
4 minute read
Ada Kiriman 50.000 Liter Lagi
DIY Bakal Dapat Tambahan Pasokan Minyakita dari RNI
YOGYA, TRIBUN - Pasokan Minyakita untuk DI Yogyakarta bakal bertambah lagi seiring adanya rencana suntikan stok lagi dalam waktu dekat. Sebelumnya, DIY juga telah mendapatkan alokasi 25.000 liter Minyakita dari Kementerian Perdagangan.
Advertisement
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti mengatakan DIY bakal mendapat tambahan alokasi Minyakita sekitar 50.000 liter. Dengan tambahan pasokan itu, ia memastikan bahwa ketersediaan Minyakita di DIY cenderung aman.
“Akan ada kiriman dari RNI, 50.000 liter, dua kali lipat dari Kemendag. Jadi, ketersediaan Minyakita di DIY aman,” katanya, Selasa (14/2).
Saat ini, pihaknya masih mendiskusikan terkait skema distribusi Minyakita tersebut. Ada beberapa opsi distribusi yang tengah digodok. Di antaranya, pendistribusian melalui delapan pasar yang jadi sasaran penyaluran Minyakita dari Kemenag. Opsi lainnya adalah pengubahan pedagang maupun pasar yang
JAMIN KETERSEDIAAN
DIY telah mendapatkan pasokan 25.000 liter Minyakita dari akan menerima. Sementara ini, Disperindag DIY tengah melakukan distribusi Minyakita ke delapan pasar di DIY. Total ada 12.960 liter Minyakita telah didistribusikan ke empat pasar di Kota Yogyakarta, yaitu Pasar Beringharjo, Demangan, Kranggan, dan Prawirotaman. Selain di Kota Yogyakarta, Minyakita akan didistribusikan di Pasar Imogiri, Bantul, kemudian Pasar Argosari, Gunungkidul, lalu Pasar Wates, Kulon Progo, dan Pasar Gamping, Sleman. “Minyakita dari Kemenag sudah didistribusikan di Kota Yogyakarta kemarin Senin (13/2). Untuk distribusi ke kabupaten lain nanti tergantung koordinasinya dengan masingmasing kabupaten,” ujarnya. Ia mengimbau masyarakat agar tidak memborong Minyakita dan membeli sesuai kebutuhan. Pasalnya, pembelian dibatasi hanya maksimal dua liter. Selain itu, ia juga meminta pedagang untuk menjual Minyakita sesuai harga eceran tertinggi (HET). Pihaknya pun bakal melakukan pengawasan terkait distribusi hingga penjualan. Tujuannya agar distribusi berjalan lancar dan Minyakita dijual sesuai dengan HET.
Kementerian Perdagangan, beberapa waktu lalu.
Sebanyak 12.960 liter telah diitribusikan ke delapan pasar di lima kabupaten/kota.
Dalam waktu dekat, DIY bakal kembali mendapat pasokan Minyakita sebanyak 50.000 liter.


“Kalau ekonominya ke atas, ya, jangan beli Minyakita. Minyak tidak hanya Minyakita, ada minyak curah, ada minyak kemasan premium. Jadi ketersediaan minyak itu di DIY cukup, tidak harus Minyakita. Pedagang juga kami minta untuk menjual sesuai HET. Kami juga akan melakukan penga-
DPR Bakal Panggil Mendag
KOMISI VI DPR akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berkaitan dengan kelangkaan minyak goreng yang terjadi di masyarakat dan menyebabkan naiknya harga Minyakita yang kini mencapai Rp16.000-17.000 per liter. Padahal, harga eceren tertinggi (HET) minyak goreng dengan merek dagang milik Kemendag itu adalah Rp14.000 per liter.
“Jangan sampai pemerintah mengulang permasalahan di akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022. ini PR (pekerjaan rumah, red). Untuk itu, kami sudah mengagendakan untuk memanggil Mendag dan Mendag juga secara informal sudah menyampaikan kepada kami sebenarnya bahwa pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin agar Februari ini sebenarnya permasalahan kita bisa diselesaikan,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade dalam siaran resminya, Selasa (14/2).
Menurut Andre, permasalahan minyak goreng harus dapat diselesaikan secepat mungkin. Sebab, jika tidak, permasalahan ini akan menjadi bola salju dan berdampak pada ketersediaan dan harga minyak goreng menjelang Ramadan dan Idulfitri pada Maret-April 2023 mendatang. “Kalau Februari ini enggak selesai ini akan jadi ‘guliran bola salju’ karena kita akan masuk di Ramadan dan Lebaran yang di mana permintaannya akan lebih banyak, konsumsi masyarakat akan lebih banyak.
Nah, untuk itu, kita (Komisi VI) akan panggil Menteri Perdagangan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Andre mengatakan, pihaknya akan menunggu kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pihaknya pun berharap permasalahan minyak goreng ini dapat segera diselesaikan di bulan
Februari ini.
“Kami Komisi VI akan terus mengawasi, mengingatkan, dan mendukung pemerintah agar ini (minyak goreng) tidak langka lagi. Kita belajar dari pengalaman masa lalu lah. Malu, kita negara produsen CPO terbesar di dunia, tapi rakyatnya kesulitan mendapat minyak goreng murah,” kata dia. (kpc) wasan bersama-sama, sehingga sesuai HET,” imbuhnya.
Menurut dia, upaya untuk menakan inflasi bukan hanya tugas pemerintah, dibutuhkan dukungan pula dari masyarakat dan pedagang. Pasar murah Minyakita juga turut dijual dalam agenda pasar murah yang digelar Pemerintah Kabupaten Sleman di 17 kapanewon, 14-21 Februari 2023. Pada hari pertama, pasar murah digelar di Kapanewon Depok, Prambanan, dan Ngaglik, Selasa (14/2). Ada enam komoditas yang dijual di pasar murah itu dengan harga murah, yakni beras medium, beras premium, gula pasir, minyakita, minyak goreng premium, dan tepung terigu.
Bupati Sleman, Kustini, menyampaikan, giat tersebut dilakukan dengan menggandeng Tim Pengendalian Inflasi
Daerah (TPID) Kabupaten Sleman dan Bulog Kanwil Daerah Istimewa Yogyakarta. “Harapan saya, stok masih ada dan masyarakat tidak usah panik. Jangan borong atau belanja yang banyak, karena kesediaan (beberapa komoditas) masih ada dan masyarakat bisa memanfaatkan untuk belanja tetap stabil dan apa adanya saja,” urainya di Depok.
Pasar murah di Depok mendapat respons positif dari masyarakat. Eliarmayenti (36), warga Sariharjo, merasa senang karena pasar murah bisa meringankan pengeluarannya.
“Apalagi, di pasar murah ini ada Minyakita yang harganya murah. Satu liternya cuma Rp13.500. Kalau di pasar, paling murah cuma minyak curah. Itupun harga per liternya Rp15.000-16.500,” urainya. Dia pun berharap pemerintah bisa menggelar kegiatan serupa untuk meringankan beban ekonomi masyarakat. “Sekarang apa-apa mahal di pasar. Ya, mudah-mudahan ke depan, pemerintah juga bisa menurunkan kembali harga-harga pangan di pasaran itu,” pinta Eli. (maw/nei)
Disdag Gunungkidul Gelar Operasi
Pasar Beras Murah Gandeng Bulog

GUNUNGKIDUL, TRIBUN - Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul melaksanakan operasi pasar (OP) beras murah pada pekan ini, menggandeng Perum Bulog.
Kepala Bidang Perdagangan, Disdag Gunungkidul, Asih Wulandari mengatakan OP ini akan digelar di 3 titik. “Ketiganya di Kalurahan Putat, Patuk; Kapanewon Paliyan; dan Kalurahan Kepek, Wonosari,” kata Asih ditemui pada Selasa (14/2).
KONTAN/FRANSISKUS SIMBOLON PERLINDUNGAN PEKERJA - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menyapu jalan di kawasan Medan Merdeka, Jakarta, Selasa (14/2). Kepala Staf Kepresidenan menegaskan pentingnya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, utamanya bagi pekerja di sektor informal yang tergolong pekerja rentan. TRIBUN JOGJA/ALEXANDER ERMANDO

Adapun OP di Putat digelar pada Selasa kemarin. Sedangkan Rabu (15/2) besok di Balai Kapanewon Paliyan dan Sabtu (18/2) di Balai Kalurahan Kepek, Wonosari. Bersama Bulog, pihaknya menyediakan beras jenis medium sebanyak 2 ton di tiap lokasi. Beras berasal dari distributor yang menjadi mitra Bulog.
“Harganya Rp9.400 per kilogram (kg), pembeliannya tergantung permintaan,” jelas Asih.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan kalurahan sasaran untuk mendata permintaan beras. Jika nantinya ada lonjakan permintaan, stok beras yang ada akan disesuaikan.
Asih mengatakan saat ini harga beras masih stabil tinggi di kisaran Rp11.000 hingga Rp12.000 per kg.
Namun, harga tinggi ini dinilai masih dalam batas wajar.
“Yang pasti, dikendalikan lewat OP seperti ini, agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah harganya,” ujarnya.
Norma, perwakilan Gudang Bulog Logandeng, Playen, mengatakan, koordinasi intens dilakukan dengan Disdag Gunungki- dul untuk OP ini. Sebab, pihaknya mengantisipasi permintaan yang tinggi. Meski demikian, ia memastikan persediaan beras di gudang Bulog Gunungkidul masih aman untuk memenuhi permintaan, termasuk dalam menghadapi bulan puasa hingga Idulfitri. “Setidaknya aman hingga tiga bulan ke depan,” kata Norma. (alx)
- Operasi pasar beras murah di Balai Kalurahan Putat, Patuk, Gunungkidul, Selasa (14/2). Kegiatan ini digelar Dinas Perdagangan Gunungkidul bekerja sama dengan Bulog.