Edisi 26 Januari 2013

Page 6

6

FAKTA KARAWANG

SABTU, 26 januari 2013

Iman Solidaritas Mahasiswa Diuji KARAWANG - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Budi Pertiwi Karawang menggelar aksi penggalangan dana peduli korban banjir dibilangan lampu merah Klari Karawang. Penggalangan dana yang dilakukan tersebut merupakan salah satu upaya kepedulian untuk membantu masyarakat korban musibah banjir. "Kegiatan bakti sosial ini sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kami sebagai sesama manusia, karena sampai saat ini kondisi korban banjir sangat memprihatinkan karena banjir kemarin mebuat aktivitas perekonomian masyarakat lumpuh total, otomatis sangat membutuhkan uluran tangan dari masyarakat sendiri,"tutur Rian Khikayatullah pengurus LPM Budi pertiwi yang juga selaku koordinator aksi Kepada Fakta Karawang, Jumat (25/1). Dikatakan Rian, Walaupun banyak yang telah diberikan oleh pemerintah, tapi dirinya yakin masih banyak

masyarakat belum mendapatkan bantuan tersebut, untuk itu dirinya dan kawankawanya hanya memfasilitasi masyarakat yang ingin beramal untuk disalurkan kepada korban banjir,selaku mahasiswa mempunyai suatu bentuk kepedulian agen of change untuk pengabdian terhadap masyarakat sebagai tridara perguruan tinggi.Maka dari itu LPM buper gelak baksos sebagai jembatan penyambung lidah bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan." Sepekan ini kami bersama kawan-kawan pengurus LPM terus galang dana untuk korban bencana banjir,"ujarnya. Selanjutnya, sambung dia, kepada seluruh mahasiswa di Karawang untuk dapat terjun membangun soliditas dan solideritas untuk masyarakat. "Hari ini, iman kita sebagai mahasiswa diuji untuk tak hanya kritis dalam kampus, melainkan juga harus ditanamkan dalam bentuk kepedulian kepada masyarakat,"imbuhnya.(cim)

Tanggul Tarum Tengah Masih Menganga

foto : rosman

MENGANGA : Titik tanggul irigasi Tarum Tengah di kawasan Kecamatan Batujaya yang ikut jebol akibat luapan banjir Citarum belum diperbaiki. Kondisi tersebut mengancam mundurnya penggarapan tanam di lahan-lahan sawah petani daerah setempat.

foto : rosman

BHAKTI SOSIAL : Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Budi Pertiwi Karawang menggelar aksi penggalangan dana peduli korban banjir.

KARAWANG - Hingga sepekan terakhir titik tanggul irigasi Tarum Tengah di kawasan Kecamatan Batujaya yang ikut jebol akibat luapan banjir Citarum belum diperbaiki. Kondisi tersebut mengancam mundurnya penggarapan tanam di lahan-lahan sawah petani daerah setempat. Seperti diakui, Kepala Desa Telukbango, Subur Suhada, ke-

Ratusan Hektar Sawah Sulit Tanam Ulang tika ditemui Fakta Karawang, Jumat (25/1), mengatakan proses pemulihan untuk kerusakan tanggul irigasi ini yang bersebelahan dengan lahan sawah belum dilakukan. "Saya khawatir kondisi lahan sawah akan terganggu aktifitas pemulihan tanamnya jika tanggul irigasi Tarum Tengah itu be-

lum diperbaiki," ungkapnya. Rusaknya tanggul, tambahnya, akan mengimbas pasokan air menuju wilayah Kecamatan Pakisjaya. Sebab kiriman air dari hulu dipastikan tidak akan sampai jika belum menempuh perbaikan. "Kalaupun pasca banjir baru diperbaiki, yang terjadi akan ada kekerin-

gan yang meluas di Pakisjaya," keluhnya. Sementara, Camat Batujaya, Asep Supriadi mengaku telah meninjau dan melaporkan langsung beberapa titik tagggul irigasi yang jebol akibat luapan Citarum. "Ada tutuh titik tanggul irigasi tersebut yang pecah. Itu berada di dua wilayah desa

se Kecamatan Batujaya. Harapan saya, perbaikan tanggul irigasi tetap diprioritaskan seiring penyaluran bantuan bagi korban banjir. Sama pentingnya. Kalau bisa semua dampak akibat banjir difokuskan garapannya,"harap Camat. Disebutkan, salah satu titik tanggul irigasi yang pecah seperti di Desa Karyamulya.(cim)

Komunitas Alumni juga Salurkan Bantuan

foto : rosman

DIPERIKSA : Seorang warga di Karyamulya tengah mendapatkan pemeriksaaan petugas kesehatan.

Habis Banjir, Diare dan Gatal Menyerang

BATUJAYA – Penyakit diare dan gatal-gatal rentan menyerang korban musibah banjir di Kecamatan Batujaya dan sekitarnya. Karenanya, pengawasan kesehatan warga merupakan hal utama yang perlu dijalankan saat ini. Demikian diungkapkan Kepala Desa (Kades) Karyamulya Kecamatan Batujaya Alek Sukardi. "Pasca banjir, bukan luapan air lagi yang lebih kami prioritaskan. Tapi, memantau kesehatan warga, takut-takut terserang penyakit seperti diare dan gatal-gatal," katanya. Alek menjelaskan upaya tersebut didukung dengan adanya penyaluran bantuan logistik Dinas Sosial dan Pen-

