
2 minute read
Sejarah
from SVANTANTRATA
by Vania Ozora
MUNIR SAID THALIB

Advertisement
BIODATA MUNIR
Nama lengkap: Munir Said Thalib Nama Panggilan: Munir Profesi: Aktivis Agama: Islam Tempat/tanggal lahir: Malang, 8 Desember 1965 Meninggal: 7 September 2004 Warga Negara: Indonesia Munir adalah seorang aktivis pejuang HAM yang merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Beliau turut aktif dalam beberapa organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Al Irsyad. Latar belakang keterlibatannya dalam dunia hukum dan hak asasi manusia dipengaruhi oleh perkenalannya dengan sosok demonstran bernama Bambang Sugianto yang acap kali mengajaknya berdebat dan membuatnya terpacu untuk menekuni dunia hukum lebih lanjut. Hingga pada tahun 1996, Munir mendirikan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Dari sanalah tindak agresifnya demi kemajuan hak asasi manusia semakin terlihat nyata. Tak hanya itu beliau juga mendirikan Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia, Imparsial.
Semasa hidupnya, beliau pernah menangani beberapa kasus yang terjadi di Indonesia seperti Kasus Marsinah dan para buruh PT. CPS melawan KODAM V Brawijaya atas tindak kekerasan dan pembunuhan Marsinah, aktivis buruh (1994), kasus subversi, Jakarta (1997), kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di Tanjung Priok 1984 (sejak 1998), kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi Semanggi I dan II (1998-1999), dan juga kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta (1997-1998).
SIAPAKAH BELIAU?

MUNIR SAID THALIB
Peran Munir dalam kasus penculikan aktivis adalah beliau menjadi penasihat hukum korban dan keluarga korban penculikan yang dimana pada masa itu terdapat 24 orang yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut dan terdapat 13 orang yang masih belum ditemukan hingga sekarang. Di tengah kerumitan kasus penculikan itu beliau bersama dengan komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan tampil di depan publik dan menyuarakan pengungkapan kasus tersebut dan secara tegas mendesak negara untuk bertanggung jawab atas peristiwa-peristiwa penculikan tersebut.

CORE VALUE

1. Keberanian dan ketangguhan
Beliau berani dalam menangani kasus penculikan aktivis yang 13 diantaranya sampai sekarang belum ditemukan. Munir sebagai pendiri dari KONTRAS dan
Imparsial tidak takut untuk mengungkapkan kebenaran peristiwa ini dan dengan tangguh meminta negara untuk bertanggung jawab, padahal beliau tahu dengan resikonya yaitu bisa terkena penculikan juga.
2. Pelayanan
Beliau mau melayani orang-orang yang tertindas dan memperjuangkan Hak Asasi
Manusia dan beliau bersedia memberikan waktu dan tenaganya untuk membantu orang-orang yang tertindas dan secara berani membantu memperjuangkan hak mereka. Bahkan, sampai akhir hayatnya, beliau masih berusaha mengekspos peristiwa tersebut.
3. Cinta dan belas kasih
Beliau mengetahui dan menghargai betul hak setiap manusia untuk bebas dari penghilangan nyawa dan penyiksaan sehingga Munir bersedia memperjuangkannya dengan mendirikan KONTRAS dan Imparsial, serta membantu orang-orang yang tertindas dan di diskriminasi haknya sebagai manusia.