Edisi 8 Maret 2013

Page 6

JUMAT, 8 MARET 2013

Bila Jaksa Tak Adil

PEMDA BELA RSUD

foto: hasan

DIPERIKSA : Pihak Kejari Karawang saat memeriksa RSUD Karawang belum lama ini.

KARAWANG - Ada yang mengejutkan diutarakan Plt. Kepala Inspektorat Karawang, Tedy Rusfendi Sutisna. Dia mengaku kecewa atas sikap Pejabat Pembuat Komitmen RSUD Karawang yang telah

mengundurkan diri. Tidak tanggung-tanggung, Teddy juga mengancam akan meluncurkan sanksi tegas kepada para PPK yang mundur. “Kalau PPK tidak segera melakukan langkah-langkah

untuk membuat kondisi RSUD menjadi normal, maka inspektorat tidak segan-segan akan memberikan sanksi kepada para PPK yang mundur. Kami akan segera meminta Direktur RSUD segera memberi-

kan laporan para PPK yang mengundurkan diri, sehingga kami akan menindak lanjuti masalah tersebut ke Bupati Ade Swara, “ kata Tedy saat ditemui Fakta Karawang di ruang kerjanya, kemarin. Dikatakan dia, apa yang akan disikapi inspektorat untuk tak segan mengambil langkah serius, karena itu untuk menyelamatkan kondisi RSUD yang tidak lagi normal, kini. “Kami akan melakukan langkah-langkah serius, sebab kami mempunyai dasar hukum yang jelas untuk menegakkan regulasi yang ada, masalah PPK yang akan keluar sebagai PNS dari RSUD, itu urusan mereka, karena inspektorat tidak mempermasalahkan itu, kami hanya mempermasalahkan penegakkan aturan, sebab jika aturan dilanggar, maka ada sanksi hukumnya, karena Inspektorat adalah lembaga yang bertugas menegakkan hukum, dan kami akan memberikan sanksi sesuai porsi hukumnya, “ ujar Tedy. Tedy membantah jika selama ini Pemda Karawang tutup mata dan ada kesan seakan tidak membela RSUD. “Sebab ini telah masuk ke ranah hukum dan kejaksaan mempunyai kewenangan dalam menjalankan tugasnya untuk

klarifikasi atau penyelidikkan, maka pemda tidak di perbolehkan untuk intervensi dalam masalah ini, “ ungkapnya. Sebaliknya, kalau ada ketidakadilan terhadap penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kejaksaan atas RSUD, lanjut Teddy, Pemda Karawang akan segera bergerak membela RSUD. “Jika memang ada ketidakadilan yang dilakukan oleh Kejaksaan dalam pemeriksaan dan penyelidikkan terhadap RSUD, kami (Pemda) akan segera bergerak untuk membela RSUD, “ ulas Tedy lagi. Namun selama ini, menurutnya, Pemda belum melihat adanya ketidakadilan yang dilakukan Kejaksaan terhadap RSUD, sebab pemeriksaan yang dilakukan Kejaksaan dipandangnya masih normatif. ” Seharusnya RSUD meminta bantuan hukum ke Pemda, karena pemda juga memiliki bagian hukum, silahkan koordinasi dengan bagian hukum. Tapi kelihatannya sampai hari ini saya melihat RSUD tidak ada itikad melakukan itu, RSUD langsung “blonyong-blonyong” saja meminta bantuan pengacara dari pihak luar, padahal seharusnya RSUD berkonsultasi ke bagian hukum Pemda lebih dulu,“ pungkas Tedy. (hsn)

Kantor Eks Kecamatan Tak Difungsikan Banyak Berceceran Botol Miras dan Alat Kontrasepsi

RENGASDENGKLOK - Setelah tidak difungsikan, bangunan kantor Kecamatan Rengasdengklok lama yang akan dijadikan Musium Juang, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Selain banyak rusak, keberadaannya pun diduga digunakan sebagai tempat maksiat. Itu terlihat dari banyaknya temuan botol bekas minuman keras yang tersimpan di sudut-sudut bangunan kantor. Tak hanya botol bekas minuman keras, sejumlah kemasan alat kontrasepsi bekas pakai pun banyak berceceran di lokasi bangunan eks kantor kecamatan tersebut.

Rahman (45) salah seorang warga Dusun Blokkraton, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, menyayangkan kondisi bangunan kantor kecamatan lama yang disalah fungsikan, kini. “Sangat di sayangkan sekali, mendingan dimanfaatkan oleh yang membutuhkan tempat berteduh,”kata Rahman, kepada Fakta Karawang, Kamis (7/3). Apa yang disuarakan Rahman bukan asal tuduh. Pasalnya belum lama ini, ia mengaku sempat memergoki sejumlah pemuda yang berpesta miras di salah satu ruangan kantor itu. Termasuk, melihat sepasang muda mudi masuk seenaknya ke lokasi kantor diduga untuk

melakukan hal yang tak terpuji. “Tentu sebagai warga saya merasa khawatir kalau terus dibiarkan. Bisa-bisa, itu malah semakin disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Aparat harus bertindak dan tidak diam,”ujarnya. Jun Junaedi (34) seorang insan media di Karawang menambahkan tidak bisa berbuat apa-apa melihat kondisi bangunan kantor eks kecamatan ini sudah diduga disalahgunakan saat ini. “Saya berharap bangunan kantor tersebut dapat segera d i f u ng si ka n kembali agar bangunan

itu tidak disalahgunakan,” sambung Jun, menyebutkan peruntukannya bisa diteruskan untuk yayasan keagamaan atau lainnya. “Tapi, itu juga mesti ada izin terlebih dahulu. Jangan asal,” tambahnya. Camat Rengasdengklok Maman S, belum lama ini dihubungi Fakta Karawang mejelaskan setelah pelayanan kecamatan dipindah otomatis perawatan dan pemeliharaannya tidak lagi di bawah kendalinya. “Dari kodenya, sekarang itu di bawah kendali Disbudpar,” katanya.(cim)

ALIH FUNGSI : Kondisi eks kantor kecamatan di Rengasdengklok yang alih fungsi diduga menjadi tempat maksiat. foto : rosman

Mencicipi Lotek di Karawang, Nikmat Nan Menyehatkan Anda yang mengisi liburan di Kabupaten Karawang belum sempurna bila tidak mencicipi satu makanan khas Jawa Barat. Lotek namanya. Selain lezat, makanan rambat yang mirip gado -gado ini pun menyehatkan. Arif, Karawang

LOTEK merupakan makanan serat yang sederhana dengan komposisi sayur-sayuran yang dipadu dengan bumbu kacang. Makanan khas Jawa Barat

foto : alz

FOTO BANER : LOTEK : Salah satu makanan khas Sunda , lotek nikmat dan menyehatkan.

ini, sudah dikenal sejak lama dan banyak dijadikan menu santapan rumah bagi warga berbagai kalangan. Namun belakangan, justru Lotek, kini banyak dijualbelikan untuk kebutuhan konsumsi penikmatnya dari mulai restoran hingga warung-warung kecil pinggiran jalan. Lotek yang rasanya memang lezat dan menyehatkan ini memang cukup selalu bisa membuat selera siapapun tergugah. Apalagi, jika makanan khas ini dipadu dengan menu lainnya, seperti telur, ayam goreng, ikan goreng, tahu, tempe, dan ditambah sedikit jeruk limau, bisa jadi sekali coba pasti ingin tambah lagi. Di Karawang, penyaji makanan khas ini bisa dijumpai dengan mudah. Selain di restoran, menu makanan ini banyak juga disediakan di warung kecil dan penjual dorongan. Umumnya, harga

yang ditawarkan relatif terjangkau dengan ukuran rasa yang tidak kalah saing dengan makanan khas lain. “Sajian lotek bisa disuguhkan dalam berbagai rasa sesuai selera dari mulai pedas, asam pedas, manis, manis pedas, bahkan rasa kacang sekalipun. Semuanya diramu dengan sayur-sayuran segar lagi sehat. Bila ingin tambah menu bisa pesan,” kata Imas (40) satu pedagang lotek di bilangan Jalan By Pass Karawang. Makanan yang memiliki banyak kesamaan dengan gado-gado ini, kata Imas, ditawarkan seharga Rp 4000 per porsi. Jika permintaan pesanan ditambah menu lain, seperti ayam goreng, telur, harga bertambah cuma sampai Rp 8000. “Itu sudah dijual bersama nasi atau ketupat,” katanya. Berminat mencoba? silahkan berburu Lotek.

Penertiban Buat PKL Nomaden

KARAWANG - Bagi Anang (36), warga Cirebon, yang sekarang berdomisili di Kelurahan Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat, berprofesi menjadi Pedagang Kaki Lima (PKL) ibarat sudah banyak makan garam. Pengalaman mengajarkannya bahwa untuk bertahan dalam perputaran waktu memang membutuhkan perjuangan dan usaha yang keras. Makanya tak heran, sepanjang tujuh tahun ini pun usaha yang digelutinya sudah berbuah manis dan bisa dipetik untuk dibawa pulang ke keluarganya di kampung halaman. “Terpenting niat dulu, baru usaha sungguh-sungguh dibarengi doa. Insyyaallah ada hasilnya,” kata Anang, dilapak miliknya depan toko waralaba di Terminal Tanjung Pura, kemarin. Anang mengatakan banyak kesan suka duka berprofesi menjadi PKL di Karawang dari mulai pindah-pindah lokasi

hingga digusur oleh penertiban Satpol PP. “Tapi, justru dengan pengalaman itu upaya saya menggapai tujuan menjadi lebih bermakna dalam usaha kaki lima ini,” jelasnya. Buktinya, sambung Anang, selain saat ini Ia sudah memiliki dua buah lapak kaki lima yang berdiri dengan ijin legal, usahanya pun menjadi lebih terkelola baik dari modal maupun laba. Kalau tak ada aral melintang, pria yang ramah senyum ini merencanakan memperbesar usahanya dengan membuka usaha lain di Cirebon. “Kalau tak ada halangan, saya kepengen buka usaha lagi di kampung,” seru Anang. Menjawab pertanyaan, Anang yang punya lapak dagangan minuman segar dan kelontongan itu memberi sedikit tips dalam usaha bagi warga Karawang yang berminat mendulang rezeki melalui sektor dagang. (alz)

Terkait Mutasi

Bupati Harus Tiru Jokowi KARAWANG - Praktisi hukum di Karawang, H. Martin Peorwadinata SH, mendesak agar Bupati H. Ade Swara segera melakukan mutasi dan rotasi untuk mengisi banyaknya posisi jabatan penting yang hingga kini masih mengalami kekosongan. Menurutnya, jika Bupati tidak segera melakukan mutasi dan rotasi maka akan berdampak buruk bagi kinerja pemerintahan. “ Saya mendesak supaya Bupati segera melakukan mutasi dan rotasi, ini penting, karena banyak jabatan penting yang hingga kini masih kosong sehingga akan memungkinkan kinerja yang tidak bak bagi pemerintah daerah, “ kata Martin. Dikatakan dia, namun sebelum Bupati melakukan mutasi dan rotasi, seyogyanya penyaringan dan seleksi digelar untuk menentukan posisi jabatan baru seorang pejabat melibatkan BKD dan Baperjakat. “Kami tidak menginginkan Bupati melakukan mutasi dan rotasi tanpa melakukan seleksi dan penyaringan, sebab hal ini akan berdampak buruk bagi dinas yang akan dipimpin pejabat itu, “ ujarnya. Sehingga menurut Martin, dalam hal ini Bupati harus mempertimbangkan beberapa aspek penting yang harus dijadikan pijakan. “ Yang menjadi aspek penting bagi Bupati dalam melakukan mutasi dan rotasi adalah, harus melalui pertimbangan moralitas, dan itu adalah hal yang paling terutama, sebab sehebat apapun keilmuan seseorang jika moralnya bejat, maka akan berdampak negativ terhadap dinas yang akan dipimpinnya, “ sahut dia. Aspek penting yang kedua menurut dia adalah kapabilitas atau keilmuan. “ yang menjadi pertimbangan kedua, adalah aspek keilmuan, sebab jika seseorang tidak cakap dengan sesuatu yang dipimpinnya maka akan mengalami kemunduran, lanjutnya. Selanjutnya menurut dia, aspek Kredibilitas juga merupakan hal penting yang tidak boleh di tinggalkan. “ Bupati pun harus memilih orang yang benar-benar mempunyai kredibilitas, sebab jika dia tidak kredibel, maka

H. Martin SH

akan menuai cemoohan dari masyarakat, “ tandasnya. Aspek penting yang keempat dalah loyalitas. Menurut martin, sehebat apapun seseorang jika tidak mempunyai loyalitas kepada pemimpinnya, maka akan menuai banyak penghianatan. “ orang yang akan diberikan jabatan strategis itu haruslah yang mempunyai loyalitas, sebab jika dia tidak loyal, maka akan ada pembangkangan anak buah terhadap pimpinannya, “ ungkap dia. Dan selanjutnya adalah aspek pertimbangan pangkat dan golongan. Menurut dia, aspek pangkat dan golongan adalah aspek yang diamanatkan oleh undang-undang. “ yang akan diberikan jabatan baru itu haruslah yang sesuai dengan pangkat dan golongannya, jangan sampai hal ini akan berdampak terhadap pelanggaran Undang-undang, selain itu juga akan menimbulkan rasa iri hati dari pegawai yang lainnya. Selama ini Martin melihat, Bupati hanya mementingkan orang-orang dekatnya saja. “ yang saya lihat, saat ini jabatan strategis di Pemkab Karawang hanya diisi oleh orang-orang yang dulunya pernah menjadi tim Sukses Bupati, dan itu terlihat dari penempatan jabatan yang tidak sesuai dengan kemampuan pejabat itu, padahal seharusnya “ The right man on the right job, bila perlu Bupati Ade swara meniru gaya kepemimpinan Jokowi, sebab ketika akan melakukan mutasi dan rotasi, terlebih dulu dilakukan fit and prover test bagi pejabat yang bersangkutan,” tambahnya. (hsn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.