anggulangan Bencana Karawang. Termasuk, pengobatan gratis dari sejumlah dermawan atau parpol. "Ada juga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang yang ikut terjun menangani kesehatan warga korban banjir itu,"ungkapnya. Hingga kemarin, kondisi lingkungan di wilayah Karyamulya tak separah Sabtu (19/1) lalu. "Air sudah surut, alhamdulilah. Mudah-mudahan tidak kejadian lagi," tambahnya. Kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Alek Sukardi menegaskan jika pihak BBWS untuk andil memberikan bantuan di Kecamatan Batujaya. "Jadi, tak hanya mengerjakan proyek saja, tetapi harusnya

partisipasi juga menyalurkan bantuan. Apalgi, kejadian ini dikarenakan proyek BBWS yang kurang baik” ucapnya. Dia menjelaskan, jumlah korban banjir di Karyamulya mencapai 2.500 KK (Kepala Keluarga). Banjir menenggelamkan wilayah tersebut hingga 2,5 meter, karena desa ini cukup dekat dengan Sungai Citarum. Kades Segaran Kecamatan Batujaya, Rusli mengutarakan hal sama. Tidak ada alasan untuk BBWS untuk tidak berpartisipasi dalam penanganan warga korban banjir. “Tak terkecuali menjamin kekutan tanggul Citarum,” tegas Rusli. (cim)

Petani Tambak Rugi Ratusan Juta TIRTAJAYA - Petani tambak di Desa Tambaksari Kecamatan Tirtajaya merugi hingga Rp500 juta. Pasalnya, sedikitnya 800 hektar tambak tergenang banjir kiriman luapan Sungai Citarum, Sabtu (19/1) lalu. Dari keterangan, akibat banjir tidak kurang 350 ton hasil produksi tambak gagal untuk dipanen. Imbasnya, perekonomian masyarakat petani di daerah setempatpun terancam lumpuh. “Adanya tanggul jebol di Citarum, limpahan airnya mengalir dan meluap hingga membanjiri tambak. Ada sejumlah

foto : rosman

TERENDAM : Tambak yang terendam banjir tampak seperti lautan.

produksi ikan dan udang yang dipastikan gagal panen tahun ini,” kata Kepala Desa Tambaksari, Arum Saepuloh, ditemui Fakta Karawang, Jumat (25/1). Kata dia, agar kerugian petani bisa diminimalisir, di-

harapkan ada bantuan terhadap masyarakat petani yang tambaknya terkena banjir. "Minimal ada bantuan berupa bibit ikan atau udang untuk bisa kembali diproduksi,” katanya.(cim)

KARAWANG - Komunitas Alumni SMA Se-Jakarta Raya menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Karawang. Selain selimut, bantuan semisal tikar, pakaian, keperluan balita, pakaian anak, makan balita serta makanan siap sajipun ikut didistribusikan. Bantuan diterima langsung Kepala Desa Parungsari Kosim Adi Wijaya. Ia yang pengurus komunitas alumni secara simbolis memberikan bantuan tersebut di kantor kepala desa yang di Kecamatan Telukjambe Barat. Hadir dalam bhaksos, Ir Jhon Pieter Alumni SMA SeJakarta Ray, Ketua Assisten Pemerintahan Setda Endang Soemantri dan Camat Telukjambe Barat Ade Sudiana. Kepada Fakta Karawang Endang Soemantri mengapresiasi kepedulian Komunitas Alumni SMA Se-Jakarta Raya. "Atas bantuannya kepeduliannya, kami apresiasi bhaksos ini,"sebutnya. Dari keterangan dihimpun, korban banjir di wilayah setempat tercatat 1.443 rumah terendam air setinggi 1,5 me-

foto : rosman

TERIMA BANTUAN : Kades menerima bantuan dari Alumni Komunitas Alumni SMA SeJakarta Raya.

ter dan hanya 15 rumah dan 1 SD Negeri yang tidak terkena banjir. Lainnya, yaitu seluas ±200 hektar sawah usia tanam 2 bulan dipastikan gagal tanam. Terpisah, Jhon Pieter me-

Pasca Banjir Kerusakan Sekolah Diinventarisir KARAWANG - Dana rehab untuk SMP sebesar Rp 300 juta dan untuk SD Rp 260 juta akan digulirkan untuk penanganan perbaikan sarana pendidikan yang terkena banjir. Sedangkan untuk peralatan yang rusak akan dianggarkan dari DAK (Dana Alokasi Khusus). “Perbaikan fisik bangunan akan menggunakan dana APBD I dan APBD II, sedangkan untuk peralatan dari DAK. Sementara, dana rehab itu kita masukan di anggaran tahun 2013,” kata Sekretaris Disdikpora, Wawan Setiawan. Sebagian besar peralatan sekolah rusak termasuk ribuan buku pelajaran dan dokumen penting sekolah yang terkena banjir banyak yang tidak bisa digunakan lagi. Itu, menurutnya, seperti fisik bangunan, komputer, telepon dan proyektor sekolah. Seperti di SMPN 1 Batujaya tembok pagarnya sepanjang 60 meter hancur dierjang lua-

Wawan Setiawan

pan Citarum. Sedangkan di SMPN 1 Telukjambe semisal peralatan belajar maupun fisik bangunan sekolah. “Kita masih inventarisir kerusakan disekolah kita. Selain pagar, bangku dan peralatan belajar lainnya juga ditemukan rusak. kata Kepsek SMPN 1 Batujaya, Teten Setyadi SPd.(alz)

nyampaikan keprihatinannya atas musibah banjir tersebut. "Kami datang kesini untuk memberikan bantuan bisa dikatakan seadanya, karena memang kemampuan kami hanya sampai batas ini, semoga dalam

waktu dekat ada tambahan yang bisa kami berikan, bantuan kebutuhan yang kami berikan juga sifatnaya tidak hanya makanan, namun termasuk perehaban sikologis warga korban banjir," katanya.(alz)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.