
3 minute read
C. Diversifikasi Investasi
investasi A mempunyai rentang imbal hasil antara 9,505% sampai dengan 15,895% yaitu 12,7% ±3,195%. Apabila ada kesempatan investasi lain selain instrumen A yang juga mempunyai expected rate of return sebesar 12,7% dan standar deviasi yang lebih kecil dari 3,195% maka investor tentu akan memilih instrumen selain A tersebut. Akan tetapi seandainya ada instrumen investasi lain yang mempunyai expected rate of return lebih besar dari 12,7% dengan standar deviasi juga lebih besar dari 3,195%, bagaimana pilihan investor? Tentu saja pilihan investor akan sangat dipengaruhi oleh sikap investor terhadap risiko yakni apakah seorang risk seeker, risk averse atau risk neutral.
C. Diversifikasi Investasi
Advertisement
1. Expected Rate of Return Portofolio Investasi Penghitungan expected rate of return dan risiko yang telah dibahas sebelumnya adalah untuk investasi pada aset tunggal atau investasi individual.
Dengan tujuan untuk meminimalisir risiko investor melakukan diversifikasi untuk membangun portofolio investasi. Secara umum portofolio investasi adalah merupakan penganekaragaman (divertifikasi) pada beberapa peluang investasi yang dilakukan oleh investor perorangan atau lembaga. Sebagai contoh seorang investor menanamkan dananya dalam beberapa kesempatan investasi seperti: investasi pada berbagai jenis saham, obligasi, reksadana, serfitikat deposito dan lain sebagainya.
Expected rate of return dari suatu portofolio adalah merupakan rata-rata tertimbang dari expected rate of return masing-masing instrumen investasi yang ada dalam portofolio tersebut dengan bobot tertimbang adalah proporsi dana yang ditempatkan pada setiap jenis instrumen investasi.
Rumus untuk menghitung expected rate of return portofolio adalah:
Dimana:
E(Rp) = Expected rate of return portofolio
Wi = Proporsi dana yang ditempatkan pada instrumen investasi i E(Ri) = Expected rate of return instrumen investasi i n = Jumlah instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio
Contoh 8: Sebuah portofolio investasi yang dibangun oleh investor terdiri dari 2 instrumen investasi dengan data expected rate of return dan standar deviasi sebagai berikut:
Instrumen A Instrumen B
Expected rate of return 14% 10% Standar deviasi 8,2% 2% Proporsi penempatan dana 50% 50%
Expected rate of return portofolio tersebut adalah: E(Rp) = (50% x 14%) + (50% x 10%) E(Rp) = 12%
2. Risiko Portofolio Investasi Meskipun expected rate of return portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari expected rate of return masing-masing instrumen, akan tetapi standar deviasi portofolio bukan merupakan rata-rata terimbang dari standar deviasi masingmasing standar instrumen.Standar deviasi prtofolio lebih ditentukan oleh kovarian antar imbal hasil setiap instrumen. Kovarian adalah ukuran statistik dimana dua variabel (misalnya return realisasi antara 2 instrumen investasi). Kovarian positif menunjukan kedua variabel bergerak pada arah yang sama, kovarian negative menunjukkan kedua variabel bergerak dalam arah berlawanan, dan kovarian nol menunjukkan tidak ada pergerakan bersama.
Rumus untuk menghitung standar deviasi portofolio adalah:
Dimana: σp = Standar deviasi portofolio Wj = Proporsi dana yang ditempatkan pada instrumen j Wk = Proporsi dana yang ditempatkan pada instrumen k Covjk = Covarian antar imbal hasil instrumen j dan k
Dan
Contoh 9: Berdasarkan data portofolio investasi pada contoh 8 misalnya diketahui koefisien korelasi antara imbal hasil instrumen A dan instrumen B adalah sebesar 0,4 maka standar deviasi portofolio tersebut dapat dihitung menggunakan matrik kovarian antara instrumen A dan instrumen B sebagai berikut:




Oleh karena koefisien korelasi imbal hasil antar kedua instrumen investasi sebesar 0,4 (kurang dari 1) maka standar deviasi portofolio lebih kecil dari rata-rata tertimbang dari deviasi standar masing-masing instrumen investasi. Hal ini memberikan petunjuk bagi investor untuk memasukkan instrumen investasi pada portofolionya adalah instrumen yang mempunyai korelasi positif dan kurang dari satu.
3. Risiko dan Diversifikasi Standar deviasi merupakan ukuran risiko secara total. Total risiko yang melekat pada instrumen investasi dibedakan menjadi ada dua jenis risiko yang menyertai instrumen investasi yaitu: (1) risiko perusahaan yang spesifik yang juga disebut sebagai risiko nonsistematis, dan (2) risiko yang berhubungan dengan pasar yang disebut risiko sistematis. Risiko nonsistematis dapat diminimalisir dengan melakukan diversifikasi investasi pada instrumen-instrumen yang mempunyai volatilitas dan arah pergerakan harga pasar yang berbeda. Semakin beragam instrumen investasi yang dipilih akan berdampak pada semakin menurunnya risiko nonsistematis. Akan tetapi risiko sistematis tidak dapat dihilangkandengan melakukan diversifikasi pada sebanyak apapun intrumen investasi. Hubungan antara risiko total (σ), risiko nonsistematis dan risiko sistematis dalam diversifikasi investasi dapat digambarkan berikut:
