1 minute read

4. Pendekatan dan Metode

2. Standar Isi

SMA Negeri 2 Krakatau Steel Cilegon telah memiliki kurikulum yang dikembangkan dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran. Muatan Lokal yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Krakatau Steel Cilegon mengacu pada Peraturan Gubernur No 15 Tahun 2014, yang pelaksanaannya terintegrasi pada mata pelajaran Seni Budaya. SMA Negeri 2 Krakatau Steel Cilegon mengintegrasikan muatan lokal Provinsi Banten yaitu Pencak silat, Rampak Bedug dan Membatik. Pada Tahun Pelajaran 2021/2022 ini SMA Negeri 2 Krakatau steel Cilegon menetapkan mata pelajaran bahasa jepang yang menjadi ciri khas sekolah. Ketentuan pelaksanaannya berdasarkan surat keputusan yang ditetapkan sekolah dan dampak yang menyertainya menjadi tanggung jawab sekolah. Mata pelajaran Bahasa Jepang adalah mata pelajaran muatan lokal sekolah sebagai bentuk upaya mempersiapkan peserta didik dalam respon lembaga pendidikan terhadap dunia industri yang banyak hadir di Kota Cilegon. Jumlah jam tatap muka keseluruhan di SMA Negeri 2 Krakatau Steel Cilegon sebanyak 44 jam perpekan.

Advertisement

Struktur Kurikulum SMA Negeri 2 Krakatau Steel Cilegon terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi siswa sudah berjalan secara sistematis sebagaimana mestinya. Bagi siswa yang dinyatakan belum mencapai nilai ketuntasan minimal dalam pencapaian kompetensi diberikan kesempatan belajar kembali indikator-indikator kompetensi yang belum dikuasai untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti ulangan perbaikan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tercapainya pelayanan kepada siswa yang memerlukan penjelasan ulang tentang kompetensi yang belum dikuasai ataupun yang ingin dikembangkan.

This article is from: