
7 minute read
KHOIRUL ANWAR, BAPAK RAN MERDEKA INDONESIA
Kecintaannya terhadap dunia telekomunikasi telah membawa Khoirul Anwar meraih pendidikan Master dan Profesor di negeri Jepang dengan Beasiswa Panasonic. Saat ini Dr. Eng. Khoirul Anwar, S.T., M. Eng. tengah menjabat sebagai Director of the University Center of Excellent for Advanced Intelligent Communications (AICOMS) yang sudah berskala nasional, dan berlokasi di Telkom University. Mari simak wawancara kami untuk mengenal lebih dalam sosok Khoirul Anwar dan kontribusi membanggakannya bagi Indonesia.
Melihat perjalanan karir anda yang luar biasa berkontribusi dalam pengembangan telekomunikasi dalam negeri, apa hal yang memantik anda memulai perjalanan ini, hingga sekarang akhirnya menjabat sebagai Director of The University Center of Excellence for Advanced Intelligent Communications (AICOMS), Telkom University?
Advertisement
Bermimpi untuk menjadi ilmuwan sejak kecil, Khoirul banyak terinspirasi dari tokoh-tokoh besar dunia seperti Michael Faraday, Thomas Alfa Edison, dan Albert Eisntein Gemar membaca serta konsisten terhadap mimpi merupakan kunci Khoirul untuk menjelajahi dan menuntut ilmu pengetahuan

"Kami sedang berfokus ke 5G, yang mana sudah selesai Sekarang kami tengah melanjutkan ke 5G Advance dan 6G. Kami menargetkan untuk bisa membuat produk 5G Advance pada tahun 2024 sebelum standar keluar 2025 Kalau memang standar berbeda, kita sesuaikan Kemudian kita menargetkan sudah bisa membuat 6G pada 2028, dan standar mungkin keluar di 2028, dan komersial secara internasional di 2030 "

Adakah hal tertentu di bidang teknologi atau telekomunikasi yang sangat Anda gemari untuk ditilik?
Mengapa hal tersebut menjadi fokus
Anda? Apa hal menarik yang Anda lihat di dalam hal tersebut?
“Telekomunikasi adalah salah satu aplikasi dari sebuah ilmu yang bernama teori informasi Teori ini adalah ilmu yang mendasari telekomunikasi yang berkembang sekarang. Saya tertarik sekali dengan teori informasi karena hal ini menjadi
Coding theory juga merupakan hal yang saya senangi Coding theory merupakan sebuah teori atau teknik untuk mengoreksi error atau kesalahan Telekomunikasi memerlukan kedua hal ini Pertama, teori informasi diperlukan agar bisa mengetahui berapa informasi yang bisa dikirim dalam sebuah transmisi, apakah besar atau kecil Kedua, coding theory diperlukan karena dalam setiap pengiriman tidak pasti selalu sukses Bisa saja error di perjalanan, jadi harus dikoreksi Jadi kalau seseorang mengirimkan suatu informasi tanpa diproteksi oleh error correction, maka ia melakukan hal yang sia-sia Itulah dua hal yang menarik bagi saya. Serta 2G sampai dengan 5G dan seterusnya memiliki landasan dari dua teori tersebut Jadi kalau telekomunikasi mengalami perubahan ke 6G di 2030 ataupun akan ada hal baru kedepannya, bagi saya itu hal yang sangat memungkinkan jika kita menguasai teori informasi dan coding theory, disamping kita juga menguasai ilmu
Terkait Open RAN, saya menyambut baik kehadirannya karena hal ini menjadi salah satu teknologi yang mampu menghidupkan industri lokal. Dengan adanya Open RAN, ilmuwan dan pelaku industri Indonesia, termasuk cita-cita saya untuk membuat suatu yang bermanfaat bagi manusia bisa menjadi makin terealisasi dengan hadirnya Open RAN karena hal ini tidak vendor lock-in (tidak dikunci oleh vendor). Jadi menurut saya, Open RAN adalah mekanisme yang harus kita sambut baik dan kita dukung Alhamdulillah pemerintah juga mendukung hadirnya Open RAN Untuk Open RAN di Indonesia, saya mengusulkan perubahan nama menjadi RAN Merdeka, dan hal ini sudah disetujui oleh Kementerian Saya juga sudah menyampaikan ide ini di forum internasional (MWC Barcelona 2023), dan mendapat apresiasi dari GSME bahwa ini adalah contoh ide bagus yang lahir dari negara Asia, yang harus didukung internasional.
, sebelumnya tidak ada komunikasi, dan baru-baru mulai muncul Namun I harus dilatih dengan baik, menjadi tantangan AI di kasi akan mulai digunakan G Advance, yang mana n prolog dari 6G. Jadi, 6G ggunakan AI dan Quantum h mempersiapkan itu dan emiliki usulan teknologi Advance dan 6G, dan sedang kita patenkan Hal ng funding internasional, a kita makin semangat dan berkontribusi untuk al
RAN Merdeka merupakan hal menarik yang tadi sempat disinggung, bisakah anda mengelaborasikan lebih jauh seperti apa RAN Meredeka ini, bagaimana cara kerjanya, dan seperti apa implementasi manfaat RAN Merdeka yang Industri lokal dapat rasakan?
Kita telah selesain membuat road map, dan salah satu produk unggulan dalam road map tersebut adalah Patriot Net yang dibuat di AICOMS, yang mana memiliki TKDN paling tinggi di seluruh Indonesia, dan hal ini yang membuat Indonesia unggul karena menunjukkan bahwa Indonesia sudah mampu memulai produksi sendiri.
Berikut definisi yang saya usulkan ke pemerintah. Ada dua alasan mengapa saya menyarankan nama RAN Merdeka. Pertama, saya tidak ingin Indonesia terjebak dalam persaingan internasional yakni blok pendukung dan penolak
Open RAN. Saya tidak ingin negara saya masuk ke dalam pusaran tersebut. Alasan kedua, saya ingin industri di Indonesia mulai maju, salah satu pintu untuk kemajuan tersebut adalah dengan menginisiasi RAN Merdeka

Radio Access Network (RAN) dibagi menjadi dua, tradisional RAN dan Open RAN Tradisional RAN dikuasai satu vendor, yang artinya vendor tersebut membuat seluruh komponen seorang diri Kalau Open RAN bisa disebut ‘kerja kelompok’, artinya beragam komponen dibuat oleh beragam pihak Open RAN saya bagi menjadi dua, yakni Open RAN itu sendiri yang dibuat di negara lain Produk Open RAN yang masuk ke Indonesia namun seluruh komponennya dari negara lain, saya sebut sebagai Open RAN, alias no local content Sedangkan produk Open RAN yang memiliki bagian yang diproduksi di dalam negeri, saya sebut RAN Merdeka Dalam MWC Barcelona 2023 saya memperkenalkan RAN Merdeka, dan saya memperkenalkan kata Merdeka ini yang berarti kebebasan atau freedom Saya ingin RAN kita adalah kemerdekaan bagi industri dan akademisi Indonesia
Bagaimana proses perkembangan RAN Merdeka di dalam negeri? Apakah Anda menemui tantangan dalam perjalanannya?
Alhamdulillah saya ditunjuk oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menjadi Vice Chairman untuk Task Force Open RAN Indonesia Pekerjaan kita adalah membuat road map 6G sampai dengan 2030, jadi sampai pengaplikasian Open RAN pada 6G
Sampai saat ini AICOMS aktif melakukan penelitian dan pembuatan produk, dan pemerintah juga mengetahui hal ini. Jika road map tadi disetujui oleh pemerintah, maka saya ingin memberi training pada beberapa kampus dan industri, sehingga makin banyak orang yang bisa membuat RAN Merdeka sendiri. Ada dua hal yang penting dalam road map tersebut, pertama adalah plan sampai 6G. Jadi di RAN Merdeka, dalam mengikuti 5G Advance, saya mengusulkan untuk ditambahkan AI buatan anak Indonesia, lalu mulai ditambahkan Quantum, sehingga akhirnya menjadi 6G Jadi 6G adalah gabungan antara kecerdasan (dengan AI) dan keamanan (dengan Quantum Cryptography) Jika disetujui, maka akan berlanjut ke poin kedua, yakni terkait jumlah penggunaan produk dalam negeri oleh operator Namun hal ini masih dalam diskusi dengan pemerintah Namun saya yakin, sepanjang disetujui, produk ini akan hidup di Indonesia dan akan menunjang keberlangsungan industri, peneliti, dan ilmu pengetahuan Untuk menuju kesana, AICOMS sedang dinilai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Jika suatu saat RAN Merdeka sudah siap untuk diimplementasikan di Indonesia, menurut gambaran Anda, apa tantangan terbesar terkait implementasi tersebut?
