Edukasi Publik Jakarta Biennale 2015: Seni Rupa Kita

Page 1



3

KOLOFON

Koordinator Produksi Buku Seni Rupa Kita Yohanes Daris Adi Brata Penulis Ulang dan Editor Buku Seni Rupa Kita Mia Maria Belle Bintang Biarezky Editor Mia Maria Yohanes Daris Adi Brata Belle Bintang Biarezky Tim Pengkaji Ade Darmawan FX Harsono Marda Yuantika Haninggarjati Layout dan Desain Angga Cipta Illustrasi Joneta Witabora Tim Audiensi Cokorda Istri Dewi Wahyudi Dhenny Effendy Joviana Henza Penerbit Yayasan Jakarta Biennale – Desember 2015 Dicetak Oleh Gajah Hidup Printing Cetakan kedua Revisi 2016

Buku Seni Rupa Kita ditulis ulang berdasarkan Buku Rencana Pengembangan Nasional Seni Rupa Indonesia yang diterbitkan oleh Kementrian Kabinet Indonesia Bersatu dan Indonesia Kreatif. Buku Seni Rupa Kita memuat beberapa tambahan informasi sesuai dengan perkembangan di tahun 2015 Tim Riset Rencana Pengembangan Nasional Seni Rupa Indonesia Mia Maria Asep Topan Ayu Dila Martina Benedictus Permadi


TERIMA KASIH KEPADA

Andi Suandi – Guru Seni Rupa SMP Al Izhar Arief Darmawan – Guru Seni Rupa SMKN 20 Jakarta Arman Arief Rachman Casper Klynge - Duta Besar Denmark untuk Indonesia Cokorda Istri Dewi Dewi Suciati - CKU Denmark Dhenny Effendy – Guru Seni Rupa SMK Bakti Idhata FX Harsono Joviana Henza Khalisha Tambunan M Khotibul Umam – Guru Seni Rupa SMA Al Azhar Pusat Marda Yuantika Haninggarjati – Kepala Sekolah Errudio School of Art MG Pringgotono Monika Irayati Tim Riset Rencana Pengembangan Nasional Seni Rupa Indonesia Wahyudi – Guru Seni Rupa SMA Diponegoro

4


5

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Direktur Eksekutif Jakarta Biennale 2015 6 Kata Pengantar Koordinator Edukasi Publik Jakarta Biennale 2015

7

1 Apa sih Seni Rupa itu? 9 Bagaimana Kita Melihat Seni? 13 Karakter Praktik Seni Rupa 19 2 Beberapa Pembagian dalam Seni Rupa 21 Dilihat dari Perkembangan Budaya 22 Secara Akademik 24 Hasil Praktik Seni Rupa 25 Jenis-jenis medium yang umum digunakan 30 3 Sejarah dan Perkembangan Seni Rupa Indonesia

37

4 Ekosistem Seni Rupa Indonesia 43 Lingkungan Pendidikan dan Pengembangan 45 Proses Kreasi & Produksi 46 Proses Penyebaran & Presentasi 48 Apresiasi 52 Pengarsipan 53 Industri Paralel Seni Rupa 54 5 Definisi-Definisi Pelaku dalam Seni Rupa Indonesia 57 Definisi Pelaku Utama Seni Rupa 58 Definisi Ruang Seni Rupa 66 Definisi Acara/Program Seni Rupa 68 Defini Pelaku Pendukung Seni Rupa 70 6 Pendataan Seni Rupa Indonesia 75 Komunitas Seni Rupa Indonesia 76 Galeri Seni Rupa Indonesia 77 Museum Seni Rupa Indonesia 79 Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia 79


KATA PENGANTAR Direktur Eksekutif Jakarta Biennale 2015

“Saya nggak ngerti...saya orang awam”... ungkapan ini begitu sering terdengar dari penonton seni rupa. Interpretasi terhadap karya seni tentu saja adalah sesuatu yang terbuka, tetapi membuat publik tidak terperangkap dalam melihat bahwa karya seni adalah sebuah hal yang sulit, adalah tantangan berkelanjutan bagi pelaku dan dunia kesenian. Ini adalah sebuah tantangan untuk lebih mendekatkan karya dengan publiknya, sehingga menikmati karya seni rupa bukan menjadi sebuah kegiatan yang terlalu sulit. Selama ini publik tidak pernah diberi cukup ‘alat’ atau ‘cara’ utuk melihat atau menikmati sebuah karya, sementara pada saat bersamaan dianggap sebagai masyarakat yang kurang apresiatif terhadap kesenian. Kurangnya informasi tentang banyak hal dalam seni rupa telah membuat kebanyakan publik semakin kesulitan memahami atau menikmati karya seni rupa dengan cara sederhana.

Jakarta Biennale (JB) sebagai sebuah perhelatan besar seni rupa sejak 1974 berusaha mengambil peran dalam memberikan pengetahuan seni rupa bagi publik. Paling tidak ada tiga fokus yang dieksplorasi dan coba dikembangkan dalam JB 2015 sebagai tawaran baru yang akan dibangun dan dipertahankan untuk penyelenggaraan JB seterusnya ke depan. Kami berfokus pada membangun dan merawat publik seni rupa, pelaku artistik, dan distribusi pengetahuan.

Dalam program Edukasi Publik, Jakarta Biennale mengadakan pendidikan seni rupa kepada publik secara berkesinambungan melalui program Seni Rupa Kita, yang meliputi penyelenggaraan lokakarya, pengangkatan duta seni, dan penerbitan buku. Selain untuk merawat pemahaman mengenai seni rupa, program yang bekerjasama dengan pemerhati dan praktisi pendidikan seni rupa ini hendak menunjukkan kepada generasi muda, beserta orangtua dan guru mereka, tentang pentingnya seni rupa dan apa yang mampu dilakukan oleh seni rupa dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, penerbitan buku pendidikan seni rupa bagi siswa SMA dilaksanakan dengan melibatkan guru, yang mengevaluasi bahan ajar, memberi masukan tentang sejarah seni dalam konteks Indonesia, dan memulai cara baru dalam mengajar siswa SMA. Penerbitan buku ini bekerjasama dengan sejumlah siswa duta seni, komunitas, dan asosiasi guru dalam penyusunan dan pendistribusiannya.

Terima kasih banyak kami ucapkan untuk pihak-pihak yang telah bekerja keras dan membantu terlaksananya persiapan dan penerbitan buku ini Seni Rupa Kita ini.

Jakarta 9 Desember 2015, Ade Darmawan

6


7

KATA PENGANTAR Koordinator Edukasi Publik Jakarta Biennale 2015 Dimulai dengan pertanyaan “Apa sih seni rupa itu?” Tim Edukasi Publik Jakarta Biennale 2015 menemukan banyak pemikiran menarik dari publik tentang seni rupa menurut mereka. Satu hal yang kita temukan sering terjadi, yaitu bahwa seni rupa kadang mengintimidasi publik, karena dirasa sulit untuk dimengerti. Kata apresiasi yang terus didengungkan tentang bagaimana melihat seni, terasa memberi jarak, di mana seni seperti harus dimaklumi, dicintai dengan jarak tertentu. Saya memilih kata ‘mengenal’ dan ‘menikmati’.

Diluncurkan di bulan Desember 2015, buku Seni Rupa Kita merupakan bagian dari rangkaian program Edukasi Publik Jakarta Biennale 2015. Buku ini memuat berbagai pengetahuan mendasar tentang seni rupa bagi penikmat maupun pelaku seni. Pengetahuan dasar yang bisa didapatkan dari buku ini adalah: o

Lini masa sejarah dan perkembangan seni rupa Indonesia.

o

Medium dan bentuk-bentuk seni rupa

o

Ekosistem seni rupa Indonesia

o

Definisi-definisi dalam seni rupa Indonesia

Saat ini kami menargetkan penyebaran informasi ini pada pendidikan level SMA, dengan pertimbangan bahwa di level itu mereka memiliki kemampuan yang besar untuk menyerap pengetahuan umum, dan saat itu mereka belum berfokus pada satu studi tertentu saja seperti di universitas. Sarana ‘berkenalan’ kembali dengan seni rupa kita ini bukan ditujukan untuk menyetak lebih banyak seniman, tapi ditujukan untuk menciptakan generasi yang paham akan seni rupa miliknya.

Ditulis berdasarkan buku Rancangan Pembangunan Seni Rupa Nasional, yang juga dikenal sebagai Buku Cetak Biru Seni Rupa Indonesia, buku Seni Rupa Kita memuat beberapa revisi, informasi tambahan dan editan yang disesuaikan untuk pembaca umum. Buku Cetak Biru sendiri sudah melewati riset dan rangkaian FGD dan wawancara dengan sekitar 40 pelaku seni rupa di tahun 2014.


Sedangkan buku Seni Rupa Kita melewati proses lab guru dan wawancara dengan guru-guru seni rupa dan murid-murid SMA, dengan tujuan untuk menemukan potensi dan permasalahan di proses pengajaran seni rupa di sekolah menengah atas. Kami juga mengupas beberapa buku seni rupa yang umum digunakan di sekolah-sekolah beberapa tahun terakhir ini.

Disitu kami menemukan semakin banyak kesenjangan informasi yang besar, antara teori yang tertera di buku dan diajarkan di kelas dengan keadaan sesungguhnya di lapangan. Kami juga menemukan beberapa inisiasi luar biasa dari guru-guru tertentu untuk menutup kesenjangan informasi itu. Bahkan ada diantaranya yang menyusun buku tentang seniman kontemporer Indonesia dan menyetaknya sendiri supaya murid-muridnya bisa mengenal seni rupa Indonesia sesuai dengan keadaan lapangan di saat ini.

Buku Seni Rupa Kita akan dicetak sebanyak 2000 buah dan dibagikan secara gratis ke seribu sekolah menengah atas di Jakarta dan wilayah sekitarnya. Buku ini juga akan disediakan dalam bentuk PDF dan bisa diunduh secara gratis di situs www.jakartabiennale.net.

Akhir kata, buku Seni Rupa Kita diharapkan bisa menjadi sumber informasi untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan tentang seni rupa bagi masyarakat Indonesia, tentang seni miliknya, karena seni milik kita semua.

Jakarta 9 Desember 2015, Mia Maria

8

Tim Edukasi Publik Seni Rupa Kita: Mia Maria Yohanes Daris Adi Brata Anita Bonit Kushandari Arfanidewi Angga Wijaya Angga Cipta Joneta Witabora Belle Biarezky


9

1 Apa sih seni rupa itu?


SENI RUPA adalah cabang seni yang mengutamakan ekspresi ide atau konsep sang seniman menjadi bentuk yang menstimulasi indra penglihatan, Dalam perkembangannya, bentuk seni rupa di masa kini bahkan sudah melampaui keterbatasan visual itu sendiri. Sebuah karya seni rupa di masa kini juga bisa memberikan pengalaman pendengaran (auditory), interaksi rabaan (tactile), dan memancing pemikiran pemirsanya. Karya interaktif contohnya, karya yang mengajak penonton untuk menyentuh dan bermain dengan karya tersebut, atau penonton ikut berpartisipasi mengerjakan karya bersama seniman.

10

Beberapa karya pun menjadi karya interaktif, dimana penonton ikut melengkapi karya tersebut dengan cara beragam.


11

1. Konten : muatan, topik, tema, pesan 2. Konteks : keadaan disekeliling konten 3. Keahlian teknis : kemampuan mengolah alat dan bahan


Lahirnya suatu karya seni bersumber dari ide, yang lalu berkembang menjadi suatu konsep yang dituangkan di suatu medium.

Konsep adalah suatu ide/rancangan ide yang mempertimbangkan segala aspek yang terkait dari ide itu. Misalnya: konsep tentang isu sosial di masyarakat.

MEDIUM adalah cara, bahan, material, atau alat untuk menyampaikan ide/konsep tersebut.

12


13

Bagaimana

Kita MELIHAT

Seni ?


Seni lahir dari keinginan kuat (hasrat) dalam diri manusia untuk berekspresi dan menciptakan sesuai sebagai tanggapan dari pengalaman pribadi, rasa, pengolahan pemikiran, dan kondisi sekeliling.

Hasrat berekspresi adalah sebuah dorongan yang muncul terus-menerus pada setiap individu dan menjadi energi utama dari semua kerja kreatif. Inilah pemicu awal dari kegiatan berkesenian.

14


15

Kegiatan berkesenian di masa kini didukung banyak oleh adanya proses berbagi ilmu pengetahuan, baik pengetahuan spesifik tentang seni rupa maupun topik-topik umum yang ingin direspon oleh pelaku seni rupa. Proses berbagi ilmu pengetahuan tersebut kemudian berkembang menjadi praktik kolektif dalam berkesenian dan membentuk jaringan profesional. PRAKTIK KOLEKTIF ini bisa berupa bekerja dalam satu grup atau organisasi untuk menciptakan karya seni, riset seni, kegiatan seni, dll. Praktik kolektif bisa juga bekerja dengan melibatkan masyarakat di sekeliling. Praktik kolektif ini mendukung pembentukan jaringan profesional, di mana setiap individu tersalurkan untuk berkenalan atau bekerja dengan koneksi yang lebih luas dari grup/organisasi tersebut.

Praktik kolektif Sudah menjadi ciri khas praktik seni rupa Indonesia sejak dari masa kebangkitan, di mana seni tumbuh di sanggar-sanggar.


Praktik seni rupa kini juga melalui PROSES PENELITIAN, dimana seniman menggali isu yang ingin dibicarakan lewat karyanya. Lewat penelitian ini, seniman juga melihat keterkaitan isu tersebut dengan keadaan di sekelilingnya (konteks), bisa merupakan keadaan sosial, keadaan politik, ataupun keadaan personal. Praktik kolektif maupun proses penelitian untuk pemahaman konteks menunjukkan keberadaan masyarakat yang sadar untuk mengembangkan diri dengan kreatif, dan memacu terbangunnya kesadaran diri, potensi diri dan kemampuan berekspresi yang sehat.

16

Kunci Cultural Studies. Sumber: Dokumentasi Kunci


17

Kegiatan diskusi di Indonesian Visual Art Archive (IVAA) Yogyakarta. IVAA adalah lembaga pengarsipan seni rupa yang paling komprehensif di Indonesia. Sumber: https://orientationtrip2012.wordpress.com/tag/indonesian-art-archive/


Berbeda dengan praktik di masa lalu, dimana seni rupa mengimitasi bentuk keindahan di sekitarnya, seni rupa kini tidak hanya bertujuan untuk melakukan imitasi itu, tetapi juga ditujukan untuk menjadi ruang dan juga pendorong dimana konsep untuk perubahan terjadi. Perubahan yang dimaksud bukan hanya dalam praktik seni rupa, tapi juga dalam konteks yang berkaitan dengan masyarakat luas dan segala sistem masyarakat.

Artistik = memiliki nilai seni dan keindahan Estetika = gagasan atau filsafat keindahan

Transformasi ini terjadi di masa krisis kemanusiaan pasca perang dunia di awal abad 20, di mana terjadi goncangan dan kehancuran yang besar di segala penjuru dunia. Seniman merasakan kebutuhan untuk mengekspresikan kenyataan sosial dan kemanusiaan saat itu. Di masa itu terjadilah perubahan besar pada situasi sosial budaya dan politik dunia. Keadaan ini mendorong perkembangan baru dalam bentuk praktek seni. Perubahan pandangan seni dan estetika mendorong terjadinya eksplorasi konsep, bentuk artistik dan medium. Salah satunya bisa dilihat melalui perkembangan estetika modernisme ke postmodernisme. Melalui praktik seni, konsep perubahan ditawarkan secara kreatif dan inspiratif.

18


19

Karakter Praktik Seni Rupa SALING BERBAGI PENGETAHUAN

MENDORONG PERKEMBANGAN BUDAYA

PENCIPTAAN KARYA

KEAHLIAN KREATIF

HASIL PEMIKIRAN YANG KRITIS

PERKEMBANGAN DAN KEBERLANJUTAN EKOSISTEM SENI RUPA

EKSPRESI DAN REFLEKSI INDIVIDU


Karya Eko Nugroho di ruang publik, Perth, Australia. Sumber: http:// lifesallaboutthelittlethings.blogspot.co.id/2015/04/eighty-nine-unexpectedartwork.html

“Scene We’d Like to Pix” Karya Narpati Awangga AKA oomleo. Sumber: https://indoartnow.com/ artists/narpati-awangga-a-k-a-oomleo

20


21

2 Beberapa Pembagian dalam Seni Rupa


Dilihat dari perkembangan budaya, di Indonesia kita mengenal Seni Rupa Klasik, Tradisional, Modern dan Kontemporer. Walaupun menggunakan istilah yang serupa dan juga dipengaruhi konsep pergerakan seni rupa di barat, namun seni rupa Indonesia tumbuh terlepas dari aliran-aliran barat pada umumnya. Seni Rupa Indonesia mengusung konsep dan pola keindahan Indonesia yang khas. Misalnya, di era seni modern barat tumbuh aliran yang mendekonstruksi bentuk dan abstraksi, sementara di Indonesia seni modernnya melawan presentasi eksotisme dalam karya seni dan berfokus pada perjuangan melawan penjajahan. Namun keduanya, di barat maupun di Indonesia, sama-sama mempersoalkan persepsi tentang keindahan dan realisme sosial.

SENI RUPA KLASIK Hadir dan berjaya di masa lalu, dan tidak terulang di masa kini. Seni Rupa Klasik memiliki pola estetika (bentuk keindahan) yang tetap, tidak berubah sejalan dengan perkembangan budaya. Contoh dari seni

22

rupa klasik di Indonesia adalah seni rupa yang terjadi di jaman kerajaan Hindu-Buddha, yaitu sekitar abad 4 sampai abad 17.

SENI RUPA TRADISIONAL Adalah bentuk seni rupa yang telah menjadi bagian hidup dan nilai dari masyarakat / suku / bangsa tertentu yang diwariskan dan dijaga secara turuntemurun. Tumbuh dari kebutuhan sosial, spiritual,

keagamaan, dan ritual. Seni Rupa Tradisional dilestarikan melalui aturan (pakem) yang ketat untuk menjaga kehadiran dan keutuhan dari tradisi budaya tertentu. Pola dan bentuknyapun tetap sama ketika sudah diadaptasi oleh generasi berikutnya.


23

SENI RUPA MODERN

SENI RUPA KONTEMPORER

Era seni modern barat dimulai di sekitar tahun 1870-an sampai awal 1970-an bersamaan dengan perubahan masyarakat Eropa menjadi masyarakat industri. Di era ini ideologi dan semangat penemuan, pembaruan, perubahan, serta kebebasan individu dijunjung tinggi. Teori estetika dan kesenian yang terdahulu banyak dipertanyakan dan ditantang. Terutama tentang gagasan keindahan dan kenyataan yang banyak didapati di karya-karya di jaman sebelumnya, sehingga muncul aliran-aliran yang mendekonstruksi bentuk seperti abstrak dan kubisme. Di era ini banyak terjadi pengembangan teknik, aliran (isme) dan material baru.

Seni yang berkembang pada masa kini, merespons dan merepresentasikan situasi sosial dan budaya terkini. Seni rupa kontemporer global dimulai di sekitar tahun 1940, di era pasca perang dunia. Sedangkan dalam konteks Indonesia prinsip-prinsip seni rupa kontemporer menjadi populer mulai tahun 1970an bersamaan dengan perubahan

Dalam konteks Indonesia, gagasan tentang seni rupa modern ditandai oleh kesadaran tentang gagasan kebangsaan Indonesia

dan kebebasan dari penjajahan. Terjadi sekitar tahun 1930an, terlihat di karya-karya PeRSaGI (Persatuan ahli Gambar Indonesia). Di saat inilah mulai terlihat karakter seni yang berjiwa nasionalisme Indonesia, yang merupakan sebuah perlawanan terhadap ide-ide kolonialisme (penjajahan). Ide estetika kolonial melalui lukisan Mooie Indie (Indonesia yang indah) dilawan dengan lukisan Persagi yang lebih menggambarkan kenyataan sebenarnya.

situasi sosial, politik di Indonesia. Berakhirnya masa Sukarno di akhir 60-an dan digantikan oleh Soeharto yang merupakan awal dari terbentuknya rezim Orde Baru mendapatkan respon dan reaksi kritis dari seniman.


Di beberapa sekolah tinggi seni rupa Indonesia, secara akademik, seni rupa dibagi menurut tujuan, fungsi dan hasil akhirnya, yaitu:

SENI RUPA MURNI Mengutamakan nilai estetika dan ekspresi individu dari sang seniman. Contoh: seni lukis, seni patung, seni grafis. Dalam penciptaan karya seni murni seniman juga harus mempertimbangkan cara-cara mengkomunikasikan karyanya.

SENI RUPA TERAPAN Menerangkan karya seni rupa yang bertujuan melayani nilai fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari, yang idealnya tetap menggunakan landasan seni murni, yaitu nilai estetika dan ekspresi individu. Contoh: desain grafis, desain komunikasi visual, desain interior, desain produk.

Pada perkembangannya dalam medan seni rupa, pelaku seni rupa murni dan seni rupa terapan telah bercampur dan tidak membatasi diri. Praktek keduanya saling mempengaruhi dan saling berkontribusi.

24


25

HASIL PRAKTIK SENI RUPA adalah:

- Produk Pengetahuan - Karya Seni Rupa


Produk pengetahuan adalah hasil-hasil pengetahuan yang menyertai, mendukung, mengisi atau menjadi bagian dari karya seni dan pembentukan ekosistem seni rupa.

Ekosistem seni rupa = Lingkungan seni rupa dengan beragam pelaku, dimana perannya saling terkait satu sama lain.

Bentuk Produk Pengetahuan meliputi: TULISAN : teks kuratorial, artikel di media massa, esai, dan lain-lain.

PROSES DAN HASIL RISET Proses dan hasil riset sebagai bagian dari penciptaan karya seni, maupun PRESENTASI : sebagai kajian berguna untuk mensosialisasikan tentang seni rupa pengetahuan dan dan topik-topik dilakukan dalam yang berkaitan acara lokakarya, dengannya. diskusi, seminar atau sejenisnya.

26

PROGRAM ACARA SENI yang mengakomodasi terjadinya distribusi ilmu dan pengetahuan, misalnya festival seni, pameran, lokakarya, dan lain-lain.

JASA yang menggunakan pengetahuan khusus, misalnya kuratorial, lighting designer, konsultan seni rupa, ahli display dan lain-lain.


27

Karya seni adalah hasil perwujudan ide dan konsep dengan menggunakan medium dan teknis seni rupa. Bentuk -bentuk karya seni rupa dibagi menjadi karya 2 dimensi, 3 dimensi, dan karya yang berbasis ruang dan waktu.

KARYA DUA DIMENSI (2D) Panjang x lebar.


KARYA TIGA DIMENSI (3D) Panjang x lebar x tinggi.

28


29

KARYA BERBASIS RUANG DAN WAKTU Karya berbasis ruang menggunakan ruang sebagai salah satu unsur pembentuknya. Contoh: seni rupa di ruang publik (public art) dan seni lingkungan (enviromental art). Karya berbasis waktu adalah karya yang memiliki rentang waktu dalam proses presentasinya, misalnya seni performans (performance art), seni video (video art), dan seni interaktif (interactive art).


Jenis-jenis medium yang umum digunakan : Penggunaan berbagai medium ini dilihat dari kecenderungan yang digunakan di seni rupa Indonesia dalam konteks seni modern dan kontemporer.

LUKIS Menggunakan cat minyak, cat air, cat akrilik, tinta cinta dan cara pewarnaan lainnya yang dapat membuat goresan, sapuan atau warna pada suatu bidang, Bidang ini bisa berbentuk dua dimensi seperti kanvas, kertas, kain, ataupun bidang tiga dimensi, seperti batu, tubuh, dan banyak lainnya.

FOTOGRAFI Gambar yang diciptakan dengan merekam pantulan cahaya menggunakan kamera dan bisa dicetak di berbagai bentuk datar untuk menciptakan karya dua dimensi, maupun dicetak di bentuk tiga dimensi atau bahkan dalam bentuk digital tanpa melalui proses cetak.

GAMBAR Menggunakan pensil, arang (charcoal), konte, pena, marker, dan sebagainya yang dapat membuat goresan di suatu bidang. Bidang ini bisa berbentuk dua dimensi seperti kanvas, kertas, kain, ataupun bidang tiga dimensi, seperti bangunan, tubuh, batu, dan lainnya. 30


31

PATUNG Karya seni 3 dimensi, memiliki isi atau volume (panjang, lebar dan tinggi) yang dibentuk menggunakan bahan kayu, batu, resin, tembaga, tanah liat dan lain-lain.

SENI GRAFIS Teknik cetak di permukaan datar. Teknik seni grafis Indonesia sangatlah beragam, diantaranya cetak tinggi (cukil kayu), cetak datar (litografi), cetak dalam (etsa, drypoint), cetak saring (sablon).

SENI TEKSTIL SERAT Karya seni yang menggunakan serat, baik serat natural maupun serat sintetis, untuk membentuk karya dua dimensi (contoh: kain), tiga dimensi (objek), atau membentuk dimensi ruang (instalasi).


MURAL Lukisan besar di dinding atau di bangunan, baik di ruang publik maupun pribadi.

KERAMIK Menggunakan material tanah yang melalui proses pembakaran, menggunakam teknik cetak ataupun handsculpting untuk menciptakan bentuk
tiga dimensi. Proses pembakaran dan jenis bahan yang digunakan bisa menghasilkan berbagai jenis keramik: biskuit, keramik dan porselen.

32


33

INSTALASI/OBJECT Menggunakan beberapa benda untuk menciptakan satu susunan karya, bisa berupa objek temuan (found object) atau benda yang khusus diciptakan untuk keperluan karya tersebut. Seni instalasi juga bisa menggunakan suara, ruang, sinar, dan medium-medium media art.

MEDIA ART Menggunakan teknologi yang berbasis waktu dan ruang dalam proses produksi, presentasi, dan distribusi karyanya. Disebut juga sebagai “seni media baru”, kata “media” atau “media baru”, media art sebenarnya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi. Bentuknya bisa berupa video art, digital art, pixel art, sound art, scannography (menangkap gambar dengan menggunakan mesin scanner), dan lain-lain.


LINGKUNGAN Land art, di mana seniman membangun karya seni menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan, misalnya tanah, batu, atau air. Pada umumnya, land art tidak bersifat permanen dan dibiarkan lebur dengan kondisi lingkungan.

TUBUH Menggunakan tubuh, kemampuan tubuh, dan pengolahan gerak tubuh sebagai medium. misalnya seni performans (performance art) dan seni interaktif (interactive art).

Melihat perkembangan dan kebebasan eksperimen dalam seni rupa kontemporer, jenis medium bisa terus bertambah, lebih dari yang sudah tertera disini. 34


35

Melati Suryodarmo dalam karya performans-nya “Exergie Butter Dance” 2000. Sumber: https://indoartnow.com/artists/melati-suryodarmo

“Black Swan” karya Agan Harahap. Sumber: Dokumentasi seniman

Studio Keramik Albert Yonathan, Bandung. Sumber: Dokumentasi tim Seni Rupa Kita


“Rumah� karya Leo Allenda pada Jakarta Biennale 2015. Sumber: Dokumentasi tim Seni Rupa Kita

Video Base 2009 di Bentara Budaya Jakarta. Sumber: Forum Lenteng

36


37

3 Sejarah dan Perkembangan Seni Rupa Indonesia


Sejarah dan Perkembangan S > 1857 Di sekitar tahun 1857, seorang anak Nusantara bernama Raden Saleh pergi belajar melukis di Eropa, ia lalu kembali ke tanah air dan mengajarkan cara melukis, teknis seni rupa barat pun mulai masuk ke tanah Nusantara. Teknis dan medium-medium yang digunakan Raden Saleh kemudian diadopsi oleh seniman-seniman nusantara di generasi berikutnya.

Pembangunan Infrastruktur dan Pendidikan > 1970

> 1947 Cikal bakal Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) didirikan.

1950 - 1970 < Di masa pemerintahan presiden Soekarno, banyak dibentuk sanggar-sanggar dan kelompok seniman, seperti LEKRA Sanggar Bumi Tarung dan Sanggar Bambu. Pada masa ini, pemerintah mendirikan beberapa sekolah tinggi yang dikemudian hari menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Di tahun 1968 didirikan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki.

> 1920 Di sekitar tahun 1920an, karakter seni rupa Indonesia yang menunjukan ciri khas bangsa mulai terbentuk bersamaan dengan lahirnya semangat kebangkitan nasional , maka dimulailah sejarah seni rupa bangsa Indonesia.

Dibentuknya Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta yang kini bernama Institut Kesenian Jakarta. Dibentuknya Sanggar Dewata.

Dewan Kesenian Jakarta didirikan pada tahun 1969.

> 1974 Kebangkitan Nasional

> 1922

Tahun ini Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara dan menandai usaha pelestarian kebudayaan Indonesia secara serius dan institusional. Taman Siswa memancing munculnya insiatifinisiatif yang dilakukan oleh pelaku kreatif dalam perkembangan seni rupa, salah satu yang pertama adalah komunitas Pita Maha di Bali.

38

Galeri Soemardja di ITB didirikan.

> 1943 Pemerintah Jepang mendirikan Pusat Kebudayaan bernama Kheimin Bunka Shidoso yang berfokus pada perkembangan seni budaya Indonesia demi agenda propaganda Jepang.

> 1938 PERSAGI (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia) didirikan oleh beberapa seniman Indonesia, diantaranya S. Sudjojono dan Agus Djaya, juga Emiria Soenassa. PERSAGI mengkritik seni rupa Indonesia sebelumnya yang mereka sebut sebagai Mooi Indie (Hindia Jelita), yaitu karya-karya yang semata-mata menggambarkan keindahan alam dan keharmonisan rakyat Indonesia, sebagai seni yang menjual eksotisisme Indonesia dan tunduk pada pandangan kolonialisme.

Seni Rupa Baru Indonesia > 1975 Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia (GSRBI) dibentuk sebagai reaksi dari peristiwa Desember Hitam pada tahun 1974. Dalam peristiwa tersebut, sejumlah mahasiswa seni rupa di Indonesia memprotes penjurian Pameran Besar Seni Lukis Indonesia (cikal-bakal Jakarta Biennale) yang mereka anggap membatasi perkembangan nilai-nilai seni rupa Indonesia. Tokoh-tokoh GSRBI di antaranya adalah Jim Supangkat, F.X. Harsono, dan Dede Eri Supria.

> 1950

> 1977 Akademi Seni Rupa Indonesia (sekarang bernama Institut Seni Indonesia) didirikan di Yogyakarta.

Pasar Seni Ancol diresmikan.


39

n Seni Rupa Indonesia Arus Alternatif > 2000 – 2008

1992 - 1999 <

Muncul lebih banyak komunitas yang mengapresiasi seni rupa lokal dan membawa industri ini ke kancah global seperti ruangrupa (2000, Jakarta), , Komunitas Daging Tumbuh (2000, Yogyakarta), Commonroom (2001, Bandung) Klinik Seni Taxu (2001, Bali), komunitas seni fotografi Mes 56 (2002, Yogyakarta), Jatiwangi Art Factory (2005, Jatiwangi), Serrum, Salihara, Kelas Pagi (2006, Jakarta)

> 2009

JAKARTA BIENNALE XII 2009

Jakarta Biennale Internasional yang pertama

> 2003

Sejumlah sekolah tinggi seni rupa didirikan, di antaranya Sekolah Tinggi Seni Rupa Surakarta didirikan (STSI Surakarta, sekarang Institut Seni Indonesia Solo, 1992), Sekolah Tinggi Seni Bandung (1995), dan Sekolah Tinggi Seni Padang Panjang (1999).

Ok. Video yang pertama. Ok Video adalah pameran seni media baru terbesar di Asia Tenggara, diselenggarakan oleh ruangrupa dan diadakan setiap dua tahun sekali.

Difusi Global

Diresmikannya Institut Seni Rupa Indonesia (ISI) di Denpasar. Lebih banyak lagi komunitas, group, dan ruang alternative seni rupa yang didirikan di tahun ini, seperti Forum Lenteng dan group seniman Tromarama.

Art Boom Seni Rupa Kontemporer

> 1995

Didirikan Yayasan Seni Cemeti yang kemudian pada 2007 berganti nama menjadi Indonesian Visual Art Archive (IVAA).

> 1995 - 1998 Makin banyak komunitas seni dan ruang inisiatif seniman yang dibentuk, di antaranya Taring Padi dan Kelompok Seni Rupa Jendela.

> 2007 – 2008 > 1999 Galeri Nasional Indonesia diresmikan.

Ledakan seni rupa ( art boom ) di Indonesia. –

> 1988 Galeri Seni Cemeti (kini Rumah Seni Cemeti atau Cemeti Art House) didirikan di Yogyakarta oleh Mella Jaarsmadan Nindityo Adipurnomo Galeri Seni Cemeti mulai membawa seni rupa kontemporer Indonesia ke kancah internasional, di antaranya melalui tur pameran AWAS! Recent Art from Indonesia (1999) ke berbagai negara di Eropa dan Asia. Cemeti turut mendirikan lembaga pengarsipan seni rupa Indonesia, yaitu Yayasan Seni Cemeti (sekarang Indonesian Visual Art Archive , disingkat IVAA).

> 1990 Museum Seni Rupa dan Keramik diresmikan.

> 1989

.

Festival Kesenian Yogyakarta (FKY).

Penjualan (pasar) seni rupa kontemporer Indonesia berada di puncaknya, ditunjukkan dengan partisipasi galeri-galeri Indonesia yang semakin meningkat di berbagai forum bergengsi di dunia, seperti Art Basel Miami, Art Hong Kong, Art Dubai, dan Art Stage Singapore. Galeri-galeri di luar negeri pun semakin banyak yang memamerkan karya seniman Indonesia. Pada tahun 2008, kurator Jim Supangkat mengadakan Pameran Besar Seni Rupa Indonesia: Manifesto di Galeri Nasional Indonesia di Jakarta yang melibatkan 354 seniman Indonesia.

> 2011 – 2015 Seni rupa Indonesia semakin sering terlibat dalam forum wacana maupun pasar seni rupa internasional. Pelaku seni Indonesia semakin unjuk gigi di anjang acara seni dunia dan galeri-galeri lokal pun tetap aktif terlibat dalam art fair internasional. Kurator maupun seniman Indonesia mulai banyak terlibat dalam berbagai acara penting di forum internasional, seperti Asia Pasific Triennale, Singapore Biennale, Gwangju Biennale, Venice Biennale, Sao Paolo Biennale, Art Basel HK, dan lain-lain.

> 2011

Dibentuknya Yayasan Biennale Jogja, Biennale Jogja internasional yang pertama. di masa ini seni rupa Indonesia konsisten terlibat dalam forum wacana maupun pasar seni rupa internasional. Pelaku seni Indonesia semakin unjuk gigi di ajang acara seni dunia.


“Kawan Kawan Revolusi” karya Sudjojono. Sumber: Farah Wardani

“Pesta Pencuri” karya Tisna Sanjaya. Sumber: archive.ivaa-online.org

40


41

“Sisi Lain Kehidupan” karya FX Harsono. Sumber: Dokumentasi seniman

“Contemporary Art is Risky Business: Soeharto and Art” karya Agung Kurniawan. Sumber: Dokumentasi seniman


“Suara si Goni” karya Samsul Arifin. Sumber: Dokumentasi seniman

“What...” karya Reza Afisina. Sumber: Dokumentasi seniman

42


43

4 Ekosistem Seni Rupa Indonesia


APRESIASI

PENGARSIPAN

PROSES PENYEBARAN

& PRESENTASI

Menonton, Mengkoleksi, Menulis Review, Menceritakan di Social Media

Pemeliharaan, Pendataan, dan Penyimpanan

Galeri, Ruang Alternatif, Ruang Publik, Festival, Biennale, Art Fair, Balai Lelang

PROSES KREASI & PRODUKSI

MUSEUM PRIVAT, MUSEUM PUBLIK LEMBAGA PENGARSIPAN, LEMBAGA PENELITIAN

LINGKUNGAN

PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN

Sekolah (Formal) , Komunitas (Non Formal)

Seniman, Kelompok Seniman, Kurator, Manajer Seni

INDUSTRI PARALEL SENI RUPA

Artist-merchandising, Toko Seni, Manajemen kreatif

44


45

Lingkungan Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan pendidikan dan pengembangan menjadi tempat di mana terjadi pembentukan pelaku seni rupa lewat sistem pendidikan formal maupun sistem pendidikan alternatif. Di lingkungan ini pelaku seni rupa menggali ilmu, belajar keahlian teknis, menimba pengalaman, dan bersinggungan langsung dengan dunia seni rupa. Yang dimaksud dengan pendidikan formal adalah sekolah dasar dan menengah, sekolah kejuruan seni dan sekolah tinggi seni rupa. Sedangkan yang dimaksud dengan pendidikan alternatif biasanya terjadi di komunitas seni rupa, komunitas tradisional dan di tengah masyarakat kreatif. Keberadaan komunitas dan ruang alternatif di Indonesia menjadi wadah yang sangat penting bagi terjadinya proses pembentukan pelaku seni rupa. Proses pendidikan alternatif menjadi salah satu elemen penting bersandingan dengan pendidikan formal di dalam lingkungan ini. Yang tidak kalah pentingnya adalah lembaga pengarsipan sebagai sumber materi dalam proses penimbaan ilmu. Keberadaan sekolah tinggi khusus pendidikan guru seni rupa juga menjadi salah satu pembentuk infrastruktur yang penting bagi ekosistem seni rupa secara keseluruhan.


