Suci, tetapi sebuah proses untuk meningkatkan kualitas hidup di dunia. “Dalam haji, hati saya sangat gembira dan jiwa saya begitu emosional. Saya benar-benar telah bertatap muka dengan Allah SWT dan Nabi Muhammad,” kenang wanita berjilbab putih ini. Itulah sekelumit cerita tentang lamunan dan pengalaman haji seorang Muslimah dari sebuah desa di Rusia. Sejak dulu hingga kini, setiap tahun terdapat ribuan Muslim Rusia yang memiliki lamunan dan mimpi yang sama. Dalam bayangan mereka, naik haji adalah sebuah tangga menuju perbaikan hidup dan kendaraan untuk bisa memasuki surga yang dijanjikan. Tidak perduli kesulitan yang mesti ditempuh. Menurut Vaiulla Khazrat Yakoupov, pascamasuknya Islam di wilayah Rusia pada tahun 22 Hijriah muncullah banyak kekhalifahan di Rusia, seperti Volgian Bulgaria, Golden Horde, Kazan, Astrakhan,

W

Nogai Horde, dan beberapa di wilayah Kaukasus. Tidak pelak, sejak saat itu mulailah orang menunaikan rukun Islam kelima walau hanya dari kalangan kerajaan, ilmuan, dan para pebisnis. Dalam sebuah catatan sejarah, seorang ratu dari Kazan bernama Nursultan, berhaji pada tahun 1494 melalui Laut Hitam dan Kairo. Setelah pulang, semua komunikasinya di Rusia menggunakan sebutan Ratu Azi (Ratu Haji). Bahkan, dikala umurnya 70 tahun (1517), ia kembali naik haji untuk kedua kalinya. Pada 1524, Raja Kazan Khan Sakhipgerey, bahkan bersedia menyerahkan tampuk kekuasaannya kepada keponakannya, Safagerey, hanya karena akan menunaikan ibadah haji via Istanbul. Abad ke-19 diwarnai adanya kelompok agama tertentu yang merayu pemerintah agar haji dihentikan. Saat itu, isu yang diembuskan bahwa haji hanya memberikan keuntungan materi bagi Turki yang kemudian digunakan untuk pembelian peralatan perang. Rupanya Pemerintah Rusia mengabaikannya dan haji tetap bisa dijalankan melalui tiga jalur, yakni Kaukasus-Turki-Bagdad-Makkah, Smarkand-Afghanistan-Kabul-Jeddah, serta Laut Hitam-Istambul-Suez-Jeddah. Rute ketiga merupakan jalur paling disukai (2.500 jamaah) karena mudah dan lebih pendek jaraknya. Waktu itu, perjalanan melalui jalur pertama menelan biaya 100 rubel sedangkan kedua dan ketiga sebesar 300-an rubel. Pada 1894, sebuah survei yang dilakukan oleh Konsulat Rusia di Jeddah menunjukkan bahwa pada tahun itu terdapat 3.400 orang Rusia yang menunaikan haji. Semasa partai komunis merajai Rusia, terjadi fluktuasi orang yang naik haji. Mulai 1930-an, jumlah haji Rusia melorot tajam. Menurut pihak penguasa, hal ini lebih disebabkan oleh dampak perang yang terus berkecamuk. Jamaah haji Rusia yang umumnya menggunakan kapal tidak bisa melewati Selat Bosporus dan Konstantinopel karena keduanya dikuasai oleh Inggris dan Prancis. Dengan berbagai cara, haji dari Rusia dimulai lagi pada 1945 yang sampai 1990-an hanya berjumlah 900 orang. Di balik itu semua, rezim komunis memang terkenal sangat antiagama. Baik Kristen Ortodoks maupun Islam mendapatkan tekanan sangat kuat. Banyak gereja dan masjid dihancurkan, buku-buku agama juga dienyahkan. Tidak boleh ada pengajaran agama apa pun. Dan, dakwah Islamiyah hanya bisa dilakukan melalui bisik-bisik dan di dalam keluarga. Berhaji juga pasti bukan perkara mudah. Pasca-perestroika dan glasnost Era kebebasan beragama menjadi terang benderang ketika Gorbachev berhasil menggulirkan perestroika dan glasnost pada awal 1990. Inilah titik balik kegiatan keagamaan, termasuk haji di Rusia. Di Moskow, didirikan kembali gereja putih Khramkhrista Spasitelya dan di Kremlin Kazan dibangun masjid paling cantik dan terbesar di Eropa, Kul Syarif. Pada waktu komunis tumbang, jumlah

masjid di Rusia hanya tinggal 100. Namun, seiring dengan kemeriahan beragama, kini jumlahnya telah mencapai 7.000 masjid. Madrasah dan universitas Islam terus meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan kebutuhan masyarakat Muslim yang saat ini mencapai 18 persen dari seluruh populasi (142 juta). Bersamaan dengan itu, kegiatan haji juga semakin marak. Kuota haji yang tahun lalu hanya 20.500 lebih mendasarkan pada angka resmi jumlah Muslim di Rusia sebanyak 20-an juta. Menurut Mufti Besar Rusia Ravil Gaynutdin, saat ini kuota yang tepat bagi Rusia sebesar 25 ribu orang. Kuota yang ada tersebut dibagi oleh “Dewan Haji” kepada beberapa daerah dan organisasi. Wilayah Dagestan, misalnya, mendapatkan 6.000, Russian Mufties Council 3.500, Tatarstan 3.000, Bashkortostan 2.000, Ingushetia 1.500 dan sisanya disebar ke beberapa wilayah. Jumlah tersebut kemudian diberikan kepada tour operator untuk mengelolanya. Di Tatarstan, misalnya, diwakili oleh Idil Hajj dan di Dagestan oleh Bartakat dan Arafat tour operator. “Dewan Haji” yang diisi oleh wakil Pemerintah Pusat dan para mufti ini setiap tahun bertemu untuk membicarakan soal haji, termasuk melakukan evaluasi pelaksanaan haji oleh para operator yang ditunjuk tahun sebelumnya. Operator yang dinilai bagus akan dipertahankan, sedangkan yang buruk, bisa dikurangi jatahnya atau dihapus dari daftar. Mengingat tidak adanya Kementerian Agama, maka kontrol terhadap tour operator bagi haji juga menjadi relatif lemah. Menurut Ildar, seorang periset haji dari Rusia, berhaji dari Rusia tergolong mahal. Untuk yang paling murah dan bermukim di Tanah Suci selama sebulan ongkosnya pada kisaran 3.000 dolar AS, sedangkan yang menggunakan fasilitas mewah maka harus merogoh kocek sampai 8.000 ribu dolar AS. “Untuk yang terakhir ini, akomodasi dekat Ka’bah, makanan berlimpah, dan disiapkan mobil khusus,” ujarnya. Bagi jamaah yang merasa tidak mampu,

maka cara yang bisa ditempuh adalah menggunakan angkutan darat. Yang paling dekat adalah dari wilayah Dagestan (selatan barat Rusia) yang hanya menempuh waktu 2-3 hari hingga Makkah. Sedangkan dari tengah Rusia seperti Kazan, memerlukan waktu seminggu dengan melewati empat hingga lima negara. Sampai tahun lalu, kegiatan haji via darat ini masih marak karena banyak jamaah yang membawa dagangan untuk dijual di Saudi dan ketika pulang menggotong aneka dagangan untuk dipasarkan di desanya. “Tahun ini kegiatan haji darat sudah dihentikan karena banyak negara yang dilewati sedang mengalami pergolakan politik,” ujar Rustem R Gataulin, dirut Idil Hajj sambil menerangkan bahwa perjalanan darat sarat dengan kesulitan. Mulai dari kesehatan kendaraan hingga ancaman nyawa di tengah jalan. Khusus bagi mereka yang benar-benar papa, impian menjadi haji tetap bisa digantungkan. Di Rusia, beberapa miliuner Muslim tidak segan-segan untuk bersedakah dalam bentuk pembiayaan haji. Pengusaha minyak Suleman Kerimov, misalnya, hampir setiap tahun memberikan haji gratis kepada 2.500-3.000 orang miskin (dengan biaya 2.800 dolar AS per orang). Agar efisien maka jamaah terbang dengan pesawat pribadinya. Seorang miliuner lain, Abusupian Kharkharov, juga pernah bercerita tentang haji orang sedesanya. Ketika melaksanakan ibadah haji, ia merasa mendapatkan pencerahan dan kebahagiaan yang luar biasa. Untuk pertama kali dalam hidup, ia merasa tenteram dan dekat dengan Tuhan. “Karenanya, ketika pulang saya hajikan orang sekampung dengan pesawat khusus,” ujarnya kepada saya suatu saat. Lalu, mengapa Muslim Rusia yang baru saja bangkit dari tidur panjangnya terus bermimpi-mimpi untuk menunaikan ibadah haji? Menurut Marat Salimov yang sempat mencium Ka’bah pada bulan Ramadhan, umrah dan haji adalah sebuah liburan religi yang membuat hati lebih dekat dengan Sang Khalik. Melalui kegiatan ini jiwa manusia bisa menjadi baru dan sehat. “Kita mesti berterima kasih kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad yang memberikan pencerahan kepada manusia melalui haji dan umrah.” ■ ed: subroto Diplomat di KBRI Moskow, lulusan PM Gontor, (ajimoscovic@gmail.com)


REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

h a k k a M i F l a b Ja

Gunung-Gunung Bersejarah di Makkah

B3

KELIMA GUNUNG TERSEBUT MEMILIKI KENANGAN SEJARAH DALAM KEHIDUPAN PARA NABI.

FLICKR

● Jabal Rahmah

DARMAWAN/REPUBLIKA

PAKLINKS.COM

Oleh Syahruddin El-Fikri

eluruh umat Islam di seluruh dunia tentunya mengetahui Kota Makkah. Kota suci umat Islam ini selalu menjadi dambaan umat Islam untuk mengunjunginya, terutama dengan Baitullah (Ka’bah) dan Masjidil Haram. Ka’bah merupakan kiblat umat Islam saat mendirikan shalat lima waktu. Secara geografis, Kota Makkah terletak antara 39–40 derajat Bujur Timur (BT). Kota Makkah dalam Alquran disebut dalam surah Ali Imran [3] ayat 96 dengan kata ‘Bakkah’. Julukan lainnya yang diberikan kepada Kota Makkah adalah Haramun Aamin atau kota suci yang aman (QS al-Qashash [28]:57). Ia juga diberi nama Kota Haram (suci) karena di sini terdapat tapal batas yang melingkari Makkah. Dengan pembatas ini, orang kafir tidak diperkenankan memasuki kawasan Tanah Haram ini. Makkah juga disebut dengan nama alBalad, negeri (QS al-Balad [90]: 1-2, Ibrahim [14] : 35), Ummu al-Qura, induk atau ibu negeri-negeri (QS al-An’am [6]: 92), al-Balad al-Amin, negara yang aman (QS at-Tin [95]: 4), dan al-Qaryah, negeri (QS an-Nahl [16]: 112), Bakkah yang artinya menyobek, membalas kekejaman, memisahkan orang kafir dan mukmin (QS Ali Imran [3]: 96), Waadin Ghairu Dzi Zar’in, yaitu lembah yang tidak mempunyai tanaman (QS Ibrahim [14] : 37). Kota Makkah disebut Ummu al-Qura karena ia merupakan kota atau negeri tertua di dunia. Namun, di antara nama-nama itu, yang paling terkenal adalah Makkah yang berarti “mendesak”, yakni mendesak orangorang yang maksiat kepada Allah SWT untuk keluar dari kawasan itu. Kota Makkah terletak kira-kira 330 meter di atas permukaan laut (dpl) dan berada pada lembah yang sangat kering. Di sekitarnya merupakan bukit-bukit atau gunung-gunung tandus dan yang membentang dari ujung barat hingga timur sekitar tiga kilometer dan dari utara ke selatan sekitar 1,5 kilometer. Sedangkan, jarak antara kota-kota di sekitarnya, seperti Jeddah sekitar 74 kilometer, Thaif (80 km), Madinah (470 km), dan Riyadh (990 km). Sebagai kota yang terletak di lembah,

S

● Jabal Tsur

JOKO SADEWO/REPUBLIKA

● Gua Hira di Jabal Nur

TEMPAT-TEMPAT BERSEJARAH DI MAKKAH ● Masjid al-Haram dan sekitarnya, termasuk Ka’bah. ● Maulid Nabi, tempat lahir Nabi SAW (571 M) di Sugul Lail, arah tempat sai. ● Masjin Jin, tempat beberapa jin menyatakan keislaman dan turunnya surah Jin,

sekitar satu kilometer dari Masjid al-Haram. ● Pemakaman Ma’la, pemakaman umum sejak zaman Nabi SAW. ● Gua Hira (Jabal Nur), tempat turunnya surah al-Alaq ayat 1–5, dan tempat Nabi

Muhammad SAW ber-tahannuts. ● Gua Tsur, tempat persembunyian Nabi SAW dan Abu Bakar. Letaknya sekitar

tujuh kilometer dari Masjid al-Haram. ● Ja’ranah, tempat memulai niat ihram (miqat) bagi yang melaksanakan umrah,

jaraknya sekitar 19 km dari Masjid al-Haram. ● Tan’im, tempat batas Tanah Haram, juga tempat miqat, jaraknya sekitar lima

kilometer dari Masjid al-Haram. ● Masjid al-Khif, tempat Rasul SAW berkemah bersama sahabatnya saat melak-

sanakan haji wada’, terletak di Mina. ● Masjid al-Raya, tempat Nabi SAW mengibarkan bendera saat penaklukan

Makkah, sekitar 300 meter dari Masjid al-Haram. (Lihat DR Muhammad Ilyas Abdul Ghani; Sejarah Kota Mekkah).

sudah pasti di sekelilingnya terdapat banyak pegunungan. Sedikitnya ada lima buah gunung yang terkenal dan paling bersejarah dalam kehidupan umat Islam, seperti Gunung (Jabal) Rahmah, Jabal Nur, Jabal Tsur, Jabal Qubais, dan Jabal Qurban. Kelima gunung tersebut menjadi saksi sejarah para nabi, terutama Nabi Adam as, Nabi Ibrahim dan Ismail as, serta Rasulullah SAW saat menyebarkan Islam. Jabal Rahmah Bagi jamaah haji dan umrah, rasanya tak lengkap ketika berkunjung ke Tanah Suci bila tidak mampir ke Jabal Rahmah (gunung kasih sayang). Mengapa? Karena Jabal Rahmah merupakan salah satu tempat paling mengesankan dan menarik untuk didatangi. Pertama, dinamakan Jabal Rahmah (gunung kasih sayang) karena di tempat inilah manusia pertama, yakni Adam dan Hawa, bertemu setelah sekian puluh (ada yang menyebut ratusan) tahun terpisah sejak dikeluarkan dari surga. Keduanya bertemu di Jabal Rahmah. Gunung atau bukit ini terletak di Arafah, sekitar 25 kilometer sebelah tenggara Kota Makkah. Bahkan, lokasi pertemuan nenek moyang umat manusia itu kini ditandai dengan sebuah tugu (monumen) berwarna putih. Bahkan, menurut sejumlah kalangan, pertemuan antara Nabi Adam dan Hawa itu senantiasa diperingati oleh Nabi Adam sendiri dan kemudian diteruskan oleh keturunannya sampai sekarang ini. Dan, pada musim haji, lokasi pertemuan Nabi Adam dan Hawa ini senantiasa dikunjungi para jamaah haji. Kedua, di lokasi ini pula (Arafah), menurut sejumlah kalangan, diturunkannya wahyu terakhir kepada Rasulullah SAW, yakni surah al-Maidah [5] ayat 3. “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagimu.” Jabal Nur Gunung ini menjadi salah satu favorit umat Islam yang datang ke Makkah sebab di pegunungan (Jabal Nur) inilah Rasulullah SAW menerima wahyu pertama (QS alAlaq [96]: 1–5). Ayat ini diterima Rasulullah SAW saat sedang bertafakur di sebuah gua kecil yang dinamakan Gua Hira. Dengan turunnya ayat tersebut, sekaligus mengukuhkan diri Rasulullah SAW sebagai utusan Allah untuk memperbaiki akhlak manusia dan membawanya ke jalan yang lurus (shiratal mustaqim). Jabal Nur terletak sekitar lima kilometer di utara Makkah atau di sebelah kiri perjalanan saat menuju Arafah. Tinggi puncak Jabal Nur kira-kira 200 meter. Perjalanan mendaki puncak Gua Hira membutuhkan waktu sekitar dua jam. Di sekelilingnya terdapat sejumlah perbukitan batu dan jurang. Di kawasan Jabal Nur dan Gua Hira ini tidak terdapat tanaman apa pun juga. Seluruhnya terdiri atas bebatuan yang besar dan gersang. Dan, Gua Hira terletak di belakang dua buah batu besar yang sangat dalam dan sempit. Tinggi gua sekitar dua meter dan luasnya hanya cukup untuk tidur tiga

● Jabal Qubais DARMAWAN/REPUBLIKA

SAW. Mereka melakukan musyawarah di Darun Nadwah untuk menghentikan dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW. Di antara mereka, ada yang mengusulkan supaya menahan Rasulullah sampai mati atau membuangnya dari bumi kaum Quraisy dan mengikatnya di atas unta, lalu kemudian melepaskannya di padang pasir. (Lihat penjelasan Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Al-Qur’an).

● Jabal Nur

orang berdampingan. Jabal Tsur Jabal Tsur terdiri atas bebatuan yang sangat terjal. Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki Jabal Tsur mencapai satu jam 45 menit. Dan, Gua Tsur terletak di salah satu puncak Jabal Tsur. Struktur dan bentuk gunung yang demikian terjal itu menyulitkan para peziarah. Bila kurang hatihati maka akan membahayakan diri peziarah. Seperti halnya Gua Hira, tinggi ruangan Gua Tsur hanya mencapai 1,25 meter. Adapun panjang gua 3,5 meter dan lebar sekitar 3,5 meter. Gua Tsur memiliki dua pintu masuk yang terletak di bagian timur dan barat. Pintu gua sebelah barat digunakan Rasulullah untuk masuk ke dalamnya. Ketinggian pintu bagian barat ini sekitar satu meter. Dan, bagian timur lebih luas sedikit. Pintu bagian timur inilah yang biasa dipergunakan untuk keluar masuk gua. Jabal Tsur ini menjadi saksi sejarah perjalanan Rasulullah SAW bersama Abu Bakar saat berhijrah ke Madinah. Menurut para ahli sejarah, peristiwa hijrah Rasulullah SAW bersama Abu Bakar itu terjadi pada 16 Juli 622 Masehi. Dan, usia Rasulullah SAW ketika itu sekitar 53 tahun. (Sami bin Abdullah Al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, 2008, hlm 190). Peristiwa hijrah ini dilakukan karena kekejaman kafir Quraisy semakin menjadijadi ditujukan pada umat Islam di Makkah. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Rasulullah menyuruh umat Islam untuk berhijrah ke Madinah. Sedangkan, Rasulullah SAW akan menyusul kemudian. Orang-orang kafir Quraisy merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah

Jabal Qurban Jabal Qurban adalah sebuah bukit yang terletak di Kota Mina. Tempat ini dipercaya sebagai salah satu saksi sejarah ketika Nabi Ismail as akan dikurbankan oleh ayahnya, Nabi Ibrahim as. Namun, atas kepatuhan keduanya menjalankan perintah Allah, penyembelihan Ismail tak jadi dilangsungkan dan diganti dengan seekor domba (kibas). Dan, karena itu pula, nama bukit tersebut diberi nama Jabal Qurban. Jabal Qubais Secara umum, Kota Makkah terletak di perut lembah yang dikelilingi oleh bukitbukit dari segala arah, dari sebelah timur membentang bukit (Jabal) Abu Qubais dan dari barat dibatasi oleh dua bukit (gunung) Qa’aiqa’ dan keduanya berbentuk bulan sabit mengelilingi perkampungan Makkah. Daerah ini dikenal sebagai bagian yang rendah dari lembah tersebut. Bagian yang tinggi dikenal dengan nama Al-Mu’alaah dan pada bagian ujung-ujung kedua bukit yang berbentuk bulan sabit tersebut dibangun rumah-rumah sederhana milik orang-orang pedalaman (A’rab). (Lihat AsSirah an-Nabawiyah Ash-Shahihah oleh Akram Dhiya Al-Umary, 1:77). Menurut Iwan Gayo dalam bukunya Buku Pintar Haji dan Umrah, dulunya di atas bukit Abu Qubais merupakan perkampungan kumuh. Namun, sekarang dibangun istana Raja Saudi yang megah dan mewah. Istana ini menjulang tinggi melebihi menara Masjidil Haram. Di kakikakinya terdapat banyak terowongan untuk jalan keluar masuk menembus bukit batu yang kokoh. Dengan istana tersebut, pemandangan dari arah Masjidil Haram ke bukit batu yang memberi kesan gersang Kota Makkah menjadi hilang. Sejumlah pendapat menerangkan, di bukit inilah Siti Hawa dimakamkan. Namun, kebenarannya diragukan karena banyak jamaah justru mengunjungi kuburan Hawa di Jeddah. ■

MUSIRON/REPUBLIKA

situs


KUBAH DAN ORNAMENNYA BERWARNA HIJAU, MELAMBANGKAN

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

B4

a o b s i L e d l a r t n e C a t i u q s e M

Megah dengan Sentuhan Kubik dan Mozaik Islam

KEDAMAIAN ISLAM.

asjid Sentral Lisbon (dalam bahasa Portugal: Mesquita Central de Lisboa) terletak strategis di Jalan Raya José Malhoa, di ibu kota sekaligus kota terbesar di Portugal, Lisbon. Diresmikan pada 1985, masjid ini mampu menampung 950 jamaah. Berada tidak jauh dari jembatan legendaris Lisbon, Masjid Sentral Lisbon kerap menjadi tujuan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. Ia terletak di antara perkantoran, hotel, dan apartemen di kota seluas 84,3 km2 yang dihuni 545,245 jiwa itu. Dari Lisbon Portela Airport, perlu dua kali berganti bus untuk bisa sampai di masjid cantik ini, atau bisa juga dengan kereta metro jika ingin sampai lebih cepat. Saat tiba di halte bus terdekat, masjid ini tidak segera terlihat. Orang baru akan mengetahui posisinya setelah melihat kubah dan menaranya yang menyembul di antara bangunan-bangunan tinggi yang mengelilinginya. Untuk menuju ke sana, perjalanan sedikit menanjak karena Lisbon adalah kota di atas bukit. Kompleks masjid yang terdiri dari empat lantai dan satu basement ini didesain oleh dua arsitek: António Braga dan João Conceição, yang proses pembangunannya dibantu beberapa negara Islam. Masjid dibagi menjadi empat bagian, yakni pintu masuk dan ruang resepsionis, ruang shalat, madrasah dan perpustakaan, serta menara masjid di mana terdapat tangga utama yang menjadi akses ke setiap lantai. Selain itu, menurut situs archnet.org, terdapat pula ruang olahraga dan auditorium. Dilihat dari luar bangunan, susunan batu bata yang menjulang tanpa lapisan semen di luarnya memunculkan efek kubik. Sedangkan, kubah dan ornamen yang menyambut di pintu masuk utama memamerkan keindahan elemen-elemen Islam tradisional. Kompleks Masjid Sentral Lisbon secara keseluruhan memiliki tiga kubah berwarna hijau kebiruan. Satu kubah utama yang menjadi kubah masjid (berukuran paling besar) dan satu kubah di atas bangunan perpustakaan masjid yang terletak di bagian timur, dekat menara. Satu kubah lainnya yang berukuran kecil menjadi penyambut jamaah di pintu masuk utama. Ruang utama shalat utama yang diperuntukkan bagi jamaah pria terletak di lantai tiga. Ruang ini berukuran luas 1.393 m2. Sedangkan, ruang shalat jamaah wanita seluas 1.053 m2 berada di lantai empat, dengan bagian tengah yang terbuka sehingga cekungan besar kubah dapat dilihat dari ruang shalat utama. Meski berada selantai lebih atas, ruang shalat wanita terlihat sederhana namun elegan dengan pagar kayu yang membatasinya. Dinding dan pilar-pilar di ruang shalat utama diberi sentuhan akhir beberapa material seperti marmer, ubin, dan batu bata. Sedangkan beberapa bagian lainnya, termasuk langit-langit masjid, dilapisi turap yang dicat. Lantainya nyaman karena diselimuti oleh karpet tebal yang sekaligus

M

berfungsi sebagai sajadah saat shalat. Salah satu bagian tembok ruang ini menghadap langsung ke arah kiblat. Di bagian tengahnya terdapat sebuah ceruk (bagian dinding yang menjorok ke dalam) yang berfungsi sebagai mihrab. Bagian ini terlihat indah dengan ketiga sisi dinding ceruk yang dilapisi keramik bermotif ornamen dengan kombinasi warna hijau dan emas yang mendominasi serta sedikit sentuhan hitam yang mempertegas bentuk ornamen. Ceruk tersebut ‘dipagari’ dua ornamen berkaligrafi di kedua sisinya. Masingmasing dengan lebar kurang lebih satu meter. Senada dengan warna bagian dalam ceruk, bagian luar mihrab ini tampak elegan dengan tambahan warna biru muda yang teduh sebagai latar kaligrafi. Sentuhan warna kuning di bagian bawah ornamen membuatnya serasi dengan dinding bata masjid yang juga berwarna kuning. Di sisi kanan dalam mihrab ditempatkan sebuah mimbar tempat khatib menyampaikan khutbah Jumat. Tepat di pusat ceruk, tertempel kaligrafi dengan bingkai kayu persegi. Tepat di bawahnya terdapat sebuah jam digital yang menjadi satusatunya penunjuk waktu di sana. Di atasnya terdapat satu lagi kaligrafi yang tampak atraktif karena menampilkan huruf-huruf Arab geometris (paduan garis dan kotak) yang mengutip penggalan

sebuah ayat Alquran. Rangkaian huruf Arab berwarna kuning itu tampak tegas namun teduh dengan latar kayu berwarna cokelat gelap yang terjalin serupa jaring-jaring. Kaligrafi ini dipasang menjorok ke depan, nyaris sejajar dengan batas terluar ceruk mihrab. Letaknya yang menggantung itu membuatnya seolah tampil sebagai tirai mihrab. Kaligrafi tersebut mengutip penggalan ayat 39 dari surah Ali Imran: “Fanaadathul malaaikatu wahuwa qaaimu yushallii fil mihraabi.” Yang artinya: “Kemudian Malaikat (Jibril) memanggilnya (Zakariya), sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab.” Selain itu, suasana teduh juga terpancar dari sejumlah kaligrafi lain yang dapat ditemukan di beberapa titik. Di antaranya, pada ornamen yang terpasang di beberapa bagian dinding dalam masjid serta di sekeliling kubah bagian dalam. Pada malam hari, saat lampu-lampu di dalam masjid dinyalakan, kemegahan ruang shalat yang lapang itu semakin jelas terlihat. Terlebih, lampu yang tergantung dekat ornamen pembingkai mihrab menyulap warna kuning tembok menjadi warna emas yang benderang. Dinding-dinding itu seolah disusun dari ribuan batang emas. Beberapa lampu dapat menyala secara otomatis saat jamaah memasuki ruangan shalat. Jendela-jendela masjid ini memiliki bukaan yang kecil sehingga membatasi kebisingan dari luar, tanpa pendingin ruangan ataupun ventilasi mekanis. Terdapat 16 pengeras suara di dalam ruang shalat. Empat di antaranya diletakkan di sudut ruangan bagian belakang dan delapan pengeras suara berukuran kecil tersebar di area kubah. Sedang empat sisanya dapat ditemukan di dekat tiangtiang masjid yang juga menyangga lantai empat. Semua pengeras suara tersebut mengarah pada ruang shalat utama. Luas area masjid secara keseluruhan adalah 2760 m2. Volume ruang shalat dua lantai tersebut mencapai 6040 m3 dengan tinggi maksimum 15,4 m. Masjid Sentral Lisbon adalah satu-satunya masjid di Lisbon. ■ c15/berbagai sumber ed: subroto

Minoritas Namun Kuat ayoritas penduduk Portugal adalah Katolik Roma (84,5 persen). Sebanyak 2,2 persen memeluk keyakinan Kristen dan sembilan persen lainnya mengaku tidak beragama. Sisanya, ada sejumlah agama lain, seperti Protestan, Mormon, Islam, Hindu, Sikh, Kristen Ortodoks, Saksi Yehuwa, Baha’i, Buddha, dan komunitas Yahudi. Muslim adalah minoritas. Berdasarkan Institut Statistik Nasional Portugal, seperti dikutip Wikipedia, pada sensus 1991 (20 tahun yang lalu), jumlah Muslim di Portugal hanya 0,1 persen dari total populasinya. Kebanyakan berasal dari bangsa Portugis di Provinsi Guinea-Bissau dan Mozambik. Menurut sejarah, Lisbon pernah dikuasai oleh Muslim pada 6 Agustus 711 M. Nama Lisbon diubah menjadi al-Išbnah. Para penakluknya berasal dari suku Barbar dan Arab dari Afrika Utara dan Timur Tengah. Usai penaklukan, mereka membangun sejumlah masjid dan rumah, membangun ulang tembok kota (yang dikenal dengan nama Cerca Moura), serta membangun kontrol administratif di sana. Mereka juga memperbolehkan beragam populasi yang ada di sana (Kristen, Barbar, Arab, Yahudi, Saqaliba) menjaga gaya hidup sosio-kultural mereka. Pada masa itu, Islam menjadi agama resmi. Umat Kristen diperbolehkan memeluk agama mereka, namun mereka berada di kalangan nomor dua dalam status sosial. Mereka harus membayar pajak tambahan, salah satunya untuk penjaminan keamanan oleh pemerintahan Islam, di mana mereka tidak diwajibkan bergabung dengan tentara Islam. Mozarabik menjadi bahasa ibu para penduduk Kristen kala itu. Pengaruh Muslim saat ini masih tersisa di Alfama, sebuah daerah tua Kota Lisbon yang bertahan setelah gempa Lisbon pada 1755. Beberapa tempat di Lisbon diambil dari bahasa Arab, seperti Alfama yang berasal dari kata ‘alhamma’. Selama kurun waktu yang singkat, Lisbon pernah menjadi kota pusat di Regulo Eslavo, yang menjadi wilayah emirat Muslim Taifa saat itu, dan kemudian menjadi Taifa yang berdiri sendiri di bawah pimpinan Abd al-Aziz Ibnu Sabur dan Abd al-Malik Ibnu Sabur. Pada 1108, kota tersebut ditaklukkan oleh tentara Norwegia yang dipimpin Sigurd I dalam perjalanan mereka ke Tanah Suci, yang juga bagian dari Perang Salib Norwegia. Pada 1147, sebagai bagian dari masa penaklukan negara-negara Muslim, para pahlawan Perang Salib mengepung dan menaklukkan ulang Lisbon di bawah pimpinan Alfonso I Portugal. Sebanyak 154 ribu penduduknya saat itu dikembalikan pada pemerintahan Kristen. Penaklukan kembali Portugal dan pembentukan kembali kekristenan di sana merupakan peristiwa paling signifikan dalam sejarah Lisbon. Berdasarkan catatan sejarah Expugnatione Lyxbonensi, uskup setempat dibunuh oleh para tentara Salib. Dan ketika orang-orang Arab mulai kehilangan tempat keseharian mereka, sejumlah penduduk Muslim terpaksa berpindah agama dan memeluk Katolik Roma. Jika tidak, mereka diasingkan dan masjid-masjid yang telah mereka bangun dihancurkan atau dialihfungsikan menjadi gereja. ■ c15 ed: subroto

M

GGPHT.COM

arsitektur


hujjatul islam

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

B5

SYEKH AHMAD KHATIB AL-MINANGKABAWI

Dari Minang ke Masjidil Haram

● Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi

MEMAINKAN PERAN PENTING DALAM MENGUBAH DAN MENTRANSFORMASI PENGETAHUAN ISLAM.

enin, 26 Juni 1860 (6 Dzulhijjah 1276 H), seorang calon ulama besar, Ahmad Khatib, lahir di sebuah kota Minang, Bukittinggi. Ayahnya bernama Abdullatief Khatib Nagari, saudara dari Datuk Rangkayo Mangkuto, kepala Nagari (istilah untuk desa) Kotogadang, Kecamatan IV Koto, di seberang ngarai Bukittinggi. Sedangkan, ibunya adalah Limbak Urai, saudara dari Muhammad Shaleh Datuk Bagindo yang juga seorang kepala nagari di Ampek Angkek. Menurut banyak sumber yang mengulas tentang ulama Minang ini, lelaki bernama lengkap Syeikh Ahmad Khatib bin Abdul Lathif bin Abdullah al-Minangkabawi ini merupakan keturunan dari seorang hakim gerakan Padri yang sangat anti terhadap penjajahan Belanda. Gerakan Padri adalah gerakan yang dipelopori dan dilakukan kaum Padri (ulama) dalam mengawal penegakan syariat di Sumatra Barat. Perlawanan nyata kaum Padri terhadap Belanda dicatat oleh sejarah dan dikenal sebagai Perang Padri. Saat kecil, Ahmad Khatib dikenal sebagai seorang anak yang rajin dan selalu tertarik mempelajari berbagai pengetahuan dari beragam sumber, baik itu buku maupun guru. Tahun 1870, ia masuk sekolah Belanda di Minangkabau sebelum akhirnya melanjutkan ke sekolah guru (kweekschool) di Bukittinggi. Pengetahuan dasarnya tentang Islam ia peroleh dari kedua orang tuanya serta sejumlah ulama Islam lokal di sana. Dengan pengetahuan Islam yang amat luas, Ahmad Khatib menjadi seorang ulama terkemuka. Ia memegang teguh mazhab Syafi’i dan ahlussunnah wal jama’ah. Pria Minang itu menjelma menjadi tokoh intelektual abad 19 yang membawa perwajahan baru Islam di Indonesia. Pemikiran Ahmad Khatib yang mengarah pada pembaruan pemikiran Islam menemui banyak perlawanan karena tidak sejalan dengan adat Minangkabau. Salah satunya saat ia secara tegas menolak aturan Minangkabau tentang pembagian harta waris. Menurut adat, harta pusaka diwariskan pada kemenakan perempuan dari garis kerabat perempuan, sedangkan kemenakan laki-laki hanya menjadi pembantu dalam menggarap dan memelihara harta pusaka itu. Adat tersebut berlawanan dengan hukum Islam yang mengatur bahwa harta waris diberikan kepada anak kandung, dengan ketentuan anak laki-laki memperoleh dua kali lipat bagian anak perempuan. Tanpa kompromi, Ahmad Khatib menolak adat yang telah mengurat nadi dalam masyarakat Minang itu. Semua harta benda yang diwariskan kepada kemenakan, menurut pendapat Ahmad Khatib, dianggap sebagai harta rampasan. Ia menulis buku yang secara khusus membahas perihal harta pusaka tersebut, berjudul Ad-Da’il Masmu’ fir Raddi ‘ala man Yuritsul Ikhwah wa Auladil Akhawat ma’a

S

Wujudil Ushul wal Furu’ (dengan versi terjemahan berjudul Al-Manhajul Masyru’). Buku tersebut membahas pembagian harta waris menurut Islam dan membantah aturan harta pusaka menurut adat Minangkabau. Ia juga menyanggah beberapa pendapat Barat tentang kedudukan bumi, bulan, dan matahari, serta peredaran planet yang ia anggap bertentangan dengan pemikiran ulama-ulama Islam dalam bidang tersebut. Dalam aspek teologis, ia adalah penentang keras ajaran Kristen, terutama tentang konsep trinitas. Polemik yang paling hebat muncul setelah Ahmad Khatib secara terbuka menentang tarekat Naqsyabandiyah alKhalidiyah. Ia menyampaikannya dalam buku Izhharu Zaghlil Kazibin fi Tasyabbuhihim bish Shadiqin yang selesai ditulisnya pada 1906. Tak pelak, seluruh pengikut tarekat Naqshabandiyah dan penganut tasawuf dari berbagai tarekat lainnya marah dengan tulisan Ahmad Khatib itu. Syekh Muhammad Sa’ad Mungka, guru besar tarekat Naqshabandiyah yang juga sahabat Ahmad Khatib, meresponsnya dengan menulis buku berjudul Irghamu Unufi Muta’annitin fi Inkarihim Rabithatil Washilin yang rampung pada 1907. Dalam beberapa karyanya, Ahmad Khatib menegaskan, barang siapa masih mematuhi lembaga-lembaga ‘kafir’, ia termasuk kafir dan akan masuk neraka. Selain pengikut Naqshabandiyah, banyak pula guru agama yang tidak menyetujui pendirian Ahmad Khatib yang dinilai tidak kenal damai. Namun demikian, perbedaan pendapat yang muncul pada masanya disebut-sebut melahirkan gerakan di Tanah Minang untuk berkembang dan maju meninggalkan keterbelakangan. Kecamannya soal harta waris, misalnya, menumbuhkan kesadaran masyarakat Minangkabau bahwa tradisi matrilineal tidak dapat disejajarkan dengan hukum agama. ●●●

Pada 1881, Ahmad Khatib meninggalkan kampung halamannya. Ia dibawa ayahnya ke Makkah untuk menunaikan haji. Setelah menyelesaikan ibadah haji pada 1882, Ahmad Khatib tak pernah kembali pulang ke Indonesia. Ia memperdalam pengetahuan Islamnya dari beberapa ulama, seperti Sayyid Bakri Syatha, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, dan Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah alMakki. Setelah menyelesaikan studinya, sekitar 1889, ia menikahi wanita Makkah bernama Siti Khadijah, putri dari Syekh

Shaleh al-Kurdi, dan mengajar di sana. Di Makkah, kesadaran Ahmad Khatib tentang pentingnya persatuan Islam terbangun. Ia merasa persatuan Muslim di Indonesia harus diperkuat untuk membebaskan negara dari kolonialisme. Pemikiran tersebut diwariskan pada murid-muridnya, seperti Syekh Muhammad Djamil Djambek (1860–1947), Haji Abdullah Karim Amrullah (1879–1945, ayah dari Buya Hamka), Haji Abdullah Ahmad (1878– 1933), dan KH Ahmad Dahlan (1868– 1923). Di Indonesia, murid-muridnya itu kemudian dikenal sebagai para pemimpin perjuangan kemerdekaan terhadap kolonialisme di daerah mereka masing-masing. Selain itu, meski berada di Makkah, Ahmad Khatib tetap memainkan peran penting dalam mengubah dan mentransformasi pengetahuan Islam. Hal itu ia lakukan melalui dakwah yang disampaikannya kepada jamaah haji Indonesia serta penanaman nilai-nilai Islam kepada mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Makkah. Di Minangkabau, melalui tangan-tangan para muridnya, visi Ahmad Khatib dilanjutkan dengan gerakan-gerakan pembaruan, seperti tablig, diskusi, muzakarah ulama dan zu’ama, penerbitan brosur dan surat kabar pergerakan, hingga pendirian sekolah-sekolah, seperti madrasah Thawalib dan Diniyah Puteri, sampai ke nagari-nagari di Minangkabau. Gerakan-gerakan tersebut menjadi pelopor pergerakan merebut

kemerdekaan Republik Indonesia. Selama hidupnya, Ahmad Khatib menulis sekitar 17 buku, sebagian berbahasa Arab dan sebagian lainnya berbahasa Melayu. Sumber lain mengatakan, karyanya mencapai 49 judul dan tersebar hingga Suriah, Turki, dan Mesir. Di antara karya-karyanya adalah Al-Jauharun Naqiyah fil A’mali Jaibiyah yang membahas ilmu miqat, Hasyiyatun Nafahat ‘ala Syarhil Waraqat (tentang ushul fikih), Raudhatul Hussab fi A’mali ‘Ilmil Hisab (tentang hisab), ‘Alamul Hussab fi ‘Ilmil Hisab, Dhau-us Siraj (tentang Isra Mi’raj), Shulhul Jama’atain bi Jawazi Ta’addudil Jum’atain (berisi sanggahan terhadap sebuah karya Habib ‘Utsman Betawi). Ditinjau dari buku-bukunya, Ahmad Khatib tidak hanya pakar dalam masalah teologi keislaman. Ia mahir di beberapa bidang lain, seperti ilmu fikih, sejarah, aljabar, ilmu falak, ilmu hitung (hisab), ilmu ukur (geometri), juga mawarits (ilmu waris) yang telah membawa pembaruan pada adat Minang. Atas pengetahuannya yang dalam dan pemahamannya yang luas mengenai Islam, Ahmad Khatib ditunjuk menjadi Mufti Besar Mazhab Syafi’i. Kata “syekh” di depan namanya bukan sekadar panggilan, melainkan gelar yang diperolehnya saat menjadi ulama di Makkah sekaligus imam di Masjidil Haram. Ia wafat di Makkah pada 13 Maret 1916 (9 Jumadil Awal 1334) dalam usia 56 tahun. ■ c15 ed: subroto


tema utama

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

B6

tema utama

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

B7

REOCITIES.COM

MUSIRON/REPUBLIKA

Mereka yang tidak Pulang

Haji dalam Kilasan Sejarah Oleh Syahruddin El-Fikri etiap tahun puluhan juta umat Islam mendambakan dirinya pergi ke Tanah Suci (Makkah) untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan, saat ini sekitar empat hingga lima juta umat Islam dari berbagai negara di dunia sedang bersiap diri melaksanakan ibadah haji. Pelaksanaan ibadah haji telah diperintahkan oleh Allah SWT sejak zaman Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW. Dan, ibadah haji merupakan sebuah perjalanan ritual dalam menghayati hakikat hidup dan keimanan kepada Allah SWT. Demikian dikemukakan intelektual Muslim asal Iran, Ali Syariati, dalam bukunya, Al-Hajj. Menurut Ali Syariati, ibadah haji adalah sebuah demonstrasi simbolis dari falsafah penciptaan Adam. Gambaran selanjutnya adalah sebuah pertunjukan akbar tentang hakikat penciptaan, sejarah, keesaan, ideologi islam, dan ummah. “Allah adalah sutradaranya. Sedangkan, skenario atau temanya adalah tentang perbuatan orang-orang yang terlibat dan para tokoh utamanya adalah Adam, Ibrahim, Siti Hajar, Ismail, dan iblis. Adapun lokasinya di Masjidil Haram (Ka’bah), Mas’a (tempat sai), Arafah, Masy’ar, dan Mina. Simbolnya adalah Ka’bah, Safa, Marwa, siang, malam, matahari terbit, matahari tenggelam, berhala, dan upacara kurban. Pakaiannya adalah ihram dan aktor dari peran-peran dalam pertunjukan itu adalah umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji,” kata Ali Syariati. Sebagaimana dijelaskan dalam berbagai literatur mengenai ibadah haji dan umrah, pelaksanaan ibadah haji telah disyariatkan sejak zaman Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW. Adapun tata cara ibadah haji yang disyariatkan kepada para nabi dan rasul itu umumnya lebih banyak berkisar pada pelaksanaan tawaf atau mengelilingi Ka’bah. Berikut sejumlah tata cara ibadah haji yang dilaksanakan sejak zaman Nabi Adam AS hingga sekarang ini.

M

S

● Jamaah haji sedang melakukan Tawaf mengelilingi Kaʼbah

PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW, TATA CARA IBADAH HAJI DILAKSANAKAN SECARA SEMPURNA, SEBAGAIMANA DIKENAL SEKARANG INI.

DARMAWAN/REPUBLIKA

MUSLIM NUSANTARA Berhaji pada Masa Kolonial DOK ALAHBANA

Oleh Syahruddin El-Fikri

Nabi Adam AS elaksanakan ibadah haji adalah dambaan setiap umat Islam. Apalagi, bila ibadah yang dilaksanakan itu diterima oleh Allah SWT sehingga hajinya menjadi mabrur. Rasulullah SAW bersabda, tidak ada balasan bagi haji mabrur (yang diterima) kecuali surga. Namun, syariat atau perintah untuk melaksanakan ibadah haji ini tidak hanya berlaku pada umat sekarang ini atau sejak masa Rasulullah SAW. Jauh sebelum itu, haji telah diperintahkan kepada nabi dan rasul-rasul Allah terdahulu. Sebagian riwayat menyatakan, orang yang pertama kali melaksanakan ibadah haji adalah Nabi Adam AS. Ketika diturunkan dari surga, Adam terpisah dengan istrinya, Hawa. Sejumlah sumber menyatakan, Adam diturunkan di India, sedangkan Hawa di Jeddah. Dan, dalam upayanya mencari Hawa, Allah memerintahkan Adam untuk

Setelah beberapa waktu sejak diturunkan ke bumi, Nabi Adam diperintahkan oleh Allah SWT pergi ke Baitullah di Makkah untuk melaksanakan ibadah haji. Menurut sejumlah riwayat, Ka’bah dibangun oleh para malaikat. Dan selama lebih dari 2.000 tahun, malaikat sudah melaksanakan tawaf (mengelilingi Ka’bah). Nabi Adam AS kemudian mengikuti apa yang dilakukan malaikat. Ka’bah awalnya telah dibangun oleh malaikat. Kemudian, Nabi Adam AS diperintahkan untuk membangun kembali Ka’bah. “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia ialah Baitullah di Bakkah (Makkah), yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS Ali Imran [3]: 96).

M

MUSIRON/REPUBLIKA

● Jamaah haji sedang melakukan Sa'i SAPTONO/ANTARA

● Ribuan jamaah haji melempar jumrah aqobah yang merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji

MEREKA AWALNYA MENGGUNAKAN KAPAL LAUT DAN BAHKAN HARUS BERUTANG DEMI

Nabi Hud dan Saleh ● Tenda-tenda penginapan untuk jamaah haji di Padang Arafah

melaksanakan haji ke Baitullah (Ka’bah) di Makkah. Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam bukunya, Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, menyatakan, Adam akhirnya berjumpa dengan Hawa di Arafah, tepatnya di Jabal Rahmah. Setelah itu, mereka berdua melaksanakan tawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Sebagaimana diterangkan dalam Alquran surah Ali Imran ayat 96, Ka’bah adalah tempat ibadah pertama yang dibangun di atas bumi ini. Menurut beberapa riwayat, Ka’bah pertama kali dibangun oleh malaikat, yang kemudian dilanjutkan oleh Nabi Adam AS. Al-Qurthubi meriwayatkan, orang yang pertama kali membangun Ka’bah adalah Adam AS. Sementara itu, Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah berkata, “Allah memerintahkan para malaikat untuk membangun sebuah rumah di bumi dan agar mereka mengelilinginya (tawaf). Ini terjadi sebelum penciptaan Adam. Kemudian, Adam melanjutkan pembangunan Ka’bah dan melaksanakan tawaf. Lalu, para nabi sesudah Adam pun turut mengikuti apa yang pernah dilakukan Adam AS. Kemudian, pembangunan Ka’bah disempurnakan oleh Nabi Ibrahim AS bersama putranya, Ismail AS. Guru Besar Studi Islam Universitas Al-Azhar, Dr Ablah Muhammad alKahlawi, menyatakan, Ka’bah pertama kali dibangun oleh malaikat sekitar 2.000 tahun sebelum Nabi Adam diciptakan. Mereka berhaji ke sana, yang kemudian diikuti Nabi Adam. Saat Nabi Adam berhaji, para malaikat berkata, “Wahai Adam, sempurnakanlah hajimu. Kami sudah 2.000 tahun berhaji ke rumah ini sebelum kamu.” Namun, pendapat ini tidak diakui oleh Ibnu Katsir dan beberapa mufasir. Mengagungkan Baitullah Selanjutnya, setelah Nabi Adam AS,

nabi dan rasul-rasul berikutnya juga melaksanakan ibadah haji, lalu diikuti oleh Nabi Ibrahim AS hingga masa Rasulullah SAW. Setelah perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS untuk membangun Ka’bah, ia pun diperintahkan untuk mengerjakan haji dan mengajak umat manusia agar melakukan hal serupa (haji), untuk menyucikan rumah Allah dengan bertawaf. Dalam Alquran surah al-Hajj (22): 2628, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS agar mengajak umat manusia untuk mengerjakan ibadah haji ke Baitullah. Selanjutnya, nabi-nabi lainnya juga mengerjakan hal serupa. Bagaimanakah pelaksanaan dan tata cara beribadah haji yang dilakukan oleh nabi dan rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad SAW? Tak ada keterangan yang perinci mengenai hal ini. Sebagian riwayat mengungkapkan, pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan para nabi dan rasul-rasul itu hanya sebatas pada mengelilingi Ka’bah (tawaf). Selanjutnya, pada masa Rasulullah SAW, ibadah haji baru disyariatkan (diwajibkan) pada tahun keenam Hijriah, atau kurang lebih enam tahun sejak beliau berhijrah dari Makkah ke Madinah. Namun, pada masa awal ini Rasul belum melaksanakan ibadah haji, kecuali beberapa orang sahabat, seperti Abu Bakar ra dan Umar bin Khattab ra. Adapun Nabi Muhammad SAW baru melaksanakan ibadah haji pada tahun kesembilan Hijriah, atau sekitar tiga bulan sebelum wafatnya. Dan, ibadah haji yang dilaksanakan oleh Rasul SAW adalah yang pertama kali atau lebih dikenal dengan haji wada (perpisahan). Pada masa Rasul inilah, pelaksanaan ibadah haji dilakukan secara lengkap dengan syarat, rukun, dan wajib haji, seperti tawaf, sai, wukuf, melontar jumrah, tahalul, dan ihram yang dikenal pada masa ini. ■

BISA BERHAJI.

Para nabi setelah Adam AS juga melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. Ibnu Katsir dalam kitabnya, Bidayah wa an-Nihayah, menyebutkan sebuah riwayat Imam Ahmad bin Hanbal ra, Ibnu Abbas ra berkata, “Ketika Nabi SAW sedang lewat di Lembah Usfan pada waktu berhaji, beliau berkata, ‘Wahai Abu Bakar, lembah apakah ini?’ Abu Bakar menjawab, ‘Lembah Usfan.’ Nabi Bersabda, ‘Hud dan Saleh AS pernah melewati tempat ini dengan mengendarai unta-unta muda yang tali kekangnya dari anyaman serabut. Sarung mereka adalah jubah dan baju mereka adalah pakaian bergaris. Mereka mengucapkan talbiyah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah’.”

Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS “Dan (ingatlah) ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di Baitullah (dengan mengatakan), ‘Janganlah kamu menyekutukan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang bertawaf dan orang-orang yang beribadah, dan orang yang ruku dan sujud. Dan, serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus, yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan’.” (QS al-Hajj [22]: 26-28). Nabi Ibrahim diperintahkan Allah SWT untuk mengajak umat manusia mengerjakan ibadah haji ke Baitullah. Selanjutnya, nabi-nabi lainnya mengerjakan hal serupa.

Nabi Muhammad SAW Ibadah haji disyariatkan pertama kali pada tahun keenam Hijriah. Sedangkan, Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah haji pada tahun kesembilan Hijriah. Banyak ayat Alquran yang memerintahkan Nabi SAW dan umat Islam untuk melaksanakan haji, sebagaimana tuntunan Allah dalam Alquran (QS 3: 97, 22: 27, 2: 196, 9: 2-3, 9: 17, 9: 28, dan 22: 27). Adapun tuntunan yang mesti dilaksanakan adalah tawaf (QS 22: 29 dan 2: 125), sai antara Safa dan Marwa (QS 2: 158), wukuf (QS 85: 3, 89: 2, dan 2: 198-199), berkurban (QS 89: 2, 22: 28, dan 22: 36), dan tahalul atau mencukur rambut (QS 48: 27, 2: 196, dan 22: 29). “Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka, barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah tidak ada dosa baginya mengerjakan sai di antara keduanya.” (QS 2: 158). ■

enurut M Shaleh Putuhena, pada awal abad ke-18, telah terbentuk masyarakat nusantara yang menetap (mukimin) di Makkah untuk belajar. Mereka yang terbaik mendapat kesempatan untuk mengajar di sana. Setelah beberapa tahun lamanya, mereka belajar dan mengajar di sana, barulah mereka kembali ke kampung halaman mereka, nusantara. Namun, tidak sedikit pula yang memilih tidak kembali, seperti Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, yang berhaji pada perempat ketiga abad 19 bersama ayahnya. Setelah berhaji, ia menimba ilmu di sana, mengajar, dan menjadi imam di Masjidil Haram. Di sana pula ia menikah, memperoleh gelar “syekh” dan wafat. Mereka yang kembali ke nusantara, seperti dijelaskan M Dien Majid, menjadi guru mengaji atau membuka pesantren dengan pola pengajaran seperti yang mereka peroleh ketika mengikuti pendidikan di Makkah. Fakta tersebut didukung Catatan Statistik Pemerintah Hindia Belanda yang mencatat bahwa jumlah jamaah yang pulang haji setiap tahun selalu lebih sedikit dari jumlah mereka saat berangkat. Selisih tersebut tidak tercatat oleh Pemerintah Kolonial Belanda sehingga cukup sulit mengawasi kegiatan jamaah yang bermukim tersebut. Jumlah tersebut dinilai penting karena ternyata yang tinggal di Makkah tidak mencukupi jumlah dari sisa tersebut. Sebagian lainnya, seperti dijelaskan sebelumnya, ‘terdampar’ di pelabuhan-pelabuhan tertentu di sepanjang rute pelayaran atau meninggal karena penyakit yang mewabah di kalangan jamaah selama perjalanan haji. ■ c15 ed: syahruddin el-fikri

S

haleh Putuhena dalam Historiografi Haji Indonesia mengatakan, calon

jamaah haji nusantara untuk pertama kalinya menggunakan kapal khusus pengangkut jamaah haji pada 1825. Kapal tersebut disiapkan oleh Syekh Umar Bugis, yang sekaligus menjadi awal tren pengangkutan jamaah haji. Sejak itu, pemberangkatan haji dilakukan menggunakan kapal milik seorang syekh dengan jumlah jamaah yang terus meningkat. Sebelum para syekh menggunakan kapalnya mengangkut calon jamaah haji, Muslim nusantara menggunakan kapal dagang. Layaknya kapal dagang, mereka biasanya menurunkan jangkar selama beberapa hari di setiap pelabuhan yang disinggahi di sepanjang rute Singapura atau Malaysia-Eropa. Dan, karena itu pula, awak kapal tidak menyediakan kelengkapan khusus bagi penumpang. Mereka harus membawa sendiri keperluan logistik mereka, seperti beras dan bahan lauk-pauk. Selain itu, layaknya kapal barang, kapal-kapal dagang pengangkut calon jamaah haji itu tentu

badah haji merupakan dambaan seluruh umat Islam, di mana pun mereka berada. Hal itu juga menjadi keinginan umat Islam Indonesia. Dalam sejarahnya, sejak berabad-abad silam, umat Islam Indonesia sudah menunaikan ibadah haji. Perjalanan ibadah haji bagi Muslim nusantara menuju Tanah Suci telah dilakukan sejak masyarakat nusantara bersentuhan dengan Islam. Hanya saja, tidak ada bukti konkret yang menjelaskannya, kecuali cerita-cerita rakyat (oral traditional) tentang bagaimana perjalanan haji para Wali Songo. Selebihnya, saat nusantara telah memiliki sistem administrasi meski dijalankan oleh kekuasaan penjajah. Bukti tersebut dapat dilihat dari catatan pada masa kolonial. Catatan laporan Pemerintah Belanda menyebutkan, setiap tahun, minat haji Muslim nusantara terus meningkat, terutama setelah Perang Dunia I yang berlangsung selama empat tahun (1914–1918). Pada akhir abad ke-19 dan awal abad 20, jumlah jamaah haji nusantara bahkan lebih dari 40 persen jumlah total jamaah yang menunaikan ibadah haji di Makkah al-Mukarramah. Ini menjadi bukti bahwa kendati berada dalam masa penjajahan Belanda, hal itu tidak menyurutkan keinginan masyarakat Islam nusantara untuk menunaikan ibadah haji. M Dien Madjid (2008) dalam bukunya, Berhaji di Masa Kolonial, mengungkapkan, jumlah jamaah haji nusantara meningkat drastis setiap tahunnya. Pada 1850, misalnya, umat Islam nusantara yang pergi haji berjumlah 74 orang. Lima tahun kemudian, jumlahnya meningkat menjadi 1.668 dan meningkat lagi menjadi 5.193 jamaah pada 1893. Yang menjadi persoalan saat itu adalah transportasi menuju Tanah Suci. Saat itu, yang bisa dilakukan untuk ke Tanah Suci hanyalah melalui jalur laut, sedangkan di nusantara belum tersedia kapal khusus yang mengangkut jamaah haji. Hanya ada kapal-kapal dagang milik orang Arab dan India. Kapal-kapal itu kebanyakan berada di Singapura. Alhasil, calon jamaah haji nusantara pun beramai-ramai mendatangi Singapura atau Penang (Malaysia) sebagai tempat embarkasi untuk menuju Tanah Suci. Dari sini, timbul permasalahan baru yang berkaitan dengan persoalan sosial-ekonomi jamaah dan juga birokrasi perhajian. Persoalan pertama muncul karena keberadaan jamaah yang nekat berangkat haji tanpa persiapan dan perbekalan yang cukup sebab keterbatasan dana tidak menghalangi niat seseorang untuk berhaji waktu itu. Kalau perlu, mereka akan berutang untuk bisa menunaikan rukun Islam kelima itu. Yang menarik, seperti diuraikan Dien Madjid, ada di antara calon jamaah yang rela menjadi pekerja di perke-

I

bunan di Singapura atau Penang selama beberapa tahun. Mereka bekerja mengumpulkan uang untuk bisa melanjutkan perjalanan ke Makkah. Ini dilakukan karena sebagian kehabisan dana di perjalanan. Fenomena tersebut menyebabkan perjalanan haji pada masa itu memakan waktu sangat lama, sekitar tiga hingga empat tahun. Sedangkan, pelayaran normal antara pelabuhan Jeddah dan nusantara dapat ditempuh dalam lima hingga enam bulan, yang juga bergantung pada faktor alam. Berutang Selain konsekuensi waktu, keterbatasan dana membuat sebagian calon jamaah haji nusantara terlantar di berbagai tempat di sepanjang rute pelayaran haji. Pada 1855, misalnya, sebanyak 860 dari 1.668 jamaah bermukim di Makkah. Bahkan, pada 1893, hanya 1.984 jamaah yang kembali ke nusantara usai berhaji, dari total jumlah jamaah 5.193 orang atau meningkat lebih dari 200 persen. Mereka yang kembali tidak berarti telah purna melaksanakan ibadah haji. Di antara mereka, ada yang terpaksa tidak melanjutkan perjalanan ke Makkah karena tidak memiliki uang dan tidak mampu mengumpulkan uang. Sebagian di antara mereka hanya sampai di Singapura, lalu pulang kembali ke kampung. Istilah khusus menyebut mereka “Haji Singapura”. Hal itu menjadi mungkin karena sejumlah orang memanfaatkan dan mengeruk keuntungan dari kondisi tersebut. Mereka berjanji mengurus kelanjutan perjalanan para jamaah, namun memeras uang mereka. Lalu, para jamaah yang kebingungan itu pun membeli surat keterangan di Singapura sebagai bukti bahwa mereka telah menyelesaikan ibadah haji di Makkah. Di sini, muncul permasalahan kedua, yakni persoalan birokrasi yang berakar pada beberapa hal. Pertama, tidak tersedianya kapal pengangkut membuat jamaah berlari ke

Singapura dan merugikan pemerintah. Hal itu dinilai mengurangi pendapatan pemerintah karena semua kebutuhan haji harus dibeli di Singapura. Kedua, pemerintah tidak bisa mengontrol jumlah Muslim nusantara yang berangkat haji, termasuk yang tidak kembali. Dengan begitu, secara politis, pemerintah tidak dapat mengontrol dan mengendalikan sikap para jamaah, terutama yang menimba ilmu di Makkah, dari halhal yang merugikan pemerintah kolonial. Pemerintah Hindia Belanda sadar bahwa para Muslim Indonesia dapat bertemu dengan sesama Muslim dari seluruh dunia. Pertemuan tersebut dinilai akan menghasilkan pertukaran informasi yang berkembang di belahan dunia Islam lainnya, yang akan mungkin menghasilkan pemikiran dan kesadaran untuk melawan penjajah. Terlebih, saat itu tengah lahir gerakan Pan Islamisme yang dikumandangkan oleh Kesultanan Turki Usmani. Merupakan gerakan solidaritas seluruh umat Islam sekaligus paham politik keagamaan yang dikembangkan oleh para pemimpin Muslim pada perempat terakhir abad 19 sebagai reaksi terhadap Barat dan tumbuhnya nasionalisme. Untuk alasan-alasan tersebut, Pemerintah Hindia Belanda ikut campur tangan dalam pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji. Mereka menekan kuota calon jamaah haji dan lahirlah “Resolusi 1825”, yang disempurnakan dengan “Ordonansi 1859”. Melalui peraturan tersebut, pemerintah memonitor aktivitas para jamaah dalam melaksanakan ritual ibadah haji dan kegiatan lainnya. Awalnya, keterlibatan pemerintah terbatas pada pengenaan biaya ONH dan pemberlakuan wajib lapor bagi para jamaah kepada pemerintah. Pelaporan dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan, murni tidaknya seseorang yang baru pulang haji, bahkan layak tidaknya seseorang menyandang gelar haji. Peningkatan intensitas pelayaran pada musim haji kemudian mendorong Pemerintah Hindia Belanda untuk turut campur juga dalam menangani transportasi calon jamaah. Dengan bantuan pengawasan oleh Konsulat Jeddah, Pemerintah Hindia Belanda akhirnya melibatkan pihak swasta dalam pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji. ■ c15 ed: syahruddin el-fikri

ADITYA PRADANA PUTRA

ADITYA PRADANA PUTRA

● Pulau Onrust

● Pulau Onrust

BERHAJI DENGAN KAPAL DAGANG tidak menyediakan fasilitas kamar. Penumpang harus rela berdesakan dan berimpitan dengan barang dagangan yang menjadi muatan utama

kapal. Singkatnya, perjalanan haji kala itu adalah perjalanan yang panjang dan berat. Meski demikian, kondisi yang sulit serta penREPROBUKU BERHAJI

jajahan Belanda kala itu tidak memengaruhi niat Muslim nusantara untuk menunaikan haji, yang terlihat dari meramainya pelayaran perjalanan haji pada masa tersebut. Menurut M Dien Majid, keinginan kuat tersebut dipengaruhi keyakinan mendalam dalam diri setiap Muslim tentang ajaran Islam yang mereka anut bahwa umat Islam harus menyempurnakan keislaman mereka dengan berhaji ke Tanah Suci.

Lima faktor Putuhena (2007), dalam Historiografi Haji Indonesia, menjelaskan, perkembangan jamaah haji pada abad 19 dipengaruhi lima faktor. Pertama, semakin banyak masyarakat Muslim, terutama yang ada di perkotaan dan tinggal di pusat pendidikan Islam seperti pesantren, yang memahami kedudukan ibadah haji dalam Islam. Sehingga, mereka merasa berkewajiban melaksanakannya ketika telah

mempunyai kemampuan untuk itu. Kedua, meningkatnya keinginan masyarakat untuk menuntut ilmu di Haramain sehingga sebagian jamaah haji bermukim selama beberapa tahun di Makkah usai melaksanakan haji. Realitas ini diperkuat oleh data-data yang mengungkapkan jumlah jamaah haji yang kembali ke nusantara lebih sedikit daripada jumlah mereka saat berangkat. Ketiga, semakin mudah dan teraturnya perjalanan haji pada abad 19, yang ditandai dengan semakin lancarnya hubungan pelayaran ke Timur Tengah. Keempat, faktor syekh atau perwakilannya di Indonesia yang ikut mempropagandakan haji sebelum 1870. Mereka bahkan turut serta memberangkatkan jamaah haji dengan kapal mereka sendiri. Faktor terakhir (kelima), para bupati di Jawa diperkenankan mempropagandakan haji. Pemerintah tidak keberatan jika para bupati tersebut diupah 2,5 gulden untuk setiap jamaah haji. Kebijakan ini berbeda dengan yang ditetapkan pada permulaan abad, yang cenderung mempersulit perjalanan haji. ■ c15 ed: syahruddin el-fikri


wawancara slam mendudukkan perempuan dalam posisi yang terhormat. Islam menegaskan kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam hal keimanan. Namun, yang terjadi ada kesan bahwa perempuan tidak mendapat tempat dalam dunia spiritual. Kepada wartawan Republika Nashih Nashrullah, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof Dr Hj Masyitoh MAg menyampaikan pandangannya mengenai posisi perempuan di dunia spiritual dalam Islam. Berikut petikannya.

I

Islam tidak memarjinalkan perempuan, menurut Anda? Di dalam Islam, laki-laki dan perempuan sama martabatnya di sisi Allah. Yang membedakan semua manusia, laki-laki dan perempuan adalah pada derajat ketakwaan mereka (QS al-Hujarat:13). Kaum perempuan memperoleh kedudukan terhormat karena memang Islam menghapus diskriminasi antara lakilaki dan perempuan. Tidak ada perbedaan derajat dan kedudukan di antara mereka. Kalaupun ada perbedaan, itu lebih pada fungsi utama dari masing-masing jenis sesuai dengan kodratnya. Dan, dalam komunitas yang kecil (dalam keluarga), perbedaan itu terjadi karena lebih pada pembagian tugas (job description) dalam menjalankan bahtera rumah tangga. Laki-laki sebagai nakhoda dan perempuan yang menjalankan dan mengatur rumah tangga itu. Karena, tidak mungkin di dalam sebuah kapal terdapat dua nakhoda sekaligus yang mengemudikan kapal tersebut. Jenis kelamin tidak membedakan derajat. Siapa saja yang beramal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, memperoleh pahala yang sama di sisi Allah. Kedua jenis kelamin ini disebut Bani Adam (QS AliImron:3, QS an-Nisa:32, juga QS al-Isro:70). Tapi, tak sedikit teks Alquran yang dianggap bias gender, hadis-hadis misoginis dinilai mendiskreditkan perempuan, menurut Anda?Di dalam literatur keislaman memang terdapat pandangan-pandangan misoginis yang menyudutkan perempuan dan menganggap perempuan sebagai sumber fitnah. Anehnya, sumber itu dianggap sahih karena dianggap mempunyai rujukan dalil dari sejumlah hadis Nabi yang sahih. Salah satu contoh hadis, misalnya, dari hadis Usamah Ibnu Zaid ibnu Haritsah, dari Nabi: “Aku tidak meninggalkan sesudahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada perempuan.” (HR Bukhari, Muslim, dan lainnya). Juga dapat dilihat hadis riwayat Abu Sa’id al-Khudhri, dari Nabi: “Hal duniawi itu hijau dan manis, dan sesungguhnya Allah telah menyerahkan hak pengelolaannya kepada kalian untuk melihat apa yang akan kalian perbuat, maka berhatihatilah terhadap hal duniawi, dan berhati-hati pula terhadap perempuan, sebab awal fitnah yang terjadi pada Bani Israil adalah karena masalah perempuan.” (HR Ahmad). Hadis-hadis tersebut sering ditafsirkan oleh banyak ulama secara misoginistis bahwa perempuan adalah sumber konflik, sumber fitnah, pembawa malapetaka atau syu’m (lihat Faidh al-Qadir). Perempuan dalam pandangan ini diidentikkan sebagai “pelaku” yang menjadi sumber fitnah, sementara laki-laki diposisikan lebih terhormat sebagai “korban” fitnah tersebut. Penafsiran semacam ini terjadi karena pola penafsiran yang digunakan cenderung lebih bertumpu pada makna bunyi teks semata (tekstual dan bukan kontekstual), tidak melihat motifmotif dan konteks tertentu yang mel-

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

B8

PROF DR HJ MASYITOH CHUSNAN MAG

Tasawuf tak Bias Gender ingkupi dan melatarbelakangi keberadaan teks itu sendiri sebagai asbab wurud-nya. Penyebab lain adalah pada problem metodologis. Sejauh ini, teks-teks juz’iy acap kali dipahami secara terpisah dari teks-teks kully (general). Sebagai contoh, misalnya, teks kully yang terdapat dalam surat alHujarat ayat 13 di atas jelas-jelas telah menegaskan asas keadilan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan (gender equality) antara sesama umat manusia. Namun, makna teks kully ini tampaknya tidak “digubris” untuk dijadikan landasan penafsiran atas hadis di atas, yang memosisikan perempuan sebagai sumber fitnah. Padahal, bisa saja terjadi sumber fitnah datang dari orang laki-laki. Akibatnya, pemahaman yang muncul kemudian tidak mencerminkan pesan nilai yang terkandung dalam ayat tersebut, terkesan tidak adil dan menyudutkan perempuan. Lalu, bagaimana Anda menafsirkan hadis naqishat al-aql wa al-din? Realita yang kita hadapi memang banyak pikiran keagamaan yang diwakili oleh pemikir-pemikir besar Muslim, yaitu memperlihatkan pandangan yang sama tentang persoalan gender. Tokoh-tokoh utama yang pikiran-pikirannya menjadi panutan kaum Muslimin di seluruh dunia, seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hambal, dan al-Mawardi, ketika membicarakan persoalan kekuasaan kehakiman, mereka mensyaratkan jenis kelamin laki-laki untuk jabatan ini. Alasan mereka karena dalam jabatan ini diperlukan kecerdasan pikiran yang prima (kamal ar-ra’yi wa tamam al-aql wa al-Fathonah). Kriteria seperti ini, menurut mereka, hanya dimiliki kaum laki-laki. Sementara, tingkat kecerdasan dan intelektualitas perempuan, dalam pandangan mereka, berada di bawah kecerdasan laki-laki/naqishat al-aql, qalilat ar-ra’yi (lihat Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, juz II, 449). Hal ini sebetulnya tidak sepenuhnya benar. Kita dapat saksikan mengapa Nabi memerintahkan untuk mengambil sebagian pengetahuan agama kepada al-Khumairo, yakni Aisyah, yang sering kali menjadi sumber rujukan banyak tokoh lakilaki/sahabat Nabi. Sehingga, Aisyah diberi gelar Ummul Mu’minin. Selain itu, di dalam sejarah Islam juga dikenal tokoh perempuan, yakni Syaikhoh Suhroh, yang lebih populer dengan nama Fakhrun Nisa, adalah gurunya Imam Syafi’I, salah seorang tokoh mazhab kaliber dunia. Dan, sejauh pengamatan saya, belum didapat hadis yang diriwayatkan oleh perempuan, yang riwayatnya ditolak. Sementara, begitu banyak riwayat dari kaum laki-laki yang ditolak. Menurut hemat saya, bisa jadi karena beberapa hal, antara lain, pertama, kaum perempuan tidak punya kepentingan untuk memanfaatkan hadis-hadis Rasul (yang diriwayatkan oleh mereka) untuk kepentingan politik, kepentingan status, dan lain-lain. Sementara, kita

FOTO-FOTO: DOK UMJ.AC.ID

Alquran menegaskan kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam hal keimanan.

banyak melihat laki-laki memalsukan hadis untuk kepentingan di atas. Kedua, perbandingan perawi lakilaki dan perempuan memang tidak sebanding. Sehingga, hadis-hadis riwayat perempuan betul-betul pilihan dan dapat diterima. Kaitannya dengan tasawuf, sufi perempuan nyaris tak terdokumentasikan oleh karya klasik, akibat bias genderkah? Memang, dapat diakui bahwa dari sekian karya klasik tasawuf adalah dari karya sufi laki-laki. Orang sering bertanya, adakah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam tasawuf? Apakah dunia sufi semata ditujukan kepada kaum laki-laki? Adakah di antara sufi perempuan yang mencapai kedudukan (maqam) manusia sempurna (al-insan kamil)? Pertanyaan-pertanyaan ini muncul meskipun banyak ayat Alquran yang menegaskan kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam hal keimanan. Ada kesan bahwa perempuan tidak mendapat tempat dalam dunia spiritual. Padahal, di dalam surat al-Ahzab 35 jelas-jelas keduanya sering disebutkan secara bersama-sama, lakilaki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, yang khusyuk, yang taat, yang menjaga kehormatan, dan lain-lain. Dalam karya Javad Nurbakhsh (1983), disajikan jawaban bagi pertanyaan di atas dengan memperkenalkan 124 sufi perempuan melalui cerita tentang mereka, yang termuat dalam berbagai kitab karya tokoh terkemuka dalam pemikiran Islam, seperti Ibn al-Arabi, Ibn al-Jauzi, Farid al-Din Aththar, dan Kasyani. Kisah dimulai dari Rabi’ah alAdawiyah, sufi perempuan termasyhur yang hidup pada abad kedelapan, hingga Hayati, mistikus tarikat Ni’matullahi yang wafat pada 1853. Jadi, sesungguhnya kisah sufi perempuan cukup terdokumentasikan lewat karya tokoh terkemuka yang terserak dan kelangkaannya bukan karena akibat bias gender.

