Majalah aceh tourism edisi 002

Page 25

MAIN REPORT anak-anak pulau bermain dan berenang di pantai yang jernih berwarna hijau kebiru-biruan. Danau Laut Tawar Simeulue Selanjutnya Tim Aceh Tourism dibawa ke danau laut tawarnya Kabupaten Simeulue. Dari keterangan yang tim terima dari Kadisbudpar Kabupaten Simeulue di pulau ini ada dua Danau Laut Tawar. Satu di Kecamatan Simeulue Barat dan satu lagi di Kecamatan Teluk Dalam. “Danau Laut Tawar yang kita kunjungi ini terbesar, berada di kecamatan Teluk Dalam tepatnya di Desa Kuala Bakti. Jaraknya sekitar 40 Kilometer dari Kota Sinabang,” jelas Julmufti. Di tepi Danau Laut tawar kami melihat warung terapung di atas dasar air danau. Tim memilih duduk di pondok yang agak besar dan memesan beberapa gelas kopi dan teh hangat. Salah seorang tim mengambil perahu kecil yang bertengger di dermaga kayu dekat pondok terapung. Dia mengayuh perahu itu di tengah danau. Fotografer kami menjepretkan beberapa petik frame foto ke arahnya. Tak lama kami juga melihat anak-anak nelayan mengayuh perahu sambil membawa ikan mujair berukuran besar selebar telapak tangan orang dewasa. Di warung terapung ini kami juga bisa menikmati kicauan burung Kakak Tua, Murai Batu, dan beberapa jenis burung lainya yang merupakan burung-burung yang dilindungi. Burung-burung ini terkurung dalam sangkar dan sangkarnya tergantung di antara dinding warung terapung milik warga setempat yang menggantungkan hidup dari berjualan minuman dan makanan ringan di tepi danau.

Pantai Busung Jika ingin menikmati pantai yang tidak jauh dari pusat Kota Sinabang, maka berkunjunglah ke Pantai Busung. Di

Culture and Tourism of Simeulue, Zulmufti went around and met the people of Simeulue. The people of Simeulue are very heterogeneous, it can be seen as many tribes from different parts of the country live in this Island. In addition, Simeulue Island has four languages, namely Jamee, Devayan, Lekon, and Sigulai language. But among these four languages, Jamee is the most often used by people who live in the city of Sinabang. On the way, we got information from Zulmufti (who was very friendly) that Simeulue is named “Pearl of the West”. Simeulue District consists of eight sub-districts which are Simeulue Timur, Teupah Barat, Teupah Selatan, Simeulue Tengah, Teluk Dalam, Salang, Alafan, and Simeulue Barat. These eight sub-districts have different tourist attractions. We then started to visit some attractions that were mentioned by Zulmufti. But before heading to these several interesting locations, we had lunch at local restaurant that was built on the Salur Beach in Teupah Barat which has the distance of about 25 kilometers from the city of Sinabang. In this restaurant which was made from wood, we had some great Simeulue traditional food, such as stir-fry snapper red head. The food was perfectly fitted to all us so that we had some extra rice and an extra dish of fish. The Tomb of Tgk Diujung Our journey was then continued to the tomb of the great Ulama who spread Islam in Simeulue Island who is Syech Khalilullah or known as Tgk Diujung. The complex of tomb is visited by many people especially during Holy Days of Islam. This tomb is located in the village of Latak Ayah, Simeulue Cut. According to the historical records of some references obtained by Aceh Tourism Team in Simeulue, Tgk Diujung is a great Ulama from Minangkabau, West Sumatra. When

Objek Wisata Danau Laut Tawar di Kabupaten Simeulue Foto: Rinaldi AD

ACEH TOURISM | EDISI 002 | FEB-APR | 2014

25


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.