
9 minute read
Meningkatkan Fase Generatif pada Tanaman Melalui Pemanfaatan Keong Mas sebagai Pupuk Organik Cair
MENINGKATKAN FASE GENERATIF PADA TANAMAN MELALUI PEMANFAATAN KEONG MAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR
Nur Atika Dura Asla
Advertisement
Politeknik Pembangunan Pertanian Malang Surel: nuratikaduraasla@gmail.com
ABSTRAK: Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada petani tentang pemanfaatan keong mas sebagai bahan dasar dalam pupuk organik cair, karena masih banyak petani yang menganggap keong mas sebagai hama pengganggu terutama ditanaman padi dan masih kurangnya pengetahuan petani tentang manfaat keong mas. Pupuk organik cair adalah dari keong mas bermanfaat pada fase pembuahan (Generatif) tanaman dan mengandung unsur hara nitrogen, kalium dan phospor yang sangat diperlukan tanaman pada fase generatif tanaman.
Kata- kata kunci: fase generatif, keong mas, manfaat, pupuk organik cair, tanaman
Keong mas (Pamaceae canaliculata) atau disebut juga siput murbei yang termasuk ke dalam kelas gastropoda, familia ampullaridae. Keong awalnya berasal dari Benua Amerika dan diperkenalkan di Asia pada tahun 1980an. Keong ini menjadi hama serius di Indonesia terutaman ditanaman padi, keong ini menyerang batang dan daun padi yang masih muda sehingga bisa menyebabkan tanaman padi bisa mati. Keong mas bisa hidup dan menyukai berbagai habitat seperti sawah, rawa, sungai, irigasi, kolam.
Siklus hidup keong mas bergantung kepada temperatur, hujan, ketersediaan air, dan makanan. Pada lingkungan yang temperaturnya tinggi dan makanan yang cukup, siklus hidupnya lebih pendek sekitar tiga bulan dan produksi sepanjang tahun. sedangkan pada lingkungan dengan jika makanan kurang, siklus hidupnya lebih pangjang dan
237
berproduksi pada musim semi atau awal musim panas. Satu ekor betina dapat menghasilkan 15 kelompok telur berkisar 1000-1200 butir. Telur diletakkan dalam kelompok pada tumbuhan, pematang, ranting dan lain-lain. Beberapa sentimeter diatas permukaan air. Pada umumnya telur berwarna merah muda dengan diameter telur berkisar antara 2,2-3,5 mm. siput ini meletakkan telurnya berkelompok sehingga seperti membentuk buah murbei. warna telur siput murbei akan berubah lebih muda jika ingin mendekati masa masa menetas. Telur ini menetas setelah 8-14 hari dengan daya tetas berkisar antara 61-75 % dan daya tetasnya berkurang jika terkena air.
Klasifikasi keong mas
Phylum : Mollusca Kelas : Gastropoda Sub kelas : Prosobranchia
Ordo : Mesogastropoda Superfamily : Cyclophoracea/Architaenioglossa Family : Ampullaridae Genus : Pomacea
Spesies : Pomacea canaliculata
Morfologi keong mas
Cangkang berbentuk bulat, berwarna kuning hingga coklat tua. Pada bagian di sekitar sutura warna cangkang menjadi lebih muda. Dinding cangkang tebal, beberapa diantaranya memiliki "pita" melintang berwarna coklat tua hingga tepi mulut cangkang. Sulur tinggi danruncing. Seluk berjumlah 5,25-5,50. Seluk akhir membulat. Pusat cangkang berbentuk celah. Sutura melekuk membentuk kanal yang dalam. Mulut cangkang lonjong, bagian atasnya menaik
238
sehingga terlihat agak meruncing di bagian atas. Warna dinding dalam mulut cangkang sama dengan dinding luarnya. Tepi mulut cangkang tidak menebal dan membentuk pola yang menerus dengan jeda.
Hewan ini dapat hidup antara 2 sampai 6 tahun dengan fertilitas yang tinggi. Ukuran makanan mempengaruhi ukuran keong. Berdasarkan hasil penelitian MS Dela Cruz, RC Joshi, dan AR Martin (2001), Tutup rumah siput (operculum) siput murbai betina (a1) berwarna putih cekung dan yang jantan cembung (a2). Tepi mulut rumah siput betina dewasa melengkung kedalam (b1), sedangkan tepi rumah siput yang jantan melengkung keluar. Keong mas memiliki tentakel yang menempel, dapat memanjang, dan bisa lebih panjang dari tubuhnya. Tentakel ini merupakan bagian yang fungsinya sangat penting. Keong mas bersifat amphibi, karena mempunyai dua alat pernafasan yaitu insang dan organ yang menyerupai paru-paru. Keong mas akan bernafas pada ingsang saat berada didalam air dan akan bernafas dengan paru paru ketika berada didarat. Keong mas dapat dengan mudah ditemukan di sawah ketika pada saat pengolahan lahan, ditempat persemaian bibit padi, saat memulai penanaman dan di irigasi.
Gejala Serangan
Keong mas merusak tanaman padi yang baru di tanam dengan cara memarut jaringan tanaman lalu memakannya. Gejala serangan hama ini terlihat pada bibit yang hilang, tangkai dan helai daun yang rusak akibat bekas gigitan dan pada batang muda terpotong – potong, bahkan serangan berat dapat memakan seluruh tanaman padi.
239
Walaupun keberadaannya tidak diinginkan tetapi keong mas juga memiliki manfaat untuk tanaman terutama pada fase generatif.
FASE GENERATIF TANAMAN
Pertumbuhan tanaman adalah penambahan ukuran tanaman, jumlah daun dan bentuk tanaman. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal (genetik) dan faktor external (lingkungan). Faktor internalnya antara lain: kekebalan tambuhan terhadap iklim, tanah dan biologis, laju fotosintesis, respirasi tanaman, klorofil tanaman, diferensiasi dan aktivitas enzim. untuk faktor internalnya, meliputi iklim (cahaya, suhu dan temperatur), biologis (hama, penyakit, gulma dan mikroorganisme tanah). Pertumbuhan tanaman ini di bagi menjadi 2 yaitu fase vegetatif dan fase generatif. Fase vegetatif adalah fase dimana terjadi pada perkembangan akar, pertumbuhan daun dan batang. Fase vegetatif ini meliputi 3 proses utama, yaitu: (1) pembelahan sel, (2) Perpanjangan sel, dan (3) tahap pertama dari diferensiasi sel. Untuk fase generatif atau fase reproduksi, perkembangan pada fase ini dimulai dengan inisiasi bunga. Pada fase ini meliputi pembentukan dan perkembangan bunga, buah dan biji. Hal yang terpenting pada fase ini adalah pembuatan sel- sel, kuncup bunga, buah dan bijinya, pembentukan koloid hidrofilik dan perkembangan alat penyimpanan makanan. Fase generatif ini lebih difokuskan atau diutamakan pada proses pembungaan dan pembuahan. Dan karbohidrat pada fase ini akan disimpan terlebih dahulu oleh tanaman. Fase generatif tanaman membutuhkan unsur hara phospor, kalium dan nitrogen yang cukup. Adapun fungsi unsur hara tersebut bagi tanaman yaitu:
240
1. Nitrogen a. Meningkatkan pertumbuhan tanaman. b. Meningkatkan produksi dedaunan sehingga sangat cocok untuk tanaman sayuran. c. Mengatur pertumbuhan vegetatif tanaman. d. Membantu mengolah karbohidrat pada tanaman. e. Meningkatkan PH tanah. 2. Fosfor
a. Membantu pembentukan bunga dan buah. b. Mendorong pertumbuhan akar muda. c. Mempercepat pematangan buah / biji. d. Berfungsi untuk pengangkut energi hasil metabolisme dalam tanaman.
3. Kalium
a. Membentuk dan mengangkut karbohidrat. b. Membantu perkembangan akar tanaman. c. Memperkuat tegaknya batang sehingga tanaman tidak mudah roboh.
d. Meningkatkan kualitas buah. e. Membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit
Unsur hara N, P, K ini juga terdapat pada keong mas. Keong mas (Pamaceae canaliculata) atau disebut juga siput murbei yang termasuk ke dalam kelas gastropoda, familia ampullaridae. Keong awalnya berasal dari Benua Amerika dan diperkenalkan di Asia pada tahun 1980an. Keong ini menjadi hama serius di Indonesia terutaman ditanaman padi, keong ini menyerang batang dan daun padi yang
241
masih muda sehingga bisa menyebabkan tanaman padi bisa mati. Keong mas bisa hidup dan menyukai berbagai habitat seperti sawah, rawa, sungai, irigasi, kolam.
PEMANFAATAN KEONG MAS UNTUK TANAMAN
Di balik keberadaannya yang sangat mengganggu, keong mas memiliki banyak manfaat untuk tanaman. Keong mas bisa digunakan untuk dasar pupuk cair organik (ekihi). pupuk cair dapat adalah pupuk yang dibuat menggunakan bahan bahan alami. Keong mas kaya akan nutrisi untuk tanaman seperti protein 12,2 gram, lemak 0.4 gram, karbohidrat 6.6 gram, fosfor 61 mg, sodium 40 mg, potassium 17 mg, riboflavin 12 mg, dan niacin 1,8 mg (Kusriningrum, 2012). Ekihi keong mas mengandung auksin yang mampu merangsang pertumbuhan tanaman. Selain itu keong mas juga mengandung azospirilliam, staphylococcus, pseudomona, azobacter, mikroba pelarut phospat, enzim yang mempunyai manfaat untuk tanaman budi daya, Nitrogen, Posphor, Kalium (NPK) dan kandungan yang paling tinggi di ekihi keong adalah, Asam amino. Fungsi asam amino adalah 1. Meningkatkan imunitas akibat stress. 2. Meningkatkn jumlah klorofil dan fotosintesis 3. Menguatkan daun muda dan pembukaan mulut daun. 4. Mempercepat pertumbuhan hormon. 5. Melebatkan dan memperbesar buah (generative) Ekihi keong juga memiliki fungsi zat perangsang tumbuh (ZPT) 1. Mempercepat perkecambahan biji. 2. Pembentukan akar
242
3. Pembuangan dan pembuahan 4. Mendorong Paertenokapri. Untuk membuat pupuk ini, caranya tidak terlalu sulit. Adapun Cara Pembuatan Ekihi Keong antara lain: Alat:
1. Drum ukuran 150 liter.
2. Gayung. 3. Ember kecil.
4. Tongkat pengaduk. 5. Lesung Bahan:
1. Keong 10 kg. 2. EMB 500 ml.
3. Molase 2.5 liter.
4. Air 50 liter.
Proses dan cara pembuatan: 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Keong yang sudah siap di masukkan kedalam tumbukan lalu ditumbuk sampai halus, semakin halus ukuran keong yang di tumbuk maka semakin mudah bakteri mengurai keong tersebut. 3. Keong yang sudah di tumbuk halus dimasukkan ke dalam drum, lalu ditambahkan dengan EMB cair, molase, dan air bersih. 4. Setalah itu tutup drum lalu di fermentasikan selama 2 minggu, dan selama proses fermentasi berlangsung di lakukan pengadukan 1 kali seminggu. Lamanya fermentasi akan mempengaruhi kualitas dari pupuk organik cair itu sendiri.
243
Pupuk cair organik dari keong ini dapat digunakan untuk semua tanaman pada fase generatif (pembuahan). Pengaplikasianya pun bisa 2 kali dalam seminggu. Dengan dosis penggunaan ekihi ini adalah untuk tanaman: 1 Liter ekihi + 5 Liter air.
Beberapa keunggulan yang bisa didapatkan petani dengan penggunaan pupuk organik ini yaitu, yang pertama dengan mengaplikasikan pupuk organik keong mas ini tanaman dan buah akan lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia pada umumnya. Selain itu pupuk organik ini mampu menghidupkan organisme tanah sehingga tanah akan kembali subur. Kemudian keunggulan yang utama adalah pupuk organik ini tidak menimbulkan efek buruk kepada tanaman atau bahkan petani itu sendiri, Penggunaan pupuk organik cair ini lebih bagus dan lebih baik daripada penggunaan pupuk kimia dikarenakan pupuk ini aman dan ramah untuk lingkungan.
PENUTUP Simpulan
Fase generatif tanaman membutuhkan unsur hara phospor dan nitrogen yang cukup. Di balik keberadaannya yang sangat mengganggu, keong mas memiliki banyak manfaat untuk tanaman. keong mas bisa digunakan untuk dasar pupuk cair organik (ekihi). pupuk cair dapat adalah pupuk yang dibuat menggunakan bahan bahan alami. Ekihi keong mas mengandung auksin yang mampu merangsang pertumbuhan tanaman. Pupuk cair organik dari keong ini dapat digunakan untuk semua tanaman pada fase generatif (pembuahan). Beberapa keunggulan yang bisa didapatkan petani
244
dengan penggunaan pupuk organik ini yaitu, dengan mengaplikasikan pupuk organik keong mas ini tanaman dan buah akan lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia pada umumnya dan lebih ramah lingkungan.
Saran
Diharapakan tulisan ini dapat bermanfaat bagi petani demi meningkatkan produktivitas pertumbuhan pada Fase Generatif pada tanaman. Dengan meningkatnya produktivitas tanaman maka petani akan mencapai tahap kesejahteraan. Penulis berharap apa yang ditulis ini bisa bermanfaat bagi khalayak ramai terutama petani dan bisa dijadikan pedoman untuk memanfaatkan apa yang ada di alam sekitar kita.
DAFTAR RUJUKAN
Fauziah, Hani. 2016. Pengertian Pertumbuhan Bagi Orang Awam. (http://tanamanpangan.pertanian.go.id/index.php/forum/main/vi ew/474#:~:text=Pertumbuhan%20tanaman%20dapat%20dibeda kan%20menjadi,fase%20perkecambahan%2C%20vegetatif%20 dan%20generatif.&text=Pertumbuhan%20vegetatif%20terutam a%20terjadi%20pada,pada%20pembentukan%20bunga%20dan %20biji, diiakses pada tanggal 20 Januari 2021).
Handayani, Mira. 2019. Pengendalian Hama Keong Mas pada Tanaman Padi.
(http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/69548/PENGENDA LIAN-HAMA-KEONG-MAS-PADA-TANAMAN-PADI/, diakses pada 20 Januari 2021).
245
Isnaningsih, N. R., & Marwoto, R. M. (2011). Keong hama Pomacea di Indonesia: karakter morfologi dan sebarannya (Mollusca,
Gastropoda: Ampullariidae). Berita Biologi, 10 (4): 441-447.
Kusriningrum R.S. 2012. Rancangan Percobaan, (Surabaya,
Airlangga University Press(AUP), halaman 44.
Lonta, G., Pinaria, B. A., Rimbing, J., & Toding, M. M. (2020,
October). Populasi Hama Keong Mas (Pomacea canikulata L.)
Dalam Umpan Dan Jebakan Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.). In COCOS. 5 (5).
Martin PR, AL Estebenet and NJ Cazzaniga. 2001. Factors affecting the distribution of Pomacea canaliculata (Gastropoda:
Ampullariidae) along its southernmost natural limit.
Malacologia. 43 (1): 12-23.
Sumarlin, S., Alimuddin, S., Nuhung, E., & Ashar, J. R. (2020).
Kandungan Hara Pupuk Organik Cair dari Keong Emas dengan
Interval Fermentasi yang Berbeda. AGrotekMAS Jurnal
Indonesia: Jurnal Ilmu Pertanian, 1 (1): 16-23.
246