1 minute read

September dan Kita

Masih segar dalam ingatan kita betapa peristiwa bersejarah dan yang juga peristivya berdarah telah terjadi pada bulan September empat dasawarsa yang lalu, tepatnya tanggal 30 September 1965. Peristiwa itu sampai sekarang (dan mungkin sampai masa-masa mendatang) akan selalu dikenang dengan nama 'kebiadaban Gerakan 30 September atau G 30

S/PKI'.

Advertisement

Momentum bernilai historis yang luar biasa, yang menyadarkan kita bahwa di dalam kepentingan bersama yang berskala besar masih dimungkinkan tumbuhnya kepentingan (-kepentingan) lain di dalamnya yang berangkat darl orang-seorang, sekelompok orang, atau suatu golongan tertentu yang bersifat parsial, temporal, namun terkadang radikal dan iraslonal. Kepentingan itu meski 'berskala kecil' namun biasanya didukung oleh militansi yang tinggi dan rapinya scenario. Maka, hal Itu teramat sangat perlu dicermati oleh berbagai komponen bangsa kita.

Di situlah kemudian muncul kesadaran, betapa kita sebagai bangsa ternyata masih cukup lemah dalam -persoalan antisipasi dan prediksi, termasuk bagalmana kita menciptakan situasi dan kondisi ikiim kehidupan yang kondusif, sehlngga peluang bermuncullannya berbagai kasus di tanah air dapat diminimalisasi, syukur bisa ditekan sampai titik nol. Selama ini yang terjadi adalah kasunyatan bahwa

kita selalu terlambat. Sungguh, 'semua itu menjadi pelajaran- yang' teraniat penting dan bermanfaaf bagi" kita dalam mengelola bangsa dan' negara tercinta ini. Betapa pluralisme dan pluralitas yang menjadi 'aura^ ppkok masyarakat Indonesia dalam berbangsa. .dan bernegara seharusnya mendapatkan perhatian utama, yang itu sudah tentu terlalu naTf untukdiingkari. Dengan itu, kita berharap dan berdoa semoga Allah swt tetap selalu sayang kepada kita. kepada masyarakat kita, kepada bangsa kita. Sehlngga, berbagai permasalahan internal kita yang bertubi-tubi dan seolah-olah tak kunjung usai ini segera berakhir dengan membahagiakan berbagai pihak. Demikian pula, aneka persoalan eksternal bangsa ini di dalam percaturan jagad global segera menemukan titik terang yang mampu membawa kemaslahatan bagi kita untuk bisa Ikut diakui sebagai bangsa yang bermartabat oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

Redaksi

This article is from: