
2 minute read
Taman Baca Sejarah
T A M A N E D U K A S I
Taman Baca Sejarah Kota Gede
Advertisement

Bantaran Kali Gajah Wong mulanya adalah daerah aliran sungai di kampung ponggalankarangmiri dan kampung mrican, merupakan lahan kosong yang menjadikannya tempat kumuh dan tempat pembuangan sampah. Saat ini kondisi ekosistem di kawasan bantaran sungai Gajah Wong telah mengalami dan menuju ke arah kerusakan. Oleh karenanya, diperlukan upaya-upaya penyelamatan yang berkelanjutan untuk mencapai kondisi ideal tata kelola wilayah sungai berdasarkan perangkat kebijakan, rencana tata ruang dan wilayah berwawasan lingkungan yang mampu memberikan perlindungan baik dari sisi sosial, ekologis terhadap masyarakat di kawasan bantaran Sungai Gajah Wong, serta memberikan jaminan jangka panjang terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat serta bersinergi dalam rencana pembangunan.
Salah satunya adalah dengan merevitalisasikan bantaran kali menjadi Taman Baca
Sejarah Kota Gede (Taman Edukasi) yang menjadikan target utama dalam pengembangan pendidikan di wilayah tersebut
Taman Baca Sejarah Kota Gede (Taman Edukasi)
Bantaran Kali Gajah Wong menjadi target utama dalam pengembangan pendidikan.
Pengembangan pendidikan dapat berupa pengenalan sejarah perkembangan Kota Gede dari waktu ke waktu. Perkembangan zaman juga menuntut untuk aktif dalam bersosialisi dan kritis terhadap masalah. Adanya taman edukasi yang berada di bantaran Kali Gajah
Wong dapat menjadi wadah agar masyarakat dapat berinteraksi secara sosial dan dapat menjadi wadah agar masyarakat di sekitar lokasi dapat semakin kritis dalam menanggapi masalah. Selain masyarakat sekitar bantaran Kali Gajah Wong, sasaran utama dalam gagasan taman edukasi ini yaitu remaja dan anak-anak sekitar Kotagede. Remaja dan anak-anak menjadi tolak ukur perkembangan pendidikan yang berkembang di Kawasan Kotagede. Salah satu indikasi kalau pendidikan yang berkembang di Kotagede maju yaitu dengan tersebarnya layanan-layanan publik yang berkaitan dengan pendidikan.
K O T A G E D E
T A M A N B A C A S E J A R A H
Konsep industrial pada barbershop ini dapat memberikan kesan unfinished seperti dinding bata yang tidak dilapisi cat, warna alami pada kayu, beton dan semen yang sangat identik dengan konsep industrial Ciri khas lain pada desain Industrial yaitu atap atau langit-langit, dengan atap terbuka serta menperlihatkan elemen struktural menjadi satu fitur yang menunjukkan ruangan sehingga tampao atraktif.









B U N C A F E
Bun Cafe merupakan cafe yang didesain dengan mengusung tema modern minimalis. Cafe ini selain menyediakan tempat untuk nongkrong dan bersantai juga menyediakan fasilitas toilet, musholla, dan ruang meeting.
















Redesain berdasarkan pendekatan Konsep Arsitektur Islam
si perancangan ini Bernama “Bento Kopi” tempat nongkrong Bento Kopi UMS pakan salah satu tempat nongkrong terbaru di area UMS , tempatnya yang luas a tersedia tempat indoor dan outdoor, tersedia mushola, wifi, dan colokan listrik g banyak menjadikan tempat ini cocok banget buat nugas. Luas bangunan yang diredesain yaitu 34 m x 12 m lokasi tersebut yang terdiri dari tempat makan or dan outdoor namun yang akan diredesain hanyanya bagian indoor saja.
Lokasi site berada di Jl. Menco Raya No. 109, Nilagraha, Gonilan, Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah

Nlai Islam yang Dipilih
Objek yang dipilih adalah
Coffee Shop "Bento Kopi" dari hasil redesain Tugas Besar




Arsitektur Ruang Dalam. Pada perancangan desainnya tak lepas dari nilai-nilai keislaman yang yang kemudian nilai-nilai keislaman tersebut diaplikasikan dalam desain ruang dalam dari objek yang dipilih ini.


Pada desain ruang dalam ini menggunakan nilai-nilai keisalaman dengan pendekatan arsitektur islam yang meliputi:
-Pendekatan Nilai
- Pendekatan Fikih
-Pendekatan Filosofis