
7 minute read
Waspada Penipuan Online
BEBERAPA hari belakangan ini marak modus penipuan online. Berbagai ragam seperti kurir palsu, undangan pernikahan lewat whatsApp, dan sebagainya.
Para pelaku memodifikasi APK untuk mendapatkan akses ke inbox SMS perangkat korban, untuk mendapatkan kode OTP yang diterima korban.
Terutama kode OTP dari aplikasi mobile banking dan e-wallet.
Modus phising iPhone hilang
Mafia Beras Makin Bebas
Daerah Kota Bogor (0251) 8312292
RS Azra (0251) 8318456
RS Hermina Mekarsari (021) 29232525
RS Medika Dramaga (0251) 8308900/081319310610
Bogor Medical Center (BMC) (0251) 8390435
RS Karya Bhakti Pratiwi (0251) 8626868
Rumah Sakit Dr H Marzoeki Mahdi (0251) 350658, (0251) 8320467
Rumah Sakit Islam Bogor (0251) 8316822
Rumah Sakit Daerah (Rsud) Cibinong 021-875348, 8753360
Rumah Sakit Lanud Atang Sandjaja (0251) 7535976
RS Annisa Citeureup (021)8756780, Fax. (021)8752628
RS Harapan Sehati Cibinong (021)87972380, 081296019016
Rumah Sakit Salak (0251) 8344609/834-5222
RSUD Ciawi (0251) 8240797
Klinik Utama Geriatri Wijayakusuma (0251) 7568397
Rumah Sakit Bina Husada (021) 875-8441
Rumah Sakit ibu dan anak Nuraida(0251) 8368107, (0251) 368866
Yayasan Bina Husada Cibinong (021) 875-8440
Rumah Sakit Bersalin Assalam Cibinong (021) 875-3724
Rumah Sakit Bersalin Tunas Jaya Cibinong (021) 875-2396
Rumah sakit Bina Husada Cibinong (021) 8790-3000
Rumah sakit Ibu dan Anak Trimitra Cibinong (021) 8756-3055
Rumah Bersalin & Klinik Insani Cibinong (021) 875-7567
RS Sentosa Bogor, Kemang (0251)-7541900
RS Ibu dan Anak Juliana, Bogor (0251) 8339593, Fax. (0251)-8339591
RSIA Bunda Suryatni (0251) 7543891,(0251)
Penculikan Bikin Panik
Warga Bogor
ISU penculikan anak semakin ramai beredar di media sosial. Semua status wa orang tua murid berisi tentang kabar penculikan disana sini.
Karena seringnya isu ini beredar membuat para ibu panik. Akhirnya pihak sekolah meminta agar siswanya tepat dijemput saat pulang sekolah.
Kepanikan orang tua siswa dan guru sangat wajar terjadi, karena negara tidak menjamin keamanan warganya.
Bahkan isu yang berhembus semakin menakutkan karena adanya indikasi penjualan organ tubuh manusia. Sungguh tega nian jika ini terjadi.
Sempitnya lapangan pekerjaan membuat penculik menghalalkan segala cara demi mendapatkan cuan.
Keamanan dalam sistem kapitalisme saat ini telah terbukti gagal dalam menjaga ketenangan warganya, bahkan jika ada pelaporan pun tidak ditindaklanjuti dengan tuntas.
Maka warga sendirilah yang akhirnya harus menjaga keamanan diri keluarga mereka.
Padahal keamanan sepenuhnya adalah tanggung jawab negara, bukan personal.
Wilda Malik Bogor
BERAS merupakan kebutuhan pokok mayoritas penduduk negeri ini. Namun sayang, negara tidak bisa menjamin harganya agar teteap stabil dan terjangkau.
Tingginya harga beras menurut Dirut Perum Bulog, Budi Waseso( Buwas) disebabkan adanya keterlibatan mafia beras.
Lebih lanjut Buwas mengatakan, beras yang disalurkan Bulog seharga Rp 8.300 per kg.
Di pasaran justru harganya di atas Harga Eceran Tertinggi(HET) yaitu Rp 9.450 per kg. Harusnya ke konsumen Rp 9.000 an paling mahal.
Hal ini terjadi karena sistem pengelolaan kehidupan dengan konsep neoliberalisme yang meminggirkan peran negara dan memperbesar peran swasta.
Dengan lepasnya pengelolaan dan distribusi dari tangan negara, menjadikan kelompokkelompok swasta dan korporasi saling bersaing mengambil keuntungan.
Akibatnya para mafia pangan mulai dari penimbun, spekulan hingga kartel pangan makin merajalela.
Diperburuk dengan sistem pasar bebas sehingga membuka ruang yang makin lebar bagi bermainnya spekulan dari luar. Akhirnya harga bahanbahan pangan bukan lagi diatur dengan mekanisme supply dan demand, tetapi harga seenak nya dikendalikan spekulan dan kartel.
Bahkan tidak jarang ikut menentukan impor pangan.
Selain itu, terjadi liberalisasi fungsi Bulog. Bulog bukan lagi lembaga negara yang berfungsi sebagai pelayan masyarakat.
Namun telah beralih menjadi korporasi yang berorientasi untung rugi. Sehingga perannya untuk stabilisator harga dan penyimpan stok pangan makin hilang. Dengan teramputasinya fungsi Bulog ini, beras yang berada dalam kendali Bulog hanya sekitar 8-10% saja. Sisanya dikuasai korporasi.
Miyarti Gunung Putri pun menjadi jalan masuk penipuan. Penipu biasanya akan minta user id dan pasword iCloud.
Begitu pula dengan surat palsu seolah dari bank yang menyatakan adanya kenaikan tarif transfer. Jika korban menerima konfirmasi link phising, maka para pelaku akan mengambil identitas korban seperti nomer HP, pin, nomor kartu ATM, kode OTP. Saat ini Bareskrim Polri yang telah menangkap 13 orang komplotan pelaku penipuan online. Modus mereka mengirim modifikasi android package kit (APK) dan link phishing. Direktorat Tindak Pidana Siber (Dirtipid) Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar mengungkapkan, pelaku phishing melalui pengiriman aplikasi palsu dan link ilegal tersebut ditangkap di beberapa wilayah Indonesia yakni, Palembang, Makassar dan Banyuwangi.
Para tersangka yang tertangkap adalah, yang bertugas sebagai developer atau pembuat APK, beserta agen database, social engineering, penguras rekening dan penarikan uang. Namun demikian, masyarakat tetap perlu waspada, terutama anak-anak atau para manula yang tidak mahir menggunakan gawai. Agar berhati-hati dengan tidak langsung klik ketika mendapat kiriman link. Sekali klik, data ludes. Berikut uang pun, akan mereka bobol.
Penipuan ini masih terjadi di beberapa wilayah di tanah air, maka diperlukan sinergi bagi pihak terkait, agar masyarakat aman dengan menutup akses mereka di dunia maya maupun nyata. Pun perlu penjagaan data pribadi warga, agar pelaku kejahatan siber, tidak memiliki akses untuk memasukinya.
Penculikan Anak Semakin Meresahkan
PEMBERITAAN penculik an anak semakin hari semakin meresahkan terutama bagi emak-emak yang memiliki balita. Beredarnya foto-foto yang diduga adalah para penculik anak-anak menambah ketakutan dan ketidak-tenangan para orang tua melepas anaknya bermain bersama dengan teman sebayanya.
Tidak hanya balita yang menjadi sasaran namun juga anak seusia SD pun tak luput dari incaran para sindikat penculikan anak ini, dari berita yang beredar anak yang di culik ini akan dijual organ tubuhnya. Sangat mengerikan. Tentu saja, jika tidak segera ditindaklanjuti, rasa ketakutan ini tidak akan hilang, akibatnya akan berdampak pada tumbuh kembang anak yang pada usia tersebut seharusnya sedang menikmati masa bermain, penuh keceriaan, dan mendapatkan berbagai pengalaman dari permainan
Ada Apa dengan
Anak-anak Kita?
MASA kanak-kanak semestinya penuh dengan canda tawa bahagia.
Keriangan dan tingkah polosnya pun menghibur orang dewasa di sekitarnya. Namun apa yang terjadi jika mereka telah mengalami trauma di usia dini?
Apalagi pelakunya teman sendiri, dengan usia tak jauh dari korban. Pertanyaannya lagi adalah, apa yang terjadi dengan anak-anak kita saat ini?
Kasus pelecehan seksual pada anak-anak di Mojokerto (7/1) memang membuat jerih. Sudahlah korbannya anak-anak, pelakunya anak-anak pula. Menjadi jelas sekali bahwa pendidikan masih belum menghasilkan anak-anak yang beradab.
Jikapun sudah, godaan di kanan kiri seperti akses pornografi yang mudah diakses dan tidak diblokir, obrolan atau tontonan panas yang makin hari terasa makin lumrah, juga paparan-paparan dari luar tentu sudah menjadi konsumsi para pelaku sehingga mereka akhirnya berani melakukan kejahatan tersebut terhadap temannya sendiri.
Kejadian ini membuka mata kita untuk semakin awas. Rupanya pendidikan tidak bisa berjalan sendirian. Negara perlu memperhatikan semua aspek dalam kehidupan.
Pendidikan, media, teknologi, perekonomian, semua harus selaras untuk menghasilkan anakanak generasi penerus bangsa yang beradab, cerdas moral maupun cerdas intelektual. Apa manfaatnya meraup sebanyak-banyaknya keuntungan kalau korbannya anak bangsa sendiri?
Apa artinya melek teknologi jika tak bisa membedakan mana konten yang layak diakses dan tidak. Semua aspek ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri karena jika demikian, tujuan akhirnya tidak selaras. Negara perlu tegas membatasi akses digital ke konten yang dapat merusak generasi penerusnya. Batasan dalam agama perlu diterapkan dalam kehidupan agar tumbuh anak-anak yang bermoral.
Fitri Hasanah Bogor
yang mereka lakukan. Pada usia emas ini pun anakanak berhak mendapatkan pendidikan yang kondusif dan menyenangkan dengan penuh kenyamanan. Untuk itu sejatinya harus ada tindakan tegas dari aparat terkait menyelesaikan permasalah ini. Apapun motifnya jelas tindakan ini masuk pada tindakan kriminal yang harus diberikan hukuman setimpal dan memberikan efek jera bagi para pelaku. Memberikan kenyamanan, ketenangan, dan juga kehidupan yang tenang adalah kewajiban pemerintah selaku institusi yang bertugas sebagai pengurus atas rakyatnya. Sehingga dugaan adanya kelambanan dalam penanganan kasus ini mejadi sebuah kelalaian yang seharusnya tidak terjadi. Yaya Aulia Bogor
Dispensasi Pernikahan dan Gaul Bebas
TINGGINYA permohonan dispensi pernikahan di berbagai kota belakangan ini disinyalir dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pacaran, tontonan percintaan, video porno, media sosial hingga pergaulan bebas.
Tentunya hal ini merupakan masalah penting bagi pemerintah yang harus dicarikan solusi tuntasnya.
Perlu kiranya pemerintah mengkaji ulang secara serius sistem yang ada dalam setiap lini, agar generasi tidak berlanjut rusak seperti saat ini.
Karena untuk membangun negara yang kuat di segala aspek butuh sistem yang baik dan benar yang menghasilkan generasi tangguh yang baik pula. Bukan generasi galau yang gaul bebas yang lupa makna suci sebuah pernikahan.
Astri Ummu Zahwa Kota Bekasi
E31VE0147469 An, Tri Amelia Da, Kp Sawah Rt 1/8 Bojonggede Bgr (PKT1-23000261-01,08,15/02/23)
STNK R4 Suzuki, Abu-abu Met, 2017, F1514MV, Nk:MHYGDN42VHJ4111963, Ns:G15AD4G403688, an.M.Alvin Kosasih, Griya Soka Bgr Ry Blok T/28 Kab.Bgr. (PKT1-23000059-11,18,25/01/23)
STNK R2 Hnd, 2022, Htm, F3602FHE, Nk:MH1JM8117NK906683, Ns:JM81E1908353, an.Fitri Sulistina, Kp.Parakan Jati Rt.2/3, Bojonggede Kab.Bgr (PKT1-23000060-11,18,25/01/23)
STNK R2 Hnd, Htm, 2016, F4951DN, Nk:MH1JFP127GK199259, Ns:JFP1E2177437, an.Windi Nur Anisa, Ciheuleut Rt.5/9 Baranangsiang kota Bgr. (RB1-23000192-25/01/23)
RUMAH DIJUAL
Rumah dijual lok : Jl.Pakuan Ciheuleut Bogor Timur, luas 50M2, sertifikat, 2 lantai, ada kost2an. Harga 350 jt nego. Hub : 081399310827. (RB3-01/02/23) 0251 - 754 4001 OTOMOTIF, PROPERTY, KEHILANGAN, DLL

Tiga Anak Jadi
Korban Pencabulan
MEGAMENDUNG–Terduga pedofil di kawasan Puncak, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor ditangkap polisi. Terduga pedofil berinisial HL itu, ditangkap jajaran unit Reskrim Polres Bogor. ”Iya sudah kita tangkap,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP
Yohanes Redhoi Sigiro, kepada Radar Bogor, Selasa (31/1).
Dari hasil pemeriksaan sementara, ada tiga anak di bawah umur yang menjadi korban dugaan pencabulan yang dilakukan HL. ”Korbanya tiga anak, berinisial HMS (6), RJ (10), dan APA (8),” paparnya.
Kata dia, modus terduga pelaku pedofil untuk mendapatkan korban yakni dengan cara mengiming-imingi uang sebesar Rp5.000 untuk ikut masuk ke dalam rumah terduga pedofil tersebut.
”Di dalam rumahnya itu pelaku mencabuli korbannya,” paparnya. Lebih lanjut, ia mengatakan, aksi HL terbongkar saat salah satu korban menceritakan perbuatan cabulnya terhadap orang tuanya. ”Setelah mendapatkan cerita dari anaknya itu, salah satu orang tua korban melapor ke unit PPA Satreskrim Polres Bogor,” paparnnya.
Dari hasil penyidikan, pedofil asal puncak ini telah melakukan tindakan pencabulan tersebut sejak Desember 2022 hingga 10 Januari 2023. ”Sejak Desember tahun lalu,”tukas Yohanes. (all/c)
Masa Jabatan Perlu Ditambah
JADI pada 17 Januari itu, saya dapat undangan buat semua kades di Indonesia untuk menyampaikan aspirasi saja, terkait perpanjangan masa jabatan sembilan tahun.
Saya memandang aspirasi ini dilakukan untuk menghindari konflik di lingkungan masyarakat, karena tidak hanya masa jabatan tapi meminta revisi aturan di Pemerintah Pusat.
Pendi Bin Asim Kades Ciomas
Mungkin ini sudah turun temurun yah, jadi ada yang seperti tidak saling bertanya atau membela ke sebelah pihak, jadi di situlah permintaan tambahan jabatan untuk meminimalisir hal tersebut..
Bahkan, saya sebetulnya tidak