Aw indonesian 2013 1009

Page 24

ROH

NUBUAT

Oleh Merlin D. Burt

dan

U

asar Ad Kepercayaan D Perannya dalam menyempurnakan

mat Advent percaya bahwa Allah memanggil Ellen G. White untuk sebuah penginjilan kerasulan yang memainkan peran vital pada permulaan dan pembangunan gereja. Penglihatan dan mimpi nubuatan membentang sepanjang periode kurang dari 70 tahun, dari 1844 hingga 1915. Wahyu khusus ini adalah suara pembenaran yang menjaga gereja dan individu dekat kepada iman Alkitabiah. Mereka tidak memunculkan kepercayaan dasar Advent apa pun, tapi malahan orang percaya yang bersatu dan memperkaya pemahaman Alkitabiah mereka. Peran ini jelas di dalam sejarah perkembangan doktrin Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dalam melihat kepada doktrin khusus paling penting dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh—bait suci dan Sabat dan hubungannya dalam pekabaran tiga malaikat—kita melihat ini dipertunjukkan. Sebagai ilustrasi lebih jauh, kita akan melihat peran Ellen White dalam pengajaran persepuluhan. Bait Suci di Surga

Pada bulan Maret 1845, O.R.L. Croiser menerbitkan artikel pertamanya dalam Day-Dawn menyarankan bahwa Yesus memulai penginjilan-Nya pada Bilik Maha Suci di bait suci surgawi pada 22 Oktober 1844. Dia lebih jauh mengembangkan ide hari anti tipikal pendamaian dalam artikel panjang berjudul “Hukum Musa” pada 7 Februari 1846, Day-Star Extra.1 Ellen White mengkonfirmasi presentasinya ketika dia menulis pada 1847: “Tuhan [menunjukkan] kepada saya dalam suatu penglihatan, lebih dari satu tahun lalu, bahwa Saudara Crosier memiliki terang sejati, pada pembersihan bait suci.”2 Ketika Ellen White memperkaya sebuah pengertian tentang bait suci surgawi dengan mengindentifikasi Yesus sebagai imam besar kita, karena penjelasan Alkitabiah Crosier yang membangun dasarnya.

Sabat

Sabat hari ketujuh datang kepada orang Advent melalui pengaruh Gereja Baptis Hari Ketujuh. Rachel Oakes, seorang anggota Gereja Baptis Hari Ketujuh di Washington, New Hampshire, membagikan Sabat dengan Frederick Wheeler. Wheeler mungkin mempengaruhi T.M. Preble, yang pada bagiannya menulis sebuah artikel dan traktat pada Februari dan Maret 1845 yang membawa Joseph Bates kepada Sabat.3 Bates menulis traktat penting Sabat, Sabat hari ketujuh adalah sebuah tanda abadi, di Agustus 1846.4

24

Adventist World | 09 - 2013

Baru saja menikah, James dan Ellen White mempelajari traktat ini dengan Alkitab mereka dan menjadi pemelihara Sabat. Ellen White tidak menerima penglihatan pada Sabat hingga tahun berikutnya. Dia telah mendengar Bates berbicara mengenai Sabat sesuai dengan bacaan traktatnya namun “tidak merasakan kepentingannya.”5 Allah tidak memberikan dia penglihatan untuk mengarahkan pemikirannya terhadap Sabat. Melainkan, Dia menunggu agar Ellen mempelajari Alkitab untuk menyelesaikan imannya pada masalah doktrinal penting ini. Sabat dan Bait Suci Bersatu

Perkembangan teologi paling penting untuk Advent bukanlah Sabat ataupun bait suci surgawi sebagai doktrin individual, melainkan menyatukan dua hal kepada pekabaran terakhir untuk dunia. Edisi kedua Januari 1847 dari traktat Joseph Bates mengenai Sabat mempresentasikan ide bahwa Sabat memilik “kebenaran saat ini,” atau kepentingan zaman akhir, berdasarkan Wahyu 11:19 dan 14:12. Wahyu 11:19 menjelaskan bait suci dibuka di surga dengan pemandangan tabut perjanjian di bilik mahasuci. Dalam tabut ada sepuluh hukum. Pekabaran tiga malaikat memanggil kita untuk menyembah Allah sebagai Pencipta dan menjelaskan rasul-rasul sebagai mereka yang “memelihara hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” Untuk Bates, Sabat memiliki kepentingan akhir zaman karena hubungannya dengan pelaayanan Yesus di bilik mahasuci. Ellen White membaca traktat revisi Bates. Pada April 1847 “penglihatan terang Sabat” dia memberikan demonstrasi visual Wahyu 11:19 dan mengkonfirmasi apa yang Bates telah terbitkan. Dalam penglihatan dia melihat Yesus, di bilik mahasuci, membuka tabut perjanjian dan mengambil sepuluh hukum. Ketika Dia membuka kedua loh batu, dia melihat sebuah “lingkaran cahaya kemuliaan” di sekitar hukum keempat.6 Penglihatannya menambahkan aplikasi penting untuk pengertian Alkitab mereka. Dia melihat bahwa orang Advent “maju dan mengakui Sabat sepenuhnya.” Penglihatan yang meyakinkan ini menolong menjangkarkan kepentingan eskatologi Sabat dan menyediakan dorongan untuk sebuah proklamasi penginjilan baru dari pekabaran dalam konteks Sabat. Doktrin ini menyatu dengan pekabaran tiga malaikat dan fondasi teologi utama untuk misi penginjilan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Aw indonesian 2013 1009 by Adventist World Magazine - Issuu