Proses Kreasi & Produksi Proses kreasi dipicu oleh insting dasar manusia untuk merespon dan berekspresi. Proses kreasi terjadi ketika suatu ide diciptakan dan dirumuskan menjadi suatu rancangan yang lalu dijadikan dasar penciptaan karya seni. Setelah melalui proses penciptaan ide dan perancangan lalu dimulailah proses produksi. Misalnya: seorang seniman ingin merespon tentang suatu isu, ini disebut sebagai ide. Kemudian seniman tersebut mulai meriset lebih dalam dan mempelajari kemungkinankemungkinan bentuk presentasi yang kreatif, disini sering peran serta kurator mulai hadir sebagai teman diskusi, atau peran periset yang membantu pencarian materi topik yang sedang dikerjakan. Dimulailah rancangan konsep yang lebih matang sebagai dasar untuk menciptakan karya seni. Lalu dimulailah proses produksi, di mana seniman mengolah mediumnya sampai bentuk final. Pelaksanaan proses produksi bisa terjadi di ruang kerja pelaku seni (studio atau kantor), atau secara langsung di lokasi presentasi, misalnya untuk karya-karya instalasi dan performance art, maupun presentasi di ruang publik. Hal yang sama terjadi pada penciptaan Produk Pengetahuan, misalnya, sekelompok seniman atau komunitas memiliki ide untuk membuat suatu acara seni yang berfokus ke suatu topik. Ide ini akan dilanjutkan dengan: • • • •

riset tentang topik tersebut, perencanaan program, pemilihan seniman untuk berpartisipasi, dan juga pendalaman hal-hal teknis seperti tempat pameran, cara display, dan sebagainya. Proses ini terus dilanjutkan sampai acara tersebut terjadi. Setelah perancangan di atas ini terjadi, proses produksi acara dilanjutkan sampai saat presentasi.

46

Sanchia Hamidjaja sedang membuat mural di Petamburan, Jakarta Barat, Sumber: Dokumentasi Jakarta Biennale 2015


47


Proses Penyebaran & Presentasi Karya yang telah selesai, dapat disebarkan melalui berbagai macam cara, misalnya melalui seorang kurator yang mengemas karya tersebut ke dalam bentuk pameran. Atau seorang manajer seni menawarkan karya tersebut ke pembeli atau ke penyelenggara pameran. Proses penyebaran adalah pengelolaan yang membawa karya ke dalam bentuk presentasi untuk dinikmati publik luas atau penyebaran langsung ke pembeli. Idealnya, sebuah karya ditampilkan di proses presentasi. Hal ini berfungsi untuk: • • • •

Kesempatan untuk publik mengenali dan menikmati karya seni rupa. Rekaman sejarah dari karya seni rupa. Pemicu berkembangnya wacana karya seni rupa. Pemicu terjadinya proses jual-beli.

48


49

Seni rupa Indonesia sudah dipresentasikan secara luas, baik di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, di antaranya adalah pameran-pameran seni seperti di galeri, museum, ruang publik, dll. Dan juga di acara-acara berskala internasional seperti Jakarta Biennale, Biennale Jogja, ART|JOG, OK. Video Festival, Jakarta Contemporary Ceramic Biennale, dll. Sedangkan di luar negeri, seni rupa Indonesia terlibat melalui keikutsertaan pelaku seni Indonesia dalam acara-acara penting seperti Asia Pacific Triennale, Singapore Biennale, Sao Paolo Biennale, Shanghai Biennale, Art Basel Hong Kong, Art Stage Singapore, Guggenheim Museum, Singapore Art Museum, Fukuoka Museum, dan museum-museum internasional lainnya. Karya seni rupa Indonesia juga banyak dipresentasikan di balai lelang lokal dan internasional yang mengadakan lelang di luar negeri, dan pameran- pameran regional dan internasional lainnya.

JENIS JENIS PRESENTASI PRESENTASI BERORIENTASI TANPA PROFIT Definisi Karya dipresentasikan tanpa bersamaan dengan penjualan.

Tujuan Menghasilkan respons agar wacana karya bisa berkembang dan standardisasi kualitas yang tidak terpengaruh nilai ekonomi.

Yang Dicari Kreativitas murni dan inovasi.

Contoh Bienial, Trienial, presentasi di ruang publik, ruang alternatif, dan ajang penghargaan.

PRESENTASI BERORIENTASI UNTUK PROFIT Definisi Karya dipresentasikan bersama dengan penjualan.

Tujuan Menampilkan karya sekaligus Menghasilkan keuntungan ekonomi.

Yang Dicari Respon pasar dan rencana bisnis seni rupa.

Contoh Galeri, art fair, balai lelang, dan ruang pamer umum.


“Fraction” karya Restu Ratnaningtyas pada Biennale Jogja 2013. Sumber: dokumentasi tim Seni Rupa Kita

“I Want To Live Another Thousand Years” karya Agus Suwage pada pameran Panorama : Recent Art From Contemporary Asia,2012, di Singapore Art Museum Sumber: dokumentasi tim Seni Rupa Kita

50

“Cosmic Labyrinth : The Bells“ Karya Albert Yonathan di Biennale Jogja 2011 Sumber: dokumentasi tim Seni Rupa Kita


51

“Tumpah Ruah di Wonocolo” Karya Maryanto pada Jakarta Biennale 2015. Sumber: dokumentasi tim Seni Rupa Kita

“One Day in a Museum of Tropical Spring” karya Wiyoga Muhardanto. Sumber: Dokumentasi seniman

“Alternative Choice” karya Prilla Tania. Sumber: dokumentasi seniman


Apresiasi Setelah terjadi proses presentasi akan terjadi apresiasi. Bentuk apresiasi bisa berupa: • Kegiatan menonton dan menikmati karya. • Kegiatan berdiskusi terarah
baik formal dan informal. • Pengembangan wacana melalui penelitian, penuilsan review, dan kritik. • Koleksi Publik - Kegiatan mengkoleksi karya yang dilakukan olen lembaga seni publik, dan ditampilkan kembali untuk publik luas, biasanya dilakukan oleh museum. • Koleksi Privat - Kegiatan mengkoleksi karya yang dilakukan untuk disimpan dan dinikmati pribadi atau kelompok kecil tertentu. Hasil-hasil dari kegiatan apresiasi bisa digunakan oleh lingkungan pengembangan sebagai data untuk penelitian dan acuan untuk pengembangan sistem kerja seni rupa. Jenis penonton terbagi menjadi dua : • Penonton profesional atau akademisi di bidang seni: Penonton yang memiliki kualifikasi dan pengalaman di bidang seni rupa atau bidang yang terkait dengan seni budaya. • Penonton Umum: Penonton lainnya.

52


53

Pengarsipan Pengarsipan seni rupa atau konservasi seni rupa adalah pendataan, penyimpanan, perawatan karya seni maupun produk pengetahuan seni rupa. Konservasi sangatlah penting dilakukan untuk pengembangan seni rupa, pelestarian sejarah, pendidikan publik, yang pada akhirnya mendukung pembentukan minat masyarakat pada seni dan budaya. Di Indonesia, pengarsipan seni rupa yang paling mendalam dilakukan oleh Indonesian Visual Art Archive (IVAA) yang berlokasi di Yogyakarta dan hadir secara online di www.ivaa-online.org.

Pengarsipan pameran yang cukup luas juga dilakukan oleh Galeri Nasional, Dewan Kesenian Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, Selasar Sunaryo, www.indoartnow. com, dan juga beberapa lembaga seni dan perpustakaan lainnya. Museum, lembaga pengarsipan, periset, konservator, sejarawan, dan kurator memegang peran penting dalam proses konservasi.


Industri Paralel Seni Rupa Industri paralel menjelaskan produk yang dihasilkan oleh perupa dan diaplikasikan pada bentuk fungsional, misalnya artist-merchandise atau ilustrasi untuk media massa. Industri paralel juga menjelaskan ruang dan dan kegiatan jasa yang bersinggungan dengan aktivitas seni rupa. Industri paralel belum tentu mendukung keberadaan ekosistem seni rupa utama, tetapi keberadaannya tergantung pada pelaku seni rupa.

ARTIST MERCHANDISING Produk di mana karya seni perupa diaplikasikan ke bentuk-bentuk 
yang memiliki fungsi guna yang umum, misalnya pada t-shirt atau cangkir, tas dll.

ILUSTRASI Sebuah karya gambar yang dipesan secara khusus untuk mendampingi suatu tulisan atau menggambarkan suatu kejadian. Umumnya digunakan di media massa atau buku.

54


55

JASA AKTIVITAS SENI DAN KERAJINAN Produk jasa ini adalah penyediaan 
fasilitas ruang, bahan, dan bimbingan untuk publik umum dalam hal aktivitas seni dan kerajinan. Misalnya les lukis, atau aktivitas liburan dan ekstrakurikuler.

KAFE GALERI Bentuk usaha yang menjadikan makanan dan minuman sebagai usaha utamanya, dan pameran serta penjualan karya seni sebagai usaha pelengkapnya.


MANAJEMEN KREATIF Manajemen yang menjual jasanya untuk koordinasi dan penciptaan 
ide promosi kreatif yang berkaitan dengan praktikpraktik seni rupa (bukan desain dan periklanan).

KIOS SENI RUPA ATAU TOKO SENI Berbeda dengan galeri, kios seni rupa hanya menjual karya yang belum tentu dikurasi dan kadang berfungsi sebagai elemen dekoratif semata.

56


57

5 Definisi-Definisi dalam Seni Rupa Indonesia


Definisi Pelaku Utama Seni Rupa

AHLI PENANGANAN KARYA SENI (ART HANDLER) Adalah orang/perusahaan yang berfokus memberikan jasa keahlian untuk mengurus karya seni mulai dari packing, mengantar karya, sampai teknis memajang (display).

