3 minute read

GAMBARAN UMUM REGIONAL 2

Next Article
PENUTUP

PENUTUP

2.1. KABUPATEN

Kabupaten Kutai Timur merupakan kabupaten hasil pemekaran berdasarkan

Advertisement

Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999, yang meliputi 5 kecamatan. Berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 16 Tahun 1999, Kabupaten

Kutai Timur dimekarkan menjadi 11 kecamatan, dan berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 12 Tahun 2005 dimekarkan lagi menjadi 18 kecamatandengan 135 desa.Luas wilayah KabupatenKutai Timur sebesar35.747,50 km² atau sekitar 17 % dari luas wilayah Provinsi Kalimantan

Timur.

Batas wilayah Kabupaten Kutai

Timur adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Talisayan dan Kecamatan Kelay

(Kabupaten Berau)

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Bontang

Utara (Kota Bontang) dan Kecamatan Marang Kayu

(Kabupaten Kutai Kartanegara)

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makassar dan Laut

Sulawesi

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Kembang

Janggut dan Kecamatan Tabang

(Kabupaten Kutai Kartanegara)

Letak geografis wilayah Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi yang cukup strategis untuk mendukunginteraksi wilayah

Kabupaten Kutai Timur denganwilayah luar, baik dalam skalanasional maupun internasional, terutama dengan adanya dukungan fasilitas transportasi Potensi posisi strategis tersebut terlihat dari posisinya dikaitkan dengan wilayah yang lebih luas adalah sebagai berikut: a Kabupaten Kutai Timur berada pada jalur regional lintas Trans

Kalimantan yang menghubungkan jalur Tarakan (Kota Orde II) -

Tanjung Redeb ke Samarinda (Kota Orde I - Ibu Kota Provinsi) -

Balikpapan (Kota Orde I) - Kabupaten Penajam Pasir UtaraKalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Sehingga, dengan posisi tersebut, menjadi potensi yang mendukung kelancaran mobilitas barang dan jasa dari dan ke dalam KabupatenKutai Timur b Wilayah perairan Kabupaten Kutai Timur dengan panjang garis pantai 152 Km, terletakdalam wilayah perairan Selat Makassar dan Laut Sulawesi dan juga bagian Laut Kalimantan Timur yang merupakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, sehingga posisi Kutai Timur menjadi strategis karena berada pada jalur transportasi laut internasional

Dari Sisi Topografi, Kawasan yang relatif datar dan landai terdapat di Kecamatan Sangatta, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan sebagian Muara Wahau dan Sangkulirang yang sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi areal permukiman dan pertanian, industriberat, pengembangan tanamankeras dan kawasanprioritas untuk pengembangan lapangan terbang Kawasan pegunungan kapur terdapat di daerah Kecamatan Sangkulirang, Muara

Wahaudan Muara Ancalongyang cocok untuk pengembangan pertanian tertentu sepertijati dan karet.

Jaringan sungai terdapat di seluruh kecamatan terutama

Sungai Sangatta, Sungai

Marah dan Sungai Wahau.

Sungai-sungai di daerah ini airnya dimanfaatkan penduduk sekitar sebagai sumber air minum dan jalur transportasi air antara daerah pantai dan daerah pedalaman Sedangkan danau terdapat di Kecamatan Muara Bengkal yaitu Danau Ngayaudan

Danau Karang

Pada RTRW Kabupaten Kutai

Timur juga direncanakan memiliki

4 SWP (Sub WilayahPengembangan). SWP tersebut terdiri dari:

SWP I : Berpusatdi

Sangatta Utara

SWP II : Berpusatdi Ibukota

Kecamatan Sangkulirang

SWP III : Berpusatdi Ibukota

KecamatanMuara Wahau

SWP IV : Berpusatdi Muara

Bengkal

Berdasarkan pertimbangan potensi permintaan hasil produksi wilayah Kabupaten Kutai Timur, baik internal maupun eksternal, khususnya produksi yang berbasis sumber daya yang dapat diperbaharui, adalah hasil produksi tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan yang berada di kawasan budidaya.

Kawasan EkonomiBerbasis Industri

Pembangunan kawasan ekonomi berbasis industri merupakan pengembangan potensi melalui koridor ekonomi khusus di Kabupaten yang meskipun keberadaannya berada di 3 (tiga) wilayah administrasi

Kecamatan Sangkulirang, Kaliorang dan Bengalon yang mana keberadaannya akan saling bersinergi dengan kawasan strategis Provinsi

KIPI Maloy dan Kawasan Andalan Nasional SASAMAWA (Sangkulirang –Sangatta – Muara Wahau). Kawasan industri berbasis ekonomi tersebut meliputi kawasan industri pengolahan batu bara dan kimia yang terletak di daerah Lubung Tutung seluas ± 1.000 Ha di Kecamatan Bengalon dan kawasan industri berbasis pengolahan sumber daya alam di daerah

Kaliorang dan Sangkulirang seluas ± 26.500 Ha yang akan dilakukan untuk tahap pertama seluas ± 6.500 Ha dengan akses ke laut melalui

Teluk Golok dengan panjang garis pantai minimum 2 Kilometer. Kawasan industri berbasis ekonomi tersebut kedepannya akan dikembangkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) di Kabupaten Kutai Timur.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) akan meliputi industri, komersial, pusat pelayanan, sub pusat pelayanan, instalasi prasarana dasar, instalasi pengolahan limbah, jalan, parkir, perumahan dan kawasan hijau serta beberapa prasarana penunjang yang diperlukan. Kelak KEK Maloy diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi regional, nasional pada umumnya dan kawasan timur Indonesia, serta Kalimantan Timur khususnya. Peningkatan keunggulan kompetitif produk daerah menjadi keunggulan kompetitif produk ekspor yang diminati pasar regional, nasional dan internasional. Memberikan peran aktif dalam hubungan antar daerah dan menjadi pusat pengolahan sentraproduksi yang mampu mendorong daerah lain sebagai sumber bahan baku.

Perkembangan

Penduduk Kabupaten Kutai Timur 2022

Berdasarkan Data Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak (DKP3A) Kalimantan Timur, jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur hingga

Semester II Tahun 2022 sebanyak 425.787 jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak

227 438 jiwa, dan perempuan sebanyak

198 349 jiwa, dengan porsi jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Sangatta Utara sebanyak 122 831 jiwa

Grafik Jumlah Penduduk di Kabupaten Kutai Timur

Grafik Persentase Jumlah Penduduk di Kabupaten Kutai Timur

Berdasarkan Kecamatan 10

This article is from: