
2 minute read
BOGOR RAYA Dinkes Harus Turun Tangan

RS Bisa
Kena Sanksi terkait Bayi yang Tertukar

CIBINONGKasus bayi tertukar di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor, mendapat perhatian Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan.
Dia mengaku telah mengetahui persoalan tersebut, meski belum menerima laporannya secara resmi. Untuk itu, Iwan pun memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) turun tangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Saya perintahkan kadinkes Kabupaten Bogor untuk menyelesaikan permasalahan yang luar biasa ini," ujar dia.
Tirta Kahuripan
Siapkan 25 Unit Instalasi
CIBINONGMengantisipasi kemarau panjang, Perumda Air
Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor melalui perpipaan 14 unit instalasi dari sungai dan 11 unit di mata air.


Saat ini intensitas hujan yang menurun, menyebabkan penurunan debit sumber air baku dan kekeringan di wilayah Kabupaten Bogor makin meluas. Bahkan puncak fenomena El Nino diperkirakan terjadi pada Agustus sampai September.
Berdasarkan sumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebutkan 63 persen wilayah zona musim di Indonesia telah terdampak fenomena El Nino. "Saat ini sebagian sumber air baku tersebut baik dari sungai maupun mata air mengalami kekeringan, sehingga jumlah air yang diproduksi mengalami penurunan dan berdampak berkurangnya distribusi air bersih kepada pelanggan," ungkap Direktur Umum Perumda Air Minum
Tirta Kahuripan Abdul Somad.
Namun demikian, bagi pelanggan yang mengalami gangguan pengaliran air bersih, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan menyediakan bantuan air bersih melalui mobil tangki secara gratis. "Saat ini bantuan air bersih sedang dilaksanakan di Desa Cemplang,Kecamatan Cibungbulang dan di Kecamatan Jonggol," jelas Somad.
Selain bantuan air bersih melalui mobil tangki, agar pelayanan tetap terjaga di beberapa lokasi dilakukan pembendungan air sungai. "Tujuan dibuatnya bendungan ini untuk menjaga kualitas pompa dan level debit air demi menjaga pelayanan air bersih secara berkelanjutan kepada pelanggan," ucapnya.
Dia menambahkan, selain kepada pelanggan, Perumda
Air Minum Tirta Kahuripan bekerjasama dengan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Bogor memberikan bantuan air bersih melalui mobil tangki. "Perumda mengimbau kepada masyarakat khususnya
Pelanggan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, agar bijak menggunakan air bersih dan menampung air saat masih mengalir," kata dia. (Abi/c)
Menurut Iwan, kasus tersebut merupakan persoalan biologis. Penyelesaian dari kasus tersebut pun bisa dengan dilakukan tes DNA. Kepada kedua belah pihak, Iwan meminta untuk tidak saling ego mem pertahankan bayi, yang diduga tertukar tersebut.
"Kalau tidak yakin harus tes DNA, kalau memang jelas terduga artinya harus ditukar, dengan kami (pemerintah) sebagai penengah," jelas Iwan.
Iwan pun menilai kasus tersebut disebabkan kelalaian pihak rumah sakit. Jika benar tertukar, tidak menutup kemungkinan akan ada sanksi yang akan dihadapi pihak rumah sakit. "Mungkin ada sanksi kalau menurut saya, karena ini kelalaian yang berdampak fatal," tandas Iwan. Sebelumnya, Juru Bicara RS Sentosa Kemang, Gregorius B.Djako ketika ditemui wartawan, Jumat (11/8) mengaku sudah mengirimkan dua kali surat kepada pasien B, agar bisa dilakukan tes DNA sebagai tindak lanjut tertukarnya bayi pada saat melahirkan setahun lalu. "Surat sudah kami kirimkan melalui kuasa hukum pasien B, pertama Minggu lalu, dan kedua hari ini via pdf," ungkap Gregorius. Greg menjelaskan, pihak rumah sakit terus melakukan komunikasi dengan pasien B, agar ada titik terang kasus ini. Karena, pasien A sudah tes DNA dan hasilnya negatif. "Kami sangat memaklumi kedua belah pihak, tapi di sisi lain rumah sakit ingin ada titik terang dari kejadian ini," jelas dia.
Selain itu Greg mengaku, pasca kejadian satu tahun lalu dirinya dengan manajemen terus berupaya supaya dari pasien B mau mengikuti prosedur tes DNA. "Kami juga memberikan pilihan agar dilakukan tes DNA di lembaga lain, sesuai pilihan pasien B," kata Greg.(cok/c)