BALAI LELANG Agen yang menjual karya dari penjual ke pembeli dengan menggunakan metode lelang. Produk yang dilelang didapatkan dari art dealer (individual art dealer maupun galeri) dan kolektor yang ingin melepas karyanya. Di dalam balai lelang juga dikenal individu yang bertitel ‘specialist’ yang memiliki pengetahuan dan keahlian khusus untuk mengenali dan menilai kategori seni tertentu.

58


59

DIREKTUR ARTISTIK (ARTISTIC DIRECTOR) Bertugas menyusun dan mengembangkan suatu acara seni secara keseluruhan, mengatur penerapan rencana acara, dan presentasi
 dari acara tersebut sehingga dapat dinikmati secara baik oleh penonton. Direktur artistik harus memiliki pemahaman yang sangat kuat akan nilai estetika, konten karya dan juga latar belakangnya.

EVENT ORGANIZER Sekelompok orang yang merancang dan merencanakan strategi produksi acara seni, proyek seni, dan sebagainya.


JURI Individu yang memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup untuk menentukan kriteria-kriteria dan menilai serta memilih peserta yang dianggap unggul dalam suatu acara kompetitif.

KOLEKTOR Individu yang secara aktif, sistematis dan berkelanjutan melakukan kegiatan
koleksi karya seni rupa. Kolektor untuk membangun koleksi yang baik, juga dituntut 
untuk membekali dirinya dengan pengetahuan seni rupa yang progresif. Sedangkan yang dimaksud dengan Pembeli bisa merupakan orang yang membeli produk seni rupa, baik karya seni maupun produk pengetahuan, atau membayar untuk hadir di acara seni.

60


61

KOMUNITAS/ KELOMPOK SENIMAN Sejumlah seniman berkelompok yang membuat karya bersama, baik berkolaborasi dalam sebuah karya maupun berkarya secara masing-masing. Komunitas seniman pada umumnya juga menjadi wadah untuk pengembangan keahlian, penelitian, metode presentasi dan networking. Komunitas seniman di Indonesia menjadi salah satu pendorong utama untuk terjadinya perkembangan dan pencapaian baru dalam seni rupa Indonesia. Di awalawal perkembangan seni rupa nasional, komunitas seni rupa terbentuk lewat sanggar (tempat kegiatan seni).

KONSERVATOR Individu yang memiliki pendidikan dan keahlian khusus untuk merawat dan merestorasi karya seni.


KURATOR SENI RUPA Seseorang yang secara profesional memiliki kemampuan dan pengetahuan menggagas pameran seni rupa melalui proses riset, penilaian dan penyeleksian karya seni rupa. Kurator pada lembaga seni seperti museum merancang pameran, menyeleksi, menilai, dan mengelola koleksi karya seni pada lembaga tersebut. Ada pula kurator yang tidak terkait dengan lembaga seni tertentu atau disebut kurator independent, menjadi jembatan antara karya seniman dan masyarakat luas melalui perancangan pameran ataupun proyek seni rupa. Tugas kurator, antara lain: menggagas dan merancang pameran, membuat tulisan kuratorial agar karya seni rupa dapat dipahami oleh masyarakat, bekerja bersama dalam pengembangan konsep karya dengan seniman, serta mengkoordinasi pelaksanaan pameran seni rupa. Kurator melihat karya seni rupa dari kualitas dan posisinya di dalam konteks masyarakat dan sejarah.

LEMBAGA PENGARSIPAN Lembaga yang menyimpan dan melakukan pendataan karya seni, kegiatan seni, dokumen tertulis dan terekam, baik berupa suara maupun gambar.

62


63

MANAJEMEN SENI Sebuah bentuk usaha yang menjalankan fungsi pengelolaan dalam industri seni bagi pelaku seni rupa. Praktek pengelolaan ini meliputi pengelolaan proses produksi karya, pengelolaan acara seni rupa, penerbitan, promosi, penjualan karya, dan sebagainya.


KRITIKUS SENI RUPA Seseorang yang melakukan penelitian di bidang seni secara sistematis, kritis dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta yang baru atau melakukan penafsiran yang lebih baik.

PERISET SENI RUPA Seseorang yang melakukan penelitian mengenai fenomena budaya visual atau beragam praktek seni rupa. Penelitian dilakukan melalui pengumpulan data, tulisan, wawancara, penelitian lapangan dan sebagainya. Hasil riset bisa berbentuk tulisan penelitian yang dipublikasikan dalam bentuk buku atau melalui media massa.

PIALANG SENI (ART DEALER) Penjual karya seni yang tidak mengaitkan diri dengan manajemen seni yang lebih besar, beinteraksi langsung dengan pembeli, dan mendapat pasokan karya langsung dari senimannya.

64


65

SEJARAWAN SENI Individu yang berfokus untuk meneliti, karya dan fenomena seni rupa dalam konteks sejarah. Ia juga mengkaji, dan menuliskan fakta-fakta dan kesimpulan tentang sejarah seni rupa di masa yang lampau.

SENIMAN (PERUPA) Seseorang yang membuat/ menghasilkan karya seni mulai dari konsep, hingga bentuk dan medium, serta pengembangannya.


Definisi Ruang Seni Rupa

Galeri Nasional. Sumber: http://galeri-nasional.or.id/

GALERI Kata galeri yang sebenarnya berarti ruang pamer, maka banyak institusi atau ruang komunitas memiliki galeri yang dikelola sebagai bagian darinya. Namun istilah galeri lebih sering digunakan untuk mendefinisikan ruang yang dikelola secara komersil, yaitu bertujuan untuk menjual karya seni. Selain sebagai penjual, galeri juga bertugas untuk mengadakan pameran dan menampilkan karya seni yang menunjukkan perkembangan seni rupa.

Edwins Gallery. Sumber: http://edwinsgallery.com/gallery_tour.php?page1=2

MUSEUM Institusi yang bertugas untuk menyimpan, merawat, merestorasi benda-benda bersejarah, dan berfungsi sebagai tempat publik umum mengakses pendidikan. Museum dibagi menjadi dua: Museum publik, yaitu museum yang dikelola oleh pemerintah dan terbuka untuk publik umum. Idealnya museum publik harus dikurasi berdasarkan aspek-aspek perkembangan sejarah bangsa atau wilayah tertentu, dan mengadakan program untuk meningkatkan pemahaman publik akan koleksinya maupun akan konteks sejarah yang menyertai koleksi tersebut. Museum Seni Rupa dan Keramik. Sumber: http://www.gedoor.com/2011/08/ museum-seni-rupa-dan-keramik

Museum privat, yaitu museum yang dimiliki oleh individu tertentu atau sebuah perusahaan, bisa terbuka untuk penonton umum atau penonton terbatas. Museum privat cenderung memiliki kurasi yang lebih spesifik sesuai dengan kecenderungan selera individu atau korporasi yang mengelolanya.

Museum Oei Hong Djin. Sumber: Dokumentasi tim Seni Rupa Kita

66


67

RUANG PUBLIK Tempat-tempat umum seperti jalanan dan gedung-gedung yang digunakan oleh masyarakat luas. Seni yang biasa terdapat di ruang publik misalnya: patung-patung di jalanan, taman atau lobi suatu gedung, mural atau graffiti.

RUANG ALTERNATIF Umumnya digunakan untuk mendefinisikan ruang yang digunakan oleh komunitaskomunitas seni rupa untuk berkumpul, sebagai platform berbagi pengetahuan dan memamerkan karya.

Karya The Popo, di fly over Slipi, Jakarta Barat. Sumber: http://kaskus-forum2. blogspot.co.id/2014/04/cara-membuat-kota-jadi-lebih-baik.html

Ruru Gallery dalam acara ART ON POSKART- A Poskart Projekt, 2010. Sumber: http://deathrockstar.info/art-on-poskart-a-poskart-projekt/

Pameran Seni Grafis Wedha’s Pop Art Portrait (WPAP) di Taman Ayodya, Jakarta. Sumber: http://sport.viva.co.id/cangkang/olimpiade/foto/read/5651-jakartabiennale-di-taman-ayodya

Serrum Gallery dalam acara “Bertukar Sapa Bertukar Karya”, 2014. Sumber: http://rezapradipto.blogspot.co.id/2014/10/pameran-kerabat-serrum. html

PASAR Dalam seni rupa pada umumnya ini adalah terminologi untuk menyebut suatu sistem yang berperan sebagai wadah transaksi dengan margin keuntungan. Di dalam pemetaan ini yang dimaksud pasar adalah konsumen, penonton, pembeli, dan penjual.

Bazaar Art Jakarta Sumber: https://indoartnow.com/exhibitions/galeri-canna-atbazaar-art-jakarta-2015


Definisi Acara/Program Seni Rupa PAMERAN Ajang dimana karya seni ditampilkan. Pameran tunggal (solo exhibition), dimana satu orang seniman menampilkan seri karyanya. Pameran bersama (group exhibition), dimana beberapa orang seniman menampilkan karyakaryanya bersama-sama.

BIENIAL (BIENNALE) Sebuah pameran seni rupa dalam skala besar yang diadakan setiap dua tahun sekali (biennial) atau tiga tahun sekali (trienial).Bertujuan untuk memperlihatkan pencapaian seni rupa serta refleksi kritis atas apa yang terjadi dalam periode tersebut.

FESTIVAL Perayaan, pameran, dan pertunjukan dengan fokus / tema tertentu yang bertujuan menggalang kebersamaan, jaringan dan forum pertemuan.

Program biennale yang sudah secara konsisten menunjukkan dedikasi dan pencapaiannya di Indonesia adalah Jakarta Biennale, Biennale Jogja, dan Jakarta Contemporary Ceramic Biennale (JCCB), selain itu ada beberapa biennale lain yang diadakan di kota-kota lain di Indonesia.

Indonesia memiliki dua art fair yang sudah berjalan dengan cukup konsisten selama kurang lebih lima tahun terakhir, yaitu Art Jog di Yogyakarta dan Bazaar Art Jakarta.

ART FAIR Acara di mana sejumlah galeri diseleksi dan dikumpulkan untuk menjual karya-karya koleksinya dalam tenggang waktu tertentu dengan tujuan sebagai wadah proses jual-beli dengan pilihan yang lebih bervariasi.

PROGRAM PUBLIK Program yang ditujukan untuk interaksi publik luas yang umumnya menjadi bagian dari rangkaian acara seni berskala besar, seperti festival atau biennial.

68

Langgeng Gallery dalam event Art Basel Hongkong Sumber: Dokumentasi tim Seni Rupa Kita


69

PRESENTASI PROYEK SENI RUPA Cara menampilkan karya seni rupa dengan atau tanpa pameran, misalnya presentasi di suatu workshop, symposium, atau ruang edukasi.

Anggun Priambodo dan Maryanto, melakukan residensi selama dua minggu di Lagos, Nigeria dalam rangkaian kegiatan Biennale Jogja 2015. Sumber: http:// www.biennalejogja.org/2015/berita/residensi-seniman-ke-nigeria/

Presentasi: Sekilas Tentang Videozoom oleh Mary Angela Schroth Sumber: http://www.cemetiarthouse.com/index.php?page=news&id=41&lang=id

RESIDENSI Program dimana pelaku seni diundang untuk tinggal di institusi/komunitas selama jangka waktu tertentu untuk mempelajari konteks lokal dan bekerja berdasarkan itu. Metode kerja bisa dilakukan secara individual maupun kolaborasi dengan komunitas tempat ia tinggal.

LELANG Kegiatan jual beli dengan cara menawarkan kesempatan membeli kepada penawar dengan harga tertinggi. Harga yang terjadi di dalam lelang tidak bisa dijadikan acuan harga standar seorang seniman dikarenakan prosesnya yang sering terpicu oleh provokasi. Bandung Contemporary Art Award 2015. Sumber: http://bacaa.info/

GUDANG GARAM INDONESIA ART AWARD (GGIAA) 2015. Sumber: http:// yayasansenirupaindonesia.org/2015/02/04/pembukaan-pendaftaran-kompetisiseni-rupa-gudang-garam-indonesia-art-award-ggiaa-2015/

Lelang karya seni rupa. Sumber: http://www.bbc.com/indonesia/laporan_ khusus/2011/06/110610_investasiseni

PENGHARGAAN (AWARD) Bentuk apresiasi bagi karya berkualitas atau pelaku seni yang sudah menunjukkan dedikasi yang tinggi.

Kompetisi Seni Lukis Mandiri Art Award 2015. Sumber: http://jogjanews.com/ hingga_13_apr_2015_kompetisi_seni_lukis_mandiri_art_award_2015

Workshop Self Portrait, Jakarta Biennale 2013. Sumber: http://www.freemagz. com/event/self-potrait-talkshow-workshop-at-jakarta-biennale-2013-6259

KOMPETISI Kegiatan lomba untuk mencari pemenang yang mendapat nilai tertinggi sesuai dengan kriteria juri.

LOKAKARYA (WORKSHOP) Kegiatan berbagi pengetahuan dan pelatihan non-formal.


Definisi Pelaku Pendukung Seni Rupa

ARTISAN Seseorang dengan keahlian teknis khusus yang membantu seniman dalam membuat sebuah karya seni rupa.

EDITOR Seseorang yang melakukan proses penyuntingan tulisan dalam bentuk artikel, buku, maupun katalog. Editor haruslah paham mengenai gagasan seni dan prakteknya.

70


71

KOLABORATOR Orang dengan latar belakang disiplin ilmu lain yang melakukan kerja sama dalam praktik seni rupa.

NETWORKER Orang yang membentuk jaringan-jaringan kesenian, termasuk jaringan antar-individu, jaringan antar-kelompok seni, maupun antarlembaga kesenian.


PENERBIT Institusi yang menggagas dan mengelola terbitan dan distribusi dari produk pengetahuan praktik seni rupa. Contoh: tulisan, hasil riset, katalog, majalah, artist book dan lainnya.

PERCETAKAN Perusahaan yang memberikan jasa mencetak terbitan produk-produk pengetahuan dari praktik seni rupa ke bentuk cetakan (hard copy).

72


73

TEKNISI Seseorang yang mendukung proses penciptaan ataupun presentasi karya seniman dengan kemampuan teknis di luar bidang seni rupa. Teknisi tidak terlibat secara mendalam dalam pengertian ide atau konsep kreatif seniman.


Desain Pameran Oei Hong Djien oleh Serrum

Untuk menciptakan suatu pameran, banyak pihak yang terlibat. Selain seniman, kurator, dan produser, peran pelaku pendukung seperti ahli penanganan karya seni dan teknisi juga sangat penting untuk merancang dan melengkapi ruang pamer. Rancangan ruang, rancangan letak karya, dan penyinaran didiskusikan bersama antara pihakpihak yang disebutkan di atas.

74


75

6 Pendataan Seni Rupa Indonesia


Komunitas Seni Rupa Indonesia Sejak titik awal sejarah seni rupa Indonesia dicatat, komunitas and pergerakan yang dilakukan oleh para seniman menjadi pendorong perkembangan seni rupa Indonesia. Komunitas dan Gerakangerakan seperti PERSAGI (1939), SIM (Seniman Muda Indonesia -1945), LEKRA (1950),Sanggar Bumi tarung (1961), Sanggar Dewata (1970) dan Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB-1979) menjadi tonggak-tonggak perkembangan dalam sejarah seni rupa Indonesia. Di bawah ini terdata komunitas-komunitas yang masih aktif di tahun 2015 berdasarkan buku Rencana Pembangunan Nasional Seni Rupa 2014 dan data yang masuk ke tim Seni Rupa Kita selama tahun 2015.

Nama 1 2 3 4

Ace House Collective Airbrush Indonesia art community Akademi Samali Artcoholic

Tahun Berdiri Yogyakarta 2011 Jakarta 2007 Jakarta Selatan 2005 Jakarta 2009

5

Babaran Segara Gunung

Yogyakarta

1994

6 7 8

BSD Art Movement Carterpaper Common Room

Tangerang Jakarta Bandung

2010 2006 2003

9 10 11

Cut and Rescue Dagadu DGTMB

Jakarta Yogyakarta Yogyakarta

2011

12

Forum Lenteng

Jakarta

2003

13 14 15 16 17

Gambar Selaw Gardu House Gelaran Budaya Grafisosial House of Natural Fiber

Jakarta Jakarta Yogyakarta Jakarta Yogyakarta

2011 2010 1999 2006 1999

18

Ikatan Wanita Pelukis Indonesia

Jakarta

1985

Cultural Contemporary Seni rupa Seni rupa Seni media baru Seni rupa Merchandise Komik dan merchandise Audiovisual media gambar Street art Seni rupa Seni grafis Seni media baru Seni lukis

19 20

Indieguerillas ISAD

Yogyakarta Jakarta

1999 2011

Seni rupa Street art

Aktif Aktif

21

Jatiwangi Art Factory

Jatiwangi

2005

Aktif

22 23

Kelas Pagi Kelompok Ktok Project Semarang

Jakarta Semarang

2006 2006

24 25 26 27

Kelompok Seni Rupa Jendela Koloni Cetak Komunitas Air Gunung Komunitas pensil Kertas

Yogyakarta Yogyakarta Wonosobo Bandung

1996 2009 2006 Â ?

Seni dan masyarakat Fotografi Seni dan masyarakat Seni rupa Seni grafis lukis Seni rupa

76

Lokasi

2000

Fokus

Aktif

http://acehouse.weebly.com/ https://airbrushcoy.wordpress.com/ http://www.akademisamali.org/ http://artcoholicsitehome.blogspot. co.id/ http://babaransegaragunung.org/

Aktif Aktif Aktif

http://bsdartmovement.blogspot.co.id/ http://carterpaper.blogspot.co.id/ http://commonroom.info/

Aktif Aktif Aktif

http://cutandrescue.tumblr.com/ http://dagadu.co.id/ http://dgtmb.blogspot.co.id/

Aktif

http://forumlenteng.org

Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif

www. Gambarselaw.com http://garduhouse.com/

Aktif

https://www.facebook.com/IWPIIkatan-Wanita-Pelukis-Indonesia-Jabar181877878504644/?fref=ts http://indieguerillas.com/ http://indonesianstreetartdatabase. tumblr.com/ https://jatiwangiartfactory.wordpress. com/ http://kelaspagi.com/ http://byarcreativeindustry.blogspot. co.id/

Seni rupa Air brush Komik Street art

Status 2014 Aktif Aktif Aktif Aktif

Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif

Info

https://grafisosial.wordpress.com/ http://www.natural-fiber.com/

http://kolonicetak.blogspot.co.id/ https://www.facebook.com/pensilkertas-community-299111133442053/


77

28

Komunitas Perupa Kota Tua (KOTA)

Jakarta

2012

Seni rupa

Aktif

29

Komunitas Pojok

Denpasar, Bali

2003

Aktif

30

Komunitas Salihara

Jakarta

2008

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Komunitas Seni Belanak Komunitas Seni Sakato Kopi Keliling Lablabalaba Maranatha Art Project MES 56 Morning Drawing Mulyakarya Parallabs Pena Hitam Rewind Art Community

Padang Yogyakarta Jakarta Jakarta Bandung Yogyakarta Jakarta Yogyakarta Bandung Batu, Malang Jakarta

2003 1995 2011 2014 Â ? 2002

42

Ruang Gerilya

Bandung

2011

43 44

Ruangrupa Sanggar Anak Akar

Jakarta Jakarta

2000 1994

45 46

Sanggar Bambu Serrum

Yogyakarta Jakarta

1959 2006

Seni jalanan, mural dsb Seni dan pertunjukkan Seni rupa Seni rupa ilustrasi video & film Seni rupa Seni rupa gambar Komik Seni rupa gambar Performance art Seni Rupa - Ruang Mahasiswa Seni rupa Seni dan masyarakat Seni rupa Seni rupa

47 48 49

Studio Grafis Minggiran Taring Padi Tembok Bomber

Yogyakarta Yogyakarta Indonesia

2001 1998 2006

Seni grafis Seni rupa Street art

Aktif Aktif Aktif

50

Trotoart

Jakarta

Seni dan masyarakat

Aktif

2007 2011 2011 2001

Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif

Aktif Aktif Aktif Aktif

http://komunitasperupakotatua. blogspot.co.id/ https://www.facebook.com/komunitas. pojok.7 http://www.salihara.org/ https://belanak.wordpress.com/ http://www.sakatoartcommunity.com/ http://kopikeliling.com/ http://lablabalaba.weebly.com/ http://mes56.com/ twitter.com/morningdrawing http://mulyakarya.blogspot.co.id/ http://www.penahitam-arts.com/ http://rewindartcommunity.blogspot. co.id/ https://www.facebook.com/ ruangGerilya/?fref=ts http://ruangrupa.org https://sekolahotonomsanggarakar. wordpress.com/ http://serrum.id http://serrumstudio. com http://www.grafisminggiran.com/ http://www.taringpadi.com/ https://www.facebook.com/ tembokbomber/ https://www.facebook.com/trotoart. jakarta

Galeri Seni Rupa Indonesia Nama

Lokasi

Tahun

1 2 3 4 5

A.P.A Space Andi’s Gallery Ark Gallery Art Dept Art Season Gallery

2015 1990 2007 2014 2001

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Artsphere Gallery Asbestos Art Space Biasa Art Space Brush Brothers Cemeti Art House CG Art space Ciputra Artpreneur Centre Common Room D Gallery Dialogue Artspace Duta Fine Art

Jakarta Jakarta Yogyakarta Jakarta Singapura, Beijing, dan Jakarta Jakarta Bandung Seminyak dan Jakarta Bandung Yogyakarta Jakarta Jakarta Bandung Jakarta Jakarta Jakarta

2006 2002 2005 2014 1988 2008 2014 2001 2000 2010

Info

http://www.andis-gallery.com/ http://www.arkgalerie.com/ https://www.artseasonsgallery.com/ http://www.artspheregallery.com/ https://asbestosartspace.wordpress.com/ http://biasagroup.com/ http://www.cemetiarthouse.com/ http://www.cgartspace.net/ http://www.ciputraartpreneur.com/ http://commonroom.info/ http://dialogue-artspace.com/ http://www.dutafinearts.com/


17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Edwin’s Gallery Emmitan CA Gallery Fang Gallery Galeri Apik Galeri Canna Galeri Cemara 6 Galeri Hadiprana Galeri Mon Décor Galeri Nadi Galeri Nasional Indonesia Galeri Pasar Galeri Salihara Galeri Semarang Galleri 678 Gallery Cipta II and III Garis Artspace GO Art Space

Jakarta Surabaya Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Semarang Jakarta Jakarta Jakarta Surabaya

1984

34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74

Green Artspace Hanna Artspace Jakarta Contemporary Artspace Jogja Contemporary Kedai Kebun Forum Kendra Gallery Kersan Art Studio Koong Gallery Krack Studio Langgeng Gallery Lawangwangi Creative Space LIR Space Lontar Gallery Maha Art Gallery OFCA International Sarang Building Philo Artspace Platform3 Puri Art Gallery Redpoint Gallery ROH Project atau Gallery Rachel Ruang Art Space Ruci Gallery Rumah Seni Embun RURUGallery S.14 Sangkring Art Space Serrum Gallery Sika Gallery Soemardja Gallery Srisasanti Arthouse Suar Art Space Syang Art Space Taksu Bali Taman Budaya Yogyakarta Tembi Contemporary Tony Raka Gallery Umahseni Vanessa Art Link Vivi Yip Art room Waga Studio&Gallery Zola Zolu Gallery

Jakarta Ubud, Bali Jakarta Yogyakarta Yogyakarta Denpasar Yogyakarta Jakarta Yogyakarta Magelang Bandung Yogyakarta Jakarta Sanur, Bali Yogyakarta Jakarta Bandung Malang Bandung Jakarta Jakarta Jakarta Medan Jakarta Bandung Yogyakarta Jakarta Ubud, Bali Bandung Jakarta dan Yogyakarta Jakarta Magelang Bali-Sing_KL Yogyakarta Yogyakarta Ubud, Bali Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta dan Bandung

2010 2008 2014 2011 1996 2008 2009 2013 2002 2010 2013 1996 2008 2004 2005 2009 2001 1995 2012 2015 2015 2013 2000 2008 2007 2013 1996 1993

78

2009 2001 1993 1961 1983 2000 1999 2014 2008 2001 1999 1968 2011 2011

2015 2009 1989 2001 1968 2007 2009 2008 2014 1998

http://edwinsgallery.com/ http://www.emmitancagallery.com/ http://www.fanggallery.com/ http://www.galeriapik.com/ http://www.galericanna.com/ https://cemara6galeri.wordpress.com/ http://galerihadiprana.com/ http://www.mondecor.com/ http://galeri-nasional.or.id/ http://www.salihara.org/ http://www.galerisemarang.com/ http://galeri678.com/ http://tamanismailmarzuki.co.id/ http://garisart.com https://www.facebook.com/pages/Go-ArtSpace/138806152863153 http://www.green-artspace.com/?p=1980 https://www.facebook.com/hannaartspace http://jogjacontemporary.net/ http://kedaikebun.com/ http://www.kendragallery.com/ http://www.kersanartstudio.com/ http://www.krackstudio.com/ http://www.langgeng.net/en/home/ http://lawangwangi.com/ http://www.lirspace.net/ http://www.mahaartgallery.com/ http://philoartspace.com/ https://infoplatform3.wordpress.com/ http://www.puriartgallery.com/ https://redpointgallery.wordpress.com/ http://galleryrachel.com/ http://ruciart.com/ ruangrupa.org http://ruangdepans14.blogspot.co.id/ http://www.sangkringartspace.net/ http://serrum.id http://www.sikagallery.info/ http://galerisoemardja.fsrd.itb.ac.id/ http://srisasanti.com/ https://www.facebook.com/suarartspace/ http://syangart.com/ http://taksu.com/ http://www.thewindowofyogyakarta.com/ http://tembicontemporary.com/ http://www.tonyrakaartgallery.com/ http://umahseni.com/ http://viviyipartroom.com/ http://waga.co.id/ http://www.zolazolugallery.com/


79

Museum Seni Rupa Indonesia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Nama

Kota

Tahun

Status

Affandi Museum Akili Museum of Art Art:1 New Museum Ciputra Art Museum Galeri Nasional Indonesia Jogja National Museum Le Mayeur Museum Museum MACAN Museum Barli Museum Basoeki Abdullah Museum Pasifika Museum Seni Rupa dan Keramik Neka Art Museum Nu Art Sculpture Park Nyoman Gunarsa Museum OHD Museum Puri Lukisan Museum The Agung Rai Museum Of Art The Blanco Reinassance Museum Wot Batu Yuz Art Museum

Yogyakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Yogyakarta Bali Jakarta Bandung Jakarta Bali Jakarta Bali Bandung Yogyakarta Magelang Bali Bali Bali Bandung Jakarta

1974 2006 2011 2014 1999 2005 1933 2017 1992 1998 2006 1976 1982 2000 1990 1970 1958 1996 1998 2015 2008

Privat Privat Privat Privat Publik Publik Privat Privat Privat Privat Privat Publik Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat

Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia NoÂ

Nama

Lokasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Erudio School of Art (ESOA) Fakultas Seni Rupa dan Desain – Institut Teknologi Bandung (ITB) FPBS UPI Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Lembaga Pendidikan Seni Nusantara Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) SMK Grafika SMK Kesenian SMK Multimedia SMK N 11 SMSR SMK N 9 SMKI SMK Negeri 1 Kasihan SMK Negeri 3 Kasihan SMK Negeri 5 Kota Yogyakarta SMK Negeri 8 Surakarta SMK Negeri 9 SMK Pakungwati Cirebon SMK Pendidikan Industri Kayu (PIKA)

Jakarta Bandung Bandung Jakarta Bali Sumatera Barat Yogyakarta Jakarta Bandung Jawa, Sulawesi, Sumatra Jakarta Jakarta Surabaya Surabaya Yogyakarta Yogyakarta Yogyakarta Surakarta Solo Cirebon Semarang


22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

SMK Putera Nusantara Majalengka SMK Seni Ukir Tangeb SMK Ubud ( SMSR ) SMKN 1 Sukasada SMKN 10 Bandung SMKN 4 Padang SMKN 58 Jakarta SMKN 6 Jakarta SMKN 7 Palembang SMSR Jogja SMSR Negeri Denpasar (SMK Negeri 1 Sukawati) Universitas Kristen Maranatha Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Universitas Negeri Makassar (UNM) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) Universitas Sebelas Maret

80

Majalengka Bali Bali Bali Bandung Padang Jakarta Jakarta Palembang Yogyakarta Bali Bandung Jakarta Makasar Semarang Surabaya Surabaya Solo


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.