jumat 27 april 2012

Page 21

SATU PSSI TUNGGU KEPUTUSAN AFC Baca Hal-24

SPORTAINMENT 21

Radar Cirebon Group

JUMAT LEGI, 27 APRIL 2012

2 REAL MADRID

V

B MUNCHEN 1

(Agregat 3-3, Bayern lolos setelah menang adu penalti 3-1)

REVANS DI ALLIANZ

MADRID - Mimpi Bayern Munchen terwujud. Mereka akhirnya berhasil mencapai final Liga Champions dan akan bertanding di hadapan publiknya sendiri di Allianz Arena, 19 Mei nanti. Mereka akan bertarung dengan Chelsea yang menyisihkan Barcelona. Susah payah mereka mencapai final. Tiket final baru mereka pegang setelah menang adu penalti atas Real Madrid 3-1 pada second leg semifinal di Santiago Bernabeu, kemarin dini hari. Terpaksa dilakukan karena ketika waktu normal dan perpanjangan skor 2-1 untuk Real. Nah, itu artinya secara agregat, mereka imbang 3-3. Sebab, ketika di Allianz Arena, Bayern menang 2-1. Di Bernabeu, Real langsung unggul 2-0 pada 14 menit pertama melalui dua gol Cristiano Ronaldo. Gol pertama dari titik penalti menit keenam dan gol kedua di menit ke-14. Bayern menjaga harapan dengan gol Arjen Robben pada menit ke-27 melalui eksekusi penalti. Setelah itu tidak ada lagi gol tercipta dan terpaksa dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Kembali tidak ada gol, maka adu penalti jadi jalan terakhir. Saat adu penalti, tiga eksekutor Real gagal, yakni Ronaldo, Kaka, dan Sergio Ramos. Hanya Xabi Alonso yang sukses. Sedangkan, Bayern hanya Toni Kroos yang gagal, adapun tiga eksekutor lain, yakni David Alaba, Philipp Lahm, dan Bastian Schweinsteiger sukses. “Kami semua serasa mau mati karena kelelahan, tetapi kami sangat menikmatinya. Sejak diputuskan final akan dilaksanakan di Allianz Arena, kami semua langsung mematok target, kami harus berada di sana,” ungkap Schweinsteiger, seperti dikutip Reuters. Senada dengan gelandang timnas Jerman itu, sang pelatih Jupp Heynckes juga tidak kalah girangnya. “Saat saya memikirkan fakta bahwa kami punya peluang bermain di final di stadion kami. Ini menjadi sesuatu yang gila,” kata Heynckes, seperti dikutip AFP. Berikutnya mereka harus berhadapan dengan Chelsea. Ini menjadi kali ketiga sepanjang sejarah mereka bersua. Sebelumnya, mereka pernah bertarung pada perempat final Liga Champions 2004-2005. Ketika itu, The Blues -julukan Chelsea- unggul agregat 6-5 untuk lolos ke semifinal. Laga final di Allianz bisa jadi laga revans. Nah, sampai saat ini masih ada alumni perempat final 2004-2005 yang membela Chelsea dan Bayern. Dari kubu Chelsea ada Frank Lampard, Didier Drogba, Petr Cech dan John Terry. Nama terakhir akan absen karena skorsing. Sedangkan dari kubu Bayern tinggal Schweinsteiger. Bagi Heynckes, ini kali kedua dia mencapai final Liga Champions. Dulu, dia pernah merasakannya pada 1997-1998 bersama Real. Hasilnya, Heynckes

SAPA FANS. Schweinsteiger dkk selebrasi di depan pendukung Munchen.

FOTO: PIERRE-PHILIPPE MARCOU/AFP

membawa Real juara Liga Champions untuk kali ketujuh sepanjang sejarahnya. Di sisi lain, kegagalan itu benar-benar menyakitkan bagi Real yang semula difavoritkan lolos ke final. “Tentu mengecewakan, tetapi kami harus mengatasi hal itu. Inilah sepak bola, kami tidak bisa selamanya menang,” kata Xabi Alonso, gelandang Real. Bek Real Sergio Ramos yang menjadi salah satu algojo yang gagal di adu penalti, tetap bangga dengan hasil musim ini. “Kami ingin sekali main di final. Tetapi, tetap saja ini tidak merusak musim indah kami. Bayern tim hebat dan saya tetap bangga dengan raihan klub ini,” jelasnya. (ham)

BRILIAN. Manuel Neuer (kiri) menahan eksekusi penalti Cristiano Ronaldo di kesempatan pertama adu penalti.

FOTO: JUAN MEDIA/ REUTERS

Dapat Pujian dari Lawan MANUEL Neuer patut dipuji atas performa gemilangnya pada adu penalti melawan Real Madrid pada second leg semifinal Liga Champions, kemarin dini hari. Kiper timnas Jerman itu menggagalkan eksekusi penalti Cristiano Ronaldo dan Kaka. Satu penalti Real lainnya yang gagal adalah Sergio Ramos yang sepakannya melenceng ke atas mistar gawang. Xabi Alonso menjadi satu-satunya eksekutor Real yang berhasil menaklukkan Neuer. Dia melompat ke kiri gawangnya dan bola mengarah ke kanan gawang. “Saya termotivasi menggagalkan penalti-penalti itu, meski keberuntungan juga memainkan peran. Luar biasa rasanya ada dua final di hadapan kami (Liga Champions dan DFB Pokal),” bilang kiper berusia 26 tahun itu, seperti dikutip AFP. Sama halnya dengan lolosnya Bayern ke final Liga Champions, untuk lolos ke final DFB Pokal, mereka harus melalui adu penalty dan Neuer memainkan perannya. “Kepercayaan diri teman-teman membuat saya merasa kuat,” jelas Neuer. Di semifinal DFB Pokal, Bayern ditahan imbang Borussia Monchengladbach tanpa gol. Terpaksa pertandingan harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu, tetapi hasilnya tetap sama tidak ada gol yang tercipta. Tiket menuju final DFB Pokal pun terpaksa ditentukan melalui adu penalti. Hasilnya, Bayern menang 4-2. Semua eksekutor penalti Bayern sukses menjalankan tugas, sedangkan dua eksekutor Monchengladbach gagal, yakni Havard Nordtveit dan Dante. Ku a l i t a s Neuer sebagai kiper

bahkan mendatangkan pujian dari kubu lawan. “Neuer merupakan kiper hebat. Posturnya sangat tinggi dan mampu menguasai ruang dengan baik. Intuisinya juga hebat. Saya harus mengakuinya,” kata Emilio Butragueno, direktur Real Madrid, seperti dikutip Goal. Butragueno menolak menyalahkan para pemain Real atas kegagalan di adu penalti. “Para pemain kami mengeksekusi

penalti dengan baik. Menurut saya, itu karena jasa kiper yang menyelamatkan,” jelasnya. Dari kubu Real, Ramos yang gagal sebagai eksekutor keempat mengaku menyesal tetapi tidak kapok. “Penalti sulit diprediksi. Mereka yang gagal tidak bisa disalahkan. Saya tidak beruntung, tapi saya sangat percaya diri dan ini tidak membuat saya trauma,” bilang bek timnas Spanyol itu. (ham)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.