
10 minute read
A. Pengertian Seni Tari B. Pengertian Tari Tradisional…………………………………………………………7 C. Jenis-jenis Tari Tradisional Bengkulu………………………………………………11
BAB I
A. Pengertian Seni Tari
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian tari adalah gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan sebagainya). Pengertian tari adalah gerak tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak sehingga menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam. Tari menitik beratkan pada konsep dan koreografis yang bersifat kreatif.
Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama. Gerakan tersebut dilakukan di tempat dan waktu tertentu yang berguna untuk mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Gerakan tersebut merupakan perpaduan antara raga, irama, dan rasa. Tari juga berperan sebagai seni pertunjukan atau sering disebut sebagai seni teatrikal.
Pengertian seni tari menurut para ahli
1. Menurut Susanne K. Langer yaitu ahli filsafat seni berkebangsaan Amerika Serikat, secara filosofis mengemukakan bahwa pengertian tari sebagai seni tontonan merupakan perwujudan lahir dari proses batin manusia untuk dilihat sendiri dan oleh orang lain.
2. Menurut Bagong Sudito bahwa tari adalah suatu seni yan berupa gerak ritmis yang menjadi alat ekspresi manusia
3. Menurut Drs I Gede Ardika bahwa tari adalah sesuatu yang dapat menyatukan banyak hal hingga semua orang bisa menyesuaikan diri atau menyelaraskan gerakannya menurut caranya masing-maisng

4. Menurut M. Jazuli bahwa tari adalah gerak-gerak tubuh yang selaras dan seiramam dengan seni musik yang dapat digunakan untuk menggungkapkan maksud dan tujuan tertentu
5. Menurut S. Hamardani bahwa Tari adalah ungkapan ekspresi dalam bentuk gerak yang ritmis dan indah
6. Menurut Soedarsono bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia dalam gerak-gerak yang indah dan ritmis
7. Menurut Soeryodinignrat bahwa tari adalah Gerak anggotra tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelang diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari.
Berdasarkan penyajiannya terdapat tiga jenis tari di Indonesia, diantaranya adalah tari primitif, tari tradisional, dan tari nontradisional atau disebut juga kreasi baru. Kita akan membahas tentang tari tradisional.
B. Pengertian Tari Tradisional

Tari Tradisional adalah tari yang secara koreografis telah mengalami proses garap yang sudah baku.Tarian tradisional telah mengalami proses kulturasi atau pewarisan budaya yang cukup lama. Jenis tarian ini bertumpu pada pola-pola tradisi atau kebiasaan yang sudah ada dari nenek moyang, garapan tari bersifat pewarisan kultur budaya yang disampaikan secara turun-temurun.
Tari tradisional adalah suatu tarian yang pada dasarnya berkembang di suatu daerah tertentu yang berpdoman luas dan berpijak pada adaptasi kebiasaan turun temurun yang di anut oleh masyarakat yang memiliki tari tersebut.
Soedarsono mengungkapkan bahwa tari tradisional adalah semua tarian yang telah mengalami perjalanan sejarah yang cukup panjang dan selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang ada.

1. Ciri-ciri tari tradisonal dapat dilihat sebagai berikut: a. Menggunakan musik tradisional khas daerah b. Menggunakan pakaian khas daerah c. Menggunakan perlengkapan tari d. Diajarkan secara turun-temurun e. Berhubungan erat dengan budaya daerah f. Pola gerakan yang khas dan pakem g. Mengandung filosofi atau makna khas daerah h. Memiliki aturan khusus dalam penyelenggaraannya
2. Fungsi tari tradisional Tari tradisional tidak hanya berfungsi sebagai hiburan serta sarana komunikasi, melainkan sebagai upacara ritual adat, penobatan, kematian, dan acara penting lainnya.
Tari tradisional sejak zaman dahulu merupakan sarana hiburan yang sangat diminati.
Terutama masyrakat dahulu belum mengenal televisi atau smartphone seperti sekarang.
Tari tradisional merupakan sarana komunikasi massal. Pada perhelatan tari tradisional, masayarakat akan berkumpul dan menyaksikan sehingga dapat bertukar berbagai macam informasi ketika menonton. Gerakan serta musik tari tradisional juga kerap kali berisi pesan berupa ajaran kehidupan ataupun dakwah keagamaan. Pesan tersebut lebih mudah dicerna dan diingat jika disampaikan melalui tari tradisional.
Tari tradisional berfungsi sebagai upacara ritual adat yang secara turun-temurun dilakukan dalam suatu budaya. Misalnya upacara ritual kematian (Tari Mapeliang dari Sulawesi), ritual pembersihan hati (Tari Lummenese dari Sulawesi Tenggara dan Tari Babukungnya dari Dayak Kalimantan Tengah), ritual penobatan raja (Tari Ganjur dari Kutai Kertanegara Jawa), dan ritual perayaan panen padi (Tari Rokatenda dari Flores).

3. Keunikan tari tradisional Tari tradisional memiliki daya tarik tinggi yang tidak akan lekang oleh waktu karena keunikannya. Keunikan tari tradisional melingkupi gerakan, musik iringan, busana, serta riasan yang berbeda dan mencerminkan budaya di setiap daerahnya. Contoh keunikah tari tradisional Indonesia:
a. Tari Bali memiliki keunikan pada gerakan mata yang disebut dengan seledet. Sembari menarikan tarian Bali, penari akan melakukan seledet dengan melirik ke kanan dan ke kiri dengan mata terbuka lebar, tidak berkedip, dan disertai gerakan alis yang mengangkat.
b. Tari Saman asal Aceh memiliki keunikan pada gerakannya. Tari Saman dilakukan secara berkelompok dan ditarikan dalam gerakan yang sangat harmonis. Gerakan penari saman sangatlah kompak, serempak, serta penuh makna, sehingga tarian Saman sangat terkenal hingga ke manca negara.



c. Tari Jaipong asal Jawa Barat memiliki keunikan pada gerakannya. Penari tari Jaipong bergerak sangat dinamis dan energi, memberikan kesan sensual namun kuat, humoris, dan semangat secara bersamaan.
d. Tari Piring asal Sumatera Barat memiliki keunikan dari properti yang digunakannya.
Tari Piring menggunakan piring dalam gerak tarinya, penari Tari Piring menari dengan gerakan yang cepat dan indah tanpa menjatuhkan piringnya.



e. Tari Selamat Datang asal Papua memiliki keunikan pada gerakan serta kostumnya. Tari
Selamat Datang memiliki gerakan yang enerjik seperti meloncat, penuh kegembiraan, penghormatan, dan tidak ada satupun penari Selamat Datang yang terlihat murung.
Kostum yang digunakan terdiri dari rok yang dibuat dari rumbai akar, penutup kepala, serta tubuh yang dilukis dengan ornament khas papua.

C. Jenis-jenis Tari Tradisional Bengkulu
1. Tari Sekapur Sirih
Tari Sekapur Sirih merupakan salah satu tarian adat Bengkulu yang termasuk ke dalam tari persembahan yang ditujukan untuk menyambut tamu kehormatan. Di Indonesia, tiap daerah umumnya memiliki tarian persembahan dan tari sekapur sirih adalah salah satu tarian kebanggaan masyarakat Bengkulu. Jumlah penari yang membawakan tarian ini ada lima orang dan bisa juga lebih tetapi harus ganjil karena satu dari penari tersebut akan membawa lengguai yang berfungsi untuk tanda penyambutan tamu kehormatan. Lengguai tadi akan diberikan kepada tamu kehormatan.
Zaman dulu, tarian ini dibawakan untuk menyambut raja atau pangeran. Sekarang ini tari sekapur sirih dibawakan juga dalam acara pernikahan. Lengguai untuk acara pernikahan akan diberikan pada sang mempelai. Tari sekapur sirih ini diiringi alat musik yang merupakan perpaduan antara suling, kulintang, gong, dan redap. Diiringi alunan musik, para penari yang berbalut busana serta atribut lain khas dari daerah Bengkulu akan menari dengan lemah gemulai.


2. Tari Tabot
Tabot merupakan tarian adat Bengkulu yang terinspirasi dari cerita kepahlawanan dan kehebatan Husein Bin Ali Abi Thalib yang merupakan cucu Nabi Muhammad SAW. Tari tabot menceritakan Husein Bin Ali Abi Thalib yang melakukan perang di Padang Karbala, Irak, melawan Ubaidillah bin Zaid.
Tari Tabot dibawakan sebagai penghormatan kepada keturunan Syeh Buhanuddin yang merupakan Imam Senggolo. Beliau juga mempunyai cucu yang akhirnya menjadi keluarga Tabot. Tabot hanya akan ditampilkan pada tiap tanggal 1 hinga 10 Muharram pada tiap tahunnya.
Para penari tari tabot terdiri dari sekelompok laki-laki dan perempuan yang membawa properti berupa tongkat yang memiliki hiasan atau pernak-pernik di ujungnya. Tari Tabot merupakan tarian adat Bengkulu yang dilestarikan oleh penduduk Bengkulu.
3. Tari Andun Tari andun secara garis besar memiliki maksa sebagai ucapan rasa terima kasih atau puja-puji kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah. Para penampil tarian ini adalah laki-laki dan perempuan. Tarian ini dibawakan pada beragam acara adat juga acara informal, seperti pernikahan. Ada keunikan dari tari andun ini. Pada zaman dahulu di awal penciptaan tarian ini, tari andun merupakan ajang pencarian jodoh untuk para muda-mudi di sana. Oleh karena itu tarian ini lebih banyak dibawakan secara berpasangan. Tak jarang juga tarian ini dibawakan oleh perempuan yang belum menikah. Tarian ini dilakukan di malam hari acara pernikahan. Alat musik yang mengiringi tarian ini adalah alat musik tradisional Kolintang. Tarian ini kini berubah fungsi sebagai tarian untuk menyambut tamu juga acara pernikahan. Busana yang dikenakan untuk menari juga sangat sederhana. Untuk penari laki-laki bisa mengenakan baju adat, Jas/blazer dan sarung, serta mengenakan peci atau topi adat.
Sedangkan penari perempuan bisa menggunakan kebaya atau baju adat lainnya.


4. Tari Kejei Pernah mendengar Tari Kejai sebelumnya? Tarian adat Bengkulu ini adalah tarian tradisional yang ketenarannya sudah merambah hingga dunia internasional. Kejai sudah mengikuti beragam pementasan besar. Masyarakat Bengkulu masih menganggap tarian ini sakral dan mengandung mistis. Tari Kejai juga hanya akan dibawakan pada acara-acara tertentu saja, yaitu saat panen raya. Para penari yang membawakan tarian ini adalah kaum laki-laki dan perempuan yang telah mahir dalam hal menari. Keunikan tarian ini yaitu hanya dilakukan saat malam hari saja di bawah cahaya lampu lampion. Para penari akan menari sambil membentuk lingkaran dan berhadap-hadapan. Mereka menari dengan diiringi musik yang dibawakan oleh alat musik bambu, contohnya kolintang, gong, dan seruling. Berbeda dari tarian lain, Tari Kejai harus disertai oleh pemotongan kerbau atau sapi.
5. Tari Bubu Terinspirasi dari tradisi masyarakat Bengkulu ketika menangkap ikan menggunakan bubu, terciptalah salah satu tarian adat Bengkulu yang bernama Tari Bubu. Kegiatan menangkap ikan menggunakan alat ini masih bisa dijumpai di daerah Provinsi Bengkulu. Biasanya penari tari babu adalah laki-laki dan perempuan dengan jumlah yang genap.
Jumlah penari tak dibatasi tetapi harus genap. Busana yang dipakai oleh penari adalah pakaian adat Bengkulu yaitu baju kurung yang memiliki warna kontras dan terang. Pakaian penari juga kain songket yang memiliki motif dengan dominasi warna emas.
Para penari juga menggunakan penutup kepala yang mirip dengan siger yang sudah dimodifikasi. Untuk penari laki-laki sebagai penutup kepala mengenakan kain songket dengan warna yang sesuai dengan pakaiannya.Yang menjadi ciri khas Tari Bubu ini adalah iringan musiknya. Alat musik yang digunakan adalah campuran antara alat musik tradisional dengan alat musik modern, contohnya gendang, akordian, gitar dan bass. Tempo musiknya cukup cepat menyesuaikan dengan alur gerakan Tari Bubu yang energik.
6. Tari Napa Tari Napa merupakan tarian yang berasal dari Bengkulu Selatan. Napa umumnya dihadirkan di acara-acara adat ataupun sebagai tarian penyambutan. Terkadang juga tari adat Bengkulu ini dibawakan untuk memeriahkan acara di hari-hari besar. Tarian warisan nenek moyang ini masih terjaga kelestariannya. Para penari terlihat berwajah garang dengan sorot mata yang tajam. Mereka menarikan gerakan seperti jurus pencak silat. Namun tak jarang, para penari membawa senjata tajam dan benar-benar berkelahi. Tari Napa menceritakan pertarungan dua orang yang mengadu kekuatan.

Biasanya tarian ini dibawakan di hari pesta pernikahan di siang hari. Terkadang sebelum Tari Napa, disajikan dahulu tari dendang. Menurut beberapa orang, kalau tari napa tak didahului tari dendang jadi tidak sah.
7. Tari Ganau Salah satu tari adat Bengkulu yang memiliki banyak penggemar di kalangan masyarakat lokal adalah Tari Ganau. Fungsi dari tari ganau adalah untuk dimainkan dalam berbagai acara adat, tari persembahan saat ada tamu atau media hiburan.Yang menjadi ciri khas tarian ini adalah alur gerakan tariannya yang memiliki tempo yang lambat tapi kemudian berubah jadi cepat. Kaki para penari dihentakkan secara bersamaan dengan formasi yang kompak sehingga terlihat menarik. Tari Ganau diiringi oleh beberapa alat musik, di antaranya gendang, rebab, dan mandolin. Sekarang ini banyak seniman tari yang sudah melirik Tari Ganau untuk dipromosikan hingga ke mancanegara.
8. Tari Sendratari Putri Gading Cempaka Tarian ini merupakan tarian adat Bengkulu yang terinspirasi dari cerita rakyat yaitu
Sendratari Putri Gading Cempaka yang mengisahkan putri tercantik yang berasal dari
Bengkulu Utara. Cerita rakyat ini diabadikan dalam bentuk cerita, teks dan tarian. Sendratari Putri Gading Cempaka sampai sekarang masih sering dibawakan dalam acara-acara kebudayaan di Bengkulu. Gading Cempaka merupakan kisah cinta. Tarian ini dibawakan dalam bentuk drama tari atau secara berkelompok. Penari yang membawakan tarian ini adalah perempuan dan laki-laki yang berpakaian adat Bengkulu. Satu dari perempuan tersebut memerankan tokoh sang putri. Berbentuk sendratari, maka jumlah pemerannya atau penarinya banyak sekali.
9. Tari Lanan Balek Satu lagi tarian adat Bengkulu yang terinspirasi dari cerita rakyat Provinsi Bengkulu.
Tarian ini menceritakan kisah seorang bidadari yang selendangnya hilang sehingga tertinggal di bumi. Seorang pemuda mengambil selendang tersebut saat para bidadari sedang mandi. Terpaksa bidadari yang kehilangan selendangnya harus tinggal di bumi jadi dia tidak bisa kembali ke kayangan. Akhirnya sang bidadari tinggal bersama pemuda tersebut hingga dia akhirnya menemukan selendang itu. Dia pun meninggalkan pemuda itu dan akhirnya jadi sebuah inspirasi untuk tarian.
10. Tari Bidadari Teminang Anak Asal tari bidadari teminang anak dari Rejang Lebong. Tarian bidadari teminang anak ini dibawakan oleh para laki-laki dan perempuan yang berjumlah 8 hingga 16 orang.
Mereka mengenakan pakaian lengkap dengan selendang dan penutup kepala.