Tantangannya dapat dibagi ke dalam dua hal, mengingat pemerintah sudah mendukung implementasi RAN
Merdeka Tantangan pertama ialah kurangnya sumber daya (akademisi) yang memahami 5G Advance dan 6G
Namun hal ini dapat ditanggulangi dengan pelatihan dan workshop
Tantangan kedua ialah kurangnya industri Mengajak industri merupakan hal yang tak mudah karena industri lebih memilih profit
Namun hal ini bisa ditanggulangi dengan hadirnya regulasi pemerintah, dan tentunya dengan training untuk kalangan industri Jika kedua tantangan ini bisa dilewati bersama, bukan hal yang tidak mungkin akan muncul tantangan baru, seperti halnya komponen Kendati demikian, saya yakin pasti akan ada jalan untuk mengatasi hal tersebut, seperti halnya kerjasama dengan pihak luar
Meskipun kita menggandeng pihak luar, namun dengan adanya regulasi
RAN Merdeka, harapnnya tantangan baru ini dapat terselesaikan. Kemudian jika berbagai tantangan dapat dilewati, kontinuitas menjadi kunci untuk keberlangsungan implementasi RAN Merderka Agar kontinuitas ini dapat terjaga, saya ingin menanamkan pemikiran bahwa dalam proses bereksperimen, hasil pertama tidak harus selalu sempurna Dengan rasa semangat pantang menyerah, hasil pasti akan selalu berkembang menjadi bagus, dan akhirnya mampu menjadi excellent
Melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki beragam sumber daya dan potensi, apa hal yang paling menarik untuk dijadikan use case dalam implmentasi RAN Merdeka nantinya?
Saya melihat dua use cases yang menarik Pertama adalah pengembangan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) atau rural area Saya melihat sulitnya dukungan dari operator terhadap RAN Merdeka adalah mereka tidak yakin terhadap kinerja
Maka use case yang paling pas adalah diletakkan di rural area.
Jadi, manfaatnya pertama seandainya performa menurun, user masih sedikit. Manfaat kedua adalah penduduk di rural area mampu merasakan pengalaman dalam penggunaan internet Hal ketiga yang saya harapkan adalah terkait harga yang terjangkau Use case kedua yang memungkinkan untuk pengembangan RAN Merdeka dan bisa dilakukan masif di Indonesia adalah di perguruan tinggi (kampus) dan pesantren Saya membayangkan ketika nanti disetujui oleh pemerintah, maka implementasi pertama adalah di dalam kampus/pesantren

Manfaat yang dapat dirasakan ialah menghidupkan riset RAN Merdeka di tiap kampus/pesantren dan menarik masyarakat untuk masuk kampus/pesantren Manfaat yang kedua ini adalah budaya yang masih jarang terjadi di Indonesia
Dulu saya di Jepang, baik di Nara atau Isikawa, selalu ada dua kali agenda Open Campus, yaitu masyarakat umum diperbolehkan untuk masuk ke dalam kampus dan masuk ke dalam lab sambil menyaksikan presentasi sampai menerima buah tangan. Manfaatnya bagi kampus ialah prospek untuk mahasiswa baru, kemudian manfaat bagi masyarakat adalah terbukanya pengetahuan masyarakat terkait perkembangan terkini. Jika melihat penerapan Open RAN di luar negeri, berbeda dengan di Indonesia. Kemarin saya melakukan meeting dengan pemerintah Jepang. Mereka melakukan implementasi Open RAN bukan untuk indsutri lokal, melainkan untuk penyegaran dan untuk inovasi kinerja yang lebih bagus.
Apakah RAN Merdeka bisa menjadi sebuah game-changer bagi dunia TIK di Indonesia dan bermanfaat bagi berbagai lini?
Menurut saya akan menjadi pahlawan. RAN Merdeka ini mampu menghidupkan akademisi dan indsutri, serta akan membuka persaingan yang sehat. Karena jika pembuatan produk RAN Merdeka bisa bersaing, masyarakat yang diuntungkan. Sehingga RAN Merdeka dengan local content akan menjadi pahlawan bagi proses digital transformation di Indonesia.
Apa harapan anda terhadap bidang TIK di Indonesia, terlebih dalam implementasi RAN Merdeka di Indonesia?
Harapan saya ada tiga Pertama, road map RAN Merdeka disetujui oleh pemerintah dan menjadi road map pemerintah dalam pengembangan telekomunikasi di Indonesia Kedua, industri dan akademi Indonesia siap Jika nantinya disetujui, maka kita harus masifkan ke seluruh Indonesia
Jika RAN Merdeka diperlukan di Sumatera, industri dan akademisi Sumatera yang menyusun Jika diperlukan di Sulawesi, maka industri dan akademisi Sulawesi yang menyusun, dan sebagainya bagi seluruh
Indonesia Sehingga kita bisa maju bersama
Harapan ketiga, sesuai dengan prediksi beberapa expert dari luar negeri, bahwa kemajuan teknologi masa depan salah satunya berasal dari Indonesia Jadi Indonesia diharapkan mampu menjadi produsen elektronik di masa depan, karena kita memiliki bonus demografi dan orang Indonesia sudah mulai berani melangkahkan eksistensinya secara internasional bagi kemajuan beberapa bidang Dengan begitu, saya harap Indonesia emas 2045 bukan menjadi utopia, melainkan dapat menjadi kenyataan