Rabi’ah al-Adawiyah dengan konsep mahabbah Ilahiyah mengikis dominasi laki-laki dalam bertasawuf, bagaimana Anda membaca fenomena ini? Dari berbagai konsep para tokoh sufi besar untuk menuju jalan spiritual yang bermuara kepada Allah, dari mulai Hasan Bashri dengan konsep zuhudnya, Dzun Nun al-Mishri dengan konsep marifahnya, Abu Yazid al-Busthomi dengan fana dan baqa-nya, serta AlHallaj dengan hululnya, dan Muhiddin Ibnu Arobi dengan konsep wihdatul wujud-nya, maka konsep Rabi’ah al-Adawiyah dengan mahabbah-nya mengungguli dari konsep para tokoh sufi besar di atas. Mengapa tidak? Dalam mahabbah-nya, Rabi’ah sebagai seorang salik (penempuh jalan spiritual) ia adalah seorang zahid, yang ditunjukkan dengan berbagai pola hidupnya. Dengan cinta rindu Rabi’ah yang penuh emosional terhadap Tuhannya, menjadi pendorong kegandrungan untuk bertemu muka dan ber-asyiq ma’syuq, dan kalau mungkin bersatu dengan Tuhan kekasihnya. Cinta rindu (syauq) yang menimbulkan kegelisahan hati antara Rojaa dan Khouf yang memuncak dalam penghayatan sakar (mabuk cinta), yang disebut uns, merupakan kehidupan batin Rabi’ah. Ia telah mencapai makrifat dan melihat keindahan wajah Tuhan secara langsung bertatap muka (seperti yang tecermin dalam doa-doanya). Dan, jika sudah demikian, berarti telah terbuka tabir penyekat alam gaib sehingga dapat menyaksikan dunia gaib dan zat Tuhan. Hal ini diperoleh melalui pengalaman kejiwaan sewaktu dalam keadaan ecstacy (fana fillah) yang kemudian terbuka tabir (kasyfil mahjub). Perjalanan rohani Rabi’ah dengan mahabbah-nya telah melintas berbagai konsep tokoh sufi besar di atas. Rabi’ah termasuk dalam golongan wanita sufi pilihan yang mengungguli hampir semua tokoh sufi di zamannya. Nama Rabi’ah selalu masuk dalam kelompok nama-nama sufi besar, sejak periode awal Islam hingga sekarang. Bahwa keunggulan ketakwaannya, makrifah, kezuhudan, serta mahabbah-nya kepada Allah telah menjadikannya simbol kewalian di kalangan kaum sufi dan cukup melukiskan kedudukannya yang tak tertandingi. Kesempurnaan dan berbagai keutamaan jiwanya (fadhail nafsaani) berkembang jauh melampaui kebanyakan wali sufi kurun waktu kemudian yang menjadikannya terkenal sebagai “mahkota kaum laki-laki” (taj al-rijaal). Ibnu Arabi sangat memuji-muji dan menyanjung Rabi’ah dengan menegaskan bahwa ia berada dalam maqom spiritual yang sejajar dengan Syaikh Abd al-Qadir al-Jilani. Pascawafatnya Rabi’ah (135 H/801 M) hingga kini, sufi perempuan fenomenal belum lagi bermunculan, apakah ini gejala stagnasi tasawuf? Sebetulnya tidak sepenuhnya benar tentang kelangkaan sufi perempuan yang fenomenal sekaliber Rabi’ah al-Adawiyah. Dalam karya Jawad Nurbakhsh tentang wanita-wanita sufi, tercatat sebanyak 124 Sufi wanita, sejak Rabi’ah al-Adawiyah yang hidup pada abad kedelapan hingga seorang mistikus Hayati dari India yang wafat pada tahun 1853 (abad ke-19). Dalam kurun waktu itu, terdapat pula seorang sufi perempuan yang namanya sama dengan Rabi’ah dari Bashroh dan berasal dari Syiria. Rabi’ah dari Syiria ini adalah seorang sufi perempuan, yang mencapai maqom tinggi pula di sisi Allah. Ia adalah putri Ismail dari Syiria dan istri Ahmad ibn Abi al-Hawari yang dikenal dengan Abu al-Hasan atau “maymun”, yang berasal dari Damaskus, W 230 H. Perjalanan spiritual dan maqom yang diraihnya hampir menyamai Rabi’ah dari Bashroh, demikian pula dengan mahabbah-nya. Pada masa kini, julukan sufi wanita memang jarang terdengar, meski banyak perempuan salehah yang perjalanan spiritualnya demikian tinggi dan patut disebut sebagai sufi. Terdapat nama, misalnya, di Yogyakarta, ibu Zainab Humam yang wafat sebelum tahun 2000-an M. Beliau seorang nyai atau mubalighah dan pemimpin asrama putri yang mendidik anak didiknya dengan sangat disiplin beribadah, qiyamul lail, shalat rawatib, puasa sunah, dan lain-lain. Beliau diberi karamah oleh Allah karena ketaatan dan kekhusyukannya yang paripurna. Hanya sayang, tampaknya kurang terdokumentasikan. Bisa jadi banyak lagi sufi atau wali perempuan yang bermunculan, namun tidak terdeteksi. ■ ed: subroto


kitab

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

B9

L AT H A I F A L - M A N N A N

DEDIKASI Bagi Para Wali Nashih Nasrullah

MEMAINKAN PERAN PENTING DALAM MENGUBAH DAN MENTRANSFORMASI PENGETAHUAN ISLAM.

aya termasuk penentang dan lawannya,” begitulah pernyataan tegas dan sikap yang pertama kali ditunjukkan oleh seorang sufi terkemuka di abad ketujuh Hijriah, Ibnu Athaillah as-Sakandari (709 H), terhadap figur sufi tersohor di masanya, yaitu Syihabuddin Abu al-Abbas bin Umar alAnshari al-Mursi. Awalnya, tokoh sufi kelahiran Alexandria, Mesir, 648 H ini tidak menyangka jika orang yang dibencinya itu kelak justru menjadi guru paling agung dan ia elu-elukan. Kisah terjalinnya hubungan guru dan murid itu berawal tatkala perdebatan sengit berlangsung antara Ibnu Athaillah dan berapa teman al-Mursi. Ibnu Athaillah pun terdorong untuk mengetahui dan berkenalan langsung dengan tokoh tersebut. Ia berkeyakinan jika orang-orang yang dekat dengan kebenaran bisa ditangkap oleh indra dan tidak bisa ditutup-tutupi. Ketika ia bertandang ke tempat AlMursi, ia mendapatinya sedang menjelaskan kepada para muridnya tentang derajat para salik yang secara umum terbagi atas tiga bagian, yaitu islam (berserah diri), iman (percaya), dan ihsan (berbuat baik). Singkat kata, uraian AlMursi membuat decak kagum Ibnu Athaillah. Ia pun memutuskan bersilaturahim dan bertatap muka. Tak disangka, AlMursi menyambutnya dengan penuh kehangatan, sikap yang kontan meluluhlantakkan prasangka dan sikapnya selama ini. Sejak itulah ia memutuskan berguru dan mengabdi kepada sang maestro. Dedikasinya itu tergambar jelas dalam sebuah kitab yang ia tulis dan bertajuk Lathaif al-Mannan. Penulis kitab Al-Hikam itu mengisahkan latar belakang dan tujuan penulisan Lathaif. Kitab yang itu tulis itu secara khusus untuk mengungkapkan asal usul, keistimewaan, kedudukannya di kalangan para sufi, serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh sang guru, yang menjadi rujukan kalangan ahli makrifat dan mursyid para salik, yaitu Syihabuddin Abu al-Abbas bin Umar al-Anshari al-Mursi. Kupasannya mencakup pendapat-pendapat tasawuf, ungkapan-ungkapan hikmah, dan berbagai hal penting yang berkenaan dengan aktivitas dan kesimpulan Al-Mursi terhadap tasawuf. Menurut Ibnu Athaillah, upayanya tersebut ditempuh untuk mendokumentasikan pandangan-pandangan Al-Mursi di bidang tasawuf. Pasalnya, selama ini sang guru belum pernah mengabadikan karyanya tersebut di sebuah buku. Beberapa peninggalannya ditulis oleh para muridnya. Ibnu Athaillah mengatakan jika keputusan gurunya tidak menuliskan karyanya didasari fakta bahwa ilmu tasawuf berkaitan dengan olahrasa yang

“S

sulit diungkapkan dan dicerna oleh kebanyakan khalayak. Pendokumentasiannya dikhawatirkan akan menimbulkan pemahaman salah. Selain magnum opusnya yang monumental, Al-Hikam, murid tokoh sufi kenamaan Syihabuddin Abu al-Abbas bin Umar al-Anshari al-Mursi itu mengarang sederet kitab, antara lain, At-Tanwir fi Isqath atTadbir, Taj al-Arus, Miftah al-Falah, dan AlQaul al-Mujarrad fi Ism al-Mufrad. Mencermati gaya penulisan dan kualitas hasil karya Ibnu Atha’—termasuk kitab Lathaif—maka akan didapati sebuah kesimpulan bahwa cara penyajian, bahasa yang digunakan, dan kecermatan penulis menyampaikan materi laik mendapat apresiasi. Karya-karya Ibnu Atha’ mendapat tempat di hati para pegiat tasawuf dan cendekiawan Muslim. Sebut saja, pendiri tarekat sufi As-Syadziliyah, Abu al-Hasan as-Syadzili. Ia mangatakan apabila kitab Ihya’ Ulumuddin yang ditulis memberikan faedah dari sisi ilmu, kitab Quttu al-Qulub karangan Abu Thalib al-Makki mencurahkan cahaya, maka kitab-kitab Ibnu Athaillah juga demikian. Selain menyuguhkan ilmu, karangan-karangannya berbagi pula pencerahan. Bahkan, Muhammad Abduh pernah menyebut magnum opus Al-Hikam-nya itu nyaris ‘menyerupai’ Alquran. Dalam uraiannya di kitab Lathaif ini, Ibnu Athaillah tidak secara langsung memasuki tujuan dan maksudnya tersebut, akan tetapi yang ia lakukan terlebih dahulu dalam mukadimah kitabnya ialah memaparkan tentang konsep kewalian berikut legalitasnya dalam Islam. Poin yang ia tekankan pertama kali ialah kenyataan bahwasanya Rasulullah Muhammad adalah manusia terbaik. Penekanan ini merupakan sebuah isyarat sederhana yang hendak ditampilkan oleh Ibnu Athaillah bahwa konsepsi wali tak lain ialah estafet dari misi penyebaran risalah yang dibawa oleh Rasulullah. Pada pembahasan selanjutnya, ia menjelaskan tentang hal ihwal mengenai konsep kewalian al-wilayat dalam Islam. Di bagian berikutnya, secara khusus ia memaparkan tujuan penulisannya itu, yaitu dokumentasi tentang Al-Mursi, yang meliputi biografi singkat, karomah yang dimiliki, serta pengakuan-pengakuan tokoh yang hidup di masa Al-Mursi. Hal paling utama ialah mendokementasikan pemikiran-pemikirannya di bidang tasawuf. Konsepsi wali dan kewalian Menurut Ibnu Athaillah, kedudukan wali di sisi Allah jika dibandingkan dengan kalangan awam sangatlah tinggi. Posisi itu telah dipertegas oleh berbagai teks, baik

yang termaktub dalam Aquran maupun hadis. Salah satu hadis yang menguatkan tempat mulia wali di hadapan Allah ialah riwayat yang dinukil oleh Abu Hurairah. Disebutkan di hadis itu bahwa barang siapa yang memusuhi wali Allah, ia telah menyulut perang. Kedekatan wali dengan Allah pun dipersonifikasikan dengan pengibaratan bahwa segala pembicaraan, pendengaran, dan penglihatan wali bersumber dan selalu diawasi oleh Allah. Derajat yang diperoleh wali itu merupakan buah dari mujahadah yang mereka lakukan. Para wali mampu menaklukkan jiwa dan nafsu mereka semata-mata untuk Allah. Atas keberhasilan itu, Allah menjadi penolong dan penjaga bagi mereka. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut: “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS ath-Thalaq [65]: 3). Al-Mursi mengatakan, keterkaitan wali dengan Allah seperti anak singa dan induknya. Singa betina akan melindungi anaknya dari berbagai hal yang membahayakan seperti ancaman dari binatang buas lainnya. Tetapi, hukuman bagi mereka yang memusuhi para wali Allah tidak harus datang seketika itu juga. Bisa jadi sanksi tersebut muncul di kemudian hari tanpa ia sadari. Ibnu Athaillah membagi konsep kewalian ke dalam dua kategori utama. Golongan wali yang pertama ialah mereka yang memberi pertolongan kepada Allah dan Rasul Nya, waliyyun yatawallah. Kategori ini merujuk pada ayat ke-56 dari surah al-Maidah. “Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orangorang yang beriman menjadi penolongnya, sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.” Menurut Abu alHasan as-Syadzili, anugerah Allah yang

paling berharga bagi hamba Nya ialah rida terhadap ketentuan, sabar di saat cobaan mendera, tawakal kepada Allah kala kesulitan, dan bertobat kembali kepada-Nya. Bila keempat hal ini bisa terintegrasi di dalam diri seseorang melalui jalur mujahadah dengan tetap mengikuti sunah dan para imam, maka kewaliannya bisa dibenarkan. Sedangkan, apabila jika anugerah itu muncul dari pemberian yang berasal dari kecintaan Allah terhadapnya, sempurnalah kewaliannya. Sebagaimana disebut dalam Alquran: “Sesungguhnya pelindungku ialah yang telah menurunkan Al-Kitab (Alquran), dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.” (QS al-A’raf [7]: 196). Kategori yang terakhir ini merupakan tingkatan kewalian yang kedua, waliyyun yatawallahullah. Menurut Ibnu Athaillah, kedua derajat kewalian itu tidak bisa disamakan. Konsepsi yang pertama lebih menekankan pada hasil mujahadah dan komitmen seseorang terhadap agama. Karenanya, kategori ini lebih tepat disebut dengan kewalian mikro, wilayat assughra. Sedangkan, konsep yang kedua menitikberatkan pada rasa cinta dan perhatian yang diberikan oleh Allah untuk hamba-Nya yang terpilih. Kategori ini tidak dimiliki oleh sembarang orang. Karenanya, kerap diistilahkan dengan wilayat al-kubra. Menurutnya, klasifikasi ini cukup berdasar mengingat kata ‘shalihin’ yang dimaksud di ayat ke-196 surah al-A’raf bukan sekadar kesalehan yang dimiliki kebanyakan awam, akan tetapi makna yang dikehendaki lebih mendekati makna kefanaan dan kecintaan Allah dan hamba. Sebagaimana yang diteladankan oleh para rasul-Nya. Definisi ini sesuai dengan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Yusuf AS untuk dipertemukan dengan orang-orang saleh. Arti kata ‘shaleh’ dalam doanya itu ialah para rasul-rasul-Nya. ■ ed: subroto DOK REPUBIKA


dunia islam

B10 JAMES AKEN/REUTERS

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

ISLAM DI UGANDA

PANORAMIO.COM

Bangkit dari Keterbelakangan MUSLIM DI UGANDA MEMILIKI DUA TANTANGAN BESAR YANG HARUS SEGERA DISELESAIKAN.

JAMES AKEN/REUTERS

enjelang akhir 2006, bukit Old Kampala, Uganda, menyajikan pemandangan baru. Sebuah masjid besar berdiri di antara sejumlah bangunan tinggi. Sejak dibuka pada Oktober tahun itu, masjid tersebut seolah merepresentasikan harapan baru di kalangan Muslim di negeri Afrika Timur itu. Hanya saja, di balik itu, fakta lain justru menggambarkan keadaan yang berlawanan dengan harapan itu sendiri. Pada 1989, Islam diperkirakan dipeluk oleh 2,6 juta penduduk Uganda, atau sekitar 15 persen dari total populasi. Sedangkan data Sensus Nasional Uganda tahun 2002 menyebutkan, populasi Muslim negara tersebut hanya sebesar 12 persen. Terakhir, situs resmi pariwisata Uganda (visituganda.com) memunculkan angka baru. Jumlah populasi Muslim menyusut, menyisakan lima persen atau hanya 1,64 juta jiwa dari total 32,71 juta jiwa populasi Uganda (data Bank Dunia tahun 2009). Setelah Islam memasuki daratan Uganda sekitar 167 tahun lalu, perkembangan agama minoritas tersebut lebih mengarah pada kemunduran . Padahal, ia masuk jauh sebelum kedatangan misionaris Kristen. Sejumlah analis melakukan penelitian dan menyumbangkan banyak pemikiran yang menjelaskan penyebabnya. Menurut sebuah data yang dikutip umm.ac.id dalam artikel ‘Umat Muslim Uganda Menghadapi Tantangan’, Islam masuk ke Uganda pada 1844. Sedangkan menurut Wikipedia, mengutip data Background Note: Uganda (Departemen Negara AS), Islam dibawa masuk para pedagang Arab melalui Pantai Samudera Hindia Afrika Timur pada 1930-an. Kedatangan mereka disusul masuknya penjelajah Inggris yang mencari sumber aliran Sungai Nil pada 1860. Hampir dua dukade setelahnya, tahun 1877, tibalah misionaris Protestan di negara Afrika Timur itu, disusul misionaris Katolik pada 1879. Lalu pada 1888, Kerajaan Inggris menempatkan wilayah Uganda di bawah perjanjian Persekutuan InggrisAfrika Timur dan menguasainya sebagai daerah perwalian (protektorat) sejak 1894. Islam sampai di Uganda dari utara dan melalui jaringan pedalaman perdagangan jalur pantai Afrika Timur pada pertengahan abad ke-19. Sejumlah

M

UMWOMENVISION.ORG

Muslim Baganda (etnik yang mendiami Buganda, sebuah wilayah kerajaan subnasional di Uganda) mengikuti jejak keislaman keluarga mereka pada masa saat kabaka (sebutan untuk raja Uganda) Mutesa I memeluk Islam pada abad ke-19. Hanya saja, menurut sejarah yang dikutip umm.ac.id, masyarakat Uganda kurang terbuka menerima ajaran Islam. Sikap itu bahkan ditunjukkan oleh sang raja, Mutesa I, yang bersedia menjadikan singgasananya menjadi kerajaan Islam dengan memberikan persyaratan pada para pedagang Arab. Syarat yang diajukannya adalah agar dia diperkenankan untuk tidak melakukan khitan, sesuai hukum adat Kerajaan Buganda yang berlaku saat itu. Syarat itu tentu saja ditolak para pedagang tersebut. Menurut penganut versi ini, kemunduran Islam di Uganda pertama-tama dipengaruhi oleh faktor internal masyarakat. Sikap mereka saat menerima Islam menjadi peluang bagi penyebaran agama Kristen. Para misionaris datang dengan persiapan dan misi yang lebih matang, bukan dengan tujuan berdagang seperti yang dilakukan para pembawa Islam. Ketika kemudian agama Kristen berkembang, dominasi dan pengaruh mereka secara bertahap menghambat perkembangan Islam di Uganda. Didukung sistem pendidikan yang tidak terbatas pada hal-hal konservatif keagamaan, populasi Kristen mampu berperan langsung dengan melibatkan diri pada posisi-posisi penting. Ketika Idi Amin, seorang Muslim Uganda, menjadi presiden pada 1971, kepresidenannya menjadi sebuah kemenangan bagi komunitas Muslim Uganda. Namun, Pada 1972, pengusiran yang dilakukan Amin terhadap orang-orang Asia di negaranya berdampak secara signifikan terhadap pengurangan jumlah Muslim kala itu. Inilah versi lain penyebab mundurnya umat Islam di Uganda, seperti dikutip countrystudies.us. Presiden Amin mendeportasi sekitar 70 ribu orang Asia. Hanya sedikit yang kembali ke negara tersebut pada 1980-an untuk menuntut kompensasi pengambilalihan lahan, bangunan, pabrik, dan perumahan. Pada 1989, populasi Asia di Uganda diperkirakan hanya berjumlah 10 ribu jiwa, sepertujuh dari jumlahnya pada 17 tahun sebelumnya, sebelum deportasi massal dilakukan. Ketika pemerintahan Amin memburuk dan memunculkan kebrutalan serta kegagalan rezim, Muslim Uganda mulai menjauhkan diri dari mereka yang berhubungan dengan kekuasaan. Setelah penurunan Amin pada 1979, Muslim menjadi korban sikap balasan komunitas non-Muslim. Sikap itu terutama ditujukan kepada kelompok etnik Kakwa dan Nubian yang pernah menjadi pendukung Amin. Para misionaris setelah itu secara terang-terangan menghadapi Muslim Uganda dengan rasa permusuhan. Mereka memandang Islam sebagai sebuah agama rival dan mereka takut Islam akan menjadi agama dominan di Afrika Timur. Sikap itu sudah ditunjukkan jauh sebelumnya. Pada 1900, Uskup Anglikan menulis surat ke gubernur di Uganda, berisi permintaan untuk melindungi Distrik Busoga dari Islam. Tahun 1904, Pendeta Wilis yang kemudian

menjadi Uskup Anglikan di Uganda mengisyaratkan ketakutan mereka bahwa beberapa tahun mereka akan menjadi “Mohammedan” (umat Muhammad SAW). Tahun 1907, Pendeta Grabtree menekankan untuk melakukan lebih banyak lagi kerja misionaris di provinsi timur Uganda demi melawan penyebaran Islam. Pendeta Rowling dari Namirembe bahkan menentang pengajaran bahasa Kiswahili di negara tersebut, karena dikhawatirkan akan meningkatkan pengaruh Islam di negara itu. Dari sejumlah pengamatan yang pernah dilakukan, pandangan yang mencuat dengan banyak bukti adalah bahwa kemunduran Islam di sana dikarenakan dakwah Islam yang tidak profesional. Posisi komunitas Muslim di sana dikenal terbelakang sehingga mudah teralihkan pada persoalan-persoalan yang kurang penting dan mengabaikan yang utama. Kasus yang terjadi pada 2007 adalah salah satu contohnya. Komunitas Muslim di Distrik Iganga, daerah dengan persentase Muslim terbanyak, menyerang komunitas Muslim lainnya karena perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri. Peristiwa itu diawali respons salah satu kubu yang meminta perayaan Idul Fitri dihentikan karena dinilai salah. ●●●

Terlepas dari stigma yang melekat pada negara dengan lebih dari 80 persen penduduk Kristen (Katolik Roma dan Anglikan) itu, masyarakat Muslim di sana mulai menunjukkan upaya pengembangan. Selain Masjid Nasional Old Kampala yang oleh manajer proyeknya, Majdi M, diklaim sebagai masjid terbesar di Afrika, upaya pengembangan Islam juga dilakukan di bidang pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Universitas Islam kedua, direncanakan bernama Islamic Call University College (ICUC), dibangun mulai Oktober tahun ini, berlokasi di Masjid Nasional di Old Kampala. Juru bicara Dewan Tertinggi Muslim Uganda, Syeikh Nsereko Mutumba, mengatakan, program yang akan dibuka di sana adalah Teknologi Informasi. “Universitas juga akan menawarkan pendidikan gratis bagi siswa Muslim, katanya, seperti dikutip situs Dompet Dhuafa Hong Kong, ddhongkong.org. Sebelum ICUC terealisasi, Islamic University in Uganda (IUIU) yang terletak di Kota Mbale menjadi satu-satunya universitas Islam di sana. Universitas yang terdiri atas empat kampus di empat lokasi berbeda itu didirikan pada 1988 dengan jumlah mahasiswa pertama sebanyak 80 orang. Tujuan utama dari universitas ini adalah untuk menyediakan pendidikan tinggi bagi komunitas Muslim yang berbicara bahasa Inggris di selatan dan timur Afrika. Upaya penguatan Islam juga dilakukan Muslim Uganda di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Agustus 2009, terjadi aksi bersama guru Muslim. Mereka menolak penempatan kepala sekolah nonMuslim di sekolah-sekolah Islam. Asosiasi Guru Muslim Uganda mengatakan, penempatan kepala sekolah non-Muslim di sekolah Islam sama saja dengan pemberangusan Islam secara langsung. ■ c15 ed: subroto


sastra eorang lelaki sedang menjalani tes calon presiden tahun 2014. Tubuhnya yang masih gagah dan tegap meski usianya sudah memasuki kepala lima, ditambah air mukanya yang berwibawa dan bijaksana, menjadikannya layak memimpin negara dan bangsa Indonesia yang sudah karut-marut dan banyak masalah. “Apa yang menjadikan Anda mencalonkan diri dalam Pilpres 2014 ini?” tanya salah seorang juri. “Saya ingin memperbaiki Indonesia secara menyeluruh, nasib bangsanya, kekayaan alamnya, dan namanya di tingkat internasional. Saya ingin mengharumkan nama Indonesia dengan memperbaiki segala sistem yang sudah ada sekarang.” “Anda yakin?” “Yakin.” “Apa modal Anda?” “Keyakinan.” “Hanya itu?” “Ya.” “Tidak mempunyai kepentingan-kepentingan pribadi?” “Tidak.” “Mantap sekali Anda menjawab. Apakah Anda tidak tahu banyak mantan presiden yang mencalonkan diri lagi?” “Saya tahu.” “Tahukah Anda bahwa saingan-saingan Anda nanti adalah orang-orang yang sudah berpengalaman dan kuat-kuat?” “Saya punya kekuatan uang dan koneksi.” “Baiklah, melihat kemantapan Anda, Anda seharusnya lulus, tapi sebelum kami meluluskan Anda ikut dalam Pilpres 2014 ini, kami akan ajak Anda menaiki karpet waktu.” “Karpet waktu?” “Ya, tidak usah banyak bertanya, ikuti saja kami.” “Baik.” Pada akhirnya seorang juri yang banyak bertanya tadi membawa lelaki itu ke dalam suatu tempat. Di tempat yang tersembunyi itu terdapat sebuah karpet merah mirip sebuah permadani. Lampu yang hanya lima watt menjadikan lelaki yang bermata rabun jauh itu tidak dapat jelas melihat detail karpet itu. “Mari kita duduk di karpet itu!” ajak sang juri. Lelaki itu menurut. “Anda tidak usah banyak bertanya, ikut saja.” Sekali lagi juri itu mengingatkan. Meski sebenarnya merasa aneh dan merasa takut, lelaki itu menurut saja. Dengan sedikit ragu, lelaki itu duduk mengikuti juri yang telah lebih dulu duduk bersila. “Pejamkan mata!” “Baik.” Lelaki itu pun memejamkan mata. Semakin ketakutanlah hatinya, namun tak bisa berbuat apa-apa, apalagi pintu ruangan dikunci. Hanya pasrah yang bisa dilakukannya. Beberapa saat kemudian terdengar suara bising sebuah mesin, padahal di ruangan itu hanya ada karpet. Lelaki itu terkejut, namun dia tak berani membuka mata. Hanya sekitar satu menit suara mesin itu membisingkan ruangan, yang kini dirasakan lelaki itu dalam mata terpejamnya adalah sebuah ruangan terbuka dan semilir angin yang terasa panas. “Bukalah mata Anda.” Perlahan, lelaki itu membuka mata. Betapa terkejutnya dia karena yang didapatinya adalah sebuah gurun pasir. Dan, tempatnya duduk adalah sebuah batu besar, bukan lagi karpet yang tadi. “Kita berada pada masa pemerintahan Sayidina Umar bin Abdul Aziz.” Ucap sang juri menjawab keheranan lelaki itu. “Siapa dia?” “Beliau pemimpin negara yang adil. Setelah pemerintahan Khulafaur Rasyidin, tidak ada lagi pemimpin yang seadil beliau. Beliau sangat berhati-hati mengurus tanggung jawab yang diamanahkan padanya. Beliau amat takut kalau tidak dapat bersikap adil. Karena itulah beliau lebih mengutamakan keperluan rakyat daripada diri dan keluarga.” “Memangnya masih ada pemimpin seperti itu setelah wafatnya Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin?” “Sekarang kita lihat buktinya. Mari kita ke rumah beliau.” Sang juri mengajak lelaki itu berjalan. “Salah satu kehebatan Khalifah Umar bin Abdul Azis yang luar biasa adalah beliau malah hidup miskin setelah diangkat menjadi khalifah. Anda tahu khalifah itu apa?” “Semacam presiden di negara kita.” “Yap, Anda benar. Khalifah Umar menempati rumah yang hanya cukup untuk dirinya. Karena setelah diangkat menjadi khalifah, seluruh kekayaannya diberikannya pada baitulmal.” Papar sang juri membuat hati sang calon presiden kecut. “Benar-benar ini rumahnya?” tanya lelaki itu tak percaya karena semula dia mengira akan melewati rumah gubuk itu dan menuju rumah yang lebih baik dari yang dilihatnya. “Ya, ini benar-benar rumah beliau.” Sang juri memperlihatkan sebuah rumah yang teramat sangat kecil dan sederhana. Lelaki itu mengintip dari balik jendela yang atapnya hanya terbuat dari daun kurma itu. Ternyata, di dalam

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

S

CALON PRESIDEN

RENDRA PURNAMA/REPUBLIKA

Oleh Virgorini Dwi Fatayati

rumah itu hanya terdapat sebuah cangkir, sebuah piring, dan sebuah alas lilin, tidak ada alas untuk tidur. “Mari kita naik lagi ke karpet.” Ajak sang juri, lelaki itu menurut saja. Tiba-tiba dua lelaki itu sudah dibawa ke tempat yang gelap. “Di mana ini?” tanya sang calon presiden. “Masih di tempat yang sama, tapi kita berada di malam hari.” Sahut sang juri. Beberapa saat kemudian, terdengar seseorang mendatangi rumah Khalifah Umar. “Siapa?” tanya Khalifah Umar dari dalam rumah. “Saya, Ayah,” jawab orang yang datang yang ternyata putranya. “Ada apa?” “Ibu menyuruh saya berjumpa ayah.” “Untuk apa?” “Membicarakan masalah keluarga.” “Kalau begitu tunggu sebentar.” Sang calon presiden dan sang juri mengintip dari lubang dinding. Dilihatnya khalifah Umar meniup lilin satu-satunya yang ada di ruangan itu sehingga rumahnya menjadi gelap gulita. Kemudian, Khalifah Umar membukakan pintu untuk anaknya. “Mengapa gelap begini, Ayah?” “Maafkan Ayah, anakku, rumah ini bukan milik kita dan lampu ini bukan milik kita. Oleh karena Ayah adalah pemimpin rakyat, Ayah wajib menjaga uang rakyat

untuk kepentingan rakyat. Ayah tidak mau gunakan untuk kepentingan keluarga sehingga merugikan negara. Ayah takut di hadapan Allah nanti akan ditanya mengapa Ayah gunakan minyak rakyat untuk kepentingan keluarga.” Papar Khalifah Umar panjang lebar. “Jadi, kalau aku ke sini untuk membicarakan masalah negara, ayah akan tetap menyalakan lampu, tapi kalau untuk membicarakan masalah keluarga ayah mematikan lampu?” “Ya, kau benar anakku, masalah keluarga kan masalah pribadi, ayah tidak mau menggunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi,” ujar Khalifah Umar lagi. Sang calon presiden dahinya berkerut, rasa kesal menyergapnya. “Anda dengar itu? Anda paham?” tanya sang juri. “Ya, tapi berlebihan sekali kalau hanya uang untuk lampu saja beliau tidak mau menggunakannya, padahal rakyatnya tidak akan menuntut kalau hanya sedikit.” “Beliau tidak berlebihan, tapi terlalu berhati-hati.” “Ah, mana ada manusia seperti itu? Ini pasti hanya dongeng.” “Tidak ini nyata, kalau tidak percaya akan aku tunjukkan kepemimpinan pemimpin-pemimpin lain yang patut dicontoh.” “Tidak perlu, aneh, aku tidak percaya!” Sengit sang calon presiden lagi. “Ngomong-ngomong, mengapa tibatiba aku memahami bahasa Arab?” “Karena dengan menaiki karpet ini, kita akan memahami semua bahasa di dunia.” Bisik sang juri kepada

B11

lelaki yang akhirnya termenung-menung. “Kita naik lagi ke karpet,” ajak sang juri lagi. Tak lama kemudian, mereka tiba kembali di kegelapan malam, masih di tempat yang sama. “Dengar, beliau sedang menangis di atas sajadah,” bisik sang juri. “Mengapa Ayah menangis?” tanya istri khalifah Umar. “Bagaimana aku tidak menangis? Aku telah diangkat menjadi raja kaum Muslimin dan orang asing. Yang sedang aku pikirkan sekarang adalah nasib orang-orang miskin yang kelaparan. Orang yang sakit, yang tak berpakaian dan menderita, yang tertindas, orang asing yang dipenjara. Mereka yang banyak anak, tapi miskin. Serta, mereka yang berada di tempat-tempat yang jauh. Aku merasakan, pada hari kiamat tentu aku akan ditanya oleh Allah keadaan mereka yang di bawah penguasaanku. Aku takut tidak ada pembelaan yang dapat membantuku. Karena itu aku menangis.” “Anda dengar itu? Ayo, kita kembali naik ke karpet!” Beberapa saat kemudian, dua lelaki itu sudah berada di tempat yang sama dalam keadaan terang. “Ini sudah pagi,” ujar sang juri. “Lihat ada yang datang,” seru sang calon presiden menunjuk pada seorang nenek. Nenek itu mendatangi rumah Khalifah Umar dengan tergesa-gesa. “Demi Allah aku bermimpi aneh sekali.” Ujar nenek itu. “Ceritakanlah mimpimu.” Kata Khalifah Umar. “Aku bermimpi melihat neraka yang berkobar apinya. Dan, ada titian siratul mustaqim di atasnya. Kemudian, Abdul Malik bin Marwan dibawa di atas titian itu lalu jatuh ke neraka jahanam. Kemudian, dibawa al-Walid bin Abdul Malik moyang Anda, setelah hampir ke ujung kemudian dia jatuh. Kemudian, dibawa Sulaiman bin Abdul Malik, nasibnya pun begitu juga.” “Teruskan … teruskan …,” ujar Khalifah Umar gundah, suaranya bergetar, kecemasannya menjadikan tubuhnya menggigil dan ketakutannya bisa dilihat oleh sang juri dan sang calon presiden.. “Setelah itu giliran Anda … saat giliran Anda … Anda, Anda masuk .…” Bug! Belum selesai si nenek bercerita, tubuh Khalifah Umar terjatuh. “Ya Tuhan … ya Allah, aduh, bagaimana ini? Khalifah, khalifah, mengapa Anda? Ada apa dengan Anda?” Si nenek mengguncang-guncang tubuh Khalifah Umar dengan penuh cemas, sejurus kemudian berdatanganlah orang-orang mendekati tempat itu. “Cepat kita kembali ke karpet!” Secepat kilat pula mereka sudah tiba di ruangan kosong lagi. “Apa yang terjadi pada Khalifah Umar?” tanya lelaki itu penuh rasa ingin tahu. “Beliau wafat karena takut dirinya juga menerima nasib yang sama dengan pendahulu-pendahulunya. Usianya masih 36 tahun dan beliau hanya memerintah selama dua tahun. Seluruh hartanya sebelum menjabat menjadi khalifah diserahkan semua ke baitulmal dan beliau hidup seperti rakyat biasa. Ketika beliau wafat, semua berdukacita, termasuk mereka yang bukan Islam. Terasa betapa makmurnya mereka hidup di bawah pemerintahan beliau. Kambing dan serigala yang saat pemerintahan beliau berbaikan, setelah beliau wafat bermusuhan lagi.” “Mengapa bisa begitu?” “Karena beliau orang bertakwa, tak ada seujung rambut pun beliau punya kepentingan dunia, sekalipun sanjungan atau kehormatan, apalagi harta.” “Maksud Anda, dia hanya punya kepentingan dengan akhirat?” “Ya, dia merasa jadi pemimpin adalah amanat Tuhan yang harus dijalankannya dengan baik dan benar. Dengan penghormatan saja beliau merasa tersiksa, apalagi dengan harta.” Sang calon presiden terdiam dan termenung. “Apakah Anda siap menjadi presiden seperti beliau?” tanya sang juri. Sang calon presiden tidak menjawab, dia malah tergugu menangis. “Lho, mengapa Anda malah menangis?” “Ada apa saya ini? Tidak pernah terpikir sedikit pun dalam diri saya menjadi orang seperti beliau, bahkan tidak sedikit pun saya memiliki sifat seperti beliau, berani-beraninya saya mencalonkan diri.” Masih tergugu lelaki itu menjawab. “Lantas?” “Periode ini saya mengundurkan diri, saya ingin memperbaiki diri dulu dan juga memperbaiki niat saya mencalonkan diri jadi presiden. Atau, mungkin juga saya tidak berani-berani lagi mencalonkan diri menjadi presiden. Seumur hidup.” “Memang seharusnya begitu,” batin sang juri dalam hati sambil tersenyum. “Kita sedang sangat membutuhkan pemimpin yang dipilih oleh Tuhan, bukan manusia.” ■ Sentul, 260811

Penulis adalah seorang guru. Aktif menulis sejak kelas 1 sekolah menengah pertama. Puluhan karyanya dimuat di sejumlah surat kabar dan majalah. Pertama menulis, karyanya langsung dimuat di sebuah surat kabar nasional.


mualaf

REPUBLIKA ● AHAD, 30 OKTOBER 2011

B12

MATTHIEU CIOCCOCINI

Islam Mengobati Kekosongan Hatiku

BAGINYA, ISLAM ADALAH OBAT TERBAIK DAN ALLAH ADALAH DOKTER PALING MENGAGUMKAN YANG PERNAH ADA.

sia Matthieu Cioccocini masih sangat muda saat Allah membuka hatinya. Kekosongan yang telah dialaminya sejak kecil membuat pria Prancis ini mudah menerima Islam.

U

Matthieu terlahir dari sepasang orang tua yang tak pernah mengajarinya tentang agama, 22 tahun lalu. Ibunya adalah seorang Katolik yang jarang mengunjungi gereja. “Ayahku bahkan tidak memercayai adanya Tuhan,” katanya. Islam menjadi anugerah dalam hidup Matthieu. Berawal dari bola, anugerah itu perlahan mengobati kerinduannya kepada Tuhan. Matthieu dilahirkan di wilayah timur laut Prancis. Sejak berumur 13 tahun, ia dan keluarganya pindah ke wilayah Pantai Barat Daya, wilayah yang banyak dihuni kaum imigran. Mereka berasal dari dari Maroko, Turki, Algeria, dan Tunisia. “Aku berteman dan bermain dengan anak-anak dari semua negara itu. Di antara kami semua, hanya aku yang berasal dari Prancis,” kata Matthieu. Sore itu, ia tengah bermain sepak bola dengan teman-temannya saat seorang fi sabilillah (bahasa Arab: orang yang berjuang di jalan Allah), sebutan Matthieu untuk anggota kelompok dakwah, mendatangi mereka. Permainan pun berhenti dan teman-temannya segera mengerumuni pria yang kemudian berbicara banyak hal tentang Islam, sesuatu yang sama sekali tak dipahami Matthieu. Matthieu tak segera bergabung dengan kerumunan kecil itu, hingga pria fi sabilillah itu memanggilnya untuk ikut bergabung. Setelah itu, ia mengundang Matthieu untuk datang ke masjid dan mempelajari beberapa hal tentang agama di sana. “Aku datang karena aku ingin tahu.” Ia tertarik dengan apa yang dijumpainya di masjid dan memutuskan untuk kembali datang keesokannya. Matthieu mulai tertarik untuk ikut melakukan shalat

dan menanyakan banyak hal mengenai Islam kepada orang-orang yang dijumpainya di sana. “Aku semakin terbawa dalam agama ini dan aku memutuskan untuk tidak berhenti mempelajarinya.” Matthieu tak hanya tertarik, namun juga terkesan dan kagum dengan persoalan agama yang tengah dipelajarinya. “Mungkin saat itu aku tertarik karena tidak memahami apa pun (tentang agama) sebelumnya,” katanya. Ia mengaku, kekagumannya kerap bercampur perasaan heran saat melihat Muslim melakukan amalan-amalan tertentu, seperti puasa. Ia takjub pada bagaimana mereka mampu menahan diri dari lapar dan haus sepanjang hari hingga sebulan lamanya. “Itu tidak biasa dan menakjubkan,” katanya. Perasaan serupa dirasakannya saat mengamati berbagai hal tentang Muslim lainnya. “Seperti Eid (hari raya), misalnya, sungguh mengesankan.” “Aku sangat muda waktu itu, bahkan mungkin terlalu muda untuk mendalami Islam,” ujar Matthieu. Dan, yang mengejutkan banyak orang setelah itu adalah bahwa keluarganya sama sekali tidak keberatan dengan kepindahannya ke Islam dan tetap memperlakukannya sebagai bagian dari mereka. “Mereka tidak ingin membuatku surut dan jatuh dengan menentang keputusan yang telah kubuat, mereka membantuku,” kata pria yang sedang mendalami administrasi bisnis di sebuah universitas di New Zealand itu. Matthieu bersyukur, karena ia tahu mereka yang berpindah agama menjadi Muslim umumnya memiliki banyak permasalahan dengan keluarga mereka. Sedangkan, keluarganya justru membebaskan dirinya melakukan dan memutuskan apa pun yang ia inginkan. Satu waktu, Matthieu berbincang dengan kedua orang tuanya tentang Islam yang mantap dijadikannya pegangan hidup. Orang tuanya senang dengan apa yang dipilihnya dan berpesan agar ia hanya menghabiskan waktu di tempat yang aman, bukan di jalanan. “Hebatnya, mereka berpikir bahwa masjid adalah tempat yang aman dan mereka merasa aman saat saya berada di masjid,” katanya. Hasil pembicaraan itu seolah menjadi kesepakatan antara Matthieu dan kedua orang tuanya. Tidak sulit bagi Matthieu untuk memenuhi harapan keduanya. “Mereka berpikir bahwa bisa saja aku melakukan halhal negatif, seperti mengejek orang, bertengkar, atau mencuri jika sering berada di jalanan.” ●●●

Islam memberi dampak yang sangat baik bagi Matthieu. Di antaranya mengajarinya banyak hal tentang bagaimana menghormati orang lain. “Islam juga mengajarkan cara berpikir dan bersikap. Ia mendorong umatnya agar belajar dan menggapai banyak pengetahuan untuk kehidupan pada masa sekarang dan nanti.” Bagi Matthieu, Islam menjadi obat bagi orang yang

membutuhkan penyembuhan. Ia mencontohkan, orang-orang yang dipenjara karena kejahatan tertentu, lalu mencoba menemukan Islam. Mereka akhirnya menjadi orang yang baik setelah itu. Pecandu narkoba dan alkohol adalah satu contoh lain. “Mereka tidak bisa berharap pada apa pun atau siapa pun untuk membantu mereka, namun ketika menemukan Islam mereka menjadi benar-benar ‘sembuh’,” ujarnya. “Itu adalah obat yang sangat bagus dan Allah adalah dokter yang paling menakjubkan untuk bisa menjaga kita. Jika kamu berusaha menemukan-Nya, Ia akan sangat membantumu,” kata pria yang bercita-cita menjadi pebisnis internasional ini. Karena itu, ia berharap, teman-temannya yang telah kecanduan narkoba, mengonsumsi alkohol, dan terjerumus dalam seks bebas akan menemukan Islam seperti dirinya. “Islam sangat banyak membantuku dalam kehidupan yang selama ini kujalani.” Mahasiswa yang sedang menempuh tahun keempatnya itu bersyukur telah dibimbing pada Islam melalui cara yang tidak pernah disangkanya. Hampir sepuluh tahun lamanya ia hidup dengan Islam di dadanya. Ketakutannya menjadi Muslim Eropa tidak terbukti. Meski tinggal di lingkungan Muslim minoritas, Matthieu justru semakin meyakini Islam sebagai anugerah bagi hidupnya. “Mereka umumnya memiliki pandangan yang kurang baik tentang Islam, namun mereka telah mulai memahami bahwa Islam tak seburuk yang mereka kira.” Yang terpenting, menurut Matthieu, adalah memperlakukan mereka dengan cara yang baik dan menunjukkan peran baik dalam masyarakat. “Sebagai murid yang baik, teman yang baik, atau tetangga yang baik,” ujarnya. Semua itu, katanya, tidak hanya memunculkan nilai positif tentang diri Muslim itu sendiri, tetapi juga penilaian positif tentang Islam. Penilaian itu penting, menurutnya, terlebih di lingkungan minoritas Muslim seperti negaranya. Di Eropa, ia dihadapkan pada tantangan untuk mengubah paradigma masyarakat yang menilai Islam sebagai agama teroris atau agama poligami yang menomorduakan perempuan. Citra itu didukung oleh kecemasan atas fakta bahwa Islam cepat berkembang di Eropa dan banyak penduduknya yang memeluk Islam. “Dampaknya adalah seperti yang dialami Muslimah di Prancis. Mereka tidak diperbolehkan mengenakan jilbab ke sekolah,” ujarnya prihatin. Ia berpendapat, hal itu tidak akan terjadi jika orang mau mencari tahu tentang Islam. Misalnya, dengan membuka buku, menjelajah internet, atau mengakses youtube. “Kamu akan temukan banyak hal tentang Islam yang tidak sulit untuk dipahami. Insya Allah itu akan sangat membantumu mengenal Islam dan membuktikan bahwa semua hal buruk tentang Islam yang disampaikan media itu tidak benar,” pesannya. ■ c15 ed: subroto


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.